Sinopsis C-Drama : This World Does Not
Look At Appearance E13
Xiaoting benar-benar hanya
menganggap Yingshu sebagai teman, jadi, dia nggak suka saat Yingshu menyuruhnya
datang ke ruangannya tanpa tujuan. Karna tidak ada yang harus dikerjakannya,
yah dia milih pergi. Yinghsu nggak mau dia pergi, jadi dia memerintahkan
Xiaoting untuk membersihkan mejanya. Xiaoting beneran kesal karna meja Yingshu
sangat mengkilap hingga bisa digunakan untuk bercermin, jadi apa lagi yang
harus dibersihkan? Yingshu nggak peduli sama sekali asalkan tetap bisa melihat
Xiaoting.
Xiaoting sangat kesal karna Yingshu
benar-benar menyalahgunakan kekuasaannya. Bahkan, saat Xiaoting harus kembali
karna sudah ditelepon Rou Bou untuk rapat, Yingshu malah mau menelpon ke bagian
dept. logistik untuk membatalkan rapat. Xiaoting menjadi marah karna Yingshu
seperti anak umur 3 tahun yang bermain-main! Saking kesalnya, dia langsung
kembali tanpa mempedulikan Yingshu lagi.
Saat dia kembali, semua orang udah
berbaris. Baozhu menyuruh mereka berkumpul untuk membagikan kuesioner. Jadi,
semuanya mendapatkan tugas untuk membagikan kuesioner kepada para pengunjung
dan minta mereka mengisinya. Bagi para pengunjung yang mau mengisi kuesioner,
mereka akan memberikan hadiah kecil : tissue tangan. Baozhu juga memperingati
agar tidak ada yang berbuat curang, karna jika ketahuan, mereka akan dipecat.
Setiap orang akan mendapatkan 50 buah kuesioner yang harus dibagikan dan disi.
Para pekerja yang direkrut oleh tn.
Weng langsung mengeluh dan ngedumel karna pertanyaan yang harus diisi di
kuesioner itu sangat banyak seperti soal ujian. Mana ada yang mau mengisinya. Baozhu
nggak peduli sama keluhan mereka sama sekali dan mereka tetap harus
melakukannya karna ini perintah langsung dari Lian Sheng, CEO Ounuo.
Tugas dimulai. Semua mulai
membagikan kuesioner. Fei’er menargetkan para pengunjung pria. Para pria yang
dihampirinya, rata-rata menyukai kencatikannya sehingga mereka mau mengisi
kuesioner. Sementara Xiaoting membagikan kuesioner kepada para pengunjung
secara merata tanpa melihat jenis kelamin, usia ataupun penampilannya. Tentu
saja, ada banyak yang menolak, tapi ada juga yang mau mengisi kuesioner.
Fei’er juga mau cepat pekerjaannya
selesai, jadi dia menelpon seorang kenalannya, tn. Qian. Dia bermulut manis
sama tn. Qian dan meminta tolong agar tn. Qiang membantunya dengan menyuruh
para karyawannya mengisi kuesioner untuknya.
Sementara itu, tn. Zhao melihat
kegiatan pada dept. logistik yang membagikan kuesioner dan bertanya-tanya
sedikit. Dia juga mengambil 1 kuesioner yang dibagikan.
Lian Sheng ternyata juga mengadakan
rapat untuk menjelaskan rencananya melakukan reformasi terhadap Ounuo. Karna
itu, dia ingin mendengarkan ide dari pemegang saham lainnya. Yingshu langsung
angkat bicara dan mengemukakan idenya. Yaitu, menggabungkan seni dengan mall
Ounuo. Dia ingin merubah Ounuo menjadi mall seni.
“Kelompok pelanggan mana yang Anda
targetkan?” tanya Lian Sheng.
“Eh… itu…,” Yingshu
kesulitan menjawab.
Lian Sheng sudah tahu jawabannya.
Jika mereka merubah mall Ounuo menjadi mall seni maka kelompok pelanggan yang
ditargetkan adalah mereka yang kaya dan punya penilaian terhadap seni. Yingshu
dengan senang membenarkan dan bahkan memuji Lian Sheng yang sudah merangkum
maksudnya. Lian Sheng langsung menambahkan kalau begitu, kelompok pelanggan
yang menjadi target mereka bukan mayoritas melainkan minoritas kecil.
Jderrr!
Yingshu
langsung terdiam karna baru menyadari hal sederhana seperti itu. Jiajie tidak
mau Yingshu dipojokkan lagi, jadi dia angkat bicara mendukung ide Yingshu.
Terjadilah perdebatan seru antara Lian Sheng dan Jiajie. Sepertinya Lian
Sheng sudah mengadakan riset mengenai
menggabungkan seni dan mall, sehingga dia bisa memberikan beberapa contoh mall
yang sudah melakukan konsep serupa di Beijing dan Shanghai. Hasilnya memang
sukses, tapi bukan sukses di tahap yang diharapkan. Yang mereka harus pikirkan
juga adalah biaya yang dibutuhkan pasti akan sangat besar dalam merenovasi. Dan
selesai merenovasi, biaya-biaya lain juga akan tetap berjalan tapi hasilnya
tidak akan kelihatan dalam waktu dekat.
tn. Weng yang tidak mempelajari
dengan seksama, ikut angkat bicara mendukung ide Yingshu. Dia menyarankan agar
menerapkan ide Yingshu disebagian mall Ounuo. Eh, tidak disangka, Lian Sheng
malah menyindir kinerja tn. Weng yang membuat grup cheerleaders. Hal yang tidak berguna dan bisa merusak citra Ounuo.
Karna itu, secara tegas, Lian Sheng memerintahkan tn. Weng untuk memecat para
pekerja yang direkrutnya tersebut.
tn. Zhao langsung memperkeruh
suasana dengan sok menasehati bilang tn. Weng salah karna sudah memperkerjakan
orang yang tidak disukai Lian Sheng. Apa dia lupa kalau Lian Sheng sudah
memecat lebih dari 100 karyawan Ounuo, jadi memecat beberapa gadis lain lagi,
tidak ada bedanya.
Lian Sheng tahu jelas maksud
sindirian tn. Zhao.
“Ounuo sedang dalam tahan kunci
dari sebuah reformasi. Satu langkah salah dan bisa merusak keseluruhan
reformasi. Siapapun yang berbahaya bagi Ounuo harus pergi,” tegas Lian Sheng.
--
Saat rapat usai, Jiajie langsung
menemui Lian Sheng. Ngapain? Yah lagi-lagi menegur Lian Sheng karna tidak
mendukung ide Yingshu tadi dan malah mempermalukannya. Jiajie terus saja
membuat alasan kalau Yingshu masih muda. Lian Sheng mana peduli hal itu. Dia
hanya melakukan pekerjaannya. Dan Yingshu juga baru bisa tumbuh saat mengerti
kesulitan.
--
Jam pulang sudah tiba, tapi belum
semua pegawai bisa menyelesaikan pengisian kuesioner. Jadinya mereka menghadap
Baozhu dan meminta dispensasi agar diberikan waktu sampai besok. Disaat yang
lain meminta dispensasi, Fei’er datang dengan bangga menyerahkan 50 kuesioner
yang sudah diisi. Sementara itu, Xiaoting masih berada di depan mall Ounuo
membagikan kuesioner.
Fei'er yang melihatnya masih bekerja keras, menawarkan diri untuk membantu. Xiaoting menolak. Dan dia langsung diomeli sama Fei’er yang mengatainya keras kepala dan sangat lurus karna tidak mau mencontek. Dia tahu kalau Xiaoting pasti lapar, jadi dia memberikan burger. Dia juga pamit pulang dan menyuruh Xiaoting menelponnya jika tidak bisa menyelesaikan tugas kuesioner tersebut.
Sifat rajin Xiaoting tersebut tidak
luput dari pengamatan Baozhu.
Dan seperti perusahaan pada
umumnya, pasti ada orang yang rajin dan ada orang yang sibuk mengeluh daripada
bekerja. Jika Xiaoting masuk dalam kategori pekreja yang rajin, maka tn. Weng
masuk ke dalam kategori pekerja yang terus mengeluh. Selesai rapat, dia
langsung ke ruangan tn. Zhao untuk mengeluh mengenai sikap Lian Sheng padanya
tadi. tn. Zhao juga bosan mendengar curhatannya dan menyuruh tn. Weng untuk
mencari Yingshu daripada dia, karna yah percuma, dia juga nggak bisa bantu
apa-apa. tn. Weng benar-benar sudah terikat sama tn. Zhao karna dia malah
memohon agar tn. Zhao membuatkan rencana untuknya.
tn. Zhao menyuruh tn. Weng untuk
melakukan saja apa yang diinginkan Lian Sheng, pecat para karyawan. Dan juga,
alasan kenapa Lian Sheng mempermalukan Yingshu tadi karna Lian Sheng sudah
mempunyai rencana reformasi tersendiri. Jawabannya ada di kuesioner yang
dibagikan bagian logistik kepada para pengunjung mall. Lian Sheng ingin menggabungkan
mall dengan e-commerce. tn. Weng
langsung berkata hal itu tidak mungkin karna belum pernah ada mall yang
melakukan hal demikian.
tn. Zhao merasa tidak peduli ide
Lian Sheng masuk akal atau tidak, yang penting adalah Lian Sheng menentang
Yingshu. Bukakah tadi di rapat Yingshu sudah menunjukkan jelas kalau dia ingin
membuat art mall tapi Lian Sheng
menentang hal itu. Dan yang harus mereka lakukan adalah mendukung Lian Sheng
agar terjadi keretakan hubungan antara Yingshu dan Lian Sheng. Dan jika hal itu
terjadi, mereka akan mempunyai kesempatan.
tn. Weng menyetujui ide tersebut.
Akan tetapi, dia merasa berat jika harus memecat 6 orang pegawai yang sudah
direkrutnya secara khusus. tn. Zhao menyuruhnya untuk tidak memecat para
pegawai itu, tapi pecat pegawai lain saja. Kan Lian Sheng nggak ada nyebut nama
pegawai yang harus dipecat.
--
Karena sudah siap bekerja, Lian
Sheng memutuskan untuk mengunjungi Xiaoting. Xiaoting masih bekerja sampai
malam untuk membagikan kuesioner. Karna masih tersisa sedikit, Xiaoting
memutuskan untuk mengisi satu kuesioner. Dia mengisinya dengan sangat serius
seolah itu adalah soal ujian.
Lian Sheng yang mengunjunginya,
berakting seolah dia sedang jalan-jalan. Xiaoting sangat senang saat melihatnya
dan menyapa serta meminta Ye untuk mengisi kuesioner. Ye terus memperhatikannya
dan menyadari kalau Xiaoting kelaparan, jadi dia pergi membelikannya burger dan
kentang goreng. Karna tidak berhati-hati dalam membuka bungkus sambel,
sambelnya jadi tumpah ke kuesioner yang sedang diisinya.
Xiaoting entah kenapa malah
memainkan sambal yang tumpah diatas kuesioner tersebut. Mungkin dia sedang
bosan. Dan selama dia melakukannya, Ye memperhatikannya. Dia juga meminta izin
membaca jawaban kuesioner Xiaoting dan merasa terkesima karna Xiaoting menjawab
setiap pertanyaan dengan serius. Xiaoting jadi curhat kalau bosnya membuat
kuesioner itu seperti pertanyaan essay jadi
para pengunjung merasa malas mengisinya. Walau begitu, dia bisa merasakan kalau
bosnya menaruh hatinya ke dalam mall ini dan ingin melakukan yang terbaik,
kerna itu, dia merasa hormat pada bosnya itu.
Ye merasa terharu. Apalagi, saat
dia menyarankan agar Xiaoting pulang, Xiaoting menolak dan tetap ingin
membagikan kuesioner hingga selesai. Dia yakin kalau akan ada orang baik
seperti Ye yang mau mengisi kueisoner – kuesioner tersebut.
--
Yingshu lagi-lagi bukannya
memikirkan cara agar idenya bisa disetujui oleh Lian Sheng, malah pergi
nongkrong ke studio Taizhe. Sayangnya, untuk hari ini, Taizhe menyambutnya
dengan sikap dingin. Kenapa? Karna dia marah Yingshu membayarkan sewa satu
tahun gedung itu, padahal dia sudah bilang tidak butuh bantuannya. Yingshu
beralasan kalau dia membayar sewa bukan gratis, tapi agar bisa memanfaatkan
otak Taizhe selama setahun ini. Dia kan sudah pernah bilang kalau dia akan
mereformasi Ounuo. Dan dia ingin Taizhe membuatkan rencana untuknya.
Taizhe merasa keberatan
melakukannya karna dia tidak tertarik dengan bisnis. Berhenti memaksanya. Ah
tapi Yingshu terus membujuk (memaksa). Taizhe juga benci berhutang, jadi kali
ini dia akan membantu Yingshu.
Nah, jadi Yingshu itu ingin
mengadakan pertunjukan di mall, tapi dia nggak tahu harus membuat tema apa dan
ingin Taizhe yang memikirkannya. huft! Yingshu beneran nggak bisa membuat
apapun sendirian dan selalu mengharapkan bantuan orang lain.
Dia juga selalu terburu-buru.
Bukannya merencanakan semuanya dengan matang, dia udah langsung menelpon tn
Weng dan bilang kalau dia ingin membuat pertunjukan dan butuh bantuan dari
dept. logistik. Proyek ini sangat penting baginya karna merupakan bagian dari
ide reformasi Ounuo yang dipikirkannya.
--
Esok hari,
Grup cheerleaders buatan tn. Weng
udah di bubarkan, jadi semua gadis-gadis cantik itu nggak punya kegiatan apapun
lagi.
Sementara itu, begitu tiba,
Xiaoting langsung mengumpulkan kuesinoernya. Dia meminta maaf karna masih ada
sektiar 10 kuesioner yang belum diisi. Dia berjanji akan membagikannya lagi
nanti dan menyerahkannya segera. Baozhu terkesan pada sifat kerja kerasnya.
Tapi, Xiaoting tidak perlu melakukannya karna barusan CEO Lian menelpon dan
bilang pengisian kuesioner dihentikan. Mereka hanya perlu mengirimkan kuesioner
yang sudah diisi. Dan dia pun menyuruh Xiaoting yang mengantarkan semua
kuesioner itu ke atas, pada Lucy.
Nah karna tidak ada lagi latihan
cheerleaders, para gadis-gadis yang direkrut sama tn. Weng itu jadi nggak punya
kegiatan dan hanya sibuk bergosip, bukannya membantu pekerja lainnya. Baozhu
tentu marah dan menegur mereka semua karna mereka dipekerjakan bukan untuk
mengobrol!
Baru juga mau dimarahi, Baozhu udah
mendapat telepon dari tn. Weng yang memerintahkannya ke ruangannya. Nah, jadi
tn. Weng menyerahkan daftar nama pekerja dept. logistik yag akan dipecat. Ada 6
orang yang akan dipecat dan salah satunya adalah Xiaoting. Baozhu nggak terima
karna yang dipilih semuanya adalah anak baru yang direkrutnya padahal kinerja
mereka bagus. Dia tidak mau memecat para karyawan itu juga karna tidak ada
alasan jelas untuk pemecatan mereka.
tn. Weng nggak peduli dan malah
menjual nama Lian Sheng. Dia berkata kalau Lian Sheng yang memilih nama-nama
yang dipecat, dan kalau dia merasa nggak puas, cari langsung Lian Sheng.
Sayangnya, dia menantang orang yang
salah. Baozhu bukan orang yang bisa ditantang begitu. Tanpa ragu, dia langsung
pergi mencari Lian Sheng. Begitu bertemu, dia menyuarakan kekecewaannya pada
perintah Lian Sheng yang selama ini dihormati. Lian Sheng tidak mengerti
maksudnya dan meminta penjelasan.
Baozhu pun menyerahkan daftar nama
pegawai dept. logistik yang harus dipecat. Dia dengar kalau Lian Sheng lah yang
menyuruh untuk memecat para pegawai itu. Sama seperti Baozhu, Lian Sheng
terkejut karna nama Xiaoting termasuk didalamnya padahal Xiaoting sangat rajin
bekerja. Baozhu juga bilang kenapa yang dipecat adalah orang yang serius
bekerja dan yang dipertahankan adalah orang yang hanya sibuk bermake-up
sepanjang hari!
“Aku memang menyuruh melakuka PHK,
Tapi ini bukan orang yang ingin ku PHK,” ujar Lian Sheng. “Siapa yag memberi
daftar ini?”
“tn. Weng,” jawab Baozhu.
tn Weng langsung dipanggil
menghadap. Terjadilah perdebatan dihadapan tn. Weng dengan Baozhu dihadapan
Lian Sheng. tn. Weng merasa pilihannya sudah benar, tapi Baozhu juga merasa
pendapatnya benar. Singkat cerita, untuk keadilan, tn. Weng menyarankan agar
mereka mengadakan kompetisi untuk melihat kemampuan pada orang pilihannya vs
orang pilihan Baozhu.
Lian Sheng setuju dengan saran
tersebut. Baozhu pun demikian.
“Ounuo palin menghargai konsep
layanan. Membuat mereka memenangkan dukungan dari pelanggan kita dalam 1 hari.
Siapapun yang menang akan tetap tinggal dan siapa yang kalah harus dipecat.
Hanya yang terkuat yang akan bertahan dalam persaingan yang sehat ini,” jelas
Lian Sheng.
Jalan keluar sudah ditemukan. Tapi,
rasa marah tn. Weng pada Baozhu belum lenyap. Begitu keluar dari ruangan Lian
Sheng, dia langsung memarahi Baozhu karna berani langsung mengadu pada Lian
Sheng! Padahal dia adalah supervisor Baozhu, apa dia nggak berhak mengaturnya?!
“Saya bekerja pada perusahaan. tn.
Weng, tolong jaga sikap Anda,” ujar Baozhu, tenang.
Tidak membuang waktu, keduanya
langsung mengumumkan kompetisi antara team Baozhu dan team tn. Weng. Kompetisi
akan berlangsung di Ounuo mall. Temanya tentang meningkatkan kualitas layanan
Ounuo Mall. Mereka semua harus memikirkan ide mereka sendiri dalam waktu 24jam.
Pelanggan akan memilih team mana yang mereka sukai melalui vote. Siapapun yang
mendapatkan vote terbanyak akan menjadi pemenang. Hasil kompetisi akan
menentukan apakah mereka akan tinggal atau dipecat.
Alasan hal ini dilakukan karna
departemen mereka kelebihan pekerja. Jadi 6 orang akan dipecat. Ujian kompetisi
ini akan melihat kemampuan dan keterampilan kerja tim mereka.
Disaat sedang menjelaskan kompetisi
tersebut, tn. Weng baru ngeh dengan wajah Xiaoting. Dia ingat jelas kalau
Xiaoting yang waktu itu mengantarkan laptop pada Yingshu. Tapi kenapa dia bisa
ada disini?
Sudahlah, lebih baik kita fokus
pada kompetisi. Team A adalah team Fei’er. Para anggota team itu, kecuali
Fei’er mah udah nggak peduli sama kompetisi lagi. Kalau dipecat yah udah,
ngapain harus capek-capek kompetisi. Tapi, Fei’er berbeda dengan mereka, dia
tetap ingin bertahan demi bisa mendekati Yingshu.
Karna itu, dia ingin memanfaatkan
tn. Weng agar membantunya. tn. Weng juga bisa menyadari ambisi yang ada di
wajah Fei’er, jadi dia memanggil Fei’er ke ruangannya untuk bicara.