Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 28

 

Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 28

Images by : SBS


Hyun Ho ke tempat Dong Yun. Melihat wajah Hyun Ho yang muram, Dong Yun menebak kalau itu karna Jung Kyung.


“Dong Yun. Saat aku kembali ke Korea, aku merasa sangat bersemangat. Aku akhirnya bisa tinggal di negara yang sama dengan Jung Kyung. Tapi... Karena itulah sekarang menjadi sangat sulit. Seoul terlalu kecil, dan ranah ini lebih sempit. Aku terus bertemu dengannya dan mendengar rumor. Sakit sekali,” curhat Hyun Ho.

  --


Dalam perjalanan menuju minimarket orang tuanya, Hyun Ho mendapat email dari Orkestra New York Symphony. Isinya adalah pemberitahuan bahwa Hyun Ho di terima di orkestra sebagai pemain cello. Ini tentu hal bagus. Walaupun bagus, tapi sulit bagi Hyun Ho memberitahu Ibunya. Ibunya begitu bahagia karna Hyun Ho sekarang ada di Korea, di dekatnya.



Dan ketika Hyun Ho memberitahu kabar itu, Ibu menangis. Senang, terharu, bangga dan mungkin sedikit rasa sedih karna artinya Hyun Ho akan kembali pergi.

--



Song Ah butuh waktu sendirian hari ini untuk merenungkan kembali hubungannya dengan Joon Young. Karna itu, ketika Joon Young menelponnya, Song Ah tidak mengangkat dan menonaktifkan ponselnya. Song Ah menangis setelah sekian lamanya dia memendam kegelisahannya.

--



Joon Young menyadari kesalahannya.  Tapi, dia membutuhkan Song Ah. Dia mencintainya.

--


Hyun Ho akhirnya memutuskan untuk melupakan Jung Kyung sepenuhnya. Dia bahkan menghapus nomor telepon Jung Kyung dari daftar kontaknya.

--



Song Ah memegang bag case violinnya. Sekarang, dia merasa kehilangan arah.

--



Joon Young terus mengirim pesan pada Song Ah memintanya untuk bertemu. Tapi, semua pesan tersebut di abaikan oleh Song Ah.

--



Prof. Lee benar-benar licik. Setelah kehilangan Song Ah, dia mulai mendekati Hae Na. Dia menawarkan Hae Na untuk bekerja di musik kamarnya jika tidak belajar di luar negeri.

“Apa? Bagaimana dengan Song Ah?”

“Dia ingin berhenti. Dia bilang tidak bisa. Bisa-bisanya seorang asisten mengatakan hal semacam itu? Konyol sekali,” gerutunya kesal. “Pokoknya, pikirkanlah dan kabari aku, ya?”

“Ya.”

--



Prof Yoo melalui hari seperti biasa seolah tidak ada masalah yang terjadi. Sayangnya, hari yang biasa harus menghilang karena kedatangan Jung Kyung.

--


Seung Jae menelpon Joon Young untuk mengabari kalau youtuber yang mengupload video musik Traumerei Joon Young itu, bilang akan menghapus videonya 1 atau 2 jam lagi. Joon Young beneran lega mendengarnya dan berterimakasih pada Seung Jae yang sudah membantu.

--


Song Ah sedang berada di taman. Dia masih memikirkan pertengkarannya dengan Joon Young hari itu.

--



Jung Kyung menunjukkan pada Prof. Yoo semua CD musik permainan musik Traumerei Joon Young. Itu untuk membuktikan kalau musik yang di upload adalah milik Joon Young, bukan Prof. Yoo.

“Haruskah kujelaskan lebih lanjut? Aku langsung tahu begitu mendengar rekaman itu. Bahwa lagu itu dimainkan oleh orang yang sama. Hapus video itu dan minta maaf kepada Joon Young,” perintah Jung Kyung.

Prof Yoo hanya diam.

--


Pas sekali waktu Jung Kyung keluar dari ruangan Prof Yoo, Joon Young melihatnya. Dia membawa Jung Kyung ke ruang latihan. Dia marah karna Jung Kyung ikut campur dalam masalahnya padahal dia sudah bilang akan mengurusnya. Dia berusaha keras menahan amarahnya dan menyuruh Jung Kyung pergi.



Masalahnya, Jung Kyung begitu terobsesi pada Joon Young. Bukannya pergi, dia malah membahas musik Traumerei yang Joon Young mainkan. Bukankah Joon Young bilang tidak akan memainkannya lagi, tapi kenapa memainkannya?

“"Traumerei" adalah lagu pembuka yang selalu kumainkan selama 15 tahun saat duduk di depan piano. Aku ingin berpamitan dengan semua waktu itu. Itu sebabnya aku memainkannya untuk kali terakhir,” jelas Joon Young.


“Untuk kali terakhir? Apa Song Ah tahu apa yang terjadi? Kamu menyembunyikannya darinya. Joon Young. Kamu tahu kenapa kamu menyembunyikannya darinya? Karena lagu yang kamu mainkan adalah "Traumerei". Itu sebabnya kamu tidak ingin dia tahu. Kamu belum melupakanku. Itu sebabnya kamu ingin menghapus video itu sebelum Song Ah tahu,” ujar Jung Kyung, begitu yakin. Dia sudah gila dan begitu terobsesi pada Joon Young hingga menyimpulkan dan berhalusinasi di dalam pikirannya bahwa semua yang Joon Young lakukan adalah karena menyukainya.



“Tidak. Bukan karena aku belum melupakanmu, tapi karena aku menyukai Song Ah. Aku tidak ingin dia tahu karena aku menyukainya. Aku tidak ingin melihatnya terluka karena itu.” jelas Joon Young, tegas. Matanya juga memancarkan keseriusannya. Dia menyatakan kesekian kalinya kalau dia tidak punya perasaan apapun lagi pada Jung Kyung.


Sayang, Jung Kyung berubah menjadi jahat. Dia bukan lagi Jung Kyung yang Joon Young ataupun Hyun Ho kenal! Jung Kyung sadar kalau Joon Young tidak akan melepaskan Song Ah, karna itu, dia menyerang Song Ah. Dia membuat Song Ah meragukan Joon Young. Dan hal itu di lakukannya saat dia berpas-pasan dengan Song Ah yang ada di kampus.


“Joon Young memainkan "Traumerei" lagi. Dia memainkan "Traumerei" lagi. Kamu bisa mendengarkannya jika mau. Ada di YouTube,” beritahu Jung Kyung.


“Apa?” tanya Song Ah, bingung.

“Kamu sungguh tidak tahu apa-apa. Walaupun videonya atas nama Profesor Yoo Tae Jin, sebenarnya itu yang dimainkan Joon Young baru-baru ini. Kamu tahu seperti apa "Traumerei" bagi Joon Young, bukan?”

“Ya, tapi...”


“Joon Young mengirim rekaman "Traumerei" tiap hari ulang tahunku. Dia memainkan lagu itu lagi beberapa hari lalu. Kamu tahu apa artinya itu?” tanyanya, mengintimidasi Song Ah. Dia membuat Song Ah percaya bahwa Joon Young belum melupakannya.

Perkembangan karakter Jung Kyung benar-benar menjengkelkan!!! Sepanjang episode ini, dia menunjukkan watak aslinya. Dia harus mendapatkan apa yang di inginkannya!

--



Song Ah berada di ruangan kelas yang sepi. Dia mendengarkan video yang ada di Youtube. Dia tahu benar kalau itu permainan musik Joon Young. Permainan yang membuat Song Ah terpukau dan jatuh cinta pada Joon Young.


Padahal, berbeda dari apa yang Song Ah pikirkan, Joon Young tidak memikirkan Jung Kyung sama sekali lagi, sekarang. Buktinya, dia terus melihat ponselnya, berharap Song Ah membalas pesannya.

--




Song Ah tiba di rumah dengan perasaan kacau dan hancur. Dia tidak bisa menghentikan kesedihannya. Dia teringat bagaimana dia berusaha yakin kalau musik bisa menjadi penghiburan bagi orang lain. Dia masih sangat ingat kalau Joon Young menghiburnya waktu itu melalui musik.

Jadi,  saat ini,  aku berharap untuk dihibur sedikit saja.

Oleh sesuatu yang kucintai dan yang kupilih untuk kucintai,

yaitu musik.

Tapi harapan itu tidak terwujud.


Song Ah membuka case violinnya. Dia ingin menghibur diri dengan violin, tapi bridge violinnya patah. Mungkin karna dia tadi tidak sengaja meletakkannya begitu keras ke lantai karna perasaannya yang kacau.

--


Song Ah membawa violinnya ke tempat Dong Yun untuk di perbaiki. Dong Yun sangat baik dan perhatian. Dia menyadari ada yang salah dengan Song Ah. Song Ah berusaha keras untuk tidak menangis dan terus berkata tidak ada apa-apa. Dia juga menghindari tatapan Dong Yun.



Dong Yun tidak bisa di bohongi. Dia tahu ada masalah. Tapi, Song Ah terus dan terus berkata tidak ada apa-apa. Dong Yun tidak bertanya lagi dan meminta Song Ah menunggu sebentar karna dia harus ke toserba.



Dong Yun berbohong. Dia pergi keluar untuk menghubungi Min Seong.


Song Ah masih menunggu Dong Yun untuk kembali. Dan saat pintu terbuka, yang datang bukan Dong Yun tapi Min Seong. Begitu melihat Min Seong, Song Ah tidak bisa menghentikan air matanya. Dia langsung menangis dan Min Seong langsung memeluknya untuk menenangkannya.



Dong Yun ada di depan pintu. Dia tidak masuk dan hanya memberikan waktu itu untuk Song Ah dengan Min Seong.

--


Hari sudah sangat malam,

Song Ah menemui Joon Young yang ada di ruang latihan.

“Joon Young-ssi. Mari kita berhenti.”

“Apa?”


“Mari kita berhenti saling bertemu. Aku tidak bisa melakukan ini lagi. Aku kesulitan, Joon Young. Aku merasa cemas. Aku terluka, dan aku goyah. Aku ingin melakukan semuanya dengan baik. Memainkan violin dengan baik, dan berhubungan baik denganmu. Namun, kurasa ada saja hal-hal yang mustahil. Aku baru sadar sekarang. Karena kamu... Tidak. Karena emosiku yang berada di bawah pengaruhmu, rasanya semuanya menjadi berantakan. Aku tidak menginginkan itu lagi. Aku ingin kembali ke saat aku tidak merasa terlalu cemas. Itu memang sulit dan orang-orang menyakitiku, tapi setidaknya aku pergi ke suatu tempat sendirian. Setidaknya, aku tahu ke mana tujuanku. Aku ingin kembali ke masa itu.”


“Maafkan aku. Maaf sudah membuatmu gelisah. Aku... Maafkan aku atas segalanya, jadi...”

“Sejujurnya, aku ingin bersandar padamu,” potong Song Ah.

“Bersandarlah padaku. Bersandarlah padaku. Setiap kali kamu kesulitan...”


“Bagaimana aku bisa bersandar padamu? Bagaimana aku bisa bersandar padamu jika kamu lebih tidak stabil? Aku mendengar rekaman Traumerei itu,” beritahu Song Ah.


"Song Ah, itu... Aku memainkan itu untuk kali terakhir. Untuk kali terakhir.”


“Perasaanmu pada Jung Kyung. Aku berusaha memahaminya. Apa yang rumit saat kamu bilang kamu tidak mencintainya lagi, tapi tidak bisa berhenti menemuinya? Aku kurang memahaminya karena hanya menyaksikan, tapi mungkin itu lebih sulit bagimu. Aku menenangkan diriku. Namun, kamu pernah bilang kepadaku (Pikirkan saja dirimu sendiri. Jangan memikirkan orang lain). Jadi, sekarang aku akan memikirkan diriku sendiri. Aku terlalu melukai diriku karena berusaha memahamimu. Aku tidak mau melakukan itu lagi. Aku hanya ingin fokus pada diriku sendiri. Ternyata, sulit sekali mencintaimu. Aku tidak merasa bahagia,” jujur Song Ah.


Kejujuran yang membuat Joon Young terpaku. Dia sadar betapa dia sudah menyakiti dan melukai Song Ah, tanpa di sadarinya. Joon Young menangis. 


Song Ah sudah mengatakan semua hal yang ingin di katakannya dan dia pun pergi dari sana.




Langit seolah mengetahui bagaimana perasaan keduanya. Hujan. Song Ah berdiri menatap hujan tersebut. Joon Young tiba-tiba menyusul dan berdiri di sampingnya. Dia membuka payungnya dan memberikannya pada Song Ah. Song Ah hanya diam.



Joon Young meraih tangannya dan membuatnya menggenggam payung tersebut. Song Ah diam menatapnya dengan mata berkaca-kaca dan berjalan pergi. Dia meninggalkan Joon Young dengan membawa payung tersebut, hadiah yang di berikannya untuk Joon Young.



Song Ah menangis. Tapi… hubungan itu sudah berakhir.

 


D O    Y O U    L I K E    B R A H M S ?

 

Post a Comment

Previous Post Next Post