Sinopsis C-Drama : Poisoned Love Episode 01


Sinopsis C-Drama : Poisoned Love Episode 01

Seorang gadis muda pergi ke sebuah gedung mewah untuk mengikuti audisi sebagai pengisi suara di film “Kisah Dunia Air” untuk peran Dewi Danau, yang di buat oleh Concept Picture. Sebelum mengikuti audisi gadis itu, Fang Yan, memastikan terlebih dahulu pada temannya sekaligus manager nya, Zuo Yao, kalau ini bukanlah film thriller.




Audisi tahap pertama adalah mensulih suara dongeng ‘Putri Tidur.” Begitu mulai, Fang Yan sudah mampu masuk ke dalam karakter perannya. Sebagai narasi, suaranya sangat memikat. Sebagai penyihir, dia mampu menampilkan suara tawa yang menyeramkan. Sebagai putri tidur, dia mampu menambahkan sedikit adegan yang menarik yaitu putri tidur yang mengeluh karna harus tertidur selama 100 tahun demi menantikan pangerannya. Semoga saja, pangeran yang tiba adalah pangeran tampan agar penantiannya tidak sia-sia.


Tentu saja, penampilannya itu mendapat pujian dari sutradara dan juri lainnya. Mereka memuji emosi dan keterampilan sulih suara Fang Yan, tepat. Yang lebih membuat mereka puas adalah Fang Yan memberitahu kalau dia menambahkan sedikit sentuhan kreatif di dalam dongeng Putri Tidur yang di sulihnya tadi, karna dia merasa orang mungkin akan merasa bosan mendengarkan dongeng yang sudah umum di dengar.


“Aku ingin tahu, apakah Putri Tidur-mu telah bertemu pangerannya di akhir cerita?” tanya sutradara.

“Dia pasti akan bertemu pangerannya.”

“Kenapa?”


“Karna aku percaya dengan takdir,” jawab Fang Yan, yakin.


Jawabannya mendapatkan tawa renyah dari para juri. Mereka suka dengan pemikirannya. Karna itu, Fang Yan lolos ke test tahap dua. Test tahap dua adalah Fang Yan harus menyulih suara dari video yang di putar.


Selagi video yang di sulih di siapkan, Fang Yan di berikan waktu untuk mempersiapkan diri. Fang Yan masih belum siap audisi, tapi seorang gadis berpakaian hitam sudah menerobos masuk begitu saja sambil membawa segelas kopi. Fang Yan mengenali gadis itu, Nina, sebagai seniornya. Tapi, Nina tampak tidak menyukai Fang Yan dan hanya melewatinya begitu saja tanpa membalas sapaannya.


Nina mendekati sutradara dan bersikap ganjen. Sutradara tidak menanggapi sikapnya dan membahas apakah Nina mengenal Fang Yan? Dari profil Fang Yan, Nina dan Fang Yan satu sekolah. Raut wajah Nina menunjukkan kalau dia tidak menyukai topik pembahasan tersebut, tapi dia tetap memaksakan senyum dan menjawab dengan manis kalau dia dan Fang Yan adalah teman dekat. Usai itu, Nina mulai mengalihkan topik, mengingatkan sutradara tentang janji nya yang akan memilihnya menjadi pengisi suara Dewi Danau dan audisi ini hanyalah formalitas berlaka.


“Aku tidak bisa melakukan itu. Waktu itu aku lagi mabuk. Audio dalam rangkaian audisi ini uga sedang di rekam dan di dengarkan tn. Shi. Aku tidak bisa campur tangan,” ujar sutradara, berbisik.

--

tn. Shi yang di bicarakan oleh sutradara adalah Shi Meng, seorang produser film sekaligus CEO Concept Picture, perusahaan produksi film tingkat atas. Film box office yang di hasilkan Concept Picture telah melampaui 10miliar dollar. Dan sekarang, Concept Picture sedang merencakan produksi film fantasi lokal yang akan memecahkan rekor box office.

Dan sesuai yang di katakan sutradara, tn. Shi sedang mendengarkan proses wawancara sulih suara Fang Yan di tahap 1 melalui headset bluetooth.

--


Nina dengan mudahnya menyerah membujuk sutradara dan bahkan dengan sangat baiknya menawarkan diri untuk membantu memutarkan klip video audisi tahap dua untuk Fang Yan.





Fang Yan di panggil kembali untuk test tahap dua. Begitu dia siap, Nina mulai memutarkan klip video. Tapi yang di putarkan adalah klip video horror. Klip itu membuat Fang Yan sangat terkejut dan sekelabatan ingatan masa kecilnya muncul : seseorang membekap mulutnya, dia masuk ke gedung tua, melihat sesuatu yang membuatnya ketakutan, seseorang berlari meninggalkannya, dia terjatuh di lantai dan berteriak ‘kakak!’

Hal aneh terjadi pada Fang Yan. Pandangan matanya tiba-tiba menjadi kosong.

Bukan hanya Fang Yan yang kaget, sutradara pun terkejut dan memarahi Nina. Dengan tampang sok bersalah, Nina meminta maaf karna sudah memutar klip yang salah. Tapi jelas, ada sesuatu yang di rencankana Nina. Dia sudah tahu mengenai penyakit Fang Yan dan memanfaatkannya untuk menggagalkan Fang Yan dalam audisi.


Fang Yan dengan pandangan mata yang kosong, menjatuhkan mic di tangannya dan terus berjalan lurus hingga terjatuh dari podium dan menabrak meja. Semua yang ada di ruangan tentu terkejut karna Fang Yan bersikap sangat aneh.


Zuo Yao (panggilan : Yao Yao) yang melihat dari luar ruangan, langsung berlari dengan panik masuk ke dalam untuk menolong Fang Yan. Bukan hanya Zuo Yao, tapi Wei Lin (teman Fang Yan dan Zuo Yao yang bekerja di Concept Picture) juga langsung lari masuk ke dalam. Mereka berdua memanggil Fang Yan berulang kali dan berusaha menyadarkannya, tapi Fang Yan tidak menunjukkan reaksi apapun dan pandangan matanya masih kosong.

Namaku Fang Yan. Aku mengidap penyakit aneh sejak masih kecil. Saat aku shock, aku akan jatuh ke dalam kondisi yang mirip dengan tidur sambil berjalan dan sadar kembali setelah lebih dari 10 jam.

Karna hal ini, semua orang mengiraku orang aneh. Aku di ejek dan di kucilkan.

Putri yang di kutuk dalam dongeng akan selalu di selamatkan oleh pangeran yang di takdirkannya.

Takdirku, akankah dia muncul?

Karna kondisi Fang Yan, Yao Yao dan Wei Lin segera membawanya pulang. Di luar gedung sedang hujan deras. Yao Yao meminta Wei Lin menjaga Fang Yan sebentar sementara dia pergi menghentikan taksi. Bukannya menjaga Fang Yan dengan benar, Wei Lin malah menyuruh Fang Yan untuk tetap diam di tempat sementara dia pergi mengambil payung ke dalam.


Fang Yan yang di tinggal sendirian, mulai berjalan dalam keadaan tidur walau matanya terbuka. Dia terus berjalan melewati hujan.

Terkadang, kupikir aku seperti Putri Tidur, aku juga di kutuk. Aku menunggu seorang pangeran muncul dan membangunkanku. Dan memberitahuku, bahwa apa yang ku alami selama lebih dari sepuluh tahun hanyalah mimpi buruk.



Shi Meng yang baru tiba dan hendak memasuki gedung, tampak tertarik sekaligus bingung melihat seorang gadis (Fang Yan) berjalan melewati hujan dengan tatapan mata yang kosong.

Tapi, di saat itu, Yao Yao dan Wei Lin sudah muncul. Yao Yao berhasil mendapatkan taksi dan tidak lupa, dia memarahai Wei Lin karna meninggalkan Fang Yan sendirian. Wei Lin yang baru keluar membawa payung, meminta maaf dan menjelaskan kalau dia baru mengambil payung.

--


Fang Yan di bawa ke dr. Cui untuk berobat. dr. Cui adalah dokter yang sudah lama mengobatinya. Dan pemeriksaan hari ini tampak buruk karna kondisi tidur berjalan Fang Yan berlangsung lebih lama dari biasanya. Tampaknya, pengobatan biasa tidak akan berhasil lagi. 



Fang Yan masih optimis, menanyakan apakah ada metode pengobatan lain yang bisa di lakukannya selain psikoterapi? dr. Cui menjelaskan kalau baru-baru ini majalah Psychological Science menerbitkan kasus tidur sambil berjalan yang serupa dengan kondisi Fang Yan : somnambulisme karna alasan psikologis. Pasien dengan somnambulisme yang di sebabkan oleh insomnia jangka panjang telah menerima berbagai perawatan, tapi tak berhasil hingga dia bertemu seseorang. Pasien tersebut bisa tertidur lelap di samping orang ini dan akhirnya pulih dari somnambulisme. Dan orang ini adalah cinta pertama pasien. Mungkin saja, dopamin yang di hasilkan cinta menekan rasa takut di alam bawah sadarnya, memberinya rasa aman dan kepuasan yang tinggi. Jadi, Fang Yan juga perlu jatuh cinta.  Temukan seseorang yang bisa memberikan rasa aman dan mungkin saja, penyakit Fang Yan bisa sembuh.

--


Fang Yan memberitahu hasil pemeriksaan dan saran dr. Cui pada Yao Yao. Karna itu, Yao Yao langsung mengajak Fang Yan untuk jalan-jalan mencari jodoh, bukannya hanya diam di rumah saja. Fang Yan sebenarnya malas karna daritadi mereka hanya keliling. Daripada melakukan ini, lebih baik dia menyelesaikan proyek sulihnya. Yao Yao tidak mau mendengarkan karna demi Fang Yan, dia hari ini sampai menutup toko kasetnya. Dia tidak akan menyerah sampai Fang Yan menemukan cinta sejatinya.


Ternyata mereka akan pergi ke konferensi pers ‘Kisah Dunia Air.’ Wei Lin beruntung karna mendapatkan kesempatan untuk bergabung dalam konferensi pers-nya. Makanya, Yao Yao mau ikut ke sana karna mana tau saja ada banyak pria tampan yang hadir. Wei Lin dengan semangat memberitahu kalau Shi Yi sang mega bintang juga akan hadir.

--




Konferensi pers “Kisah Dunia Air”

Shi Yi hadir di sana dan menunjukkan nyanyiannya.


Di depan aula, banyak para penggemar Shi Yi berkumpul dan berteriak menyerukan namanya. Di antara mereka juga ada Wei Lin, Yao Yao dan Fang Yan yang baru saja tiba. Dengan semangat mereka mau masuk, tapi petugas menghentikan mereka karna mereka tidak mempunyai tiket masuk.


Sementara itu, para tamu yang ada di aula termasuk para fans Shi Yi yang mempunyai tiket masuk, bertepuk tangan memuji penampilannya. MC acara bahkan menyebut suara Shi Yi sebagai suara malaikat. Di saat semua berdiri bertepuk tangan, Shi Meng hanya tetap diam di bangkunya dengan melipat tangan. Beberapa orang yang hadir mulai berbisik membicarakan Shi Meng yang tidak menunjukkan rasa hormat pada Shi Yi sama sekali padahal Shi Yi juga adalah kakak Shi Meng.

Hao Ying Jun, asisten Shi Meng, juga menegur Shi Meng agar tidak berwajah dingin begitu karna nyanyian Shi Yi kan bagus. Shi Meng berkomentar singkat kalau lirik lagu Shi Yi nggak bagus.  

--


Yao Yao beneran kesal pada Wei Lin karena kartu karyawan Wei Lin tidak ada gunanya. Tahu begini, dia lebih baik membeli tiket sama calo. Fang Yan melerai mereka akan tidak bertengkar dan lebih baik pulang saja. Yao Yao tidak mau dan malah menyusun rencana.


Yao Yao menyuruh Wei Lin untuk masuk sendiri dengan kartu karyawannya dan tunggu hingga dia memberi tanda. Wei Lin mengikuti instruksi Yao Yao. Dia masuk dan melihat tanda dari Yao Yao, kemudian dia menunjuk ke sebuah arah kalau Shi Yi ada di sana. Para fans langsung heboh dan berlari menerobos petugas. Yao Yao memanfaatkan moment itu untuk menarik Fang Yan ikutan masuk ke gedung.

--



MC acara mengundang aktris utama “Kisah Dunia Air” yaitu Lin Lin untuk naik ke atas panggung dan memberikan sepatah dua kata.

Selagi Lin Lin memberikan pidato mengenai keikutsertaannya di dalam film ini, Yi Ming, sang aktor utama, duduk di samping Shi Meng. Dia berbisik dan meminta agar honornya di naikkan. Shi Meng menolak permintaannya itu dan juga mengingat indeks konsumen yang turun 3% bulan ini, bukankah harusnya Yi Ming menurunkan tarifnya?


Pembicaraan mereka berakhir karna Yi Ming sudah di panggil MC untuk naik ke panggung. Begitu naik di panggung, Yi Ming malah mengumumkan kalau dia mengakhiri kontraknya dengan Concept Picture. Tentu saja pengumumannya ini membuat para reporter menjadi heboh. Yi Ming beralasan kalau kesehatannya sedang buruk akhir-akhir ini, jadi dia takut tidak akan cocok untuk peran di ‘Kisah Dunia Air’. Para fans Yi Ming yang hadir heboh berteriak kalau mereka akan tetap mendukung apapun keputusan Yi Ming.


Melihat situasi yang akan merugikan perusahaannya, Shi Meng langsung memberikan instruksi pada Ying Jun. Setelah itu, dia naik ke atas panggung karna MC sudah memanggilnya naik. Saat turun dari panggung, Yi Ming berbisik seolah merasa sudah menang melawan Shi Meng.



Shi Meng bersikap tenang mengenai pengumuman pemutusan kontrak Yi Ming. Baru juga dia bicara sepatah dua kata, seorang gadis tiba-tiba naik ke atas panggung dan menyiram air ke wajah Shi Meng. Wanita itu juga berteriak memaki Shi Meng karna sudah memperkerjakan Yi Ming dengan berat. Aksi itu tentu menarik minat semua reporter.

“Maafkan aku. Concept Picture tak mengurusnya dengan baik. Namun, aku yakin tn. Yi Ming membuat keputusan ini setelah melalui pertimbangan yang matang. Jika dia mau berhenti, aku akan mendukungnya. Pada saat yang sama, aku sangat menyesal. Namun, “Kisah Dunia Air” tidak akan pernah berhenti bergerak maju. Seperti yang terjadi tadi, banyak orang akan mengkritik film ini, tapi ini akan menjadi motivasi kami. Bersama-sama, kami akan mengatasi semua rintangan dan menantang badai,” pidato Shi Meng.


Pidatonya mendapat banyak tepuk tangan. Shi Yi yang mendengarkan bergumam : “Plot yang bagus.”

--


Fang Yan ternyata fans Shi Yi juga. Dia merasa cukup bangga bisa ikut bergabung dengan para fans Shi Yi tadi menerobos masuk. Yao Yao sampai mengomelinya untuk fokus mengobati penyakitnya saja.

“Apa yang kau ingin aku lakukan?” ujar Fang Yan memasang wajah memelas.


“Sudahlah. Tetap di sini dan pikirkan baik-baik.”

“Kau mau kemana?”

“Toilet,” jawab Yao Yao.

--



Konferensi pers sudah berakhir. Shi Meng berada di ruang rias untuk mengeringkan rambut dan bajunya yang basah. Ying Jun ada di sampingnya dan melaporkan kalau dia sudah menghubungi para reporter. Berita mengenai Yi Ming yang sombong sudah menjadi topik terpanas. Trik mereka menjadi korban tadi sangat ampuh.

Ying Jun dengan bangga memuji dirinya yang pintar karna bisa langsung mengerti apa yang harus di lakukannya padahal Shi Meng hanya memberikan satu isyarat padanya.


Flashback

Setelah Shi Meng memberikan instruksi tadi, Ying Jun langsung pergi keluar aula mencari seseorang yang bersedia di bayar untuk berakting.


Dan wanita yang di bayar tadi adalah wanita yang berpura-pura menjadi fans Yi Ming dan menyiram Shi Meng dengan air.

End

Ying Jun masih pamer kalau dia melakukan pekerjaan tadi dengan detail. Dia tidak hanya menyuruh menyiram air, tapi dia tadi memberikan air mineral alami pada wanita itu untuk di siram kepada Shi Meng. Air itu berasal dari Pegunungan Alpen dan percikan air itu membuat wajah Shi Meng tadi sangat gagah.


Shi Meng sampai capek mendengarkan ocehannya dan menyuruhnya untuk mengambilkan jas gantinya saja. Eittt… jas yang ganti yang ada malah jas yang sama persis seperti punya Shi Yi. Ibu Shi Meng yang menyiapkan jas ganti itu dan sudah tidak ada lagi jas ganti lain.


Mau tidak mau, Shi Meng terpaksa menggunakan jas tersebut.

Nah, sekarang kembali ke topik kerjaan. Karna Yi Ming berhenti, maka harusnya Shi Meng sudah punya kandidat aktor utama untuk menggantikan Yi Ming bukan? Shi Meng hanya diam. Ying Jun memberikan saran kalau aktor yang setara dan cocok menggantikan Yi Ming adalah Shi Yi yang adalah aktor dan juga penyanyi.

Shi Meng masih diam. Ying Jun terdiam dan meminta maaf karna sudah ikut campur dalam urusan saudara kandung. Itu karna Ying Jun sadar kalau hubungan Shi Yi dan Shi Meng tidak baik.

--


Shi Yi bergegas keluar gedung. Dia lewat di depan Fang Yan. Para fans yang ada di belakang Fang Yan langsung heboh dan berlari mengejar Shi Yi. Mereka semua berlari sangat tiba-tiba hingga membuat Fang Yan terkejut. Penyakitnya kembali kambuh.

Kompas kayu yang ada di tangannya (milik Wei Lin) terjatuh. Matanya menjadi kosong.

Gawat! Terjadi lagi!

Kapan pun aku mulai merasa penuh harapan, tentang mendapatkan kesembuhan, kebenaran akan selalu membawaku kembali ke bumi.

Menemukan obatnya. Merasa lega.

Haruskah aku benar-benar berhenti berharap?

Fang Yan dalam keadaan tertidur, mulai berjalan dengan tatapan kosong. Hal itu terlihat oleh Shi Meng yang baru saja keluar dari lift. Dia melihat Fang Yan yang menginjak kompas yang terjatuh dan terpeleset. Dengan sigap, Shi Meng berlari ke arahnya dan segera menangkap tubuh Fang Yan sebelum terjatuh ke lantai.




Shi Meng ternyata masih mengingat wajah Fang Yang, gadis yang di lihatnya berjalan di bawah hujan. Fang Yan menatap dengan padangan kosong dan kemudian tertidur lelap. Matanya menutup dan bibirnya tersenyum. Dia benar-benar tidur.

--



di Music Life (Musik, Bunga, Kopi)

Fang Yan sedang berpikir mengenai kejadian tadi. Menurut Yao Yao, saat penyakitnya kambuh tadi, seseorang memeluknya sebentar dan tidak lama kemudian dia bangun. Bagaimana bisa? Apa penyakitnya sudah membaik? Tapi siapa orang itu? Fang Yan tidak ingat jelas wajah orang yang memeluknya waktu itu dan hanya melihat samar sosok 2 pria : satu jas hitam dan satu lagi jas putih.


Wei Lin menelpon dr. Cui untuk melaporkan kalau barusan penyakit Yao Yao kambuh, dan biasanya butuh waktu lama bagi Fang Yan untuk bangun, tapi tadi hanya beberapa menit Yao yao sudah bangun. Begitu selesai menelpon, Wei Lin memberitahu Fang Yan kalau dr. Cui bilang kondisi Fang Yan membaik.


Wei Lin dan Yao Yao langsung heboh kalau Fang Yan pasti sudah menemukan takdirnya.

--


Pertemuan dengan Fang Yan tadi cukup membekas bagi Shi Meng. Dia merasa pernah bertemu Fang Yan di suatu tempat. Ying Jun malah menanggapinya dengan menyuruh Shi Meng untuk tidak memikrikannya. Toh tadi mereka sudah menyerahkan Fang Yan ke petugas keamanan dan Shi Meng hanya memeluknya sebentar.



Saatnya membahas kerjaan. Ying Jun melaporkan informasi yang di kumpulkannya kalau Shi Yi membuat akun alternatif di Weibo dan satu-satunya pengguna yang di follow adalah pengguna dengan ID : Yin Jiang. Entah siapa Yin Jiang itu karna Shi Yi sampai membuat akun lain untuk mem-follow-nya.

“Berikan aku semua detail mengenai Yin Jiang secepat mungkin. Lebih cepat lebih baik,” perintah Shi Meng.


“Jika mau memohon pada Shi Yi untuk bergabung dengan “Dunia Air”, lebih baik membawa sesuatu. Jangan pergi dengan tangan kosong. Benarkan?”


“Memohon? Ini di sebut pertukaran sebanding,” jawab Shi Meng.

--


Fang Yan dkk masih penasaran dengan orang yang memeluk Fang Yan tadi. Dan secara kebetulan, Yao Yao melihat foto-foto saat Shi Yi menghadiri konferensi pers “Kisah Dunia Air” tadi. Pakaian yang di pakai Shi Yi sama persis dengan pakaian yang di pakai orang yang menyelamatkan Fang Yan tadi. Yao Yao tadi hanya melihat tampak belakang pria itu dan tidak melihat wajahnya, jadi dia menyimpulkan kalau Shi Yi adalah orang yang memeluk Fang Yan tadi.



Fang Yan antara percaya dan tidak. Tapi, Yao Yao dan Wei Lin yakin 100 persen kalau orang itu pasti adalah Shi Yi. Dan mereka harus mencari cara untuk mendekati Shi Yi. Kebetulan sekali Fang Yan mempunyai akun weibo alternatif dengan ID : Yin Jiang. Yao Yao menyarankannya agar menggunakan akun itu untuk mengirim pesan pada Shi Yi, dengan alasan menanyakan apakah Shi Yi membutuhkan pengisi suara untuk filmnya? Rencana itu pasti berhasil.


Fang Yan tidak mau melakukannya. Masalahnya, Yao Yao sangat bersemangat dan menyuruh Fang Yan untuk memikirkan metode lain mendekati Shi Yi. Yao Yao bahkan menulis di buku catatan mengenai target yang harus Fang Yan capai, yaitu : Bagaimana cara tidur bersama Shi Yi?


Setelah itu, Yao Yao pamit pergi karna ada urusan dan meminta Fang Yan untuk menjaga café-nya. Wei lin juga ikutan pergi karna harus kerja.

--


Shi Yi sedang mengalami kebuntuan ide mengenai musik baru yang harus di buatnya. Managernya, Xiao K, jadi merasa cemas kalau Shi Yi terlalu memaksakan diri untuk membuat ost untuk film “Kisah Dunia Air.” Xiao K merasa kalau lagu yang di buat Shi Yi sebelumnya sudah cukup bagus, tapi bagi Shi Yi masih kurang. Dia ingin membuat lagu yang sempurna karna ini untuk film “Kisah Dunia Air” yang di buat adiknya, Shi Meng.

--


Berada sendirian di café, Fang Yan memikirkan apakah yang memeluknya tadi beneran adalah Shi Yi? Kalau ya, bukankah artinya Shi Yi yang bisa menyembuhkannya? Fang Yan jadinya berencana mengikuti saran dari Yao Yao tadi. Dia akan mempost suaranya di weibo Yin Jiang dan kemudian akan mengirim itu sebagai portofolio kepada Shi Yi.

--


Xiao K menyuruh Shi Yi untuk beristirahat dulu. Begitu istirahat, Shi Yi langsung membuka akun weibo alternatifnya untuk melihat postingan baru Yin Jiang. Xiao K sebenarnya mau berbincang dengannya, tapi Shi Yi menyuruhnya pergi dan beristirahat. Seperti, mengusirnya secara halus.


Shi Yi memasang hands-free nya dan mendengarkan postingan suaran baru Yin Jian. Dia sangat menyukai suara itu.

--



Shi Meng sedang dalam perjalanan ke suatu tempat. Sepanjang jalan, dia memikirkan ucapan Ying Jun mengenai Shi Yi kesulitan membuat lagu baru akhir-akhir ini. Dan saat mengalami kesulitan, Shi Yi selalu mendengarkan karya Yin Jiang. Di lihat dari komentar akun alternatif  Shi Yi di akun Yin Jiang, bisa di simpulkan kalau Shi Yi sangat mengagumi Yin Jian. Jadi, kalau mau membujuk Shi Yi menjadi pemeran utama film mereka, Yin Jiang bisa menjadi jalan keluarnya.

--





Selesai mendengarkan rekaman suara Yin Jiang, Shi Yi langsung meninggalkan komentar : Kenapa kau percaya pada takdir?

--


Shi Meng ternyata pergi mencari Yin Jiang. Dia juga sudah memfollow akun Yin Jian dan melihat komentar yang Shi Meng tinggalkan di postingan terbaru. Tampaknya, Shi Meng tidak percaya dengan yang namanya takdir.

Shi Meng kemudian menelpon Ying Jun dan memerintahkannya untuk merekrut Yin Jiang bekerja dengan mereka. Ying Jun langsung memuji Shi Meng yang mencoba memanfaatkan Yin Jiang untuk bekerja sama dengan Shi Yi. Dan akan lebih baik jika Shi Meng mendengarkan dulu rekaman suara Yin Jiang.


Shi Meng mendengarkan ucapan Ying Jun karna dia langsung mendengarkan postingan suara baru Yin Jiang. Dia mendengarkannya dengan headset bluetooth sambil berjalan-jalan.

Di hutan yang suram,

aku mengejar cahaya.

Sinar cahaya itu,

apakah itu takdirku?

Aku mengubur harapanku… jauh di dalam hatiku.

Untuk pertama kalinya, kami bertemu satu sama lain.

Itu pasti kebetulan.

Untuk kedua kalinya, kami bertemu lagi.

Itu pasti sudah pasti.

Ketiga kalinya, jika kami bertemu lagi,

Itu pasti… takdir



Seolah takdir, langkah kaki Shi Meng membawanya ke depan café Music Life. Saat itu hujan mulai turun. Dari dalam café, Fang Yan melihatnya yang berdiri kehujanan, sehingga dia keluar dan memayungi Shi Meng.



Dia tersenyum pada Shi Meng sambil memegang payung.


Ini adalah pertemuan ketiga mereka. Bukankah ini takdir?

 

1 Comments

  1. Suka.....suka .... Lanjut... Semangat🔛🔥

    ReplyDelete
Previous Post Next Post