Sinopsis Lakorn- Fah Mee Tawan Episode 12/2

 

Original Network : Channel 7

Ketika Wang datang untuk mengantarkan makanan kepada Suthee, dia mendapatkan kabar dari bawahannya bahwa Suthee menghilang. Dan dia merasa panik.



Dengan perhatian, Dr. Kashane menanyai, bagaimana tangan Paul bisa terluka. Lalu dia menasehati Paul untuk jangan bersentuhan dengan air dulu atau lukanya bisa lama sembuh. Mendengar itu, Paul hanya diam saja. Tapi Dr. Kashane sudah terbiasa dengan sikap Paul itu, jadi dia terus saja berbicara. Dan ketika dia menanyai tentang cincin yang Paul desain, barulah Paul berbicara.

Aku sudah melakukan pekerjaan ku. Terserah orang merasakan apa, itu tidak ada hubungannya denganku, kata Paul dengan dingin. Juga sisihkan perasaan mu. Orang yang kamu cintai, orang yang telah kamu lindungi, dia akan segera menikah dengan pria yang Ayahnya pilihkan untuknya, katanya, memberitahu.

Khun Nai mau menikah?! seru Dr. Kashane, terkejut.


Wang datang menemui Paul dan melaporkan bahwa Suthee menghilang. Dia sudah coba menghubunginya dan menyuruh orang mencarinya, tapi Suthee belum juga ditemukan. Mendengar itu, Paul diam dan berpikir.


Keesokan harinya. Paul mengadakan rapat. Dia mengadakan rapat untuk membahas tentang nama Crown Diamond yang digunakan untuk menyelundupkan produk ilegal. Dan karena kejadian tersebut, dia ingin seseorang yang baru menggantikan tempat Singkorn, karena Singkorn telah terbukti bersalah.

Menurutku itu tidak perlu, kata Paramee, tidak setuju. Khun Singkorn masih akan terus bekerja di Crown Diamond. Kita harus memberikan dia kesempatan untuk menjelaskan.



Singkorn kemudian datang. Dan Paul merasa tidak nyaman melihat kedatangannya. Kamu akan membiarkan orng yang bersalah duduk di kursi eksekutif, Khun Paramee? katanya, mempertanyakan.

Orang yang bersalah tidak akan mendapatkan kesempatan untuk bekerja disini lagi. Hanya saja Singkorn tidak ada hubungannya dengan masalah ini, jawab Paramee dengan senang. Dan Net tersenyum puas.


Aku mengkonfirmasikan kepada setiap orang bahwa aku tidak bersalah. Aku tidak terlibat seperti yang difitnahkan padaku, kata Singkorn, membela dirinya dihadapan semua orang.

Dan Paramee mendukung Singkorn. Lebih penting, sekarang kami sudah menangkap pelaku yang sebenarnya, katanya, mengumumkan.

Seorang karyawan diCrown Diamond yang bekerja sama dengan Singkorn dalam menyelundupkan barang ilegal. Dia dijadikan sebagai kambing hitam atas kejadian yang terjadi sekarang.

Polisi memiliki semua bukti tentang pelaku dibalik semua ini, itu adalah Niwat, manager bagian pembelian. Dia sudah mengakui segalanya, kata Paramee.

Itu berarti Khun Singkorn tidak ada melakukan kejahatan, dukung Bos Kasin.


Paul tidak percaya. Begitu juga dengan Nai, karena ada saksi yang melihat sendiri kalau Singkorn menyelundupkan barang- barang tersebut. Dan saksi itu adalah kakak nya, Suthee.

Apa yang kamu katakan benar. Tapi saksi itu sudah mengaku, dia diperintahkan untuk mengatakan itu, kata Singkorn, menjelaskan.


Flash back

Bos Kasin menculik Suthee ke sebuah gudang dan memukulinya. Jika kamu tidak ingin mati seperti anjing dijalanan, dan membuat adikmu terkena masalah, lakukan apa yang aku katakan, ancam Bos Kasin.


Karena ancaman tersebut, Suthee datang ke kantor polisi dan mengubah pernyataan nya. Dia menjelaskan kepada petugas polisi bahwa Singkorn membayarnya untuk mengantarkan temannya ke bandara. Lalu dalam perjalanan pulang, dia memakai mobil tersebut tanpa sepengetahuan Singkorn.

Maksudmu Khun Singkorn tidak ada ke gudang itu? tanya Petugas.

Iya. Aku ke sana sendirian. Tiba- tiba polisi muncul, aku tidak tahu apa yang harus ku lakukan dan menyetir pergi, jawab Suthee.

Tapi ini kamu tidak mengatakan ini terakhir kali, kata Petugas, meragukan jawaban Suthee.

Alasan aku mengatakan itu terakhir kali, itu karena seseorang menyuruhku. Khun Paul, jawab Suthee, melemparkan kesalahan kepada Paul.

Mendengar itu dari luar ruangan, Singkorn tersenyum puas. Lalu Ayah Dan Kiti- datang ke sana. Dan Singkorn mengucapkan terima kasih kepadanya, karena telah membantu.



Khun Net yang meminta ku. Jadi aku membantu, kata Kiti dengan sikap  bersahabat kepada Singkorn.

Flash back end


Khun Paul. Kamu tidak seharusnya melakukan ini kepadaku, kata Singkorn sambil berakting seperti merasa terluka.

Paramee secara jelas mengekspresikan bahwa dia mempercayai Singkorn dan berpihak kepadanya. Tanpa bisa mengatakan apapun untuk membalas, Paul pun pergi meninggalkan ruangan rapat dengan ekspresi suram.


Banyak karyawan mempercayai kalau Singkorn tidak bersalah. Juga mereka merasa kalau Paul sangat keterlaluan. Kecuali Patcharee, dia merasa ada yang janggal, jadi dia berniat untuk bertanya lebih jelasnya kepada Nai secara langsung.


Beritahu Niwat untuk jangan khawatir. Aku sudah mentransfer uang ke akun istrinya. Juga untuk kasus itu, aku akan meminta bantuan pengacara sehingga hukumannya bisa di peringan, kata Singkorn kepada bawahannya di telpon.

Aku berharap ini sudah berakhir, kata Net, mengingatkan sambil cemberut. Setelah Singkorn selesai bertelponan.


Dengan lembut, Singkorn memegang tangan Net dan mengucapkan terima kasih banyak, karena Net telah membantunya menghubungi Kiti. Dan secara terus terang, Net menjelaskan bahwa alasannya membantu Singkorn adalah karena jika Singkorn dipenjara, maka dia akan terkena masalah juga. Lalu dia menanyai tentang Bos Kasin.

Untuk sementara waktu kita perlu berhenti menghubungi nya sedikit, kata Singkorn, menjelaskan. Dan Net mengerti.

Dengan penuh kebencian, Singkorn menyalahkan Paul dan dia berniat membalas Paul. Mendengar itu, Net menasehati Singkorn untuk jangan bertindak sembarangan dulu, karena Singkorn barusaja menyelesaikan masalah ini. Dan dengan patuh, Singkorn mengiyakan serta meminta Net untuk jangan khawatir, karena dia tahu caranya menangani Paul.


Malam hari. Nai berniat masuk ke ruang kerja Paramee dan berbicara dengannya. Tapi Net tiba- tiba datang dari belakang dan menariknya.


Net menanyai, apa tujuan Nai ingin menemui Paramee. Dan dengan jujur, Nai menjawab bahwa dia ingin Paramee mempertimbangkan lagi tentang Singkorn. Karena dia tidak percaya bahwa Paul akan menfitnah Singkorn.

Tapi kakak mu, Suthee, yang memberikan pernyataan. Apa kamu ingin bilang dia berbohong? tanya  Net, ketus.

Menurutku ini belum pasti. Aku mencoba menghubungi PSuthee, tapi aku tidak bisa, jadi aku ingin Ayah tahu,jawab Nai, menjelaskan.



Net menakut- nakuti Nai dan mengancamnya. Jika Nai membahas ini lagi, maka yang paling tidak diuntungkan adalah Suthee. Suthee akan dihukum karena memberikan pernyataan palsu, dan juga sebelumnya Suthee sudah pernah dipenjara, jadi kali ini bila Suthee masuk penjara lagi, maka hidupnya akan lebih sulit. Lalu dia telah meminta orang tua Dan untuk membersihkan nama Suhtee. Jadi jika Nai menyeretnya ke dalam masalah, maka dia akan membalas Nai. Mendengar itu, Nai merasa takut. Lalu Paramee datang mendekati mereka. Melihat itu, Net semakin mencengkram tangan Nai dengan kuat.

Kamu pilih. Kamu mau membantu Paul atau membantu anggota keluarga mu? bisik Net, menyuruh Nai memilih.


Saat Paramee sudah dekat, Net dengan cepat mengubah sikapnya menjadi Ibu yang perhatian kepada putrinya.

Aku sedang membicarakan pekerjaan dengan putri kita, kata Net sambil tersenyum. Dan Nai mengiyakan.


Wang tidak menyangka kalau Suthee akan mengkhianati mereka. Lalu dia menanyai, apa rencana Paul selanjutnya.

Sejak mereka tidak akan bekerja sama untuk membuat Crown Diamond lebih baik, maka kita tidak bisa bekerja sama dengan Suriyakan lagi, kata Paul, memutuskan sambil mencengkram meja dengan erat untuk melampiaskan rasa emosinya. Aku akan melakukan apapun yang membuat Suriyakan meninggalkan Crown Diamond!



Kedua orang tua Dan serta kedua orang tua angkat Nai, bertemu. Mereka membicarakan tentang tanggal pernikahan. Dengan senang dan bersemangat, Dan meminta agar tanggal yang dipilih cepat. Sedangkan Nai hanya diam saja dan mengiyakan apa yang Paramee dan Net katakan.


Flash back

Ketika Net serta Dan bertemu dibar. Net meminta bantuan Dan untuk menghubungi Kiti supaya membantu Singkorn. Dan melakukannya dan Kiti setuju. Dengan lega, Net mengucapkan terima kasih.


Tidak apa. Nai dan aku akan segera menikah, kata Dan, merendah. Jika ada apapun, kamu akan berada disisi Ayah juga kan, benar? tanyanya. Mendengar itu, Net tersenyum mengiyakan. Ayahku ingin berinvestasi bisnis diluar negri. Tapi sekarang dia tidak memiliki dana ataupun penasihat yang bagus seperti Paman Paramee, jelasnya dengan maksud tertentu.

Aku akan berbicara padanya. Lagian dia ingin Nai menikahimu, kata Net dengan yakin.

Flash back end


Mengenai bisnis luar negri yang Kiti ingin bahas, Net sudah memberitahunya. Dan dia setuju untuk membantu. Mendengar itu, Nai heran, bisnis apa yang Paramee maksud.

Bukan apa- apa, nak. Kamu dan Dan cukup memperhatikan pernikahan kalian saja, kata Kiti, tidak ingin Nai tahu.

Itu benar. Perhatikan masalahmu sendirian, tekan Net.

Lalu Paramee mengajak Kiti ke ruangannya untuk membahas lebih lanjut. Dan Nai merasa agak tidak tenang. Melihat itu, Net tersenyum dengan sinis.


Patcharee mengajak Dr. Kashane untuk minum kopi bersama, dengan alasan, dia kebetulan bertemu dengan klien disekitar sini barusan, jadi dia sekalian datang mengunjungi Dr. Kashane. Mendengar itu, Dr. Kashane  berkomentar bahwa dirinya bukanlah panda di kebun binatang, dimana Patcharee bisa datang mengunjunginya sesuka itu.

Uh aku datang untuk melihat jika kamu baik- baik saja atau tidak. Sebab sejak berita Khun Nai akan menikah tersebar, aku tidak ada melihatmu disekitar lagi, kata Patcharee, mengaku dengan jujur.

Tidak apa. Aku masih punya kekuatan untuk bekerja. Tidak peduli betapa sakitnya hatiku, balas Dr. Kashane. Lalu dia merasa agak penasaran, Mengapa kamu begitu perhatian padaku? tanyanya.



Mendengar itu, Patcharee merasa agak gugup. Kamu pikirkan sendiri, katanya, penuh arti. Dan Dr. Kashane tersenyum kecil.


Melihat senyum itu, Patcharee mengira Dr. Kashane mengerti kode darinya. Tapi ternyata Dr. Kashane malah mengatakan bahwa dia tidak tahu dan dia juga menyuruh Patcharee untuk cepat menghabiskan kopinya. Dengan kecewa, Patcharee mengertakkan giginya.

Ditempat parkir. Nai merasa ragu untuk keluar dari mobil. Lalu ketika Dan menelpon, dengan terpaksa, diapun keluar dari mobil.

Nai serta Dan bertemu. Nai meminta maaf kepada Dan serta menjelaskan bahwa jalanan agak macet, jadi dia agak terlambat. Dengan perhatian, Dan mengerti.

Kemudian Perias datang dan mengajak Nai untuk mencoba gaun pernikahannya. Dengan agak terpaksa, Nai mengiyakan.



Dan merasa kagum, ketika melihat betapa cantiknya Nai dalam gaun pernikahan, dan dia merasa senang karena mereka akan segera menikah. Tapi Nai tidak merasa senang sama sekali. Nai teringat, saat Dan ingin memperkosanya.


Ada apa? tanya Dan heran, ketika Nai menarik tangannya.

Tidak apa, jawab Nai. Aku mungkin tidak cukup tidur kemarin malam, katanya, beralasan sambil menghindari mata Dan.

Oh Nai. Aku sangat khawatir padamu. Setelah kita selesai disini, aku akan mengantarkanmu pulang ya, kata Dan, menawarkan. Dan Nai menganggukan kepalanya dengan pelan.

Dan kemudian pergi mengikuti Pihak WO untuk melihat rencana pernikahan.


Ketika Dan pergi, Nai menatap dirinya sendiri didepan cermin sambil menangis secara diam. Dia mengingat perkataan kejam yang Dan katakan pada hari itu, ketika Dan gagal memperkosanya. Lalu dia teringat pada Paul yang datang disaat depresinya serta memeluknya dan memberikan kekuatan padanya.

Dimana kamu?

Aku merindukan mu

Aku tidak punya hak untuk melihatmu dalam kehidupan ini

Ini sudah berakhir, aku mengerti

Tapi apa yang kamu ingin aku lakukan, ketika hatiku masih mengingatnya ?

Setelah itu, Nai menghapus air matanya dan berusaha untuk bersikap tegar. Aku akan ganti pakaian dulu ya, kata Nai, memberitahu Dan.

Ya, jawab Dan, tanpa memperhatikan Nai.

Kata cinta masih cukup untuk ku melanjutkan hidup

Itu masih membuatku memikirkan hari- hari lama

Wang melaporkan kepada Paul bahwa sejak Suthee menghilang, semua hukuman yang Singkorn terima telah dihapus. Selain itu Paramee serta para anggota dewan direksi bahkan sama sekali tidak ada mencoba untuk mencari tahu kebenarannya.

Lebih Suriyakan berpihak dengan Singkorn, lebih aku perlu menemukan bukti,kata Paul, bertekad.

Tapi kamu perlu berhati- hati juga. Pencuri yang masuk ke rumahmu, mungkin itu adalah orang yang Singkorn kirim, kata Wang, mengingatkan.


Setelah semua selesai, Dan mengajak Nai untuk beristirahat diapatermennya. Mendengar itu, Nai hanya diam saja.

Nai, kita sudah akan menikah. Kamu tidak bisa mempercayaiku lagi? tanya Dan, memohon dengan lembut sambil memegang tangan Nai.

Dari jauh, Paul melihat kejadian itu.

Nai tiba- tiba mendapatkan telpon dari rumah sakit. Wirit sudah sadarkan diri. Lalu setelah itu, dia meminta maaf kepada Dan serta pamit untuk pulang sendiri. Dengan perhatian, Dan mengiyakan.


Kamu pasti sibuk mempersiapkan pernikahanmu beberapa hari ini sampai kamu tidak ingin melalukan apapun. Membiarkan pelaku berkeliaran di perusahaan dengan bebas, komentar Paul, mendekati Nai ditempat parkir.

Jika kamu ingin berbicara tentang Paman Singkorn, pergi bicara diperusahaan. Aku punya urusan sekarang, balas Nai, buru- buru.


Urusan apa? Kamu punya cincin. Gaun juga sudah siap. Yang tersisa cuma rumah pengantin mungkin, kata Paul sambil tersenyum sinis.

Iya. Undangan pernikahan dan pesta dan masih banyak lagi yang perlu aku persiapkan, balas Nai.


Hatiku bertambah mati rasa ketika kamu mengkonfirmasi bahwa kamu mau pergi 

Tidak peduli berapa banyak aku mencintai mu

Bayangan hari itu yang kita mimpikan tidak lagi ada

Mendengar itu, Paul mengepalkan tangannya dengat erat. Dia merasa kecewa kepada Nai. Tapi Nai tidak peduli.

Jika kamu sangat ingin menikah, kamu tidak seharusnya bermain sulit didapatkan dengan tunanganmu sejak awal, komentar Paul.

Kita perlu membuat diri kita bernilai dulu. Jika tidak aku tidak akan punya orang yang mengejarku seperti ini, balas Nai, melukai perasaan Paul.

Kemudian aku ucapkan selamat, kata Paul dengan tulus.

Terima kasih.




Setelah pembicaraan singkat itu, Nai masuk ke dalam mobil. Lalu dia menatap bayangan Paul dikaca dan menangis secara diam. Kemudian dia pergi.

Hari ini kamu ingin putus dengan ku

Apa kamu tahu bahwa itu tidak mudah untuk diterima

hidup didunia ini tanpa mu?

Tapi tidak peduli betapa sulitnya itu, aku akan menerima nya

Berapapun sakit nya, aku akan memaksa diriku untuk berpura- pura baik- baik saja

Memberitahu hati lemahku sekarang untuk tolong tahan ini

1 Comments

Previous Post Next Post