Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 29
Images by : SBS
Tidak
ada yang Joon Young lakukan sama sekali. Dia hanya diam, memandangi piano yang
ada di ruang piano. Hatinya kosong. Pikirannya kosong. Semuanya kosong. Hanya
suara rintik hujan yang menemaninya hari itu.
Episode 15
Jeda Umum :
G.P. Berhenti tiba-tiba dan istirahat
Esok
harinya, Joon Young menemui Prof. Yoo. Untuk apa? Untuk mengucapkan perpisahan.
Dia mengakui kalau dia tidak menyukai Prof. Yoo, tapi dia tidak mengira
hubungan mereka (guru dan murid) akan berakhir seperti ini. Bukannya meminta
maaf pada Joon Young ataupun mengakui kesalahan, Prof. Yoo malah menanyakan
apakah Joon Young yakin bisa mengikuti kompetisi Tchaikovsky tanpa dirinya?
“Kamu
mengajariku untuk mendapat 7 atau 8 poin dari semua juri. Namun, kamu tidak
mengajariku meski aku.. mendapat 5 atau 6 poin dari sembilan juri, mungkin akan
lebih berarti jika mendapat 10 poin dari satu juri. Jadi, sekarang, aku
menyesal,” ujar Joon Young, menjawab pertanyaan Prof. Yoo.
--
Saat
kelas udah usai, Hae Na mengajak Song Ah biacara. Dia merasa bersalah, mengira
alasan Song Ah berhenti menjadi asisten Prof. Lee adalah karena ucapannya waktu
itu. Dia meminta Song Ah untuk tidak berhenti karna Song Ah kan mau mengikuti
ujian masuk pascasarjana.
“Jangan
lakukan ini. Aku bahkan tidak yakin apakah aku suka bermain violin. Kamu suka
bermain violin. Katakan pada Profesor Lee kamu akan bergabung kembali dan
mengikuti ujian masuk pascasarjana, ya?”
“Aku
tidak berhenti karenamu, Hae-Na. Aku akan mengikuti ujian masuk pascasarjana.”
“Apa?
Apa gunanya mengambilnya? Profesor Lee membencimu. Jadi, tidak mungkin kamu
bisa masuk,” ujar Hae Na, khawatir.
“Aku
sudah memulainya. Jadi, aku ingin menyelesaikannya dengan baik,” jawab Song Ah,
tersenyum.
--
Jung
Kyung mendapat telepon dari pihak HRD Universitas Seoryeong. Karna salah satu
pelamar pemain cello mundur, jadi mereka menelpon untuk menanyakan apakah dia
bersedia membahas resitalnya? Yang mengundurkan diri adalah Han Hyun Ho yang
tiba-tiba pergi keluar negeri.
Jung
Kyung tampak memikirkan hal tersebut.
Flashback
Dulu, Jung Kyung sedang sedih karna
mendapatkan peringkat kedua dalam kompetisi violin. Dan di saat-saat seperti
itu, selalu ada Hyun Ho yang menghiburnya.
“Apa yang kamu sukai dariku? Aku selalu kesal
dan ketus,” tanya Jung Kyung.
“Kamu bisa bersikap ketus padaku. Lakukan
sesukamu. Asalkan jangan sedih, ya?” jawab Hyun Ho sambil mengenggam tangan
Jung Kyung, menghangatkannya.
End
Dan
kini, sudah tidak ada lagi orang yang akan menghangatkan tangannya.
--
Song
Ah pergi ke Yayasan Kyunghoo untuk berkunjung. Tanpa sengaja, dia berpas-pasan
dengan Ny. Na. Dan tiba-tiba saja Ny. Na mengajak Song Ah untuk berjalan-jalan.
Mereka
jalan-jalan sambil berbincang. Ny. Na membahas mengenai Joon Young yang mengalami
kesulitan karna terbebani akan banyak hal. Tapi sekarang, dia merasa Joon Young
sudah mendapatkan kebahagiaannya, jadi dia merasa senang. Joon Young juga pasti
bahagia dan hal itu pantas di dapatkannya. Dia berharap kalau hubungan Song Ah
dan Joon Young akan selalu akur.
Song
Ah hanya menundukkan kepala, tidak bisa memberitahu kalau dia dan Joon Young
sudah putus.
Dan
hanya sampai di sanalah pertemuan dan pembicaraan mereka. Ny. Na tampaknya
sangat menyukai kepribadian Song Ah.
Seolah
takdir atau bagaimana, Song Ah malah tanpa sengaja berjumpa dengan Joon Young.
Dan apa yang Song Ah lakukan? Dia membalikkan badan. Dia menghindari Joon
Young.
--
Usai
berbincang dengan Song Ah, Ny. Na berkunjung ke makam Kyung Seon. Dan di sana
juga ada tn. Lee. Melihatnya, Ny. Na tersenyum lebar.
“Setelah
pemakaman Kyung-Seon, ibu menyuruhmu memilih antara pindah untuk hidup bebas dan
tinggal di rumah dan menjadi pimpinan.”
“Ya.”
“Apa
kamu membenci ibu?”
“Sempat.
Tapi apa pun persyaratan Ibu, aku akan memilih untuk tetap bersama Lee
Jung-Kyung,” jawab tn. Lee.
“Jadi,
kamu senang sekarang?” tanya Ny. Na.
tn.
Lee menjawabnya dengan tawa yang terdengar renyah. Tampaknya, dia bahagia.
--
Selesai
menemui Ny. Na dan menghindari Joon Young, Song Ah akhirnya kembali ke Yayasan
Kyunghoo untuk bicara dengan Young In, seperti niat awalnya. Dia memberitahu
Young In kalau dia sudah berhenti dari musik kamar Prof. Lee, tapi jika
nantinya ada hal yang mau di tanyai mengenai penampilan pertama mereka yang
sudah dia pesan, Young In bisa menghubunginya untuk saat ini.
“Kenapa?
Kukira kamu sudah berhenti.”
“Aku
masih ingin menyelesaikan semuanya dengan baik.”
“Baiklah,
tapi hari ini aku ingin meminta bantuanmu untuk konser hari jadi yayasan kita yang
ke-15 bulan depan. Park Joon-Young, Lee Jung-Kyung, dan Hyun-Ho seharusnya
tampil sebagai trio piano. Tapi kini mereka tidak bisa tampil sebagai trio. Aku
ingin mengubah program ini menjadi solo Park Joon-Young. Setelah selesai dengan
ujian masuk pascasarjana, bisakah kamu menjadi penghubung Park Joon-Young, sekaligus
membantu kami mengadakan acara pada hari itu? Bisakah? Park Joon-Young tidak
membutuhkan terlalu banyak perhatian. Dan itu kamu. Jadi, aku sangat butuh
bantuanmu,” tanya Young In.
“Maaf,
tapi kurasa aku tidak bisa membantu.”
“Kamu
pasti sangat sibuk.”
“Tidak,
bukan begitu. Kami sudah putus,” beritahunya.
Senyum
di wajah Young In langsung memudar. Kabar ini begitu mendadak.
--
Malam
hari,
Untuk
pertama kalinya, Min Seong bertemu hanya berdua dengan Dong Yun. Dia jujur pada
Dong Yun kalau dia masih merasa tidak nyaman bertemu denganya seperti ini,
tapi, dia akan berusaha. Pasti tidak akan mudah bagi mereka kembali seperti
dulu, saat berteman, tapi seiring berjalannya waktu, harusnya bisa bukan?
--
Saat
Song Ah pulang, hujan turun dengan deras. Song Ah memandang payung di tangannya
(payung milik Yayasan Kyunghoo) dan itu malah mengingatkannya dengan Joon Young
yang dulu memayunginya.
Dan
saat dia tiba di rumah, dia malah mendapati payung hadiahnya untuk Joon Young,
di pakai oleh kakaknnya. Ada banyak perasaan yang berkecamuk di benak Song Ah
saat ini
--
Young
In menjemput Joon Young di apartemennya. Mereka akan makan bersama. Melihat
Joon Young yang tidak menggunakan payung walaupun hari hujan, Young In jadi
bertanya, apa dia tidak punya payung?
Selama
makan malam, Young In membahas mengenai masalah Joon Young dengan prof. Yoo.
Joon Young memberitahu kalau piano milik Prof. Yoo yang di gunakannya itu,
memiliki fungsi rekaman. Tapi, untungnya masalah video itu sudah kelar.
Videonya sudah di hapus.
“Joon-Young,
kita sudah menyelesaikannya kali ini, tapi mencuri karyamu adalah masalah
besar. Kamu akan menutupinya? Jika Profesor Yoo membuatmu...”
“Tidak.
Saat ini, aku merasa tidak ada yang penting,” potong Joon Young.
“Baiklah.
Aku mengerti.”
“Terima
kasih sudah peduli, noona.”
Untuk
merubah suasana, Young In membahas topik lain. Dia membahas mengenai penampilan
Joon Young untuk ulang tahun yayasan yang ke-15 yag akan segera tiba. Awalnya,
di rencanakan akan ada penampilan trio piano : Joon Young, Hyun Ho dan Jung
Kyung. Tapi, karna sepertinya tidak mungkin lagi, dia ingin menggantinya dengan
penampilan solo Joon Young. Apa tidak masalah? Joon Young mengiyakan.
Young
In juga membahas mengenai Hyun Ho yang sudah mendapatkan pekerjaan bagus yaitu
bergabung dalam sebuah orkestra di AS. Hyun Ho menelponnya sebelum berangkat ke
LN dan bilang jadwalnya akan sibuk.
Joon
Young hanya mendengarkan saja. Kenapa? Karena dia sama sekali tidak tahu Hyun
Ho bergabung dengan orkestra di AS dan sudah berangkat.
--
Song
Ah menatap album Joon Young. Dan dia menyimpan album tersebut di dalam laci
mejanya. Dia berusaha untuk melupakan Joon Young.
--
Joon
Young mulai bercerita mengenai hubungannya dengan Song Ah.
“Di
luar hujan. Song-Ah membawa violin-nya. Jadi, kukira dia tidak akan bisa pulang
jika tidak punya payung. Jadi, aku ke bawah untuk memberikannya. Dia hanya
berdiri di sana. Jadi, aku memberinya payung dan menyuruhnya menggunakannya. Aku
bilang padanya akan membawa payung tiap hari. Jadi, dia tidak perlu mencemaskan
hujan. Tapi aku melukainya. Dia bilang dia tidak bahagia gara-gara aku,” cerita
Joon Young dan raut kesedihan terpancar dari wajahnya.
--
Joon
Young mulai berlatih sendirian. Dan dia mengalami kesulitan. Pertanyaan Prof.
Yoo yang menanyakan apa Joon Young yakin bisa mengikuti kompetisi tanpa
dirinya, kembali terngiang di kepala Joon Young.
--
Gosip
memang begitu cepat menyebar. Song Ah yang mau ke kamar mandi tanpa sengaja
mendengar perbicangaan dua mahasiswi yang membahas mengenai Joon Young yang
tidak pernah kelihatan lagi di kampus.
--
Ibu
mengunjungi Joon Youg. Dia benar-benar menyesal karna sudah sangat menyusahkan
Joon Young. Walau begitu, sebagai seorang ibu, dia masih bisa menyadari kalau
Joon Young mengalami masalah.
Joon
Young yang selama ini selalu bersikap kuat di depan ibunya, kali ini,
menunjukkan tangisannya. Dia sangat rapuh. Dia tidak tahu harus bagaimana. Dan
menangis-nangis terisak-isak di pelukan ibunya. Di tangannya, dia menggenggam
erat sapu tangan Song Ah.
Ibu
sangat terkejut melihatnya menangis dan hanya bisa memberikan penghiburan
dengan pelukan.
--
Tidak
hanya Joon Young, tapi juga Song Ah. Dia rapuh.
--
Keduanya,
menyembunyikan rasa sakit mereka. Bersikap seperti hari berjalan biasa. Tapi…
hati mereka, tidak berjalan seperti biasa.
--
Hari Ujian Praktik Sekolah Pascasarjana
Universitas Seoryeong 2021,
Song
Ah menunjukkan penampilan terbaiknya dengan pengiring pianonya. Dan sama
seperti yang Hae Na duga, Prof. Lee mendendam pada Song Ah. Belum juga Song Ah
selesai bermain, Prof. Lee sudah membunyikan bel, tanda agar permainan di
hentikan dan penilaian sudah selesai. Dia punya hak melakukannya, karna dia
merupakan salah seorang penilai.
Dan
berapa nilai yang di berikannya untuk Song Ah? 50 point.
--
Untuk
merayakan hari ujian praktik yang sudah terlewati, Song Ah mengajak Min Seong
untuk minum bersama. Yang tidak di sangka, Min Seong juga mengundang Dong Yun.
Suasana tentu terasa canggung mengingat masalah yang sebelumnya mereka miliki.
Tapi, Min Seong beneran baik dan berusaha bersikap dewasa. Seperti ucapannya
waktu itu pada Dong Yun, dia berusaha agar hubungan mereka bertiga bisa kembali
baik seperti dulu.
Dan
rasanya bahagia melihat mereka yang bisa bercengkerama dan bercanda seperti
ini.
--
Young
In mengajak Prof. Yoo untuk bertemu di sebuah bar. Ini mengenai masalah Prof.
Yoo dengan Joon Young waktu itu.
“Aku
tidak ingin mengutukmu. Aku hanya datang untuk mengobrol. 15 tahun lalu, setelah
Joon-Young kali pertama bertemu denganmu, dia sangat senang. Dia bilang kamu
mengajar dengan penuh semangat. Dia bilang kamu guru yang baik. Kamu ingin
mengajar dengan baik. Bukankah kamu membeli piano itu untuk mengajari muridmu dengan
lebih baik? Saat melakukan pekerjaanku, aku sadar tidak banyak orang yang
begitu ambisius. Semua orang membuat kesalahan. Yang penting, jangan ikuti
kesalahan orang. Kamu kehilangan Joon-Young, tapi cobalah menjadi guru yang
baik bagi orang lain. Jangan hanya fokus pada jari mereka, tapi lihatlah hati
mereka juga. Jadilah guru, bukan profesor. Kamu bisa melakukannya, Tae-Jin,”
nasehat Young In.
--
Min
Seong pulang dengan taksi. Sementara Song Ah pulang jalan kaki dengan Dong Yun.
“Dong
Yun, setelah kamu berhenti bermain violin, kamu baik-baik saja?”
“Kamu
baik-baik saja sejak kamu putus dengan Joon-Young?” tanya Dong Yun, balik.
“Ya.
Aku tidak merasa seburuk dugaanku.”
“Itu
bagus. Awalnya, saat aku memutuskan untuk berhenti bermain violin, aku merasa
baik-baik saja. Tapi.. setelah menjual violin yang kumainkan, saat itulah aku
benar-benar sakit. Aku tidak bisa meninggalkan ranjangku berhari-hari. Jika
kupikirkan sekarang, sudah sewajarnya aku sakit. Aku bermain violin selama 15
tahun. Suatu saat, aku benar-benar jatuh cinta. Bagaimana kamu bisa melewati masa
itu begitu saja? Butuh waktu untuk melupakan cinta. Sakit secara fisik sudah
wajar.”
Ucapan
itu, membuat Song Ah teringat dengan pembicaraannya saat putus dengan Joon
Young waktu itu.
Setelah
kami berpisah,
setelah
kehilangan itu,
aku
menyadari …
aku sangat
menyukainya,
sungguh
menyukainya.
Aku sudah
menduganya saat itu.
Seberapa
besar kamu akan mencintai bukanlah sesuatu yang bisa kamu putuskan di awal.
Sama
seperti yang di katakan oleh Dong Yun, seiring berjalannya waktu, Song Ah dan
Joon Young mulai sakit secara fisik. Perpisahan itu begitu menyakitkan bagi
mereka. Mau bagaimanapun mereka bersikap seolah baik-baik saja, cinta yang
sudah mereka rasakan, ada di dalam diri mereka dan tidak bisa menutupi rasa
sakitnya.
Saat
Song Ah sakit, ada Ibunya yang menjaganya.
Tapi,
saat Joon Young sakit, dia berjuang sendirian. Karna dia tinggal sendirian.
--
Dan
akhirnya, Song Ah memberitahu keputusannya kepada keluarganya : “Aku akan
berhenti bermain violin.”
--
Joon
Young juga membuat keputusannya. Dia menelpon Seung Jae.
“Aku
akan.. berhenti. Piano. Dan.. semuanya juga.”
D O Y O U
L I K E B R A H M S ?