Sinopsis
Lakorn : Praomook E02 - 1
Mook berusaha
keras untuk mengumpulkan uang demi membayar bunga hutang dan hutang yang
dimiliki keluarganya. Dia menjual semua koleksi baju dan kacamatanya (barang
pre-loved) kepada pada followers-nya. Sebelum penjualan dilakukan, dia membuat
postingan di ig mengumumkan akan melakukan siaran live malam ini.
--
Sementara itu,
berita mengenai ayah Mook, Pethai, yang mengalami stroke dan koma sudah masuk
ke berita online.Chat dan Pat yang melihat berita itu kaget karna teman dekat
mereka mengalami musibah seperti ini.
Marut sedang
berias dan membenahi penampilannya sebelum tampil menyampaikan pidato di
perilisan game terbaru buatan perusahaannya. Dia sempat teringat dengan sosok
Petch yang membuat kancing bajunya copot dan tertawa senang saat mendapatkan
model langka biru milik perusahaannya. Hal itu membuatnya tersenyum simpul.
Poom yang
menyusulnya, menggoda otot dadanya yang tereskpos dan pasti membuat para gadis
akan histeris. Sebelum Marut marah dengan godaanya, Poom segera memberitahu
informasi mengenai DJ Prao yang berhasil dikumpulkannya. Jika ingin menghubungi
DJ Prao, maka harus melalui Oak, manager DJ Prao. Poom juga sudah menemukan IG
DJ Prao dan menunjukkannya pada Marut.
Poom
benar-benar kepo dengan kehidupan pribadi Marut dan mau tahu bagaimana Marut
bisa mengenal atau bertemu DJ Prao? Marut malas menjawab pertanyaannya dan
segera memotong ucapannya dengan menanyakan kapan acara akan dimulai?
Petch
benar-benar sangat egois. Bisa-bisanya dia menghadiri acara peresmian game di
saat keadaan keluarganya sedang sangat tidak baik. Dia menghadirinya tanpa
beban dan kelihatan sangat antusias, seolah tidak ada masalah apapun yang
terjadi pada keluarganya.
Acara akhirnya
dimulai dengan memperlihatkan trailer video
game yang akan dirilis. Setelah itu, Marut naik ke atas panggung dan mengumumkan
bahwa akan ada satu orang beruntung diantara para hadirin yang hadir, yang akan
mendapatkan kesempatan pertama kali untuk mencoba game tersebut.
Pengundian
dilakukan dan yang beruntung mendapatkan kesempatan mencoba game tersebut
pertama kali adalah Petch. Marut dan Poom sampai kaget karna Petch yang membuat
masalah tadi, terpilih. Game yang diluncurkan oleh perusahaan Marut adalah
jenis game VR. Petch benar-benar bersemangat mencobanya.
Huft.
Berbanding terbalik dengan semangatnya, kemampuannya dalam bermain game
benar-benar buruk. Hanya untuk menyemberangi jembatan di dunia game saja, dia
tidak mampu dan terjatuh. Karna ini game VR, rasanya tentu seperti dunia asli. Dan
yang menyelamatkannya dari permainan game adalah Marut.
Petch sangat
bahagia karna Marut lagi-lagi menyelamatkannya. Tapi, Marut tidak. Dia fokus
pada tugasnya dan mempromosikan gamenya. Petch sangat kagum dengan sosok Marut
dan bertekad kalau suatu hari nanti, dia akan bisa membuat game yang seru
seperti Marut.
Urusan
pekerjaan sudah selesai dan sekarang saatnya Marut melakukan urusan pribadinya.
Dia menemui pacarnya yang sudah menunggunya di ruang tunggu. Petch diam-diam
mengikutinya untuk mengembalikan kancing baju Marut yang lepas tadi dan tanpa
sengaja melihat Marut yang sedang kiss dengan
wanita itu.
“Beberapa hal
hanya bisa dikagumi dari kejauhan. Kau tidak akan pernah memilikinya,” ujar
Poom, berdiri di samping Petch. Dia tadi melihat Petch yang mengikuti bosnnya.
Ucapan Poom
sangat jelas, tapi Petch berpura-pura tidak mengerti. Poom masih bersikap baik
dan menasehati kalau sebagai penggemar yang baik, Petch hanya boleh mengagumi
idola dan mengikuti karya mereka sewajarnya. Jangan terlalu percaya diri karna
bisa terluka.
“Aku hanya
penggemar bosmu. Aku tidak terlalu percaya diri.”
Poom tidak
percaya sama sekali karna ekspresi dan tingkah Petch menunjukkan sebaliknya.
Tapi, jika Petch menyangkal, ya udah, dia percaya saja.
--
Setelah
mengetahui keadaan Pethai, Chat dan Pat langsung menjenguknya. Mereka juga
menyuruh Darika untuk meminta bantuan apapun pada mereka jika mempunyai
kesulitan. Dengan sopan, Da menjawab kalau dia masih bisa mengatasi. Pat tidak
memaksa dan hanya meminta Da untuk menghubunginya jika butuh bantuan apapun.
Begitu pulang,
Da langsung memeriksa keadaan Mook dan Petch. Ting yang menyambut, memberitahu
kalau Mook sedang sibuk sementara Petch masih belum pulang. Mook sibuk
melakukan siaran live untuk menjual semua koleksi barang-barangnya.
Lan masih
belum melupakan sosok orang yang mencoba menyerangnya tadi di rumah sakit. Dia
yakin kalau itu bukan mimpi dan benar-benar terjadi. Makanya, dia langsung
menelpon Marut untuk meminta bantuan menyelidiki DJ Prao. Dia masih saja yakin
kalau pelakunya adalah DJ Prao (sebuah keyakinan yang tidak masuk akal).
Marut malah
meladeni keyakinan tidak beralasan itu dan mengirimkan Lan alamat ig DJ Prao.
Pas sekali, siaran live masih berlangsung. Melalui kolom komentar, dia
meninggalkan pesan pada DJ Prao untuk berbincang.
Tujuan siaran
live ini adalah menjual barang, jadi, Mook menolak unutk berbincang. Lan malah
tidak peduli dan terus mengirim pesan, mengganggu komentar orang-orang yang
ingin membeli barangnya. Oak yang mengawasi, mencatat nama akun Lan di sebuah
papan tulis dan menunjukkannya pada Mook.
Mook segera menunjukkan
nama akun ig tersebut ke pada para followersnya. Dia memberitahu mereka kalau
akun itu terus mengganggu dan jika dia tidak berhenti, dia akan memblokirnya.
Langsung saja, Lan terkena hujatan netizen. Udah gitu, Mook malah memblokir
akunnya.
Marut yang
sedari tadi memperhatikan siaran live tersebut, langsung mengirim pesan pada
Lan kalau dia pantas mendapatkannya.
Petch juga
melihat siaran live Mook dalam perjalanan pulang. Dia merasa menyesal karna
sudah bersikap kasar dan menyebut Mook egois tadi. (Tapi, apa gunanya
penyesalan jika ada perbuatan).
Siaran live
Mook akhirnya selesai. Oak memuji kerja keras Mook yang sudah melakukan siaran
live selama 3 jam dan hampir saja kacau karna Lan.
Petch sampai
rumah dan masuk dengan mengendap-endap. Mook memergokinya dan langsung
menginterogasi kenapa dia baru pulang dan kenapa dia membeli barang lagi disaat
seharusnya mereka berhemat? Petch menjawab ketus kalau dia tidak mau disini
karna Mook memarahinya tanpa bertanya. Dan juga, model itu didapatkannya secara
gratis.
Walau adiknya
sangat egois dan keras kepala, Mook tetap menyanyanginya. Dia menyuruh Petch
untuk makan malam dan bahkan memanaskan sup yang ada di atas meja. Petch
benar-benar senang dan makan dengan sangat lahap. (Maaf,
tapi bagiku, Petch sangat egois).
Udah gitu, dia
tahu kalau Mook sangat takut sama cicak, dan malah menggunakannya untuk
menakuti Mook.
--
Lan akhirnya
keluar dari rumah sakit dan hal pertama yang dilakukannya adalah pergi ke klub
malam bersama Marut, melakukan wefie dan mempostingnya. Marut tahu tujuan Lan
melakukan hal itu agar ayahnya marah.
Tebakan Marut
benar. Ayah melihat postingan foto Lan dan langsung kesal luar biasa. Kekesalan
Chat beralasan karena Lan belum sembuh benar, tapi sudah keluar. Benar-benar
tidak bisa diharapkan. Bukannya mendengarkan perkataan Chat, Pat malah sibuk
pada firasatnya kalau Lan akan terkena sial.
Chat udah
beneran kesal dan merasa kalau semua terjadi karna ulah Lan sendiri. Tidak ada kaitannya
dengan kemujuran. Pat tetap pada pendapatnya karna Lan bilang dia terkena salah
tembak, itu artinya dia sial. Sekian banyak orang yang ada, tapi kenapa malah
Lan yang kena. Jika mereka diam saja, nyawa Lan bisa terancam.
Chat jadi
terpengaruh sama perkataan Pat dan memutuskan agar mereka menemui ‘ahli’nya.
Mook baru saja
siap bekerja dan seorang pelayan datang menyampaikan kalau ada orang yang mau
bicara. Orang itu adalah Lan. Saking inginnya bicara dengan Mook, dia rela
membayar.
Sebelumnya,
Lan menemui Marut dan memberitahu keinginannya untuk bertemu Mook kembali. Bagi
Marut, tidak mungkin Mook yang menjadi dalang penembakan pada orang yang baru
ditemuinya. Dia rasa, Lan hanya tertarik dan mencari alasan untuk bertemu
dengan Mook lagi. Semakin Mook menolaknya, Lan pasti semakin menginginkannya,
bukan? Lan membantah hal itu dan beralasan hanya mau tahu bagaimana bisa Mook
menyelamatkannya tepat waktu ketika itu. Marut menjawab dengan rasional kalau
itu hanya kebetulan dan berdasarkan rasa kemanusiaan. Jangan terlalu
berprasangka.
Tapi, sebagai
teman Lan, dia membantu dengan memberikan jadwal Mook yang didapatkannya dari
Poom.
Dan itulah
bagaimana Lan bisa datang ke tempat kerja Mook. Dia berencana membuat Mook
mabuk agar keceplosan memberitahu yang sebenarnya. Marut juga ikut untuk
menemani Lan dan jaga-jaga.
Mook sangat
butuh uang sekarang, jadi dia mau mengikuti permainan Lan yang berkata akan
membayarnya 2.000 baht untuk seloki minuman. Dan akan membayar 3 kali lipat
jika Mook bisa menghabiskan semua minuman yang ada di depannya sekarang. Mook
setuju dengan syarat bahwa ini akan menjadi pertemuan terakhir dan setelah dia
menjawab semua pertanyaan Lan, maka mereka berpisah. Lan setuju.
Diluar
perkiraan Lan, Mook ternyata sangat kuat minum. Dia mampu menghabiskan semua
minuman yang ada di atas meja tanpa mabuk. Setelah menghabiskan semuanya, dia
meminta bayaran seperti yang disepakati dan beranjak pergi. Lan menahannya
pergi karna mereka belum bicara sepatah katapun. Dia menganggap Mook menipunya.
Mook merasa
tidak demikian. Sesuai kesepakatan, dia meminum semuanya dan menjawab
pertanyaan Lan. Tapi, Lan tidak bertanya sementara minumannya sudah habis.
Waktu habis.
Lan nggak
terima dan terus saja mengikuti Mook agar bicara. Dia bahkan menawarkan uang
20.000 baht agar Mook mau bicara. Saat Mook menyodorkan tangannya, Lan
menghinanya bisa dibeli dengan uang. Mook tidak tersinggung karna menurutnya
bicara dengan Lan hanya membuang waktu sementara waktu adalah uang. Dia
memberikan waktu 2 menit untuk Lan bicara.
“Aku ingin
tahu siapa yang menembakku.”
“Aku tidak
tahu.”
“Aku tidak
percaya. Kau menyelamatkanku tepat waktu. Terlalu banyak kebetulan.”
“Bukan
kebetulan, lebih tepatnya kesialan. Aku hampir tertembak dan kau menuduhku
terlibat. Seharusnya, kubiarkan mereka menembakmu agar ini berakhir.”
Tapi, Lan
tidak percaya dan malah bertanya gimana caranya dia bisa yakin kalau Mook
jujur? Mook menjawab dengan sarkas, kalau dia terlibat dan memberitahu Lan,
sama saja dia bodoh. Dia tidak tahu apapun. Daripada mencaritahu kesalahannya,
lebih baik dia mencari tahu apa pernah menjahati seseorang.
Huft. Mook
benar-benar baik mau meladeni sikap tidak rasional Lan.
Sialnya lagi,
ada seseorang yang mencoba menembak Lan dari kejauhan menggunakan sniper. Dan
sinar pistol terpantul di wajah Lan, sehingga Mook jadi tahu.
Ditempat lain,
Chat dan Pat menemui seorang ‘ahli’ untuk membaca peruntungan Lan. Menurut ahli
itu, Lan akan mengalami kesialan parah. Musuh Lan mencari kesempatan untuk
menghancurkannya dan ingin dia mati. Dan mereka harus mencari cara untuk
menangkal kesialan tersebut. Tapi, ada cara untuk memperbaiki hal tersebut.
Marut yang
menyusul, melihat sinar merah juga di jidat Lan. Mook tahu bahaya mengincar,
jadi, dia mendorong Lan seolah-olah melindunginya dari motor yang muncul
tiba-tiba, padahal itu demi melindunginya dari tembakan.
Si ahli
memberitahu kalau Lan bisa diselamatkan oleh wanita yang lahir pada hari ke-15
bulan sabit keempat.
Marut yang
melihat kejadian tersebut, segera berlari ke atas gedung untuk menangkap
pelaku. Sayangnya, dia kalah cepat dengan si pelaku karna pelaku berlari
menuruni gedung dengan tangga sebelah kiri, sementara Marut naik menggunakan
tangga sebelah kanan. Bukti yang ditemukan Marut bahwa ada seseorang di sana,
adalah puntung rokok yang berceceran dilantai.
Lan tidak
sadar kalau Mook baru saja menyelamatkannya, malah menggoda Mook yang
memeluknya terlalu erat. Mook merasa
khawatir pada Lan yang tampaknya diincar oleh seseorang dan menyuruhnya mencoba
memikirkan siapa orang yang ingin membunuhnya. Selesai memberikan nasehat, Mook
hendak pergi.
Tapi, Lan
menahannya. Karna dia melihat telapak tangan Mook yang mengalami luka gores
karna berusaha menyelamatkannya barusan. Dia mengelap luka itu menggunakan
bajunya.
Dulu sekali,
semasa sekolah, Mook pernah terjatuh dari tangga karna mengejar Lan yang
menghindarinya. Tangannya terluka dan Lan membersihkan luka ditangannya
menggunakan bajunya. Hal itu membuat hati Mook benar-benar bahagia.
Kini, kejadian
yang sama terulang lagi. Berbanding terbalik dengan dulu, Mook menarik
tangannya kembali dan melarang Lan untuk menyentuhnya. Walau bersikap ketus,
dia berulang kali menasehati Lan untuk berhati-hati dan jangan mengusik orang
seperti dia mengusiknya. Dia mengatakan ini demi kebaikannya.
Marut hanya
menemukan puntung rokok di TKP. Tapi, selain itu, tidak ada apapun lagi. Ini
menandakan kalau orang yang mencoba menembak Lan adalah seorang profesional.
Mook menceritakan
hal yang dialaminya barusan sama Oak, termasuk ada yang mencoba menembak Lan. Tapi,
dia tidak memberitahukan hal itu pada Lan karna jika diberitahu, Lan pasti
menuduhnya terlibat. Dan juga, dia tidak terlalu yakin dengan yang dilihatnya. Lagipula,
melihat Lan yang selalu menganggunya, kelihatannya Lan juga merasa diincar.
Marut juga
tidak memberitahu Lan mengenai yang dilihatnya barusan. Dia hanya menasehati
Lan untuk berhati-hati dan jika mau ke suatu tempat, dia akan menemani. Lan jadi
curiga kalau ada sesuatu, tapi Marut tetap bungkam.
Pembicaraan mereka
berakhir karna Danai yang baru pulang menyapanya. Danai baru saja pulang
setelah melakukan rapat. Hal itu membuat Lan semakin nggak ingin mengambil alih
perusahaan karna menurutnya, Danai yang lebih pantas. Danai juga tidak marah
kalau ayah memilih Lan karna Lan adalah putranya dan itu jauh lebih baik daripada
menantu.
Marut tidak
ingin mendengar pembicaraan masalah keluarga lain, jadi dia pamit pulang
duluan.
--
Mook sebenarnya
merasa senang dengan perhatian kecil yang ditunjukkan Lan barusan, tapi dengan
cepat, dia mengenyahkan hal tersebut. Dia menanamkan pada dirinya sendiri kalau
urusan Lan bukanlah urusannya.
--
Setelah
mendengar ramalan mengenai Lan kemarin malam, Chat dan Pat langsung mengunjungi
rumah Mook keesokan harinya. Dia jadi tahu masalah yang dialami keluarga Mook
karna melihat surat peringatan penyitaan yang ada di depan rumah. Mereka
langsung memanfaatkan itu untuk menawarkan bantuan untuk melunasi semua hutang
keluarga Mook termasuk bunganya dan mereka bisa membayar kembali hutangnya
kapanpun.
Tujuan keduanya
langsung terlihat jelas saat Mook keluar dari kamarnya dan menyapa mereka.
Begitu menyapa, Mook langsung menyatakan menolak bantuan mereka. Karna uang
50juta baht itu sangat besar dan jika mereka meminjamkan begitu saja tanpa
bunga, itu merugikan. Sebaiknya, mereka menggunakan uang itu untuk
berinvestasi.
Bukannya merasa
tersinggung, Pat malah memuji Mook yang pintar dan bijaksana. Chat juga
menjelaskan kalau ini bisa menjadi investasi mereka. Tanpa babibu, mereka meminta
Mook untuk menikah dengan Lan.
Flashback
Peramal itu menjelaskan kalau mereka menikahkan
wanita dengan ciri yang disebutkannya, maka wanita itu akan membebaskan
Chalantorn (Lan) dari semua keinginan jahat. Dan lebih baik, jika dia menikahi
gadis yang sama yang dulu pernah dinikahinya. Kali ini, jadikan mereka suami
istri sah. Dengan begitu, Lan akan bisa mengatasi kesialan, hidup makmur dan
memiliki keluarga bahagia. Bisnis mereka juga akan berkembang.
End
Dan gadis yang
sama itu adalah Praomook. Mook bukanlah Mook yang dulu yang mau dinikahkan demi
membebaskan Lan dari kesialan walaupun Lan tidak menyukainya. Makanya, dia
menanyakan terlebih dahulu, apakah Lan menyetujui pernikahan ini? Tanpa ragu
sedetikpun, Pat berbohong kalau Lan setuju dan tidak keberatan sama sekali.
Padahal faktanya,
saat dia memberitahukan hal tersebut, Lan menolak dengan tegas. Dia masih saja
menyebut Mook dengan panggilan “Itik.” Lak juga memperkeruh suasana dengan
mengungkit keluarga Mook yang sudah bangkrut dan entah apa yang bisa dibantunya
untuk Lan. Yang ada mereka hanya menyia-nyiakan uang. Makanya, dia menolak Lan
menikahi Mook.
Mook dengan
sangat sopan menolak tawaran mereka : rumah dan pernikahan. Dia akan
menyelesaikan masalah ini sendiri. Da sangat menyukai jawaban Mook dan
mendukung sepenuhnya.
Raut kekecewaan
terlihat jelas di wajah Chat dan Pat. Mereka berusaha menutupinya dan menyuruh
mereka menghubungi kapanpun butuh bantuan.
Sementara itu,
sedari awal, Petch mendengar pembicaraan mereka. Dan entah apa yang
dipikirkannya sekarang.
lanjutt ya
ReplyDelete