Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E20

 


Sinopsis C-Drama : This World Does Not Look At Appearance E20


Keputusan Baozhu yang begitu tiba-tiba tentu mengagetkan Xiaoting. Tapi, dia juga bahagia karna Baozhu akan mengejar kembali impian yang sempat dilupakannya. Sebagai tanda perpisahan, Baozhu memberikan hadiah box berisi semua peralatan make-up nya untuk Xiaoting. Xiaoting merasa segan menerimanya karna Baozhu lebih membutuhkan box itu daripadanya. Baozhu memintanya untuk menerima. Biarkan box itu yang menemani Xiaoting hingga bisa mencapai impiannya.

--


Jeff mampir ke rumah Lian Sheng untuk memberitahu kalau belakangan ini, Yingshu sering kali datang ke bar-nya untuk minum. Apa ada masalah yang terjadi? Jeff menasehati Lian Sheng agar tidak terlalu keras sama Yingshu karna Yingshu butuh waktu untuk dewasa. Jika Lian Sheng terlalu terburu-buru, bisa-bisa itu menjadi bumerang bagi Lian Sheng.


Sebenarnya, Lian Sheng memang merasa cemas dengan sikap Yingshu tadi. Tapi, saat Xiaoting mengiriminya pesan untuk datang ke studio dan makan hotpot bersamanya, Lian Sheng tidak bisa menolak.



Lian Sheng benar-benar memahami Xiaoting. Padahal, dia sendiri punya masalah, tapi dia juga tahu kalau Xiaoting punya masalah. Xiaoting memberitahu kalau Baozhu akan pergi. Lian Sheng merasa hal itu normal karna hidup ini penuh dengan perpisahan. Dan juga, setiap orang punya keputusan masing-masing dan yang harus mereka lakukan adalah memberikan restu mereka. Setelah berbincang dengan Lian Sheng, mood Xiaoting menjadi lebih baik daripada sebelumnya.



Sementara itu, Yingshu merasa sangat percaya diri hari ini setelah berhasil mengalahkan Lian Sheng di pertandingan balap sepeda tadi, walaupun dengan kecurangan. Sayangnya, rasa percaya diri itu tidak bertahan lama. Saat dia ke studio Taizhe untuk mengunjungi Xiaoting, dia malah melihat Xiaoting keluar dari studio bersama Lian Sheng. Mereka naik motor bersama dan keduanya terlihat sangat dekat dan bahagia. Penuh canda tawa.



Pemandangan itu membuat mood Yingshu menjadi sangat buruk. Dia pergi ke Jeff Club dan terus memesan bir hingga mabuk. Jeff yang mengenal Yingshu tidak bisa membiarkan Yingshu mabuk seperti itu. Dia pun menghentikan Yingshu minum dan menanyakan masalahnya, karna dia akan mendengarkan. Sikapnya itu membuat Yingshu jadi kesal. Kalau Jeff tidak mau menjual minuman padanya, dia akan pergi ke bar lain. Jeff tidak mungkin membiarkannya minum di tempat lain dalam kondisi seperti ini, jadi dia berbohong akan memberikan liquor untuk Yingshu. Tunggu sebentar karna dia akan mengambilkannya.


Setelah mengatakan kebohongan itu, Jeff diam-diam menghubungi Jiajie untuk memberitahu kondisi Yingshu. Jiajie saat itu sedang bersama Fei’er. Setelah tahu Yingshu mabuk, dia meminta Jeff tidak membiarkannya minum lagi. Jeff juga tahu hal itu makanya dia menelpon Jiajie untuk segera datang menjemput Yingshu.


Entah bodoh ada bagaimana, Jiajie malah memberitahu kondisi Yingshu sama Fei’er. Dia bilang kalau Yingshu belakangan ini stress dan sering minum. Dia sudah sering menasehati, tapi Yingshu tidak mau mendengarkannya. Fei’er yang mendengar itu, merasa ada kesempatan baginya untuk mengambil keuntungan, jadi dia menawarkan diri agar dia yang menjemput Yingshu.

Jiajie padahal tidak tahu orang seperti apa sebenarnya Fei’er, langsung setuju dengan tawaran Fei’er. Dia berpikir kalau usia Fei’er dan Yingshu berdekatan, jadi akan mudah bagi Fei’er untuk bicara dengan Yingshu. Dan mungkin Yingshu akan mau mendengarkannya.



Yingshu sudah sangat mabuk dan terus meminta liquor yang Jeff janjikan tadi. Dia mulai mengacau karna menyadari kalau yang diberikan padanya adalah juice. Sikapnya benar-benar kelewatan dan kekanak-kanakan. Dia terus berteriak dan pergi dari sana sambil menunjuk-nunjuk ke arah bartender.


Fei’er tiba tepat di saat Yingshu keluar dari bar Jeff. Yingshu yang sudah sangat mabuk, langsung menarik Fei’er ke mobilnya dan mengajaknya untuk menemaninya minum. Fei’er tidak mau naik karna Yingshu sedang sangat mabuk dan tidak bisa menyetir. Yingshu tidak peduli dan menyuruh Fei’er untuk memilih : menemaninya atau pergi.

Keputusan Fei’er? Mengikuti Yingshu.


Di dalam mobil, Fei’er kelihatan sedikit takut melihat Yingshu yang mabuk berat dan sedang diliputi emosi. Mereka membeli beberapa kaleng bir dan berhenti di tengah jalan yang sepi untuk minum bersama. Fei’er mulai merayunya dengan bilang akan menemani Yingshu minum kapanpun Yingshu mau.


Yingshu kebawa suasana dan mulai mencurahkan isi hatinya. Dia merasa seperti bukan apa-apa, dan tidak ada yang menganggapnya.

“Kau adalah Qiu Yingshu, Ketua Ounuo. Kami semua iri denganmu,” ujar Fei’er.

“Semuanya berpikir kalau bisa mendikte apa yang harus ku lakukan. Semuanya ingin mengendalikanku. Di perusahaan, Lian Sheng seperti gunung yang tidak bisa ku lampaui bagaimanapun. Di rumah, Grace (Jiajie) mengurus segalanya dan aku seperti orang yang tidak ada. Di bar Jeff, bartender mengatur mengenai apa yang bisa kulakukan dan memperlakukanku seperti anak umur 3 tahun.”


“Mereka semua salah. Kau adalah kau. Qiu Yingshu adalah seorang pria dengan semangat yang gigih.  Untukku, itulah dirimu, pria yang sempurna.”

Ucapannya itu membuat Yingshu terbuai. Suasana hatinya yang buruk, dirinya yang tidak percaya diri dan dalam keadaan mabuk, membuatnya merasa bahagia ketika mendengar kata ‘pria yang sempurna.’ Fei’er padahal dalam keadaan jauh lebih sadar dari Yingshu. Seharusnya, dia tahu apa yang harusnya dia lakukan dan tidak.

Namun, Fei’er tetaplah Tao Xiaodi. Orang yang mengincar harta dengan jalan cepat dan menghalalkan segala cara.


Fei’er mencium Yingshu. Dan kalian tahu apa yang terjadi? Mereka melakukannya. Hubungan badan. Fei’er tidak merasa ada yang salah dengan tindakannya. Dia malah tersenyum menatap wajah Yingshu yang terlelap.

Yingshu sadar beberapa saat kemudian. Dia tidak ingat apapun yang dilakukannya. Ekspresinya berbeda dari yang diharapkan Fei’er.


“Jangan khawatir. Kita sudah dewasa. Aku tidak akan memintamu untuk bertanggung jawab,” ujar Fei’er, melihat ekspresi muram di wajah Yingshu. “Aku akan menganggap ini tidak pernah terjadi.”

(kalian percaya dengan ucapan Fei’er? Biar ku kasih spoiler sedikit. Fei’er hamil dan ingin memberitahu Yingshu agar tanggung jawab. Tapi…. Silahkan nantikan sinopsis episode-episode selanjutnya J )

“Aku tahu, bagimu aku bukanlah orang yang sempurna. Aku akan melupakan semua ini,” lanjut Fei’er.

“Maaf,” hanya itu kata yang terucap di bibir Yingshu.

Huft! Keduanya benar-benar. Padahal sama-sama dewasa tapi mereka tidak mengerti apa itu tanggung jawab.


Sementara itu, tidak jauh dari lokasi mereka, polantas sedang melakukan pemeriksaan kepada mobil-mobil yang lewat untuk mengetahui apakah pengemudi dalam keadaan mabuk atau tidak. Pemeriksaan itu juga sedang diliput oleh reporter.



Yingshu dan Fei’er tidak mengetahui hal itu dan melewati tempat pemeriksaan. Yingshu masih belum sadar, sehingga dia menyetir dengan asal. Fei’er panik karena di depan sedang ada pemeriksaan. Dia memberitahu Yingshu, tapi Yingshu terlalu mabuk sehingga dia malah membanting setir. Mobilnya menabrak mobil di depan yang sedang antri untuk pemeriksaan.



Aksi mengemudi ugal-ugalan itu membuat reporter tertarik untuk meliput. Jackpot! Reporter mengenali wajah Yingshu yang adalah Ketua Ounuo. Polisi juga memeriksa kadar alkoholnya dan dalam keadaan mabuk berat.

Berita mabuknya Ketua Ounuo dan mengemudi ugal-ugalan hingga menabrak menjadi topik hangat dalam sekejap.


Ditempat lain, Xiaoting dan Lian Sheng sedang berjalan-jalan di tepi sungai. Ditengah obrolan, Xiaoting mendapat telepon dari Fei’er yang memberitahu kalau dia dan Yingshu sekarang ada di rumah sakit. Polisi juga ada di sini.

Xiaoting panik takut Fei’er kenapa-napa dan langsung mengajak Lian Sheng ke rumah sakit.


Fei’er sedang menemui dokter terkait pemeriksaannya. Karna tabrakan tadi, dia mengalami gegar otak ringan. Dokter memberitahu kalau seharusnya itu tidak menjadi masalah besar. Fei’er merasa kecewa dengan hasilnya dan malah menanyakan, apa gejala jika gegar otaknya serius? Dokter menjawab kalau Fei’er akan merasa mual, muntah bahkan pusing. Jika Fei’er merasa tidak enak badan setelah pulang, dia bisa datang untuk konsultasi.


Yingshu juga sedang diperiksa keadaannya. Polisi juga memberitahu kesalahan yang sudah Yingshu lakukan. Mengemudi dalam keadaan mabuk dan kencang. Jika dia nggak sayang nyawa, setidaknya pikirkan nyawa orang yang dibawanya. Begitu Fei’er keluar, dokter menanyakan pada Fei’er, kenapa dia tidak menghentikan Yingshu menyetir padahal tahu Yingshu mabuk.


Yingshu membela Fei’er. Dia bilang kalau Fei’er sudah mencoba menghentikannya, tapi dia yang memaksa. Jadi, ini kesalahannya.


Lian Sheng dan Xiaoting tiba tidak lama kemudian. Yingshu sedang diinterogasi oleh polisi. Lian Sheng ingin menemuinya tapi Yingshu malah tidak mau. Lian Sheng menanyakan pada polisi mengenai pelanggaran yang dilakukan Yingshu.

“Dia tidak terlalu mabuk. Hasil test menunjukkan kurang dari 80mg. Tapi, dia tetap dianggap mengemudi dalam keadaan mabuk. Jadi, dia akan didenda dan dijatuhi hukuman penahanan administratif sepuluh hari,” jelas polisi.



Jiajie juga tiba tidak lama kemudian. Fei’er segera menemuinya dan meminta maaf karna hal seperti ini terjadi. Jiajie tidak menyalahkannya karna dia watak Yingshu, sebaliknya, dia merasa khawatir karna Fei’er mengalami gegar otak ringan. Lian Sheng melihat kedatangannya dan menyuruh agar mereka kembali ke perusahaan untuk mengadakan rapat dewan. Kita harus membahas masalah ini dan bagaimana memberikan pernyataan ke publik.


Karna khawatir mengenai kondisi Fei’er, maka Xiaoting mengantarkannya pulang dan merawatnya. Dia membuatkan bubur untuk Fei’er dan menyarankan kalau harusnya Fei’er tetap di rumah sakit untuk observasi. Fei’er nggak mau karna waktu menjalani operasi plastik, dia nggak bisa ngapa-ngapai selain menatap plafon kamar rumah sakit. Dan itu membuatnya merasa muak.


Fei’er juga meminta Xiaoting untuk tidak memberitahu siapapun mengenai kecelakaan ini pada ibunya. Dan juga, dia lebih bersyukur karna wajahnya tidak terluka. Xiaoting beneran kesal karna yang Fei’er khawatirkan malah wajah. Fei’er berujar kalau wajahnya ini sangat mahal dan dia bergantung pada wajahnya.

Xiaoting kemudian menanyakan, bagaimana Fei’er bisa bersama Yingshu? Fei’er pun menceritakan semuanya. Xiaoting makin penasaran karna sejak kapan Fei’er dekat dengan Jiajie. Ah, daripada membahas topik itu, Fei’er lebih khawatir dengan Yingshu yang akan di penjara selama 10 hari. Yingshu pasti tidak bisa menerimanya.

“Dia pantas mendapatkannya. Tidak ada yang memaksanya mengemudi saat dia mabuk,” pendapat Xiaoting.

Fei’er tidak suka mendengar komentar tersebut. Xiaoting jadi kasihan juga dan teringat saat Yingshu menyatakan cinta padanya. Xiaoting nggak berani memberitahu itu pada Fei’er, karna dia tahu Fei’er mengincar Yingshu.

--


Rapat darurat dilakukan demi membahas mengenai masalah Yingshu. Mereka harus menyamakan perkataan jika reporter bertanya. Para  pemegang saham sebenarnya sudah kesal dengan Yingshu karna apa yang dilakukannya ini mencemarkan nama baik Ounuo padahal dia belum lama menjadi Ketua Ounuo. Jiajie angkat bicara meminta maaf pada mereka semua mewakili Yingshu.

tn. Zhao malah memperkeruh suasana dengan menanyakan Lian Sheng, kenapa skandal Yingshu ini begitu cepat tersebar ke media? Bukankah harusnya mereka bisa menghentikan media? Lian Sheng tahu dia mau disudutkan, jadi dia menanyakan, apakah tn. Zhao punya cara untuk menutup masalah ini? tn. Zhao menjawab kalau selama Ounuo berada dibawahnya, mereka selalu berhubungan baik dengan media. Tujuannya adalah melindungi Ketua dan Ounuo.


Lian Sheng memberikan pendapat kalau mereka bisa menghentikan sebuah media, tapi apa bisa menghentikan semua media? Jika hal ini terjadi, skandal akan semakin besar. Makanya, dia nggak suka kalau mereka menggunakan kesalahan untuk menutupi kesalahan lainnya.

“Jadi, maksudmu, kau akan mengabaikan situasi Ketua dan Ounuo?” tanya tn. Zhao.

Lian Sheng mengeraskan suara. Dia kan sudah bilang, mereka akan mengeluarkan penyataan dan mengakui kesalahan. Dengan cara ini, kita bisa memandu opini publik untuk meminimalkan dampak negatif pada Ounuo!

Terjadi pertentangan. Ada yang lebih mendukung saran tn. Zhao yaitu menyuap media agar tidak menayangkan skandal Yingshu. Ada juga yang memihak Lian Sheng.


Karna seperti tidak ada jalan keluar, tn. Zhao menyuruh agar Jiajie yang memutuskan sebagai pemegang saham mayoritas Ounuo dan juga anggota keluarga Yingshu.

“Apa hubungannya ini dengan keluarga? Mengemudi saat mabuk itu sudah salah! Namun kalian masih berusaha meyembunyikannya,” marah Lian Sheng. “Apakah kalian kira orang lain tidak akan tahu?”

“Bagaimana kau bisa tahu kalau tidak mencoba!” teriak tn. Zhao.


Jaijei ikut berteriak menyuruh semuanya untuk diam. Suasana sangat tegang. Tapi Lucy malah datang memanggil Lian Sheng karena ada sesuatu. Baru juga Lian Sheng beranjak pergi, tn. Weng udah langsung menyebar hoax menyebut Lian Sheng ingin mengkhianati Ketua di saat kritis begini.


Ternyata Lucy memanggil Lian Sheng karna berita mengenai Yingshu akan disiarkan di jam selanjutnya sebagai hot news.  Lian Sheng menanyai Lucy, apakah mungkin untuk menutup masalah ini? Lucy menjawab kalau itu sulit dan ada kemungkinan mereka akan ketahuan menutupi berita.


Baru juga dibicarakan, ada notif di ponsel Lucy. Berita mengenai skandal Yingshu sudah tersiar. Berita itu disiarkan  oleh stasiun tv yang tadi meliput pekerjaan polantas. Ah, percuma sudah.




Lian Sheng sudah kembali ke mejanya. Semua yang lain juga sudah melihat berita itu. tn. Zhao menyarankan agar mereka menghapus berita ini karna opini publik hanya akan bertahan sebentar dan di ganti dengan skandal lain. Lian Sheng merasa itu mustahil. Masalah hanya akan semakin besar jika mereka beursaha menutupinya. Hanya dengan mengakui dan membuat Yingshu bertanggung jawab, Ounuo tidak akan kehilangan citra!


Tidak ada titik temu. Jiajie menyuruh agar mereka mendiskusikannya lebih lanjut sementara dia akan bicara berdua dengan Lian Sheng.


Skandal Yingshu ini beneran membuat Lian Sheng stress. Dia sudah memilih jalan keluar terbaik, tapi semua ngotot mau menutupi. Jiajie pun demikian. Dia marah-marah dan menyebut Lian Sheng tidak rasional. Jiajie tidak mau citra Yingshu tercemar karna dia masih muda. Lian Sheng menjadi emosi karna tidak mungkin mereka menutupi kesalahan. Keduanya berdebat hebat!


Jiajie tidak mau tahu apapun. Dia tidak peduli benar atau salah. Yang pasti, dia akan melindungi Yingshu! Lian Sheng sangat kecewa dengan sikapnya tersebut.

“Apakah kau tidak tahu Yingshu akan membencimu saat dia bebas nanti?” tanya Jiajie.


“Dia bisa membenciku jika dia mau. Jika tidak, dia tidak akan pernah tumbuh dewasa. Dia harus menanggung konsekuensi atas apa yang dia lakukan.”

Jawaban itu membuat Jiajie semakin marah dan memakinya sudah gila.


Lian Sheng tahu kalau percuma membuat Jiajie mengerti. Jadi, dia mengambil tindakan ekstrem. Tanpa persetujuan Jiajie, dia melakukan konferensi pers. Di depan reproter, dia mengakui kesalahan Yingshu. Dan selama Yingshu ditahan, maka Lian Sheng akan menggantikannya sebagai Ketua.



Tindakan Lian Sheng itu, seperti yang bisa diduga, membuat Jiajie sangat marah. Yingshu yang melihat berita itu di kantor polisi juga diliputi amarah dan kebencian. Ditambah lagi, orang yang ditahan bersamanya, mengejeknya yang harus dihukum walaupun orang kaya. Inilah yang disebut : ‘semua sama dimata hukum.’


Begitu konferensi pers berakhir, Jiajie langsung menemuinya. tn. Zhao juga ada di sana. Jiajie menuduh Yingshu yang berusaha melengserkan Yingshu!

“Bukan, aku melindunginya,” jawab Lian Sheng.

“Melindungi? Kau menghancurkannya! Bagus! Kau tidak menekan opini publik sama sekali. Sebaliknya, kau menarik perhatian masyarakat atas masalah ini. Apa yang berusaha kau lakukan pada Ounuo?!”


tn. Zhao yang sedari tadi diam, angkat bicara. Dia berpendapat kalau tidak ada yang salah dengan cara Lian Sheng mengatasi skandal ini. Intinya, dia sok membela tapi bisa juga memperkeruh suasana.


“Apa yang kulakukan sekarang ini, tidak memerlukan penilaian kalian apa itu benar atau salah. Ketika Yingshu bebas, dia akan mengerti kenapa aku melakukan ini. Disamping itu, aku yakin, jika almarhum Ketua masih ada, dia akan mendukungku karna aku sadar ini adalah solusi terbaik untuk saat ini,” ujar Lian Sheng.

Mau apapun yang dikatakan Lian Sheng, di mata Jiajie dia sudah seperti kriminal. Mungkin, dia menganggap Lian Sheng jauh lebih buruk daripada apa yang sudah Yingshu lakukan. Dan hal ini adalah yang disukai tn. Zhao.

--



Xiaoting tidak bisa tidur sedikitpun karna mengkhawatirkan Lian Sheng. Sebaliknya, Fei’er yang sok perhatian sama Yingshu malah sudah tertidur sangat lelap. Karena Lian Sheng tidak bisa dihubungi, maka Xiaoting pergi mengunjunginya di depan rumah.


Dia menunggu Lian Sheng pulang hingga tertidur. Lian Sheng yang mengalami banyak masalah hari ini, merasa sedikit bahagia melihat Xiaoting yang datang mengunjunginya. Dia membawa Xiaoting masuk dan membuatkannya cokelat panas.



Hanya Xiaoting yang mengerti keputusan Lian Sheng dan mendukungnya, di saat semua orang menentangnya. Hanya Xiaoting jugalah yang mengerti perasaan Lian Sheng sebenarnya. Bagi Xiaoting, Yingshu memang harus menghadapi hukuman atas kesalahannya, karna dengan begitu, dia baru bisa dewasa. Dia yakin, kelak, Yingshu akan berterimakasih atas keputusan Lian Sheng saat ini.

Hati Lian Sheng benar-benar tersentuh. Xiaoting benar-benar memahaminya. Pertemuan dan obrolan singkat itu sudah bisa menghibur dan menghilangkan kecemasan Lian Sheng.



Saat Xiaoting mau pergi, Lian Sheng memintanya untuk menunggu dan menemaninya sebentar karna dia sangat lelah. Karna Xiaoting ada disisinya, Lian Sheng bisa tertidur lelap. Setelah memastikan Lian Sheng tidur, Xiaoting baru pergi.

--


Baru juga tiba di kantor, Lian Sheng udah harus mendapat sindiran dari tn. Weng. tn. Weng mendekatinya dan sok nanya, dia mau ke ruang kerjanya atau ruang kerja Ketua? Lian Sheng hanya menanggapi sekilas dan menuju ruangannya.



Pas lagi menuju ruangan, dia nggak sengaja melihat Jiajie yang lagi berdiri di depan pintu dengan menahan rasa sakit. Dia langsung menolongnya dan membawanya ke rumah sakit.



Dokter yang memeriksa keadaannya, memberitahu kalau Jiajie mengalami usus buntu dan harus segera operasi. Yang membantu proses pendaftaran dan segalanya adalah Lian Sheng. Saat sedang menunggu Jiajie di operasi, Lian Sheng mendapat telepon dari  Xiaoting. Xiaoting membuatkannya makanan dan hendak mengantarkannya pada Lian Sheng.


Lian Sheng memberitahu kalau dia lagi di rumah sakit menemani Jiajie. Fei’er tanpa sengaja mendengar pembicaraan mereka. Xiaoting dengan panik langsung mengakhiri telepon. Dari Xiaoting, Fei’er jadi tahu kalau Jiajie ada di rumah sakit karna usus buntu.


Saat tahu hal itu, Fei’er langsung bergegas ingin membuatkan sup ayam. Tapi, pas mau masak, dia langsung akting pusing. Xiaoting mana bisa membiarkannya memaksa, jadinya, dia yang membuatkan sup ayam.

 

 

1 Comments

Previous Post Next Post