Sinopsis Lakorn- Fah Mee Tawan Episode 12/1




Original Network : Channel 7

Singkorn merebut ponsel yang Paul pegang. Dan bawahannya menahan Wang. Saat keadaan terlihat sudah berbalik menguntungkan Singkorn dan Bos Kasin. Tiba- tiba datang kabar bahwa polisi datang.

Ini bagaimana kamu akan berakhir malam ini Khun Singkorn. Serahkan dirimu, kata Paul, menyarankan. Lalu dia maju dan merebut pistol yang Singkorn pegang serta menggunakan itu untuk menyelamatkan Wang yang disandera.

Nai mencoba menghubungi Paul. Tapi tidak ada diangkat.


Polisi datang. Dan tembak menembak terjadi. Disaat itu, Singkorn dan Bos Kasin diam- diam kabur dari lokasi kejadian.




Paul menghadang mobil Singkorn. Dan lalu dia memeriksa ke bangku penumpang. Tapi tidak ada siapapun disana. Yang ada hanya Suthee yang berada di bangku pengemudi.


Flash back

Wirit menawarkan Suthee sebuah pekerjaan. Yaitu malam ini, Suthee hanya harus menjadi supir bagi Boss nya.

Flash back end

Bagaimana kamu bisa disini? tanya Paul, terkejut.

Lalu polisi datang menghampiri mereka. Dia membawa Suthee bersamanya ke kantor polisi. Dan Paul membiarkannya.


Didalam mobil yang lain. Bos Kasin mempertanyakan Singkorn, bagaimana bisa polisi menemukan lokasi mereka. Lalu dia menjelaskan, jika dia sampai terlibat dalam masalah, maka Singkorn harus mengambil tanggung jawab menggantikannya. Dan Singkorn merasa panik serta kesal kepada Paul.

Seorang petugas polisi menjelaskan kepada Paul bahwa sekarang mereka tidak punya cukup bukti menangkap dalangnya. Jika mereka memiliki saksi, maka itu baru bisa dilakukan.

Bagaimana dengan supir Khun Singkorn? tanya Paul.

Dia menolak untuk mengatakan apapun, jawab si Petugas. Lalu dia pamit dan pergi duluan.


Paul diam dan menatap Suthee yang berada di ruang introgasi. Lalu tiba- tiba Nai datang. Dan dia memberitahukan apa yang terjadi kepada Nai. Seseorang menggunakan nama Crown Diamond untuk menyelundupkan barang ilegal bersamaan dengan barang mereka yang asli, dan pada malam kejadian, Suthee berada di dalam mobil Singkorn.

Seorang petugas polisi masuk ke ruang introgasi dan menanyai Suthee. Dan Suthee menjawab bahwa dia tidak tahu apapun, dia hanya datang karena seseorang membayarnya untuk menjadi supir.

Kemudian beritahu aku siapa yang menyuruh mu? tanya si Petugas. Dan Suthee hanya diam saja. Aku ingin kamu segera membuat keputusan. Alasan kamu belum ditangkap, karena tidak ada cukup bukti saja pada pemilik obat ilegal tersebut. Tapi jika kamu bekerjasama dengan kami, kamu akan menjadi saksi dalam kasus ini, jelas si Petugas.



Nai mengikuti Paul pergi dan menanyai, apakah alasan Paul pergi tiba- tiba semalam adalah untuk menangkap Singkorn. Dan Paul membenarkan. Lalu Nai menjelaskan bahwa dia tidak percaya kalau Suthee terlibat dalam konspirasi obat- obatan ilegal. Dan Paul menyarankan Nai untuk berbicara kepada Suthee supaya segera mengaku dan menjai saksi, jadi mereka bisa menangkap orang jahatnya. Sebab dia tidak akan membiarkan siapapun menggunakan nama Crown Diamond untuk melakukan hal ilegal seperti ini lagi.

Aku akan mendiskusikannya dengan Ayah, jelas Nai.



Apa yang bisa Ayahmu lakukan sekarang? Kamu pikirkanlah. Sampai hari ini saja dia tidak tahu bahwa dia membesarkan ular, komentar Paul.

Dia hanya mempercayai orang yang sudah lama bekerja dengan nya, balas Nai, membela Paramee. Selain itu, Paman Singkorn selalu bekerja dengan baik dalam membantu Ayah di masa lalu.

Kamu benar- benar mirip Ayahmu. Aku tidak terkejut sama sekali mengapa Suriyakan berada dalam kondisi sekarang, ejek Paul. Lalu dia pergi duluan.



Paramee memarahi Singkorn, karena Singkorn menggunakan Crown Diamond untuk menyelundupkan barang ilegal. Dan Net berusaha menenangkan Paramee, untuk jangan marah, karena ini hanya salah paham saja. Tapi Paramee tidak percaya, karena Nai sudah memberitahu semuanya.

Ini salahku, kata Singkorn, mengaku. Aku salah untuk membuat Khun Paul tidak senang, katanya, ternyata dia tidak mau mengaku, melainkan melemparkan kesalahan kepada Paul.

Apa maksudmu? tanya Paramee, tidak mengerti.


Apa Khun Nai yang memberitahumu? Bukankah dia berada disisi Khun Paul? Kamu sudah tahu bahwa Khun Paul bisa melakukan apapun. Dia menutup identitas nya, berbohong kepada kita semua. Tapi kali ini dia mungkin ingin menguburku hidup- hidup, jadi dia menjebakku, jelas Singkorn. Dan Paramee merasa goyah.

Singkorn sudah lama bekerja dengan kita. Tentang hal ilegal itu, dia tidak akan mungkin berani melakukannya, kata Net, membantu Singkorn. Dan Paramee jadi percaya dengan mereka.


Ketika Paramee dan Paul berpapasan jalan. Dengan malas, Paramee berjalan melewati Paul begitu saja. Tapi Paul menghentikannya dengan membahas tentang Singkorn.

Sangat mengejutkan, orang yang paling kamu percayai adalah orang yang paling membahayakan perusahaan, komentar Paul.


Begitukah? Kamu kira aku mempercayai setiap perkataanmu? balas Paramee dengan sikap tenang. Jika kamu ingin aku memilih, antara orang yang selalu setiap pada perusahaan dan orang yang ingin mencuri perusahaan, siapa yang kamu pikir akan aku percayai? tanyanya. Bukankah aku pernah bilang kamu mirip denganku sewaktu muda dulu? Sampai sekarang aku masih percaya itu. Ketika aku muda, aku membuat banyak keputusan buruk. Sekarang aku lihat apa yang kamu lakukan, aku pikir kamu akan menerima konsekuensi nya, seperti aku juga, jelasnya, menegaskan bahwa dia tidak mempercayai Paul sama sekali.

Hasil tes DNA keluar. Dan hasilnya, Paul adalah Poramee.


Wang datang menemui Suthee dipenjara. Dia menanyai, apakah Suthee mau membantu Paul dan menceritakan kebenaran.


Setelah berbicara dengan Suthee, Wang menghubungi Paul dan memberitahu bahwa Suthee bersedia untuk membantu mereka. Dan Suthee akan segera memberitahu polisi tentang Singkorn yang menyuruh nya datang ke gudang pada malam itu.

Mendengar kabar tersebut, Paul berterima kasih kepada Wang. Dan bersyukur karena Suthee mau membantu, serta dia tidak salah menilai orang.


Paul datang bersama polisi untuk menangkap Singkorn. Dan Singkorn merasa panik, tapi dia tetap mencoba tampak tenang dan mengikuti polisi.


Wirit datang ke perusahaan untuk memberitahukan hasil yang didapatkannya. Tapi tepat ketika dia datang, dia melihat Singkorn ditangkap oleh polisi. Jadi dengan ngeri, diapun langsung pergi darisana.


Ketika Wirit keluar dari perusahaan, dia ditabrak oleh sebuah mobil. Kemudian tepat disaat itu, Nai datang. Melihat itu, Nai menyuruh orang disekitar untuk segera memanggil ambulans.



Para karyawan menggosipi tentang Singkorn yang ditangkap oleh polisi. Net yang kebetulan lewat dan mendengar itu, merasa panik.

Nai juga mendapatkan kabar tentang Singkorn ditangkap. Lalu disaat itu, perawat yang merawat Wirit datang serta memberitahu bahwa Wirit masih tidak sadarkan diri.

Ng. Aku punya urusan untuk dilakukan. Jadi jika dia bangun, bisakah kamu menyuruhnya untuk menghubungi nomor ini? pinta Nai, memberikan kartu nama nya.


Nai masuk ke dalam mobil dan pergi dari rumah sakit. Dan didalam mobilnya terdapat tas milik Wirit.


Dikantor polisi. Singkorn menyangkal bahwa dia ada ke gudang pada malam kejadian. Tapi polisi tidak percaya, karena mereka memiliki kesaksian dari Suthee. Dan polisi meminta Singkorn untuk bekerja sama dengan mereka serta memberitahukan siapa saja komplotan Singkorn yang lain. Tapi Singkorn menolak untuk berbicara sampai pengacaranya datang.

Paramee menghubungi polisi dan mencari tahu tentang kasus Singkorn. Lalu dia memberitahu Net. Dan Net merasa sangat gugup, tapi dia menutupinya dengan baik dihadapan Paramee.


Siapa saksinya? tanya Net, ingin tahu.

Suthee.


Nai membawa Suthee yang sudah bebas dari penjara untuk makan bersama. Dan Suthee tidak menolak, tapi dia menjelaskan bahwa dia pasti akan membayar Nai untuk makanan ini nantinya, ketika dia sudah punya uang, karena dia tidak ingin berhutang apapun kepada Nai. Dan Nai tidak memaksa. Lalu dia ingin membantu Suthee mencari tempat tinggal, sehingga tidak ada yang mengusir Suthee lagi.


Siapa yang kamu maksud? tanya Suthee, tidak mengerti.

Khun Paul, jawab Nai.

Khun Paul tidak pernah mengusir ku. Dia mencoba memberiku pekerjaan, tapi aku menolak, balas Suthee, memberitahukan yang sebenarnya.

Mendengar itu, Nai teringat akan perkataan kasar yang telah dikatakan kepada Paul. Dan dia jadi merasa bersalah.


Kamu tahu mengapa? Karena aku tidak ingin kamu terlibat dalam hidupku lagi. Pulanglah sekarang, usir Suthee. Aku ada janji bertemu dengan Khun Paul, jelasnya. Dan Nai diam.

Karena Nai tampak tidak mau pergi, maka Suthee pun berniat pergi duluan. Tapi ketika dia berbalik untuk pergi, dia melihat seorang anak buah Bos Kasin datang. Dan dia merasa panik. Tepat disaat itu, Paul datang.


Paul membuat Suthee untuk kembali duduk ditempatnya. Seseorang mengikuti kalian berdua. Bertindak biasa saja dan lakukan apa yang aku katakan, jelas nya dengan serius.


Paul dan Suthee saling bertukar pakaian. Lalu Paul yang berpura- pura menjadi Suthee membawa Nai untuk kabur bersamanya. Dan si bawahan Bos Kasin langsung mengejar mereka berdua.


Sementara Suthee yang berpura- pura menjadi Paul, dia kabur dari pintu belakang resto, dan bertemu dengan Wang yang telah menunggu nya. Lalu dia mengikuti Wang.


Paul dan Nai sampai dijalan buntu. Jadi dengan terpaksa, mereka hanya bisa bersembunyi dibelakang truk besar untuk sementara.


Dua bawahan Bos Kasin semakin berjalan mendekati truk besar. Mendengar langkah kaki mereka, Nai merasa panik. Sedangkan Paul berpikir dengan keras.


Ketika dua bawahan Bos Kasin sampai didekat truk besar, Paul dan Nai sama sekali tidak ada disana. Lalu merekapun memeriksa ke dalam truk besar. Dan ternyata Paul dan Nai juga tidak ada disana. Hal itu membuat dua bawahan Bos Kasin merasa bingung. Karena tidak ada tempat sembunyi lain yang lebih mencurigakan selain truk besar tersebut.

Ternyata, Paul dan Nai bersembunyi diatas truk besar. Mereka berbaring disana.


Dan datang ke bar bersama seorang wanita cantik. Melihat itu, Net sama sekali tidak peduli. Lalu ketika Dan datang mendekatinya, Net tiba- tiba mendapatkan ide. Yaitu ide tentang pernikahan Dan serta Nai.


Paul menyarankan Nai agar mereka tetap tinggal diatas truk untuk sementara, sampai dua bawahan Bos Kasin pergi. Dan Nai hanya diam saja.

Berbaring disini, bisa melihat bintang yang cantik, gumam Paul sambil tersenyum menatap bintang dilangit.


Mendengar itu, Nai ikut menatap bintang di langit. Lalu dia menatap Paul. Mengapa kamu harus berakting seperti orang tidak berhati? Mengapa kamu berbohong padaku? tanyanya, ingin tahu.

Ketika aku jujur, kamu pikir aku bohong. Jadi aku memilih untuk berbohong saja, balas Paul.

Kamu suka mengatakan dan melakukan sesuatu yang sebaliknya?

Mungkin, jawab Paul, singkat, sambil menatap Nai.


Kalau begitu, segala yang kamu lakukan kepadaku adalah yang sebaliknya kamu rasakan terhadap ku? tanya Nai, memastikan. Mendengar itu, Paul diam. Apa itu sulit Khun Paul untuk mengikuti kata hatimu?

Tanya dirimu sendiri, jika kamu  bisa mengikuti kata hatimu atau tidak, balas Paul. Lalu dia memegang tangaan Nai dengan erat.


Secara perlahan, Paul mendekati Nai untuk menciumnya. Dan Nai menutup matanya serta menunggu Paul mendekatinya.

Tapi sayangnya, sebelum bibir mereka berdua sempat bersentuhan, tiba- tiba terdengar suara orang- orang yang mengganggu suasana mereka.

Hey! Hey! Simpan cepat! Sudah mau hujan!

Mendengar itu, dengan canggung, Paul dan Nai langsung saling berjauhan. Lalu  mereka bergegas turun dari atas truk.


Saat sudah sampai dirumah, Nai mengabari Paul dari telpon. Lalu dia menanyai tentang bagaimana Suthee. Dan Paul menjelaskan bahwa dia sudah menyuruh orangnya untuk membawa Suthee ke tempat yang aman. Mengetahui itu, Nai merasa lega dan berterima kasih pada Paul.



Net kemudian pulang. Dia pulang dalam keadaan agak mabuk. Apa kamu tahu siapa yang aku temui hari ini? tanyanya.

Siapa? tanya Nai.

Tunanganmu. Kamu pasti begitu sibuk akhir- akhir ini sampai kamu tidak punya waktu untuk menemui Dan, huh?! Jadi Dan memberitahuku untuk menyampaikan padamu untuk bersiap. Dia akan segera membawa orang tuanya untuk mendiskusikan pernikahan denganmu, jelas Net sambil tersenyum sinis.


Wang melihat Paul tersenyum- senyum sendiri. Dan dia menebak, pasti terjadi sesuatu yang bagus, ketika Paul dan Nai sedang bersembunyi barusan. Mendengar itu, Paul hanya diam saja sambil terus tersenyum.



Pagi hari. Paul mendesign kan cincin pernikahan yang disuruh oleh Paramee. Dan mengetahui itu, Dr. Kashane memberikan saran supaya Paul membuat cincinnya semewah mungkin. Dan Paul tidak setuju, karena tidak semua wanita suka hal mewah.

Itu benar. Jika itu Khun Nai, dia akan suka sesuatu yang lebih alami tapi cantik, gumam Dr. Kashane sambil tersenyum.

Kamu berbicara seperti kamu sudah berada didalam hatinya, komentar Paul dengan nada agak cemburu.

Khun Nai satu- satunya yang ada didalam hatiku, balas Dr. Kashane.

Mendengar itu, Paul langsung berhenti mendesign dan pergi untuk jalan- jalan sebentar.


Didalam kamar. Paul melanjutkan designnya. Lalu ketika dia mengingat perkataan Dr. Kashane tentang cincin yang cocok untuk Nai, dia tersenyum.


Dikantor. Gina dan yang lainnya ingin melihat cincin buatan Paul. Tapi Ting menghentikan mereka, karena jika cincin nya terbahayakan sedikit saja, mereka bisa bermasalah. Lalu dia membawa cincin tersebut pergi.



Ting memberikan cincinnya kepada Paul. Lalu Paul membuka kotaknya dan menunjuk kan cincin itu kepada Patcharee, Nai, dan Paramee, yang berada diruang rapat.

Inspirasi cincin ini berasal dari cantiknya bintang- bintang saat malam, kata Paul sambil menatap ke arah Nai. Dua orang yang menginginkan waktu untuk bergerak perlahan, menghargai satu sama lain didalam ingatan mereka, jelasnya.

Mendengar itu, Nai teringat akan kenangannya bersama dengan Paul. Dan lalu dia balas menatap Paul sambil tersenyum.



Ternyata klien VIP yang memesan cincin tersebut adalah Dan. Mengetahui itu, setiap orang merasa terkejut. Dan Paul merasa cemburu serta kecewa.

Melihat tatapan kecewa Paul, Nai merasa  bersalah. Tapi dia tidak tahu harus mengatakan apa.


Nai kemudian menarik Dan keluar dari ruang rapat, dan menanyai, apa tujuan Dan membuat Paul untuk mendesign kan cincin ini. Dengan jujur, Dan memberitahu bahwa ini bukanlah idenya, tapi ide Paramee. Alasan dia setuju adalah untuk memberikan kejutan kepada Nai.

Mengetahui hal tersebut, Nai merasa terkejut dan terdiam.



Paramee menghampiri Paul dan memberitahu bahwa mulai hari ini, dia berharap Paul bisa lebih paham dengan jelas. Yaitu Paul tidak akan pernah menjadi orang yang meletakkan cincin ke jari Nai. Karena dia tidak akan membiarkan Paul menyentuh orang yang dia sayangi.


Mendengar itu, Paul diam. Lalu ketika Paramee pergi, dia mencengkram gelas air dengan erat sambil tangannya berdarah.



Dari jauh, Nai melihat itu dan merasa khawatir.

1 Comments

Previous Post Next Post