Note :
Drama ini
berisi adegan yang tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Pemirsa di harap
bijak.
Jika ada
pembaca berusia dibawah 19 tahun, diharapkan untuk tidak lanjut membaca.
Terimakasih.
Di rumah Rut,
Lan dan Rut diam-diaman dan sibuk dengan pekerjaan masng-masing. Poom jadi ngerasa canggung karena biasanya suasana tidak sehening ini. Pas sekali, seseorang datang mengantarkan paket untuk Lan. Isi paket itu adalah semua laporan keuangan pabrik selama 7 tahun terakhir. Saat di pabrik terakhir kali itu, Lan kan sempat berkeliaran sendirian. Ketika itu, dia menemui seorang pegawai di pabrik dan meminta laporan selama 7 tahun. Tentu saja, dia meminta si pegawai merahasiakan ini dari orang lain.
Rut yang dari tadi diam, akhirnya membantu. Lan juga memberitahu kecurigaan yang ditemukannya waktu itu. Dia mendapat laba perusahaan setiap tahunnya selalu sama, sementara jumlah produk terlihat aneh. Makanya, dia mulai memeriksa dari pabrik.
“Tapi, darimana kau bisa tahu kalau semua dokumen (yang diberikan) itu asli?”
“Ini hanya referensiku. Karena aku akan meminta peretas kita untuk mencari yang asli.”
Dan yang dimaksud adalah Poom. Poom mempunyai keahlian sebagai hacker. Dengan senang hati, dia membantu. Lan juga yakin kalau tidak ada yang namanya rahasia di dunia ini. Pasti si pelaku mendengar saat dia meminta semua dokumen itu. Jika demikian, maka insiden di pabrik bukan kecelakaan.
Rut dan Poom dengan hati-hati memperingatkan Lan untuk tidak gegabah. Dia harus mempunyai sebuah rencana apalagi nyawa Lan sekarang ini di incar. Dengan percaya diri, Lan menjawab kalau rencananya adalah menekan pelaku dan membuat mereka mengungkapkan diri dan segera mengakhiri masalah ini.
“Bagus. Jika menang, kamu bertahan. Perusahaan ayahmu juga aman.”
“Benar. Aku harus menang.”
--
Petch kembali bertingkah. Dia memaksa mau ikut dengan Mook ke rumah Rut dan tidak mau ditinggal sendriian di rumah. Kebetulan, Da dijemput oleh Pat tadi. Pat tidak mau Da terus bersedih, makanya ingin menghibur. Oak yang akan mengantarkan Mook sudah menjelaskan kalau dia hanya akan mengantarkan Mook agar Lan tidak lupa kalau dia punya istri. Petch dengan memasang wajah memelas, bilang tidak mau sendirian karena merindukan ayah.
--
Lan lagi sibuk membandingkan laporan pabrik dengan laporan keuangan yang selama ini ayahnya kirim padanya. Rut juga ikut membantunya.
Sementara keduanya sedang sibuk, Mook, Oak dan Petch tiba. Poom menyambut mereka dengan hangat apalagi saat tahu Mook membelikan mereka makan malam juga.
Yang menyebalkan (maaf!), Petch tadi alasan nggak mau sendirian karena rindu sama ayahnya, tapi pas sampai di rumah Rut, dia malah sibuk mencari Rut pada Poom. Padahal, waktu buka pintu tadi, Poom udah bilang Lan dan Rut lagi sibuk kerja.
Petch sok baik, nanya, apa mereka mengganggu? Dia jadi nggak enak. (Maaf lagi ya, bukan ‘mereka’ karena Mook hanya pulang, sementara Oak mengantarkan, tapi Poom ngotot mau ikut! So, siapa yang pengganggu?) Oak langsung nimbrung kalau mereka sudah sering mengganggu, jadi kalau mau nyesal juga udah terlambat. Petch terus saja membela diri kalau Lan dan Rut mungkin mau berduaan sekarang ini.
Akhirnya, Poom pergi untuk memanggil mereka turun. Tapi, kondisi kamar Lan sedang sangat berantakan dengan semua dokumen yang berserak, apa sebaiknya mereka juga memberitahu Mook? Lan melarang. Makin sedikit Mook tahu, lebih baik.
Yang akhirnya turun hanya Rut. Muka Poom langsung sumringah memanggilnya (jij**!). Rut tidak menanggapi dan lebih menunjukkan perhatiannya pada Mook. Rut juga menyarankan agar mereka makan terlebih dahulu karena Lan bilang dia tidak lapar.
Saat makan, Rut tetap menunjukkan perhatiannya pada Mook dengan mengambilkan sayur ke piringnya. Tentu saja, hal itu tidak luput dari pengamata Petch. Mook tidak tenang makan tanpa Lan, jadi dia permisi pergi ke kamar.
Di kamar, dia malah melihat Lan yang sedang bermain game (Btw, kamar sudah dalam keadaan rapi). Saat Mook mengajaknya makan, Lan menjawab dengan ketus. Mook jadi kesal karena tahu Lan terus berusaha menghindarinya. Mook mulai memaksa agar Lan ikut dengannya. Karena tarik-tarikan, Mook jadi jatuh ke pelukan Lan.
Sebenarnya, Lan mengkhawatirkan Mook. Dia takut kalau Mook akan dalam bahaya jika berada didekatnya, seperti kejadian di pabrik. Makanya, dia ingin Mook pergi dari hidupnya, agar aman.
Namun, jika dia tidak mengatakannya, Mook mana mengerti. Ditambah lagi, Lan membanting Mook ke lantai. Hal tersebut, terlihat oleh Rut yang baru datang. Dia tidak suka dengan cara Lan memperlakukan Mook hingga membanting begitu.
Di meja makan, Poom dan Oak makan dengan lahap, sementara Petch malah sibuk melihat ke atas tangga. (Dia itu hanya tamu, tapi nggak tahu batasan!). Poom tahu apa yang dipikirkan oleh Petch, makanya, dia menegaskan agar Petch makan dan tidak usah mencemaskan yang lain. Mook, Rut dan Lan akan makan jika merasa lapar!
Lagi asyik makan, Poom malah mendapatkan pesan yang isinya adalah berita mengenai Lan. Ada artikel yang berjudul : “Pria Idaman Terbaru : Calon Wakil Presdir di LS Design.”
Poom langsung meninggalkan meja makan dan lari ke atas. Petch makin kepo mau ikutan naik.
“Kita harus mengikuti dia atau lanjut makan?” tanya Oak.
Senyum Petch langsung melebar, dia mau ke atas.
“Menurutku kita lanjut makan saja,” lanjut Oak. Dengan sangat tegas.
(Aku paling nggak suka sama Petch! Sama karakter dan sifatnya!!!)
Poom menunjukkan artikel itu pada Lan. Rut dan Mook ikutan melihat.
--
Artikel itu juga sudah dibaca sama Lak. Dia sangat marah karena Lan akan di angkat menjadi Wakil Presdir, padahal tidak pernah melakukan apapun untuk perusahaan. Makanya, dia langsung pergi menemui Lim untuk protes. Lim menjelaskan pada Lak kalau itu hanya rumor dan tidak usah dipikirkan. Lak nggak percaya. Mustahil bisa ada rumor seperti itu tanpa sebab. Dia yakin ayahnya membocorkan cerita itu ke media untuk melihat bagaimana reaksi rekan dan dewan direksi.
Tebakan Lak benar. Lim pun mengakuinya. Lak menuntut posisinya juga di perusahaan. Lim menjawab kalau posisi Lak untuk sekarang masih sama dan nanti dia akan carikan yang baru. Lak marah mendengar jawaban itu yang kesannya seperti dia tidak pantas mengambil alih perusahaan.
“Lak, kau membentak ayah! Jika kau tidak bisa mengendalikan emosimu, kendalikan dirimu dahulu. Danai, suruh dia menenangkan diri.”
Danai berusaha membujuk Lak, tapi Lak tetap tiadk mau pergi dan menuntut penjelasan ayahnya! Dia merasa ayahnya tidak adil! Lim mulai membentak Lak! Dia tidak menyerahkan perusahaan pada Lan, dan juga Lak mempunyai hak eksekutif yang sama sepertinya! Perusahaan ini bukan milik Lak, tapi mereka semua. Dia hanya ingin Lan menjadi bagian dari perusahaan. Itu saja!
Lak tetap tidak mau mengerti dan ikut membentak-bentak ayahnya. Dia kemudian merasa Lan hidup beruntung karena tidak harus berjuang. Sementara dia, dia yakin ayahnya meremehkannya karena dia wanita. Ayahnya tidak mengakui kinerjanya mau sekeras apapun dia berusaha.
“Lak, kenapa kau tidak mempercayai ayah? Sikapmu saat ini sudah memastikan dugaan ayah. Kau emosional dan tidak logis. Kau meremehkan dirimu sendiri. Kau tidak mendengarkan siapapun! Jika kau terus bersikap seperti ini, akan butuh waktu lama sampai ayah bisa menerimamu. Ingat itu!” peringati Lim. “Danai! Bawa dia pergi dari ini.”
Danai segera melakukan perintah Lim dan menarik paksa Lak ke kamarnya.
Pat yang baru pulang, bingung dan kaget setengah mati karena dari gerbang dia sudah bisa mendengar suara Lim yang marah. Dan baru saja, dia melihat Danai menarik paksa Lak ke kamarnya. Lim masih sangat emosi, memberitahu kalau Lak membentaknya hanya karena dia berencana menjadikan Lan menjadi wakil Presdir. Pat berusaha menenangkan dan berkata kalau Lak tidak sepenuhnya salah. Lak hanya ingin penjelasan. Dan juga, Lim harusnya melihat dari sudut pandang Lak.
Lim masih diliputi emosi. Apa pernah ada yang melihat dari sudut pandangnya? Ada?!
“Aku. Aku setuju denganmu. Aku ada untukmu. Ayolah, tenangkan dirimu,” ujar Pat.
--
Lan memberikan respon kalau artikel itu hanyalah rumor. Tapi, Rut merasa itu bukan rumor tak berdasar. Lan juga tahu kalau ini perbuatan ayahnya dan dia tidak akan menerima posisi itu. Mook nggak setuju dan mengingatkan tanggung jawab Lan. Itu perusahaan ayah Lan dan pada akhirnya, Lan harus melakukannya demi keluarganya.
Lan nggak suka kalau Mook mengatur atau menceramahinya seperti itu, jadi dia membentak Mook. Setelah membentak Mook, Lan jadi teringat saat dia bilang sama Rut kalau dia tidak mencintai Mook. Sesuatu langsung terbersit di pikirannya.
--
Danai berusaha menenangkan Lak, tapi yang didapatnya adalah bentakan Lak dan hinaan. Lak menyalahkan Danai yang tidak cakap. Andai saja Danai sedikit cakap, posisi wakil Presdir pasti akan menjadi miliknya atau Danai.
Danai tersinggung. Okelah, dia yang salah dan Lak tidak pernah salah. Tapi, Lak juga harus ingat ucapan Lim tadi, perusahaan adalah milik mereka semua, bukan satu orang!
Sayangnya, mau apapun yang Danai katakan, Lak tidak mau mendengarnya. Dia bahkan mendorong Danai keluar dari kamar dan mengunci pintu. Kemarahan jelas terlihat di wajah Danai.
“Aku akan menunjukkan bahwa ayah salah,” gumam Lak pada dirinya sendiri.
--
Lan mengeluarkan semua kopernya. Dia menyuruh Mook untuk memilih : pergi atau dia yang pergi. Mook menolak pergi. Dia akan selalu mengikuti Lan. Lan berteriak marah dan berujar kalau dia akan pergi kepada Nuch. Dan juga, Lan bilang kalau Nuch bukan selingkuhannya, melainkan wanita yang pernah dicintainya. Tidak, dia masih mencintainya.
Rut dan Poom beneran nggak tahu harus bereaksi bagaimana. Mereka hanya berdiri mematung mendengar perkelahian Mook dan Lan. Mook nggak percaya sama ucapan Lan. Dia tahu kalau Lan hanya memanfaatkan Nuch untuk menyakitinya. Sayangnya, dia tidak merasakan apapun. Kenapa? karena dia tidak pernah mencintai Lan. Dia berada di dekat Lan hanya untuk mengalahkan Lan.
Lan tidak peduli. Dia akan pergi. Karena Mook menahan kopernya, dia membanting koper itu dan pergi hanya dengan pakaian yang melekat pada badannya sekarang. Mook tetap mengikutinya dan menghalanginya. Oak dan Petch yang ada di meja makan, melihat pertengkaran tersebut.
Adu mulut terus terjadi. Dua-duanya tetap pada keputusan mereka. Tidak ada yang mau mengalah seorangpun. Setelah mendengar Lan bilang dia memilih Treenuch, Rut menjadi lebih berani. Dia tidak peduli walaupun di sana ada banyak orang, Rut menyatakan dengan lantang, dia akan mulai mendekati Mook.
Seperti yang bisa ditebak, Petch yang paling heboh dan nggak terima. Yang ditanyakannya, kenapa Rut mau mendekati kakaknya? (Gini loh, kenapa dia nggak nanya kenapa Lan malah berselingkuh?) Apa mereka putus dan menyukai wanita sekarang?
“Hubungan antara aku dan Lan adalah kebohongan yang kami buat untuk menolak pernikahan Lan. Kami hanya berteman. Kami berdua bukan gay.”
Kaget nggak? Yah kaget sih, terutama itu si Petch. Sampai melotot. Udah gitu, Rut bilangnya mau menekati kakaknya. Ya udah, panik lah si Petch. Mulai deh dia teriak-teriak bilang Rut nggak boleh mendekati kakaknya dan Lan nggak boleh bersama wanita lain! itu salah!
“Kenapa itu salah?” marah Rut.
Sok bijaklah si Petch bilang kalau Lan dan Mook itu suami istri. Dan segalanya gitu! Dia juga bilang kalau Rut mendekati Mook dan Mook menyukainya, maka Rut akan dianggap pezina dimata hukum. (hm, waktu Lan dengan Rut, dia nggak ada bilang gitu. Malah mau mendekatkan pula). Poom mulai membacakan hukum yang berlaku. Oak juga ikutan demi melindungi Mook dari Rut.
Oak juga membacakan tindakan hukum yang bisa Mook lakukan jika Lan, suaminya secara sah, berselingkuh. Dia bahkan mau membantu menyewakan pengacara.
“Kau menyuruhku menderita bersamamu. Kini aku menderita bersamamu dan kau tidak akan pernah bahagia,” tegas Mook. “Bertahanlah karena tidak ada lagi yang bisa kau lakukan,” ujar Mook, seperti apa yang pernah Lan katakan padanya.
“Baiklah. Tapi aku sudah muak denganmu hari ini. Aku akan pergi menemui wanita yang ku cintai,” balas Lan.
Walaupun Mook menghalangi, Lan tidak peduli. Rut lah yang menahan Mook agar membiarkan Lan pergi. Mereka bisa bicara kalau keduanya sudah sama-sama tenang.
Mook membahas pernyataan Rut barusan. Dia merasa kalau Rut mengatakan itu hanya untuk membantu Lan. Dia nggak suka cara Rut. Usai mengatakan itu, Mook pergi ke kamar. Rut hendak mengejarnya untuk menjelaskan, tapi Petch malah menghalangi dan menarik Rut untuk bicara berdua. Oak lah yang pergi untuk menenangkan Mook.
Petch beneran ampunnn lah. Dia membawa Rut ke tepi kolam renang dan memerintahkan Rut untuk tidak mendekati kakaknya. Dia mengatakan ini sebagai adik Mook. Yang dilakukan Mook adalah tindakan tidak bermoral dan salah di mata hukum. Rut nggak peduli. Dia hanya mendekati Mook karena Mook dan Lan tidak saling mencintai dan hubungan mereka akan berakhir dalam 1 tahun.
Tapi, Petch malah terus melarang dengan alasan-alasan yang yah… begitulah. Udah gitu, pas Rut nggak mau mendengarkannya, dia malah menyebut Rut orang yang berlogika dangkal.
“Kau hanya pegawai paruh waktu! Sejauh apa kau mengenalku? Kau mengira aku pria yang baik dan gagah, bukan? Maaf mengecewakanmu! Aku hanya manusia biasa. Kurasa anak kecil sepertimu tidak akan pernah mengerti.”
Petch nggak terima di sebut anak kecil. Dia juga ngotot lebih baik menjadi anak kecil daripada menjadi dewasa tidak bermoral seperti Rut. (Aku setuju kalau Rut tidak seharusnya menjadi pebinor. Tapi, yang tidak kusukai adalah dasar Petch melarang, itu lebih seperti kecemburuan).
Dan untuk meluapkan amarahnya, dia menyundul perut Rut dengan kepalanya hingga jatuh ke kolam renang.
“Cinta yang salah tidak akan membuatmu bahagia. Aku tidak akan membiarkanmu berbuat sesukamu. Jika menginginkan kakakku, aku tidak akan diam saja.”
Poom yang mendengar suara orang kecebur, datang untuk memeriksa. Dia sempat berpas-pasan dengan Petch, tapi Petch mengabaikannya.
--
Oak menemani Mook. Wajah Mook menunjukkan jelas raa kesal dan marahnya. Dan Oak yang menyadari itu. Dia bisa tahu kalau Mook cemburu pada Nuch dan masih mencintai Lan. Mook menyangkal dan bilang kalau dia hanya marah karena Lan menyerahkannya pada Rut seolah dia punya hak.
“Dengarkan aku, Oak. Jika kamu tidak berhenti mengatakan aku mencintainya, aku akan menampar mulutmu. Jangan coba memikirkannya.”
Oak langsung mengalihkan topik. Jadi, sekarang Mook mau gimana? Bertahan atau pergi? jawabannya sudah jelas. Dia akan tetap tinggal. Dan juga dia nggak percaya sama ucapan Rut barusan.
--
Nuch sudah membaca artikel mengenai Lan yang menjadi calon wakil presdir. Ah, itu membuatnya semakin ingin mendapatkan Lan.
Di saat seperti itu, dia malah mendapat tamu. Pacarnya. Pria yang sering mengunjunginya dan akhir-akhir ini menghilang, seperti yang dikatakan oleh CS waktu itu pada Poom.
Dan pria itu adalah Danai. Begitu pintu dibukakan, Danai langsung mencium bibir Nuch dan membawanya ke tempat tidur. Yah, sudah sejauh itu hubungan mereka.
Flashback
Danai ternyata juga tahu saat Nuch membawa Lan ke apartemennya. Dan setelah Lan pergi, Nuch menunjukkan video rekaman dari CCTV yang dipasangnya diam-diam.
Saat itu, Danai sudah menyuruh Nuch untuk menjauh dari Lan karna Lan sepertinya curiga Nuch mengencani seseorang. Dan juga rencana untuk membuat Lan dan Mook bercerai, akan di tunda.
End
Nuch mungkin kelihatan menyukai Danai, namun, nyatanya perasaan itu sudah berubah. Dia juga masih tetap menunjukkan perhatiannya dan tahu kalau Danai pasti hampir bertengkar lagi dengan Lak.
Danai sempat menanyakan, kenapa Nuch masih mendekati Lan padahal dia sudah melarang? Nuch beralasan kalau dia melakukannya atas perintah Lak. Danai menyebut Nuch bodoh. Lan sedang mengawasinya dan sebaiknya menjauh dan berhenti menemuinya. Dan juga, jika Lak sampai tahu hubungan mereka, Lak akan menghancurkan mereka.
Nuch nggak suka dengan perintah itu. Dia tidak akan menyerah pada Lan. Umur panjang, Lan menelponnya tepat saat Danai pergi ke kamar mandi. Lan menelpon dan bilang ingin bertemu dan mau ke rumah Nuch. Nuch dengan sopan menjawab kalau dia tidak bisa hari ini karna ada urusan, bagaimana kalau besok? Lan setuju.
Yang tidak Nuch sadari adalah, Lan ada di basement gedung apartemen Nuch dan melihat mobil yang tidak asing.
Nuch tidak akan melepaskan Lan. Kenapa?
Flashback
Nuch pacaran tanpa tahu kalau Danai sudah menikah. Hingga artikel mengenai Lak dan Danai muncul di media online. Saat itu, dia sangat marah karena Danai membohonginya. Dia mau putus dan tidak mau menjadi selingkuhan. Namun, Danai nggak mau.
“Kau bukan selingkuhan. Kau wanita paling penting bagiku. Kiita bahagia bersama. Jika kau tetap bersamaku, aku akan membantumu dalam segala hal. Entah itu uang atau karirmu, semuanya. Bagaimana menurutmu?”
Iming-iming itulah yang membuat Nuch bertahan, walau di hatinya, cinta itu udah hilang.
End
“Siapa yang cukup bodoh untuk melepaskan wakil presdir?” gumam Nuch.
Targetnya kini bukan Danai, melainkan Lan.