Original Network
: Channel 7
Paul
mengadakan rapat. Dia menanyai Singkorn dan Net, mengapa tidak ada seorang pun
yang memberitahu nya, ketika Jade di antar lebih awal daripada waktu yang
seharusnya. Dan Net berpura- pura peduli, dia menjelaskan bahwa karena Paul
tidak ada, maka dia membiarkan Singkorn untuk menggantikan Paul. Lalu Singkorn
menyarakan Paul untuk mengecek saja lagi, jika Paul memang tidak percaya
kepadanya.
“Aku akan mengeceknya,” kata Paul,
mengiyakan saran Singkorn. Mendengar itu, Singkorn merasa tidak menyangka serta
tidak senang.
Net kemudian
mengalihkan pembicaraan. Dia ingin tahu hasil survei tambang emas yang Paul
kunjungi. Dan dengan bersemangat, Ting ingin menceritakan apa yang terjadi saat
di desa. Tapi Patcharee langsung menghentikannya.
“Ada apa?” tanya Net, curiga.
“Tidak apa. P’Toyting hanya ingin bilang kalau Khun Paul
menyuruhku untuk meringkas laporan survei,” jawab Patcharee sambil tersenyum dengan
tenang.
Paul
memberitahu semuanya bahwa dia sudah membuat keputusan tentang apa yang harus
dilakukan pada tambang emas disana. Hal pertama yang akan dilakukan adalah,
mengusir para warga desa disana. Lalu lakukan survei lebih lanjut. Mendengar
itu, Nai terkejut dan protes, sebab mereka sudah membuat perjanjian dengan
Singh.
“Orang yang berjanji padanya adalah kamu.
Bukan aku,” tegas Paul
dengan sikap acuh. “Khun Pat, persiapkan dokumen. Jadi aku bisa
memberikannya kepada dewan,” perintah nya. Dan Patcharee mengiyakan.
Nai datang
ke kantor Paul. Dia mengatai Paul sebagai orang yang hanya memikirkan tentang
keuntungan saja, tanpa memikirkan para warga disana. Dan Paul menanyai, apakah
Nai sedang bekerja atau beramal, juga dia mengingatkan Nai tentang apa yang
para warga disana sudah lakukan. Dan Nai membalas bahwa para warga tidak
bermaksud untuk melukai, mereka hanya ingin melindungi penghasilan mereka.
“Tck… tck…” kata Paul, mendecikkan lidahnya. “Karena kamu
berhati lembut seperti ini, itu mengapa kamu tidak cocok untuk mengatur Crown
Diamond.”
“Mengapa? Aku harus menjadi orang berdarah
dingin dan kejam seperti kamu?” balas Nai,
tidak senang.
“Jika aku seperti itu, kamu tidak akan bisa
berdiri disini dan berbicara buruk padaku,” balas Paul.
Nai kemudian
membahas tentang kakak nya. Dia ingin tahu, apa yang Paul bicarakan dengan
Suthee, sebelum Suthee pergi.
Flash back
Patcharee
memberitahu Nai bahwa dia ada melihat Paul berbicara kepada Suthee, sebelum
mereka pergi meninggalkan desa. Tapi dia tidak mendengar apa yang mereka berdua
bicarakan.
Flash back
end
Paul
menyarankan Nai untuk berhenti memperdulikan Suthee dan berhenti mencari
Suthee. Karena Suthee tidak akan datang menemui Nai lagi.
“Kamu mengusir dia? Mengapa kamu melakukan
ini?! P’Suthee satu-
satunya keluargaku yang tersisa. Apa yang pernah aku lakukan sehingga kamu
membenci ku sampai kamu melakukan ini padaku?!” tanya Nai, marah. Lalu dia mulai menangis.
Melihat itu, Paul merasa agak tidak nyaman.
Wang
kemudian datang. Dan Nai pun langsung keluar dari ruangan.
Wang melapor
kepada Paul bahwa sampai sekarang belum ada kabar dari polisi tentang siapa dua
preman yang telah menyerang mereka. Namun dia memprediksi kalau mungkin ada
grup tertentu yang tidak senang dengan Crown Diamond mengambil alih tambang
emas disana. Lalu dia menyarankan Paul untuk menginfokan ini kepada Paman Ken
Yang. Tapi Paul tidak mau, karena dia tidak ingin membuat Paman Ken Yang
khawatir.
“Kamu masih memperdulikan tentang perdebatanmu
dengan Khun Nai?” tanya Wang,
ketika melihat ekspresi Paul tampak suram dan tidak bersemangat. “Maaf.
Mengapa kamu tidak memberitahu dia tentang kakak nya? Dan juga tentang
pertemuan itu,” tanyanya,
ingin tahu. “Mengapa kamu
harus membuat setiap orang salah paham kepada mu? Kepadahal kamu menyuruhku
mengurus segalanya. Termaksud mencari tempat baru bagi para warga di desa
sebelum mereka pindah. Juga para warga menerima rencana kita ini,” tanyanya,
tidak mengerti dengan sikap Paul.
“Aku mungkin tidak cocok menjadi orang baik,” balas Paul,
singkat.
“Jadi kamu ingin terus bermain peran sebagai
orang jahat kepada Khun Nai?” tanya Wang, heran.
Didalam
ruangan, Nai menangis secara diam- diam.
Diluar
ruangan, Paul memperhatikan itu dan merasa tidak nyaman.
Flash back
Paul
menawarkan Suthee untuk berkerja di Crown Diamond sehingga Suthee bisa lebih
dekat dengan Nai. Tapi Suthee menolak.
“Biarkan Nai bahagia sendiri di Crown Diamond.
Selain itu, aku tidak ingin menerima uang dari Khun Net seperti yang Nai
lakukan,” kata
Suthee, dengan sikap yang jelas sekali bahwa dia membenci Net.
“Apa yang Khun Net lakukan padamu?” tanya Paul,
ingin tahu.
“Kamu tidak perlu tahu. Jika kamu benar- benar
ingin membantuku, beritahu Nai, berhenti mengganggu ku. Dia bisa menganggap
bahwa kami bukan saudara lagi, jika dia ingin,” balas Suthee dengan sikap acuh.
Flash back
end
Suthee
pulang dan mencari Wirit. Tapi Wirit tidak ada dirumah. Lalu Suthee menemukan
pesan memo yang Wirit tinggalkan dimeja. “Adikmu
datang mencarimu ke sini!”
“Nai. Kamu egois! Kamu memakai uang dari orang
yang telah membunuh Ibu dan Ayah,” gumam Suthee, emosi.
Flash back
Ketika Bibi
sakit, dia takut meminta bantuan Nai, karena Net melarangnya. Lalu dia
memberitahukan rahasia yang selama ini disimpannya kepada Suthee. Jadi Suthee
bisa menggunakan rahasia ini untuk tawar- menawar dengan Net. Dan membuat Net
membayar seperti yang seharusnya.
“Rahasia apa, Bi?” tanya
Suthee, heran.
“Tentang kecelakaan malam itu,” jawab Bibi
sambil terbatuk- batuk.
“Bukankah Ibu dan Ayah mengalami kecelakaan
malam itu?” tanya
Suthee, semakin heran dengan maksud Bibi.
Mendengar
itu, Bibi menggelengkan kepalanya. “Itu Khun Net yang membuat kedua orang tuamu
mati!” katanya,
memberitahu. Dan Suthee sangat terkejut.
Flash back
end
Karena
alasan itulah, Suthee membenci Nai dan Net.
Dr. Kashane
sangat senang sekali, ketika Nai menyuapi buah padanya dan dia mengucapkan
terima kasih. Sedangkan Patchare merasa cemburu, karena dia yang mengupaskan
buah, tapi Dr. Kashane malah tidak ada mengucapkan terima kasih sama sekali
padanya serta mengabaikan nya begitu saja.
Ketika
Patcharee mengeluh, Dr. Kashane langsung mengucapkan terima kasih dengan nada
datar. Lalu dengan perhatian, dia mengajak Nai untuk memakan buahnya bersama-
sama. Juga dia meminta agar Nai mau tinggal serta makan malam bersamanya nanti,
karena hari ini Paul akan pulang lama, jadi tidak akan ada yang bisa mengganggu
mereka.
“Tapi Pat …” kata Nai, merasa agak tidak enak.
“Tidak apa Khun Nai. Aku akan memanggil taksi
dan pulang sendiri. Kamu tidak perlu khawatir,” sela Patcharee sambil menahan rasa
cemburunya.
“Iya. Khun Pat orang yang kuat. Tidak perlu
khawatir padanya,” kata Dr.
Kashane dengan sikap acuh. Mendengar itu, Patcharee pun langsung pergi.
Dibar. Net
meminta Paul untuk jangan marah padanya. Lalu dia menjelaskan bahwa sebenarnya
dia tidak bermaksud untuk membantu Singkorn. Dan Paul membalas bahwa dia tidak
marah dengan Net, tapi dia hanya tergganggu dengan masalah kerjaan saja, juga
tentang Nai. Mendengar nama Nai disebut, Net merasa cemburu. Net merasa kalau Nai
seperti memiliki tampak besar terhadap emosi Paul.
Melihat Net
cemburu, Paul tersenyum. Lalu dia memegang tangan Net. “Jangan salah
paham padaku. Aku hanya tergganggu karena dia buruk dalam bekerja,” jelasnya,
menenangkan Net.
“Buruk dalam bekerja?” tanya Net,
heran.
“Aku menemukan dia terlalu peduli tentang
kakaknya yang bernama Suthee. Jadi dia tidak bisa berkonsentrasi dalam bekerja,” jelas Paul.
Mendengar
nama Suthee, raut wajah Net berubah menjadi gugup. Menyadari itu, Paul
menanyai, apakah Net ada tahu sesuatu. Dan Net menjawab tidak, dengan alasan
dia tidak pernah mencampuri urusan pribadi Nai.
“Benarkah?” tanya Paul, memastikan dengan curiga. Dan
Net mengiyakan. Jadi Paul pun tidak memaksa. Lalu dia pamit dan pergi.
Setelah Paul
pergi, Net langsung bergumam kesal. “Mengapa urusanmu selalu menghantui ku, Nai?!”
Flash back
Net menyetir
mobil sambil menangis. Paramee yang duduk disebelahnya merasa cemas. Dia
meminta Net untuk menghentikan mobilnya, dan dia yang akan menyetir. Tapi Net
tidak mau serta mulai mengomel.
“Kamu hanya pandai berbicara! Istrimu
menyebabkanku keguguran. Aku kehilangan anak ku! Tapi kamu tidak melakukan
apapun tentang itu! Kamu membiarkan dia lepas, jadi mengapa kamu memperdulikan
masalah ku sekarang?!” omel Net, menyalahkan Paramee.
“Beri aku waktu,” pinta Paramee.
“Kamu hanya pandai bicara! Kamu tidak peduli
padaku!” teriak Net
dengan histeris sambil memukul- mukul Paramee.
“Hati- hati!” kata Paramee, mengingatkan Net.
Dikarenakan
sedang lampu merah, Ayah Nai menghentikan mobilnya. Lalu Ayah dan Ibu berbalik
serta mengobrol dengan Nai yang duduk di bangku belakang.
Paramee
mencoba menghentikan Net yang mengemudi mobil semakin kencang. Apalagi Net
sedang mabuk, jadi dia merasa semakin cemas. Tapi Net tidak mau mendengarkan
Paramee sama sekali. Lalu mereka berdua pun bertengkar.
Nai dan
kedua orang tuanya bermain- main sambil tertawa. Tanpa menyadari mobil Net yang
tiba- tiba mengarah pada mereka.
Setelah
kecelakaan, Paramee dan Net datang ke rumah Bibi Nai dan memberikan uang kompesansi
kepada nya. Dan dengan senang hati, Bibi menerima uang mereka. Lalu dia
membahas tentang Nai dan Suthee, dia mengeluh bahwa dia tidak bisa menjaga Nai
dan Suthee sekaligus. Mendengar itu, Net merasa tidak senang. Sedangkan Paramee
langsung membuat keputusan untuk mengadopsi Nai, karena pada saat kecelakaan,
Nai yang berada didalam mobil dan melihat sendiri kedua orang tuanya meninggal,
jadi menurutnya Nai paling kasihan.
“Kamu ingin aku mengatakan apa kepada Naen
(Nama asli Nai sewaktu kecil)?” tanya Bibi, tidak tahu alasan bagus apa yang
harus digunakan nya untuk membujuk Nai nanti.
“Beritahu dia, aku akan membesarkan dia
seperti anakku sendiri,” jawab Paramee. Dan Bibi setuju.
Karena Net
tidak mungkin membuat Paramee mengubah keputusannya, maka diapun juga setuju
untuk mengadopsi Nai. Tapi dia ingin mereka memberitahu Nai bahwa dialah yang
telah menyelamatkan hidup Nai. Mendengar itu, Bibi dan Paramee hanya diam saja.
Lalu Net pun mulai berakting menyedihkan.
“Tolong beritahu anak itu bahwa aku yang menyelamatkan
hidupnya. Jadi dia tidak akan nakal denganku. Aku baru saja keguguran. Jika
anak itu mencintaiku seperti aku Ibu kandungnya, aku akan sangat bahagia,” kata Net,
berakting.
Mendengar
alasan itu, Paramee setuju mengikuti permintaan Net. Lalu dia memberikan nama
baru kepada Naen.
Flash back
end
Mengingat
kejadian itu, Net masih merasa kesal dan tidak terima.
Ketika Net
pulang, Nai langsung menghampirinya dengan perhatian. Dia menjelaskan kepada
Net bahwa barusan dia membantu Net untuk menutupi dari Paramee bahwa sebenarnya
Net pergi minum- minum. Tapi Net tidak menghargai kebaikan Nai, malahan dia
memarahi Nai, karena sok baik. Lalu dengan sinis, dia memberitahu Nai bahwa Paul
merasa tergganggu dengan Nai.
“Apa dia yang mengatakan itu padamu?” tanya Nai,
ragu.
“Bukankah aku sudah memberitahumu untuk
berhenti berurusan dengan Suthee. Mengapa kamu tidak mendengarkan ku?!” bentak Net,
marah.
“Ketika P’Suthee punya masalah, aku tidak bisa
membantunya. Juga Bibi Chawee. Aku hanya ingin membayar mereka kembali,” jawab Nai,
menjelaskan.
Dengan
kasar, Net menarik tangan Nai dan mencengkramnya. Lalu tanpa tahu malu sama
sekali, dia menyuruh Nai untuk mendengarkan perintahnya, karena dialah yang
telah memberikan Nai hidup and membesarkan Nai. Setelah mengatakan itu, dia
menekok kepala Nai.
Diperlakukan
sekasar itu oleh Net, Nai sama sekali tidak ada membalas dan diam mendengarkan
perintahnya.
Tengah
malam. Ketika Dr. Kashane keluar dari kamar, dia tidak sengaja mendengar Paul
dan Wang yang sedang berbicara. Dan dengan penasaran, dia menguping pembicaraan
mereka.
Pertama,
Paul dan Wang membahas tentang masalah tambang emas. Kedua, Paul dan Wang
membahas tentang Suthee yang belum ketemu.
Saat
mendengar nama Nai disebut, Dr. Kashane langsung masuk ke dalam kamar Paul. “Ada masalah
apa dengan kakak Khun Nai?” tanyanya, ingin tahu. “Aku tidak
bermaksud menguping, aku hanya kebetulan lewat dan dengar,”jelasnya
dengan gugup.
“Aku tidak tahu. Itu mengapa aku menyuruh Khun
Wang untuk menyelidiki,” kata Paul, menjawab.
“Terus mengapa kamu begitu peduli tentang
urusan pribadi Khun Nai?” tanya Dr.
Kashane, heran.
“Alasan aku peduli tentang kakaknya, karena
ini mungkin saja menyangkut masalah tambang emas, itu saja,” jawab Paul,
beralasan.
Mendengar
alasan itu, Dr. Kashane langsung percaya kepada Paul. Sedangkan Wang tidak
percaya begitu saja dan menatap Paul dengan penuh arti.
Wirit
mengambil hasil penyelidikan tentang Paul dan Paman Ken Yang dari detektif
kenalannya. Tapi dia hanya mendapatkan hasil sedikit saja.
Paul Yang
adalah anak dari Paman Ken Yang dengan istrinya Diana. Tapi Diana kurang sehat,
jadi dia jarang kelihatan. Dan juga tidak ada foto Diana yang ditemukan.
Sedangkan Dara, si Detektif hanya bisa menemukan makam nya saja.
Dirapat
direksi. Paul mengumumkan bahwa projek tambang emas akan segera dimulai bulan
depan. Dan para dewan direksi merasa puas dengan kinerja Paul. Sedangkan
Paramee merasa tidak begitu senang, karena Paul berhasil, diapun jadi dianggap
remeh.
Ketika rapat
telah selesai, Paramee merasa agak pusing. Melihat itu, Nai merasa khawatir.
Lalu dia menghibur Paramee untuk jangan terlalu pedulikan apa yang terjadi
dirapat barusan. Dan Paramee mengiyakan serta mengajak Nai untuk makan bersama.
“Kamu belum boleh pulang. Kamu masih perlu
tinggal dan bekerja denganku,” perintah Paul kepada Nai.
“Kerjaan apa? Apa yang begitu penting? Sampai
kamu membuat Nai harus tinggal,” tanya Paramee, protes.
“Penting atau tidak, bukankah itu tugasnya
untuk bekerja?” balas Paul
dengan sikap acuh.
“Jangan lupa bahwa Nai juga eksekutif disini.
Apapun pekerjaan yang kamu perlu untuk dia lakukan, kamu harus memberikan
hormat padanya,” kata
Paramee dengan tegas. “Nai akan pulang denganku sekarang,” tekannya.
“Kamu mungkin lupa bahwa Khun Nai adalah
asisten ku. Orang yang bisa memerintahnya harusnya adalah aku,” balas Paul,
mengingatkan Paramee.
Mendengar
itu, Paramee merasa sangat kesal, karena Paul terus melawannya. Dan melihat
itu, Nai membujuk Paramee untuk pulang duluan serta beristirahat.
Paul
tersenyum penuh kemenangan, lalu dia masuk ke dalam lift. Dan Nai pun
mengikutinya ke dalam lift juga.
Dari jauh,
Singkorn memperhatikan itu.
Nai protes
kepada Paul, karena Paul terus mempermalukan Paramee. Lalu dia menjelaskan
bahwa alasan dia masih mau bekerja dengan Paul adalah karena dia ingin membantu
perusahaan dan membantu Paramee. Dan dia tidak akan membiarkan siapapun atau
apapun melukai perasaan Paramee.
“Sejak kamu putri yang tahu balas budi, kamu
mungkin senang bahwa aku akan menyiksamu sebagai gantinya,” kata Paul
sambil tersenyum mengejek.
“Kamu lihat aku sebagai apa?” tanya Nai,
merasa terhina.
“Apapun yang aku inginkan kamu jadi apa,” balas Paul.
“Dan jangan
berpikir bahwa kamu bisa mengubah sesuatu. Karena kamu harus bekerja denganku
sampai aku merasa bosan padamu,” jelasnya sambil menatap rendah Nai.
Singkorn
mencoba membuat Paramee merasa curiga kepada Paul. Dia memberitahu Paramee
bahwa bisa saja Paul punya tujuan tertentu terhadap Nai, karena tidak peduli
apapun pekerjaannya, Paul selalu membawa Nai disisi nya.
Wirit
memakai pakaian serba hitam dan juga masker hitam untuk menutupi wajahnya. Dia
datang dan menyelinap ke dalam kamar Paul.
Dr. Kashane
pulang. Melihat itu dari jendela, Wirit langsung buru- buru ingin kabur secara
diam- diam. Tapi dia tetap saja ketahuan.
Karena
tangannya sedang terluka, Dr. Kashane pun tidak bisa mengalahkan Wirit. Dan
tepat disaat itu, Nai dan Patcharee datang. Ketika Patcharee melihat Wirit
ingin menusuk Dr. Kashane, dia langsung maju dan melindungi nya. Jadi Wirit
mengalihkan targetnya dari Dr. Kashane kepada Patcharee. Lalu Nai mengambil
kayu dan ikut maju serta memukul Wirit.
Sayangnya,
Dr. Kashane, Nai, dan Patcharee, sama- sama kurang kuat. Jadi walaupun mereka
menyerang bersama, Wirit masih bisa bertahan dan melawan balik. Dan kemudian
disaat kritis, Paul datang.
Paul
menendang Wirit. Kemudian dengan ngeri, Wirit langsung berlari kabur. Dan Paul
mengejarnya, tapi sayangnya, dia tidak berhasil menangkap Wirit.
Paul
memeriksa isi kamarnya. Tapi anehnya tidak ada yang hilang. Dan dia merasa
heran.
Dr. Kashane
merasa senang, ketika Nai mengkhawatirkannya. Lalu dia balas mengkhawatirkan
Nai. Dan melihat itu, Patcharee merasa sedih. Lalu secara diam- diam, dia
menutupi tangannya yang terluka, ketika dia melindungi Dr. Kashane sebelumnya.
Ketika Paul
keluar dari kamar dan melihat Dr. Kashane sedang memegang tangan Nai, dia
merasa tidak nyaman. Jadi diapun sengaja berbicara untuk menyela suasana antara
Dr. Kashane dan Nai.
“Khawatirkan tentang dirimu sendiri, Dokter,” kata Paul.
“Oh, Paul. Pencuri tadi masuk ke kamar mu, apa
ada yang hilang?” tanya Dr.
Kashane, memastikan.
“Tidak ada yang hilang,” jawab Paul.
“Pencuri datang ke sini tapi tidak ada
mengambil apapun? Jadi mengapa dia datang?” gumam Patcharee, merasa ada yang aneh.
“Aku tidak tahu juga,” balas Paul.
“Mungkin pencuri itu ingin menyerang seseorang
yang ada dirumah ini. Karena seseorang menciptakan terlalu banyak musuh,” komentar
Nai dengan ketus. Dan Paul mengabaikannya.
Flash back
Detektif
berhasil mendapatkan informasi baru dan dia menghubungi Wirit untuk melapor.
Diana, istri Paman Ken Yang, dia adalah orang Thailand.
Flash back
end
Alasan Wirit datang ke rumah Paul barusan adalah untuk mengambil rambut Paul. “Kita akan mengetahui siapa Paul Yang,” gumamnya, bangga.
yyyy lanjut teruss
ReplyDelete