Original Network
: Channel 7
Hari H. Ting, Wit, Mee. Mereka bertiga sibuk menyiapkan meja
acara. Sedangkan Gina mengikuti Net dan memerintahkan mereka untuk lebih cepat.
Dengan sebal, Ting pun mengomel- ngomel. Dan Wit mengingatkannya untuk
berbicara dengan pelan, karena Net bisa saja dengar.
Lalu tanpa sengaja Ting menjatuhkan hiasan bunga yang ada di atas
meja. Dan Net pun langsung memarahinya. “Mengapa kamu
seceroboh ini?! Bagaimana kamu bisa bertanggung jawab untuk tugas besar nantinya?!”
“Maaf,” kata Ting, pelan.
“Perbaiki. Ganti
bunganya,” perintah Net.
Melihat itu, Gina menertawai Ting. Lalu dia mengikuti Net pergi
dari ruangan. Dan dengan kesal, Ting hanya bisa menahan emosi nya.
Paramee menghampiri Nai dan meminta kontrak kerjasama dengan Paman
Ken Yang. Dan Patcharee memberikan kontraknya. Lalu Paramee membaca kontrak
tersebut.
“Kontrak yang
lain, Khun Singkorn sudah memberikannya kepada Khun Ken untuk dilihat,” kata Patcharee, memberitahu.
Paman Ken Yang membaca kontrak yang Singkorn bawakan. Dan dia
merasa puas dengan kontrak tersebut. Lalu dengan senang, Singkorn menanyai
tentang apa yang Pong, bawahan Paman Ken Yang, janjikan padanya.
“Aku sudah mengkonfirmasi
bahwa aku tidak berencana untuk mengurus Crown Diamond. Aku akan memilih
seseorang yang sudah berpengalaman dan bekerja disini, dan membiarkan dia untuk
mengatur semuanya,” kata Paman Ken Yang dengan serius. Mendengar itu, Singkorn merasa
senang. “Jangan khawatir. Hari ini aku akan mengumumkan kepada setiap orang
siapa yang akan mewakilkan ku,” jelasnya,
menenangkan Singkorn.
Acara penandatangan kerjasama dimulai. Dipanggung, Paramee CEO
dari Crown Diamond dengan Paman Ken Yang CEO dari ML Jewelry, mereka berdua
saling menanda tangani kontrak yang sudah disiapkan dengan disaksikan oleh
banyak orang sebagai saksi kerjasama antara mereka berdua. Lalu setelah itu,
mereka saling berjabat tangan.
“Crown Diamond
tidak akan mengecewakanmu,” kata Paramee, berjanji.
“Aku tidak peduli
tentang itu, karena aku memiliki seseorang yang aku percayai untuk membantuku
mengurusnya,” balas Paman Ken Yang.
“Dan siapa yang
mewakilkanmu?” tanya Paramee, ingin tahu.
“Dia bukan orang
asing. Kamu juga kenal dia,” balas Paman Ken
Yang. Lalu dia menunjuk ke arah didepannya.
Melihat Paman Ken Yang menunjuknya, Singkorn merasa senang dan
bangga. Tapi tiba- tiba Paman Ken Yang mengubah arah yang di tunjuknya. Dan
Singkorn merasa heran serta bingung.
Disaat itu, Paul masuk ke dalam ruangan dengan ditemani oleh Wang.
Dan melihat itu, setiap orang merasa terkejut, karena mereka sama sekali tidak
menyangka. Bahkan Paramee juga merasa terkejut seperti yang lainnya.
Paul naik ke atas panggung dan berdiri disebelah Paman Ken Yang.
Lalu Paman Ken Yang pun memperkenalkan Paul kepada semuanya. “Perwakilan yang akan mengatur Crown Diamond untukku adalah Paul
Yang, anak ku.”
Mendengar itu, setiap orang semakin merasa terkejut.
“Aku akan secara
resmi memperkenalkan diriku sendiri. Aku Paul Yang, perwakilan dari ML Group,” kata Paul sambil tersenyum. Dan beberapa orang bertepuk tangan
untuknya. Lalu Paul menatap Paramee. “Mari berfoto,”ajaknya. Dengan terpaksa, Paramee tersenyum dan berdiri disebelah
Paul.
Lalu Paman Ken Yang menatap Paramee, “Haruskah kita bersalaman tangan?” tanyanya. Dan
dengan sangat terpaksa, Paramee menjaga dirinya untuk tetap tersenyum dan
bersalaman tangan dengan Paman Ken Yang serta Paul.
Net mempertanyakan kerja Singkorn. Dan Singkorn menjelaskan bahwa
dia juga tidak tahu, karena mereka menjebaknya. Lalu dia berjanji bahwa dia
tidak akan membiarkan ini berakhir begitu saja.
Nai menghampiri Paul dan meminta penjelasan. Namun Paul menolak,
karena dia sudah memperkenalkan dirinya barusan. Dengan kesal, Nai mempertanyakan,
kenapa dari sekian banyaknya perusahaan, Paul harus datang ke Crown Diamond dan
membeli saham mereka.
“Khun Nai. Ketika
kamu kecil, pernahkah kamu menginginkan mainan orang lain? Khususnya mainan
yang diambil darimu?” tanya Paul
sambil menatap Nai.
“Perusahaan ini
bukan mainanmu,” balas Nai.
“Tapi aku akan
membuatnya jadi mainanku. Tunggu dan lihat saja,” balas Paul
sambil tersenyum. Lalu dia berjalan pergi.
Paramee menghampiri Paman Ken Yang dan meminta penjelasan, apakah
Paul benar adalah anak Paman Ken Yang, dan kenapa dulu Paul menyembunyikan
identitasnya. Mendengar itu, Paman Ken Yang tersenyum dan meminta Paramee untuk
jangan menyalahkan generasi muda, karena melakukan sesukanya seperti Paul.
“Kalian melihat
Crown Diamond sebagai apa?” tanya Parmaee,
tidak senang. “Kamu pikir kamu bisa datang ke sini dan melakukan apapun yang kamu
inginkan?” tanyanya.
“Paul serius
tentang ini. Itu mengapa dia ingin mengatur perusahaan ini menggantikan mu,” balas Paman Ken Yang dengan tegas.
“Kamu bilang Paul
mau menggantikan tempatku?! Apa kamu ada salah paham tentang sesuatu?!” balas Paramee sambil tertawa kesal.
“Tapi jika para
dewan mendukung, apapun bisa terjadi kan, aku benar?” tanya Paman Ken Yang dengan percaya diri.
Paul berterima kasih karena Paman Ken Yang telah membantunya. Dan
Paman Ken Yang menjelaskan bahwa dia membantu Paul, bukan berarti dia
menyetujui tindakan Paul. Dia membantu, karena ini adalah apa yang Dara selalu
inginkan, itu mengapa dia tidak ragu untuk membantu Paul. Tapi dari sekarang, dia
ingin Paul menggunakan waktu ini untuk berdamai dengan Paramee, dan mendekati
Paramee sebagai anak. Mendengar itu, Paul hanya diam saja.
“Pikirkan lah
Paul. Jangan biarkan amarah didalam hatimu menghancurkan segala yang kamu
miliki,” kata Paman Ken Yang, menasehati Paul dengan lembut. Tapi Paul
masih tampak agak keras kepala.
Para karyawan menggosipi Paul. Mereka tidak menyangka bahwa status
Paul dari hanya karyawan biasa tiba-
tiba berubah menjadi putra Paman Ken Yang. Gina memuji bahwa dari dulu Paul memang
memiliki aura yang berbeda. Sedangkan Patcharee mengatai kalau Paul begitu
buruk, karena mendekati mereka dengan niat tertentu.
Paul datang agak terlambat ke rapat dewan direksi. Dia menjelaskan
kepada semuanya bahwa ini karena dia memiliki banyak dokumen yang harus
diselesaikan. Dan Singkorn mempertanyakan, kenapa Paul memanggil semuanya untuk
berkumpul, kepadahal Paul barusaja bergabung. Dan Paul membalas bahwa karena
pekerjaan semuanya begitu lambat, maka Crown Diamond jadi berada dalam krisis.
“Khun Paul, apapun
yang kamu katakan, tolong lebih hormat kepada president,” kata Nai, mengingatkan Paul.
“Jika kita sibuk
memberikan hormat, bisakah itu memmperbaiki masalah?” balas Paul dengan serius.
“Apakah setiap
orang disini tidak ingin Crown Diamond tumbuh dan mencapai sesuatu? Jika kalian
itu terjadi, kita perlu melakukan beberapa perubahan sesegera mungkin,” kata Paul dengan tegas. “Dari sekarang,
aku mau Khun Paramee diturunkan dari jabatannya. Dari CEO menjadi penasihat
senior diperusahaan,” jelasnya.
Mendengar itu, Paramee mengepalkan tangannya dengan erat untuk
menahan rasa kesal dan emosinya.
Nai tidak setuju dengan keputusan Paul. Tapi Paul tidak peduli,
asalkan yang lain setuju. Lalu dia mengumumkan hal lain. “Untuk Khun Singkorn, semua project yang sedang kamu kerjakan,
mohon kembalikan kepadaku,” perintahnya. “Aku memiliki orang yang lebih cocok untuk mengambil alih,” jelasnya.
Singkorn menolak diperintah oleh anak yang tidak berpengalaman
seperti Paul. Dan Wang membalas Singkorn, “Kamu mungkin
tidak tahu ini, tapi sebelum Khun Paul datang bekerja disini, dia yang mengatur
ML Group sebelumnya. Dia dianggap sebagai perwakilan Khun Ken yang setiap orang
di ML Group terima. Selain itu, pencapaian yang Khun Paul miliki terbukti
disetiap kuarter nya, dia bisa mendapatkan keuntungan untuk ML Group lebih
daripada Crown Diamond,” jelasnya.
“Jadi kamu
menunjuk dirimu sebagai CEO?” tanya Singkorn,
setuju.
“Jika setiap orang
mendukungku, dengan senang hati,” kata Paul sambil
tersenyum percaya diri.
Kebanyakan anggota dewan direksi mendukung Paul. Karena itu mulai
dari sekarang, Paul adalah CEO dari Crown Diamond. Dan setiap orang mengucapkan
selamat serta bertepuk tangan untuk nya. Dan dengan senang, Paul mengucapkan
terima kasih, sebab mereka telah mendukung nya.
“Terakhir, aku
menunjuk Khun Nai sebagai asistenku. Jadi kamu bisa mempelajari hal baru dan
tidak akan membuat kesalahan lagi seperti dulu,” kata Paul sambil
tersenyum menatap Nai.
Para karyawan mulai bergosip lagi. Mereka berpikir kalau Paul
memang adalah orang jahat dan mereka yakin kalau Paul sudah merencanakan semua
ini dari awal untuk mendapatkan Crown Diamond. Dan sekarang mereka merasa
khawatir serta stress, apa yang akan terjadi kepada mereka.
Dengan emosi, Singkorn menghampiri Paul. Tapi sebelum dia sempat
mengatakan apapun atau melakukan apapun, Wang langsung menghentikannya. Wang
mengingatkan Singkorn untuk ingat kepada status Singkorn sekarang, jika
Singkorn tidak berhati- hati, maka Singkorn bisa dipecat. Mendengar itu,
Singkorn terdiam.
“Tolong ingatkan
bawahanmu, Khun Paramee,” kata Paul dengan
sopan. “Lebih penting, setiap orang setuju dengan perubahan yang aku buat.
Jadi mohon hormati peraturan,” jelasnya,
mengingatkan. Dengan kesal, Paramee pun juga hanya bisa diam seperti Singkorn.
Ketika Paul dan Wang telah masuk ke dalam lift, Singkorn
mempertanyakan, apakah Paramee hanya akan diam seperti ini. Dan dengan tidak
berdaya, Paramee membalas bahwa ini adalah kesalahan mereka, karena menjual
saham kepada Paul, jadi sekarang mereka tidak bisa melakukan apapun.
Wang mempertanyakan, kenapa Paul tidak langsung memecat Singkorn
saja. Karena membesarkan ular seperti ini hanya akan menyebabkan masalah untuk
perusahaan. Dan Paul membalas bahwa dia hanya ingin tahu, jika seseorang
seperti Singkorn tidak memiliki kekuasaan, apa yang bisa Singkorn lakukan.
“Ular sepertinya,
tidak peduli seberapa baiknya kamu membesarkan itu, itu tidak akan pernah bisa
jinak,” kata Wang, menasehati Paul.
“Kemudian kita
harus melakukan sesuatu kepada ular ini,” balas Paul.
Ketika Singkorn sampai ke tempat parkir, dia langsung dicegat oleh
tiga orang bodyguard dan dipukuli. Lalu disaat itu, sebuah mobil lewat, dan
dengan panik dia berteriak meminta tolong. Dan mobil itu berhenti.
Paul menurunkan jendela mobilnya dan tersenyum kepada Singkorn.
Melihat itu, Singkorn langsung merasa depresi.
Paul hanya membalas apa yang pernah Singkorn lakukan padanya.
Setelah itu, dia berserta tiga bodyguard nya langsung pergi meninggalkan
Singkorn.
“Kamu pikir aku
akan menyerah padamu Paul?” gumam Singkorn,
penuh kebencian.