Sinopsis K- Drama : Tale of the Nine Tailed Episode 7 part 3

 


Original Network : tvN

Ji A dan tim nya datang berkunjung ke rumah Pria Rang. Ketika mereka masuk ke dalam rumah, Ji A merasa seperti ada yang memperhatikannya. Tapi karena rekan Pyo kemudian memanggilnya, jadi diapun tidak terlalu memikirkan perasaan aneh tersebut.


Didalam rumah Pria Rang ada sebuah pohon ceplukan berwarna merah seperti lentera. Dan Team Leader Choi merasa tertarik, karena dia belum pernah melihat ceplukan di Seoul. Ceplukan bisa di makan dan di tiup seperti seruling. Juga ceplukan katanya bisa membawa kesialan dan menggiring ular keluar. Dan Team Leader Choi pun ingin menyentuh Ceplukan tersebut.


“Jangan sentuh itu,” kata Pria Rang, menghentikan Team Leader Choi. “Aku hanya punya dua peraturan di rumah ini. Satu. Jangan menyentuh ceplukan. Kedua. Kamu tidak boleh naik ke lantai dua,” jelas nya dengan tegas. Dan semuanya pun mengerti.

“Apa ada orang di sana?” tanya Ji A, ingin tahu.

“Tidak, aku tinggal sendirian. Pokoknya, dia melarang naik ke sana, jadi, jangan.”


Shin Joo bersikap manja karena sedang terluka. Jadi Lee Yeon pun melayani nya. Dia menyuapkan air kepada Shin Joo yang kehausan. Dan juga memesankan ayam untuknya.

“Beri makan anjingnya sebelum ayamnya datang,” perintah Shin Joo.


“Baiklah,” jawab Lee Yeon dengan patuh, tapi kemudian dia merasa ragu. “Omong-omong… Benarkah kamu kesakitan? Apakah kamu bereaksi berlebihan agar bisa memerintahku?”

“Aku terluka secara fisik dan emosional,” jawab Shin Joo dengan sedih.

“Lihat? Apa kataku? Aku bilang pencuri kalung itu mencurigakan.”


“Berhentilah menyebut dia pencuri. Dia punya nama yang bagus. Yoo Ri,” kata Shin Joo, membela Yoo Ri. “Awal kami buruk, itu saja. Kami mendapat 99,” jelasnya sambil menunjukkan perhitungan nya.

Lee Yeon melihat buku catatan Shin Joo. Dan disana ada hasil perhitungannya dengan Ji A, tingkat kecocokan mereka hanya 25 saja. Dan mengetahui itu, dia merasa agak kesal. Dan Shin Joo pun langsung berpura- pura kesakitan untuk menghindar.


Pria Rang mengobrol dengan Ji A dan para rekan Ji A dengan sikap yang sangat ramah dan bersahabat. Dia menceritakan kisahnya kepada mereka semua. Dahulu, dia pernah hampir mati. Tapi kemudian dia selamat, dan itu adalah sebuah keajaiban. Namun yang dia temui setiap harinya bukanlah manusia.

“Lalu apa?” tanya Ji A, ingin tahu.

“Kubilang keajaiban,” jawab Pria Rang.

Mendengar jawaban itu, semua orang tertawa, karena mereka mengira Pria Rang sedang menceritakan sebuah lelucon saja. Kecuali Ji A, dia hanya diam dan tersenyum saja.

Ji A kemudian pamit untuk pergi ke kamar mandi.


Saat keluar dari kamar mandi, Ji A merasa seperti mendengar sesuatu. “Apa ada orang di atas?” gumamnya, berpikir. Lalu dia melihat para chef yang sedang sibuk. “Mungkin aku salah dengar.”

Tiba- tiba suara aneh itu kembali terdengar dilantai dua rumah. Seperti suara ketukan. Dan Ji A pun merasa heran ada apa.

Didalam kamar. Imoogi menggunakan tangan mayat untuk mengetuk pintu. Dia melakukan itu untuk menarik perhatian Ji A.





Ji A naik ke lantai dua untuk mencari tahu suara apa itu. Tapi kemudian dia tersadar dan berhenti mendekati kamar Imoogi. “Aku tidak boleh berkeliaran di rumah orang lain,” gumam nya. Lalu dia berniat untuk turun ke lantai bawah lagi.

Tepat ketika Ji A berbalik, dia tidak sengaja menginjak sesuatu. Dan itu adalah kuku palsu milik si pengasuh yang telah mati. Kemudian suara ketukan kembali terdengar. Dan dengan rasa penasaran, Ji A pun berjalan mendekati kamar Imoogi.

Menyadari kalau Ji A telah pergi terlalu lama, Pria Rang pun pergi untuk memeriksa.


Ji A menempelkan telinga nya ke pintu kamar.

“Selamat datang,” kata Imoogi, mengetahui keberadaan Ji A.


Pria Rang memerika kamar mandi, dan tidak menemukan Ji A. Lalu dia melihat ke arah lantai dua.





Ji A berniat untuk membuka pintu kamar. Dan Imoogi yang berada didalam kamar tersenyum menunggu nya untuk membuka pintu. Kemudian tepat disaat itu, Lee Yeon menelpon, jadi Ji A pun tidak jadi membuka pintu tersebut.


Lalu setelah dia selesai bertelponan, Pria Rang tiba- tiba muncul di belakangnya. Dan dia merasa sangat terkejut serta langsung meminta maaf. Kemudian dia menjelaskan bahwa barusan dia ada mendengar suara dari dalam kamar.

“Pasti karena angin. Jendelanya dibiarkan terbuka. Ayo makan hidangan penutup,” ajak Pria Rang. Dan Ji A mengiyakan serta berjalan pergi.


Ketika mereka berdua telah pergi, Imoogi membuka pintu kamar sedikit dan mengintip keluar dengan raut wajah muram.



Shin Joo menangis, karena dia sudah lama tidak melihat Lee Yeon begitu bahagia. Dan Lee Yeon mengiyakan sambil menlap air mata Shin Joo. “Nikmatilah selagi bisa dan biarkan ini menjadi rupa yang kamu ingat dariku.”

“Kamu bicara seperti orang yang akan pergi,” balas Shin Joo, berkomentar. “Semoga kamu berumur panjang dan menikmati masa-masa paling bahagia selagi Nona Nam masih hidup.”

Mendengar itu, Lee Yeon hanya diam saja dan tersenyum kecil.


Ji A masih terus kepikiran akan kuku di lantai dua rumah barusan. Karena dia melihat bahwa setiap orang yang ada didalam rumah, tidak ada satupun yang memakai kuku palsu.

Dalam perjalanan pulang. Ji A menceritakan tentang kuku palsu yang ditemukannya barusan kepada para rekan nya. Dan rekan Kim serta rekan Pyo tidak berpikir terlalu jauh mengenai kuku palsu tersebut.


Lee Yeon merasa bangga karena berhasil memasak nasi putih dengan baik.



Ketika Ji A pulang ke rumah, Lee Yeon langsung menyambutnya dengan bersemangat. “Ah. Jadi, begini rasanya pulang setelah bekerja dengan aroma nasi yang baru matang,” pujinya.

“Akan kupastikan kamu merasakannya setiap hari aku di sini,” balas Lee Yeon sambil merangkul bahu Ji A. Dan Ji A lalu memberikannya hadiah es krim.

Menerima es krim tersebut, Lee Yeon merasa sangat senang sekali.



Karena merasa canggung, tidak tahu harus melakukan apa. Maka Lee Yeon dan Ji A pun memutuskan untuk menonton film bersama. Dan saat menonton film, secara perlahan hubungan antara mereka berdua menjadi dekat dan sangat dekat. Ji A bersandar di bahu Lee Yeon. Dan kemudian Lee Yeon memegang tangan Ji A dengan lembut dan erat.


Dengan bersemangat, Lee Yeon memasak nasi putih yang Ji A sukai. Lalu dia pergi untuk membelikan sepatu kets baru yang Ji A inginkan.


Ketika Ji A sampai dirumah, dia menemukan hadiah dari Lee Rang yang di tinggalkan didepan pagar. “Pakai dan bercerminlah. Itu akan menjawab pertanyaanmu.”

Ketika Lee Yeon sedang sibuk memilih sepatu kets mana yang bagus, tiba- tiba saja Lee Rang menelponnya.


“Aku mengirim hadiah untuk pacarmu. Kamu pernah mendengar alis harimau?” kata Lee Rang sambil tertawa.

Mendengar itu, Lee Yeon merasa sangat terkejut serta langsung berlari keluar dari toko. Dan sambil berlari Lee Yeon mencoba untuk menelpon Ji A. Tapi Ji A tidak sadar. Karena dia sedang sibuk memikirkan perkataan Lee Rang. Dia berdiri didepan cermin dan dengan ragu memakai kacamata Alis Macan.


Awalnya tidak ada yang aneh terlihat. “Astaga, payah sekali,” gumam Ji A. Tapi kemudian tiba- tiba saja, dia melihat sesuatu. Kejadian di masa lalu nya. Dan dia merasa sangat terkejut.




Lee Yeon mengarahkan pedang kepada A Eum. “Dia tidak berarti bagiku. Tidakkah kamu paham? Dia kujadikan umpan untuk menangkapmu.”

“Yeon,” panggil A Eum dengan lemah.

Tanpa ragu, Lee Yeon menyerang A Eum dan membunuhnya.

Ketika Lee Yeon sampai dirumah, dia langsung menghampiri Ji A. “Apa kamu melihatnya? Beri tahu aku. Apa kamu melihatnya?” tanyanya dengan gugup. Dan Ji A tidak menjawab.




Lee Yeon meminta Ji A untuk melihat nya. Dan Ji A tidak merespon. “Apa yang kamu lihat?” tanya Lee Yeon lagi, dengan lembut.

“Aku dibunuh di kehidupan lampauku. Kamu membunuhku. Tujuan utamamu adalah menemukan Imoogi. Yeon. Kamu memanfaatkanku untuk dikorbankan,” kata Ji A dengan perasaan terluka dan sedih sambil menatap Lee Yeon.

Post a Comment

Previous Post Next Post