Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance
E26
Yingshu memanfaatkan kondisi
tangannya yang sakit untuk memperalat Xiaoting agar tetap berada di sisinya
dengan dalih menjaganya. Dia menyuruh Xiaoting untuk tidak menyalahkan diri
karna dia terluka karna kesalahannya sendiri. Dan juga, dia senang karna
dirinya yang terluka bukan Xiaoting. (Jujur saja ya, bagiku semua ucapan Yingshu itu cuma omdo. Kalau dia
memang senang dirinya yang terluka, tidak seharusnya dia memanfaatkan Xiaoting
seperti ini. Dan juga, kalau bisa memilih, kalau aku ada diposisi Xiaoting akan lebih memilih
dia yang terluka daripada meladeni Yingshu).
Nah, orang menyebalkan lainnya adalah Fei’er.
Dia itu ngincar Yingshu karna harta. Makanya, dia nggak mau Yingshu lepas dari
tangannya, karna dia udah sampai merubah identitas. Makanya, dia sangat iri dan
cemburu melihat kedekatan Yingshu dan Xiaoting saat datang ke studio. Padahal,
dia sudah menghalalkan segala cara, hingga hamil. Dia bertekad akan mendapatkan
hati Yingshu agar bisa membentuk keluarga bahagia untuk bayinya.
Lian Sheng yang juga datang ke
studio, tampak cemburu saat melihat kedekatan Xiaoting dan Yingshu. Tapi, dia
jauh lebih rasional dan tau seperti apa Xiaoting. Karna itu, dia menelpon
direktur rumah sakit kenalannya, untuk membantu mencarikan dokter tulang
terbaik di Shenzhen.
Yingshu beneran nggak mau
pulang dan mau tinggal di studio Taizhe hingga tangannya sembuh. Walaupun tidak
ada kamar yang tersedia, dia tetap mau tinggal. Dia bersedia tidur di kursi
ruang tamu.
Intinya, gegara Yingshu,
Jiajie semakin membenci Xiaoting. Yingshu tidak mau mendengarkannya, padahal
sedang sakit. Fei’er juga memanasi keadaan. Dia bahkan berkata akan menjemput
Yingshu.
Fei’er benar-benar gila.
Bisa-bisanya dia menelpon Xiaoting hanya untuk menyuruhnya berhenti bertemu
Yingshu. Xiaoting kesal karna dia sudah membujuk Yingshu untuk kembali ke rumah
sakit, tapi Yingshu yang nggak mau. Fei’er malah nggak peduli. Yingshu yang
mendengar obrolan Xiaoting ditelepon, merebut ponsel Xiaoting dan menegur
Fei’er untuk berhenti mengganggunya.
Lian Sheng udah sampai di
rumah. Dia menunggu telepon Xiaoting, tapi Xiaoting tidak kunjung menelpon.
Xiaoting juga merebut ponselnya balik dari Yingshu dan segera pergi ke
kamarnya. Dia langsung menelpon Lain Sheng. Xiaoting menceritakan mengenai
lengan tangan Yingshu dan Lian Sheng langsung bilang kalau dia sudah mencari
ahli utnuk memeriksa lengan Yingshu besok. Jadi tidak akan masalah dan Xiaoting
tidak perlu khawatir.
Yingshu ternyata diam-diam
menguping di depan pintu. Dia nggak suka mendengar suara bahagia Xiaoting
berteleponan karna dia bisa menebak yang ada diseberang telepon adalah Lian
Sheng. Makanya, dia berteriak kencang seolah kesakitan. Xiaoting kaget dan
otomatis mengakhiri telepon dan segera menemui Yingshu. Pas ditanya mengapa,
Yingshu menjawab tanpa rasa bersalah kalau dia lapar.
--
Pagi-pagi sekali, Fei’er sudah
merasakan rasa sakit yang sangat pada perutnya. Dia kelihatan khawatir dan
bicara pada bayi diperutnya kalau mereka harus lebih berusaha.
--
Putri tn. Zhao, Yangyang,
mencoba layanan ruang VIP. Stylist yang
bebertugas menunjukkan saran beberapa baju yang bagus untuknya. Tapi, Yangyang
tidak berhati-hati saat mengambil baju yang ditunjukkan sehingga nail art nya rusak. Dia sangat sombong
karna jelas-jelas itu kesalahannya sendiri tapi dia malah marah-marah dan ingin
bertemu dengan orang yang bertanggung jawab atas ruang VIP.
Orang itu adalah Jiajie.
Setelah mendengar penjelasan dari pegawai di ruang VIP, Jiajie tidak mau
menemuinya. Menurutnya, Yangyang hanya putri sombong dan congkak yang hanya
tahu menyulitkan orang lain. Lebih baik dia menelpon tn. Zhao untuk melaporkan
kelakuan putrinya tersebut.
Fei’er yang sedang berkunjung
ke ruangan Jiajie, langsung menghentikan dan mengajukan diri untuk pergi
mengatasi masalah itu. Jiajie langsung setuju.
Yangyang ternyata masih
mengenali Fei’er sebagai teman sekelas You Wei zaman sekolah dulu, karna waktu
itu You Wei memperkenalkan Fei’er begitu padanya. Walaupun Fei’er teman sekelas
You Wei, dia tetap tidak mau bicara dengan Fei’er karna yang dicarinya itu
orang yang bertanggung jawab atas ruangan ini. Fei’er berusaha mengambil
hatinya dengan memuji nail art nya
yang masih lumayan bagus.
Fei’er mencoba mengambil hati
dengan menggunakan You Wei. Dia membicarakan mengenai tipe wanita yang You Wei
sukai dan style yang bisa membuat You
Wei semakin menyukai Yangyang. Yangyang beneran bucin sama You Wei, jadi dia
langsung luluh begitu nama You Wei disebutkan. Kemarahannya juga lenyap dan dia
bahkan mau berteman dengan Fei’er di WeChat.
--
Hm. Kita kembali ke Yingshu.
Sesuai yang dikatakan Lian Sheng sama Xiaoting kemarin, hari ini juga, dia
langsung membawa dokter tulang terbaik di Shenzhen untuk memeriksa kondisi
tangan Yingshu yang patah. Dokter itu sudah melihat hasil X-ray dan catatan
medis Yingshu yang ditunjukkan Lian Sheng. Jadi, dia meminta Yingshu untuk
duduk untuk diperiksa.
Padahal dokter ini bicara
dengan sangat ramah dan baik, tapi Yingshu sama sekali tidak mau menatapnya dan
malah bicara dengan sangat sombong. Dia tidak mau diperiksa karna kemarin sudah
diperiksa. Xiaoting menegur sikapnya itu karna dokter sudah datang jauh-jauh,
jadi biarkan dia memeriksa sebentar. Yingshu malah mengeraskan suara kalau dia
bukan monyet di kebun binatang yang siapapun bisa melihatnya! (Ck, mau lihat monyet di kebun binatang juga harus beli tiket
masuk. Mana bisa sesukanya).
Lian Sheng mencoba memberi
pengertian kalau dokter Shen sudah meluangkan waktu di jam sibuknya untuk
memeriksa Yingshu. Yingshu tetap keras kepala kalau sudah ada Xiaoting yang
merawatnya dan itu jauh lebih hebat dari 100 orang berbakat! (memuakkan. Cowok tapi kelakuan kayak gini!)
Xiaoting beneran kesal. Dokter
Shen juga malas kalau seperti ini, jadi dia pamit pergi karna masih ada seminar
yang masih harus dihadiri. Lian Sheng dan Xiaoting beneran merasa nggak enak.
Mereka mengantarkan dr. Shen hingga ke mobilnya dengan rasa bersalah.
Xiaoting beneran muak dengan
sikap Yingshu. Lian Sheng bisa melihat kalau Xiaoting kelelahan. Xiaoting
membenarkan karna dia harus menjaga Yingshu sepanjang hari dan itu sangat
melelahkan. Hanya Lian Sheng yang bisa memahami perasaannya.
Yingshu ini beneran bocah
si**! Katanya nggak apa-apa tidur di sofa. Tapi baru sehari, dia sudah menelpon
sekretaris kantornya, Li Chun, untuk membelikannya sebuah tempat tidur mahal
dan beberapa perlengkapannya seperti bantal, guling dll kemudian antarkan ke
studio Hong Taizhe, hari ini.
Xiaoting merasa kalau Yingshu
sudah kelewatan karna sampai memesan hal seperti itu tanpa meminta izin Taizhe
yang mempunyai tempat. Yingshu tidak peduli karna dialah yang membayarkan sewa
tempat ini selama 1 tahun. Jadi, dia merasa kalau dia adalah bos Taizhe (cih, padahal dulu bilangnya bantu sebagai teman. Tapi
sekarang malah mengungkit dan memanfaatkannya!) Yingshu menyadari ekspresi marah Xiaoting dan beralasan kalau dia juga
disini karna urusan kerja. Tapi, lagi-lagi, dia mengungkit tangannya yang
patah. Bukan hanya itu, dia sudah menelpon ke bagian Logistik dan memerintahkan
mereka untuk memberikan izin Xiaoting tidak masuk selama 1 minggu, mulai hari ini.
Dengan begitu, Xiaoting bisa membantu proyeknya!!
“Kau memanfaatkanku?!!!”
“Ya. Aku suka memanfaatkanmu
seumur hidupku.”
“KAU GILA!!” maki Xiaoting.
Yingshu ini beneran bodoh! Dia
tidak sadar kalau sikapnya ini benar-benar memuakkan bagi semua orang. Orang
lagi sibuk bekerja, dia malah berteriak memanggil semuanya berkumpul dan
meminta mereka menulis di gips-nya ucapan harapan agar bisa cepat sembuh. Krik!
Tidak ada satupun yang mau menanggapinya.
Dia masih nggak nyerah dan
pergi menghampiri Taizhe. Taizhe mengabaikannya, tapi dia terus mendorongnya
dan memaksanya untuk menulis. Dengan malas, Taizhe pun menulis : “Terserah.”
Dia juga menghampiri Zihan dan
memintanya menulis. Dengan santai, Zihan menuliskan : “Cepat sembuh dan segera
pulang ke rumahmu!”
Terakhir, Xiaoting. Xiaoting
malas menanggapi sikap kekanak-kanakannya, jadi, dia bersembunyi.
--
Kondisi Fei’er benar-benar
nggak baik. Tapi, bukannya memeriksakan diri ke dokter, dia malah hanya minum
obat tradisional.
--
Xiaoting lebih memilih keluar
studio dan menelpon Lian Sheng. Dia juga udah malas masak untuk Yingshu. Nanti
dia masak yang gampang saja dengan Zihan. Ah, Lian Sheng benar-benar
pengertian. Dia tiba-tiba datang dengan membawa beberapa koki. Ini sebagai
gantinya karna mereka batal makan direstoran kemarin.
Para koki memasak makanan
mewah yang menggiurkan. Zihan dan Taizhe sangat bersemangat untuk makan. Mereka
duduk bersama untuk makan kecuali Yingshu yang menolak makan dan hanya duduk di
ruang tamu. Padahal semua mau menikmati masakan enak, tapi Yingshu malah
memerintahkan Xiaoting seolah Xiaoting adalah pembantunya, untuk memasak mie
instan.
Xiaoting menjawab kalau mie
udah habis. Yingshu malah mau pergi keluar membeli sendiri. Lian Sheng tidak
tega dan mengejarnya. Dia menegaskan pada Yingshu kalau Ounuo adalah milk
Yingshu, jadi untuk apa dia sampai membuat masalah ditempat Taizhe seperti ini.
Lian Sheng juga tahu kondisi tangan Yingshu sebenarnya yang hanya retak, dan
seharusnya Yingshu jujur kepada Xiaoting bukannya membuatnnya merasa bersalah
seperti ini. Yingshu nggak mau dan menyuruhnya untuk nggak ikut campur. Dia sok
– sok menantang Lian Sheng untuk merebut Xiaoting, padahal dari awal, dia sudah
kalah. Hati Xiaoting sudah untuk Lian Sheng dan tidak ada celah sedikitpun
untuk Yingshu.
Setelah bicara panjang lebar,
Yingshu akhirnya mau ikut makan.
Sementara itu, di Ounuo, saat
lampu sudah mati, Lucy diam-diam membongkar brangkas mencari sesuatu. Dia tidak
menyadari kalau sebuah CCTV terpasang dan mengawasi gerak geriknya.
Yingshu benar-benar merusak
suasana. Mungkin bagi yang lain, sebaiknya dia tidak ada di sana. Orang lagi
asyik makan, tapi dia malah terus minum walaupun sudah dilarang. Udah gitu, pas
Taizhe mau membantunya mengambilkan sayur, Yingshu malah menolak dan memerintahkan
Xiaoting. Taizhe ngotot melarang karna dia lebih dekat dengan Yingshu. Zihan
juga ikut membantu menyuapi. Tapi, Yingshu terus menerus menolak.
Ya udah, untung ada Taizhe dan
Zihan, jadi Lian Sheng bisa menikmati waktu sedikit dengan Xiaoting. Lian Sheng
memotongkan daging untuk Xiaoting dan mengajaknya bersulang. Yingshu nggak suka
dan mengajak Xiaoting ikutan sulang. Xiaoting langsung ngajak yang lain ikutan.
Xiaoting sudah membuat batas garis yang jelas dengan Yingshu. Yingshu saja yang
membutakan matanya sendiri dan tidak mau mengakui hal yang sudah jelas itu.
Makan malam sudah usai. Taizhe pun mengajak
Yingshu untuk bicara. Dia tahu kalau Yingshu menyukai Tao Xiaoting, tapi
hubungan Lian Sheng dan Xiaoting juga bukanlah candaan. Dia bisa lihat kalau
keduanya serius. Yingshu langsung bilang kalau itu yang membuatnya semakin
tidak bisa memaafkan Lian Sheng. Dia merasa Lian Sheng itu merebut Xiaoting
setelah membantunya waktu itu. Dia merasa seperti dibodohi! Lian Sheng bukan
orang yang dikenalnya dulu. Dia tidak akan menyerah dan tidak mau mengakui
kekalahan. Dan dia ingin Taizhe berada dipihaknya.
“Kau kira ini tarik tambang?
Kau bisa menang kalau ada banyak orang dipihakmu?” balas Taizhe, ketus.
Taizhe malas membahas masalah
ini. Dia menyuruh Yingshu untuk tidur dikamarnya malam ini sementara dia tidur
di sofa.
--
Lian Sheng menemui Jeff karna
kali ini Jeff yang menelpon. Jeff menunjukkan video CCTV yang diam-diam mereka
pasang. Dan terekam jelas sosok Lucy yang sedang menggeledah ruang kerja Lian
Sheng. Sudah jelas. Mata-mata SJ adalah Lucy.
Lian Sheng sangat kaget dan
tidak menyangka kalau Lucy adalah mata-mata tersebut. Tapi, dia juga tidak bisa
memecat Lucy begitu saja karna bisa ketahuan oleh pihak SJ. Ounuo sekarang
sedang ditengah reformasi, jadi tidak boleh ada masalah yang bisa mengacaukan.
Lebih baik dia mengatasi Lucy dengan cara yang lebih aman.
--
Kondisi Fei’er nggak baik. Dia
sering bermimpi buruk, mual dan mengalami keram perut. Akhirnya, dia pun
memeriksakan diri ke dokter kandungan. Dokter memberitahu kalau keram itu
disebabkan karna Fei’er terlalu cemas. Tapi, lebih baik jika Fei’er dirawat
untuk pemeriksaan lebih lanjut dan dia boleh pergi ketika lebih tenang.
Hm, padahal dia tahu kalau dia
sedang hamil, tapi dia malah mengenakan hak tinggi. Dan bukannya dirawat di
rumah sakit, dia malah pergi ke studio untuk mencari Yingshu. Dia ingin
memberitahu kehamilannya.
Xiaoting hanya berdua dengan
Yingshu di studio karna Taizhe dan Zihan sedang melakukan pemotretan dan akan
pulang terlambat. Udah tahu tinggal berdua, Yingshu malah minta tolong Xiaoting
untuk membukakan bajunya karna dia mau mandi. Sudah berhari-hari dia nggak
mandi karna bajunya nggak ganti.
Yah udah, Xiaoting bantuin,
tanpa pikiran apapun. Hanya Yingshu aja yang pikirannya kotor.
Setelah mandi dan membantu
mengeringkan rambut, Xiaotin mau istirahat. Tapi, Yingshu malah menahannya
tetap berada di kamar dengan alasan tangan kirinya gatal dan minta digaruk.
Menjengkelkan! Tidak ada senyuman sama sekali diwajah Xiaoting. Hanya Yingshu
saja yang terus senyum.
Setelah Yingshu tidur,
Xiaoting baru istirahat. Baru juga mau istirahat, malah ada yang menggedor
pintu. Fei’er. Dia datang di malam buta dan langsung mau ketemu Yingshu. Xiaoting
menyuruhnya untuk datang besok saja karna hari sudah terlalu gelap, tapi Fei’er
tetap ngotot mau masuk. Xiaoting menghalangi karna Yingshu baru tertidur dan
ini sudah larut malam!