Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 27

 

Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 27

Images by : SBS



Song Ah sangat-sangat kecewa ketika tiba di café, Joon Young sudah tidak ada. Joon Young tidak menunggunya seperti yang di janjikannya.

--


Prof. Yoo mendapat telepon dari temannya mengenai permainan piano yang di upload di Youtube dan mendapat respon positi. Prof. Yoo yang tidak tahu apapun, meminta temannya untuk mengirimkan link video tersebut. Dan yang di upload bukanlah permainannya tapi milik Joon Young. Dia segera menelpon PD yang mengupload video tersebut. Belum sempat dia protes, PD sudah bilang kalau dia mendengar musik yang Prof. Yoo kirimkan padanya dan dia sangat menyukainya.

“Kenapa kamu melakukan itu tanpa bicara denganku?” protes Prof. Yoo.

“Apa tidak sopan mengatakan itu lebih baik dari album terakhirmu? Kubilang aku akan melakukan apa pun untuk membantu. Aku sedang berkemudi. Kita bicara lagi nanti,” jawab PD dan langsung mengakhiri telepon.



Prof. Yoo menghela nafas. Situasi menjadi kacau. Dia juga tidak berani menjelaskan karna melihat komentar-komentar netizen yang memuji musiknya begitu bagus hingga membuat mereka menangis.


Tidak lama, Joon Young tiba. Dia sangat marah karna dia yang memainkan musik itu tapi kenapa ada rekaman yang di unggap dan bilang itu milik Prof. Yoo? Apa Prof. Yoo meninggalkan perekam di ruangan ini?


“Sebagus itukah sampai kamu berpikir itu rekamanmu?” balas Prof. Yoo. “Haruskah aku berterima kasih" untuk itu?”

“Aku tidak keliru. Aku tahu musikku saat mendengarnya.”

“Baiklah. Kalau begitu, bicaralah dengan orang yang mengunggahnya. Jangan membuat keributan di sini. Omong-omong, kamu bisa membuktikan itu rekamanmu?” tanyanya dengan sangat – sangat tenang.

--


Joon Young sudah tiba di apartemennya. Dia beneran marah karna jelas-jelas itu musiknya tapi malah di klaim sebagai musik Prof. Yoo. Dia sudah sangat stress dengan masalah ini, dan Jung Kyung malah datang ke apartemennya.


“Maaf aku datang. Aku khawatir. Kamu tidak menjawab teleponmu. Kamu sudah mendengarkannya? Itu rekamanmu, bukan? Apa yang terjadi? Kenapa rekamanmu...”

“Itu bukan rekamanku.”

“Itu rekamanmu. Kenapa kamu berbohong?”


“Bukan begitu. Hanya saja...”


“Kamu tahu apa yang terjadi? Itu bukan sesuatu yang bisa diabaikan. Musikmu dicuri. Kamu harus menyelesaikannya.”


“Jung Kyung. Aku akan mengurusnya. Entah itu rekamanku atau bukan, itu urusanku. Terima kasih atas perhatianmu, tapi aku ingin kamu berhenti berkunjung,” peringati Joon Young dengan tegas.


Usai memberi peringatan tersebut, Joon Young masuk ke apartemennya dan membiarkan Jung Kyung di luar. Jung Kyung cukup sadar kalau dia sudah di usir, jadi dia pun pergi. Sayangnya, di depan gedung apartemen Joon Young, dia malah berjumpa dengan Song Ah.

“Jung Kyung. Aku mau kamu berhenti datang ke sini mulai sekarang. Aku mudah salah paham jika kamu kemari selarut ini. Sedekat apa pun kalian,” tegur Song Ah.


“Kamu sebaiknya lebih mencemaskan Joon Young daripada aku,” balas Jung Kyung sambil berjalan menuju taksi yang sudah menunggunya.


Episode 14

Tempo : Selaras, kembali ke kecepatan awal


Prof. Yoo masih ada di ruangan kantornya walaupun lampu sudah di matikan.


Flashback

Prof. Yoo sangat ingin bermain piano hingga dia membeli piano berteknologi canggih yang mempunyai sensor. Jadi, tuts piano bisa bergerak – gerak sendiri walaupun tidak ada yang memainkannya karna merekam sentuhan si pemain sebelumnya ke pedal. Dan tanpa ragu, Prof. Yoo membeli piano tersebut dan meletakkannya di ruangan kantornya.


Dia juga menunjukkan kecanggihan piano tersebut kepada wartawan yang waktu itu berkunjung. Wartawan itu beneran sangat kagum dan bahkan ingin menyebutkan mengenai piano tersebut di dalam wawancara mereka.

--

Prof. Yoo sedang bermain piano sambil merekamnya melalui tablet. Di saat itu, dia mendapat pesan dari Joon Young yang meminta izin untuk menggunakan piano-nya untuk berlatih sekarang. Prof. Yoo tampaknya tidak mau karna sedang berlatih juga, tapi mungkin dia merasa kalau Joon young lebih membutuhkannya, jadi dia mengalah.


Begitu dia mengiyakan, Joon Young sudah langsung tiba. Dan Prof. Yoo pun langsung pergi begitu saja, tanpa membawa tabletnya. Tablet yang di gunakan prof. Yoo untuk merekam tadi, masih dalam keadaan menyala.

--



Esok hari,

Ketika tiba di kantor, Prof Yoo baru teringat tabletnya yang kemarin tertinggal. Dia pun segera mendengarkan rekaman yang di ambilnya kemarin, dan permainan musik Joon Young pun ikut terekam. Entah apa yang Prof. Yoo pikirkan, dia malah mengirimkan rekaman tersebut kepada PD kenalannya.


“Aku baru saja mengirimkannya kepadamu. Dengarkan baik-baik. Ya. Bukan, itu rekaman santai. Biasa saja,” ujarnya di telepon kepada PD.

End


Dan dia sama sekali tidak menyangka kalau rekaman tersebut akan di unggah di Youtube.

--


Song Ah dalam perjalanan pulang. Perasaannya beneran kacau hari ini. Dia ingin bertemu Joon Young, tapi Joon Young tidak menepati janjinya. Dan yang terpikirkan oleh Song Ah adalah Min Seong.


Flashback

Saat Min Seong putus dari Dong Yun, Song Ah lah yang menemaninya sepanjang malam dan menghiburnya. Saat itu, Min Seong menyuruhnya untuk menelponnya jika merasa sedih karna dia akan segera datang menemui Song Ah.

End

Walau Song Ah teringat ucapan Min Seong waktu itu, tapi mengingat kemarahan Min Seong padanya, Song Ah jadi tidak berani menghubunginya.

--



Kakak Song Ah yang baru pulang kerja juga, melihat Song Ah yang begitu murung, mengejeknya yang pasti habis bertengkar dengan pacar. Song Ah tidak menjawab dan hanya masuk begitu saja ke kamarnya. Kakak Song Ah jadi khawatir, apa Song Ah beneran lagi bertengkar dengan pacar?



Di dalam kamarnya, Song Ah melihat pesan Joon Young tadi yang meminta maaf karna ada urusan mendadak, jadi harus pergi. Song Ah juga ingat ucapan Joon Young yang bilang akan menemui Jung Kyung yang terakhir kalihnya. Tapi, nyatanya, dia melihat Jung Kyung yang baru keluar dari gedung apartemen Joon Young.


Yang paling tidak di sangka, adalah kakak Song Ah ternyata peduli pada Song Ah. Dia masuk ke kamar Song Ah dan mengajaknya minum bersama. Walaupun Song Ah meolak, kakak tetap tidak pergi dan mengajaknya berbincang. Dia menanyakan apakah Song Ah akan tetap bermain violin? Dan untuk kali ini, Song Ah menjawab tidak tahu.

“Kamu tidak tahu?”

“Kenapa? Kamu selalu menyuruhku berhenti,” ingati Song Ah.


“Aku hanya asal bicara. Sejujurnya, aku mengagumimu. Itu bukan pilihan yang mudah. Terlambat memulai dan belajar selama tiga tahun lagi untuk belajar di Jurusan Musik. Jarang sekali orang berusaha keras hanya karena menyukai sesuatu,” puji kakak.


“Tapi kamu tahu... Belakangan ini, rasanya sebesar apa pun aku menyukai sesuatu, masih ada beberapa hal yang tetap mustahil. Aku terus memikirkan itu,” cerita Song Ah.


“Mustahil? Apa ada hal lain selain violin?” tanya kakak, penasaran. “Jika tidak berhasil, kamu bisa berhenti. Apa pun yang orang lain katakan, buatlah keputusan yang akan membuatmu bahagia. Entah itu violin atau semacamnya. Bukankah kita semua membuat pilihan untuk bahagia?” nasehat kakak. “Aku membawa pulang semua pekerjaanku, tapi malah minum bir. Minumlah denganku lain kali. Sebaiknya aku pergi sekarang,” lanjutnya dan keluar kamar.

--


Jung Kyung mengajak Hyun Ho bertemu. Dia menunjukkan video rekaman musik Joon Young yang di upload tapi di tulis kalau itu musik Prof. Yoo. Hyun Ho tentu khawatir. Jung Kyung memberitahu kalau dia sudah membicarakan ini dengan Joon Young dan Joon Young hanya bilang akan mengurusya sendiri.



“Aku ingin menanyakan sesuatu. Itu sebabnya aku memintamu menemuiku hari ini. Seperti apa hubungan Joon Young dan Profesor Yoo?” tanya Jung Kyung.

“Kalau dipikir-pikir, kurasa Joon Young pernah menyebutkan Profesor Yoo. Aku juga tidak tahu. Tapi Profesor Yoo dan Joon Young kurang akrab.”

“Apa maksudmu? Kurang akrab bagaimana?”

“Kamu tahu sifat-sifat profesor yang menekan kita secara mental? Dia seperti itu. Saat Joon Young bersiap untuk Kompetisi Chopin, dia menerima banyak tekanan.”


“Dia seharusnya mengatakan sesuatu dan mengganti gurunya. Yayasan kita atau aku bisa mencari guru lain untuknya,” ujar Jung Kyung.


Dari cara bicaranya, Jung Kyung sudah tampak santai dan melupakan bagaimana dia menyakiti perasaan Hyun Ho waktu itu. Hyun Ho juga berusaha santai bicara dengan Jung Kyung. Dia berusaha menyadarkan Jung Kyung kalau semua tidak semudah yang Jung Kyung pikirkan. Andaikan Joon Young bicara sedari awal mengenai Prof  Yoo, memangnya ada yang mau mengajari Joon Young. Semua orang di industri ini juga tahu kalau Joon Young adalah murid Prof. Yoo.

“Ada beberapa hal yang tidak bisa kamu lakukan, Jung Kyung,” sadarkan Hyun Ho.

“Tetap saja, aku harus mencoba sesuatu. Lagi pula, kita teman,” ujarnya, santai.


Raut wajah Hyun Ho berubah, “Jung Kyung, bagiku, kamu tidak pernah kuanggap sebagai teman. Kita sudah berpacaran selama sepuluh tahun. Itu sebabnya dalam perjalanan kemari setelah kamu meneleponku, kepalaku penuh dengan banyak hal. Karena yang meneleponku bukanlah teman, tapi kamu. Bagaimana bisa kamu dengan santai bilang bahwa kita teman sekarang? Kamu tahu aku akan tetap di sisimu apa pun yang kamu lakukan. Jadi, kurasa kamu tidak tahu betapa sakitnya saat aku mendengarmu mengatakan hal seperti itu.”

“Maksudku bukan begitu,” sesal Jung Kyung.

“Aku tidak tahu bagaimana dengan Joon Young. Kudengar belakangan ini kamu juga mengalami kesulitan. Sebaiknya aku pergi sekarang,” ujar Hyun Ho, mengakhiri pembicaraan dan juga pertemuan mereka.


Jung Kyung terdiam. Tapi, dia memang sudah kelewatan karna tidak peduli pada perasaan Hyun Ho yang sudah menjadi pacarnya selama 10 tahun.

--


Joon Young sadar kalau dia tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendirian, karna itu, dia menemui Young In. Dia hanya ingin Young In membantunya untuk menghubungi si pemilik channel agar menghapus postingan video tersebut.


Young In masih sangat shock. Dia berusaha mencerna dan mencari solusi. Yang pertama harus mereka lakukan adalah melaporkan kasus ini sebagai pelanggaran hak cipta. Masalahnya, pasti akan sulit membutkikan kalau ini rekaman musik Joon Young. Walau begitu, dia tetap akan membantu.

Joon Young berterimakasih atas bantuan Young In. Tapi, dia tidak ingin menggugat masalah ini. Dan juga, dia berharap Young In tidak menghubungi Prof. Yoo sementara ini untuk masalah ini. Dia hanya ingin video itu cepat di hapus. Itu prioritasnya.

“Tapi kenapa?”


“Karena Song Ah. Aku tidak mau dia tahu soal rekaman ini. Aku tidak mau dia khawatir.”

“Aku mengerti. Tapi aku harus memberi tahu Pak Park. Entah kamu suka atau tidak, dia manajermu saat ini. Yayasan kami tidak bisa membantumu secara resmi sekarang. Jadi, kamu harus memberi tahu Pak Park.”

“Baiklah.”

--


Sesuai saran dari Young In, Joon Young memberitahukan masalah ini pada Seung Jae. Dan apa tanggapan Seung Jae? Dia ingin mempublikasikan masalah ini. Channel yang mengupload video ini adalah channel yang cukup terkenal dan mempunyai banyak followers. Jika mereka memanfaatkan ini untuk memberitahu semuanya bahwa itu adalah musik Joon Young yang di curi oleh Prof. Yoo yang notabene adalah guru Joon Young, bukankah masalah ini akan menjadi viral? Joon Young akan terkenal.

“Kamu pikir ini menyenangkan?” tanya Joon Young, marah.


“Aku wakilmu. Dengarkan aku dahulu. Jika kita membahas ini di acara TV yang kita bicarakan...”

“Kubilang aku tidak akan tampil di TV.”

“Pak Park. Lalu apa yang ingin kamu lakukan? Kamu memintaku memesan tempat dan acara. 

Kamu tidak butuh uang? Apa yang kamu inginkan?”

“Agar video ini dihapus. Hanya itu yang kuinginkan.”


“Itu saja? Pak Park, itu sesuatu yang bisa kulakukan hanya dengan menelepon. Aku sangat mengenal orang ini. Tapi... Astaga, kamu menyebalkan. Apa yang kamu lakukan saat Dewa memberimu kesempatan untuk menyelamatkan kariermu yang gagal? Baiklah. Rekaman Traumerei akan menjadi sangat disayangkan, tapi jika kamu amat menginginkannya, akan kuhapus. Jangan khawatir. Pikirkan lagi tentang tampil di acara realitas. Mengerti?” tegasnya.

--



Song Ah berada di ruang latihan, tapi tidak latihan sama sekali. Dia hanya memandangi violinnya. Di saat itu, dia malah mendapat telepon dari seseorang. Orang itu adalah pengiring yang pernah di teleponnya, dan waktu itu orang itu menolak karna jadwalnya padat. Tapi, sekarang, dia punya jadwal kosong, jadi dia menelpon Song Ah untuk menanyakan apakah dia sudah mendapatkan pengiring?


Entah apa jawaban Song Ah karna scene selanjutnya berganti dengan Song Ah yang mengirim pesan pada Joon Young, menanyakan dia ada dimana. Begitu menerima pesan Song Ah, Joon Young langsung menelponnya dan menanyakan dia ada dimana. Song Ah memberitahu kalau dia ada di kampus, dan dia balik bertanya, Joon Young ada di kampus juga?


“Tidak. Aku ada urusan di tempat lain.”

“Kapan kamu akan kembali?” tanya Song Ah.. “Kamu tidak akan datang hari ini?”

“Tidak. Aku akan datang.”


“Kalau begitu, mari bertemu sebentar di malam hari. Aku akan menelepon setelah kuliah,” ajak Song Ah.

Begitu telepon selesai, Joon Young terdiam. Dia tidak memberitahu masalahnya sama sekali pada Song Ah karna dia tidak mau Song Ah khawatir. Tapi, pasti, di sisi lain pikirannya, dia sadar kalau yang di lakukannya itu adalah salah.

--

Hyun Ho masih peduli pada Joon Young. Saat tahu masalah Joon Young, dia tidak bisa bersikap cuek. Dia ingin menemui Joon Young, tapi rasa gengsi itu masih ada dan membuatnya tidak bisa memberanikan diri mengirim pesan pada Joon Young.

--



Ji Won berlatih di kediaman Prof. Song. Dan kali ini, Prof. Song bersikap sangat keras pada Ji Won. Baru memainkan sedikit nada saja, Prof. Song sudah menyuruhnya berhenti bermain. Dia sangat marah dan menyebut Ji Won yang tidak bisa bermain. Bukan hanya Ji Won yang di marahi, tapi juga Ibu Ji Won. Dia membahas mengenai violin Ji Won yang tidak bagus.



“Yayasan Budaya Kyunghoo menyewakan beberapa instrumen bagus untuk murid beasiswa mereka. Aku berjanji akan mendaftar di semester berikutnya,” beritahu Ibu Ji Won.

“Yayasan Budaya Kyunghoo? Tapi kamu punya hubungan baik dengan Jung Kyung. Kamu bisa melakukan itu.”


“Tidak,” sangkal Ibu dengan cepat menyadari sindiran Prof. Song. “Kami tidak punya koneksi. Aku tidak punya nomor teleponnya.”

Tapi, wajah Prof. Song tampak tidak percaya.

--


Ny. Na mengajak tn. Lee berbincang. Mengenai masalah Jung Kyung yang sekarang kehilangan Joon Young dan Prof. Song. Dia merasa kasihan pada Jung Kyung, tapi berharap Jung Kyung bisa melepaskannya.

“Apa sudah 15 tahun sejak kita membicarakan Jung Kyung? Pada saat itu, dia tumbuh besar dan ibu menua. Kamu sendiri sudah cukup tua, bukan? Hanya Kyung Seon yang terlihat sama.”



“Tapi Jung Kyung memiliki Ibu di sisinya. Aku bersyukur atas itu,” ujar tn. Lee.

“Benarkah? Aku juga berpikir begitu, tapi Jung Kyung bilang bukan aku atau kamu yang menghiburnya. Dia bilang yang menghiburnya adalah alunan piano Joon Young.”

Kenyataan pahit yang baru di sadari oleh Ny. Na.

--


Jung Kyung pulang dan saat melihat piano di ruang tamu, Jung Kyung langsung teringat sesuatu. Hadiah ulang tahun Joon Young untuknya setiap tahun. Itu bisa menjadi bukti kalau musik Traumerei yang di upload, adalah musik yang Joon Young mainkan.

--


Joon Young dalam perjalanan ke kampus untuk menemui Song Ah. Belum sampai di kampus, dia mendapat SMS dari Seung Jae yang bilang kalau dia tidak bisa menghubungi pemilik channel, tapi dia akan berusaha secepat mungkin membereskannya.

--

Song Ah masih terus menunggu Joon Young di ruang latihan. Dan Joon Young datang, menepati janjinya. Mereka berdua terdiam cukup lama. Suasana sangat hening.

Song Ah lah yang pertama kali membuka pembicaraan dengan memberitahu kalau dia ke café kemarin malam untuk bertemu Joon Young. Joon Young tahu arah pembicaraan Song Ah, karna itu dia langsung meminta maaf karena tidak menunggu hingga Song Ah tiba.


“Jadi, aku ke apartemenmu malam itu. Tapi aku melihat Jung Kyung di luar. Semalam, apa yang dilakukan Jung Kyung di apartemenmu?”

“Dia datang tanpa menelepon. Kurasa dia belum benar-benar melupakanku. Maafkan aku,” jawab Joon Young. Dia menjawab dengan jujur, tapi menutupi hal penting. Alasan mengenai Jung Kyung datang menemuinya. Mengenai musiknya yang di curi.




“Kenapa kamu terus meminta maaf?” tanya Song Ah, frustasi dan kecewa. “Kamu bilang akan menungguku, tapi ternyata tidak. Katamu tidak akan menemuinya lagi, tapi tetap kamu temui. Kenapa kamu merasa bersalah? Entah kenapa hanya aku yang merasa gelisah karena aku memacarimu. Saat ini, semuanya sudah berlebihan bagiku,” luapkan Song Ah, mengenai kegelisahan yang sudah di pendamnya selama ini.



“Song Ah.”

“Kamu terus membuat alasan untuk Jung Kyung.”

“Itu bukan alasan.”

“Lantas apa? Bukankah kamu yang belum bisa melupakannya?” tanya Song Ah, tajam.


Emosi Joon Young mulai terpancing, tapi di saat itu pula seseorang masuk ke dalam ruangan dan meminta mereka keluar karna dia sudah memesan ruangan itu untuk latihan malam. Song Ah langsung bergegas keluar dan Joon Young bergegas mengejarnya.



“Song Ah. Maafkan aku. Aku yang salah. Karena tidak menunggumu, karena tidak meneleponmu, dan membuatmu kesal soal Jung Kyung. Maafkan aku atas semuanya. Semuanya salahku, jadi, jangan keluar seperti itu. Ya?” pinta Joon Young.


Song Ah hanya diam dan menatapnya. Kemudian, berjalan pergi tanpa mengatakan sepatah kata apapun. Dan kali ini, Joon Young tidak mengejarnya.

 

D O    Y O U    L I K E    B R A H M S ?

 

Post a Comment

Previous Post Next Post