Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E29

 

Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E29


Ibu sangat penasaran mengenai kehidupan Xiaoting di Shenzhen. Jadi, dia ingin Xiaoting menceritakan mengenai bagaimana kotanya, orangnya, pekerjaannya dan segalanya. Sayangnya, Xiaoting tidak bisa menceritakannya dan beralasan lelah sehingga dia menyudahi makan dan masuk ke kamar.



Ibu bukan orang bodoh. Dia tahu ada sesuatu yang terjadi pada Xiaoting makanya dia kembali begitu tiba-tiba. Dan satu-satunya orang yang bisa ditanyainya adalah Fei’er. Fei’er benar-benar nggak peduli sama Xiaoting dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Saat ibu menanyakan apa yang sebenarnya terjadi sama Xiaoting, dengan tanpa dosa, dia lebih bahagia karna Xiaoting sudah kembali ke Hengdian. Dia juga bohong kalau Xiaoting ada masalah di kantor dan di berhentikan sementara. Sulit dijelaskan jadi biarkan Xiaoting saja. Dan jangan bilang juga kalau dia memberitahu hal ini pada Ibu, takutnya Xiaoting khawatir.

Fei’er benar-benar tak punya nurani. Padahal dia keguguran, tapi dia sudah bersikap seolah itu tidak pernah terjadi. Sebaliknya, dia malah melimpahkan rasa bersalah itu pada Xiaoting.


Setelah mengusir adiknya dengan kejam, dia langsung memanfaatkan kesempatan untuk membuat Yingshu menyukainya. Dia menemani Yingshu minum hingga dia mabuk dan sok menghibur. Dia bersikap seolah dia adalah wanita baik yang penuh pengertian. Ah, kalau dipikirkan, dia sangat cocok untuk Yingshu. Dia suka mengatakan hal – hal yang menyenangkan hati Yingshu, dan Yingshu suka mendengar orang yang memujinya. Sangat serasi.


Yingshu terus bilang dia mencintai Xiaoting. Tapi, saat mabuk, yang terus dipermasalahkannya adalah Xiaoting yang tinggal di rumah Lian Sheng, bukan mengenai Xiaoting yang tiba-tiba menghilang lagi. Sebenarnya, banyak yang Yingshu dan Fei’er ceritakan, tapi hanya aku malas menguraikannya. Fei’er hanya memuja muji Yingshu dan Yingshu merasa senang atas pujian itu.

--


Fei’er benar-benar pandai memanfaatkan kesempatan dan simpati orang. Dia memanfaatkan Jiajie sehingga mulai hari ini, dia diangkat menjadi sekretaris Yingshu. Yingshu protes karna sekretarisnya di ganti tiba-tiba, tapi Jiajie tidak peduli.


Li Chun yang tiba-tiba dipecat dan digantikan oleh Fei’er padahal tidak melakukan kesalahan, tentu merasa marah. Dia semakin marah karna Fei’er bersikap sangat sombong dan tidak menunjukkan rasa hormat atau segan sedikitpun.



Fei’er sangat tidak pantas menjadi sekretaris. Dia tidak melakukan apapun. Hanya membuat kopi dan berkhayal dapat memiliki Yingshu. Tidak berguna.

--



Ketika bangun, yang pertama kali Xiaoting lakukan adalah memeriksa ponselnya. Ada banyak panggilan terjawab dari Yingshu dan Lian Sheng. Ibu ternyata sempat melihat ada nama Yingshu dan tn. Ye yang menelpon, jadi dia penasaran dan menanyakan Xiaoting, siapa keduanya? Tentu saja Xiaoting menolak menjawab.

Karena Xiaoting kelihatan sangat down, Ibu mencoba membuatnya lebih bersemangat dengan memintanya membantu mengantarkan pakaian pesanan ke para kru film yang syuting di lingkungan mereka.

--


Ounuo kembali melakukan rapat. Nah, siap rapat, tn Weng sedikit basa-basi sama Lian Sheng. Yingshu langsung nggak senang dan meneriaki nama pamannya agar segera mengikutinya. Astaga, sangat childish.


Aku bingung, entah Jiajie ini baik atau tidak. Dia tiba-tiba meminta Lian Sheng menemaninya ke Huangzhou untuk menemui klien. Padahal, itu memang sudah tugas Jiajie, tapi dia malah mengajak Lian Sheng ikut. Udah gitu, dia dengan sengaja bilang kalau Huangzhou sangat dekat dengan Hengdian. Hanya butuh 2 jam perjalanan.  Lian Sheng awalnya udah menolak, tapi pas kepikiran bisa sekalian ke Hengdian, dia langsung menerima.



Pertemuan dengan klien berlangsung sangat lancar. Selesai pertemuan, Jiajie mengajak Lian Sheng untuk jalan-jalan sebentar.

--


Di Shenzhen, Yingshu mengajak Taizhe dan Zihan bertemu. Dia datang dengan Fei’er. Zihan kelihatan nggak suka sama Fei’er. Yingshu menemui mereka, tentu saja untuk menanyakan mengenai Xiaoting. Taizhe belum mendapat kabar sama sekali dan janji akan memberitahu kalau dia mendengar kabar. Ah, Yingshu juga sempat menanyakan Taizhe, apakah dia ada rekomendasi lensa kamera? Taizhe menyebutkan sebuah merek.

--


Sambil jalan-jalan, Jiajie membahas masa lalu. Dia ingin tahu, apakah Lian Sheng menyesali apa yang pernah dilakukan padanya dia masa lalu? Tidak ada jawaban. Bagi Lian Sheng, hal itu sudah berlalu bertahun-tahun lalu, dan sebaiknya mereka melupakannya. Dulu, dia berharap Jiajie mempercayainya, tapi Jiajie tidak memberikannya kesempatan untuk menjelaskan. Akhirnya, dia sadar bahwa alasan mereka putus waktu itu adalah…

“Kita kurang saling mencintai,” sambung Jiajie.

Itu jawaban yang benar. Dan tampaknya, Jiajie menyesali hal yang terjadi dulu. Jiajie malah berujar kalau takdir mempertemukan mereka kembali. Lian Sheng setuju dengan hal itu, tapi hanya sebatas rekan kerja.

Setelah urusan kerja selesai, Lian Sheng segera pergi ke Hengdian. Dia akan mencari Xiaoting di kampung halamannya.


Xiaoting menghabiskan waktu dengan membantu ibunya mengantarkan kostum untuk kru syuting. Masalahnya, dia masih tidak bisa fokus kerja dan terus membuat kesalahan pengantaran. Hapenya juga sering dimatikan, jadi kalau ada perubahan lokasi, sulit menghubunginya.




Lian Sheng sudah ada di Hengdian. Dia menyewa skuter dan berkeliling Hengdian menggunakan skuter tersebut. Seolah takdir, Lian Sheng berhasil menemukan Xiaoting. Xiaoting juga sangat terkejut saat melihat sosok Lian Sheng dihadapannya. Dia tidak menyangka kalau Lian Sheng akan mencarinya hingga ke Hengdian.  Begitu bertemu, Lian Sheng langsung memeluk Xiaoting dengan erat melepaskan kerinduannya.

“Siapa yang mengizinkanmu pergi?”


Hal itu terlihat oleh Ibu Xiaoting yang baru saja keluar rumah. Ibu kaget apalagi Xiaoting kelihatan menangis. Dengan ramah, Ibu mengundang Lian Sheng ke rumahnya. Dia juga memberikan makanan untuk Lian Sheng.


Wajah Xiaoting kelihatan jauh lebih bahagia setelah melihat Lian Sheng. Ibu juga menyadari hal itu. Dia pun asyik menggoda putrinya dengan Lian Sheng. Aha, kelihatannya, Lian Sheng mendapat restu mertua.


Ibu juga baik menyuruh Lian Sheng untuk menginap di rumahnya. Lian Sheng sebenarnya segan dan juga dia sudah membooking hotel. Dia bisa kembali ke hotel dan datang lagi besok. Xiaoting membujuknya untuk menginap saja, anggap sebagai bayaran karna Lian Sheng mengizinkannnya tinggal di rumahnya waktu itu. Xiaoting kelihatan jauh lebih hidup setelah Lian Sheng datang.

Hal itu membuat ibu merasa bahagia dan tenang karna putrinya yang ceria sudah kembali.

--


Yingshu baru saja tiba di rumah. Ketika dia membuka pintu, sudah ada Fei’er dan beberapa orang di ruang tamunya sambil berteriak : “Surprise.”  Yingshu nggak suka dengan itu dan menarik Fei’er untuk bicara. Dengan seenak jidatnya, Fei’er menjelaskan kalau Jiajie sedang melakukan perjalanan bisnis, jadi dia teman-teman Yingshu untuk mengadakan pesta agar dia nggak kesepian (huft, dia kira ini rumahnya?! Suka-sukanya membuat pesta tanpa izin tuan rumah!)


Yingshu nggak suka dengan yang Fei’er lakukan. Fei’er itu hanya sekretarisnya dan itu bukan berarti dia berhak ikut campur di kehidupan pribadinya. Dengan marah, dia menyuruh Fei’er membubarkan pesta. Fei’er malah nggak mau dengan alasan teman-teman Yingshu baru saja datang.

“Baik. Kalau mereka tidak mau pergi, aku yang pergi!” kesal Yingshu dan pergi dari rumah.


Para tamu kebingungan karna si tuan rumah marah. Fei’er masih saja nggak mau mengakui kesalahannya dan malah berbohong pada para tamu kalau Yingshu ada urusan. Dia akan mengejar Yingshu dan mencoba bicara.

Yingshu pergi dengan taksi dan mengabaikan Fei’er yang terjatuh.

--



Lian Sheng nggak bisa tidur, jadi dia pergi jalan-jalan keluar. Tidak di sangka, Xiaoting juga ada di luar rumah dan melihat dinding yang dulu sering dicoretnya bersama kakakknya. Hanya Lian Sheng yang bisa memahami Xiaoting tanpa Xiaoting harus mengatakan apapun. Dia menyakinkan Xiaoting bahwa dia yakin suatu saat Fei’er akan bisa memaafkannya. Xiaoting harus tetap kuat demi ibunya.

--


Keesokan harinya, Fei’er meminta maaf atas kejadian kemarin. Yingshu tidak ingin membahas hal itu. Tapi, dia tetap memberikan peringatan pada Fei’er untuk tidak ikut campur dalam urusan pribadinya karna dia tahu tujuan Fei’er.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post