Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E35
di
Singapore,
Tianbao
datang mengunjungi Robert lagi. Dia benar-benar rajin menjilat Robert demi bisa kecipratan keuntungan. Dan betapa
bahagianya hatinya saat Robert bilang kalau dia sedang menyiapkan perusahaan
dan ingin Tianbao yang menjadi wakil manajer umum. Dia pun mulai membahas
hubungan keluarga Huang dan Chen. Dia menanyakan alasan kenapa Tianbao tidak
menjadi manager padahal dekat dengan keluarga Chen. Dengan ekspresi marah, dia
pun mengatakan kalau keluarga Chen tidak sebaik keluarga Zhang. Saat ayahnya
meminta posisi untuknya di perusahaan, keluarga Chen malah menjadikannya staff
rendahan dan bilang dia harus mulai dari awal. Menurut Tianbao, itu adalah
penghinaan.
Melihat
ekspresi marah dan dendam Tianbao saat membicarakan keluarga Chen, Robert tentu
melihat adanya celah baginya untuk memanfaatkan si BODOH TAMAK TIANBAO. Caranya?
Dia memberitahu rencananya akan membuka bank dan jika bank itu berhasil
disetujui untuk didirikan, Tianbao akan menjadi wakil manager umum dan akan
mendapatkan banyak uang. Nah, masalahnya hanya akan ada satu lisensi bank. Dan
yang ingin membuka bank bukan hanya keluarganya tapi juga keluarga Chen.
Masalahnya, Chen Xi (Xi Er) mempunyai hubungan baik dengan orang Inggris. Ada
kabar bahwa Xi Er sekarat tapi sudah lolos dari maut. Jika dia pulih dan
membantu ayahnya, Gong, posisi Gong akan semakin kuat. Dan jika itu terjadi,
posisi mereka akan menjadi kurang menguntungkan.
“Robert.
Bagaimana aku bisa membantumu?”
“Apa
kau benar-benar bersedia membantu kami?”
“Tentu
saja.”
“Selama
Chen Xi tetap di rumah sakit, semuanya akan beres,” ujar Robert.
Siapapun
tentu bisa mengartikan maksud perkataannya tersebut.
--
Sheng
menjenguk Xi Er di rumah sakit. Kondisinya sudah semakin baik. Dokter juga udah
bilang kalau beberapa hari lagi Xi Er sudah bisa keluar rumah sakit. Sheng
datang untuk menunjukkan Xi Er harta karun yang ditemukannya yaitu sebuah
piring antik yang dibuat di era Daoguang. Piring itu didapatkanya dari sebuah
keluarga Baba yang ingin merenovasi rumahnya dan membuat semua barang leluhur,
tanpa menyadari bahwa yang dibuang adalah harta berharga. Mereka merasa sayang
karna banyak orang yang sekarang ini ingin melakukan westernisasi dan tidak
melestarikan peninggala yang ada.
Setelah
pembicaraan sederhana tersebut, Sheng mulai memberitahu hal serius, yaitu :
Yueniang tidak menikah dengan Liu Yidao. Kabar itu tentu membahagiakan Xi Er.
Saking senangnya, dia sampai mau menemui dokter agar segera dipulangkan.
Eit,
Zhenzhu yang baru datang dan mendengarkan pembicaraan mereka, langsung masuk
dan memberitahu kalau Xi Er sudah punbya istri sekarang. Sheng berusaha menghentikan
Zhenzhu untuk menceritakan hal itu, tapi Zhenzhu tidak peduli. Walaupun Sheng
tidak menyukainya, tapi secara hukum, dia sudah menikah dengan Xi Er. Sekarang,
dia adalah istri Xi Er dan bagian dari keluarga Chen.
Berita itu sangat mengejutkan Xi Er. Kondisinya yang belum terlalu pulih, membuat
pikirannya menjadi sakit apalagi saat ingat Yueniang yang meninggalkannya waktu
itu. Dia pun jatuh pingsan.
--
Begitu
pulang ke rumah, Meiyu memarahi Zhenzhu karna sudah memberitahu identitasnya
sehingga membuat Xi Er pingsan. Zhenzhu nggak terima disalahkan dan mulai
menjelaskan dari awal. Dia bahkan berpikir kalau Xi Er pingsan karna bahagia
tahu dia menjadi istrinya.
Kege-erannya
tersebut mendapat amukan dari Meiyu.
Selesai
bicara dengan Zhenzhu, Meiyu bicara dengan Sheng. Dia menyalahkan Sheng dengan
menyebutnya membebani Xi Er dengan menceritakan mengenai Yueniang. Yah intinya,
dari semua omongan Meiyu, hanya berisi kedengkian! Dia juga menyebut Yueniang :
“Gadis liar.” Belum cukup, dia menyebut Juxiang yang selingkuh dengan pria lain
selagi suaminya hilang.
“KAU
WANITA JAHAT!” teriak Sheng dan memilih pergi.
Meiyu
tidak terima dan malah membanting piring antik yang Sheng bawa pulang barusan!
Masih belum puas, dia menuduh Sheng begitu marah karna Sheng adalah selingkuhan
Juxiang. Shit! Dia bahkan menuduh Sheng punya selir dan membelikan selir itu
sebuah toko (yang dibicarakannya adalah Yanzi). Toko yang menjual sampah.
Emosi
Sheng memuncak! Sangat memuncak hingga untuk menampar Meiyu saja dia sudah
tidak bisa!
“Kau
diam-diam menyelidikiku?! Aku dan Shi Yanzi hanya berteman. Tak ada apa-apa di
antara kami! Jangan menghakimi kami dengan tatapan matamu itu!”
“Tak
ada apa-apa? Apa kau pikir aku bodoh! Aku hanya tak mau membuat nenek kesal
makanya aku terus bungkam soal itu. Kuberitahu, walau kau menghinaku atau
meremehkanku, aku akan menerima semua itu. Tapi, aku tak bisa membiarkan Xi Er
menjadi sepertimu. Aku tak akan membiarkan Zhenzhu mengikuti jejaku menjalani
hidup yang lebih buruk daripada mati!”
--
Sementara
itu, Yueniang sudah tiba di Singapura. Kembali ke kota itu, membuat Yueniang
jadi teringat saat dulu dia membantu ibunya berjualan kue Nyonya di gang depan
rumahnya. Dia merindukan ibunya.
Setelah
berjalan-jalan sebentar, mereka pun pergi ke hotel. Mereka menyewa sebuah kamar
sederhana dengan sebuah kasur. Setelah meletakkan barang bawaan mereka,
Yueniang pun mulai ke toko-toko untuk menjual sarang burungnya. Sarang burung
miliknya adalah sarang burung dengan kualitas terbaik, tapi harga yang
ditawarkan para pedagang sangat rendah dengan alasan bahwa sarang burung itu
masih harus mereka proses lagi.
Akhirnya,
Yueniang pun pulang tanpa membawa hasil. Ah Tao yang menunggunya di kamar
sampai ketiduran. Yueniang membangunkannya dengan lembut. Dia pun menanyakan
kenapa Ah Tao tidak tidur di ranjang saja? kan lebih nyaman. Ah Tao menjawab
kalau itu tidak pantas karna ranjang adalah tempat untuk Yueniang. Yueniang
tidak suka mendengarnya karna menurutnya siapapun boleh tidur di ranjang.
Yueniang
pun menceritakan harinya. Harga yang ditawarkan pedagang disini bahkan jauh
lebih rendah dengan yang ditawarkan di Malaya. Sepertinya dia terlalu naif.
Berbisnis tidaklah semudah itu. Ah Tao menyemangatinya karna masih ada hari
esok. Yueniang pun menjadi bersemangat dan mengajak Ah Tao untuk pergi mencari
makan malam. Karna mereka membawa sarang burung yang mahal dan berharga, Ah Toa
jadi nggak berani meninggalkannya di kamar sehingga dia pun membawa sarang itu.
Ketika
sedang makan, mereka mendengar pembicaraan beberapa pelanggan mengenai toko
gadai yang saling mengenal, jadi mau kemanapun, harga yang ditawarkan akan
sama. Obrolan mereka itu membuat Yueniang jadi tersadar kalau mau kemanapun dia
menjual sarangnya, harganya akan tetap sama karna para pedagang itu sudah
membuat kesepakatan sebelumnya! Ternyata kondisi disini sama saja seperti di
Malaya. Dan karna itu, di akan mencari cara untuk menjual sarang burung yang
dibawanya 3 kali lipat!
Ketika
sedang makan, malah terjadi asik kejar-kejaran polisi dengan pencopet. Sialnya,
karna takut, Yueniang dan Ah Tao pergi terburu-buru sehingga koper mereka
tertukar dengan koper yang dicuri (bentuknya mirip).
Saat
sudah sampai di penginapan, Ah Tao baru sadar kalau kopernya lebih berat dari
sebelumnya. Dan benar saja, isi koper sudah berubah. Ah Tao panik dan memukuli
dirinya sendiri karna salah mengambil koper. Yueniang memintanya untuk tetap
tenang. Dia pun memeriksa isi koper. Ada buku, baju jas pria, passport dan
segepok uang dalam amplop. Sangat banyak.
Sementara
koper milik Yueniang sekarang ada di kantor polisi. Polisi menyerahkan koper
tersebut pada si pria bule yang kena copet. Waktu diperiksa, isinya adalah
sarang burung walet. Pria bule itu tentu bingung dan tidak mengerti isi apaan
itu. Dua orang polisi memberitahu kalau ini adalah ‘yan-wo.’ Dengan bahasa
isyarat, mereka menjelaskan kalau yan-wo adalah sarang burung walet.
Nah,
si pria bule hanya bisa bahasa Inggris, sementara dua polisi itu nggak bisa
bahasa Inggris sama sekali. Jadi, obrolan keduanya nggak nyambung.
Ah
Tao sangat bahagia melihat uang banyak itu karna artinya mereka nggak rugi.
Tapi, Yueniang berpikir berbeda. Dia ingin mengembalikan semuanya ke kantor
polisi karna pasti akan ada orang yang kehilangan. Ah Tao pun mengerti dan
menemani Yueniang ke kantor polisi.
Kebetulan
sekali, kantor polisi yang didatangi oleh Ah Tao dan Yueniang untuk menyerahkan
koper yang tertukar tersebut (sebagai barang hilang) adalah kantor polisi yang
sama seperti yang didatangi oleh si pria bule. Karna Ah Tao takut dengan yang
namanya kantor polisi, maka dia pun menunggu di luar dengan koper tersebut.
Begitu
masuk, Yueniang langsung melihat si pria bule yang frustasi karna kedua polisi
tidak mengerti bahasa Inggris dan hanya terus menjawab : Okay! Yes! Dengan ramah, Yueniang pun menyapanya dengan bahasa
Inggris dan menawarkan bantuan. Berkat bahasa Inggris yang Yuzhu ajarkan selama
ini pada Yueniang, Yueniang jadi bisa melakukan percakapan sederhana dengan si
pria bule. Pria bule itu sangat senang karna akhirnya ada yang mengerti apa
yang diucapkannya.
Si
pria bule pun menceritakan permasalahannya. Dia baru saja kembali dari Inggris
dan kopernya dicuri orang yang dikiranya adalah seorang staff hotel. Pencuri
itu berhasil ditangkap oleh kedua polisi tersebut tapi kopernya tidak ada.
Yueniang paham semua cerita pria itu da langsung tahu kalau koper yang dicari
pria itu adalah koper yang sekarang ada ditangannya.
Yueniang
pun menyuruh Ah Tao masuk. Pria bule itu langsung mengenali koper itu sebagai
miliknya karna di sudut koper tersebut, ada ukiran namanya : Paul Steven. Untuk
lebih menyakinkan mereka kalau itu kopernya, dia pun menunjukkan passport-nya
yang ada di dalam koper tersebut.
Kedua
polisi itu hanya terus berkata ‘okay’ tapi tidak mengerti apapun. Yueniang lah
yang menjelaskannya pada mereka. Karna kopernya sudah ketemu, Paul pun pergi
dari kantor polisi tersebut. Sekarang, giliran Yueniang yang menanyakan
kopernya kepada kedua polisi tersebut. Dia juga memberitahu kalau kopernya
berisi sarang burung walet yang dibawanya dari Melaka.
Salah
satu polisi sudah mau mengiyakan, tapi rekannya langsung menghalangi. Polisi
itu pun jadi mengerti. Keduanya berbohong kalau tidak pernah menemukan koper
seperti itu! Padahal, jelas-jelas koper itu adalah koper yang mereka tunjukkan
pada Paul. Mereka hanya menyuruh Yueniang meninggalkan alamat dan akan
menghubungi jika kopernya ketemu.
Yueniang
dan Ah Tao pun pergi dari kantor polisi dengan perasaan kecewa. Dan mereka
berpas-pasan dengan Paul yang kembali untuk mengucapkan terimakasihnya dengan
memberikan beberapa lembar uang. Ah Tao tentu senang menerimnya, tapi Yueniang
tidak mau dan mengembalikan uang itu pada Paul. Melihat wajah Ah Tao dan
Yueniang yang tampak kecewa, dia pun menanyakan, apakah ada masalah? Yueniang
menjawab kalau koper miliknya hilang.
Ah Tao yang ada diantara mereka kebingungan karna tidak mengerti satupun yang dikatakan Paul dan Yueniang yang berbicara bahasa Inggris. Yueniang menerjemahkan kalau Paul menanyakan isi koper mereka. Dengan semangat, Ah Tao menjawab ‘yan-wo’ sembari mempraktekan burung yang terbang. Paul tentu langsung tahu karna itu koper yang ditunjukkan kepadanya.
Sementara
itu, kedua polisi itu saling membicarakan mengenai sarang burung walet milik
Yueniang yang mereka curi. Sarang burung walet itu kualitas baik dan harganya
sangat mahal. Jika dijual, uangnya akan cukup untuk mereka nikmati kurang lebih
1 tahun.
Eh,
lagi asyik berbincang, Yueniang datang lagi tapi kali ini bersama Paul.
Yueniang menuntut kopernya karna dia dengar dari Paul kopernya ada di sana.
Kedua polisi itu terus saja berbohong kalau koper itu tidak ada padanya.
Padahal Yueniang sudah memohon, tapi kedua polisi itu malah mengeraskan suara
dan malah ingin mengurung Yueniang di sel! Ah Tao ketakutan dan meminta
Yueniang mundur saja. Yueniang tidak mau dan bersikeras agar sarang burungnya
di kembalikan.
Dasar
polisi jahat! Mereka malah ingin memborgol tangan Yueniang. Paul segera
menghentikan. Paul pun memberitahu Yueniang kalau dia mempunyai cara lain untuk
menyelesaikan masalah ini. Ternyata, Paul adalah seorang pengacara. Dia
memberikan kartu namanya pada Yueniang dan menyuruhnya memberikan pada kedua
polisi tersebut. Jadi, Paul akan menjadi saksi dan membela Yueniang untuk
perkara ini.
Kedua
polisi itu tentu takut dan akhirnya mengembalikan koper Yueniang. Ah Tao dan
Yueniang langsung memeriksa isinya untuk memastikan kalau semua sarang burung
walet masih lengkap. Yueniang benar-benar berterimakasih atas bantuan Paul.
Paul pun memberikan kartu namanya pada Yueniang dan menyuruh Yueniang untuk
menghubunginya jika terjadi masalah karna dia akan membantu.
--
Yueniang
dan Ah Tao kembali ke hotel. Mereka membeli makan malam diluar dan memakannya
di kamar hotel. Sambil makan, Ah Tao memuji kemampuan bahasa Inggris Yueniang.
Yueniang merendah kalau dia sangat gagap tadi dan dari 10 kata yang
diucapkannya, pasti 9 kata salah. Ah Tao merasa itu tidak masalah karna toh
Paul mengerti apa yang Yueniang katakan. Dulu, dia merasa aneh saat Yuzhu
mengajarkan Yueniang bahasa Inggris, tapi tidak di sangka , sekarang hal itu
sangat berguna.
Membahas
nama Yuzhu, Yueniang jadi sedih. Dia merasa khawatir dengan nasib Yuzhu hari
ini.
--
Di
kediaman Zhang,
Robert
yang mabuk, memeluk Yuzhu dan berbisik kalau dia bergembira dengan wanita lain
hari ini dan sudah kehilangan minat pada Yuzhu.
“Enyahlah!
Enyahlah!” perintahnya pada Yuzhu.
Harga
diri Yuzhu benar-benar diinjak-injak. Saat dia beranjak pergi, Robert malah
marah. Dia mencengkeram mulut Yuzhu dengan kasar dan menyuruhnya untuk bicara.
Dia bahkan membicarakan Yuzhu yang awalnya mau menikah dengan Xi Er, tapi saat
tahu Xi Er sakit parah, Yuzhu mengincarnya. Dasar tak berotak! Dia berbicara
seolah keluarga Huang menjebaknya dan membuatnya meniduri Yuzhu agar bisa masuk
ke keluarganya.
“Kaulah
yang merayuku! Kau pela**!” teriaknya dan menampar Yuzhu dengan sangat keras.
Hati
Yuzhu seperti tercabik-cabik. Robert masih belum puas dan mengatai keluarga
Huang menikahkan Zhenzhu ke Xi Er karna kondisi Xi Er sudah membaik. Dia
menuduh keluarga Huang ingin menjadi bagian dari 2 keluarga besar. Tidak tahu
malu!
“Chen
Xi akan mati ditangan saudaramu. Mari kita lihat lagi bagaimana kau akan
bertarung denganku,” ujar Robert yang mabuk sebelum tertidur.
Ucapannya
itu tentu membuat Yuzhu terkejut.
--
Esok
hari,
Meiyu
datang ke rumah sakit menjenguk Xi Er. Dan yah tahulah, dia memuja muji Zhenzhu
dan membuat berbagai alasan. Dia berbohong kalau Xi Er waktu itu sakit parah
dan pengobatan barat tidak berhasil (Yah gimana mau berhasil, kalau obatnya
saja tidak diberikan dan diganti menjadi air yang dicampur dengan dedaunan
kering yang jelas2 bukan obat!), sehingga mereka melakukan itu. Xi Er tidak mau
mendengarkan alasan apapun karna dia tetap tidak akan menerima pernikahan ini.
Wajah
Meiyu berubah dari yang lembut menjadi lebih keras. Dia sadar kalau Xi Er tidak
mungkin jatuh dalam ucapan manisnya lagi. Dia pun menggunakan alasan dengan
kedua keluarga yang sudah menyetujui pernikahan, jika Xi Er tidak menerimanya,
apa yang akan terjadi pada Zhenzhu? Dia bahkan berbohong dengan keji kalau
Yuzhu menolak menikahi Xi Er karna Xi Er sakit dan malah setuju menikahi putra
Charlie Zhang, Robert Zhang (BIBI MACAM APA KAU INI! KAU YANG MERENCANAKAN
SEMUANYA!! DAN KAU MALAH MEMFITNAH KEPONAKANMU YANG ADALAH KORBAN DARI
KESERAKAHAN KELUARGA KALIAN!!)
“Bibi,
jika Yuzhu menolaknya, aku tidak akan menyalahkannya. Aku pergi ke keluarga
Huang untuk melamar Yueniang, bukan Yuzhu. Tidak ada pertunangan di antara
kami. Selain itu, aku tak percaya Yuzhu bersedia menikahi Robert Zhang. Pasti
ada alasan lain. Tapi, bibi tak mau aku mengetahuinya. Setelah keluar (rumah
sakit), aku akan mencaritahu masalahnya.”
“Apapun
itu, Zhenzhu tahu kau sakit dan dia setuju menikahimu tanpa bertanya untuk
mengalahkan kesialanmu. Itu kenyataan (Cih! Itu kebohongan. Jelas-jelas Zhenzhu
menolak. Dia menerimanya karna perkataan Xiujuan. Zhenzhu mengincar harta
keluarga Chen). Xi Er, dengarkan bibi. Mengingat kondisimu saat itu, dokter
meminta kami untuk siap secara mental. Siapa yang mau bersedia menjadi janda
seperti yang Zhenzhu lakukan? Tapi saat tahu kebenarannya, kau sangat dingin
kepadanya dan bahkan menolak berbicara dengannya. Apa dia tak akan kesal dan
kesulitan?”
Huft.
Ucapannya itu membuat Xi Er jadi merasa bersalah.
--
Begitu
pulang ke rumah, Meiyu dan Zhenzhu bicara. Meiyu menyuruhnya untuk ke rumah
sakit menemui Xi Er besok, tapi Zhenzhu menolak karna untuk apa dia ke sana
kalau Xi Er saja tidak mau melihatnya. Meiyu tetap memaksanya pergi karna dia
tidak mau Zhenzhu bernasib sepertinya : sendirian padahal bersuami.
Zhenzhu
tentu tidak mau seperti Meiyu. Dia pun tidak mengerti kenapa Meiyu bisa
bertahan selama ini? Jika dia diposisi Meiyu, dia pasti akan bertengkar setiap
hari dengan Sheng. Meiyu merasa kalau bertengkar tidak ada gunanya karna tentu
tidak akan ada yang membelanya, terutama Ny Chen.
Meiyu
menegur ucapannya. Zhenzhu menyuruh Meiyu untuk tenang karna dia akan bersikap
seperti kucing di depan wanita tua itu. Meiyu yang memang sudah terbiasa licik,
menyuruh Zhenzhu untuk menjaga sikap dan harus pura-pura menyedihkan untuk
mendapatkan simpati mereka. Meiyu juga bilang kalau Xi Er berbeda dengan Sheng
karna Xi Er memiliki hati yang lembut. Asalkan Zhenzhu bersikap dengan benar,
Xi Er pasti akan mendengarkannya.
--
Yuzhu
menghabiskan waktu dikamar dengan membordir. Tapi, ucapan Robert kemarin malam
yang akan mencelakai Xi Er, membuatnya terus kepikiran.
--
Sesuai
perkataan Meiyu, Zhenzhu pun ke rumah sakit menjenguk Xi Er. Dia bersikap
perhatian dengan memberikan Xi Er beberapa buku yang dibawanya. Xi Er menerima
buku itu, tapi dia tidak membacanya dan fokus membaca buku miliknya sendiri.
Zhenzhu pun mengikuti saran Meiyu. Dia pura-pura menangis dan memberitahu
perasaannya hingga bersedia menikahi Xi Er yang sakit parah. Dia pun sok
mengerti kalau perasaan tidak bisa dipaksakan, jadi, daripada Xi Er
membencinya, dia sebaiknya pergi. Dia tidak ingin menjadi beban Xi Er. Dia juga
akan bilang pada kedua keluarga kalau dia yang ingin memutus pernikahan.
Yah,
dan hati Xi Er pun menjadi bersalah. Dia tidak tega.
“Zhenzhu,
itu benar. Aku sampai sekarang masih belum bisa menerima pernikahan ini. Aku
tahu kau melakukan ini untukku. Aku tahu itu tak adil bagimu. Tolong berikan
aku waktu sebelum kita memutuskan apapun. Setuju?”
“Hm.
Terserah kau saja,” jawabnya senang.
Xi
Er kemudian meminta Zhenzhu menjawab pertanyaannya dengan jujur. Dia ingin tahu
alasan sebenarnya Yuzhu menikahi Robert. Setahunya, Yuzhu tidak mungkin
menyetujui pernikahan tersebut. Zhenzhu kebingungan menjawab pertanyaan itu.
“Dia
tak punya pilihan. Itu karna… dia diperkos* oleh Robert,” jujurnya.
“Apa
yang kau bilang?!” terkejut Xi Er.
--
Yuzhu
keluar dari kamarnya. Setelah memastikan tidak ada orang di lantai bawah, Yuzhu
segera turun dan menggunakan telepon yang ada disana. Dia menelpon ke keluarga
Chen.
Sial!
Ternyata, walau Robert dan Charlie tidak ada dirumah, masih ada penghalang
lain. Kepala pelayan mengawasinya. Tanpa sopan, dia mematikan telepon yang
Yuzhu gunakan. Dia pun memberitahu kalau tuan muda (Robert) sudah memerintahkan
agar Yuzhu tidak menelpon siapapun. Robert juga menyuruhnya untuk tetap diam
karna tubuh Yuzhu lemah. Jadi, jika tidak perlu, diam saja dikamar. Jika butuh
sesuatu, panggil saja mereka. Jangan mempersulit kami.
“Apa
kau memperlakukanku sebagai tahanan?”
“Aku
mana berani. Kau adalah Nyonya Muda. Aku hanya pelayan rumah tangga. Jika ada
keluhan, kau bisa beritahu Tuan Muda. Nyonya Muda, silahkan kembali ke
kamarmu.”
Saat
Yuzhu sudah naik ke tangga, si kepala pelayan ini langsung bicara kasar kalau
Yuzhu berani-beraninya mau menelpon!
Harus penuh kesabaran dong nonton ni drama dg antagonis nya spt itu. Lanjut..... Semangat🔛🔥
ReplyDelete