Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E14

 

Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E14


tn. Weng memuji Fei’er yang sangat tenang dan tidak seperti gadis lain yang direkrutnya yang sekarang ini begitu kebingungan. Fei’er menanggapi dengan santai pujian tersebut. Hal itu membuat tn. Weng menjadi terkesan dan merasa sayang jika Fei’er sampai harus dipecat. Fei’er tahu kalau tn. Weng pasti mempunyai solusi agar mereka bisa memenangkan kompetisi ini. Dugaannya benar. tn. Weng memberitahu kalau caranya agar mereka melakukan apa yang disukai oleh Ketua. Dengan begitu, Fei’er akan mendapatkan jaminan ganda : menang atau jika kalah, dia tetap tidak akan dipecat.


Sementara itu, semua orang yang berada di team Xiaoting merasa pesimis bisa menang. Roubao  merasa kalau kompetisi ini mustahil untuk dilakukan dan para atasan hanya mencari cara untuk memecat mereka saja. Xiaoting tidak merasa demikian. Dia menyemangati mereka untuk tidak menyerah karna masih ada waktu 24 jam bagi mereka untuk mencari ide. Roubao berkomentar kalau lebih baik mereka mencari kerja sekarang daripada menghabiskan waktu mencari ide. Dia yakin kalau dia akan di PHK. Semuanya beneran udah pesimis kecuali Xiaoting.



Dia memutuskan untuk keliling-keliling mall, mencari inspirasi. Tidak disangka, dia malah menemukan seorang anak yang menangis karna tersesat dan terpisah dari orang tuanya. Dia pun berusaha menghibur anak itu dan membantunya mencari orang tua anak tersebut. Satpam disekitar sana juga ikut membantu untuk mengantarkan mereka ke ruang pengumuman. Untunglah, saat dalam perjalanan ke ruang pengumuman, mereka menemukan ibu anak itu yang juga sedang mencari anaknya dengan panik.


Peristiwa anak hilang ini jadi memberikan ide untuk Xiaoting. Diapun menanyai satpam, apa di mall ini ada area penitipan anak? Jawabannya tidak. Karna tidak ada pekerja untuk menjaga anak-anak yang dititipkan. Aha!



Xiaoting langsung menemui teamnya untuk memberitahu idenya. Mereka akan membuat pelayanan pelanggan : tempat penitipan anak. Di tempat ini, para orang tua bisa menitipkan anak mereka dan bisa berbelanja tanpa rasa khawatir. Hm, idenya sangat bagus, tapi para anggotanya merasa ide itu tidak mungkin dilakukan.


Berbanding terbalik dengan teamnya, team Fei’er sangat menyukai ide Fei’er dan mendukung sepenuhnya. Apakah ide Fei’er??

--


tn. Weng menemui tn. Zhao untuk menceritakan apa yang terjadi di departemen logistik termasuk kompetisi yang mereka lakukan. (Hm, tn. Weng udah seperti mata-mata tn. Zhao saja). tn. Weng juga menceritakan rencananya untuk membuat teamnya melaksanakan ide Yingshu. tn. Zhao memuji rencananya tersebut karna jika team yang memakai ide tn. Weng tetap dipecat oleh Lian Sheng, tentu akan membuat Yingshu jadi kehilangan muka. Semuanya akan menjadi menarik.

Sebenarnya, tn. Weng tidak berpikiran sejauh itu bahwa dia bisa saja meregangkan hubungan Lian Sheng dan Yingshu.

--


Jiajie menemui Yingshu. Dia tidak setuju kalau Yingshu langsung menerapkan ide art mall yang dikemukakannya waktu rapat dewan kemarin, karna kan belum ada persetujuan dari siapapun, terutama Lian Sheng. Dan sama seperti yang sudah diprediksi tn. Zhao, hubungan Yingshu dan Lian Sheng perlahan mulai merenggang karna perbedaan pandangan dan ide mereka. Yingshu merasa kalau idenya sangat bagus dan Lian Sheng hanya tidak bisa memahaminya. Dia mengakui kalau dia sangat menghormati Lian Sheng dan bahkan tergantung padanya, tapi bukan berarti setiap perkataan Lian Sheng adalah hal yang benar.


Jiajie berkomentar kalau skema ide Yingshu menarik, tapi mungkin saja Lian Sheng sudah mempunyai rencana tersendiri. Yingshu merasa tidak masalah. Dia malah ingin mengadu ide mereka untuk melihat hasil mana yang lebih baik.

“Apa kau sudah mendiskusikan dengan Lian Sheng mengenai peragaan busana kecil yang hendak kau adakan?”

“Masih belum. Aku berencana untuk mencapai sesuatu terlebih dahulu. Dengan begitu, mungkin baru bisa merubah pendapatnya. Bahkan jika dia tetap menolak ideku hingga akhir, aku tidak akan menyesal karna sudah mencobanya. Juga, tidak ada siapapun dipihakku sekarang.”


Jiajie sangat pintar. Dia merasa inilah hal paling aneh yang terjadi sekarang. Tidak ada siapapun dipihak Yingshu. Maksudnya, kenapa tn. Zhao tiba-tiba tidak mendukung Yingshu? Padahal, tn. Zhao adalah orang yang licik dan perhitungan. Apa ada sesuatu yang diincarnya?

Eh, bukannya memahami maksud Jiajie, Yingshu malah merasa Jiajie selalu menilai semua hal dengan negatif gitu. Jiajie tetap sabar menghadapinya dan memberikan nasehat bahwa apapun yang dilakukan seseorang pasti ada maksud dan tujuan tertentu. Yingshu hanya masih terlalu mudah hingga tidak bisa melihat hal tersebut. Karna itu, dia berusaha mengingatkannya.

“Karna aku adalah Ketua sekarang, mungkin kau harusnya lebih percaya padaku!”

--




Fei’er dan Xiaoting mulai berkeliling mall untuk melihat lokasi mana yang cocok di mall untuk menerapkan ide mereka. Xiaoting bahkan meminta izin Baozhu untuk dapat memakai barang yang ada di gudang. Setelah mendapatkan izin, Xiaoting mulai mengumpulkan barang-barang tersebut ke bagian mall yang dekat dengan ekskalator. Dia akan membuat arena bermain kecil untuk anak-anak.


Sementara Fei’er, dia sibuk melihat-lihat laporan skema fashion show milik Yingshu. Yap, dia akan membuat pelayanan yang di gabung dengan fashion show. Alasannya? Yah karna itu pasti ide tn. Weng agar dia memanfaatkan Yingshu yang ingin mengadakan fashion show. Berbeda dengan Xiaoting yang berusaha menyiapkan tempat seorang diri, dia pergi menemui Yingshu dan membahas mengenai skema tersebut. Dia memuji skema yang Yingshu buat sangat bagus, akan tetapi tempat yang ada di dalam mall tidak cukup untuk melakukan peragaan busana. Karna itu, dia menyarankan agar mereka melakukan penyesuaian sedikit. Yingshu menjadi tertarik.


Berbeda dengan Yingshu yang hanya fokus dengan hasrat dan idenya kemudian mengabaikan yang lain, Lian Sheng berbeda. Dia tetap fokus sama idenya tapi disisi lain dia juga terus memperhatikan gerak-gerik tn. Zhao yang licik dan suatu saat bisa menghancurkan Ounuo. Dang orang yang bisa diajaknya berkomunikasi mengenai masalah ini adalah Jeff.


Disaat mereka sedang asyik bercerita, ponsel Lian Sheng berdering. Telepon dari Xiaoting (namanya sudah ditukar. Sebelumnya, Lian Sheng menamainya : flashdisk. Tapi sekarang sudah Xiaoting). Jeff kaget karna Lian Sheng selama ini masih terus berhubungan dengan Xiaoting. Lian Sheng jujur kalau dia nggak bisa memutuskan hubungan dengan Xiaoting karna mereka sekarang menjadi semakin dekat.


Di depan Xiaoting, dia berubah menjadi sangat ramah dan baik. Bahkan, dia tidak bisa menolak permintaan Xiaoting. Xiaoting menelponnya untuk meminta bantuan. Dia meminta Ye untuk datang ke pintu masuk Ounuo.

Jeff yang melihat tingkahnya, tentu tidak tahan kalau nggak menggodanya. Dia sangat penasaran, apa arti Xiaoting baginya.  Lian Sheng beneran kesal Jeff menggodanya seperti itu. Dia memberitahu Jeff kalau sekarang Xiaoting bekerja di Ounuo dan dia harus berusaha untuk menghindarinya terus. Dia sangat ketakutan suatu hari.

“Kau takut padanya. Gadis ini benar-benar hebat,” puji Jeff.


Lian Sheng malas mendengar godaannya dan memutuskan untuk segera pergi menemui Xiaoting saja. Jeff jadi makin nggak tahan dan semakin senang menggodanya. Godaannya kemudian berubah menjadi serius. Dia dengan yakin berujar kalau Lian Sheng sudah berubah sekarang! Lian Sheng tidak menyadari perubahan dirinya dan menyangkal hal tersebut.


Lian Sheng sebenarnya merasa sangat bersalah harus berbohong terus menerus. Makanya, malam ini dia ingin memberanikan diri untuk mengungkap diri aslinya. Masalahnya, Xiaoting tidak punya waktu untuk mendengarkannya karna dia hanya punya waktu kurang dari 20 jam untuk menyiapkan tempat penitipan anak. Dan tujuannya memanggil Ye agar Ye mengantarkannya ke TK terdekat. Dia ingin melihat bagaimana bentuk dan konsep TK. Ye heran karna semua itu kan bisa dicari di TK.



Xiaoting mungkin kelewatan kreatif. Dia malah ingin melihat langsung. Mana dia nekat pula mau memanjat pagar TK. Untungnya Lian Sheng melihat CCTV dan segera menarik Xiaoting untuk tidak manjat lewat pagar depan. Dia akhirnya memutuskan masuk lewat pagar belakang dengan memanjat punggung Ye. Ye panik dan menolak masuk. Dia hanya akan menjaga diluar. Tapi, Xiaoting memaksanya untuk masuk. Ye nggak bisa nolak dan akhirnya ikutan masuk.

“Kau mau apa? Ngapain ke sini malam – malam?”

“Aku sibuk. Nggak punya waktu untuk cerita,” jawab Xiaoting.


Xiaoting ke sana hanya untuk melakukan riset mengenai warna dan bentuk apa yang disukai anak-anak. Selama Xiaoting sibuk keliling, Ye memilih untuk main seluncuran. Udah gitu, dia yang awalnya takut masuk ke dalam, malah mengulur waktu pergi dari sana dan mengajak Xiaoting bersantai sejenak. Xiaoting yang awalnya panik, perlahan jadi lebih tenang dan santai.



“Kenapa kau begitu terburu-buru?” tanya Ye, setelah Xiaoting lebih tenang.

“Karna aku akan di PHK. Jika aku tidak bisa membuktikan kemampuanku dalam waktu 24 jam, aku harus mengemasi barang-barangku dan pergi. Melalui upaya berat, aku akhirnya mendapatkan ide untuk membangun tempat penitipan anak di mall. Makany akau kemari untuk riset.”

“Kau kesini untuk mencari inspirasi? Udah ketemu?”

“Lebih kurang. Aku memeriksa perlengkapannya untuk tahu warna dan benda apa yang disukai anak-anak.”

Ye langsung berkomentar kalau setaunya di lantai 7 mall Ounuo ada area bernama Children’s Word. Harusnya kalau Xiaoting ke sana, dia bisa mencari tahu. Xiaoting baru tahu hal itu dan langsung protes. Wkwk, udah kayak pacaran saja saling berdebat.



Eh, sialnya, mereka malah ketangkap sama satpam yang lagi patroli. Bukannya merasa takut, Ye malah nantangin si satpam karna tersinggung dibilang mencuri. Wah, jadi bertengkar deh mereka. Xiaoting jadi panik. Dia meminta pengertian si satpam dan membuat alasan kalau Ye adalah abangnya dan memang ada masalah di otaknya. Jadi, abangnya ini tiba-tiba saja pengen mengunjungi TK tempat mereka dulu sekolah. Makanya dia membawa abangnya kemari.

Apakah satpam percaya? Tidak! karna TK itu juga belum buka terlalu lama, jadi mana mungkin alumni TK itu udah dewasa seperti mereka. Walau begitu, karna tidak ada yang dicuri, dibobol dan hilang, dia pun membebaskan mereka dengan peringatan agar tidak mengulangi hal ini lagi!

--


Dirumah, Fei’er sibuk menyiapkan fashion show besok. Dia sibuk memilih musik untuk latar fashion show besok dan kostum.

--


Nah, sekarang saatnya kembali ke Ounuo. Karna sudah tahu warna apa yang umumnya disukai anak-anak, Xiaoting harus mulai membangun arena bermain sekaligus penitipan anaknya. Masalahnya, tidak mungkin mengerjakannya hanya dengan 2 orang. Jadinya, Xiaoting meminta tolong sama Zihan dan Taizhe.


Saat tiba, Taizhe tentu kaget karna Lian Sheng ada di sana. Belum sempat dia menyapa, Lian Sheng langsung menyapanya dengan gaya bicara khas Ye, menggunakan dialek canton. Taizhe beneran bingung. Lian Sheng pun berbisik memberitahu kalau Xiaoting tidak tahu identitas aslinya dan mengira dia adalah tukang ojek ilegal bernama Ye Wen. Jadi, tolong jangan ungkap identitasnya. Taizhe mau ketawa ngakak mendengarnya, tapi berusaha menahannya karna takut kedengaran sama Xiaoting.


Nah, karna waktu mereka mepet, jadi Xiaoting sudah merencanakan untuk membuat dinding palet agar menarik perhatian anak-anak. Jadi, sepanjang malam ini, mereka akan menghias bagian atas dinding dengan gambar mereka, sementara bagian bawahnya akan disisakan untuk anak-anak besok. Dengan sangat efisien, Xiaoting mulai membagi tugas.


Ketika sedang memasang tali untuk menggantung gambar, tanpa sengaja tangan Xiaoting terluka. Padahal hanya luka kecil, tapi Ye langsung pergi ke apotek terdekat untuk membelikan obat. Selama Ye pergi, Taizhe mencoba mencaritahu bagaimana penilaian Xiaoting mengenai Ye. Dengan semangat, Xiaoting memuji Ye adalah orang baik yang selalu membantunya dan seperti mempunyai sihir. Maha kuasa.


Taizhe ketawa aja mendengarnya. Lian Sheng yang dingin bisa begitu hangat bagi Xiaoting.


Di saat mereka lagi sibuk bekerja, petugas security yang melihat mereka langsung mengusir. Untungnya Ye kembali saat itu. Petugas security untungnya juga mengenali Lian Sheng sebagai CEO Ounuo. Jadi, dia tidak jadi mengusir mereka setelah Lian Sheng memerintahkannya untuk membiarkan Xiaoting dkk sepanjang malam ini.


Ye beneran sangat perhatian. Dia membeli banyak sekali obat dan juga boks obat. Soalnya, besok kan Xiaoting buka tempat penitipan anak, jadi dia harus punya kotak P3K kalau nanti-nanti ada anak yang terluka. Xiaoting semakin memujinya sebagai orang yang perhatian. Taizhe jadi ikutan menggoda memujinya ‘sangat perhatian.’ Saking perhatiannya, dia sampai merasa terharu.


Sepertinya, hanya Taizhe dan Zihan yang bisa merasakan ada percikan-percikan asmara diantara mereka. Hanya saja, baik Xiaoting maupun Lian Sheng belum menyadari hal tersebut.


Ah, tiba-tiba saja, Taizhe iseng membahas mengenai CEO Ounuo. Xiaoting yang nggak tau kalau CEO Ounuo sebenarnya adalah tn. Ye alias Lian Sheng, langsung jadi kesal. Dia nggak suka dengan CEO Ounuo karna membuatnya susah seperti ini dengan mengadakan kompetisi. Kalau dia bisa masuk ke ruangan CEO, dia pasti akan mengolesi lem ke kursi dan menyebarkan pin di atas + memasukkan obat pencahar ke dalam kopinya.

Taizhe tertawa kecil mendengarnya. Sementara Lian Sheng bergedik ngeri.


Obrol-obrol sudah selesai. Sekarang saatnya lanjut bekerja. Saking lelahnya, Taizhe dan Zihan sampai ketiduran di lantai. Sementara itu, Xiaoting dan Ye berisitrahat sejenak. Karna kerjaan mereka sudah hampir selesai, Ye menyarankan agar Xiaoting tidur sebentar sebelum pagi tiba. Xiaoting udah sangat lelah, tapi dia tidak mau tidur. Dia mau menyelesaikan semuanya. Dia masih muda dan ini saat-saat terbaik untuk bekerja sekeras mungkin.


Walau umur keduanya terpaut cukup jauh, tapi obrolannya nyambung satu sama lain. Seolah tidak ada jarak. Seolah keduanya bisa saling memahami maksud satu sama lain.



Xiaoting yang sudah sangat lelah, akhirnya tertidur. Selama dia tidur, Ye menjaganya dengan sangat lembut. Dia benar-benar melindungi Xiaoting. Setelah memastikan semuanya aman, dia pun pergi.

--


Pagi sudah tiba. Lian Sheng harus kembali menjadi CEO Ounuo yang tegas. Dengan menahan kantuk, dia datang ke kantor. Udah gitu, dia cemas juga dengan ucapan Xiaoting kemarin, jadi sebelum duduk dikursinya, dia memeriksa dulu, apakah ada lem? Sebelum minum kopi yang ada di meja, dia mencium dulu aromanya, apa ada yang aneh? Setelah memeriksa semuanya, dia baru bisa tenang.



Sementara itu, di lantai 1 mall Ounuo, terdapat sebuah tulisan : Kopi Gratis Customer Break Area. Ini adalah bentuk pelayanan yang diberikan oleh Fei’er dan teamnya. Mereka menggabungkan ide fashion show dengan pemberian kopi gratis. Semua team termasuk Fei’er mengenakan kostum dengan tema dan bunga, kemudian berkeliling di sepanjang jalan yang sudah dikhususkan untuk mereka (tentu saja dengan bantuan Yingshu) dan mulai membagikan kopi. Atraksi yang mereka lakukan tersebut menarik perhatian banyak para pengunjung.


Ditempat yang tidak jauh dari mereka, Xiaoting masih tertidur. Yang membangunkannya adalah Rou Bao. Hal pertama yang dilakukan Xiaoting saat bangun adalah mencari Ye. Taizhe langsung berkomentar kalau Ye pasti sudah pergi.

Tidak membuang waktu, Xiaoting menyuruh semuanya untuk segera bergegas. Rou Bao segera bergegas untuk memanggil semua anggota team mereka.


Di saat Xiaoting dan teamnya baru mulai bergerak, team Fei’er udah mulai membagikan kupon suara mereka dan meminta para pengunjung yang mengambil kopi untuk memberikan suara untuk team mereka : Team A.

Hm, sebenarnya, tidak banyak yang dilakukan team A. Mereka hanya berkeliling sambil mengenakan kostum, memegang kotak suara dan membagikan kopi. That’s it.


Walau team itu sudah mulai bergerak, Xiaoting menyuruh teamnya untuk tidak menyerah duluan karna masih ada waktu beberapa jam hingga kompetisi berakhir. Mari berjuang.


Dari lantai atas, tn. Zhao dan tn. Weng memperhatikan mereka. tn. Weng pun memberitahu tn. Zhao mengenai Xiaoting adalah gadis yang waktu itu mengantarkan laptop Yingshu. tn. Zhao sangat tertarik dan memerintahkan sekretarisnya untuk mengawasi Xiaoting.




Team Xiaoting mulai bergerak membagikan brosur kepada para pengunjung agar mencoba layanan penitipan anak yang mereka sediakan. Dan perlahan, anak-anak mulai dititipkan. Taizhe dan Zihan juga masih ada di sana untuk membantu sekaligus memotret kegiatan anak-anak yang asyik bermain dan menggambar.


Yingshu yang baru datang, langsung menghampiri Xiaoting. Sayang sekali, tn. Weng langsung menariknya untuk pergi melihat keadaan team A. Dia menunjukkan bagaimana performa team Ah yang menggabungkan seni dan pelayanan. Dan itu adalah idenya demi membantu Yingshu membangun mall seni. Dia juga membual kalau semua pengunjung sangat ramai disini karna mereka menikmati melihat pertunjukkan seni (fashion show yang ditunjukkan Fei’er dan teamnya). Dia yakin kalau ide Yingshu pasti akan berhasil.



Yingshu yang hanya fokus pada ide dan mimpinya tanpa melihat realita, terbuai dengan kata-kata manis tn. Weng. Dia tidak melihat kemungkinan besar bahwa para pengunjung banyak berkumpul disana bukan karna tertarik pada fashion show team A, tapi pada kopi gratis yang mereka bagikan.


Fei’er yang licik, tersenyum saat melihat Yingshu dan berusaha menunjukkan sisi baik dirinya. tn. Weng pun memuji Fei’er dihadapan Yingshu sebagai orang yang berkontribusi atas acara ini. Dia memuji Fei’er yang pintar dalam menyusun semuanya.



Fei’er benar-benar licik. Dia dengan sengaja mengumumkan kedatangan Ketua Ounuo dihadapan para pengunjung.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post