Sinopsis Lakorn : Praomook E08 - 2



Note :

Drama ini berisi adegan yang tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Pemirsa di harap bijak.

Jika ada pembaca berusia dibawah 19 tahun, diharapkan untuk tidak lanjut membaca. Terimakasih.



Begitu tiba di pabrik, supervisor pabrik segera membawa mereka berkeliling sembari menjelaskan fungsi-fungsi mesin yang ada di sana, termasuk alur pekerjaan mereka. Semua mendengarkannya dengan saksama kecuali Lan yang sibuk melihat ponsel. Mook sampai kesal. Bukannya berhenti bermain ponsel, Lan malah pergi meninggalkan rombongan.

--



Petch mempresentasikan ide gamenya yang mengambil konsep game otome. Petch menjelaskan kalau gamenya mengusung tema percintaan, jadi para pemain harus memasukkan preferensi mereka sebelum memulai game. Rut merasa kalau game Petch hanya menargetkan para pemain wanita. Petch menjawab kalau mereka bisa menambahkan karakter wanita jika ingin menargetkan pemian pria juga. Namun, dia yakin akan ada banyak pemain yang tertarik dengan game itu, terutama pemain muda. Petch juga menunjukkan desain-desain karakter yang dibuatnya.

Ada sebuah karakter yang kelihatan nggak asing. Mirip seperti Rut. Tapi, Petch mengklaim kalau semua karakter dibuat berdasarkan hasil imajinasinya.

Presentasi Petch berakhir dengan memuaskan.

--


Mook meminta izin pada Win untuk berkeliling pabrik. Tentu saja Win mengizinkan. Sayangnya, dia tidak bisa menemani karena harus memeriksa produk. Mook tidak masalah sama sekali. Danai lah yang menawarkan diri untuk menemani Mook, tapi Mook dengan sopan menolak. Pas sekali ponsel Danai berbunyi, jadi Mook bergegas pergi.



Yang menelpon adalah Lak. Wajah Danai sudah kelihatan kesal saat melihat nama si penelpon. Namun, saat mengangkat telepon, suaranya berubah menjadi lembut seperti biasa. Lak menelpon untuk menanyakan, kapan dia akan kembali ke kantor? Apa dia lupa mereka ada rapat sore ini? Dan juga, hari ini Danai tidak memiliki jadwal kunjungan ke pabrik, tapi kenapa dia ke sana? Danai tetap tenang dan beralasan hanya ingin menemani Lan dan mana tahu bisa memberikan saran. 

“Kau yakin ada di sana karena Lan, bukan orang lain?”

“Maksudmu Mook? Ayolah, Lak. Ini konyol. Mook adalah adik iparmu. Aku tidak mungkin melakukan hal seperti itu.”

Lak berusaha menyangkal kalau di tidak memiliki pikiran kotor semacam itu. Namun, Danai yakin Lak berpikiran begitu karena dia sangat mengenal Lak. Dia menyakinkan Lak kalau dia kemari hanya untuk bekerja tanpa maksud apapun. Usai mengatakan itu, Danai segera memutuskan telepon.


Sementara itu, Mook hanya membuat alasan mau berkeliling melihat-lihat pabrik, padahal sebenarnya dia khawatir sama Lan. Saat menemukan Lan, Mook langsung menegurnya untuk tidak berkeliaran begitu dan fokuslah mempelajari mengenai pabrik. Ini akan menjadi pabrik Lan kelak. Bagaimana dia bisa memerintah orang jika tidak tahu cara kerjanya?

“Pabrik ini milik ayahku, bukan aku.”


Mook masih ingin bicara, tapi Lan segera membentaknya untuk diam. Dia juga terus berjalan untuk menghindari Mook. Mook tidak mau menyerah dan terus mengikutinya sambil menasehatinya. Nasehat-nasehat Mook membuat Lan merasa muak. Toh, semua adalah uang ayahnya dan akan menjadi miliknya. Semua uang itu bisa menghidupinya seumur hidup. Kenapa dia harus bekerja? 


Di tengah perdebatan mereka tersebut, Mook tanpa sengaja melihat kardus-kardus besar yang ada di atas lemari, hampir terjatuh mengenai Lan. Refleks, dia segera mendorong Lan hingga kardus-kardus tersebut mengenai bahunya. (ada yang mendorong kardus tersebut!)



Para pegawai yang ada di sana, segera berkerumun mendengar suara keras benda jatuh. Lan juga panik dan khawatir karena Mook tertimpa kardus besar. Win dan Danai juga langsung berkumpul untuk menolong Mook. Mook tidak terluka parah, hanya saja, bahunya ketimpa cukup keras. Lan yang khawatir, langsung menyuruh Mook untuk naik ke punggungnya. Dia akan menggendong Mook. Awalnya, Mook menolak, tapi karena Lan terus memaksa, akhirnya Mook naik ke punggunng Lan.



Di gendong seperti itu, mengingatkan Mook saat mereka remaja, dia juga pernah menggendong Lan saat Lan terluka. 

“Jika aku tahu kau akan baik padaku jika aku terluka, aku pasti sudah terluka sejak lama,” ujar Mook.

“Jika kau terus membahas soal luka, aku akan menurunkanmu di sini,” ancam Lan. 


Berita mengenai Mook yang ketimpa kardus besar, sampai di telinga Chat melalui Danai. Danai menenangkan kalau Mook tidak terluka parah dan sudah dibawa ke rumah sakit juga. Chat tetap saja nggak bisa tenang dan memerintahkan Danai untuk menyelidiki masalah ini! 

Pat yang mendengar pembicaraan mereka, jadi panik. Dia berpikir kalau Mook mengalami kesialan Lan. Dulu, Lan yang selalu terluka, namun kini, Mook. Walaupun dia ingin Lan selalu aman dan sehat, tapi, dia juga nggak mau ada orang lain yang terluka menggantikan Lan! Dia nggak bisa membiarkan hal ini!

--



Mook sudah di periksa di rumah sakit dan dibawa pulang. Dirumah, sudah ada Ibunya dan mertuanya. Semua khawatir mengenai keadaan Mook. Mook memberitahu semuanya kalau dia baik-baik saja. Hanya ada sedikit benjolan dan memar saja. 

Pat juga masih merasa sangat bersalah. Dia meminta maaf pada Da karena menurutnya, Mook terluka karena putranya. Da menenangkan Pat kalau semua ini hanya kecelakaan. Lan yang mendengar, jadi heran, kenapa ibunya bisa tahu padahal dia belum menceritakan apapun.

Ternyata Pat sering berkomunikasi dengan peramal yang waktu itu menyarankan agar Lan dan Mook menikah. Peramal itu bilang kalau Mook terluka karena Lan. 


Flashback

Saat tahu Mook terluka, Chat dan Pat langsung melakukan video call dengan peramal itu lagi. Peramal itu bilang kalau menantu mereka sudah membuat hidup Lan lebih baik, tapi dia malah akan mengalami kemalangan Lan. Namun, ada cara untuk memperbaikinya. Lan dan Mook harus berlibur. Dengan begitu, bintang Lan dan Mook akan buerbah dan setelah kembali, keadaan akan membaik.

End


Karena perkataan si peramal itu, Chat dan Pat sudah menyusun rencana pulang madu untuk Lan dan Mook. Lan mana mungkin setuju begitu saja. Tapi, Chat juga nggak akan menyerah begitu saja. Entah apa yang terbesit dibenak Lan, dia tiba-tiba saja langsung setuju untuk bulan madu.

--


Semua peserta kompetisi game menunggu dengan cemas hasil keputusan Rut. Dan yang terpilih adalah Nampetch. Rut memperingati Petch untuk meminta izin orang tuanya. Jangan sampai dia membuat masalah lagi. Jika dia melakukannya, dia tidak akan membawanya. Dengan semangat, Petch mengiyakan. Dia akan mendapatkan izin dari ibu dan kakaknya.


Di tengah pembicaraan itu, Rut mendapat telepon dari Lan yang memberitahu mengenai apa yang barusan terjadi. Begitu pembicaraan berakhir, Rut segera memberi perintah pada Poom walaupun Petch masih ada di sana. Rut memberitahu kalau Lan akan mengirimkan rekaman CCTV atas kecelakaan yang terjadi di pabrik ayahnya dan dia mau Poom membantu menyelidiki.

Poom mengiyakan sembari bertanya, apakah Lan terlibat dalam kecelakaan itu? Rut mengiyakan dan Mook yang terluka. Petch langsung menunjukkan ekspresi kaget dan khawatirnya. 

--


Danai dan Win sekarang ada di ruang CCTV untuk mencari tahu apa yang terjadi. Danai meminta diperlihatkan rekaman dari sebelum Mook dan Lan tiba di TKP tersebut. Namun, tetap tidak ditemukan ada gerak gerik mencurigakan. Win berpendapat kalau kejadian tadi hanyalah kecelakaan biasa. 


Hmm, namun, entah kenapa, ada gerak gerik mencurigakan antara Win dan Danai.

--


Mook membawa Oak ke rumah Rut. Mereka juga berjalan-jalan sebentar di sekitar rumah sembari berbincang. Oak menyarankan agar Mook rehat sejenak dari pekerjaan DJ-nya dan menggunakan waktu untuk merayu Lan. Membayangkan mereka akan bulan madu saja, sudah membuatnya merasakan suasana romantis. Mook kesal mendengarnya dan mengancam akan menyentil dahi Oak jika dia bicara begitu lagi. 

Mook secara tegas menyatakan kalau dia mungkin akan mencoba merayu Lan, namun, dia tidak akan memberikan dirinya. Dia tidak mau kalah lagi. Oak memuji Mook yang masih mengingat tekadnya tersebut

“Jangan khawatir. Permainan baru dimulai. Aku tidak akan kalah. Saat bulan madu kami, aku akan membuatnya jatuh cinta padaku.”

“Semangatlah, Kawan!” 


Pembicaran mereka berakhir karena suara teriakan Petch yang baru pulang dan ingin tahu keadaannya. Mook tersenyum dan menjawab kalau dia baik-baik saja. 


Sementara itu, Lan yang hanya berdua dengan Rut, mengajak Rut untuk ikut bulan madu dengannya. Dia di suruh bulan madu dengan Mook dan akan berangkat beberapa hari lagi. Dia mengajak Rut agar Rut bisa membantunya menjauh dari Mook selama di sana. Poom mendadak muncul dan memberitahu kalau Rut tidak bisa ikut dengan Lan. Mereka sudah menerima undangan akademik dan Rut harus menghadirinya. Agar Lan percaya, Poom menunjukkan catatan jadwal di ponselnya. 


Woah. Melihat acaranya di luar negeri, Lan langsung terpikir untuk bulan madu ke negara yang sama. Dia akan memanfaatkan Petch, Poom dan Rut sebagai orang ketiga yang bisa menjauhkannya dari Mook. Namun, selama Rut melakukan seminar, dia akan menjamin akan menjaga jarak dari Mook. 

Rut langsung setuju saja dengan rencana Lan.



Nah, sekarang saatnya makan malam. Entah gimana ceritanya, rumah Rut sekarang malah jadi tempat kumpul. Udah gitu, Oak dan Petch bukannya pulang malah numpang makan siang di sana. Dan entah siapa yang punya ide, mereka malah melakukan pesta BBQ di sana. 

Rut sangat kesal melihat keramaian di rumahnya. Sejak kapan rumahnya berubah menjadi restoran?! Dengan polos, Poom menjawab 30 menit lalu dan karena ada banyak tamu, dia memesan BBQ. Petch beneran buta atau gimana, entahlah. Padahal jelas wajah Rut cemberut dan kesal, tapi dia malah menanyakan kenapa Rut nggak makan? Dia malah sok mau menyuapi Rut.


Rut langsung menolak dengan tegas. Dia juga dengan serius, menanyakan, apakah Petch sudah memberitahu Mook mengenai perjalanan dinasnya keluar negeri? Mook yang menjawab. Petch sudah meminta izin dan dia mengizinkan. Namun, dengan syarat, Oak harus ikut sebagai pendamping Petch. 


Flashback

Ternyata, saat Lan memberitahu rencananya, Mook dan Oak menguping. Mereka juga ikutan menyusun rencana. Oak akan ikut dalam perjalanan tersebut sebagai pendamping Petch. Dan begitu sampai di sana, dia akan menjauhkan Rut, Petch dan Poom dari Mook dan Lan. Maka Mook akan punya waktu berdua dengan Lan. Dan juga, dia bisa membantu menguji apakah Rut gay atau tidak.

End


Ikutnya Oak sebagai pendamping Petch tentu diluar rencana Lan. Rut juga tidak bisa menolak syarat tersebut karena yah wajar, Petch kan masih dibawah umur dan butuh pendamping. 


Makan malam udah selesai dan bukannya pulang, Petch malah berkeliaran di sisi Rut. Dia sok menenangkan Rut untuk tidak khawatir mengenai bulan madu Lan dan kakaknya. Dia akan membantu. Begitu tiba di sana, dia akan mencoba memisahkan mereka (ish, karakter Petch ini menyebalkan sekali ya. Kepo abis!! Fokus kerja ajalah, nggak usah ikut campur urusan percintaan orang lain! kalau suka sama Rut, yah jangan terus buat alasan bantu-bantu dan menjadikan Mook sebagai tumbal!!). 

Ah, Rut tentu saja mau menerima bantuannya. Dia terang-terangan meminta Petch menjauhkan Lan dari Mook. Petch yakin sekali tujuan Rut karena ingin berduaan dengan Lan! Padahal yah, tujuannya Rut untuk mendekati Mook!

--



Mook kesulitan memakai obat salep di bahunya yang terluka. Tiba-tiba saja Lan masuk ke kamar mandi dan membantu Mook mengoleskan obatnya. Suasana beneran canggung. Lan tiba-tiba saja teringat saat dia bilang membenci Mook dan Mook bilang akan membuatnya mencintainya! Ingatan itu makin menguatkan Lan untuk tidak menyerah agar rencana Mook tidak berhasil (maksudnya, tidak akan jatuh cinta pada Mook).


“Kau tidak perlu terluka agar aku mau berbulan madu denganmu. Minta saja dengan baik, maka aku akan setuju. Aku bisa memberikannya sekarang. Aku akan memaksakan diriku. Mau mulai sekarang?”


Pertanyaan itu mendapatkan tamparan kuat dari Mook! Mook juga memaki Lan yang otaknya dipenuhi hal kotor! 

“Jika kau melakukan sesuatu padaku, kuberitahu, aku ini lintah. Jika menangkapmu, aku akan mengambil semua milikmu! Mengerti?” ancam Mook.

“Kau tidak akan mendapatkan apapun dariku, terutama cinta. Yang aku punya untukmu hanyalah kebencian. Haruskah aku melakukan ini kepadamu? Membuatmu jatuh cinta kepadaku, lalu mencampakkanmu seperti sampah!”

“Aku tidak akan pernah mencintaimu!”

“Baguslah. Karena aku jijik dengan cintamu.”

(Woah, sakit! keduanya beneran sakit! Hm, aku bisa mengerti alasan Lan begitu jika ingat bagaimana posesifnya Mook dulu padanya. Tapi, hubungan masa lalu mereka juga rumit. Pusinglah!. Namun, aku juga mau lihat dari sudut pandang Mook, mengenai masa lalu mereka. Hm, perkataan Lan itu emang jahat banget dan pikirannya juga kotor! Nggak ngertilah!)


Lan pergi begitu saja. Sementara Mook memandang pantulan dirinya di cermin dan berulang kali mengingatkan dirinya untuk tidak jatuh cinta pada Lan.


Lan juga begitu. Dia menyakinkan dirinya kalau tidak akan pernah jatuh cinta pada Mook.


Begitu selesai berganti baju, Mook pergi ke lantai atas, berdiri di balkon dan mulai berteriak-teriak memaki Lan. Saking emosinya, dia sampai nggak sadar kalau Rut ada di sana. Rut memang serius mendekati Mook. Namun, dia juga sangat peka. Dia menyadari kalau Mook sangat peduli sama Lan. Walaupun Mook terus bilang tidak mencintai Lan, namun sikapnya berkata lain. Mook selalu membantu Lan dan mengabaikan keselamatan dirinya sendiri. Rut menasehati Mook agar lebih berhati-hati selama dirinya sendiri. Ini adalah peringatan dari orang yang peduli pada Mook.

--



Sebelum berangkat keluar negeri, Mook dan Petch pergi mengunjungi ayahnya untuk meminta izin. Mereka juga meminta izin Da dan meminta Ting untuk menjaga Da selama mereka pergi.

--


Hari H,

Negara yang mereka kunjungi adalah Korea Selatan. Begitu tiba, Mook dan Lan segera pergi ke hotel yang sudah dipesankan Chat dan Pat untuk meletakkan barang-barangnya. Mook kelihatan menyukai kamar hotel dan pemandangan yang terlihat dari jendela hotel.


Setelah meletakkan barang, Lan langsung pergi begitu saja. Mook tentu mengikuti. And seperti biasa, Lan bersikap ketus dan menyuruhnya pergi. Yah, Mook mana mau pergi dan terus mengekori Lan. 



Tapi, di tengah jalan, Mook mulai merasakan ada seseorang yang menguntit mereka. Perasaannya jadi nggak enak. Dia menyampaikan hal itu pada Lan dan mengajaknya untuk pergi ke tempat yang ramai. Lan setengah percaya, setengah tidak, mengikuti Mook. 



Udah setengah jalan, Lan masih belum menemukan tanda-tanda ada yang mengikuti mereka. Hal itu membuatnya berkesimpulan Mook hanya mengada-ada. Mook jadi kesal apalagi saat Lan bilang bisa menjaga dirinya sendiri. Saking kesalnya, Mook meneloyor kepala Lan sambil mengingatkan sudah berapa kali dia terluka karena menyelamatkan Lan.

“Meski begitu membencimu, aku tidak mau melihatmu mati. Jika ingin kau mati, aku tidak akan menyelematkanmu dan terluka. Aku tidak memedulikan perasaanmu. Kini kita hanya berdua. Aku akan terus mengikutimu. Biasakan dirimu melihat wajahku. Karena aku hanya memedulikan keselamatanmu.”

“Baiklah. Lakukan sesukamu. Tapi, jaga jarakmu!”

Padahal yah, sebenarnya, benar-benar ada yang mengikuti mereka. 


Post a Comment

Previous Post Next Post