Original Network : GMM 25
Time sama sekali tidak mengerti dengan
maksud Pang. Jadi Ohm pun menunjukkan nya melalui tindakan. Dia mendorong Time
ke belakang. Dan ketika Time merasa terkejut, tiba- tiba saja ada sofa muncul
dibelakang nya. Sehingga dia tidak terjatuh ke lantai.
Melihat ekspresi Time yang tampak
terkejut dan bingung, semua orang tersenyum.
“Kemampuan ku menyembunyikan dan
mengambil objek. Memang benar sebuah benda tidak bisa hilang, tapi kita bisa
menyembunyikan nya,” jelas Ohm sambil menyentuh sofa yang Time duduki. Dan sofa
itupun menghilang. Sehingga kali ini Time langsung terjatuh ke lantai.
Claire kemudian dengan ramah
mengulurkan tangannya untuk membantu Time berdiri, dan Time merasa ragu serta
gugup. “Perasaan mu merah. Artinya penasaran. Namun pada saat yang sama, warna
nya kuning, yang merupakan warna rasa puas. Artinya semua ini tidak di luar
ekspetasi mu,” jelas nya.
“Inilah rahasia Program Kelas
Berbakat. Kamu telah diaktifkan diluar kelas, jadi kamu adalah siswa Gifted
informal. Masalahnya, jika sel Berbakatmu telah diaktifkan tapi tidak di
kembangkan lebih lanjut, kemampuanmu mungkin belum terbangun sepenuhnya. Itulah
mengapa kamu harus membiarkan kami membantumu berlatih,” jelas Pang.
“Apa yang harus aku lakukan?” tanya
Time, ingin tahu.
Dengan bangga, Ohm menyuruh Time untuk
tidak perlu khawatir, dan panggil dia Guru P’Ohm. Karena dia akan membantu dan
mengajari Time. Mendengar itu, semuanya tertawa.
Ketika kelas telah selesai, Time
langsung keluar dari kelas dan pergi ke gudang. Disana Punn mengajarinya. “Hal
pertama yang harus dilakukan adalah melatih otak agar terbiasa dengan pekerjaan
berat. Bayangkan seseorang berlatih untuk memperkuat ototnya. Ini sama saja,”
jelas nya sambil memberikan setumpuk tugas ujian.
“Mulai!” kata Ohm, mengawasi waktu
untuk Time.
Diruang olahraga, Mon mengajari Time.
“Tubuhmu juga penting. Kemampuanmu dapat terwujud secara fisik. Lihatlah,”
jelas nya sambil menendang sandbag boxing. Dan sandbag itupun langsung hancur.
“Wow!” gumam Time, terkejut.
Digudang. Time ditugaskan untuk
mengisi buku TTS. Dan Jack serta Joe mengawasi nya dengan ketat. Sementara
anggota yang lain sibuk membahas rencana mereka.
Waktu terus berlalu. Dan hari terus
berlalu juga. Setiap waktu, setiap hari, Time terus belajar dan berlatih dengan
giat untuk mengeluarkan kemampuannya. Sampai dia merasa kelelahan. Tapi
walaupun begitu, dia terus berusaha yang terbaik.
Third menangkap murid yang ketahuan
bermain Judi. Dan diapun menegurnya. Lalu tepat disaat itu, dia tidak sengaja
melihat Time yang sedang bersama dengan para anggota The Gifted. Dan diapun
merasa penasaran.
Digudang. Dengan ssantai, Ohm memasak
mie untuk semua orang. Dan dengan ramah, dia menawari Time untuk makan bersama.
Dan Time pun makan bersama mereka.
“Aku telah melakukan apa yang kamu
suruh selama hampir seminggu,” kata Time, memberitahukan permasalahannya. Dan
Ohm menenangkannya untuk tidak perlu terburu- buru. “Kamu bisa membuat
segalanya menghilang. P’Claire bisa melihat warna- warna perasaan. Kalian
berdua memiliki telepati kembar. P’Mon memiliki kekuatan yang besar. Aku tahu
apa potensi P’Korn dan P’Punn,” jelas nya. Dan Ohm mendengarkan itu dengan
serius. “Yang tersisa hanyalah P’Wave dan P’Pang,” katanya, ingin tahu.
Dengan bangga, Ohn menjelaskan bahwa
kemampuan Wave dan Pang adalah yang paling keren diantara semuanya. Wave mampu
mengontrol semua benda elektronik. Karena itulah, sekolah takut dan ingin
menghentikan Wave, sekolah mengurangin kecepatan internet hingga seminimal
mungkin. Lalu Wave pun beralih ke mainan analog sebagai hobi nya. Kemudian sebelum
Ohm sempat menjelaskan tentang kemampuan Pang, disaat itu Wave datang dan
menghentikan nya.
“Time, kamu bisa pergi. Kami akan
rapat sekarang. Pergilah,” usir Ohm. Dan Time pun mengiyakan, lalu pergi.
Setelah Time keluar dari gudang. Pintu
gudang pun di tutup.
Third menghampiri Time yang sedang
makan sendirian dikantin. Dia mengembalikan rencana The Gifted yang pernah Time
punggut, karena Program Kelas Berbakat telah dibuka kembali. Dan Time pun
mengucapkan terima kasih.
“Kamu dekat dengan mereka (The Gifted)
?” tanya Third, ingin tahu.
“Tidak, aku tidak dekat dengan
mereka,” jawab Time, singkat.
“Bagus. Orang- orang itu pembuat
onar,” kata Third, berkomentar. Dan Time langsung membela para murid The
Gifted, menurutnya, mereka bukanlah orang jahat.
Third tertawa. Dia menjelaskan kepada
Time keburukan para murid The Gifted. Para murid The Gifted pernah meledakkan
bom diruang konferensi dan membuat beberapa orang terluka. Bahkan salah satu
murid The Gifted, yaitu Namtarn, dia juga terluka. Dan para murid The Gifted
melakukan itu untuk membatalkan Program Kelas Berbakat. Mendengar itu, Time
merasa terkejut dan ragu.
“Apa kamu yakin mereka tidak
merencanakan sesuatu?” tanya Third. Dan Time mengingat tindakan aneh dan penuh
rahasia yang di lakukan oleh para murid The Gifted. Mengingat itu, dia merasa
semakin tidak tenang dan tidak nyaman.
“Kita tidak bisa gagal malam ini. Kita
hanya memiliki satu kesempatan, dan itu hanya berlangsung 15 menit,” jelas Pang
dengan serius.
Lalu kemudian disaat itu, Time datang.
“Apa yang kalian lakukan?” tanyanya dengan marah. “Aku tahu tentang kekacauan
yang kalian buat tahun lalu. Dan kalian akan melakukan nya lagi kan. Mengapa
kalian menentang Program Kelas Berbakat? Kalian sendiri murif Gifted,” protes
nya.
“Tidak ada gunanya menjelaskan nya
padamu,” balas Pang. “Kamu akan segera tahu. Tapi ketahuilah apa yang kita
lakukan adalah untuk membuat sekolah menjadi tempat yang lebih baik.”
Time tidak percaya dengan Pang.
Menurutnya Pang dan yang lainnya hanya membuat sekolah menjadi tempat yang
kacau dan berbahaya. Dan yang mereka lakukan adalah membunuh mimpi nya dan
mimpi para murid yang lainnya.
“Apa yang kamu katakan?” tanya Pang,
tegas.
“Aku ingin sekolah melanjutkan Program
Kelas Berbakat. Aku berhak berada di kelas itu,” balas Time dengan ekpresi
keras kepala.
Mendengar itu, Pang merasa emosi. Dia
mengangkat tangan nya untuk menyentuh bahu Time. Dan semua orang memperhatikan
itu dengan sikap tegang.
Pada akhirnya, Pang tidak jadi
menyentuh Time. “Anggap saja aku bisa menyakinkamu kalau apa yang kami lakukan
disini tidak akan membahayakan impianmu. Tapi kamu harus bertanya pada dirimu
sendiri, apakah mimpimu membahayakan orang lain atau tidak,” jelas nya,
menasehati.
“Aku akan memberitahu guru apa yang
kamu lakukan,” balas Time. Lalu diapun pergi.
“Kamu bisa memberitahu guru,” kata Pang, tidak peduli. “Tapi tidak ada yang akan mempercayaimu. Kamu tidak punya bukti. Mengerti?”