Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 17

 

Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 17

Images by : SBS


“Baiklah. Aku mengerti. Aku sudah mendengar yang ingin kamu katakan. Sudah selesai?” ujar Song Ah, dengan nada kesal dan bersiap pergi.


“Aku menyukaimu,” ujar Joon Young dan berjalan ke hadapan Song Ah. “Aku menyukaimu,” ulangnya. “Aku menyukaimu. Aku menyukaimu. Aku datang untuk mengatakan ini,” ujarnya, terus dan terus, menyakinkan Song Ah.


Flashback

Saat akhirnya Joon Young menerima permintaan Jung Kyung, dia menegaskan pada Jung Kyung bahwa dia melakukan itu sebagai seorang pianis Park Joon Young. Dia juga dengan sangat tegas memberitahu Jung Kyung kalau dia menyukai Song Ah.

End


Song Ah sangat terkejut dengan pernyataan cinta tiba-tiba Joon Young. Semakin terkejut ketika Joon Young tiba-tiba saja menciumnya. Dia termundur.

Tapi, Joon Young menatapnya dan kembali menciumnya. Dan kali ini, Song Ah tidak menghindar. Dia terdorong mundur hingga mengenai piano yang ada di belakangnya. Tapi kemudian, mereka berdua mencium meluapkan perasaan mereka.


Setelah ciuman itu berakhir, mereka mulai bicara jujur mengenai perasaan satu sama lain. Song Ah memberitahu bahwa dia berpikir jika Joon Young menyukainya, Joon Young akan menawarkan untuk memainkan piano untuknya. Tapi, Joon Young tidak mengatakan apapun dan dia juga tidak bisa bertanya duluan. Karna itu, dia malah merasa sedih sendiri. Dia sedih bukan karna Joon Young tidak bermain piano untuknya tapi… karna dia mengira Joon Young tidak menyukainya.

Joon Young menyesal karna dia tidak tahu apa yang Song Ah pikirkan dan dia juga tidak ingin menjadi beban.


Song Ah sekarang mengerti. Terus mengenai tadi juga, Joon Young tiba-tiba menyuruhnya menunggu dan ketika tiba malah bilang akan bermain piano untuk Jung Kyung. Kalau Joon Young menjadi dirinya, menurutnya, apa dia akan sedih atau tidak?


Joon Young tertawa kecil mendengar curahan hati Song Ah. Song Ah ikutan tertawa.

“Orang-orang bilang kau harus selalu mendengarkan orang lain, tapi… mulai dari sekarang, apa kau mau bilang apa yang lebih penting terlebih dulu?” pinta Song Ah.

“Ya.”

“Janji,” ajak Song Ah dan mereka pun melakukan pinky promise.


Kesalahpahaman sudah terselesaikan. Joon Young kemudian dengan serius, meminta Song Ah mengizinkannya untuk bermain piano untuk Song Ah di ujian masuk kuliah pascasarjana nanti. Song Ah senang mendengar tawaran tersebut, tapi dia menolak.

“Kau tidak harus bermain untukku. Ujian masuk untuk kuliah pascasarjana sangat penting bagiku. Dan itulah kenapa aku ingin melakukannya sendiri. Terimakasih untuk tawarannya,” jelas Song Ah.

“Baiklah. Tapi, jika hal menjadi sulit, beritahu aku kapanpun.”

“Baik. Terimakasih.”


Mereka saling menatap dan tersenyum malu.

--



Begitu pulang ke rumah, hal pertama yang Joon Young lakukan adalah menyimpan sapu tangan pemberian Jung Kyung (yang selalu di gunakannya) di dalam laci. Tampaknya, dia sudah bertekad untuk tidak menggunakan sapu tangan itu lagi.

--


Song Ah terus tersenyum dan memegang bibirnya saat mengingat ciuman dan pernyataan cinta Joon Young tadi. Hari ini, benar-benar hari membahagiakan baginya.


Episode 09

Dolce : Manis


Song Ah bertemu Min Seong di sekitaran lingkungan kampus. Dengan senyum bahagia, dia memberitahu kalau dia dan Joon Young sudah resmi pacaran. Min Seong sangat senang mendengarnya dan memberikan ucapan selamat dengan tulus.


“Ini berita bagus. Tapi… bagaimana denganku sekarang?” tanya Min Seong. “Kau pasti akan makan bersamanya terus. Arghhh!! Park Joon Young, berani sekali kau mencuri Song Ah dariku?” teriaknya.


“Maaf,” terdengar suara Joon Young yang tiba-tiba sudah ada di hadapan mereka.

Min Seong sangat terkejut hingga berteriak sangat keras. Dan tentu saja, rasa terkejut berganti rasa malu. Song Ah tertawa ngakak melihat kejadian itu. Apalagi, Joon Young bilang bisa menemukan Song Ah dengan cepat karna seseorang meneriakan namanya dengan keras. Min Seong beneran malu.


Dengan sangat sopan, Min Seong memperkenalkan dirinya sebagai teman dari Song Ah. Joon Young membalasnya dengan sopan dan mengajaknya untuk ikut makan siang bersama mereka. Dengan cepat, Min Seong menolak. Dia tidak mau jadi obat nyamuk di antara mereka. Walau begitu, dia menggoda mereka agar bisa menikmati kencan yang manis dan bahagia.

Keduanya tertawa melihat tingkah Min Seong tersebut.

--


Joon Young dan Song Ah makan di kantin kampus sambil membahas kuliah hari ini. Lagi makan, teman sekelas Song Ah yang waktu itu, menyapa mereka dan ikut makan di meja yang sama.


“Kalian berdua selalu bersama. Tidak heran kalau ada rumor palsu yang beredar bilang kalau kalian pacaran,” ujar teman Song Ah.


“Itu bukan rumor palsu,” ujar Joon Young. “Kau tidak bilang pada mereka kalau kita pacaran?” tanya Joon Young pada Song Ah.


Kedua orang itu berseru ‘daebak,’ dan merasa telah mendapatkan gosip besar. Mereka bahkan memuji Joon Young dan Song Ah yang tampak serasi.

--


Usai makan, mereka berjalan-jalan sebentar. Joon Young menanyakan rencana Song Ah setelah selesai kuliah nanti. Song Ah memberitahu kalau dia akan ke kantor Kyunghoo. Itu karna Prof. Lee Soo Kyung sedang membuat orkestra kamar dan dia membantunya. Mereka mau mengadakan penampilan perdana nanti di Aula Seni Kyunghoo, jadi dia akan ke sana untuk memberikan formulirnya.

“Kau mau ikut? Kau kan tinggal di dekat sana juga,” ajak Song Ah.

“Aku harus latihan di sini hari ini.”

Sayang sekali mereka tidak bisa bertemu malam ini karna ada kegiatan masing-masing.

--


Hae Na baru saja selesai latihan di ruangan prof. Lee. Baru juga selesai, dia malah melihat chat group kelas yang heboh dengan berita kalau Song Ah dan Park Joon Young benar-benar pacaran. Park Joon Young yang bilang sendiri.


“Pasangan kampus adalah yang terburuk ketika nantinya putus,” gumam Hae Na, terdengar sangat iri.

--


Song Ah lagi latihan sendirian di Ruang Latihan. Dan tiba-tiba, Joon Young datang. Song Ah sampai kaget karna tadi Joon Young bilang ada jadwal kuliah. Joon Young bilang kalau kuliahnya di batalkan jadi apa dia boleh menunggu di sini sampai kuliah selanjutnya? Dengan senang hati, Song Ah mengizinkan.


Tapi karna ada Joon Young, Song Ah jadi malu menunjukkan permainan violinnya. Joon Young memperhatikan sekeliling dan melihat sapu tangan Song Ah yang ada di atas violin.

“Boleh kau memberikan itu padaku?”

“Violin?” tanya Song Ah, bingung.


“Bukan, sapu tangannya,” jawab Joon Young, tertawa.

“Boleh. Aku akan memberikannya nanti setelah ku cuci.”

“Tidak, aku mau sekarang,” ujar Joon Young.

Song Ah senang mendengarnya dan memberikannya pada Joon Young.


“Terimakasih. Aku akan membelikan yang baru,” ujar Joon Young.

“Tidak perlu. Aku masih punya banyak di rumah.”

“Aku juga punya banyak di rumah. Tapi… ini berbeda,” ujarnya. “Aku ingin memberikanmu hadiah juga.”


Song Ah bahagia mendengarnya, “Baiklah. Kalau gitu, janji belikan aku yang baru ya.”


Sayang sekali pembicaraan mereka harus terhenti karna alarm handphone Song Ah berbunyi. Dia tadi menyetel alarm agar tidak lupa untuk ke kantor Kyunghoo.

--


di Gedung Yayasan Kyunghoo,

Song Ah menemui Young In dan Da Woon untuk memberikan formulir untuk menyewa gedung Aula. Young In langsung nanya sama Song Ah, karna Song Ah kan sibuk menyiapkan ujian masuk hingga menolak tawarannya untuk membantu dengan bekerja di Kyunghoo, tapi punya waktu untuk membantu profesornya menyiapkan orkestra?

“Maaf,” ujar Song Ah.


Da Woon penasaran, bukankah mengurus persiapan orkestra kamar ini sangat merepotkan? Song Ah tersenyum dan menjawab kalau dia masih bisa mengaturnya. Da Woon berkomentar yakin kalau pasti banyak yang harus di lakukan karna ini kan pendirian orkestra kamar. Ah, kalau begitu, nantinya ini akan menjadi penampilan pertama Song Ah di panggung sebagai violin bukan?

“Ya,’ jawab Song Ah, tersenyum.

“Woahh. Aku akan datang dengan membawa buket bunga,” seru Da Woon, riang.

--


Seung Jae bertemu dengan anteknya di Kyunghoo Card yaitu tn. Joo Sang Wook (yang waktu itu juga mengatur konser gelar wicara Joon Young). Yah, pembicaraan awal, Seung Jae basa basi nanya kerjaan tn. Joo gimana di kantor. tn. Joo dengan lemas memberitahu kalau dia mungkin tidak akan mendapatkan bonus tahun ini. Seung Jae kaget karna dia memang ada dengan kondisi Kyunghoo Card sedang buruk, tapi tidak sangka seburuk ini.

Setelah cukup basa-basi, Seung Jae akhirnya pamer dengan memberikan kartu nama barunya. tn. Joo sampai heran karna perusahaannya belum ada, tapi Seung Jae udah punya kartu nama? Dengan sombong, Seung Jae bilang kalau dia menyiapkannya duluan. Di kartu nama itu, Seung Jae menulis kalau dia adalah ‘representative’ .

“Woah, hebat,” puji tn. Joo.

Seung Jae tersenyum lebar dan penuh kebanggaan.

--


Young In mengantarkan Song Ah ke lift. Dia dengan ramah menyuruh Song Ah untuk datang kapan saja kemari jika ingin melihat pertunjukkan.


“Ngomong-ngomong… Ny. Cha… itu… aku… Joon Young dan aku…,” ujar Song Ah gagap, bingung mau bilang gimana.

“Ini berita bagus kan?” tebak Young In.

“Ya.”


“Bagus sekali. Kalian pasangan yang manis,” puji Young In.

Song Ah sangat senang mendengarnya dan berterimakasih atas pujian tersebut.

--


Selesai mengantarkan Song Ah, Young In kembali ke meja kerjanya. Da Woon yang sebenarnya juga suka gosip, mulai mengajak Young In gosip (biasanya kan temannya Seung Jae). Dia mengemukakan kalau dia merasa kecewa dengan Song Ah. Ini mengenai orkestra kamar Prof. Lee. Dia tahu sih kalau ada orkestra kamar yang menunjukkan penampilan hebat, tapi, orkestra yang di buat Prof. Lee hanya seperti komunitas yang di bentuk demi keuntungannya.

“Dia tidak bisa bicara dan mengajar selain dia punya koneksi yang bagus, jadi aku mengerti kenapa orang-orang tanpa karir yang pasti akan memberikan apapun untuk bergabung. Tapi, profesor menggunakan mereka yang begitu menginginkannya untuk membangun koneksinya sendiri… Aku yakin Song Ah tahu hal ini, tapi aku tidak menyangka dia akan mengambil peran seperti ini,” ujar Da Woon.

“Itu artinya dia sangat menginginkannya, seperti yang kau katakan.”

“Ya. Aku rasa aku bisa bilang gini karna aku tidak tahu bagaimana posisinya,” ujar Da Woon, mengakhiri topik.


Tapi, tampaknya, Young In jadi khawatir. Mungkin, dia takut kalau Song Ah akan merasa kecewa karna hanya di manfaatkan.

--



Jung Kyung mengirim pesan pada Joon Young kalau dia akan memberikan lembaran musik untuk resitalnya, jadi mari bertemu. Pesan tersebut hanya di balas singkat sama Joon Young : “Baiklah.”

--


Jung Kyung ikut dalam rapat direksi Yayasan Kyunghoo dengan posisi sebagai direktur.

--



Di lain tempat, Hyun Ho menghadiri reuni SMA. Hanya 5 orang yang hadir termasuk Hyun Ho. Salah seorang dari mereka bahkan menggerutu kesal karna di kelas mereka dulu ada 26 mahasiswa, tapi yang hadir dalam reuni ini hanya 5 orang. Yang lain menimpali kalau teman mereka yang lain sekarang berada di luar negeri dan tidak kembali untuk liburan musim panas. Walau begitu yang ada di Korea kan tetap datang sekarang kecuali Dong Yun dan Joon Young. Yah, kalau Dong Yun kan sibuk kerja cari uang, lalu gimana dengan JoonYoung? Mereka menanyakan hal itu pada Hyun Ho.

“Entahlah,” jawab Hyun Ho, acuh.

Yang lain malah menyebut kalau orang selevel Joon Young tidak akan datang ke acara reuni SMA begini. Mereka juga menyebut kalau Joon Young itu adalah ATM untuk orang tuanya. Dan pemenang sejatinya adalah Han Hyun Ho!! Kenapa? Karna Hyun Ho kan akan menjadi menantu Kyunghoo Grup (karna pacaran dengan Jung Kyung).


Hyun Ho tidak nyaman dan ingin memberitahu kalau dia dan Jung Kyung sudah putus. Tapi, belum dia mengatakannya, pelayan malah datang mengantarkan makanan. Jadinya, dia tidak jadi bilang.

--


Rapat direksi sudah usai. Da Woon dan Young In mulai membereskan ruang rapat. Baru juga selesai rapat, Da Woon malah membahas Hyun Ho yang akan menjadi anggota keluarga Ny. Na juga menikah dengan Jung Kyung. Woah, membayangkannya saja sudah membuatnya merasa sesak.

Young In hanya diam saja, tapi ekspresinya tampak tidak nyaman mendengar Da Woon membahas itu. (Da Woon belum tahu kalau Hyun Ho dan Jung Kyung sudah putus).

--


Hyun Ho sudah tampak bosan berada di tengah reuni tersebut, walau begitu, dia tetap memaksakan diri bertahan sampai akhir. Sambil makan, mereka membahas mengenai orkestra kamar untuk membangun koneksi. Andai saja ada, mereka ingin mendaftarkan diri. Karna lagi membahas itu, salah seorang di antara mereka, memberitahu kalau sepupunya yang kuliah di Seoryeong bilang prof. Lee sedang membuat orkestra kamar. Dan masih ada lowongan untuk pemain instrumen lainnya. Mendengar itu, mereka tentu ingin ikut bergabung.


“Aku juga,” ujar Hyun Ho, mendaftar.

Yang lain langsung melarang karna kan Jung Kyung adalah anak kesayangan prof. Song, jadi mana mungkin Prof. Lee akan mau menerimanya. Lebih baik, Hyun Ho bergabung saja dengan orkestra kamar Prof. Song. Gunakan koneksi yang di miliki Jung Kyung.


“Jung Kyung dan aku sudah putus,” beritahu Hyun Ho.

Semua nggak percaya. Hyun Ho sampai harus mengeraskan suara untuk membuat mereka percaya. Suasana langsung sunyi karna semuanya merasa canggung.

--


Ny. Na mengajak menantunya, ayah Jung Kyung, untuk makan bersama. Sambil makan, Ny. Na menanyakan keadaan Ibu tn. Lee setelah menjalani operasi besar tahun lalu. tn. Lee menjawab kalau ibunya baik-baik saja. Ny. Na kemudian menanyakan perternakan keluarga tn. Lee dan tn. Lee memberitahu kalau adiknya yang mengurus perternakan tersebut sejak tahun lalu.


Ny. Na kemudian terdiam dan memperhatikan sekeliling. Dia memberitahu tn. Lee kalau di sinilah Kyung Seon memperkenalkannya pada tn. Lee pertama kalinya. tn. Lee masih ingat karna itu pertama kalinya juga baginya untuk makan di tempat seperti ini. Ny. Na mengungkapkan rasa rindunya pada Kyung Seon. tn. Lee berkomentar kalau Kyung Seon mirip seperti Ny. Na.

“Aku berencana membiarkan Jung Kyung mengurus Yayasan,” beritahu Ny. Na. “Aku rasa setiap orang mempunyai tempatnya masing-masing. Bagaimana denganmu? Apa sulit untuk tinggal di tempat yang bukan untukmu?”


tn. Lee diam menerima pertanyaan tersebut.

--


Karna sudah tahu kalau Hyun Ho putus dengan Jung Kyung, temannya akhirnya mau membantu Hyun Ho masuk ke orkestra kamar Prof. Lee. Dia memberitahu kalau dia sudah memberikan nomor Hyun Ho pada sepupunya itu. Hyun Ho pun berterimakasih.


Untuk memecah kecanggungan, teman-teman Hyun Ho itu malah membahas mengenai Jung Kyung yang pada akhirnya hanya akan menikah dengan pria kaya. Jung Kyung juga sangat kejam karna mencampakkan Hyun Ho begitu saja setelah 10 tahun pacaran. Haruskah meminta tuntutan?

Hyun Ho tidak suka mendengarnya dan menyuruh mereka berhenti. Tapi, mereka terus membahasnya hingga Hyun Ho harus kembali mengeraskasn suaranya menunjukkan rasa marahnya. Suasana kembali canggung.

Untuk menghilangkan kecanggungan, seorang yang lain mulai mengalihkan topik. Dia membahas mengenai kabar yang di dengarnya dari sepupunya kalau Joon Young sudah pacaran dengan anak kesayangan Prof. Lee. Semua berseru kaget karna artinya Joon Young pacaran dengan anak kuliahan yang jauh lebih mudah. Hal itu langsung di bantah oleh si penggosip. Dia memberitahu kalau wanita yang di pacari Joon Young adalah mahasiswa senior yang sebelumnya kuliah jurusan bisnis di Seoryeong dan umurnya sama dengan mereka.

Hyun Ho yang mendengarkan, memasang ekspresi terkejut. Karna, dia mungkin mengira Joon Young akan pacaran dengan Jung Kyung, tapi ternyata tidak.

--



Song Ah menunjukkan permainan violinnya pada prof. Lee. Dan sama seperti sebelumnya, dia tampaknya tidak mendengarkan dan hanya sibuk dengan ponselnya. Tapi, saat Song Ah selesai bermain, dia memuji permainan Song Ah. Dia bahkan bilang kalau Song Ah sudah berlatih keras dan kemampuannya meningkat banyak.

Entah tulus atau tidak, Song Ah sangat berterimakasih atas pujian tersebut.



Usai memuji, prof. Lee mulai membahas orkestra kamar yang Song Ah urus sangat bagus. Orang-orang sampai iri karna Song Ah pandai bekerja. Dan karna anggotanya sudah hampir di putuskan, dia ingin mengatur pertemuan di sebuah restoran untuk saling mengenal. Dia juga sudah menentukan tempatnya di Hannam-dong.

Song Ah tahu restoran yang prof. Lee katakan karna dia pernah makan di sana. Masakan di sana memang enak, tapi harganya sedikit mahal. Dan orang yang akan datang ada lebih dari 30 orang, apa tidak masalah?

“Tidak apa. Jangan khawatir. Kita harus makan yang enak karna ini pertemuan pertama kita,” jawab prof. Lee.

“Oh, baik.”

“Kau harus mengumpulkan uangnya duluan karna sekarang ini jarang ada yang bawa uang tunai,” lanjut prof. Lee.

Wkwkwk. Song Ah udah senang kirain gratis, eh nggak tahunya mereka di suruh bayar masing-masing.

Ah ya, Prof. Lee memberitahu Song Ah kalau dia mendapat beberapa rekomendasi untuk pemain orkestra mereka, jadi dia akan mengirimkan nomornya ke Song Ah dan menyuruhnya menghubungi orang-orang itu untuk datang juga ke pertemuan.

--



Selesai rapat, Jung Kyung menemui Joon Young di sebuah café. Dia menyerahkan 3 buah buku musik yaitu : Ravel, Debussy dan Franck. Awalnya, dia ingin memainkan lagu Brahms, tapi karna Joon Young tidak memainkan lagu Brahms, maka dia menukarnya.

“Kau bisa memainkannya jika mau. Aku tidak keberatan,” ujar Joon Young.


“Baguslah. Tapi, aku tidak akan memainkan Brahms. Aku merasa tidak akan bisa memainkan lagu-nya lagi. Tapi, aku lega karna menukar musiknya. Bagian piano adalah yang terpenting di Franck’s sonata. Dan itu keahlianmu.”


Jung Kyung mulai curhat mengenai kehidupannya yang terlahir dengan bakat, tapi sekarang entah kemana. Intinya, dia membicarakan hal sedih gitu.


“Aku pacaran dengan Song Ah,” ujar Joon Young. Agar Jung Kyung tidak berharap lagi.

--


Song Ah memeriksa nomor-nomor yang Prof. Lee kirimkan. Salah satunya adalah nomor Han Hyun Ho, pemain cello.

--


“Aku pacaran dengan Song Ah,” ulangi Joon Young.

“Oh, baiklah.”

“Jadi, mari latihan di ruang geladi bersih Kyunghoo. Bukan di tempatmu.”

Jung Kyung mengerti. Joon Young kemudian menyuruh Jung Kyung untuk membicarakan dengan Hyun Ho mengenai kejadian hari itu. Jung Kyung tidak suka mendengarnya dan berkata itu masalah pribadinya, dia yang akan mengurusnya sendiri.  Joon Young langsung berkata kalau itu masalahnya juga, jadi lakukan deminya (selesaikan kesalahpahaman itu).

--



Hyun Ho keluar restoran untuk menerima telepon. Yang menelpon adalah Song Ah untuk memberitahu kalau dia di terima di orkestra kamar Prof. Lee.

“Terimakasih karna sudah menerimaku,” ujar Hyun Ho.

“Ah, aku tidak melakukan apapun,” ujar Song Ah. “Semua anggota akan berkumpul untuk makan malam segera. Aku akan mengirimkanmu detailnya,” lanjut Song Ah.


“Tunggu, Song Ah-ssi. Apa kau pacaran dengan Joon Young?” tanya Hyun Ho, penasaran.


Song Ah mengiyakan. Hyun Ho sudah mau memberikan selamat, tapi kemudian, dia melihat kalau Joon Young keluar bersama Jung Kyung dari sebuah café di seberang. Hyun Ho pun mengakhiri pembicaraannya dengan Song Ah.


Joon Young dan Jung Kyung terkejut melihat Hyun Ho di depan restoran. Mereka menghampirinya, tapi Hyun Ho hanya mau bicara dengan Joon Young. Dia mengajak Joon Young untuk masuk ke restoran. Joon Young pun menyuruh Jung Kyung untuk pulang saja.

 

D O    Y O U    L I K E    B R A H M S ?

 

Post a Comment

Previous Post Next Post