Original Network : GMM 25
Time menolak untuk perbuat curang.
Tapi karena Grace terus membujuk nya dan memberikan saran yang membuat nya
merasa bimbang. Jadi pada akhirnya, diapun setuju. Namun dia tidak mau setiap
orang mengetahui ini, dan Grace mengiyakan, sebab dia tidak akan bertindak
sebodoh itu dengan memberitahu setiap orang. Kemudian diapun mulai mau
bertindak.
Tapi tepat disaat itu terdengar suara
langkah kaki, dan ketika Time memeriksa, tampaknya itu adalah murid- murid
Inspeksi. Dan Grace pun menyarankan Time untuk mengalihkan mereka, sedangkan
dia akan mencuri data. Dan Time tidak setuju.
“Kamu pergi sekarang. Aku akan mencuri
data,” kata Time, memutuskan. Tertangkap menyelinap dari asrama lebih baik
daripada tertangkap mencuri data dari admin komputer. Aku akan mengambil resiko
itu. Okay?” jelas nya. Lalu diapun mulai bertindak.
Grace dengan sengaja berdiri di tempat
yang terlihat oleh murid- murid Inspeksi supaya mereka mengejarnya. Dia berbuat
seperti itu untuk mengalihkan perhatian mereka. Tapi Third tidak mengejarnya, karena
dia merasa ada yang aneh. Jadi diapun berjalan sendirian menuju ke ruang Guru yang
berada di lantai atas untuk memeriksa.
Time merasa gugup dan panik, ketika
menunggu data tercopy ke dalam flashdisk.
Third masuk ke dalam ruang Guru. Tapi
tidak ada siapapun disana, dan dia merasa heran. Jadi karena itu, diapun
berniat untuk pergi saja. Namun karena dia masih merasa ada yang janggal, jadi
diapun membuka laptop Guru yang berada dimeja. Dan ketika dia membuka laptop
Guru yang tertutup, dia melihat data yang telah di copy.
Time yang bersembunyi di belakang
lemari merasa gugup saat melihat itu. Dan kemudian dengan panik, dia segera
berlari kabur darisana. Dan Third langsung mengejar nya.
Time lalu masuk ke dalam gudang dan
bersembunyi dibelakang lemari disana. Lalu tiba- tiba beberapa orang masuk ke
dalam sambil membicarakan tentang demo agar Kelas Berbakat di buka kembali.
Tapi dia tidak bisa melihat wajah mereka, karena jarak pandang nya tidak
banyak.
“Apa kamu pikir demo yang dilakukan
oleh murid tingkat M4 itu akan memiliki dampak?” tanya Claire.
“Aku tidak tahu. Kita lihat saja,”
balas Punn.
“Apa anak kelas 8 itu tidak mengatakan
apapun?” tanya Mon
“Jangan panik. Tidak ada apa- apa.
Percaya padaku,” balas Claire.
Korn kemudian datang dan memanggil
mereka bertiga untuk berpencar. Karena Ohm tidak ada disini, jadi mereka tidak
bisa bersembunyi dengan baik. Dan mereka mengerti. Lalu mereka semua pun
berpencar.
Tepat disaat mereka telah pergi, Third
datang dan menemukan Time yang bersembunyi dibelakang lemari. “Apa yang kamu
lakukan di Kantor Guru?” tanyanya secara langsung.
“Aku tidak ada melakukan apapun. Aku
hanya membuka website yang diblokir,” jawab Time, berbohong.
“Kamu bisa dikeluarkan karena ini,”
kata Third, mengingatkan.
“Aku hanya ingin setiap orang bisa
mendaftar. Aku ingin Kelas Berbakat. Aku ingin setiap orang memiliki kesempatan
untuk mengikuti mimpi mereka,” jawab Time dengan serius.
Teman Third kemudian datang dan
menanyai, apakah ada orang disana. Dan Third menjawab tidak. Lalu dia mengajak
teman nya untuk pergi. Dan dia membiarkan Time untuk bebas. Dengan lega, Time
menghela nafas.
Keesokan harinya. Teman- teman
mengucapkan selamat kepada Time, karena Time telah berhasil mengumpulkan banyak
suara. Dan mereka yakin Kelas Berbakat pasti akan dibuka kembali. Mendengar
itu, Time hanya diam saja. Lalu Grace datang menghampirinya.
“Berhenti melihatku seperti kamu telah
membunuh seseorang,” canda Grace.
Time sebenarnya masih merasa bersalah,
karena melakukan hal curang. Dan Grace pun mengerti. Dia meminta maaf, karena
telah membuat Time melakukan kecurangan itu. Lalu setelah mengatakan, diapun
berniat untuk pergi.
“Aku tidak marah,” jelas Time. “Tapi
aku kecewa pada diriku sendiri.”
“Aku mengerti bagaimana perasaanmu.
Tapi kamu tidak seharusnya kecewa pada dirimu sendiri. Kamu harus nya kecewa
pada mereka. Mereka melakukan itu kepada kita, jadi kita melakukan ini. Intinya
bukan kita yang ingin melakukan kesalahan. Tapi orang Dewasa yang memaksa
kita,” jelas Grace, menyakinkan Time. “Percayai aku, salahkan mereka, bukan
dirimu sendiri,” tegas nya.
Menteri Pendidikan, Pichet, menelpon
Supot untuk memberitahu bahwa dia telah mengirim seorang staff nya ke sekolah
untuk menjadi Kepala Urusan Akademi disana. Karena Kelas Berbakat diizinkan
untuk dibuka kembali.
“Selamat pagi, semuanya. Namaku Darin
Wattanasin. Kalian bisa memanggilku Ms. Darin. Dari sekarang, aku akan menjadi
kepala urusan akademi yang baru. Dan aku berjanji padamu bahwa aku akan
menggunakan seluruh kemampuan ku untuk meningkatkan sekolah,” kata Darin kepada
seluruh Murid yang berkumpul. “Dan hari ini, aku punya sebuah berita baik untuk
kalian semua. Seperti yang kalian tahu, Kelas Berbakat di batalkan tahun lalu.
Tapi mengejutkannya, banyak murid yang menanda tangani petisi. Aku ingin
mengatakan bahwa aku sangat kagum dan bangga, melihat generasi muda sadar untuk
bagaimana menggunakan suara mereka untuk menciptakan perubahan yang
menguntungkan untuk masa depan mereka. Itu mengapa aku ingin mengumumkan bahwa
tahun ini, sekolah kita akan membuka Kelas Berbakat lagi,” katanya.
Mendengar itu, banyak orang merasa
senang. Tapi ada beberapa yang tidak merasa terlalu senang.
“Untuk lebih adil, tingkat M5 yang
kehilangan kesempatan tahun lalu, tahun ini, kita akan memilih murid Gifted
dari tingkat M4 dan juga M5,” kata Darin, mengumumkan.
Mendengar itu, Third yang awalnya
tidak bersemangat, tersenyum penuh semangat. Lalu semua murid pun bertepuk
tangan untuk Darin.
Supot menemui Guru Pom. Dia mengajak
Pom untuk kembali bekerja dan mengajar lagi disekolah. Terkait apa yang telah
terjadi, dia ingin Pom untuk melupakan semua kesalahan itu dan kembali lagi ke
sekolah. Karena tidak peduli apapun itu, Kelas Berbakat membutuhkan Pom.
“Karena permintaan para murid, Kelas
Berbakat kembali lagi,” kata Pom, memastikan.
“Yang dilakukan para murid tidak
terlalu penting. Kebenarannya adalah Menteri pendidikan tidak akan pernah
menyerah pada Kelas Berbakat,” balas Supot, menjelaskan. “Mereka barusan telah
mendiskusikan sesuatu dengan ku. Jadi sekarang kita memiliki Ketua Urusan
Akademi yang baru.”
Darin menerima sebuah kotak hadiah
kecil dari Menteri. Hadiah nya adalah sebuah tabung kecil berisikan cairan
merah, tapi ntah untuk apa cairan tersebut. Dan sebuah kartu ucapan. “Semoga sukses dalam misi mu.”
Darin mencampurkan cairan merah
tersebut ke dalam air dengan hati- hati. Lalu sesudah itu, dia tersenyum puas.
Tags:
The Gifted