Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 21

Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 21

Images by : SBS


Antara kamu dan Jung Kyung... Maksudku, karena kalian saling kenal selama bertahun-tahun... Masih adakah tempat untukku?


Pertanyaan itu membuat Song Ah meragukan dirinya sendiri. Dengan lunglai, dia berjalan kembali memasuki ruang latihannya. Hatinya menjadi semakin sedih saat melihat not musik-nya : Franck Sonata.

“Kenapa harus sama?” gumamnya lirih. (Karna tadi Jung Kyung dan Joon Young memainkan musik Franck Sonata).

--


Joon Young selesai latihan dan menemukan Song Ah yang sedang duduk di kursi yang terletak di bawah papan pengumuman. Dia menyapanya dan menghampirinya sembari memberitahu kalau dia latihan di sini karna ruang geladi bersih sudah di pesan orang lain. Dan juga, dia tadi ada mengirimi pesan untuk Song Ah.


“Apa latihanmu lancar?”

“Ya. Berjalan lancar,” jawab Song Ah, berbohong.


Sikapnya yang diam, membuat Joon Young tampaknya khawatir.


Episode 11

Fermata : Tahan, pause

Jung Kyung berada di bar sendirian.


Flashback

Selesai latihan tadi, Jung Kyung mengajak Joon Young untuk minum bersama.

“Apa kau tidak punya teman lain?” balas Joon Young, menolak.

“Tidak. Aku hanya punya 2 orang teman. Kau dan Hyun Ho.”

End


Dan walau dia sudah berkata begitu, Joon Young tetap tidak mau menemaninya minum. Dan yang mengejutkan baginya, Hyun Ho tiba-tiba saja muncul dan duduk di sebelahnya. Tentu saja dia menanyakan kenapa Hyun Ho bisa di sini?

Flashback

Hyun Ho sedang latihan cello sendirian di rumah. Saat itu, Joon Young menelponnya untuk mengabari kalau Jung Kyung tampaknya akan minum sendirian. Dan kondisi Jung Kyung tampak tidak terlalu baik.

“Kemana dia?” tanya Hyun Ho.

“Tidak tahu.”

“Baiklah.”

End

Dan di sinilah Hyun Ho sekarang. Dia tahu Jung Kyung di sini karna Jung Kyung selalu pergi ke tempat yang sama.

--


Jung Kyung minum hingga mabuk dan Hyun Ho membawanya ke hotel. Saat sadar, Hyun Ho masih ada menemaninya. Jung Kyung merasa sangat bersalah dan meminta agar Hyun Ho membencinya saja.

“Aku juga ingin begitu. Tapi, tidak bisa,” jawab Hyun Ho.


Selesai menjawab pertanyaan itu, Hyun Ho pun pergi dari sana. Begitu mendengar suara pintu tertutup, Jung Kyung pun menangis.

--


Joon Young pergi ke café dengan Song Ah. Tapi sedari tadi Song Ah hanya diam saja, sehingga Joon Young menanyakan apa yang Song Ah pikirkan. Song Ah pun mulai membahas musik yang akan di mainkannya di ujian masuk pasca sarjana nanti : Franck Sonata, dia berencana menukarnya dengan musik lain. Awalnya, dia mengira bisa memainkannya dengan baik, tapi tiba-tiba saja dia mulai merasa ragu. Dia kehilangan sedikit kepercayaan diri.

“Apa kau pernah merasa hal seperti ini?” tanya Song Ah.

“Ada musik yang seperti bukan untukku. Aku sangat ingin menjadikannya milikku, tapi sangat sulit, jadi aku ingin melepaskannya dan memainkan hal lain yang lebih mudah. Tapi, bahkan jika aku kabur, itu tidak mengubah apapun. Rasa penasaran akan musik yang kau lepaskan semakin meningkat dan secara perlahan, kau akan merasa tersiksa dan merindukannya.”

Karna itu, Joon Young menasehati Song Ah sebelum memutuskan menukar musik lain, lebih baik memikirkannya dengan seksama. Nasehat itu di berikannya berdasarkan pengalamannya. Song Ah tersenyum dan mengangguk kecil.

“Semangat ya. Aku minta maaf karna tidak ada yang bisa ku lakukan untukmu,” ujar Joon Young, tulus.

“Tidak. Aku baik-baik saja,” jawab Song Ah, tapi wajahnya tidak menunjukkan hal demikian.

--


Song Ah berlatih di depan Prof. Lee dan seperti biasa, Prof. Lee hanya sibuk dengan ponselnya. Dan saat Song Ah selesai bermain, Prof. Lee hanya memuji sekilas tanpa memberikan masukan atau menjelaskan apapun.


Prof. Lee malah lebih fokus mengenai Song Ah apa sudah mengusir Hyun Ho dari orkestra mereka atau belum. Saat Song Ah menjawab ‘belum’, sifat prof. Lee langsung berubah drastis dan menyebut Song Ah sangat lambat bekerja. Prof. Lee terang-terangan memberitahu alasannya menyingkirkan Hyun Ho karna Hyun Ho adalah pacar dari Jung Kyung, anak kesayangan Prof. Song.

“Begini… profesor. Mengenai Han Hyun Ho,” ujar Song Ah, ragu.

“Kenapa?”

“Di bandingkan dengan anggota lainnya, dia mempunyai karir yang cukup bagus. Dia akan sangat membantu kita kalau dia bergabung. Mengapa Anda tidak…”

“SONG AH! Kau kira aku menyingkirkannya karna aku tuli? Kau tidak dengar apa yang barusan ku katakan?!”

“Profesor, itu, Han Hyun Ho dan Lee Jung Kyung sudah putus,” beritahu Song Ah.

“Putus?” ulangnya, dengan nada marah. “Song Ah. Kalau begitu kau tahu kalau mereka pacaran? Dan ketika aku menyarankan agar kita membiarkannya bergabung, kau tetap diam?!” teriaknya.

Song Ah sampai terdiam karna takut. Prof. Lee kemudian menegaskan dengan sangat  - sangat jelas, kalau dia tidak ingin Hyun Ho bergabung karna Hyun Ho hanya akan membuat mereka merasa tidak nyaman. Dan mau tidak mau, Song Ah terpaksa menuruti perintahnya.

--

Dengan berat hati, Song Ah menghubungi Hyun Ho.

--

Hyun Ho mencari buku musik lamanya untuk berlatih. Sayangnya, ketika dia membukan salah satu halaman buku musik itu, dia malah menemukan hal yang mengingatkannya akan kenangan indahnya bersama Jung Kyung.


Flashback

Masa kuliah,

Jung Kyung dan Hyun Ho belajar bersama. Dan Hyun Ho malah ketiduran. Jung Kyung yang melihat itu, mulai mencoreti ujung buku musik Hyun Ho.Ssayangnya, Hyun Ho malah terbangun dan melihat yang Jung Kyung lakukan. Dia jadi merajuk dan menyuruh Jung Kyung menciumnya sebagai bentuk permintaan maaf. Pas Jung Kyung mau melakukannya, Hyun Ho mengalihkan kepalanya dan mencium bibir Jung Kyung.

Keduanya pun tertawa bahagia.

End

Dan sekarang, coretan itu masih ada di bukunya : Han Hyun Ho, jangan mengantuk.


Lamunan akan malunya buyar karna teleponnya berbunyi. Telepon dari Song Ah yang meminta maaf karna membatalkan penerimaan Hyun Ho masuk ke orkestra Prof. Lee. Hyun Ho jelas kecewa tapi dia bsa menebak alasannya pasti karna dia pernah pacaran dengan Jung Kyung.

“Aku… aku tidak yakin…,” ujar Song Ah, terbata-bata karna bingung.

“Baiklah. Aku mengerti. Kau hanya terjebak di tengah-tengah,” ujar Hyun Ho, menerima keputusan tersebut.

--

Prof. Lee bersama rekan kerjanya sedang berada di dalam lift, yang sialnya, malah harus satu lift dengan Prof. Song. Di dalam lift, rekan kerja Prof. Lee membahas murid Prof. Lee, Jung Da Sol yang menang dalam Kompetisi Harian Kyungdong. Tentu saja, Prof. Lee sangat bangga mendengarnya.

Prof. Song yang mendengar obrolan mereka, ikutan nimbrung. Dia memuji Da Sol yang ambisius dan menerima pelajaran musik tambahan dari guru lain. Prof. Lee baru tahu dan tentu terkejut. Responnya itu membuat Prof. Song semakin mengejeknya karna tidak sadar kalau murid nya menerima pelajaran dari guru lain padahal harusnya dia bisa merasakan perbedaan dalam permainan musiknya.

Rekan prof. Lee berusaha mencairkan suasana dengan berkata kalau itu bukan hal besar. Da Sol hanya ingin belajar lebih hingga mengambil kelas tambahan. Biarkan saja. toh pada akhirnya nama mereka yang akan ada di dalam profil para murid, sementara guru tambahan tidak akan di sebutkan namanya. Mendengar pendapat rekannya, Prof. Lee setuju.

“Tapi tetap saja, jika mereka menerima pelajaran dari orang lain, akan sangat jelas perbedaannya. Mau sekeras apapun aku berpura-pura tidak tahu, itu mustahil. Telingaku akan merasakannya terlebih dahulu,” ujar Prof. Song.

Dan bersamaan dengan itu, pintu lift terbuka dan Prof. Song keluar terlebih dahulu. Wajahnya penuh senyuman, tampaknya dia merasa puas karna berhasil mengejek Prof. Lee.

--


Song Ah baru saja selesai belajar dalam kelas. Dan begitu dosen keluar, Hae Na yang duduk di depannya, langsung mengajaknya bicara. Dia membahas mengenai Joon Young yang bermain untuk Jung Kyung di ruang latihan beberapa hari yang lalu. Ekspresi Song Ah datar saja karna dia memang sudah tahu. Anehnya, Hae Na malah tampak kecewa gitu. Dia kemudian membahas orang-orang yang memuji Joon Young dan Jung Kyung yang keren.

Eonni¸ bukankah dia orang yang mengajarimu di kelas master?” tanya teman lainnya.

“Ya.”

“Benar. Dia Lee Jung Kyung. Dia teman baik Joon Young,” timpali Hae Na.

“Kau kenal dengannya?”

“Tentu saja. Dia putri dari Kyunghoo Group. Dia sangat terkenal sejak kecil. Dia juga sangat berbakat dan cantik, jadi banyak yang mengaguminya. Dia baru-baru ini mendapatkan gelar PhD di Julliard,” cerita Hae Na.

Dan selama Hae Na bercerita, Song Ah memutuskan untuk pergi dari sana.

--

Song Ah pergi ke ruang latihan untuk berlatih. Tapi, di pikirannya, dia terus saja mengingat permainan musik kolaborasi Jung Kyung dan JoonYoung.

--

Da Woon sedang melihat-lihat artikel. Ada sebuah artikel wawancara Kyu Hee yang bilang kalau dia akan mengikuti Kompetisi Tchaikovsky musim dingin ini. Da Woon memuji Kyu Hee yang sangat berani untuk mengikuti kompetisi lain saat baru saja menang dalam Kompetisi Queen Elizabeth.

Young In yang tahu mengenai artikel tersebut jadi merasa cemas karna Joon Young juga akan mengikuti kompetisi serupa. Masalahnya, Kyu Hee bilang di dalam artikel itu kalau Joon Young adalah orang yang menginspirasinya bermain piano.

--

Joon Young juga melihat video wawancara Kyu Hee. Di dalam video itu, Kyu Hee bercerita kalau saat kelas 6, dia melihat video kompetisi Park Joon Young di Kompetisi Chopin dan memutuskan untuk menjadi pianis.

Lagi menonton video wawancara itu, Joon Young mendapat telepon dari Young In. Ibu Joon Young menelpon Young In menanyakan mengenai wawancara gitu, dan Young In tidak mengerti, jadi dia menelpon Joon Young. JoonYoung bilang pada Young In kalau dia tidak mau mengikuti wawancara tersebut.

Selesai bicara dengan Young In, Joon Young langsung menelpon Ibunya. Dia menanyakan mengenai Seung Jae yang datang menemui Ibunya untuk membahas wawancara. Dengan tegas, Joon Young bilang pada ibunya kalau ini hal yang akan di putuskannya sendiri. Jadi, kenapa ibunya malah menelpon Young In untuk hal seperti ini?! Ini bukan hal yang patut di banggakan.

“Itu karna Ny. Cha sudah lama bersamamu.”

“Jangan menelpon ke Yayasan. Dan kalau perlu sesuatu, telepon aku saja,” peringati Joon Young.

--


Jung Kyung datang ke tempat Dong Yun untuk memperbaiki violinnya. Saat sudah selesai, Dong Yun mengajaknya berbincang. Ini mengenai Hyun Ho. Dia memberitahu Jung Kyung kalau Hyun Ho di keluarkan dari orkestra Prof. Lee. Ada banyak teman mereka yang bergabung dalam orkestra ini, tapi hanya Hyun Ho yang di tendang keluar. Dan seperti yang sudah di ketahui banyak orang, hubungan Prof. Song dengan Prof. Lee tidak begitu baik, jadi banyak yang bergosip bahwa alasan Hyun Ho di tendang keluar adalah karna Jung Kyung.

Berita itu, tentu membuat Jung Kyung jadi kepikiran.


Saat mau pulang, Jung Kyung tanpa sengaja melihat Ji Won dan Ibunya di depan gedung. Ibu Ji Won memarahi sikap Ji Won dan mengomelinya ini itu. Tidak di sangka, Jung Kyung malah menyapa mereka.

--

Jung Kyung, Ibu Ji Won dan Ji Won berbincang di café terdekat. Ibu Ji Won curhat pada Jung Kyung mengenai Ji Won yang mempunyai mental yang rapuh. Jadi, jika Ji Won mengikuti kompetisi dan merasa gugup, penampilannya yang biasanya sangat bagus menjadi sangat buruk. Jadi, dia merasa tertekan juga karna Prof. Song kan sering memuji Ji Won.

Curhatan Ibu Ji Won terhenti karna dia menerima telepon penting. Jadi, dia pamit sebentar untuk mengangkat telepon.

--

Joon Young berlatih piano di ruangan prof. Yoo. Tapi, permainannya hari ini tidak membuat Prof. Yoo puas.

“Astaga. Bagaimana kamu bisa mengikuti Kompetisi Tchaikovsky seperti ini? Kamu melihat wawancara Kim Kyu Hee hari ini? Dia bilang kamu panutannya. Akan terlihat seperti apa jika kamu ikut kompetisi yang sama dan dia mengalahkanmu? Apa kamu bisa mengatasinya? Sebaiknya kamu menanganinya dan fokus,” nasehat Prot. Yoo.

--

Karna ibu Ji Won mengangkat telepon, jadi Jung Kyung mengajak Ji Won berbincang. Dia mengajukan sebuah pertanyaan.

“Saat berada di atas panggung, menurutmu kenapa kamu menjadi sangat gugup? Jika kamu tahu alasannya, kamu mungkin bisa menemukan cara untuk mengatasinya. Aku akan memberimu beberapa contoh. Kamu bisa memilih. Nomor satu. Karena kamu kurang berlatih. Nomor dua. Karena ada orang yang menyaksikan. Dan nomor tiga. Karena kamu takut kepada ibumu,” tanya Jung Kyung.

Ji Won menatapnya dengan tatapan kosong, “Eonni yang mana?” tanya Ji Won, balik.

--

Dalam perjalanan pulang, Jung Kyung mengingat kenangan masa kecilnya.



Flashback

Sewaktu kecil, dia sering melihat ibunya bertengkar dengan ayahnya. tn. Lee marah karna istrinya terus menerus membuat Jung Kyung latihan tanpa waktu bermain padahal usia Jung Kyung barulan 6 tahun. Kyung Seon bukannya mendengarkan nasehat suaminya, malah merasa caranya sudah benar. Dia melakukan semuanya karna Jung Kyung adalah anak jenius dan mereka tidak boleh menyia-nyiakan hal tersebut.

“Kyung Seon! Kamu sungguh melakukan ini demi Jung Kyung? Bukankah kamu memaksakan impian pupusmu itu padanya?”

Plak!!! Sebuah tamparan mendarat di pipi tn. Lee, “Aku tidak peduli pendapatmu. Aku akan berusaha semampuku untuk membantu Jung Kyung melebarkan sayapnya. Kenapa dia harus berhenti padahal dia punya cukup uang dan bakat?”

End


Dan karna itu, ketika Ji Won menanyakan pertanyaan itu kembali padanya, jawabannya adalah No. 3. Itu karna dia takut pada Ibunya.

--

Song Ah sedang berlatih bersama pengiringnya. Dan lagi-lagi, pengiringnya memarahi Song Ah karna tidak bermain dengan baik. Dia bahkan membahas Song Ah yang sudah terlambat mengambil jurusan musik dan harusnya berusaha lebih keras dan lebih baik daripada yang lain.

Jika biasanya Song Ah hanya akan diam menerima omelan pengiringnya, tapi kali ini, Song Ah ingin memberitahu pendapatnya juga.

“Memang benar … Aku tidak pandai bermain violin. Tapi aku masih berusaha sangat keras.”

“Song Ah-ssi. Aku tidak peduli soal itu. Ini departemen musik. Kita dinilai dan diurutkan dari yang terbaik hingga yang terburuk. Kamu tahu itu sebelum memulainya,” balas pengiringnya. (dan sebenarnya, apa yang di katakannya, tidak ada salahnya).

--


Tapi karna ucapan pengiringnya tersebut, Song Ah menjadi lebih merasa tidak percaya diri. Bahkan saat makan siang bersama Joon Young, dia tidak bisa tersenyum. Joon Young merasa khawatir, tapi Song Ah beralasan kalau dia hanya merasa sedikit lelah.

--

Malam hari,

Min Seong melihat Song Ah yang berjalan pulang dengan lunglai. Tapi, dia malah berpura-pura tidak melihatnya.

--

Song Ah berada di halte bus, menunggu bus sambil berlajar. Sedang serius belajar, dia malah mendapat telepon dari Seung Jae yang mengajak bertemu.

--

Di café,

Seung Jae menawarkan Song Ah untuk bekerja padanya. Apalagi karna dia sudah tahu kalau Song Ah pacaran dengan Joon Young. Song Ah berterimakasih atas tawarannya, tapi dia tidak bisa bermain violin sambil bekerja. Seung Jae mengira Song Ah salah paham sehingga dia memperjelas kalau ini tawaran setelah Song Ah lulus kuliah.

“Aku tidak pernah berpikir untuk menyerah (bermain violin),” ujar Song Ah.

“Apa... Sudah berapa tahun kamu bermain violin? Bukan sebagai hobi. Mulai dari saat kamu mengambil jurusan musik. Kurang dari sepuluh tahun, bukan?” tanyanya.

“Ya.”

“Maaf karena mengatakan kamu tidak bisa mengalahkan waktu. Kamu tahu itu. Ada pepatah kamu menjadi pakar jika mendedikasikan 10.000 jam, tapi tanya semua temanmu. Aku yakin mereka sudah berlatih 10.000 jam sebelum usia 10 tahun. Mereka akan bermain violin berjam-jam sehari sejak usia mereka 4 atau 5 tahun dan diajari oleh profesor. Aku juga minta maaf karena mengatakan bahwa kamu terlambat memulai karier. Terlepas kamu baik atau buruk, kamu memang tidak bisa mengejar. Aku tahu kamu suka musik, tapi aku merasa kamu butuh seseorang yang memberimu saran realistis. Jadi, aku mengatakannya,” ujar Seung Jae, blak-blakan.

Dan ucapannya itu membuat Song Ah semakin-semakin tidak percaya diri.

--

Usai menemui Song Ah, dalam perjalanan pulang, Seung Jae menelpon Joon Young. Dia mengabari dengan suara penuh kebanggaan, bahwa sudah di pastikan dia akan menjadi perwakilan Joon Young di Korea. Dan lagi-lagi, dia ingin Joon Young ikut dalam acara realitas yang waktu itu di bicarakannya.

Joon Young kembali menolak dengan tegas. Dia juga menegur Seung Jae karna pergi menemui ibunya.  Seung Jae berkilah kalau dia hanya ingin menyapa ibu dari artis yang di wakilinya. Dan juga, dia baru saja menemui Song Ah karna Song Ah kan pacarnya Joon Young.

Joon Young marah mendengarnya dan ingin tahu apa yang Seung Jae bicarakan dengan Song Ah. Seung Jae tertawa dan menyuruh Joon Young untuk tidak khawatir karna dia tidak ada membicarakan mengenai masalah keluarga Joon Young.

“Mari kita tentukan tanggal untuk bertemu. Sampai jumpa,” ujar Seung Jae, mengakhiri pembicaraan.

--

Suasana hati Song Ah sangat buruk hari ini. Dia terus mengingat betapa dirinya tidak berbakat, selalu berada di urutan terakhir dan selalu tertinggal. Semua itu membuatnya merasa tertekan.

Dan anehnya, di saat seperti itu, Joon Young muncul di hadapannya.

 

D O    Y O U    L I K E    B R A H M S ?

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post