Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E15

 

Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E15



Fei’er secara licik mengumumkan kedatangan Ketua Ounuo ke acara mereka. Para pengunjung menjadi semangat dan berkumpul untuk melihat seperti apa sih sosok Ketua Ounuo. Hal itu dimanfaatkan Fei’er untuk mengajak Yingshu keliling sambil menggandeng tangannya. Yingshu yang bodoh, mau saja diperalat Fei’er. Dia tidak sadar saja kalau Fei’er seperti hendak membuat semua orang mengira ada ‘suatu hubungan’ diantara mereka.

Hal itu yang disadari oleh tn. Weng. Dia tahu kalau Fei’er sangat pintar memanfaatkan situasi.


Yingshu ini anak yang dari dulu hanya tahu foya-foya dan merasa dunia berputar hanya untuk dirinya. Makanya, dia paling suka kalau di puja-puji. Ini terlihat jelas saat Fei’er memuji idenya baguslah, hebatlah dan hal baik sebagainya. Dia menjadi besar kepala dan balik memuji Fei’er yang mampu memahaminya. (Astaga. Kali ini, Ounuo beneran dapat zonk karna ketuanya adalah Yingshu).


Selesai mendapat pujian sana sini dari tn. Weng dan Fei’er, Yingshu kembali mencari Xiaoting. Nah, pas lagi cari ini, dia baru sadar kalau ada beberapa anggota departemen logistik yang membagikan brosur. Rou Bao menjelaskan padanya mengenai situasi mereka yang dibagi menjadi dua team untuk menentukan team mana yang akan di pecat. Dan dia berada di team Xiaoting.

Dia beneran Ketua hanya untuk title. Karna untuk hal seperti ini saja, dia tidak tahu apapun.


Perlahan tempat penitipan anak Xiaoting mulai ramai. Para keluarga yang membawa anak, merasa sangat terbantu dengan layanan penitipan anak tersebut. Anak-anak bisa asyik bermain dan melakukan kegiatan bermanfaat sementara para orang tua bisa belanja dengan tenang.


Pengumuman pemenang belum diputuskan, tapi Fei’er dan tn. Weng sudah sangat yakin kalau mereka yang akan menang karna Ketua menyukai acara mereka dan para pengunjung juga lebih banyak berkumpul ditempat mereka. Walau tn. Weng memuji Fei’er pintar, tapi dia tahu maksud tersembunyi Fei’er. Karna itu, dia menyuruh Fei’er untuk tidak terlalu menganggap ucapan-ucapan baik Yingshu (yang artinbya, menyuruh Fei’er untuk tidak kege-eran).



Fei’er juga sadar maksud tersembunyi tn. Weng yang memperingatinya secara halus. Tapi, dengan tenang, dia membalas kalau dia akan membalas budi pada siapapun yang membantunya (mendapatkan Yingshu).

“Aku mengerti. Kau cukup ambisius. Kau ingin menjadi ratu. Sayangnya, akan sedikit sulit untuk orang biasa sepertimu. Namun, kau ditakdirkan untuk mengenalku. Aku akan membantumu. Jika kalian bisa bersatu, selamat (dan jangan lupa balas jasa).”

“Jika hal itu beneran terjadi, aku tidak akan melupakan Anda,” balas Fei’er.


Setelah memahami apa yang terjadi. Yingshu kembali menemui tn Weng. tn. Weng langsung berbohong kalau Lian Sheng tidak menyukainya dan team Fei’er jadi terkena imbasnya. Fei’er sok bijak berujar kalau CEO pasti punya maksud melakukan hal seperti ini. Yingshu yang sangat menyukai ide acara Fei’er menyuruhnya untuk tidak khawatir karna dia akan membantu.


Caranya? Menemui Lian Sheng dan memaksanya untuk membatalkan kompetisi. Dia ingin memperhatikan kedua team. Alasannya? Karna Xiaoting adalah teman baiknya tapi team Fei’er sangat luar biasa. (Woah, alasan yang sangat personal ya!!)


Sayangnya, Lian Sheng bukan orang yang mencampurkan hal pribadi dengan bisnis. Bisnis adalah bisnis. Semua yang sudah diputuskan, tidak bisa seenak jidat dibatalkan. Yingshu tetap ngotot dan beralasan kalau Lian Sheng tidak meminta pendapatnya. Lagipula, Ounuo sangat besar, kenapa tidak bisa mempertahankan orang yang berbakat?

Lian Sheng tetap pada keputusannya. Semua ini ditentukan oleh kemampuan yang mereka tunjukkan, bukan oleh pendapat pribadi baik itu dirinya maupun Yingshu. Ini perusahaan bukan badan amal apalagi tempat untuk mencari teman baru!


Pembicaraan mereka terhenti karna Lucy datang menyampaikan kalau kompetisi kedua team sudah usai dan sekarang saatnya menghitung jumlah suara.

Agar penghitungan adil, maka penghitungan jumlah suara di lakukan di hadapan Yingshu, Lian Sheng, tn. Zhao, tn. Weng dan Baozhu. Hasilnya : team A mendapat 89 suara. Team B mendapat 88 suara. Dengan selisih 1 suara, team A yang diketuai oleh Tao Fei’er menjadi pemenang.




Yingshu nggak terima karna Xiaoting ada di team B. Dia mulai teriak-teriak kayak anak kecil yang merajuk meminta pertandingan ini dihentikan dan semua tetap diperkerjakan. Lian Sheng tetap tidak peduli karna ‘peraturan adalah peraturan.’ Aturan sudah jelas. Yang kalah yang akan dipecat. Team B kalah, jadi team B yang akan dipecat. tn. Zhao ikut-ikutan mengejek Lian Sheng dan Yingshu yang berdebat hanya karna masalah kompetisi kecil seperti ini. Jika pihak luar tahu, tentu ini akan menjadi berita panas.


Di saat semua sedang berdebat, Lucy dan Baozhu melihat-lihat kembali kertas vote team A dan team B. Di team A, mereka menemukan ada dua kertas vote yang kosong. Menurut aturan kompetisi, kertas vote baru bisa diterima jika pengunjung menulis nama mereka. Sementara itu, di team B, tidak ada kertas vote yang kosong.

Hasil menjadi berubah. Team A memperoleh 87 suara. Team B memperoleh 88 suara. Pemenangnya adalah team B!


Wajah tn. Weng langsung kecut. Awalnya, dia udah senang teamnya menang, mana sangka ada kertas suara kosong.



Pengumuman pemenang itu disampaikan Baozhu kepada semua anggotanya. Kerja keras Xiaoting tidak sia-sia. Bukan hanya menjadi pemenang, tapi ide Xiaoting untuk menerapkan area penitipan anak akan menjadi proyek Mall Ounuo. Mereka akan menyedikan area penitipan anak itu di setiap hari weekend. Semua makin girang.



Padahal adiknya mencapai hal membanggakan seperti itu, tapi Fei’er tidak bisa tersenyum ataupun mengucapkan selamat sedikitpun. Dia bahkan langsung pergi ke lokernya di saat semuanya masih berbincang.




Xiaoting jadi merasa nggak enak dan segera menyusul kakaknya itu. Dia merasa bersalah karna Fei’er kehilangan pekerjaan. Fei’er tidak merasa cemas dan malah berkata bahwa alasannya bekerja di sini untuk melindungi Xiaoting. Dan Xiaoting sudah bisa melindungi dirinya sendiri.


Cih! Padahal, Fei’er bisa tenang begitu karna dia mendapat pesan dari tn. Weng yang berisi nomor Yingshu. Dan begitu ke parkiran, dia langsung menelpon Yingshu dan mengajaknya bertemu. Yingshu dengan senang hati mau menemuinya. Fei’er memberikan hadiah sebuah album foto. Yingshu sangat menyukai hadiah itu karna dia sudah lama mengincar album tersebut.


Selesai memberikan hadiah, dia mulai memasang wajah sedih karna harus pergi. Dia di pecat. Yingshu sudah terbuai dengan sifat manis dan ‘baik’ Fei’er apalagi Fei’er mendukung idenya, jadi dia tetap ingin mempertahankan Fei’er di perusahaan.


Hati Fei’er beneran bahagia karna Yingshu terlihat perhatian padanya. Sayangnya, rasa bahagianya lenyap saat Yingshu menanyakan mengenai Tao Xiaoting, teman sekampungnya (kebohongan Fei’er. Dia ngakunya satu kampung sama Xiaoting). Yingshu malah berkata ingin Fei’er membantu Xiaoting selama bekerja di Ounuo dan jika Xiaoting mengalami kesulitan, Fei’er harus memberitahunya. Wkwkwkwk!



Dilain pihak, Xiaoting sedang mengadakan pesta kecil dengan teamnya karna memenangkan pertandingan ini. Mereka berfoto-foto dan memasukkannya ke akun medsos masing-masing.


Foto itu dilihat oleh Lian Sheng. Dia tampak bahagia melihat senyuman Xiaoting di foto tersebut. Karna itu, dia langsung menyamar menjadi Ye dan pergi menemui Xiaoting. Pas sekali dia melihat Xiaoting yang tiadk berhati-hati hingga kakinya terkilir. Xiaoting sangat senang melihatnya dan memberitahu kemenangan team-nya.




Karna kaki Xiaoting terkilir, Ye ingin mengantarkannya pulang dengan naik taksi. Soalnya, dia tidak membawa motornya. Motornya lagi perbaikan. Tapi, taksi juga nggak ada. Jadinya, dia menawarkan untuk menggendong Xiaoting. Hal itu terlihat oleh asisten tn. Zhao dan dia langsung memotretnya. Aha! Dia dapat laporan bagus, nih!


 Huft! Baru juga siap satu masalah, ada lagi masalah lain. Tentu saja akarnya adalah tn. Zhao. Dengan bermodal foto yang didapatnya dari asistennya, dia mencoba memercik api cemburu Jiajie. Dia menunjukkan foto itu dan memberitahu kalau wanita difoto itu adalah wanita yang sama yang mengantarkan laptop Yingshu saat itu. Dan dengan fakta bahwa Lian Sheng dan wanita itu saling mengenal, bisa saja masalah dokumen penawaran yang bocor adalah ulah Lian Sheng. Dan wanita ini sekarang bekerja di departemen Logistik Ounuo. Mungkin saja akan ada jebakan lain.


Jiajie bersikap dewasa berujar kalau hubungannya dengan Lian Sheng sudah berakhir di masalalu. Dan sekarang, hubungan mereka hanya sebatas bisnis. Kemudian, kalau lain kali mau bertemu, bertemu di kantor.


Baozhu mengumpulkan semua staff dan memberitahu kalau mereka mendapatkan ketua team leader untuk departemen logistik. Dan orang itu adalah Tao Fei’er. Semua kaget karena Fei’er baru saja dipecat tapi kembali lagi dengan jabatan yang lebih tinggi dari mereka.


Dasar sombong! Pas jam makan siang, dia menyombongkan statusnya yang sekarang adalah supervisor, tapi tenang saja, dia akan menjaga Xiaoting. Xiaoting nggak peduli mau statusnya apa, walau begitu, dia heran kenapa Fei’er bisa kembali? Dia menjawab kalau dia bilang sama Yingshu mau bekerja serius, jadi Yingshu mempertahankannya. Dan juga, alasan utamanya adalah karna Xiaoting. Dia ingin membantu dan menjaga Xiaoting (cih, penipu!)

Fei’er sok minta maaf atas kelakuannya sama Xiaoting dan membujuk Xiaoting agar mau pulang ke rumahnya kembali. Apa dia tulus? Sepertinya tidak. Buktinya, dia menyuruh Xiaoting untuk lebih sering memeriksa mall (yang artinya, dia tidak akan berada di kantor) sementara dia yang akan melakukan semua pekerjaan kasar (yang diinginkannya, melayani ruangan Ketua). Padahal Xiaoting nggak setuju, tapi Fei’er langsung memotong ucapannya.


Dan benar saja, selesai jam istirahat dia langsung pergi ke ruangan lantai atas.



Sementara Xiaoting berkeliling mall, memeriksa situasi, dengan Baozhu. Tidak disangka, mereka malah berjumpa dengan mantan pacar Baozhu. Pria itu kelihatan sangat menyukai Baozhu. Masalahnya, si pria ini udah punya pacar. Pacarnya pria itu ternyata juga mengenali Baozhu dan mulai memaki-makinya sambil memamerkan kalau mereka akan segera menikah. Baozhu udah mengabaikan mereka, tapi si wanita malah bersikap kurang ajar. Dia menahan Baozhu dan melemparkan tissue ke lantai dan menyuruh Baozhu untuk memungutnya.


Xiaoting yang melihat kejadian itu, ingin memungut, tapi Baozhu menghalangi. Baozhu memungut tissue itu, tapi si pria juga ikutan. Si wanita tentu nggak senang dan makin ribut. Xiaoting jadi nggak tahan, apalagi kejadian itu menarik banyak perhatian pengunjung.


Salah satu orang yang melihat kejadian itu adalah Jiajie.


Xiaoting secara tegas menegur sikap si wanita yang kurang ajar dan mengganggu pekerjaan mereka. Jika dia terus seperti ini, mereka akan melaporkan ke polisi. Si wanita nggak terima, tapi si pria langsung menariknya pergi.


Ternyata, masuknya kembali Fei’er diluar sepengetahuan Lian Sheng. Pas mereka berpas-pasan, Lian Sheng langsung nanya kenapa Fei’er masih disini? Bukannya dia sudah dipecat kemarin? Fei’er dengan tenang menjawab kalau Yingshu mempertahankannya, jadi dia sekarang menjadi ketua tim di departemen logistik.

“Kalau sudah tidak ada hal lain lagi, aku akan mengantarkan buket bunga ini ke Ny. Yu,” ujar Jiajie.

“Dia alergi serbuk sari,” beritahu Lian Sheng sambil berlalu.


Ternyata, hal itu pun terlihat sama Jiajie. Terlihat ada sedikit senyum di bibirnya. Tapi senyum itu langsung lenyap.

Sebenarnya, Jiajie hanya sok tidak peduli sama laporan tn. Zhao. Faktanya, dia masih menyukai Lian Sheng dan tidak bisa melupakan kenangan masa lalu mereka. Yah, dia cemburu saat tahu Lian Sheng dekat dengan Xiaoting.

--


Setelah selesai berkeliling mall, Xiaoting dan Baozhu istirahat sejenak sambil mengobrol. Baozhu merasa kalau kejadian tadi sangat memalukan. Tapi Xiaoting tidak merasa demikian dan sebaliknya, dia merasa semakin kagum dengan Baozu yang tetap tenang disituasi seperti tadi.

Karna Xiaoting sudah melihat kejadian tadi, dia pun menceritakan masa lalunya dengan pria dan si wanita tadi. Mereka bertiga itu temenan dulu. Dia dan pria itu pacaran. Tapi, dulu mungkin dia terlalu menekan si pria makanya setiap hari mereka selalu bertengkar. Dan sekarang, si pria dan si wanita bersama. Dia turut berbahagia.



Xiaoting berusaha menghiburnya. Di saat itu, dia tanpa sengaja melihat wallpaper hp Baozhu yang adalah foto Baozhu yang kelihatan sangat cantik. Ternyata, dulunya, Baozhu bekerja sebagai seorang stylist.

Xiaoting semakin kagum tapi juga penasaran, kenapa Baozhu berhenti dari pekerjaannya dulu?


“Wanita tu bodoh. Aku jadi berkecil hati karna seorang pria. Aku tidak bekerja selama bertahun-tahun. Dan ketika mau kembali, sudah tidak ada yang mau memakai jasaku lagi. Jadi aku bekerja menjadi pekerja berkerah putih sekarang,” jawab Baozhu.


“Kak Baozhu, tolong ajari aku. Sebenarnya, alasan utamaku ketika masuk Ounuo adalah belajar make-up di konter kosmetik. Tapi, aku tidak diterima di sana, makanya aku bekerja di departemen logistik.”

“Jadi aku mengumpulkan sisa?”

“Tidak, aku hanya beruntung. Aku berakhir bekerja di sini sehingga bisa bertemu denganmu,” bual Xiaoting. “Aku beneran senang bisa kerja di sini. Aku akan senang jika bisa belajar dari kak Baozhu.”


Baozhu yang memang sudah menyukai karakter Xiaoting, tentu mau saja mengajarinya.

--


Yingshu mengajak Taizhe bertemu di Jeff Club. Yah, nggak banyak sih yang di obrolin. Yingshu cuma curhat mengenai Lian Sheng yang berubah dan hubungan mereka jadi renggang. Taizhu dengan bijak menasehatinya untuk menjadi lebih dewasa dan akan mendukungnya selama masa transisi ini.


Lian Sheng yang emang biasa nongkrong di sana, jadi bertemu mereka dan bergabung. Begitu duduk, Lian Sheng langsung menanyakan alasan Yingshu membawa Tao Fei’er kembali ke perusahaan.



“Dia sangat teliti. Dia punya pandangannya sendiri mengenai seni.”

“Seberapa baik kau mengenalnya? Dia mungkin tidak seperti yang kau pikirkan.”

“Itu tidak penting. Yang penting, aku melihat kemampuannya. Bukankah kau pernah bilang kalau kita tidak membuat pengecualian untuk orang yang mempunyai bakat? Atau, apa aku nggak boleh mempertahankan orang yang berbakat?”


“Dia hanya mencoba menyenangkanmu.”


Yingshu tidak mencoba mengerti maksud Lian Sheng, tapi tetap pada keputusannya. Suasana menjadi memanas. Taizhe pun menyuruh mereka untuk berhenti membahas pekerjaan.

(Sebenarnya, Lian Sheng mengatakan ini, karna dia tahu identitas asli Tao Fei’er. Tapi, kalau dia memberitahukannya sekarang, Yingshu pasti hanya akan mengira Lian Sheng berbohong. Padahal, Lian Sheng sudah memberi petunjuk agar Yingshu berhati-hati, tapi yah percuma).


Baozhu beneran mau mengajari Xiaoting, makanya dia memberikan buku mengenai make-up utnuk Xiaoting pelajari. Dia ingin Xiaoting mempelajari dasar-dasar make-up dulu. Kemudian, jika ingin belajar darinya, Xiaoting harus mematuhi aturannya : ketidaksabaran, arogansi, kepuasan diri, setengah hati, serta pengetahuan yang dangkal, adalah hal yang dilarang.

Xiaoting beneran senang karna Baozhu mau mengajarinya.

--


Hari demi hari berlalu. Sekarang, Xiaoting mendapat tugas untuk menyerahkan dokumen proposal persetujuan pembuatan arena penitipan anak untuk ditandatangani oleh tn. Zhao. Secara kebetulan, dia melihat tn. Zhao yang baru turun dan segera memberikan dokumennya untuk ditandatangani.


Asisten tn. Zhao menegur sikap Xiaoting karna nggak sopan dan langsung nyodorkan dokumen tanpa melewati prosedur. tn. Zhao pun menegur sikapnya. Xiaoting merasa tidak ada yang salah karna dia sudah melakukan sesuai prosedur dan semua departemen telah meninjau serta menandatangani dokumen tersebut.

tn. Zhao melihat dokumen tersebut dan memberikan beberapa komentar. tn. Zhao udah mau tandatangan, tapi saat Xiaoting bilang proyek ini ditangani secara pribadi oleh CEO, tn. Zhao jadi urung tandatangan. Dia ingin melihat dokumen tersebut.


Tapi, waktu jalan, dia malah menjatuhkan dokumen itu ke lantai. Xiaoting nggak terima dan menegur sikap tn. Zhao untuk menghormati semua pekerja. Dia bahkan menuntut tn. Zhao untuk memungut kembali dokumen yang dijatuhkannya.




Pertengkaran itu ternyata kelihatan sama Lucy. Dia segera bergegas untuk melaporkan hal ini pada Lian Sheng. Ini sepertinya masalah proyek pembuatan tempat penitipan anak. Dan dari yang dilihatnya, tn. Zhao sengaja mempersulit Xiaoting. Lian Sheng merasa dia tidak perlu turun tangan dan ingin Xiaoting menyelesaikan masalah itu sendiri. Jika dia tidak bisa menghadapi tantangan ini, kedepannya akan lebih sulit.


tn. Zhao tersinggung dengan sikap Xiaoting dan menilai dia berani demikian karna mempunyai dukungan. Xiaoting yang tidak tahu identitas sebenarnya Ye, tentu nggak mengerti maksud ucapan tn. Zhao. Untungnya, sebelum situasi semakin rumit, Jiajie yang baru datang segera menengahi.


Dia menegur sikap dan cara bicara Xiaoting yang tidak sopan kepada tn. Zhao, mengingat posisi tn. Zhao yang jauh di atas Xiaoting. Xiaoting mengerti kesalahannya dan meminta maaf, tapi dia juga merasa tn. Zhao salah karena menjatuhkan dokumennya seperti itu dengan sangat sengaja. Jiajie pun menegur sikap tn. Zhao dan menawarkan diri untuk mengambil dokumen tersebut. tn. Zhao tentu mencegah dan sekretarisnya segera mengambil dokumen itu. Akhirnya, tn Zhao mau menandatangani dokumen itu.


Masalah sudah selesai, tapi masih ada yang ingin Jiajie bicarakan dengan Xiaoting.


Perihal masalah yang sudah selesai dan yang membantu menyelesaikan masalah Xiaoting adalah Jiajie, sudah sampai ke telinga Lian Sheng. Dia sedikit terkejut.

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post