Sinopsis K- Drama : Train Episode 10 part 2


Original Network : OCN
“Drama ini fiksi. Nama, tempat, organisasi, insiden, entitas, dan pekerjaan tidak terkait kehidupan nyata”


Digedung apatermen. Ketika Do Won A datang, Seo Kyung langsung melapor kepadanya. Dia telah menyelidiki keluarga Dokter Seok. Kedua orang tua Dokter Seok sudah mati, Ibu Seok meninggal karena kecelakaan saat Dokter Seok masih SMP, dan Ayah Seok meninggal beberapa tahun lalu karena penyakit. Ayah Seok memiliki perusahaan distribusi, jadi Dokter Seok mewarisi kekayaan yang cukup besar. Dan tidak ada hal yang aneh dari kematian kedua orang tua Dokter Seok. Juga Dokter Seok tidak punya saudara, jadi Dokter Seok hanya tinggal sendirian saja.

Setelah pintu lift terbuka, Do Won A dan Seo Kyung pun langsung masuk ke dalam sana bersama- sama.


“Ini bukan salahmu,” kata Do Won A, memulai pembicaraan, saat Seo Kyung sudah selesai melapor. “Aku tahu kamu tidak baik-baik saja. Aku tahu kamu menyalahkan diri sendiri,” katanya, perhatian.
“Seharusnya aku tahu lebih awal. Kalau begitu, ayahmu dan dirimu yang lain tidak akan dibunuh oleh Seok Min Jun,” balas Seo Kyung, merasa bersalah.

“Aku akan melakukan apa pun untuk menghentikannya,” kata Do Won A, bertekad. Sambil menatap Seo Kyung dengan serius. Lalu saat pintu lift terbuka, mereka pun keluar bersama- sama.


Didalam apatermen Dokter Seok. Do Won A dan Seo Kyung berusaha mencari alat yang Dokter Seok gunakan untuk membunuh, yaitu kalung yang dipakai untuk mencekik para korban.


Seo Kyung menemukan sebuah kotak kayu kecil di dalam lemari. Dan didalam kotak itu ada sebuah buku berjudul ‘Pohon Jeruk Manisku’. Dan di salah satu halaman tertulis. Hanya saja, kamu memiliki iblis di darahmu. Lalu ada sobekan sebuah foto yang terselip di dalam buku itu.

Didalam foto, tampak Dokter Seok memegang tangan seseorang, tapi tidak di ketahui siapa orang tersebut. Karena foto tersebut sobek separuh. Lalu di dekat tiang listrik yang berada di sebelah Dokter Seok, ada sebuah poster yang bertuliskan Pasar Innam. Dan Seo Kyung pun merasa heran.
“Ini bukan Kota Mukyeong. Tapi menurut dokumennya, dia tinggal di Mukyeong seumur hidupnya,” pikir Seo Kyung, sangat heran.


Do Won A belum bisa menemukan apapun yang bisa di jadikannya sebagai bukti, kepadahal waktunya tinggal sedikit lagi. Dan diapun merasa frustasi.

Dikantor. Setiap orang didalam tim melapor kepada Do Won A. Pertama dari Detektif Woo, dia telah memeriksa seluruh kertas dan dokumen yang ada di kantor Dokter Seok, tapi yang di dapatkannya hanya rekam medis para korban. Kedua dari Joon Young, dia menemukan rekaman Sung Wook yang datang ke kantor Dokter Seok, tapi itu tidak bisa membuktikkan kalau Dokter Seok ada melakukan kejahatan. Ketiga dari Seo Kyung, dia mendapat kabar dari Jung Min bahwa pada palu yang menjadi alat pembunuhan, tidak ada ditemukan sidik jari selain dari Sung Wook dan noda darah para korban. Mendengar itu, Do Won A merasa stress dan berpikir keras.

“Dia belum mengatakan atau melakukan apa pun sejak kemarin. Kita tidak bisa menyerah. Kita masih punya satu hari lagi. Mari kita geledah mobil Seok Min Jun lagi dan memeriksa keberadaannya. Mari kita coba semua yang kita bisa,” kata Detektif Woo, menyemangati. Dan Seo Kyung serta Joon Young pun segera mengikutinya.


Do Won A berpikir keras, haruskah dia kembali ke Dunia A. Yaitu dunia nya sendiri.


Do Won A menemui Seo Kyung dan memperlihatkan surat tes DNA yang ditemukan dikuku Do Won B serta dupa yang di pegang oleh Dokter Seok saat di pemakaman. Hanya itulah satu- satunya bukti yang mereka bisa gunakan saat ini. Dan buktinya adalah dirinya yang lain, yaitu Do Won B.


Do Won A dan Seo Kyung datang bersama ke rumah sakit untuk mengambil mayat Do Won B. Tapi sebelum mereka masuk ke dalam, Seo Kyung menghentikan Do Won A dan menanyai, bagaimana dengan Do Won A nantinya. Jika ini terungkap, maka Do Won A akan menjadi orang mati, dan Do Won A tidak bisa tinggal di Dunia B ini lagi. Dan mendengar itu, Do Won A hanya diam saja.

“Kamu akan kembali? Ke duniamu sendiri? Pak Seo,” tanya Seo Kyung, mendesak Do Won A untuk segera menjawab dan memberitahunya.



“Sebenarnya, aku bertemu dengannya saat aku disini. Aku tidak keberatan meninggalkan duniaku. Melihatnya hidup-hidup...  Bahkan jika dia tidak mengingatku, bahkan jika dia tidak mengenalku, Aku ingin hidup seperti itu di dunia ini, di sampingnya,” jelas Do Won A, bercerita mengenai Seo Kyung dari Dunia A dan Seo Kyung dari Dunia B. “Jika aku kehilangan dia lagi karena keserakahanku, aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri. Lebih baik aku meninggalkan tempat ini. Meski aku tidak akan pernah menemuinya lagi,” jelas nya sambil menatap Seo Kyung dengan tatapan lembut.

Mendengar itu, Seo Kyung sedikit tidak mengerti, apa yang Do Won A bicarakan, dan siapa yang Do Won A maksud kan.

Ketika Dokter mengeluarkan mayat dari ruangan, Do Won A dan Seo Kyung merasa sangat terkejut. Karena itu bukanlah mayat Do Won B, melainkan mayat orang lain.


Didalam penjara, Dokter Seok membaca buku dengan serius.
Kamu bukan anak nakal. Masalahnya, Iblis ada di darahmu.
Aku harap hari Natal ini, sang Iblis pergi.
Sekali saja sebelum aku mati. Aku ingin Yesus lahir dalam diriku, bukan Iblis.
Apakah pilihan pertamamu adalah jawaban benar atau salah?

Kuharap kamu benar kali ini.

Do Won A dan Seo Kyung terlambat. Karena mayat Do Won B yang asli telah di kremasi.


Do Won A merasa sangat stress. Karena bukti terakhir yang di milikinya sekarang telah menghilang begitu saja. Dan Seo Kyung mengerti perasaan itu.


Waktu habis. Do Won A membuka borgol ditangan Dokter Seok dengan kesal. “Kenapa kamu melakukan hal seperti ini?” tanyanya.

“Tidak apa-apa. Ini menyenangkan,” jawab Dokter Seok sambil tertawa. “Aku bersenang-senang, berkat kamu.”


“Ah, Benar juga. Aku hampir lupa hadiahnya. Karena ikut serta dalam permainanku, aku menyiapkan sesuatu. Bukan tujuh. Delapan,” kata Dokter Seok, memberitahu dengan gembira.

“Apa?”


“Ada satu lagi. Aku membunuh wanita lain tiga hari lalu. Cari dia sebelum jasadnya menghilang selamanya. Kali ini, kamu mungkin akan menemukannya lebih dahulu,” kata Dokter Seok kepada orang- orang yang berada di ruangan pengawasan.

Mendengar itu, setiap orang merasa terkejut. Dan kesal.


Dengan santai, Dokter Seok berjalan keluar dari ruang Introgasi dan berjalan pergi. Dan Do Won A pun segera mengikuti nya serta menahan nya di dinding.
“Kamu tahu siapa aku,” tanya Do Won A dengan serius sambil mengingat perkataan Pria hitam yang menelpon nya di dalam kereta yang mengatakan padanya bahwa dirinya telah melewati batas. “Itu juga berlaku untukku. Mungkin terlihat seperti akhirnya, tapi ini belum berakhir,” jelas nya.

Mendengar perkataan itu, Dokter Seok teringat pada perkataan terakhir Do Won B yang terdengar sama seperti perkataan Do Won A sekarang. “Mungkin terlihat seperti akhirnya, tapi ini belum berakhir.”



“Banyak orang yang kamu bunuh. Lee Jin Sung dan Seo Kyung. Kamu akan membayar akibatnya,” kata Do Won A, bertekad.
Mendengar kedua nama itu, Dokter Seok langsung mendorong dan menahan Do Won A di dinding. “Omong kosong apa itu?” tanyanya, tidak mengerti. “Aku membunuh siapa? Berhentilah membuatku kesal,” tegasnya, merasa kesal.

Kemudian Dokter Seok melepaskan Do Won A, dan memperlihatkan cincin yang di bawanya. Dia menyuruh Do Won A untuk menunggu, karena nanti Do Won A pasti akan melihat cincin ini lagi di jari seseorang yang sangat dekat dengan Do Won A.


Diruangan. Mi Sook menanyai Do Won A, benarkah ada satu korban lain lagi. Dan Do Won A menjawab bahwa mereka masih memeriksa hal tersebut, apakah Dokter Seok berbohong untuk membuat mereka kesal atau Dokter Seok memang jujur.

“Temukan jasadnya, bagaimanapun caranya. Hanya dengan begitu kita bisa menangkapnya,” perintah Mi Sook dengan tegas. Lalu dia menunjukkan surat pengunduran dirinya yang sudah disiapkan nya sedari dulu. Dan melihat itu, Do Won A merasa terkejut. “Tidak mengejutkan para petinggi mau aku mati. Aku bukan hanya menangkap orang yang salah 12 tahun lalu, kali ini, si pembunuh masuk dan aku membiarkannya pergi karena kurangnya bukti. Polisi ingin mengakhirinya dengan menyalahkan Lee Sung Wook. Temukan dia, bagaimanapun caranya. Itu pilihan terakhir kita,” jelas nya dengan serius.
Mendengar itu, Do Won A merasa beban nya semakin berat. Tapi dia tahu, dia harus menemukan bukti untuk bisa menangkap Dokter Seok.

Mayat kedelapan di letakkan didalam koper. Dan koper itu di taruh di dalam sebuah gudang tua yang sudah tidak terpakai lagi. Koper itu tampak seperti menunggu untuk di temukan. Karena dia ditaruh di tengah ruangan yang terbuka, bukan ditempat yang tersembunyi.

Seo Kyung membaca data para korban. Dan kemudian dia mengingat konsultasinya bersama dengan Dokter Seok selama ini.
Flash back
Saat konsultasi, Seo Kyung selalu mengeluhkan kebencian nya terhadap Jae Chul. Dia sangat membenci Jae Chul. Kemudian Dokter Seok memberitahukan sebuah kalimat dari buku ‘Pohon Jeruk Manisku’.
“Menempatkan kebencian dan kemarahanmu kepada orang lain adalah mekanisme pertahanan yang umum. Saat kenangan diciptakan selama masa remaja atau masa kecil, sulit untuk melarikan diri dari mereka,” kata Dokter Seok.

Flash back end


Mengingat itu, Seo Kyung menatap foto Dokter Seok sewaktu kecil dulu. “Siapa itu? Siapa yang membuatmu marah untuk memproyeksikan kemarahanmu kepada para korban?”  pikirnya, bertanya- tanya.


Tepat ketika Seo Kyung ingin pulang, Do Won A kembali ke kantor. Dia menyuruh Seo Kyung untuk jangan pulang dan tetap berada ditempat yang bisa terlihat oleh nya. Karena Seo Kyung bisa saja menjadi target Dokter Seok yang selanjutnya.

Mendengar itu, Seo Kyung merasa terkejut dan tidak menyangka.



“Cara yang menuju kehidupan. Cara yang berujung kepada kematian,” gumam Dokter Seok sambil menatap cincin nya. Lalu dia menatap dirinya sendiri di cermin, dan bertanya pada dirinya sendiri. “Kamu akan ke arah mana?”


Do Won A memandangi foto nya bersama dengan Seo Kyung sambil berpikir keras. “Dia tahu aku menyeberang ke dunia ini. Tapi kenapa?”



Setelah cukup lama berpikir, tapi belum juga bisa menemukan jawabannya. Maka Do Won A pun berhenti berpikir. Dia menyimpan foto itu ke dalam dompetnya. Lalu dia masuk ke dalam kamar dimana Seo Kyung sedang beristirahat. Untuk memeriksa, apakah Seo Kyung baik- baik saja dan aman.

Post a Comment

Previous Post Next Post