Original Network
: Channel 7
Ketika Wang
datang untuk mengantarkan makanan kepada Suthee, dia mendapatkan kabar dari
bawahannya bahwa Suthee menghilang. Dan dia merasa panik.
Dengan
perhatian, Dr. Kashane menanyai, bagaimana tangan Paul bisa terluka. Lalu dia
menasehati Paul untuk jangan bersentuhan dengan air dulu atau lukanya bisa lama
sembuh. Mendengar itu, Paul hanya diam saja. Tapi Dr. Kashane sudah terbiasa
dengan sikap Paul itu, jadi dia terus saja berbicara. Dan ketika dia menanyai
tentang cincin yang Paul desain, barulah Paul berbicara.
“Aku sudah melakukan pekerjaan ku. Terserah orang merasakan apa, itu tidak ada
hubungannya denganku,” kata Paul dengan dingin. “Juga sisihkan perasaan mu. Orang yang kamu cintai, orang yang telah kamu
lindungi, dia akan segera menikah dengan pria yang Ayahnya pilihkan untuknya,” katanya,
memberitahu.
“Khun Nai mau menikah?!” seru Dr.
Kashane, terkejut.
Wang datang
menemui Paul dan melaporkan bahwa Suthee menghilang. Dia sudah coba
menghubunginya dan menyuruh orang mencarinya, tapi Suthee belum juga ditemukan.
Mendengar itu, Paul diam dan berpikir.
Keesokan
harinya. Paul mengadakan rapat. Dia mengadakan rapat untuk membahas tentang
nama Crown Diamond yang digunakan untuk menyelundupkan produk ilegal. Dan
karena kejadian tersebut, dia ingin seseorang yang baru menggantikan tempat Singkorn,
karena Singkorn telah terbukti bersalah.
“Menurutku itu tidak perlu,” kata
Paramee, tidak setuju. “Khun Singkorn masih akan terus bekerja di
Crown Diamond. Kita harus memberikan dia kesempatan untuk menjelaskan.”
Singkorn
kemudian datang. Dan Paul merasa tidak nyaman melihat kedatangannya. “Kamu akan
membiarkan orng yang bersalah duduk di kursi eksekutif, Khun Paramee?” katanya,
mempertanyakan.
“Orang yang bersalah tidak akan mendapatkan
kesempatan untuk bekerja disini lagi. Hanya saja Singkorn tidak ada hubungannya
dengan masalah ini,” jawab Paramee dengan senang. Dan Net
tersenyum puas.
“Aku mengkonfirmasikan kepada setiap orang
bahwa aku tidak bersalah. Aku tidak terlibat seperti yang difitnahkan padaku,” kata
Singkorn, membela dirinya dihadapan semua orang.
Dan Paramee
mendukung Singkorn. “Lebih penting, sekarang kami sudah menangkap
pelaku yang sebenarnya,” katanya, mengumumkan.
Seorang
karyawan diCrown Diamond yang bekerja sama dengan Singkorn dalam menyelundupkan
barang ilegal. Dia dijadikan sebagai kambing hitam atas kejadian yang terjadi
sekarang.
“Polisi memiliki semua bukti tentang pelaku
dibalik semua ini, itu adalah Niwat, manager bagian pembelian. Dia sudah
mengakui segalanya,” kata Paramee.
“Itu berarti Khun Singkorn tidak ada melakukan
kejahatan,” dukung Bos
Kasin.
Paul tidak
percaya. Begitu juga dengan Nai, karena ada saksi yang melihat sendiri kalau
Singkorn menyelundupkan barang- barang tersebut. Dan saksi itu adalah kakak
nya, Suthee.
“Apa yang kamu katakan benar. Tapi saksi itu sudah
mengaku, dia diperintahkan untuk mengatakan itu,” kata Singkorn, menjelaskan.
Flash back
Bos Kasin
menculik Suthee ke sebuah gudang dan memukulinya. “Jika kamu
tidak ingin mati seperti anjing dijalanan, dan membuat adikmu terkena masalah,
lakukan apa yang aku katakan,” ancam Bos Kasin.
Karena
ancaman tersebut, Suthee datang ke kantor polisi dan mengubah pernyataan nya.
Dia menjelaskan kepada petugas polisi bahwa Singkorn membayarnya untuk
mengantarkan temannya ke bandara. Lalu dalam perjalanan pulang, dia memakai
mobil tersebut tanpa sepengetahuan Singkorn.
“Maksudmu Khun Singkorn tidak ada ke gudang
itu?” tanya
Petugas.
“Iya. Aku ke sana sendirian. Tiba- tiba polisi
muncul, aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan dan menyetir pergi,” jawab
Suthee.
“Tapi ini kamu tidak mengatakan ini terakhir
kali,” kata
Petugas, meragukan jawaban Suthee.
“Alasan aku mengatakan itu terakhir kali, itu
karena seseorang menyuruhku. Khun Paul,” jawab Suthee, melemparkan kesalahan kepada
Paul.
Mendengar
itu dari luar ruangan, Singkorn tersenyum puas. Lalu Ayah Dan –Kiti- datang
ke sana. Dan Singkorn mengucapkan terima kasih kepadanya, karena telah
membantu.
“Khun Net yang meminta ku. Jadi aku membantu,” kata Kiti
dengan sikap bersahabat kepada Singkorn.
Flash back
end
“Khun Paul. Kamu tidak seharusnya melakukan
ini kepadaku,” kata
Singkorn sambil berakting seperti merasa terluka.
Paramee
secara jelas mengekspresikan bahwa dia mempercayai Singkorn dan berpihak
kepadanya. Tanpa bisa mengatakan apapun untuk membalas, Paul pun pergi
meninggalkan ruangan rapat dengan ekspresi suram.
Banyak
karyawan mempercayai kalau Singkorn tidak bersalah. Juga mereka merasa kalau
Paul sangat keterlaluan. Kecuali Patcharee, dia merasa ada yang janggal, jadi
dia berniat untuk bertanya lebih jelasnya kepada Nai secara langsung.
“Beritahu Niwat untuk jangan khawatir. Aku
sudah mentransfer uang ke akun istrinya. Juga untuk kasus itu, aku akan meminta
bantuan pengacara sehingga hukumannya bisa di peringan,” kata
Singkorn kepada bawahannya di telpon.
“Aku berharap ini sudah berakhir,” kata Net,
mengingatkan sambil cemberut. Setelah Singkorn selesai bertelponan.
Dengan
lembut, Singkorn memegang tangan Net dan mengucapkan terima kasih banyak,
karena Net telah membantunya menghubungi Kiti. Dan secara terus terang, Net
menjelaskan bahwa alasannya membantu Singkorn adalah karena jika Singkorn
dipenjara, maka dia akan terkena masalah juga. Lalu dia menanyai tentang Bos
Kasin.
“Untuk sementara waktu kita perlu berhenti
menghubungi nya sedikit,” kata Singkorn, menjelaskan. Dan Net
mengerti.
Dengan penuh
kebencian, Singkorn menyalahkan Paul dan dia berniat membalas Paul. Mendengar
itu, Net menasehati Singkorn untuk jangan bertindak sembarangan dulu, karena
Singkorn barusaja menyelesaikan masalah ini. Dan dengan patuh, Singkorn
mengiyakan serta meminta Net untuk jangan khawatir, karena dia tahu caranya
menangani Paul.
Malam hari.
Nai berniat masuk ke ruang kerja Paramee dan berbicara dengannya. Tapi Net
tiba- tiba datang dari belakang dan menariknya.
Net
menanyai, apa tujuan Nai ingin menemui Paramee. Dan dengan jujur, Nai menjawab
bahwa dia ingin Paramee mempertimbangkan lagi tentang Singkorn. Karena dia
tidak percaya bahwa Paul akan menfitnah Singkorn.
“Tapi kakak mu, Suthee, yang memberikan
pernyataan. Apa kamu ingin bilang dia berbohong?” tanya
Net, ketus.
“Menurutku ini belum pasti. Aku mencoba
menghubungi P’Suthee, tapi
aku tidak bisa, jadi aku ingin Ayah tahu,”jawab Nai, menjelaskan.
Net menakut-
nakuti Nai dan mengancamnya. Jika Nai membahas ini lagi, maka yang paling tidak
diuntungkan adalah Suthee. Suthee akan dihukum karena memberikan pernyataan
palsu, dan juga sebelumnya Suthee sudah pernah dipenjara, jadi kali ini bila
Suthee masuk penjara lagi, maka hidupnya akan lebih sulit. Lalu dia telah
meminta orang tua Dan untuk membersihkan nama Suhtee. Jadi jika Nai menyeretnya
ke dalam masalah, maka dia akan membalas Nai. Mendengar itu, Nai merasa takut.
Lalu Paramee datang mendekati mereka. Melihat itu, Net semakin mencengkram
tangan Nai dengan kuat.
“Kamu pilih. Kamu mau membantu Paul atau
membantu anggota keluarga mu?” bisik Net, menyuruh Nai memilih.
Saat Paramee
sudah dekat, Net dengan cepat mengubah sikapnya menjadi Ibu yang perhatian
kepada putrinya.
“Aku sedang membicarakan pekerjaan dengan
putri kita,” kata Net
sambil tersenyum. Dan Nai mengiyakan.
Wang tidak
menyangka kalau Suthee akan mengkhianati mereka. Lalu dia menanyai, apa rencana
Paul selanjutnya.
“Sejak mereka tidak akan bekerja sama untuk
membuat Crown Diamond lebih baik, maka kita tidak bisa bekerja sama dengan
Suriyakan lagi,” kata Paul,
memutuskan sambil mencengkram meja dengan erat untuk melampiaskan rasa
emosinya. “Aku akan
melakukan apapun yang membuat Suriyakan meninggalkan Crown Diamond!”
Kedua orang
tua Dan serta kedua orang tua angkat Nai, bertemu. Mereka membicarakan tentang
tanggal pernikahan. Dengan senang dan bersemangat, Dan meminta agar tanggal
yang dipilih cepat. Sedangkan Nai hanya diam saja dan mengiyakan apa yang
Paramee dan Net katakan.
Flash back
Ketika Net
serta Dan bertemu dibar. Net meminta bantuan Dan untuk menghubungi Kiti supaya
membantu Singkorn. Dan melakukannya dan Kiti setuju. Dengan lega, Net
mengucapkan terima kasih.
“Tidak apa. Nai dan aku akan segera menikah,” kata Dan,
merendah. “Jika ada
apapun, kamu akan berada disisi Ayah juga kan, benar?” tanyanya.
Mendengar itu, Net tersenyum mengiyakan. “Ayahku ingin berinvestasi bisnis diluar
negri. Tapi sekarang dia tidak memiliki dana ataupun penasihat yang bagus
seperti Paman Paramee,” jelasnya dengan maksud tertentu.
“Aku akan berbicara padanya. Lagian dia ingin
Nai menikahimu,” kata Net
dengan yakin.
Flash back
end
Mengenai
bisnis luar negri yang Kiti ingin bahas, Net sudah memberitahunya. Dan dia
setuju untuk membantu. Mendengar itu, Nai heran, bisnis apa yang Paramee
maksud.
“Bukan apa- apa, nak. Kamu dan Dan cukup
memperhatikan pernikahan kalian saja,” kata Kiti, tidak ingin Nai tahu.
“Itu benar. Perhatikan masalahmu sendirian,” tekan Net.
Lalu Paramee
mengajak Kiti ke ruangannya untuk membahas lebih lanjut. Dan Nai merasa agak
tidak tenang. Melihat itu, Net tersenyum dengan sinis.
Patcharee
mengajak Dr. Kashane untuk minum kopi bersama, dengan alasan, dia kebetulan
bertemu dengan klien disekitar sini barusan, jadi dia sekalian datang
mengunjungi Dr. Kashane. Mendengar itu, Dr. Kashane berkomentar bahwa dirinya bukanlah panda di
kebun binatang, dimana Patcharee bisa datang mengunjunginya sesuka itu.
“Uh… aku datang untuk melihat jika kamu baik-
baik saja atau tidak. Sebab sejak berita Khun Nai akan menikah tersebar, aku
tidak ada melihatmu disekitar lagi,” kata Patcharee, mengaku dengan jujur.
“Tidak apa. Aku masih punya kekuatan untuk
bekerja. Tidak peduli betapa sakitnya hatiku,” balas Dr. Kashane. Lalu dia merasa agak
penasaran, “Mengapa kamu
begitu perhatian padaku?” tanyanya.
Mendengar
itu, Patcharee merasa agak gugup. “Kamu pikirkan
sendiri,” katanya,
penuh arti. Dan Dr. Kashane tersenyum kecil.
Melihat
senyum itu, Patcharee mengira Dr. Kashane mengerti kode darinya. Tapi ternyata
Dr. Kashane malah mengatakan bahwa dia tidak tahu dan dia juga menyuruh
Patcharee untuk cepat menghabiskan kopinya. Dengan kecewa, Patcharee
mengertakkan giginya.
Ditempat
parkir. Nai merasa ragu untuk keluar dari mobil. Lalu ketika Dan menelpon,
dengan terpaksa, diapun keluar dari mobil.
Nai serta
Dan bertemu. Nai meminta maaf kepada Dan serta menjelaskan bahwa jalanan agak
macet, jadi dia agak terlambat. Dengan perhatian, Dan mengerti.
Kemudian Perias
datang dan mengajak Nai untuk mencoba gaun pernikahannya. Dengan agak terpaksa,
Nai mengiyakan.
Dan merasa
kagum, ketika melihat betapa cantiknya Nai dalam gaun pernikahan, dan dia
merasa senang karena mereka akan segera menikah. Tapi Nai tidak merasa senang
sama sekali. Nai teringat, saat Dan ingin memperkosanya.
“Ada apa?” tanya Dan heran, ketika Nai menarik
tangannya.
“Tidak apa,” jawab Nai. “Aku mungkin tidak cukup tidur kemarin malam,” katanya,
beralasan sambil menghindari mata Dan.
“Oh Nai. Aku sangat khawatir padamu. Setelah
kita selesai disini, aku akan mengantarkanmu pulang ya,” kata Dan,
menawarkan. Dan Nai menganggukan kepalanya dengan pelan.
Dan kemudian
pergi mengikuti Pihak WO untuk melihat rencana pernikahan.
Ketika Dan
pergi, Nai menatap dirinya sendiri didepan cermin sambil menangis secara diam.
Dia mengingat perkataan kejam yang Dan katakan pada hari itu, ketika Dan gagal
memperkosanya. Lalu dia teringat pada Paul yang datang disaat depresinya serta
memeluknya dan memberikan kekuatan padanya.
♫ Dimana kamu? ♫
♫ Aku merindukan mu ♫
♫ Aku tidak punya hak untuk melihatmu dalam kehidupan ini ♫
♫ Ini sudah berakhir, aku
mengerti ♫
♫ Tapi apa yang kamu ingin aku lakukan, ketika hatiku masih
mengingatnya ? ♫
Setelah itu,
Nai menghapus air matanya dan berusaha untuk bersikap tegar. “Aku akan
ganti pakaian dulu ya,” kata Nai, memberitahu Dan.
“Ya,” jawab Dan, tanpa memperhatikan Nai.
♫ Kata cinta masih cukup untuk ku melanjutkan hidup ♫
♫ Itu masih membuatku memikirkan hari- hari lama ♫
Wang
melaporkan kepada Paul bahwa sejak Suthee menghilang, semua hukuman yang
Singkorn terima telah dihapus. Selain itu Paramee serta para anggota dewan
direksi bahkan sama sekali tidak ada mencoba untuk mencari tahu kebenarannya.
“Lebih Suriyakan berpihak dengan Singkorn,
lebih aku perlu menemukan bukti,” kata Paul, bertekad.
“Tapi kamu perlu berhati- hati juga. Pencuri
yang masuk ke rumahmu, mungkin itu adalah orang yang Singkorn kirim,” kata Wang,
mengingatkan.
Setelah
semua selesai, Dan mengajak Nai untuk beristirahat diapatermennya. Mendengar
itu, Nai hanya diam saja.
“Nai, kita sudah akan menikah. Kamu tidak bisa
mempercayaiku lagi?” tanya Dan, memohon dengan lembut sambil
memegang tangan Nai.
Dari jauh,
Paul melihat kejadian itu.
Nai tiba-
tiba mendapatkan telpon dari rumah sakit. Wirit sudah sadarkan diri. Lalu
setelah itu, dia meminta maaf kepada Dan serta pamit untuk pulang sendiri.
Dengan perhatian, Dan mengiyakan.
“Kamu pasti sibuk mempersiapkan pernikahanmu
beberapa hari ini sampai kamu tidak ingin melalukan apapun. Membiarkan pelaku
berkeliaran di perusahaan dengan bebas,” komentar Paul, mendekati Nai ditempat
parkir.
“Jika kamu ingin berbicara tentang Paman
Singkorn, pergi bicara diperusahaan. Aku punya urusan sekarang,” balas Nai,
buru- buru.
“Urusan apa? Kamu punya cincin. Gaun juga
sudah siap. Yang tersisa cuma rumah pengantin mungkin,” kata Paul
sambil tersenyum sinis.
“Iya. Undangan pernikahan dan pesta dan masih
banyak lagi yang perlu aku persiapkan,” balas Nai.
♫ Hatiku bertambah mati rasa ketika kamu mengkonfirmasi bahwa kamu
mau pergi ♫
♫ Tidak peduli berapa banyak aku mencintai mu ♫
♫ Bayangan hari itu yang kita mimpikan tidak lagi ada ♫
Mendengar
itu, Paul mengepalkan tangannya dengat erat. Dia merasa kecewa kepada Nai. Tapi
Nai tidak peduli.
“Jika kamu sangat ingin menikah, kamu tidak
seharusnya bermain sulit didapatkan dengan tunanganmu sejak awal,” komentar
Paul.
“Kita perlu membuat diri kita bernilai dulu.
Jika tidak aku tidak akan punya orang yang mengejarku seperti ini,” balas Nai,
melukai perasaan Paul.
“Kemudian aku ucapkan selamat,” kata Paul
dengan tulus.
“Terima kasih.”
Setelah
pembicaraan singkat itu, Nai masuk ke dalam mobil. Lalu dia menatap bayangan
Paul dikaca dan menangis secara diam. Kemudian dia pergi.
♫ Hari ini kamu ingin putus dengan ku ♫
♫ Apa kamu tahu bahwa itu tidak mudah untuk diterima ♫
♫ hidup didunia ini tanpa mu? ♫
♫ Tapi tidak peduli betapa sulitnya itu, aku akan menerima nya ♫
♫ Berapapun sakit nya, aku akan memaksa diriku untuk berpura- pura
baik- baik saja ♫
♫ Memberitahu hati lemahku sekarang untuk tolong tahan ini ♫
lanjuttt
ReplyDelete