Sinopsis Lakorn- Fah Mee Tawan Episode 11/2


Original Network : Channel 7

Paul mengadakan rapat. Dia menanyai Singkorn dan Net, mengapa tidak ada seorang pun yang memberitahu nya, ketika Jade di antar lebih awal daripada waktu yang seharusnya. Dan Net berpura- pura peduli, dia menjelaskan bahwa karena Paul tidak ada, maka dia membiarkan Singkorn untuk menggantikan Paul. Lalu Singkorn menyarakan Paul untuk mengecek saja lagi, jika Paul memang tidak percaya kepadanya.

Aku akan mengeceknya, kata Paul, mengiyakan saran Singkorn. Mendengar itu, Singkorn merasa tidak menyangka serta tidak senang.



Net kemudian mengalihkan pembicaraan. Dia ingin tahu hasil survei tambang emas yang Paul kunjungi. Dan dengan bersemangat, Ting ingin menceritakan apa yang terjadi saat di desa. Tapi Patcharee langsung menghentikannya.

Ada apa? tanya Net, curiga.

Tidak apa. PToyting hanya ingin bilang kalau Khun Paul menyuruhku untuk meringkas laporan survei, jawab Patcharee sambil tersenyum dengan tenang.


Paul memberitahu semuanya bahwa dia sudah membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan pada tambang emas disana. Hal pertama yang akan dilakukan adalah, mengusir para warga desa disana. Lalu lakukan survei lebih lanjut. Mendengar itu, Nai terkejut dan protes, sebab mereka sudah membuat perjanjian dengan Singh.

Orang yang berjanji padanya adalah kamu. Bukan aku, tegas Paul dengan sikap acuh. Khun Pat, persiapkan dokumen. Jadi aku bisa memberikannya kepada dewan, perintah nya. Dan Patcharee mengiyakan.

Nai datang ke kantor Paul. Dia mengatai Paul sebagai orang yang hanya memikirkan tentang keuntungan saja, tanpa memikirkan para warga disana. Dan Paul menanyai, apakah Nai sedang bekerja atau beramal, juga dia mengingatkan Nai tentang apa yang para warga disana sudah lakukan. Dan Nai membalas bahwa para warga tidak bermaksud untuk melukai, mereka hanya ingin melindungi penghasilan mereka.

Tck tck…” kata Paul, mendecikkan lidahnya. Karena kamu berhati lembut seperti ini, itu mengapa kamu tidak cocok untuk mengatur Crown Diamond.

Mengapa? Aku harus menjadi orang berdarah dingin dan kejam seperti kamu? balas Nai, tidak senang.


Jika aku seperti itu, kamu tidak akan bisa berdiri disini dan berbicara buruk padaku, balas Paul.

Nai kemudian membahas tentang kakak nya. Dia ingin tahu, apa yang Paul bicarakan dengan Suthee, sebelum Suthee pergi.


Flash back

Patcharee memberitahu Nai bahwa dia ada melihat Paul berbicara kepada Suthee, sebelum mereka pergi meninggalkan desa. Tapi dia tidak mendengar apa yang mereka berdua bicarakan.

Flash back end



Paul menyarankan Nai untuk berhenti memperdulikan Suthee dan berhenti mencari Suthee. Karena Suthee tidak akan datang menemui Nai lagi.

Kamu mengusir dia? Mengapa kamu melakukan ini?! PSuthee satu- satunya keluargaku yang tersisa. Apa yang pernah aku lakukan sehingga kamu membenci ku sampai kamu melakukan ini padaku?! tanya Nai, marah. Lalu dia mulai menangis. Melihat itu, Paul merasa agak tidak nyaman.


Wang kemudian datang. Dan Nai pun langsung keluar dari ruangan.

Wang melapor kepada Paul bahwa sampai sekarang belum ada kabar dari polisi tentang siapa dua preman yang telah menyerang mereka. Namun dia memprediksi kalau mungkin ada grup tertentu yang tidak senang dengan Crown Diamond mengambil alih tambang emas disana. Lalu dia menyarankan Paul untuk menginfokan ini kepada Paman Ken Yang. Tapi Paul tidak mau, karena dia tidak ingin membuat Paman Ken Yang khawatir.


Kamu masih memperdulikan tentang perdebatanmu dengan Khun Nai? tanya Wang, ketika melihat ekspresi Paul tampak suram dan tidak bersemangat. Maaf. Mengapa kamu tidak memberitahu dia tentang kakak nya? Dan juga tentang pertemuan itu, tanyanya, ingin tahu. Mengapa kamu harus membuat setiap orang salah paham kepada mu? Kepadahal kamu menyuruhku mengurus segalanya. Termaksud mencari tempat baru bagi para warga di desa sebelum mereka pindah. Juga para warga menerima rencana kita ini, tanyanya, tidak mengerti dengan sikap Paul.

Aku mungkin tidak cocok menjadi orang baik, balas Paul, singkat.

Jadi kamu ingin terus bermain peran sebagai orang jahat kepada Khun Nai? tanya Wang, heran.


Didalam ruangan, Nai menangis secara diam- diam.

Diluar ruangan, Paul memperhatikan itu dan merasa tidak nyaman.


Flash back

Paul menawarkan Suthee untuk berkerja di Crown Diamond sehingga Suthee bisa lebih dekat dengan Nai. Tapi Suthee menolak.

Biarkan Nai bahagia sendiri di Crown Diamond. Selain itu, aku tidak ingin menerima uang dari Khun Net seperti yang Nai lakukan, kata Suthee, dengan sikap yang jelas sekali bahwa dia membenci Net.

Apa yang Khun Net lakukan padamu? tanya Paul, ingin tahu.

Kamu tidak perlu tahu. Jika kamu benar- benar ingin membantuku, beritahu Nai, berhenti mengganggu ku. Dia bisa menganggap bahwa kami bukan saudara lagi, jika dia ingin, balas Suthee dengan sikap acuh.

Flash back end


Suthee pulang dan mencari Wirit. Tapi Wirit tidak ada dirumah. Lalu Suthee menemukan pesan memo yang Wirit tinggalkan dimeja. Adikmu datang mencarimu ke sini!

Nai. Kamu egois! Kamu memakai uang dari orang yang telah membunuh Ibu dan Ayah, gumam Suthee, emosi.


Flash back

Ketika Bibi sakit, dia takut meminta bantuan Nai, karena Net melarangnya. Lalu dia memberitahukan rahasia yang selama ini disimpannya kepada Suthee. Jadi Suthee bisa menggunakan rahasia ini untuk tawar- menawar dengan Net. Dan membuat Net membayar seperti yang seharusnya.

Rahasia apa, Bi? tanya Suthee, heran.

Tentang kecelakaan malam itu, jawab Bibi sambil terbatuk- batuk.

Bukankah Ibu dan Ayah mengalami kecelakaan malam itu? tanya Suthee, semakin heran dengan maksud Bibi.

Mendengar itu, Bibi menggelengkan kepalanya. Itu Khun Net yang membuat kedua orang tuamu mati! katanya, memberitahu. Dan Suthee sangat terkejut.

Flash back end

Karena alasan itulah, Suthee membenci Nai dan Net.

Dr. Kashane sangat senang sekali, ketika Nai menyuapi buah padanya dan dia mengucapkan terima kasih. Sedangkan Patchare merasa cemburu, karena dia yang mengupaskan buah, tapi Dr. Kashane malah tidak ada mengucapkan terima kasih sama sekali padanya serta mengabaikan nya begitu saja.


Ketika Patcharee mengeluh, Dr. Kashane langsung mengucapkan terima kasih dengan nada datar. Lalu dengan perhatian, dia mengajak Nai untuk memakan buahnya bersama- sama. Juga dia meminta agar Nai mau tinggal serta makan malam bersamanya nanti, karena hari ini Paul akan pulang lama, jadi tidak akan ada yang bisa mengganggu mereka.

Tapi Pat …” kata Nai, merasa agak tidak enak.

Tidak apa Khun Nai. Aku akan memanggil taksi dan pulang sendiri. Kamu tidak perlu khawatir, sela Patcharee sambil menahan rasa cemburunya.

Iya. Khun Pat orang yang kuat. Tidak perlu khawatir padanya, kata Dr. Kashane dengan sikap acuh. Mendengar itu, Patcharee pun langsung pergi.

Dibar. Net meminta Paul untuk jangan marah padanya. Lalu dia menjelaskan bahwa sebenarnya dia tidak bermaksud untuk membantu Singkorn. Dan Paul membalas bahwa dia tidak marah dengan Net, tapi dia hanya tergganggu dengan masalah kerjaan saja, juga tentang Nai. Mendengar nama Nai disebut, Net merasa cemburu. Net merasa kalau Nai seperti memiliki tampak besar terhadap emosi Paul.


Melihat Net cemburu, Paul tersenyum. Lalu dia memegang tangan Net. Jangan salah paham padaku. Aku hanya tergganggu karena dia buruk dalam bekerja, jelasnya, menenangkan Net.

Buruk dalam bekerja? tanya Net, heran.

Aku menemukan dia terlalu peduli tentang kakaknya yang bernama Suthee. Jadi dia tidak bisa berkonsentrasi dalam bekerja, jelas Paul.

Mendengar nama Suthee, raut wajah Net berubah menjadi gugup. Menyadari itu, Paul menanyai, apakah Net ada tahu sesuatu. Dan Net menjawab tidak, dengan alasan dia tidak pernah mencampuri urusan pribadi Nai.


Benarkah? tanya Paul, memastikan dengan curiga. Dan Net mengiyakan. Jadi Paul pun tidak memaksa. Lalu dia pamit dan pergi.

Setelah Paul pergi, Net langsung bergumam kesal. Mengapa urusanmu selalu menghantui ku, Nai?!

Flash back

Net menyetir mobil sambil menangis. Paramee yang duduk disebelahnya merasa cemas. Dia meminta Net untuk menghentikan mobilnya, dan dia yang akan menyetir. Tapi Net tidak mau serta mulai mengomel.

Kamu hanya pandai berbicara! Istrimu menyebabkanku keguguran. Aku kehilangan anak ku! Tapi kamu tidak melakukan apapun tentang itu! Kamu membiarkan dia lepas, jadi mengapa kamu memperdulikan masalah ku sekarang?! omel Net, menyalahkan Paramee.

Beri aku waktu, pinta Paramee.

Kamu hanya pandai bicara! Kamu tidak peduli padaku! teriak Net dengan histeris sambil memukul- mukul Paramee.

Hati- hati! kata Paramee, mengingatkan Net.


Dikarenakan sedang lampu merah, Ayah Nai menghentikan mobilnya. Lalu Ayah dan Ibu berbalik serta mengobrol dengan Nai yang duduk di bangku belakang.


Paramee mencoba menghentikan Net yang mengemudi mobil semakin kencang. Apalagi Net sedang mabuk, jadi dia merasa semakin cemas. Tapi Net tidak mau mendengarkan Paramee sama sekali. Lalu mereka berdua pun bertengkar.


Nai dan kedua orang tuanya bermain- main sambil tertawa. Tanpa menyadari mobil Net yang tiba- tiba mengarah pada mereka.

Setelah kecelakaan, Paramee dan Net datang ke rumah Bibi Nai dan memberikan uang kompesansi kepada nya. Dan dengan senang hati, Bibi menerima uang mereka. Lalu dia membahas tentang Nai dan Suthee, dia mengeluh bahwa dia tidak bisa menjaga Nai dan Suthee sekaligus. Mendengar itu, Net merasa tidak senang. Sedangkan Paramee langsung membuat keputusan untuk mengadopsi Nai, karena pada saat kecelakaan, Nai yang berada didalam mobil dan melihat sendiri kedua orang tuanya meninggal, jadi menurutnya Nai paling kasihan.



Kamu ingin aku mengatakan apa kepada Naen (Nama asli Nai sewaktu kecil)? tanya Bibi, tidak tahu alasan bagus apa yang harus digunakan nya untuk membujuk Nai nanti.

Beritahu dia, aku akan membesarkan dia seperti anakku sendiri, jawab Paramee. Dan Bibi setuju.

Karena Net tidak mungkin membuat Paramee mengubah keputusannya, maka diapun juga setuju untuk mengadopsi Nai. Tapi dia ingin mereka memberitahu Nai bahwa dialah yang telah menyelamatkan hidup Nai. Mendengar itu, Bibi dan Paramee hanya diam saja. Lalu Net pun mulai berakting menyedihkan.



Tolong beritahu anak itu bahwa aku yang menyelamatkan hidupnya. Jadi dia tidak akan nakal denganku. Aku baru saja keguguran. Jika anak itu mencintaiku seperti aku Ibu kandungnya, aku akan sangat bahagia, kata Net, berakting.

Mendengar alasan itu, Paramee setuju mengikuti permintaan Net. Lalu dia memberikan nama baru kepada Naen.

Flash back end


Mengingat kejadian itu, Net masih merasa kesal dan tidak terima.


Ketika Net pulang, Nai langsung menghampirinya dengan perhatian. Dia menjelaskan kepada Net bahwa barusan dia membantu Net untuk menutupi dari Paramee bahwa sebenarnya Net pergi minum- minum. Tapi Net tidak menghargai kebaikan Nai, malahan dia memarahi Nai, karena sok baik. Lalu dengan sinis, dia memberitahu Nai bahwa Paul merasa tergganggu dengan Nai.

Apa dia yang mengatakan itu padamu? tanya Nai, ragu.

Bukankah aku sudah memberitahumu untuk berhenti berurusan dengan Suthee. Mengapa kamu tidak mendengarkan ku?! bentak Net, marah.

Ketika PSuthee punya masalah, aku tidak bisa membantunya. Juga Bibi Chawee. Aku hanya ingin membayar mereka kembali, jawab Nai, menjelaskan.

Dengan kasar, Net menarik tangan Nai dan mencengkramnya. Lalu tanpa tahu malu sama sekali, dia menyuruh Nai untuk mendengarkan perintahnya, karena dialah yang telah memberikan Nai hidup and membesarkan Nai. Setelah mengatakan itu, dia menekok kepala Nai.

Diperlakukan sekasar itu oleh Net, Nai sama sekali tidak ada membalas dan diam mendengarkan perintahnya.

Tengah malam. Ketika Dr. Kashane keluar dari kamar, dia tidak sengaja mendengar Paul dan Wang yang sedang berbicara. Dan dengan penasaran, dia menguping pembicaraan mereka.

Pertama, Paul dan Wang membahas tentang masalah tambang emas. Kedua, Paul dan Wang membahas tentang Suthee yang belum ketemu.


Saat mendengar nama Nai disebut, Dr. Kashane langsung masuk ke dalam kamar Paul. Ada masalah apa dengan kakak Khun Nai? tanyanya, ingin tahu. Aku tidak bermaksud menguping, aku hanya kebetulan lewat dan dengar,jelasnya dengan gugup.

Aku tidak tahu. Itu mengapa aku menyuruh Khun Wang untuk menyelidiki, kata Paul, menjawab.

Terus mengapa kamu begitu peduli tentang urusan pribadi Khun Nai? tanya Dr. Kashane, heran.

Alasan aku peduli tentang kakaknya, karena ini mungkin saja menyangkut masalah tambang emas, itu saja, jawab Paul, beralasan.

Mendengar alasan itu, Dr. Kashane langsung percaya kepada Paul. Sedangkan Wang tidak percaya begitu saja dan menatap Paul dengan penuh arti.



Wirit mengambil hasil penyelidikan tentang Paul dan Paman Ken Yang dari detektif kenalannya. Tapi dia hanya mendapatkan hasil sedikit saja.

Paul Yang adalah anak dari Paman Ken Yang dengan istrinya Diana. Tapi Diana kurang sehat, jadi dia jarang kelihatan. Dan juga tidak ada foto Diana yang ditemukan. Sedangkan Dara, si Detektif hanya bisa menemukan makam nya saja.


Dirapat direksi. Paul mengumumkan bahwa projek tambang emas akan segera dimulai bulan depan. Dan para dewan direksi merasa puas dengan kinerja Paul. Sedangkan Paramee merasa tidak begitu senang, karena Paul berhasil, diapun jadi dianggap remeh.


Ketika rapat telah selesai, Paramee merasa agak pusing. Melihat itu, Nai merasa khawatir. Lalu dia menghibur Paramee untuk jangan terlalu pedulikan apa yang terjadi dirapat barusan. Dan Paramee mengiyakan serta mengajak Nai untuk makan bersama.

Kamu belum boleh pulang. Kamu masih perlu tinggal dan bekerja denganku, perintah Paul kepada Nai.


Kerjaan apa? Apa yang begitu penting? Sampai kamu membuat Nai harus tinggal, tanya Paramee, protes.

Penting atau tidak, bukankah itu tugasnya untuk bekerja? balas Paul dengan sikap acuh.

Jangan lupa bahwa Nai juga eksekutif disini. Apapun pekerjaan yang kamu perlu untuk dia lakukan, kamu harus memberikan hormat padanya, kata Paramee dengan tegas. Nai akan pulang denganku sekarang, tekannya.

Kamu mungkin lupa bahwa Khun Nai adalah asisten ku. Orang yang bisa memerintahnya harusnya adalah aku, balas Paul, mengingatkan Paramee.

Mendengar itu, Paramee merasa sangat kesal, karena Paul terus melawannya. Dan melihat itu, Nai membujuk Paramee untuk pulang duluan serta beristirahat.

Paul tersenyum penuh kemenangan, lalu dia masuk ke dalam lift. Dan Nai pun mengikutinya ke dalam lift juga.

Dari jauh, Singkorn memperhatikan itu.



Nai protes kepada Paul, karena Paul terus mempermalukan Paramee. Lalu dia menjelaskan bahwa alasan dia masih mau bekerja dengan Paul adalah karena dia ingin membantu perusahaan dan membantu Paramee. Dan dia tidak akan membiarkan siapapun atau apapun melukai perasaan Paramee.


Sejak kamu putri yang tahu balas budi, kamu mungkin senang bahwa aku akan menyiksamu sebagai gantinya, kata Paul sambil tersenyum mengejek.

Kamu lihat aku sebagai apa? tanya Nai, merasa terhina.

Apapun yang aku inginkan kamu jadi apa, balas Paul. Dan jangan berpikir bahwa kamu bisa mengubah sesuatu. Karena kamu harus bekerja denganku sampai aku merasa bosan padamu, jelasnya sambil menatap rendah Nai.



Singkorn mencoba membuat Paramee merasa curiga kepada Paul. Dia memberitahu Paramee bahwa bisa saja Paul punya tujuan tertentu terhadap Nai, karena tidak peduli apapun pekerjaannya, Paul selalu membawa Nai disisi nya.

Wirit memakai pakaian serba hitam dan juga masker hitam untuk menutupi wajahnya. Dia datang dan menyelinap ke dalam kamar Paul.


Dr. Kashane pulang. Melihat itu dari jendela, Wirit langsung buru- buru ingin kabur secara diam- diam. Tapi dia tetap saja ketahuan.




Karena tangannya sedang terluka, Dr. Kashane pun tidak bisa mengalahkan Wirit. Dan tepat disaat itu, Nai dan Patcharee datang. Ketika Patcharee melihat Wirit ingin menusuk Dr. Kashane, dia langsung maju dan melindungi nya. Jadi Wirit mengalihkan targetnya dari Dr. Kashane kepada Patcharee. Lalu Nai mengambil kayu dan ikut maju serta memukul Wirit.


Sayangnya, Dr. Kashane, Nai, dan Patcharee, sama- sama kurang kuat. Jadi walaupun mereka menyerang bersama, Wirit masih bisa bertahan dan melawan balik. Dan kemudian disaat kritis, Paul datang.

Paul menendang Wirit. Kemudian dengan ngeri, Wirit langsung berlari kabur. Dan Paul mengejarnya, tapi sayangnya, dia tidak berhasil menangkap Wirit.


Paul memeriksa isi kamarnya. Tapi anehnya tidak ada yang hilang. Dan dia merasa heran.



Dr. Kashane merasa senang, ketika Nai mengkhawatirkannya. Lalu dia balas mengkhawatirkan Nai. Dan melihat itu, Patcharee merasa sedih. Lalu secara diam- diam, dia menutupi tangannya yang terluka, ketika dia melindungi Dr. Kashane sebelumnya.


Ketika Paul keluar dari kamar dan melihat Dr. Kashane sedang memegang tangan Nai, dia merasa tidak nyaman. Jadi diapun sengaja berbicara untuk menyela suasana antara Dr. Kashane dan Nai.

Khawatirkan tentang dirimu sendiri, Dokter, kata Paul.

Oh, Paul. Pencuri tadi masuk ke kamar mu, apa ada yang hilang? tanya Dr. Kashane, memastikan.


Tidak ada yang hilang, jawab Paul.

Pencuri datang ke sini tapi tidak ada mengambil apapun? Jadi mengapa dia datang? gumam Patcharee, merasa ada yang aneh.

Aku tidak tahu juga, balas Paul.

Mungkin pencuri itu ingin menyerang seseorang yang ada dirumah ini. Karena seseorang menciptakan terlalu banyak musuh, komentar Nai dengan ketus. Dan Paul mengabaikannya.


Flash back

Detektif berhasil mendapatkan informasi baru dan dia menghubungi Wirit untuk melapor. Diana, istri Paman Ken Yang, dia adalah orang Thailand.

Flash back end



Alasan Wirit datang ke rumah Paul barusan adalah untuk mengambil rambut Paul. Kita akan mengetahui siapa Paul Yang, gumamnya, bangga.

1 Comments

Previous Post Next Post