Sinopsis C-Drama : Poisoned Love Episode 03

 

Sinopsis C-Drama : Poisoned Love Episode 03


“Kau tadi bilang aku bisa menggunakan semua yang ada di ruangan ini kan?” ujar Shi Meng sambil mendekati Fang Yan.


Fang Yan panik dan mundur sampai menabrak dinding. Dia takut kalau Shi Meng akan melakukan French Kiss padanya sesuai yang tertulis di layar. Fang Yan udah menutup mata dengan erat karena takut.



Eh, yang di lakukan Shi Meng lakukan malah hanya menarik keluar permen lollipop yang ada di mulut Fang Yan. Dan… penonton pun kecewa.

“Bisakah kita menandatangani kontraknya sekarang?” tanya Shi Meng.

--


Yao Yao dan Fang Yan masih belum juga ttd kontrak. Ying Jun sampai kesal dan nanya serius, apa mereka mau ttd atau tidak? Fang Yan bicara seolah mereka sudah lulus test, jadi dia akan ttd kontrak. Tapi… dia masih ada satu syarat lagi.

“Katakan,” ujar Shi Meng.


“Aku ingin bertemu Shi Yi hari ini,” ujar Fang Yan.

--


Shi Yi sekarang ini lagi di rumah sekaligus merayakan ulang tahun ibunya. Ny. Ling beneran bahagia hari ini karna semua teman-temannya berkumpul. Tapi, rasa senangnya berubah rasa iri saat temannya bercerita mengenai pernikahan anak mereka dan cucu mereka.


Saat Shi Yi tiba, Ny. Ling langsung memperkenalkannya pada teman-temannya. Dia pamer kalau anaknya tampan dan sukses, jadi sulit menemukan orang yang cocok. Shi Yi hanya diam dan menganggukan kepala sambil senyum.



Karna tadi Fang Yan bilang mau bertemu Shi Yi hari ini juga, maka Ying Jun dan Shi Meng membawanya ke rumah keluarga Shi. Fang Yan sangat antusias bisa bertemu Shi Yi, tapi rasa antusiasnya lenyap saat Ying Jun bilang kalau hari ini adalah pesta ulang tahun Ny. Ling, ibu Shi Yi dan Shi Meng.


“Sudahlah. Aku juga tidak membawa hadiah. Tidak sopan datang dengan tangan kosong. Aku harus pergi, sampai jumpa,” ujar Fang Yan dan berbalik.

Shi Meng langsung memegang kerah bajunya, “Bertemu Shi Yi hari ini dan tanda tangani kontraknya hari ini juga.”

--


Layaknya ibu-ibu pada umumnya, Ny. Ling menceramahi Shi Yi untuk segera mencari pacar dan menikah.



Lagi bicara dengan Shi Yi, salah seorang tamu berteriak memberitahu kalau Shi Meng datang. Shi Yi langsung menghindar dengan alasan mau menyapa tamu lain.

Fang Yan yang ikutan masuk beneran canggung harus gimana. Dia mau menyelinap pergi diam-diam, tapi Shi Meng menariknya. Shi Meng memperkenalkan Fang yan sebagai rekan kerjanya. Ny. Ling tidak marah karna Shi Meng membawa orang asing, sebaliknya, dia malah merasa senang karna Shi Meng membawa seorang gadis untuk pertama kalinya.



Fang Yan dengan sangat sopan memperkenalkan namanya. Dan diam-diam, Shi Meng memberikan sebuah kotak kepada Fang Yan lewat belakang. Fang Yan menerima kotak itu dan langsung memberikannya pada Ny. Ling sambil berujar kalau itu hadiah untuknya. Ny. Ling semakin senang melihatnya.

Fang Yan menatap Shi Meng sambl tersenyum tipis. Dia sadar kalau Shi Meng tidak membawanya ke sini untuk mempermalukannya dan sebaliknya membantunya agar tidak malu. Ny. Ling beneran senang dan meminta hadiah Shi Meng juga. Shi Meng berbohong kalau hadiahnya tertinggal di kantor dan besok dia akan membawanya.


Saking senangnya, Ny. Ling menarik Fang Yan untuk duduk bergabung bersama teman-temannya. Dia mulai menginterogasi Fang Yan, menanyakan shio, zodiak, keluarga mana, berapa bersaudara, darimana kenal Shi Meng, suka makan apa dan masih banyak lagi. Fang Yan sampai kebingungan mau menjawab pertanyaan yang mana duluan.



Shi Meng melihat sekeliling dan mendapati Shi Yi yang lagi sendirian di lantai dua. Dia segera meminta izin ibunya untuk membawa Fang Yan keliling. Karna Fang Yan di bawa pergi sama Shi Meng, Ny. Ling jadinya menginterogasi Ying Jun.



Shi Meng menunjukkan pada Fang Yan kalau Shi Yi ada di lantai 2. Sadar kalau dia akan segera bertemu Shi Yi, Fang Yan jadi sangat gugup. Dia meminta waktu untuk menenagkan diri sebentar. Shi Meng sampai heran melihat tingkahnya.


Di lantai dua, Shi Yi sedang mendengarkan rekaman suara Yin Jiang. Dia sangat menikmatinya. Sayangnya, beberapa tamu naik ke lantai dua, jadi Shi Yi memilih turun ke bawah.

--



Ny. Ling ternyata selama ini menugaskan Ying Jun sebagai mata-mata untuk mengawasi Shi Meng. Ying Jun meminta Ny. Ling tidak menyalahkannya karna Ny. Ling kan tahu sendiri sifat Shi Meng. Shi Meng itu tidak peduli dengan yang namanya pacaran dan cinta. Boro-boro mau bertemu gadis, bahkan nyamuk betina pun tidak mau mendekati Shi Meng.


Ny. Ling menceramahi Ying Jun yang sudah tumbuh bersama dengan Shi Meng dari kecil, tapi tidak peduli walau Shi Meng tidak memiliki minat pada cinta. Apa dia tidak khawatir? Ying Jun jadi sedih. Bukan hanya Shi Meng yang single, tapi dia pun jomblo. Ny. Ling jadi bingung, jadi darimana Shi Meng mengenal Fang Yan? Apa Shi Meng tertarik pada Fang Yan?

Ny. Ling beneran salah paham mengenai Fang Yan. Ying Jun juga bingung menjelaskannya. Belum juga dia menjelaskan, Ny. Ling sudah memberikannya sebuah titah.

--


Fang Yan beneran gugup harus bicara apa sama Shi Yi. Dia takut Shi Yi akan menganggapnya gila kalau dia tiba-tiba menemuinya dan memberitahu penyakitnya. Saking gugupnya, Fang Yan berlatih bicara sendirian.



Fang Yan melakukannya di teras belakang rumah. Dan secara kebetulan, Shi Yi lewat dan mendengar ucapannya. Suaranya mirip dengan Yin Jiang. Karna itu, Shi Yi yang menghampirinya. Fang Yan beneran kaget dan juga bingung saat Shi Yi menyebutnya berbeda dari image di Weibo. Sadar kalau Fang Yan bingung, Shi Yi mengirim pesan : “Hallo Yin Jiang,” melalui akun weibo alternatifnya ke akun weibo Yin Jiang.


Fang Yan beneran terkejut karna Shi Yi ternyata adalah salah seorang followernya yang sering meninggalkan komentar juga.


Pertemuan mereka berdua terlihat oleh Shi Meng.

--


Akhirnya mereka bicara berdua.  Fang Yan jujur kalau dia khusus datang kemari untuk bertemu dengan Shi Yi. Tapi, Fang Yan terlalu gugup, jadi dia meminum segelas bir dan akhirnya mulai bicara. Mula-mula, dia membahas penyakit bernama tidur berjalan psikogenik. Itu adalah penyakit yang di deritanya. Jika dia berada dalam ketakutan ekstrem, dia akan masuk ke dalam keadaan seperti tidur dan kemudian mulai berjalan dan kemudian… blablablabla.


Untuk membuktikan kebenaran ucapannya, Fang Yan menunjukkan surat diagnosis penyakitnya.

--


Ny. Ling mengajak Shi Meng bicara. Dia meminta Shi Meng untuk pulang ke rumah dan tinggal bersama. Shi Meng tidak mau karna dia tidak bisa tinggal serumah dengan Shi Yi.

“Itu sudah sangat lama. Kau seharusnya sudah melupakannya,” bujuk Ibu.

“Tidak perlu membujukku. Ini adalah cara terbaik bagi kami untuk akur.”

Ny. Ling masih mau bicara, tapi Shi Meng tidak mendengarkan lagi.

--



Setelah mendengarkan semua cerita Fang Yan, Shi Yi menyimpulkan kalau Fang Yan mengalami gangguan tidur berjalan dan harus bersamanya untuk mengobatinya? Fang Yan membenarkan.

“Bagaimana kau akan mengobatinya?”

“Aku ingin kau memelukku ketika aku mengalami tidur berjalan,” jawab Fang Yan, setelah memberanikan diri.


Jawabannya membuat Shi Yi menghela nafas. Dia tidak percaya sama sekali dengan cerita Fang Yan. Dia mengira Fang Yan hanyalah fans fanatik sehingga dia mengembalikan surat diagnosis Fang Yan sambil bertanya, apa yang Fang Yan inginkan sekarang? Tandatangannya atau pelukannya?

“Bukan itu yang ku maksud.”

“Saat kau membutuhkannya, kau bisa mengirimiku pesan teks,” ujar Shi Yi dan langsung pergi. Dia tidak mau mendengarka apapun lagi.

--


Shi Meng sudah menunggu Fang Yan dari tadi, dari jauh. Karna Fang Yan sudah bertemu dengan Shi Yi, dia ingin Fang Yan menadatangani kontraknya. Bukannya mengiyakan, Fang Yan malah mendengus kesal.


Interaksi mereka terlihat oleh Ny. Ling. Jadi, Ny. Ling kembali memberi kode kepada Ying Jun untuk menyatukan mereka berdua.

--


Begitu tiba di rumah, Yao Yao langsung ingin tahu apa yang sudah terjadi. Fang Yan pun bercerita kalau dia sudah bertemu dengan Shi Yi, tapi Shi Yi tidak mempercayai ucapannya dan mengiranya penggemar gila.

“Aku punya ide. Ku rasa, orang ini dapat membantumu mendekati Shi Yi,” ujar Yao Yao.

--


Esok hari,

Ying Jun lagi stress dengan permintaan Ny. Ling kemarin malam. Ny. Ling memerintahkannya untuk menyalakan api dan membuat Shi Meng dengan Fang Yan hidup bersama. Gimana Ying Jun nggak stress?!  Walau dia sudah menyalakan api, tidak ada jaminan nasinya akan matang. Yang ada, dia pasti mati.



Di tengah kebingungan itu, Yao Yao tiba dengan membawa kontrak kemarin. Dia sudah meninjaunya dan tidak menyetujui klausul kontrak nomor 8, 12, 33 dan 36 yang tidak sesuai dengan perusahaannya jadi dia meminta di perbaiki. Ying Jun melihat isi klausul dan itu sudah sesuai dengan kontrak standar dan dia tidak bisa mengubahnya. Apa Yao Yao lagi cari masalah?

“Kalau begitu, cara cara. Jika tidak di ubah, kami tidak akan tanda tangan.”

“Dengarkan baik-baik, Zuo Yao. Sebaiknya jangan menguji kesabaranku berkali-kali.”

“Kesabaran? Begitu. Apakah yang kau maksud menangis, meratap lalu gantung diri?”

“Lihat, kau sekarang menekan kesabaranku. Siapa yang tidak memiliki masa lalu yang kelam?!” ujar Ying Jun, berusaha keras untuk tetap sabar.


“Jika kau menyetujui satu syarat, kami akan mempertimbangkan kontraknya. Mengenai masa lalu, aku tidak akan membahasnya.”

“Apa?”

“Tempatkan Fang Yan di sebelah Shi Yi,” ujar Yao Yao.


Ying Jun tentu makin resah. Kalau begitu, Fang Yan menyukai Shi Yi, lalu bagaimana dengan Shi Meng? Sementara Ny. Lin maunya Fang Yan dengan Shi Meng. Ying Jun beneran stress dan berpikir keras mengenai jalan keluarnya. Tringg!


Sebuah ilham tiba di otak Ying Jun. Fang Yan adalah fans dari Shi Yi. Sementara Ny. Ling ingin menjodohkan Fang Yan dengan Shi Meng. Dia akan menggunakan kesempatan ini untuk melakuka Gerakan Kungfu Surga yaitu : menggunakan Shi Yi untuk menyatukan Fang Yan dan Shi Meng!!  Cinta fans untuk idola pasti tidak akan sanggup melawan kekuatan dari kedekatan. Dengan begitu, Fang Yan akan berubah pikiran dan jatuh cinta kepada bos egois, Shi Meng. Dengan begini, dia bisa menuaikan tugas dari Ny. Ling dan membuat Shi Meng lepas dari Ibunya dan menjalani kehidupan yang bebas. Dan Fang Yan pun akan berubah dari bebek jelek menjadi angsa. Bukan hanya mereka yang untung, tapi juga dirinya. Jika rencananya berhasil, Zuo Yao akan terpikat oleh kemampuannya dan akan memohonnnya untuk tidak meninggalkannya.


Hanya memikirkan rencananya saja sudah membuat Ying Jun tertawa bahagia.


“Apakah kau sakit?” komentar Yao Yao sinis melihat Ying Jun tertawa sendiri.



“Aku memang sakit. Ingatanku buruk belakangan ini. Aku tiba-tiba ingat kalau Bibi Ling mencoba mencari pengurus untuk putranya. Sepanjang hari. Pengasuh yang tinggal bersamanya. Akankah itu bisa?”

“Ya,” jawab Yao Yao antusias.

--


Yao Yao tidak menanyakan lagi secara mendetail dan langsung setuju membawa Fang Yan menemui Ny. Ling. Fang Yan bersemangat tapi di sisi lain juga cemas kalau Shi Yi akan marah jika dia mendekatinya dengan cara seperti ini.  Fang Yan menenangkan karna mereka kan hanya bekerja. Fang Yan nantinya kan kerja di rumahnya dan mendapat bayaran sekaligus bisa mengobati penyakit.

“Fang Yan, ini kesempatan terbaikmu. Kami akan mengirimmu langsung ke Shi Yi. Kau perlu meraihnya.”


Tidak lama, Ying Jun tiba dengan Ny. Ling. Yao Yao segera menyingkir dari sana dan membiarkan mereka bertiga bicara. Tidak perlu basa basi, Ny. Ling segera memberikan kontrak kerja. Tidak lupa, Ny. Ling bercerita kalau dia seharian ini sudah mewawancarai berbagai orang yang ingin bekerja sebagai pengurus putranya. Ada yang lulusan dari universitas Berkeley, Yale dan masih banyak lagi. Tapi dia menolak karna yang di carinya adalah orang yang mempunyai pengalaman hidup. Apalagi putranya ini punya suasana hati yang suka berubah-ubah karna tekanan pekerjaan. Baru –baru ini, putranya di diagnosis dengan gangguan bipolar ringan.



“Gangguan bipolar adalah kondisi yang serius,” ujar Fang Yan.

“Benar. Itu sebabnya aku harus berhati-hati dalam memilih asisten. Asistennya harus bisa memasak untuknya setiap hari. Saat suasana hatinya buruk, asistennya bisa menasehatinya. Pasda dasarnya, mengurus kebutuhannya sehari-hari.”

“Bibi, sebenarnya aku sedikit memahami psikologi. Untuk kasusnya, sangat penting untuk memiliki gaya hidup yang sehat dan konsisten. Dia tidak boleh bekerja terlalu keras atau minum terlalu banyak. Dia harus tidur dan bangun pagi, berolahraga secara teratur. Itu caranya.”

“Bagus sekali,” puji Ny. Ling.

“Apakah menurutmu aku cocok?” tanya Fang Yan, antusias.

“Sangat cocok,” jawab Ny. Ling, antusias.



Ying Jun sampai batuk-batuk sebagai tanda agar Ny. Ling terus berakting jual mahal. Agar tidak membuat lebih banyak waktu, Ying Jun menyuruh Fang Yan untuk membaca surat kontraknya. Nah, bukannya membaca, Fang Yan malah langsung main tanda tangan saja (Untuk pelajaran bagi semuanya, jangan pernah asal tanda tangan. Baca semua dokumen yang di tandatangani).


Ny. Ling sangat senang dan langsung memberikan kunci kamar apartemen putranya. Bukan hanya Ny. Ling yang senang, tapi juga Yao Yao.

--


Dengan di bantu Wei Lin dan Yao Yao, Fang Yan membawa barangnya ke apartemen Shi Yi.  Mereka sangat kagum melihat apartemen yang besar, mewah dan berkelas. Apartemen artis memang sangat berbeda. Fang Yan gugup karna ini pertama kalinya dia tinggal dengan selebritas. Yao Yao meralat kalau ini pertama kalinya Fang Yan tinggal dengan pria, jadi Fang Yan harus bisa mengontrol diri. Jangan bersikap gegabah.

Fang Yan sangat kahwatir kalau Shi Yi tahu dia yang bekerja sebagai asisten, Shi Yi akan menganggapnya fans gila. Yao Yao menenangkan karna Fang Yan kemarin kan hanya untuk bekerja. Intinya, mulai hari ini, Fang Yan akan memulai kehidupan baru. Dan mungkin akan bisa lepas dari penyakit tidur berjalannya.

--



Setelah menyusun barang-barangnya, Fang Yan pun mulai bekerja. Eh, tidak lupa, dia meletakkan angsa (gantungan punya Shi Meng) ke dalam akuariumnya. Fang Yan bekerja membersihkan semua ruangan. Tapi, ada satu ruangan yang pintunya terkunci.

Selesai membersihkan kamar mandi, Fang Yan juga meletakkan barang-barang mandinya di sana. Ada sampo, kondisioner dan krim pencabut bulu.

--


Eh, tapi… Shi Yi sekarang lagi di apartemennya. Jadi, apartemen yang di tinggali Fang Yan bukanlah apartemen Shi Yi.

Shi Yi ternyata memikirkan penyakit Fang Yan. Karna rasa penasaran, dia menelpon kenalan dokternya utnuk bertanya. Dan secara kebetulan, dokter kenalannya itu adalah dr. Cui. Dia meminta bertemu besok dan dr. Cui bersedia.

--



Malam hari,

Fang Yan selesai membereskan apartemen sampai ke sudut-sudutnya. Tempat terakhir yang di bersihkannya adalah kamar tidur utama. Dia membersihkan hiasan bola kristal yang ada di samping meja tidur. Karna tidak berhati-hati, dia menjatuhkan bola itu ke sela tempat tidur dan meja.



Di saat yang sama, Shi Meng baru saja pulang. Dia sangat puas melihat apartemennya yang sangat bersih. Dia juga masuk ke kamar dan melepas baju. Fang Yan masih ada di sana dan tanpa sengaja melihat punggungnya sekilas. Fang Yan beneran bingung dengan keadaannya sekarang yang terpojok.


Shi Meng selesai berganti baju dan melihat sosok mencurigakan di samping tempat tidur. Fang Yan sangat terkejut dan memilih membaringkan tubuh sampai wajah menghadap lantai.


“Maaf. Maaf. Aku adalah asisten barumu. Aku akan menjagamu sepanjang waktu. Aku malu harus memperkenalkan diri seperti ini. Jangan khawatir, Shi Yi. Aku tak akan bilang apa-apa kepada fansmu,” ujar Fang Yan dengan cepat sambil menatap ke lantai. “Bahwa kau memiliki tanda lahir di… (punggung).”

Ucapannya terhenti karna yang ada di hadapannya adalah Shi Meng, bukannya Shi Yi.


“Kenapa kau?!!!” teriak keduanya, bersamaan.

 

 

 

 

 

1 Comments

  1. Lanjut......semangat....... 💞💞💞💞💞💞💞

    ReplyDelete
Previous Post Next Post