Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 26
Images by : SBS
Ny.
Na membuka pembicaraan dengan membahas dirinya yang sudah menyakiti banyak
orang. Semakin dekat orang itu dengannya, semakin dia melukai mereka.
Tampaknya, Ny. Na menyesali hal itu. Dia juga membahas mengenai Ayah Jung
Kyung, tn. Lee yang begitu kesulitan untuk menjaga posisinya sendiri karna dia
begitu naif. Karna itu, selama ini, dia ingin mencari seseorang yang bisa
menjaga Yayasan setelah dia meninggal. Jadi, dia ingin Jung Kyung menikah
dengan orang yang cocok dengan posisi itu, alih-alih orang yang di inginkan
oleh Jung Kyung. Dia ingin orang yang bisa menempati posisi sebagai menantu
dari Grup Kyunghoo dan direktur Yayasan. Dia menyadari kalau dia begitu egois
hingga tidak menyadari bagaimana perasaan Joon Young.
“Maafkan
aku,” ujar Ny. Na. “Aku menyadarinya terlalu terlambat mengenai arti Jung Kyung
bagimu. Joon Young, dapatkah kau tetap di sisi Jung Kyung?”
“Aku
minta maaf. Aku sudah melupakan perasaanku padanya,” jujur Joon Young. Dia
sudah tidak mencintai Jung Kyung, lagi.
“Aku
mengerti. Aku menyadarinya begitu terlambat. Maafkan aku.”
--
Sementara
Ny. Na bicara dengan Joon Young, Song Ah berbincang dengan Young In. Young In
tahu bagaimana terlukanya perasaan Song Ah mengenai ucapan Prof. Lee tadi,
sehingga dia berkata kalau beberapa orang terkadang bersikap kurang ajar. Umur
tidak menunjukkan kedewasaan seseorang.
“Walau
begitu, aku iri pada mereka,” ujar Song Ah.
“Apa?
Iri pada apa?”
“Para
orang yang bisa mengatakan apapun sesuka mereka. Aku iri pada mereka.”
“Walaupun
mereka menyakiti orang lain dengan bersikap begitu?”
“Tetap
saja, setidaknya mereka bisa melindungi diri mereka sendiri. Jadi, orang lain
tidak bisa menyakiti mereka dengan mudah.”
Jawaban
Song Ah tersebut tidak terduga bagi Young In. Dan dia juga tidak tahu harus
berkata apa.
--
Pembicaraan
Ny. Na dan Joon Young sudah selesai. Dan karna Joon Young suddah tidak memiliki
perasaan lagi pada Jung Kyung, Ny. Na berharap dia bisa mendengar musik Brahms
yang Joon Young mainkan.
“Aku
benar-benar berharap bisa mendengarnya suatu saat. Akankah kau membiarkanku
mendengarnya?”
“Ya.”
“Terimakasih,
Joon Young,” ujar Ny. Na, tersenyum lebar dan tulus.
--
Sekarang,
saatnya Joon Young dan Song Ah bicara. Joon Young memberitahu Song Ah kalau dia
akan menemui Jung Kyung untuk mengembalikan partitur musik. Ini akan menjadi
yang terakhir kalinya.
--
Hyun
Ho pergi ke tempat Dong Yun untuk memperbaiki cello-nya. Dia sangat puas karna
baru di perbaiki oleh Dong Yun, suara cellonya terdengar lebih bulat dan lebih
bergema. Dong Yun tentu senang mendengar pujiannya.
“Astaga,
instrumen memang sungguh menarik. Instrumen itu sensitif dan mahal,” ujar Hyun
Ho merasa kagum.
Hyun
Ho kemudian memperhatikan Dong Yun yang sedang memperbaiki alat musik lain.
Dong Yun sedang memperbaiki bridge violin
yang rusak. Jarang sekali bridge bisa
rusak. Terkadang rusaknya karna gesekan yang terlalu kuat.
“Omong-omong,
kudengar kamu berhenti dari musik kamar Profesor Lee,” bahas Dong Yun.
“Ya.
Terjadi begitu saja. Bagaimana kamu tahu? Kabar cepat tersebar.”
“Kamu
tahu betapa sempitnya ranah ini. Jika duduk di sini, aku mendengar hal yang
tidak ingin kudengar.”
“Apa
ada yang menarik?”
“Tidak.
Bukan orang sukses yang kerap dijadikan bahan gosip, melainkan orang yang gagal.”
“Tunggu
sebentar. Jadi, maksudmu aku gagal? Hei. Ayolah, beri tahu aku. Apa ada orang
lain yang lebih tidak beruntung dariku?” tanya Hyun Ho. “Tunggu, apa ada
seseorang?”
“Menurutku
ada... Jung Kyung.”
“Dia
kenapa?”
“Jung
Kyung telah dibuang oleh Profesor Song,” beritahu Dong Yun.
--
Joon
Young menemui Jung Kyung di sebuah café. Tanpa basa – basi, dia mengembalikan
partitur musik Jung Kyung dan meminta maaf karna tidak bisa lagi menjadi
pengiring violin Jung Kyung. jung Kyung juga tidak masalah karna merasa dia
tidak akan bisa menjadi profesor lagi (karna berseteru dengan Prof. Song).
Dan
sebelum Jung Kyung beranjak pergi, Joon Young berujar padanya kalau dia akan
mengembalikan uangnya. Dan juga, mereka tidak usah bertemu lagi. Jangan pernah.
--
Joon
Young pulang dengan bus. Dalam perjalanan pulang, ajahnya terlihat gundah. Ada
begitu banyak beban yang tersimpan di benaknya.
Untuk
meluapkan perasaannya, Joon Young pergi ke ruang latihan untuk bermain piano.
Akan tetapi, piano di sana masih belum juga di perbaiki. Dia pun jadi teringat
ucapan Prof. Yoo yang mengizinkannya untuk bermain di ruangannya jika mau.
Saat
Joon Young tiba di ruangan Prof Yoo, Prof. Yoo segera membereskan barangnya dan
menyuruh Joon Young untuk bermain dengan santai saja.
--
Song
Ah sedang belanja di minimarket dan tanpa sengaja malah berpas-pasan dengan
Hyun Ho. Dan entah kenapa, Hyun Ho mengajak Song Ah untuk makan tteokbokki
instan. Mereka berbincang santai. Hyun Ho memberitahu kalau dia bersyukur karna
Joon Young mempunyai Song Ah di sisinya.
“Aku
senang sekali Joon Young mempunyai orang baik sepertimu di sisinya. Aku
bersungguh-sungguh. Aku tidak menyangka semuanya berakhir seperti ini. Aku
punya banyak impian saat lulus dan datang ke Korea,” cerita Hyun Ho.
“Apa
impianmu?”
“Aku
ingin mencari nafkah dengan memainkan selo yang kusayangi dan berkeluarga
dengan wanita yang kucintai. Itu jauh lebih sulit daripada dugaanku. Sejauh
ini, semangat hidupku adalah selo dan cintaku. Tapi kini semuanya terasa sangat
asing.”
--
Dalam
perjalanan pulang, Song Ah memikirkan mengenai hidupnya.
Aku
mengambil langkah keberanian hanya dua kali dalam hidupku.
Yang
pertama adalah saat dia memutuskan untuk melanjutkan kuliah jurusan musik.
Untuk
memainkan violin.
Dan
yang kedua, adalah saat dia menyatakan perasaannya pada Joon Young.
Dan untuk
cinta.
Aku sangat
menyukainya.
Meskipun
aku terluka berkali-kali,
Kukira aku
bisa terus mencintai.
Mungkin itu
adalah keangkuhanku.
--
Esok
hari,
Prof.
Lee sudah merasa di atas angin karna berhasil mempermalukan Prof. Song terakhir
kali. Buktinya, saat Prof. Song lewat, dia menyapa dan membahas Prof. Song yang
kabarnya sudah melepaskan Jung Kyung. Dan Jung Kyung masih belum menarik berkas
lamaran menjadi profesor. Secara tidak langsung, dia mengejek Jung Kyung yang
akan menjadi profesor di Universitas Seoryeong, karna dia akan mendukung Jung
Kyung.
Ucapan
Prof. Lee tentu membuat Prof. Song kesal setengah mati.
--
Untuk
pertama kalinya, Joon Young menelpon Seung Jae dan mengajaknya bertemu. Dia
meminta tolong Seung jae untuk mencarikannya job di resital atau acara apapun. Seung Jae bingung tapi
menyanggupinya juga. Dia menanyakan berapa bayaran yang Joon Young inginkan?
Apa masih sama seperti yang di mintanya dari Kyunghoo Card? Joon Young jujur
meminta agar bisa meminta bayaran lebih tinggi daripada itu.
--
Song
Ah menemui Prof. Lee dengan tekad yang sudah bulat. Tekadnya semakin bulat
karna Prof. Lee terus saja membahas mengenai Joon Young yang menjadi pacarnya.
Prof. Lee ingin memanfaatkan Joon Young untuk musik kamarnya.
“Aku
akan berhenti bekerja untuk musik kamarmu,” beritahu Song Ah, mengenai
keputusannya.
Wajah
Prof. Lee berubah menjadi penuh amarah. Dia menyebut Song Ah yang sudah salah
membuat keputusan, jadi dia memberikannya waktu untuk berpikir lagi.
“Tidak,
Profesor. Aku sudah sering memikirkannya. Aku akan berhenti menjadi asistenmu.”
Dan
begitu Song Ah keluar, Prof. Lee tidak bisa menyembunyikan kejengkelannya.
--
Keputusan
yang di ambil Song Ah adalah keputusan berat baginya. Karna itu, dia
membutuhkan penghiburan. Di saat itu, dia teringat dengan ucapan Joon Young
dulu yang bilang kalau dia bisa menghubunginya jika melalui hari yang berat.
Karna
itu, Song Ah mengirim pesan pada Joon Young kalau dia ingin bertemu Joon Young
hari ini. Apa ada waktu?
Joon
Young membalas kalau dia ada urusan. Tapi, dia akan menunggu Song Ah malam ini
di café dekat sekolah.
--
Urusan
yang Joon Young maksudkan adalah dia pergi mencari tempat tinggal baru yang
lebih murah.
--
Min
Seong ingin berbaikan dengan Song Ah, tapi dia bingung bagaimana memulainya.
--
Sementara
itu, kelas Song Ah hari ini agak lama. Karna itu dia mengirim pesan mengabari
Joon Young. Dan Joon Young membalas kalau dia tetap akan menunggu, tidak
apa-apa.
--
Saat
Joon Young menunggu Song Ah, Jung Kyung terus menelponnya. Joon Young sama
sekali tidak mengangkat teleponnya, jadi Jung Kyung mengirimkan pesan. Pesan
berisi link video musik permainan piano. Jung Kyung yakin itu permainan piano
Joon Young untuk musik 'Träumerei', tapi kenapa di info video tertulis kalau
itu permainan profesor Yoo?
Mendengar
musik itu, Joon Young shock. Itu lagu
yang di mainkannya kemarin malam di ruang Prof. Yoo.
--
Kuliah
Song Ah sudah selesai dan dia bergegas ke café. Sayangnya, saat dia tiba di
sana, Joon Young tidak ada. Hanya ada sebuah meja kosong yang di atasnya masih
ada secangkir minuman. Kekecewaan mulai menyergap Song Ah.
Walau
begitu, dia masih mencoba positif karna Joon Young mengirim pesan kalau dia ada
urusan mendadak. Maaf.
Sayang,
pemikiran positif itu begitu sulit di pertahankannya. Kenapa? Karna saat dia
melewati depan gedung apartemen Joon Young, dia melihat Jung Kyung.
“Jung
Kyung. Aku mudah salah paham jika kamu kemari selarut ini. Sedekat apa pun
kalian. Aku mau kamu berhenti datang ke sini mulai sekarang,” peringati Song
Ah.
D O Y O U
L I K E B R A H M S ?