Sinopsis Lakorn- Fah Mee Tawan Episode 9/3

 


Original Network : Channel 7

Ketika Paul pulang, Dr. Kashane memanggilnya. Dr. Kashane merasa kalau Paul tidak pernah menganggap dirinya sebagai teman, karena Paul menutupi banyak hal darinya. Contohnya dia tidak pernah tahu kalau Paul adalah anak Paman Ken Yang, dan anak dari pemilik perusahaan besar di Hong Kong. Sebagai teman, Dr. Kashane tidak ingin Paul berbohong padanya.

Mengapa kamu begitu serius? tanya Paul, heran.

Seseorang memanggilku bodoh! Naif! Karena aku tidak tahu apapun tentang temanku ini! teriak Dr. Kashane, emosi. Lalu dia ingin pergi.



Paul menghentikan Dr. Kashane. Baiklah. Karena kamu teman baikku. Aku akan memberitahumu satu hal, tapi jangan beritahu siapapun tentang ini, jelasnya dengan serius.

Apa itu? tanya Dr. Kashane, ingin tahu.

Aku bukan anak Khun Ken. Dia adalah paman yang menyanyangiku dan menjagaku seperti aku anaknya sendiri. Alasan aku bekerja di Crown Diamond tanpa mengungkapkan identitasku, itu untuk menyelidiki pekerjaan disana. Untuk memastikan apa aku harus membeli saham disana, jelas Paul. Sudah merasa lebih baik? tanyanya.

Mendengar itu, Dr. Kashane merasa lebih baikan. Dia berjanji bahwa dia tidak akan memberitahu siapapun tentang ini. Tapi dia ingin tahu, apa yang Nai pikirkan setelah tahu kalau Paul adalah Paul Yang.



Paul menggunakan ruangan Paramee sebagai ruangannya. Dan Nai serta Patcharee protes. Tapi Paul tidak peduli, karena mereka tidak memiliki hak untuk melarangnya. Lalu dia memerintahkan  Nai untuk pindah bekerja di ruangannya juga. Dan Nai marah, sebab Paul sudah keterlaluan.

Kamu tidak senang? tanya Paul sambil tersenyum.

Benar. Aku tidak senang! balas Nai dengan kesal.


Jika kamu tidak senang, itu masalahmu. Tapi jika kamu tidak bisa menerima nya, silahkan pulang dan nonton tv di rumah, balas Paul.

Dengan kesal, Nai pun berusaha bersabar.


Net datang ke ruangan untuk mencari Nai, tapi Nai tidak ada disana, yang ada hanya para karyawan yang sedang sibuk mempacking barang- barang Nai. Melihat itu, Net merasa heran, ada apa. Dan Gina mendekati Net serta memberitahu bahwa Paul memerintahkan Nai untuk pindah ke kantor yang sama. Mengetahui itu, Net merasa cemburu.

Ketika Net berpapasan dengan Paul, dia berniat untuk mengabaikannya. Tapi Paul menarik tangan Net dan menghentikan Net.


Paul berpura- pura merasa terluka, karena Net berpura- pura tidak mengenali nya dan berjalan melewatinya begitu saja. Lalu dia menjelaskan kepada Net bahwa dia masih Paul yang sama untuk Net, jadi Net tidak perlu canggung kepadanya.

Mengapa kamu berbohong dan membuatku salah paham, ketika kamu sudah memiliki segalanya? tanya Net, ingin tahu.

Dengan lembut, Paul memegang tangan Net. Setidaknya tunjukkan padaku betapa dermawan nya kamu terhadapku, jawabnya.


Mengapa kamu begitu kejam kepada Khun Paramee dan Singkorn? Lagian kamu sudah menjadi salah satu anggota direksi, komentar Net.

Karena aku ingin Crown Diamond meningkat lebih daripada ini. Yang lebih penting, aku ingin menjadi orang paling penting di perusahaan ini, jadi kamu bisa mengenaliku, balas Paul dengan sikap tulus. Dan mendengar itu, Net merasa tersentuh serta agak malu- malu.


Patcharee membantu menyusun meja Nai. Lalu kemudian, Net dan Paul kembali ke ruangan sambil bergandengan dengan mesra dan tertawa girang.


Dengan serius, Net menasehati Nai untuk fokus belajar dari Paul. Dan Nai diam dengan sikap patuh. Melihat itu, Net merasa puas.


Jika kamu sudah selesai menyusun meja, bisakah aku mengambil dokumen untuk project yang bagian marketing sedang kerjakan? tanya Paul.

Aku akan menanganinya, kata Patcharee, menawarkan diri.



Khun Pat. Jika kamu tidak punya kerjaan, aku akan mengirimmu untuk membantu bagian lain, kata Paul, memperingatkan dengan tegas. Dan Net menyeringai senang.

Iya. Aku akan menanganinya, kata Net, melindungi Patcharee.

Dengan perhatian, Paul kemudian mengajak Net untuk minum kopi bersama diruangannya. Lalu dia memerintahkan Nai untuk menyiapkannya. Dan dengan sabar, Nai menahan emosinya.


Ketika Net lewat, Singkorn mengomentari bahwa Net tampak sangat bahagia melihat Paul mengambil alih tempat Paramee. Dan dengan tidak sabaran, Net menanyai, apa yang ingin Singkorn katakan.

Apa kamu tidak melihat apa yang Paul lakukan kepadaku dan Khun Paramee? tanya Singkorn, tidak senang.

Apa yang kamu ingin aku lakukan? Sejak Paul adalah perwakilan Khun Ken yang datang ke sini untuk bekerja, dan dewan direksi juga mendukungnya, kamu ingin aku secara bodoh menjadi musuhnya? balas Net dengan ketus.

Jadi kamu lupa berapa banyak kerugian yang dia sebabkan pada kita?! tanya Singkorn, mengingatkan.

Kamu yang mengacaukannya. Kamu yang membuat Paul mendapatkan saham itu. Jadi kamu yang harus memperbaikinya, balas Net dengan sikap acuh.


Nai memberikan laporan yang Paul inginkan dan memberitahu bahwa Paul bisa membaca laporan itu melalui email yang dikirim ke perusahaan. Dan Paul membalas bahwa dia malas membaca dari komputer. Lalu ketika Gina datang mengantarkan kopi untuknya, dengan sengaja, dia menumpahkan kopi tersebut ke atas laporan yang Nai berikan.



Khun Paul, aku akan…”kata Gina, ingin menawarkan diri.

Tidak apa, Gina. Kamu kembalilah bekerja, perintah Paul dengan lembut. Aku punya asisten untuk melakukannya, katanya sambil menatap Nai.

Dengan senang, Gina mengiyakan. Lalu dia keluar dari ruangan. Sedangkan Nai merasa sangat terluka, karena Paul mempermalukannya.



Khun, bukankah ini terlalu keterlaluan?! keluh Nai.

Tidak. Karena ada lebih banyak yang perlu kamu hadapi, balas Paul dengan serius.

Nai membuat kopi untuk Paul sambil merenung.



Flash back

“Bahkan walaupun kita tidak memiliki kuasa, tapi Crown Diamond masih milik Suriyakan,” kata Paramee dengan serius. Lalu dia memegang tangan Nai. “Kamu harus bertahan ya. Tunggu sampai kita mendapatkan kekuasan itu kembali,” pintanya.

“Iya. Aku akan menahan nya untukmu,” janji Nai. Lalu dia memeluk Paramee.

Flash back end

Nai menghapus air matanya dan berusaha untuk bersikap tegar.

Paul melihat data- data perusahaan, tapi anehnya tidak ada Pink Rose.


Nai datang mengantarkan kopi. Dan Paul menanyai, kenapa Nai begitu lama serta dimana dokumen yang dimintanya. Dan Nai berniat untuk mengambilkan dokumen yang Paul minta. Tapi Paul menghentikannya, karena dia juga tidak akan membaca dokumen tersebut. Lalu dia mengajak Nai untuk ikut bersamanya, mengecek pembangunan cabang baru.


Dilokasi pembangunan. Paul menugaskan Nai untuk memayunginya. Dan dengan terpaksa Nai melakukannya sambil terus berwajah cemberut.



Ketika Paul sedang sibuk berbicara dengan mandor, Nai mendengar suara saudara laki- laki nya, Suthee. Dan saat dia berbalik serta melihat kebelakang, dia melihat Suthee. Tanpa berpikir, Nai langsung melepaskan payung yang di pegang nya dan berlari mengejar Suthee.

Melihat itu, Paul merasa heran.


Suthee berhenti, ketika Nai memanggilnya. Lalu setelah itu, dia lanjut berjalan pergi begitu saja. Dan Nai merasa heran serta ingin mengejarnya lagi.



Tapi tepat disaat itu, Paul datang. Dia menarik tangan Nai dan menghentikan Nai. “Siapa itu?!” tanyanya.

“Itu tidak ada hubungannya dengan mu!” balas Nai, tidak mau memberitahu.

“Kamu sangat berani untuk meninggalkan ku dan berlari mengejar pria seperti itu! Siapa dia? Sampai kamu berlari seperti ini?” tanya Paul, menuntut jawaban.

“Ini tidak hubungannya dengan mu!” balas Nai. Lalu dia izin mengambil off setengah hari, dan pergi.

Ternyata Suthee dan si Kenalan Singkorn ternyata saling mengenal. Suthee memberitahu si Kenalan kalau dia akan pergi bekerja di luar kota. Dan si Kenalan tidak setuju, juga dia heran, kenapa Suthee tidak meminta bantuan adik Suthee saja, sehingga Suthee tidak perlu terlalu bergelut seperti ini.


Flash back

Bibi Nai membawa Suthee ke rumah Net dan meminta Net untuk mengadopsi Suthee juga, karena gimanapun Suthee adalah kakak Nai. Tapi Net tidak mau dan mengusir mereka berdua.

Flash back end


“Aku tidak akan meminta bantuan dari seseorang yang menggunakan kematian orang tuaku untuk hidup nyaman seperti itu,” kata Suthee dengan sikap penuh kebencian. Dan si Kenalan pun mengerti.


Ketika Nai pulang, dia memberitahu Net bahwa barusan dia melihat Suthee. Dan Suthee tampak tidak mau bertemu dengannya serta melarikan diri begitu saja.

“Cukup! Kamu harus melupakan kakak mu yang tidak berguna itu sekarang. Kamu tidak memiliki ikatan dengannya lagi,” perintah Net dengan tegas. “Bukankah Khun Paramee sudah punya cukup masalah sekarang?!” katanya, mengingatkan dengan ketus.


Patcharee membantu Nai mencarikan alamat Suthee. Dan Nai berterima kasih padanya, lalu dia meminta agar Patcharee tidak memberitahu ini kepada siapapun. Dan Patcharee mengiyakan serta berjanji.

Dari jauh, Paul mendengarkan pembicaraan mereka berdua.

Paul mengikuti Nai.


Nai datang ke alamat Suthee, dan disana dia bertemu dengan si Kenalan. Dari si Kenalan, Nai mengetahui kalau Suthee sudah pergi ke luar kota untuk bekerja disana.

“Apa kamu memiliki nomornya atau alamat nya?” tanya Nai, ingin tahu.

“Tidak. Suthee tidak mempercayai siapapun. Untuk menemui dia, hanya bisa menunggu dia menghubungi ku,” jawab si Kenalan.


“Kemudian, aku akan meninggalkan nomor ku. Jika dia menelpon, bisakah kamu mengabari ku?” pinta Nai. Dan si Kenalan mengiyakan.

Si Kenalan memperhatikan Nai. Lalu dia menghela nafas berat. Dengan sengaja, dia memberitahu Nai tentang kesulitan Suthee yang sekarang memerlukan uang. Dan mendengar itu, Nai pun langsung menitipkan uang kepada si Kenalan.

“5.000? Bagaimana ini bisa  cukup?” keluh si Kenalan, menipu Nai.

“Aku tidak ada membawa uang  cash,” balas Nai, percaya.

“Kamu bisa transfer,” balas si Kenalan. Lalu saat Nai masih ragu, si Kenalan mengajak Nai untuk masuk ke dalam rumah terlebih dahulu.




Tepat disaat itu, Beberapa penagih hutang datang untuk menagih hutang si Kenalan (Wirit). Nai pun terjebak dalam kekacauan tersebut. Sedangkan Wirit kabur sendirian meninggalkan Nai.


Paul melihat Wirit kabur.

Nai memberitahu para penagih hutang kalau dia tidak mengenal Wirit, tapi mereka tidak percaya. Dan mereka mulai melakukan kekerasan kepada Nai. Dengan takut, Nai berteriak meminta bantuan.



Paul mendengar teriakan tersebut. Tanpa berpikir, dia langsung melompat masuk ke rumah Wirit dan menyelamatkan Nai.



Setelah Paul berhasil membawa Nai kabur dari rumah Wit, dia menanyai, apa yang Nai lakukan disana barusan dan siapa yang Nai temui. Tapi Nai tidak mau memberitahu, karena Paul juga memiliki rahasia yang Paul tidak ingin beritahukan padanya. Lalu Nai menyuruh Paul untuk membuka pintu mobil, karena dia mau keluar. Namun Paul tidak mau dan malah mendekatkan wajahnya, dan itu membuat Nai merasa gugup.


“Pasang sabuk pengamanmu. Aku akan mengantarkanmu,” jelas Paul. Dan Nai diam. “Kamu ingin aku yang melakukannya atau kamu lakukan sendiri?” tanya Paul. Lalu dia menarik sabuk pengaman disebelah Nai.

Dengan gugup, Nai menjauhi Paul sedikit. “Aku akan melakukannya sendiri,” balasnya, lalu dia memasang sabuk pengamannya. “Bagaimana dengan mobilku?”

“Aku akan menyuruh orang mengambilnya,” jawab Paul, singkat.


“Kamu tidak akan berterima kasih padaku?” tanya Paul, ketika Nai keluar dari mobil begitu saja, tanpa mengatakan apapun.

“Mengapa harus? Aku tidak memintamu untuk mengantarkan ku,” balas Nai dengan ketus.


Disaat itu, Paramee keluar dari rumah. Dia tidak senang melihat Nai pulang bersama Paul. Dan Ratnee dengan sengaja memanaskan situasi. Lalu Paramee pun menyuruh Nai untuk masuk duluan ke dalam rumah.


“Aku mau memperingatkanmu, kamu berhubungan dengan putriku dalam pekerjaan, itu sudah cukup. Karena Nai sudah punya tunangan,” kata Paramee, mengingatkan Paul.

“Bagus kamu menyebutkan tentang pekerjaan. Aku mau menanyai tentang aset perusahaan,” balas Paul. “Aku menemukan Crown Diamond memiliki kalung yang berharga, mengapa itu tidak ada di perusahaan?” tanyanya.


“Jika yang kamu maksud Pink Rose, itu aset pribadi Suriyakan. Tidak ada hubungannya dengan Crown Diamond,” balas Paramee.

Paul marah, karena Paramee berani- beraninya mengatakan kalau Pink Rose adalah aset milik Suriyakan. Dan dengan tegas, Paramee menekankan bahwa Pink Rose tidak termasuk dalam aset perusahaan, dan itu dia simpan untuk anak satu- satunya.

3 Comments

  1. Lanjut....semangat!!!!!!!!!!💞💞💞💞💞💞💞

    ReplyDelete
  2. Lanjut........💞💞💞💞💞💞💞💞

    ReplyDelete
Previous Post Next Post