Original Network : OCN
“Drama ini fiksi. Nama, tempat, organisasi, insiden, entitas, dan
pekerjaan tidak terkait kehidupan nyata”
Dirumah
sakit. Dengan perhatian, Do Won A menjaga dan menemani Seo Kyung. Merasakan
perhatian itu, Seo Kyung bangun dan tersenyum dengan ekspresi bahagia.
“Saat
aku masih muda, setelah ayahku meninggal, aku sering mimpi terbangun dan
menemukan seseorang di sisiku,” kata Seo Kyung, bercerita.
“Lalu?
Apa lagi? Apa lagi yang kamu mimpikan?” tanya Do Won A, perhatian. “Katakan
semua yang ingin kamu lakukan. Akan kulakukan segalanya untukmu,” janji nya.
“Aku
akan memikirkannya baik-baik,” balas Seo Kyung dengan perasaan bahagia.
Melihat
senyum bahagia di wajah Seo Kyung, Do Won A diam dan menatapnya dengan serius.
Lalu dia berjanji bahwa dia tidak akan pernah membiarkan Seo Kyung seperti ini
lagi. Dia berjanji. Dan Seo Kyung menganggukkan kepalanya.
Do Won A : “Aku berjanji. Aku berjanji bahwa
aku akan hidup untukmu sampai aku mati.”
Hari-
hari berlalu dengan bahagia. Do Won A selalu menghabiskan waktu dengan Seo
Kyung. Dia selalu mengajarkan Seo Kyung segala yang di ketahuinya, ketika
mereka mencoba untuk memecahkan kasus.
Lalu
pada suatu malam, ketika mereka berada didekat stasiun bus. Do Won A
menceritakan tentang dunianya. “Di duniaku, di sanalah kita kali pertama
bertemu. 12 tahun lalu. Pada malam ayahmu meninggal,” katanya. “Kurasa diriku
yang lain yang tinggal di sini tidak menawarkan payung malam itu. Itu titik
balik kedua dunia kami. Dunia tempat kita bertemu dan dunia tempat kita tidak
bertemu,” jelas nya.
Dengan
serius, Seo Kyung mendengarkan cerita itu.
Setelah
sampai didepan rumah, Seo Kyung pamit dan berniat untuk masuk ke dalam. Tapi Do
Won A langsung menarik tangan nya dan menghentikan nya. Dengan erat, dia
memeluk nya.
Kemudian
setelah itu, Do Won A tersenyum dan mengucapkan sampai jumpa kepada Seo Kyung.
Dan Seo Kyung mengiyakan, lalu diapun masuk ke dalam rumah.
Dengan
sedih, Do Won A menatap itu.
Sebelum
tidur, Seo Kyung memakai krim untuk perawatan kulit. Lalu dia merenung kan
cerita Do Won A barusan. Dan kemudian, dia teringat akan perkataan Dokter Seok.
Dokter Seok : “Jika kamu pulang lebih awal
seperti biasa, dia akan membunuhmu, dan tempat Seo Jae Chul berbaring, kamulah
yang akan berbaring di sana. Di samping mendiang ayahmu.”
Setelah
duduk cukup lama didepan rumah Seo Kyung, Do Won A pun berjalan pergi darisana.
Dia pergi menuju ke rel kereta api.
Satu
pesan suara masuk ke ponsel Seo Kyung. Tapi dia tidak sadar, karena dia sedang
tertidur dengan nyenyak.
Pesan suara yang Do Won A kirimkan kepada Seo
Kyung : “Maaf, Inspektur Han. Seharusnya kita tidak bertemu. Tapi bertemu
denganmu adalah satu-satunya hal baik yang terjadi dalam hidupku. Jadi, aku
tidak menyesalinya. Bahkan jika aku kembali ke masa lalu dan mengulangi
semuanya, aku tetap ingin bertemu denganmu. Maafkan aku. Terima kasih.”
Do
Won A berdiri di tengah rel kereta api sambil memegang pistol nya.
Seo
Kyung teringat akan kejadian12 tahun lalu, ketika dia tidak sengaja menabrak Do
Won B. Mengingat itu, diapun terbangun dari tidur nya.
Seo
Kyung membuka kotak penyimpanan nya, dan di dalam sana ada sebuah payung lipat
kecil. Dan melihat itu, dia merasa terkejut.
Flash
back
Do Won B menghampiri Seo Kyung dan memberikan
payung yang di milikinya. Lalu diapun berlari pergi menyebrangi jalan. Do Won B
tidak memberikan payung yang dipakainya kepada Seo Kyung, melainnkan dia
memberikan Seo Kyung payung lain yang di miliki nya.
Berbeda dengan Do Won A. Karena dia tidak memiliki
dua payung, maka dia memberikan payung yang di pakai nya kepada Seo Kyung.
Flash
back end
“Kita
memang bertemu di dunia ini. Dia juga orang yang menyelamatkanku malam itu,”
gumam Seo Kyung, ketika teringat hal itu.
Lalu
Seo Kyung memeriksa ponselnya, dan menemukan pesan suara yang di tinggalkan
oleh Do Won A.
Do
Won A menaruh pistol di kepalanya sendiri. Dia bersiap untuk membunuh dirinya.
Seo
Kyung berlari keluar dari rumah sambil mencoba menghubungi Do Won A.
Do
Won A mengabaikan telpon dari Seo Kyung. Dan dia bersiap untuk menembak
dirinya.
Tapi
tepat disaat itu, sebuah kereta tiba- tiba saja melaju di hadapan nya. Dan Do
Won A merasa sangat terkejut.
Mi
Sook memberitahu Seo Kyung yang datang menemuinya. Putranya, Seok Min Jun,
telah mati empat kali, di empat Dunia yang berbeda.
“Itu
artinya ada dunia lain,” kata Seo Kyung dengan yakin. “Dunia yang kamu lewati.
Apa peraturan yang membukanya?” tanya nya, ingin tahu.
“5
November. 12 Agustus. 9 April,” gumam Mi Sook, menghitung kembali tanggal-
tanggal kematian Min Jun di dunia yang lain. Lalu dia tertawa ironis. “Jika
kamu bertemu dengannya, kamu akan mati. Kamu tidak akan pernah bisa
menghentikannya.”
“Tidak,”
balas Seo Kyung dengan sangat yakin. “Itu bukan takdirku. Menemuinya sebanyak
apa pun dan menjalani kehidupan. Itulah takdir kami.”
Setelah
mengatakan hal itu, Seo Kyung pun pergi meninggalkan Mi Sook sendirian.
Di
dunia C. Detektif Woo, Jin Woo, dan Joon Young, mereka bertiga berlari mengejar
Do Won A. Lalu ketika Do Won C datang, mereka melapor padanya.
“Apa
kamu mengenalnya, Pak?” tanya Detektif Woo.
“Menurutmu
kenapa dia kabur saat melihatmu?” tanya Jin Woo, juga. “Dia benar-benar mirip
Pak Seo,” komentarnya. “Kamu juga melihat wajahnya?”
“Ya,”
jawab Joon Young, membenarkan.
Mendengar
itu, Do Won A menghela nafas lega. Karena dia berhasil melarikan diri dari
mereka.
Ketika
lampu penyebrangan menyala, Do Won A pun berjalan menyebrangi jalan. Dan disaat
itu, Seo Kyung muncul di hadapan nya sambil tersenyum lembut.
Melihat
dia, Do Won A berniat untuk melewatinya begitu saja dan berpura- pura tidak
kenal. Tapi perkataan Seo Kyung menghentikan langkahnya.
“Pernahkah
terlintas di benakmu? Mungkin di tempat lain, kita semua menjalani hidup yang
berbeda dengan hubungan yang berbeda di dunia lain?” tanya Seo Kyung.
“Aku
yakin satu hal,” jawab Do Won A dengan serius. “Di mana pun dan bagaimana pun
kita bertemu, hubungan kita tidak akan baik,” katanya dengan serius. Lalu dia
berniat untuk pergi.
Seo
Kyung memegang tangan Do Won A dan menghentikan nya untuk jangan pergi. “Saat
ini, semuanya kacau. Tapi namaku Han Seo Kyung. Mari kita mulai dari sana,”
katanya.
Mendengar
itu, Do Won A menatap Seo Kyung sambil tersenyum lembut, penuh dengan
kerinduan. Dan melihat senyum itu, Seo Kyung ikut tersenyum..
Kereta
melaju. Train.
Tags:
Train