Original Network : GMM 25
Dua teman sekamar Time juga tidak
setuju bila Kelas Berbakat tidak ada, sebab Kelas Berbakat adalah alasan kenapa
mereka masuk ke sekolah ini. Tapi selain mengeluh seperti ini, mereka tidak
tahu harus melakukan apa. Mendengar itu, Time diam dan berpikir. Lalu setelah
dia meminum sekotak susu coklat yang nikmat dan enak, dia langsung mendapatkan
sebuah ide.
“Menggerakkan para murid,” kata Time
dengan percaya diri. Lalu dia membuka website pendidikan dan memperlihat kan
itu kepada kedua temannya. “Tahun lalu, Kementrian pendidikan menciptakan
website ini, dimana para murid bisa mengajukan petisi, yang nanti nya akan di
diskusi kan,” jelas nya. “Aku pikir kita harus menggunakan website ini untuk
membuat suara kita di dengar oleh orang Dewasa. Jadi mereka akan tahu bahwa
kita menginginkan Kelas Berbakat,” jelasnya. Dan mendengar itu, kedua teman
sekamar Time setuju.
Keesokan harinya. Time dan kedua
temannya membagikan selebaran kepada seluruh murid disekolah. Mereka meminta
mereka untuk mengisi dan menanda tangani petisi itu supaya mereka bisa membawa
kembali Kelas Berbakat.
Selain membagikan selebaran, Time juga
menyerukan keinginan nya dengan keras ke seluruh sekolah. “Mengapa kita
mengikuti ujian untuk masuk ke sekolah ini?” tanyanya kepada seluruh murid.
“Karena kita ingin menjadi yang terbaik. Kita ingin mencapai mimpi kita,
bukan?” tanyanya.
“Benar,” jawab sedikit murid.
“Kelas Berbakat adalah tujuan ku,
inspirasi ku, mimpi ku. Apakah aku berhak menuntutnya kembali?” tanya Time.
“Apa kita berhak?” teriaknya, bertanya.
“Ya,” jawab lebih banyak murid.
“Mari lakukan ini bersama- sama. Mari
pastikan suara kita di dengar. Beritahu mereka apa yang kita inginkan. Beritahu
mereka untuk tidak mengambil Kelas Berbakat dari kita,” teriak Time, mengajak
semua murid untuk bersatu.
Mendengar itu, seluruh murid berseru
dan bertepuk tangan dengan keras. Dan kedua teman Time menyebarkan kertas
petisi kepada mereka.
Namun suasana itu tidak bertahan lama,
karena Third menghentikan mereka dengan meniup peluit dengan keras sebagai
tanda peringatan. Dia memberitahu Time bahwa dia tidak akan bertanya, kenapa
kelas Berbakat begitu penting untuk Time. Tapi dia ingin, Time kembali ke
kenyataan. Sebab Kelas Berbakat hanya menerima 10 orang murid saja setiap tahun
nya. Jadi tidak semua orang disini bisa masuk ke dalam Kelas Berbakat. Sebab hanya
ada 5% saja kesempatan untuk bisa masuk ke Kelas Berbakat.
“Aku tidak peduli, apa aku bisa melewati
ujian penempatan atau tidak. Tapi kami memerlukan kesempatan untuk
mengetahuinya,” kata Time, menjawab Third dengan serius.
“Benar,” jawab beberapa murid, setuju.
Mendengar itu, Third tertawa geli.
“Apa kamu pikir bisa masuk kesana? Tahun lalu, ada banyak murid dengan nilai
tinggi tidak bisa masuk. Tapi ada seorang murid dari kelas 8 yang berhasil
masuk. Dimana standar nya?”
“Tapi itu bukan alasan. Jika ada
masalah dengan proses seleksi, maka perbaiki prosesnya, bukan membatal kan
program Kelas Berbakat,” protes Time dengan keras. “Dan bagian yang paling
penting adalah orang Dewasa yang membuat keputusan tanpa menanyai pendapat dari
Anak- anak seperti kita,” jelasnya. Kemudian dia berbicara kepada seluruh
murid. “Ini waktunya mereka untuk mendengar kan kita. Orang Dewasa tidak selalu
benar. Kita tidak bisa membiarkan mereka terus membuat keputusan untuk kita.
Apa aku benar, semuanya?” serunya, bertanya.
Mendengar itu, seluruh murid berseru
dan mengiyakan dengan suara yang lebih keras daripada sebelum nya. Dan Third
tidak bisa menghentikan mereka.
Dikantor. Saat Guru menonton video
demo tentang Time, dia mengeluh kesal, kenapa anak- anak zaman sekarang suka
membuat masalah. Lalu dia mengomeli Grace yang duduk di hadapan nya, dia
menyuruh Grace untuk melurus kan rambut nya. Jika tidak, maka bukan hanya nilai
Grace yang dia kurangi lain kali.
“Tapi aku tidak mengkritingkan nya.
Ini rambut alami ku,” kata Grace, membela diri.
“Apa kamu pikir, aku bodoh?” balas
Guru, marah.
“Aku mendengar murid Gifted
dikecualikan dari peraturan mengenai gaya rambut dan gaya berpakaian,” tanya
Grace. Dan Guru membenarkan. “Jika temanku bisa membawa Kelas Berbakat kembali,
dan aku di terima disana, kepalaku akan menjadi milik ku, dan bukan milik mu,
benarkan?” tanyanya, memastikan.
Mendengar itu, si Guru tertawa. Lalu
dia merasa kesal kepada Grace.
Diruang komputer. Time dan para
temannya ingin mengajukan petisi ke website kementerian pendidikan, tapi mereka
tidak bisa membuka website itu, karena wifinya sangat lambat dan website nya
terblocked. Rumornya dua tahun lalu, para murid Gifted menghack seluruh
komputer dan ponsel di sekolah. Jadi karena itu sekolah hanya memakai satu
jaringan saja.
Grace kemudian datang disaat itu.
“Website nya terblocked? Oh, benar. Aku dengar Wisit membicarakan ini tadi
siang. Aku tidak berpikir itu benar,” komentarnya.
“Apa yang harus kita lakukan? Kita
tidak bisa menggunakan jaringan lain. Ini berarti tidak ada seorang pun murid
disini yang bisa mengajukan petisi,” kata Teman di sebelah Time dengan gelisah.
Dan Time sendiri juga tidak tahu harus melakukan apa.
Mendengar itu, Grace diam dan
berpikir. Kemudian dia tersenyum dengan penuh percaya diri. “Jika kamu menyerah
sekarang, itu akan terlalu mudah,” komentarnya.
Malam hari. Grace membawa Time ke
ruangan guru. Dan Time merasa ngeri serta ragu, karena ada kamera CCTV di dalam
ruangan. Namun Grace menyakinkan Time untuk tidak perlu takut, karena kamera
CCTV itu tidak berfungsi. Sebab para guru tidak suka kantor mereka di
perhatikan. Tapi mereka sengaja memasang itu untuk menakuti para murid saja.
Lalu Grace membuka laptop dimeja Guru
dan memperlihatkan kemampuannya. “Guru ku sebelumnya mengatakan aku seperti bebek.
Aku bisa melakukan banyak hal, tapi tidak ada yang menonjol,” jelas nya dengan
bangga, ketika Time memuji nya. “Menghack komputer sekolah untuk membuka
website adalah hal yang bisa ku tangani.”
“Okay, apa ini sudah selesai?” tanya
Time, memperhatikan tindakan Grace. Lalu dia mengajak Grace untuk segera pergi,
sebelum mereka ketahuan.
‘Time,” panggil Grace, menghentikan
Time yang ingin pergi. “Untuk menanda tangani petisi, kamu memerlukan nama dan
nomor ID. Dan setelah itu, di website hanya akan menunjukkan nomor siapa saja
yang menanda tangani nya, tapi identitas nya tidak akan di ungkapkan. Apa itu
benar?” tanya Grace.
“Benar. Kenapa?” tanya Time, heran.
“Admin komputer memiliki data para
murid. Sekarang kita disini, daripada hanya membuka website yang terblokir,
mengapa kita tidak sekalian mencuri data para murid untuk meningkatkan jumlah
kita?” tanya Grace, menyarankan.
“Itu curang,” kata Time, tidak setuju.
“Kamu mau menang atau tidak?” balas
Grace sambil tersenyum percaya diri. Dan Time merasa sangat bimbang harus
bagaimana. Sehingga diapun terdiam dan berpikir.
Tags:
The Gifted