Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 32 - END


 Sinopsis K-Drama : Do You Like Brahms? Episode 32 - END

Images by : SBS

Ibu memberikan buket bunga kepada Joon Young sebagai bentuk ucapan selamatnya. Karna hari sudah larut, Young In mengantarkan Ibu pulang. Sebelum pergi, Ibu memberitahu Joon Young kalau di lagu terakhir yang Joon Young mainkan, dia menangis. Dia tidak tahu apapun mengenai musik, tapi anehnya dia menangis mendengar permainan Joon Young. Yang artinya, Ibu bisa merasakan kalau Joon Young bermain dengan hatinya sekarang. Dan dia ingin Joon Young berbahagia.

Sekarang, hanya tinggal Joon Young sendirian di ruang rias. Saat itu, seseorang mengetuk pintu. Petugas datang untuk menyuruh Joon Young segera bergegas karna tempat ini akan segera di tutup. Tidak lama setelah petugas itu pergi, seseorang mengetuk pintu lagi.

Song Ah. Song Ah yang datang!

“Kapan kamu datang?”

“Aku datang agak terlambat. Jadi, aku hanya mendengar Brahms dan "Widmung",” jawab Song Ah.

“Kamu ingat saat kita bertemu di bandara? Programku hari ini. Schumann, Clara, dan Brahms. Aku memikirkan ucapanmu saat memilih lagu. Aku ingin memerankan Brahms mulai sekarang.”

“Kamu pernah bertanya apakah kita bisa berteman, bukan? Aku menerima begitu banyak penghiburan darimu. Penghiburan sebagai teman. Itu sebabnya aku datang ke sini sebagai teman hari ini. Tapi sekarang, kurasa aku tidak bisa tetap menjadi teman lagi,” ujar Song Ah. “Aku mencintaimu,” nyatakan Song Ah dengan mata berkaca-kaca dan terus menatap ke Joon Young.

“Aku mencintaimu,” balas Joon Young, dengan mata berkaca-kaca juga. “Aku mencintaimu,” ulangnya dan berjalan mendekat pada Song Ah. “Aku mencintaimu,” ujarnya lagi.

Dan kali ini, Joon Young mencium Song Ah.

Alih-alih rasa sakit yang kurasakan saat mencintainya, aku akhirnya menyadari penghiburan dan kebahagiaan yang kurasakan selagi aku mencintainya jauh lebih besar.

--

Upacara Wisuda Universitas Seoryeong 2021,

Joon Young dan Song Ah wisuda bersama. Karna ini hari wisuda yang artinya mereka meninggalkan kampus, maka Song Ah pergi ke ruang latihan. Mengenang saat saat dia berlatih di sana.

--

Malamnya, Song Ah dkk mengadakan pesta di restoran Dong Yun, seperti biasanya. Di tengah pesta, Dong Yun memberitahu kalau dia akan pindah bulan depan.  Tempatnya sekitar 20 menit dari sini. Alasannya karna gedung yang di tempatinya sekarang akan di robohkan dan di bangun gedung baru. Jadi, ini hari terakhir mereka akan berkumpul di sini.

--

Hubungan Joon Young dan Ibunya sudah lebih baik. Joon Young bahkan bisa bilang kepada Ibunya untuk bercerai dengan ayahnya. Bukan karna dia membenci ayahnya karna membuat hidupnya sulit, tapi dia ingin Ibunya mulai menjalani hidupnya sendiri.

Ibu tidak marah tapi tersenyum. Tampaknya, selama ini Ibu pun berusaha bertahan.

--

Semua teman-teman sudah pulang. Hanya tinggal Dong Yun dan Min Seong berdua. Dong Yun membahas Min Seong yang akan meneruskan belajar ke US usai mendapatkan gelar doktor. Apa Min Seong begitu menyukai kimia?

“Ya. Aku menyukainya. Sangat menyukainya.”

“Bawa selomu sebelum pergi. Akan kupastikan itu tetap bagus dan kokoh di Amerika,” ujar Dong Yun.

“Baiklah. Terima kasih.”

--

Ibu Ji Won menemui Jung Kyung. Dia meminta Jung Kyung untuk menjadi guru Ji Won. Dia ingin Jung Kyung yang melatih Ji Won. Jung Kyung jelas ragu karna Ji Won kan murid dari professor Song. Walau begitu, Ibu Ji Won bilang kalau keputusannya sudah bulat. Dia sudah memikirkannya dan dia merasa lebih penting jika Ji Won bisa bermain violin dengan bahagia. Karna itu, dia memohon pada Jung Kyung.

“Mulai Maret ini, aku akan menjadi instruktur di sekolah Ji-Won. Saat semester dimulai, kamu bisa mendaftarkanku sebagai instruktur spesialnya,” ujar Jung Kyung, setuju.

“Baiklah.”

“Omong-omong, Bu. Ada yang ingin kusampaikan. Aku ingin meminjamkan violinku kepada Ji-Won.”

--

Hubungan Joon Young dan Song Ah sudah lebih dekat daripada sebelumnya. Bahkan mereka sudah bisa merasakan saat salah seorang lain mencoba menyembunyikan keinginan sebenarnya demi yang lain. Contohnya, saat makan tteokbokki¸ Joon Young tidak tahan makan pedas, tapi dia tetap memesan pedas level.3 karna Song Ah suka pedas. Song Ah sadar hal itu dan akhirnya mereka memutuskan memesan yang level.2

--

Song Ah menemui Dong Yun dengan membawa violinnya.

“Kamu sungguh akan baik-baik saja? Jika kamu menjual violinmu.”

“Ya,” jawab Song Ah, yakin. “Saat pertama bekerja, aku berjanji akan berlatih saat makan siang selama dua bulan. Karena mereka menyuruhku meluangkan waktu untuk berpamitan sebelum aku benar-benar berhenti. Tapi seiring berjalannya waktu, aku terus lupa untuk latihan. Aku sibuk bekerja dan harus makan siang bersama rekan-rekanku. Begitu pun dengan Joon-Young. Aku membuat alasan untuk menunda latihanku dan terkadang, aku bahkan melupakan violinku dan meninggalkannya di rumah. Bekas kapalan di jariku juga hampir hilang. Luka ini (luka di leher karna berlatih) juga akan segera memudar. Dan aku akan baik-baik saja. Seperti katamu, karena instrumen memiliki jiwa, sekarang, aku ingin mengirimkannya kepada orang yang bisa mengurusnya dan lebih menyukainya.”

“Baiklah. Kalau dipikir-pikir, violin ini sangat mirip dengan pemiliknya.”

“Apa? Mirip bagaimana?”

“Saat bridge-nya rusak, ia bertahan dengan kuat. Aku yakin violin ini menerima lebih banyak cinta darimu dan lebih bahagia setelah bertemu denganmu,” ujar Dong Yun.

Di saat itu, Dong Yun mendapat telepon jadi dia meminta Song Ah untuk menunggu sebentar karna dia harus keluar. Begitu Dong Yun keluar, Song Ah memegang violinnya untuk kali terakhir. Dia menangis. Dia masih sangat menyukai violin.

Song Ah berbicara kepada violinnya : “Terima kasih atas segalanya. Dah. Jaga dirimu. Berbahagialah. Selamat tinggal.”

--


Song Ah pun memulai harinya seperti biasa. Berkencan dengan Joon Young. Mengantarkannya ke bandara. Berteleponan dengan Joon young saat ada waktu. Bekerja.

Di atas meja Song Ah juga sudah ada satu CD Joon Young lagi. CD yang berisi Joon Young memainkan lagu Brahms. Dan di CD itu di tulis : Kepada Chae Song Ah, cintaku.

--

Tampaknya, hak manajemen Joon Young sudah kembali ke Yayasan Kyunghoo. Karna sekarang, Chris menghubungi Song Ah untuk membicarakan mengenai jadwal Joon Young.

--

Song Ah seperti biasa membantu Joon Young bersiap. Dan yang tidak di sangkanya, Joon Young melamarnya hari itu. Joon Young tidak mengatakan apapun, hanya menunjukkan cincinnya dan meminta jari Song Ah. Dia memasangkan cincin itu ke jari Song Ah dan kemudian menyuruh Song Ah memasangkan cincinnya ke jarinya.

“Aku mencintaimu,” ujar Joon Young, usai mereka saling memasang cincin.

“Aku juga mencintaimu.”

Dan di akhiri dengan ciuman keduanya.

--

Jung Kyung juga sudah mulai menjadi pengajar. Dan tiba-tiba, Hyun Ho muncul di hadapannya setelah 1 tahun. Melihat Hyun Ho, mata Jung Kyung menjadi berkaca-kaca dan keduanya saling tersenyum.

--

Hari ini, akan di lakukan pertunjukan trio piano : Joon Young, Jung Kyung dan Hyun Ho. Saat tiba di gedung acara, Joon Young melihat brosur yang tertempel di dinding mengenai acara hari ini. Dan Joon Young menambahkan tulisan di sana : Dirancang : Chae Song Ah.

Hari itu, aku tidak ingat apa keinginanku.

Tapi saat itu, aku sudah tahu. Karena pria ini, meskipun aku terus terluka, aku akan terus mencintai.

Song Ah berdiri di sisi panggung. Dia tidak berani melangkah maju. Joon Young muncul di sampingnya, memanggilnya dengan lembut dan tersenyum.

Karena itulah… Aku akan terus bermimpi.

Meskipun aku terluka lagi, dengan sepenuh hati, aku akan mencintai lagi

Song Ah tersenyum penuh percaya diri dan berjalan memasuki panggung yang dulunya terasa begitu jauh darinya.  Kini, dia bisa memasukinya, mungkin bukan sebagai pemusik, tapi sebagai perancang acara. Tapi, hatinya jauh lebih tenang dan bahagia di bandingkan dulu.

dan berjalan lurus ke depan.

D O    Y O U    L I K E    B R A H M S ?

 

 

1 Comments

Previous Post Next Post