Sinopsis C-Drama : Poisoned
Love Episode 04
“Kenapa kau?!” teriak keduanya,
kaget saat melihat satu sama lain.
--
Shi Meng langsung menelpon
Ibunya, menanyakan kenapa Ibunya membiarkan gadis aneh (Fang Yan) masuk ke
dalam rumahnya? Ny. Ling tidak peduli sama protes anaknya. Yang penting, dia
akan pergi ke Islandia beberapa hari lagi, jadi dia memperkerjakan Fang Yan untuk
mengurus Shi Meng selama dua bulan.
“Aku tidak perlu orang lain
menjagaku. Lagipula, Ibu tahu aku benci tinggal bersama orang lain.”
“Jika itu yang kau inginkan,
maka aku akan mengunggah fotomu saat bayi dengan bokong telanjang di medsos. Aku
akan memperlihatkan kepada semua orang siapakah orang yang membesarkanmu hingga
besar,” ancam Ibu.
Sadar kalau dia akan kalah dari
Ibunya, Shi Meng memilih tidak protes lagi dan langsung mematikan ponselnya.
Ny. Ling jelas senang karna rencananya berhasil dan putranya akan segera
memiliki pacar.
--
Fang Yan menelpon Yao Yao
dengan panik untuk memberitahu kalau ini adalah rumah Shi Meng, bukan Shi Yi.
Dia sekarang sangat malu.
“Jangan khawatir. Aku akan
menjemputmu,” ujar Yao Yao. “Tunggu. Aku akan memeriksa kontraknya,” lanjut Yao
Yao, begitu teringat kontrak yang Fang Yan tanda tangani.
Dan benar saja firasat
buruknya. Di dalam kontrak itu ada pasal jika Pihak B gagal untuk memenuhi
kontraknya, maka di haruskan untuk membayar kepada Pihak A dengan uang yang
berjumlah hingga 1 juta RMB. Woah, Yao Yao tersadar kalau dia sudah kena tipu
sama Jing Yun.
“Fang Yan, setelah ku pikirkan
dengan matang, ku rasa karna kau sudah berada di sana, seharusnya kau
menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin. Jangan pergi kau harus bertahan dan
tinggal di sana,” ujar Yao Yao, berubah pikiran setelah melihat denda yang
harus di bayar.
“Yao Yao, apa kau berusaha
menjualku?” tanya Fang Yan, sedih.
“Tidak mungkin. Kau tidak
begitu berharga,” jawabnya santai. “Lagipula, bukankah kontraknya hanya selama
dua bulan? Dua bulan adalah waktu yang singkat. Tanpa kau sadari, 60 hari akan
berlalu. Lagipula, mereka bersaudara. Kau bisa memanfaatkan Shi Meng untuk
mendekati Shi Yi. Bukankah itu mudah?”
Fang Yan masih mau protes, tapi
Yao Yao menyuruhnya untuk tetap positif. Jika butuh sesuatu, silahkan
menelponnya. Dah!
Fang Yan berada dilema. Dia
berusaha menguatkan dirinya sendiri kalau ini demi dirinya yang sudah berjanji
dengan Ny. Ling akan menjaga putranya yang bipolar.
--
Shi Meng menyadari kalau Ying
Jun adalah dalang di balik ini semua. Dia pun menelpon Ying Jun. Ying Jun sudah
tahu tujuan Shi Meng menelponnya, jadi dia tidak berani mengangkatnya.
Masalahnya, Shi Meng tidak menyerah dan terus menelponnya.
Mau tidak mau, Ying Jun
mengangkat sambil berpura-pura kalau sinyal jelek dan terjadi buffering.
“Bilang, bagaimana bisa Fang
Yan mendapatkan kunci rumahku?” tanya Shi Meng, tidak peduli dengan akting Ying
Jun.
Ying Jun berpura-pura terkejut
dan tidak mengerti apa maksud ucapan Shi Meng? Fang Yan? Ada masalah apa?
“Ying Jung, teruslah
berpura-pura,” ujar Shi Meng kesal.
Ying Jun tidak bisa mengelak.
Dia akhirnya mengeluarkan jimatnya. Foto Ny. Ling. Shi Meng harusnya tahu apa
yang akan di katakannya. Dia tidak punya pilihan lain selain melakukan perintah,
jadi mohon di mengerti. Karna sudah tidak ada yang ingin di bicarakan, bye!
--
Mau tidak mau, Shi Meng
menerima Fang Yan di rumahnya. Demi kenyamanan bersama, Shi Meng menuliskan
aturan yang harus Fang Yan patuhi selama tinggal di rumahnya. Jika tidak mau,
Fang Yan boleh pergi. Aturannya dia tulis di papan tulis kapur yang ada di
ruang tamu.
Pertama : Kau boleh memasak,
tapi jangan memasak makanan yang rumit.
Kedua : Tidak boleh makan
selain di dapur.
Ketiga : Dari pukul 08.00
hingga 09.00, pukul 21.00 hingga 22.00, dan diluar jam kerja Pihak A, Pihak B
tak boleh mendekati Pihak A.
Keempat : Tidak boleh berisik.
Fang Yan harus menjaga suaranya
di bawah 40 desibel. Jika mau latihan suara, lakukan di beranda. Jika melanggar
akan di denda 5000RMB. Di ruang tamu, bahkan sudah terpasang alat pengukur
desibel suara. Jika suara lebih dari 40 desibel, alat itu akan berbunyi.
Fang Yan berseru kaget dan alat
itu langsung berbunyi. Dengan panik, Fang Yan mengecilkan suara dan memohon
agar yang tadi tidak di hitung kena denda.
--
Ying Jun beneran bersyukur
karna foto Ny. Ling masih berguna untuk meredakan kemarahan Shi Meng padanya.
Baru juga selesai satu masalah, sudah datang masalah lain. Yao Yao datang untuk
menyerahkan kontrak yang sudah di tandatangani. Ying Jung sudah happy mengira Yao Yao tertarik padanya
lagi, tapi…
Tujuan Yao Yao datang adalah
untuk menghukum Ying Jun. Dia mengikat Ying Jun ke kursi dalam keadaan baju
setengah terbuka. Setelah itu, dia meninggalkannya sendirian.
--
Baru juga masuk kamar mandi,
Shi Meng sudah menemukan sehelai rambut Fang Yan di wastafel. Dia nampak kesal.
Setelah membuang rambut ke tong sampah, Shi Meng baru mandi. Dia mencuci rambut
dan mengambil shampoo yang ada di rak.
Uwoo. Yang di ambil bukan
shampoo tapi krim pencabut bulu milik Fang Yan!
--
Arrgh!! Suara teriakan Shi Meng terdengar hingga
ke kamar Fang Yan. Fang Yan yang lagi bersemedi sambil memakai masker untuk
menenangkan diri, jadi khawatir kalau terjadi sesuatu pada Shi Meng.
Baru juga dia mau mengetuk
pintu, Shi Meng sudah membuka pintu dan memberikan tong sampah berisi
barang-barang Fang Yan yang ada di kamar mandi. Fang Yan beneran kesal karna
Shi Meng tidak mengatakan apapun dan membanting pintu. Eh, ada krim pencabut
bulu. Tidak mungkin Shi Meng pakai kan?
Astaga!! Ada gumpalan rambut di
dalam tong itu. Berarti Shi Meng memakainya? Mati!!
Fang Yan mau nanya sekaligus
minta maaf, tapi dia takut.
--
Pagi-pagi, Fang Yan sudah
mengetuk pintu kamar Shi Meng. Shi Meng yang masih tidur sampai terbangun karna
suara ketukannya yang keras dan berulang kali. Baru juga bangun, mood Shi Meng udah buruk. Kenapa? karna
rambut-rambutnya masih rontok akibat krim pencabut bulu.
Fang Yan yang masih di depan
pintu, menduga kalau Shi Meng masih marah padanya. Lebih baik, dia tidak
membangunkannya. Tapi… gimana kalau terjadi apa-apa pada Shi Meng? Dengan
nekat, Fang Yan pun berteriak membangunkannya!
Shi Meng beneran emosi dan
membuka pintu dengan kasar. Melihat Shi Meng sudah bangun, Fang Yan langsung
kabur dengan cepat ke dapur. Dia menyiapkan makanan yang sudah di buatnya di
atas meja makan.
“Sarapan istimewa hari ini.
Bubur wijen hitam. Susu kedelai hitam. Kukis kedelai hitam. Kacang hitam dan
sayuran. Serta tiga iris jahe,” jelas Fang Yan.
“Jahe?”
“Untuk penggunaan eksternal,”
jawabnya dengan cepat. “Selanjutnya, izinkan aku untuk mempersembahkan sesuatu.
Dengan ini, semua masalahmu akan terpecahkan! Tiga. Dua. Satu!”
Jreenng!!
Yang di siapkan oleh Fang
Yan adalah wig! Tentu saja Shi Meng
mengamuk. Dia membentak Fang Yan untuk pergi dan membawa wig itu juga. Fang Yan
beneran ketakutan dan langsung pergi ke kamarnya tanpa protes.
Walau marah pada Fang Yan, dia
tetap mengambil irisan jahe untuk penggunaan eksternal (untuk rambutnya yang
rontok karna pakai krim pencabut bulu).
--
Karena rambutnya yang rontok,
Shi Meng pun mengubah gaya rambutnya untuk menutupi bagian yang rontok. Gaya
rambutnya malah lebib bagus dari sebelumnya. Para pegawai wanita bergosip kalau
gaya rambut ini membuat Shi Meng lebih tampan.
Hari ini di adakan rapat untuk membahas proses
syuting Kisah Dunia Air. Shi Yi sudah menandatangani kontrak dengan mereka.
Tinggal masalah aktris utama, Lin Lin. Kemarin, Lin Lin di pilih karna satu
agency dengan Yi Ming, tapi sebenarnya Lin Lin tidak begitu menarik penonton.
Karna mereka belum memfinalisasi kontraknya, Ying Jun menanyakan, apakah lebih
baik mereka mencari aktris lain saja?
“Tidak usah. Lin Lin memiliki
keahlian dan penampilan yang tepat untuk perannya. Kita memiliki Shi Yi.
Popularitas pemeran utama wanitanya bukanlah masalah. Selama dia memainkan
perannya dengan baik, kita akan mempertahankannya,” ujar Shi meng, bijak.
Untuk pencarian pemeran
lainnya, Shi Meng menyerahkan kepada sutradara untuk mencari.
Di tengah rapat, Ying Jun
mendapat telepon dari resepsionis dan dia langsung menyampaikannya pada Shi
Meng dengan cara berbisik. Lin Lin datang dan sudah menunggu di ruangan Shi
Meng. Tampaknya, Lin Lin khawatir kalau dia akan di gantikan, makanya datang
mencari Shi Meng.
Karna sudah tidak ada lagi yang
di bahas, Shi Meng pun mengakhiri rapat.
Rapat sudah selesai. Ying Jun
bisa bersikap santai lagi sama Shi Meng. Dia memberikan Shi Meng minuman teh
jahe miliknya. Teh jahe itu enak, karna bukan hanya menghangatkan badan tapi
juga bisa mencegah flu dan kerontokan rambut. Mendengar kata ‘kerontokan
rambut’, Shi Meng jadi kesal dan tidak mau minum lagi.
Untuk meluapkan kekesalannya,
Shi Meng mengirim pesan pada Fang Yan.
--
Fang Yan lagi di gedung Concept
Picture. Sepertinya ada pertemuan. Dan tiba-tiba, ada SMS masuk. Dari Shi Meng
yang memberitahu kalau dia di denda 10.000RMB. Fang Yan jelas panik karna dia
kan hanya salah menaruh shampoo. Padahal, rambut Shi Meng saja nggak botak,
tapi dia malah di denda dengan besar.
Dengan memohon, Fang Yan
mengirim pesan pada Shi Meng memohon agar tidak di denda karna ini kan
pelanggaran pertamanya. Dia janji tidak akan mengulangi kesalahannya.
Wei Lin menemui Fang Yan dan
menunjukkan kontrak Fang Yan untuk sulih suara Dewi Danau. Fang Yan jelas
senang karna sudah berhasil bekerja sama dengan Concept Picture dan sekarang
terpilih sebagai sulih suara Dewi Danau. Dia masih ragu, tapi Wei Lin bilang
kalau sutradara yang memilih Fang Yan.
Shi Meng dari ruang rapat
menuju ruang kantornya sambil membaca balasan Fang Yan, dan kebetulan sekali, dia
melihat Fang Yan yang sedang bersama Wei Lin. Ada seulas senyum yang terukir.
Ying Jun sempat melihatnya sesaat.
--
Seperti dugaan Ying Jun, tujuan
Lin Lin datang untuk memastikan kalau dia masih mendapat peran aktris utama
walaupun Yi Ming yang satu agency dengannya berhenti. Shi Meng menjawab dengan
bijak, kalau keputusan Yi Ming tidak akan mempengaruhi Lin Lin. Perusahaannya Concept Picture, tidak akan mengakhiri
kontrak begitu saja.
Lin Lin beneran senang. Dia
mulai bertingkah melewati batas dengan mengajak Shi Meng makan malam bersama,
dengan alasan sebagai rasa terimakasih. Shi Meng tidak langsung mengiyakan tapi
menanyakan pada Ying Jun mengenai jadwalnya hari ini. Ying Jun mengerti maksud
Shi Meng, sehingga dia berbohong kalau Shi Meng punya jadwal malam ini.
--
Fang Yan selesai menandatangani
kontrak dan sekarang saatnya untuk pulang.
Lin Lin masih belum juga
menyerah dan malah mengikuti Shi Meng. Dia bersikap manja dengan mengeluh tidak
mengenal siapapun di tim Kisah Dunia Air nanti. Shi Meng menanggapi singkat
kalau Lin Lin akan punya asisten nantinya.
Lin Lin terus saja menempel.
Saat Shi Meng masuk ke lift, dia ikutan masuk dan merangkul tangannya. Tanpa
sungkan, dia menanyakan tipe gadis yang Shi Meng sukai.
Pas sekali saat itu, Fang Yan
muncul. Dia mau masuk lift, tapi begitu melihat Shi Meng dengan Lin Lin, dia
langsun meminta maaf dan berbalik. Telat, Shi Meng sudah menariknya masuk ke
dalam lift.
Dengan sengaja, Shi Meng
merangkul Fang Yan dan memposisikan Fang Yan di antaranya dan Lin Lin. Lin Lin
kaget. Fang Yan lebih kaget. Apalagi, Shi Meng malah menunjukkan perhatian dan
memakaikan jaketnya ke badan Fang Yan.
Lin Lin sadar kalau Shi Meng
menjaga jarak darinya. Jadi, dia tidak mengatakan apapun lagi.
Begitu Lin Lin sudah keluar
lift, Shi Meng kembali bersikap dingin. Dia mendorong Fang Yan keluar lift dan
tidak lupa mengambil jas nya kembali. Eit, jangan lupa juga, denda yang harus
Fang Yan bayar.
Fang Yan beneran jengkel.
Kejengkelannya langsung sirna saat Wei Lin menelpon memberitahu kalau akan ada
jadwal pertemuan antara Fang Yan dengan Shi Yi. Sekarang, Fang Yan resmi
menjadi rekan Shi Yi.
--
Shi Yi ternyata mengenal dr. Cui
karena dr. Cui adalah dokter yang menanganinya juga. Dia sering melakukan
konseling dengan dr. Cui.
Tentu saja, kedatangannya kali
ini juga untuk menanyakan mengenai penyakit Fang Yan.
--
Ying Jun pergi ke lingkungan
tempat tinggal Yao Yao. Sebelum bertemu, dia melatih apa yang harus di
ucapkannya. Yao Yao yang baru pulang jogging
melihatnya yang sedang berlatih, dan tanpa babibu menyuruhnya pergi. Ying
Jun tidak mau pergi karna tujuannya datang untuk urusan kantor. Ini mengenai
penandatanganan ulang kontrak.
Mau tidak mau, Yao Yao
mengizinkan Ying Jun masuk ke rumahnya. Dia menyuruh Ying Jun untuk langsung to the point dan setelah selesai,
silahkan pergi. Ying Jun meminta Yao Yao untuk tidak bersikap dingin padanya
setiap kali mereka bertemu. Yao Yao tidak
mau mendengarkan pembahasan masa lalu sama sekali.
Tapi, Ying Jun ingin membahas
masa lalu. Dia ingin tahu alasan Yao Yao memintanya putus waktu itu? Apa ada
seusuatu yang Yao Yao sembunyikan darinya? Setelah meninggalkannya, Yao Yao
tidak membalas satu pun pesannya selama bertahun-tahun.
Yao Yao sadar kalau Ying Jun
berbohong mau membahas urusan kantor. Karna itu, dia mengusir Ying Jun keluar.
Di saat itu, seorang anak
lelaki keluar dari sebuah kamar.
“Ayah?” seru anak itu saat
melihat Ying Jun.
“Siapa yang kau panggil
‘ayah’?” tegur Yin Jun dan Yao Yao bersamaan.
“Kalau gitu, kenapa kau
menggenggam tangan Ibu?” tanya anak itu.
“Siapa ibumu?”
“Dia,” tunjuknya pada Yao yao.
“Aku mungkin saja ayahmu…,”
gumam Ying Jun.
Yang mendapat dengusan dari Yao
Yao.
--
Shi Yi sudah pulang dan sedang
berlatih seorang diri di rumah. Saat itu, seseorang menekan bel pintu. Yang
datang adalah Fang Yan. Saat Shi Yi membukakan pintu, Fang Yan langsung meminta
maaf dan menjelaskan kalau dia bukan penggemar gila. Tujuannya datang karna
perusahaan yang menyuruhnya menemui Shi Yi.
Shi Yi tidak marah sama sekali.
Dia tersenyum ramah dan mempersilahkan Fang Yan untuk masuk. Shi Yi juga
memberitahu kalau dr. Cui adalah temannya dan dia sudah menemuinya tadi. dr.
Cui juga sudah menjelaskan mengenai kondisi Fang Yan.
Fang Yan tetap bersikap ceria.
Dia berujar kalau dia baik-baik saja walaupun memiliki penyakit langka ini.
Selain keluarga dan teman dekatnya, tidak ada yang tahu mengenai penyakitnya.
Karna kalau di beritahupun, tidak ada yang percaya padanya. Dari tatapan Shi
Yi, tampaknya ada sedikit rasa iba.
--
Yao Yao masih berusaha mengusir
Ying Jun, tapi Ying Jun terus bersikeras tidak mau pergi. Dia ingin tahu siapa
anak itu. Jika itu bukan anaknya, kenapa dia memanggilnnya ‘ayah’ tadi? Dan
juga, jika menghitung umur anak itu, kemungkinan besar, Yao Yao sudah hamil
sebelum mereka putus. Jadi, beritahu, kenapa Yao Yao bersikeras meninggalkannya
dan membesarkan anaknya sendirian?
“Dia bukan anakmu.”
“Tidak mungkin,” yakin Ying
Jun.
Dia mendekati anak itu dan
membandingkannya. Apa mereka tidak mirip? Eh, ya, nggak mirip. Wkwkwk.
“Tepat sekali. Zuo You, antar
tamu itu keluar!” perintah Yao Yao, pada anaknya.
Ying Jun belum juga mau keluar.
Yao Yao mulai mengancam akan menelpon polisi jika Ying Jun tidak mau pergi
juga. Sebelum pergi, Ying Jun mencium kening Zuo You dan mengelus rambutnya.
--
Ying Jun ternyata pintar. Dia
nggak asal mengelus. Dia menarik beberapa helai rambut Zuo You. Dengan rambut
itu, dia akan melakukan test DNA dan membuktikan kalau Zuo You adalah putranya.
--
Shi Yi memainkan piano untuk
Fang Yan. Begitu permainan selesai, Fang Yan bertepuk tangan dan mengira itu
lagu baru Shi Yi. Perkiraannya salah. Yang di mainkan Shi Yi adalah lagu
Strauss.
“Strauss tidak akan menjadi
master tanpa Lanner. Saat Strauss berusia 15 tahun, dia di temukan oleh Lanner.
Dengan dukungan darinya, Strauss mulai mengarang lagu. Pada akhirnya, dia
menjadi master. Tapi, temperamennya juga meningkat. Suatu waktu, dia bahkan
merusak pianonya setelah berargumen dengan Lanner,” cerita Shi Yi.
“Lalu, apa yang terjadi?”
“Lalu, dia mengarang lagu yang
di dedikasikan untuk Lanner. Judulnya adalah ‘Reconciliation Waltz.’,” jawab
Shi Yi.
“Maksudmu, aku adalah Lanner,
belahan jiwamu? Kita bertengkar karna kesalahpahaman. Jadi, kau memainkan lagu
ini sebagai permintaan maaf padaku?” simpulkan Fang Yan.
Shi Yi mengangguk, membenarkan.
Fang Yan tentu bahagia dan memuji permintaan maaf seorang musisi elegan dan
samar.
“Jika ini terlalu sama bagimu,
mari kita coba hal yang lain. Aku akan memenuhi tiga permohonanmu sebagai
permintaan maafku,” ujar Shi Yi.
💞💞💞💞lanjut..... Semangat!!!!! 💞💞💞💞💞
ReplyDeleteKak request drama china go ahead, semoga di buatin sinopsis nya ya, karna saya suka sama tulisan kakak
ReplyDelete