Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E25

 

Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E25


Jiajie dan Lian Sheng bicara berdua setelah rapat. Tentu saja, Jiajie menegaskan alasannya memilih Lian Sheng murni karna Ounuo. Dia mengutamakan Ounuo. Walau begitu, dia tetap ingin proyek Someday yang diinginkan Yingshu tetap berjalan. Jiajie memberitahu pendapatnya atas proyek Lian Sheng yang unik karna menggunkakan teknologi tinggi dan pertama kalinya diterapkan, karna itu dia yakin kalau proyek itu akan sukses. Dia juga tahu kalau Lian Sheng akan mengalami banyak masalah, tapi dia akan mendukungnya.

Roubao menghampiri Xiaoting yang sedang membagikan selebaran. Dia mengabari kalau hasil rapat menyatakan Lian Sheng masih menjabat sebagai Ketua Ounuo. Kabar itu sontak membuat Xiaoting melonjak kegirangan. Sangat girang. Roubao sampai kaget karna Xiaoting begitu antusias.



Xiaoting yang sangat senang, langsung menelpon Lian Sheng. Lian Sheng masih bersama dengan Jiajie, jadi dia tidak menjawab telepon Xiaoting. Jiajie yang melirik sekilas, bertanya, kenapa tidak diangkat?

“Bukannya kita masih diskusi? Kalau telepon bisa menunggu,” jawab Lian Sheng.

Jiajie bisa mengerti dari ekspresi wajah Lian Sheng kalau dia sangat ingin menjawab telepon itu. Sepertinya, dia datang di saat yang tepat. Dia bisa menebak isi pikiran Lian Sheng juga. Pasti Lian Sheng akan menelpon Xiaoting untuk memberitahu kabar gembira ini begitu dia keluar ruangan.

“Kau jatuh cinta,” ujar Jiajie, melihat senyuman Lian Sheng. “Tidak. Kalau ingatanku tidak salah, dia bukan tipe yang kau suka,” goda Jiajie, jauh lebih santai.

Lian Sheng tersenyum malu. Jiajie makin senang menggodanya. Dia juga sadar diri dan pamit pergi agar Lian Sheng bisa langsung menelpon Xiaoting.


Dan benar saja, begitu Jiajie pergi, dia langsung menelpon Xiaoting. Xiaoting juga mengangkat teleponnya dengan sangat cepat karna dia memang sudah menunggu-nunggu Lian Sheng menelponnya balik. Begitu tersambung, Xiaoting dengan riang mengucapkan selamat dan mengundang Lian Sheng untuk datang ke studio  Taizhe agar mereka merayakan hal menggembirakan ini.


Saat pulang kerja, Xiaoting langsung membeli banyak sekali bahan makanan. Dia akan memasak banyak makanan untuk Lian Sheng. Dasar sial, Yingshu ternyata datang ke studio. Dia beralasan kalau suasana hatinya sedang buruk, jadi mau makan disini.

“Tidak ada yang bisa dimakan di studio,” ujar Lian Sheng, mengusirnya secara halus.

Yingshu nggak percaya karna dia melihat dua kantong besar bahan belanjaan Xiaoting. Dia beneran bodoh atau nggak peka, malah membawa masuk belanjaan tersebut ke dalam. Xiaoting jadi panik karna takutnya jika Yingshu bertemu dengan Lian Sheng, dia bisa memicu perkelahian. Makanya, dia mengirimi pesan sama Lian Sheng untuk memberitahu kalau Yingshu ada di studio dan terpaksa mereka harus membatalkan perayaan.


Padahal Lian Sheng udah bersiap-siap. Dia beneran kecewa.


Bukan hanya Lian Sheng yang kecewa, tapi juga Xiaoting. Saking kecewanya dia nggak semangat membersihkan buah. Eh, ternyata, Lian Sheng tetap nekat datang ke studio sambil membawa sebotol wine. Akhirnya makan malam yang berusaha dihindari, dimulai. Xiaoting duduk disebelah Lian Sheng.



Pas mau cheers, Zihan malah mengucapkan selamat pada Lian Sheng yang terpilih menjadi Ketua baru. Wajah Yingshu langsung muram. Zihan langsung terdiam, baru tersadar.

“Ternyata ini adalah pesta perayaanmu. Aku tidak bisa disini. Lebih baik aku pergi,” ujar Yingshu.


Taizhe berusaha menghentikannya karna mereka semua kan teman. Tapi Yingshu membalas dengan ketus kalau mereka bukan lagi teman! Lian Sheng mencoba menghentikan Yingshu dan mengajaknya toast, tapi Yingshu tetap saja ngambek. Xiaoting juga nggak suka dengan suasana ini dan memerintahkan semuanya untuk duduk dan makan bersama.


Padahal, di rumah Yingshu, Fei’er udah datang dengan tujuan memasak untuk Yingshu. Dia ingin menghibur Yingshu yang kalah dalam rapat dengan membuatkan sup. Jiajie dan Fei’er udah mencoba menghubungi Yingshu agar pulang cepat, tapi Yingshu sama sekali tidak bisa dihubungi. Jiajie merasa kalau Yingshu sedang ngambek padanya.


Yingshu benar-benar merusak suasana makan malam. Kalau dia nggak datang, mungkin suasana bisa lebih ceria. Semua sedang asyik makan, tapi dia malah hanya duduk diam seperti anak kecil yang tidak dibelikan mainan. Merajuk. Xiaoting juga muak dan menegur Lian Sheng dan Yingshu yang hubungannya menjadi seperti ini. Pasti ada kesalahpahaman diantara mereka.


Yingshu lagi-lagi malah mengungkit ingin meluncurkan Someday. Lian Sheng menjawab kalau Jiajie sudah membicarakan hal ini padanya, dan dia setuju untuk melakukannya. Yingshu bersikap kelewatan dengan meminta Xiaoting menjadi asistennya dan bergabung dengan teamnya mulai besok.

Lian Sheng menyuruh agar mereka mendengarkan pendapat Xiaoting. Yingshu pun menatap Xiaoting penuh harap.

“Maaf,” ujar Xiaoting, menolak membantu Yingshu.


“Kenapa?”

“Aku sudah melakukan proyek 3D. Aku tidak bisa menyerah begitu saja. Terlebih lagi, kini telah berkembang menjadi ruang VIP. Semakin tidak ada alasan bagiku untuk menyerah. Aku tidak tahu kenapa kau ingin aku menjadi bagian proyekmu, tapi aku ingin berusaha yang terbaik menyelesaikan proyekku.”

Yingshu tidak menyukai jawaban itu dan menuduh Xiaoting memihak Lian Sheng dibandingkan dirinya. Xiaoting marah dengan pemikiran picik seperti itu! Bagaimana bisa Yingshu berpikir dia memihak hanya karna dia tidak bergabung dalam teamnya?! Jika dia membutuhkan bantuannya, dia akan membantu. Namun, dia nggak bisa menangani dua proyek secara bersamaan. Dia akan kesulitan dan akhirnya mempengaruhi kedua proyek.

Argghh! Muak!!!! Yingshu malah menyuruh Xiaoting memilih : proyeknya atau proyek Lian Sheng.

“Karna kau bertanya, aku hanya mengutarakan pikiranku,” tegas Xiaoting.

Makin ngambeklah Yingshu dan memutuskan pergi. Suasana yang harusnya ceria, berubah jadi hancur. Dan itu karna seseorang bernama Qiu Yingshu.

(Please lah Yingshu. Kau itu, tolong ingat gimana waktu awal – awal memperlakukan Xiaoting. Caramu memperlakukannya berbeda dengan Lian Sheng. Dan sekarang, kau ngotot mau Xiaoting memilihmu! Nggak masuk akal lah. Selama ini, apa yang udah kau buat untuk Xiaoting? Bantu apa ? Sekarang, bertingkah seolah mau balasan. Memuakkan! Sana, sama Tao Fei’er saja. Toh kalian kan sudah melakukan ‘itu.’ Tanggung jawab sama perbuatan lah).


Lian Sheng dan Xiaoting berbincang berdua. Xiaoting ingin tahu kenapa Lian Sheng tadi menyuruhnya yang memilih? Itu sangat sulit untuknya. Lian Sheng jujur kalau sebagai CEO, dia tidak rela Xiaoting direkrut sama Yingshu. Namun, karna hubungannya dengan Yingshu yang sudah bertahun-tahun, dia tidak tega menolaknya di depan orang lain. Jadi, dia menyuruh Xiaoting yang memilih. Tidak di sangka, Xiaoting menolaknya.



“Dia terlalu emosional. Aku lelah disuruh memihak. Jadi, aku memilihmu,” jawab Xiaoting.

Lian Sheng senang mendengar jawaban Xiaoting. Ditambah lagi, Xiaoting bilang kalau dia sudah nyaman mengerjakan proyek 3D dan lebih suka saat bekerja dan berbincang dengan Lian Sheng. Lian Sheng pun merasakan hal yang sama.

“Aku tidak bisa mengatakan pada Yingshu perasaanku ini. Dia tidak akan mengerti. Tapi, aku bisa mengatakannya padamu,” ujar Xiaoting.

“Aku juga merasa bisa menceritakan apapun padamu.”


Xiaoting sebenarnya sedikit sedih. Padahal dia ingin mengadakan pesta untuk Lian Sheng, tapi hasilnya malah seperti ini. Gagal. Walau begitu, Xiaoting tidak mau hari ini berakhir begitu saja. Dia menyuruh Lian Sheng berdiri dan mereka berakting seolah minum bir untuk merayakan Lian Sheng yang menjadi Ketua, jadi dia tidak perlu pergi keluar negeri.

“Sebenarnya, aku sangat cemas selama pengumutan suara.”

“Takut kalah?”

“Bukan itu. Aku khawatir kau tidak akan keluar negeri bersamaku,” ujar Lian Sheng. Wooah, kode.


Xiaoting terdiam sesaat, “Pergi keluar negeri? Kita bisa melakukannya kapan saja.”

Woaah. Keduanya mulai saling memberi kode atas perasaan masing-masing.

--


Yingshu pulang dalam keadaan kesal. Dan lagi-lagi, Fei’er ada di rumahnya. Dengan riang, dia menyuruh Yingshu makan. Saat tahu yang memasak adalah Fei’er dan Jiajie, dia menolak untuk makan. Fei’er berusaha memperbaiki hubungan Yingshu dengan Jiajie. Dia bilang kalau Jiajie melakukan itu demi kebaikan Yingshu.


“Demi kebaikanku? Lalu, mengapa dia memilih Lian Sheng? Demi kebaikanku? Lalu, mengapa dia mengirimmu terus untuk mengawasiku setiap hari? Apa yang sebenarnya dia berikan padamu sebagai upah?” kesal Yingshu.

Fei’er marah. Dia merasa nggak adil. Dia kemari untuk memasak dan menunjukkan kepeduliannya, tapi apa dia pantas mendapatkan kemarahan Yingshu seperti ini?! Sudahlah. Dia pergi.


Fei’er pun pergi dengan lari sambil menangis. Dia merasa sangat marah. Tapi, ditengah jalan, dia mulai merasa mual dan muntah-muntah.


Jiajie yang sedari tadi ada di lantai atas, turun dan menegur sikap Yingshu pada Fei’er. Dia tahu Yingshu marah padanya, tapi tidak seharusnya dia melampiaskannya pada Fei’er yang nggak bersalah. Fei’er benar-benar peduli dan mencintai Yingshu. Dan sekarang, hari sudah gelap, apa dia nggak merasa khawatir?


Yingshu jadi merasa bersalah dan keluar untuk mengejar Fei’er. Tapi, terlambat, Fei’er sudah pergi dengan taksi.


Lian Sheng dan Xiaoting berbincang cukup lama. Sebelum pergi, Lian Sheng mengajak Xiaoting untuk makan malam bersama besok menggantikan malam ini yang berantakan. Besok, hanya berdua. Xiaoting dengan senang, mengiyakan.

--



Yingshu menelpon saat Fei’er udah sampai rumah dan mau tidur. Dia meminta maaf atas sikapnya tadi yang sudah kelewatan. Fei’er sangat senang dan malah ingin memasak lagi untuk Yingshu. Kali ini, dengan sopan, Yingshu menyuruh Fei’er untuk tidak menghabiskan waktunya lagi untuknya. Fei’er langsung kecewa.




Ditengah malam, Fei'er terbangun karna merasa mual. Dan tiba-tiba saja dia teringat sesuatu. Dia telat datang bulan. Makanya, esok harinya, dia pergi membeli test-pack. Hasilnya, dia hamil. Wajahnya kelihatan bahagia saat tahu kalau dirinya hamil anak Yingshu.


Dengan hati riang, dia pun pergi ke kantor dan langsung mencari Yingshu. Li Chun, sekretarisnya, memberitahu kalau Yingshu tidak datang hari ini. Fei’er pun memutuskan untuk menelpon Yingshu. Dia udah gembira, tapi langsung berubah jadi kecewa saat mendengar ada suara Xiaoting ditelepon.


Yingshu memaksa Xiaoting untuk membantunya memilih foto-foto yang bagus untuk di pajang di proyek Someday. Xiaoting nggak mau dan juga dia ada urusan. Zihan dan Taizhe jadi curiga kalau Xiaoting ada janji kencan. Xiaoting takut diinterogasi, jadinya dia memilih foto-foto yang dipajang dengan cepat dan juga memberitahu alasannya memilih foto tersebut.

Tugasnya sudah selesai, tapi Yingshu tetap tidak membiarkannya pergi. Dia malah meminta Xiaoting membantunya mengambil hasil karya Taizhe yang ada di gudang. Kalian tahu alasannya? Dia ingin mencegah Xiaoting pergi dengan Lian Sheng.




Lian Sheng sudah mengenakan pakaian yang sangat bagus. Lucy sampai memuji penampilannya yang tampak berbeda. Apa dia ada janji penting? Lian Sheng senang dengan pujian itu. Karna Lucy memujinya, dia baru teringat kalau hapenya tertinggal di ruangannya. Dengan baiknya, Lucy menawarkan diri untuk mengambilkan ponselnya. Saat Lucy mengambil ponsel, hpnya berbunyi dari nomor tidak dikenal. Saat mendengar suara ponselnya, Lucy langsung keluar dengan cepat dan panik agar Lian Sheng tidak melihat nomor yang menelponnya.


Xiaoting malas membantu Yingshu dan menyuruh agar Zihan saja yang membantu. Tapi, Yingshu malah memaksa Xiaoting untuk membantu memegang tangga untuknya. Xiaoting nggak suka di permainkan begini, jadi dia berteriak memanggil Zihan. Yingshu malah bermain-main dengan menggoyangkan tangga seakan akan terjatuh. Xiaoting jadi beneran kesal dan muak dengan sikapnya.



Akibat dia main-main mau jatuh dari tangga, dia akhirnya beneran jatuh dari tangga. Terpaksa, Taizhe, Zihan dan Xiaoting harus membawanya ke rumah sakit. Padahal itu adalah salah Yingshu sendiri, tapi dia bersikap seolah itu salah Xiaoting. Xiaoting jadi merasa bersalah dan berjanji akan membantu menjaga Yingshu hingga tangan kanannya yang patah sembuh. Yingshu sangat senang mendengar kabar itu dan langsung memanfaatkannya.


Lian Sheng sudah berada di restoran dan menunggu Xiaoting.


Jiajie dan Fei’er tiba di rumah sakit setelah mendengar apa yang terjadi pada Yingshu. Tapi, sifat Yingshu beneran kurang ajar sama Jiajie. Dia bersikap dingin dan ketus.




Lian Sheng terus menunggu hingga Xiaoting datang. Xiaoting masih belum pergi karna masih harus menunggu hingga Yingshu diobati. Karna Yingsu terluka, Fei’er malah menyalahkannya pada Xiaoting. Jiajie juga ikutan. Yingshu membela Xiaoting kalau ini salahnya sendiri.


Xiaoting akhirnya memiliki kesempatan untuk keluar dari kamar rawat Yingshu. Dia langsung menelpon Lian Sheng dan meminta maaf karna tidak bisa datang. Dia memberitahu yang terjadi pada Yingshu. Lian Sheng tidak merasa marah sebaliknya, segera datang ke rumah sakit karna khawatir pada Yingshu.


Sayang beribu sayang, kedatangannya tidak membuat Yingshu senang. Sumpah, dia memperlakukan Lian Sheng dengan kurang ajar. Menyebalkan!


Fei’er ingin menjaga Yingshu, tapi Yingshu tidak ingn bantuannya. Dia ingin Xiaoting yang menjaganya, apalagi Xiaoting udah janji akan menjaganya hingga dia sembuh. Fei’er beneran kecewa karna dia ingin memberitahu Yingshu mengenai kehamilannya.



Taizhe dkk udah pulang ke studio. Baru juga sampai, Yingshu udah nelepon nyari Xiaoting. Xiaoting yang memang merasa bersalah, mencoba bersikap baik, tapi tetap menjaga jarak. Eh, Yingsu malah kelewatan dengan datang ke studio dan mau tinggal sementara di sana.


Lian Sheng akhirnya kembali ke kantor. Tapi, komputernya bermasalah, jadi dia meminjam komputer Lucy. Lucy kelihatan tegang ketika Lian Sheng memakai komputernya. Lian Sheng pun terlihat membuat Lucy menyingkir dari sana dengan menyuruhnya membuatkannya kopi. Begitu Lucy pergi, Lian Sheng mulai melakukan sesuatu pada laptop Lucy yang ada di atas meja. Hm, mencurigakan.


Kenapa Lian Sheng melakukan hal demikian? Karna nomor yan terlihat di ponsel Lucy tadi.

 

1 Comments

Previous Post Next Post