Sinopsis K-Drama : Devil Judge Episode 06 - 1


Drama ini berlatar dalam distopia khayalan Korea, dan semua tokoh, organisasi,dan peristiwa adalah fiksi.


Elijah yang selalu bersikap dingin pada Yo Han, nyatanya mengkhawatirkannya juga ketika dia nggak pulang. Saking khawatirnya, dia sampai membangunkan Ga On.  Dia takut kalau terjadi sesuatu karena Yo Han tidak pernah meninggalkan rumah ini semenjak kecelakaan itu (kebakaran 10 tahun lalu).


Akhirnya, Ga On menemani Elijah agar dia nggak begitu khawatir. Dia merasa kalau Elijah sebenarnya menyukai Yo Han makanya Elijah sampai mau bergadang untuk mencarikan penjara di Texas untuk kasus Nam Seok Hoon. Elijah membantah kalau dia bukannya membantu Yo Han, tapi dia merasa hal itu seru. Dia juga nggak mau kalau Ga On menyamakannya seperti Yo Han. Baginya, Yo Han adalah tipe orang yang selalu menghancurkan apapun yang ada disekitarnya. Dan dia tidak mau menjadi orang seperti itu.

Alasan Elijah mengatakan itu karena cerita Young Ok. Young Ok memberitahunya kalau Yo Han pernah membuat pelayan yang menyukainya melompat dari lantai dua. Begitu juga dengan yang terjadi pada ayahnya dan dirinya. Saat mengatakan itu, ekspresi Elijah terlihat sedih.



Di saat yang sama, Yo Han sedang diikat dan dicumbu oleh Sun Ah. Untuk menghentikannya, Yo Han memalingkan wajahnya. Dia juga berujar kalau Sun Ah masih sama seperti dulu, menyentuh sesuatu tanpa menyadari posisinya. Sun Ah tidak merasa tersinggung sama sekali, sebaliknya, dia semakin tertarik pada Yo Han.


Siapa sebenarnya Sun Ah?


Dia adalah pelayan yang selalu di ceritakan oleh Young Ok. Pelayan yang menyukai Yo Han dan dibuat melompat oleh Yo Han dari lantai dua. Saat masih muda, Sun Ah bekerja di rumah Yo Han. Dia menyukai kemewahan dan segala benda yang ada di rumah tersebut dan berharap bisa memilikinya. Apa dia harus terlahir kembali baru bisa mendapatkan semuanya? 

Bukan hanya barang-barang yang ada di sana, tapi juga Yo Han. Dia menyukai wajah tampan Yo Han tapi di saat yang bersamaan, merasa kasihan karena Yo Han di kurung di ruang bawah tanah. Young Ok sangat menyukai Sun Ah tapi dia nggak suka kalau Sun Ah sudah membahas Yo Han, seolah itu hal yang tabu di bicarakan di rumah ini.



Selama tinggal di sana, Sun Ah selalu mencoba menarik perhatian Yo Han. Dia menghidangkan makanan dan berujar kalau Yo Han bisa naik ke atas jika Pimpinan Kang tidak ada. Dia akan membantu mengawasi. 


Setiap kali memiliki waktu, Sun Ah akan terus menatap Yo Han yang sedang membaca dari lantai atas. Hal itu selalu terlihat oleh Young Ok sehingga Young Ok menyimpulkan Sun Ah menyukai Yo Han. 


Hingga suatu hari, di saat dia sedang duduk di pinggir jendela perpustakaan yang ada di rumah itu,  Yo Han berjalan mendekat sembari menanyakan seberapa besar rasa sukanya padanya? Dengan sangat yakin, dia menjawab kalau dia sangat menyukai Yo Han. Jawabannya itu membuat Yo Han kembali bertanya, apa dia bisa melompat dari sini? Bisakah dia melakukannya untuknya? 


Entah apa yang terjadi selanjutnya, yang jelas, Young Ok yang sedang berada di halaman usai mengambil baju jemuran, melihat Sun Ah melompat dari lantai dua. Dan saat dia menoleh ke atas, dia melihat Yo Han yang sedang melihat ke bawah tanpa ekspresi. 


Ah, mengingat hal itu, Sun Ah memasang ekspresi merajuk dan berkomentar kalau Yo Han kejam padahal dia menyukainya. Yo Han nggak terlena akan ucapan palsunya. Yang Sun Ah sukai bukan dirinya, tapi hal lain. 

Yang sebenarnya terjadi, sangat berbeda dengan apa yang diceritakan oleh Young Ok selama ini. 


Sun Ah adalah pembantu yang selalu mencoba mencuri barang-barang berharga di rumah Kang. Satu-satunya orang yang menyadari hal itu adalah Yo Han. Dia sudah memperingati Sun Ah untuk berhenti karena jika dia tertangkap, tidak akan berakhir baik. Ayahnya tidak mengenal kata ‘memaafkan’ di dalam kamusnya. Sayang, Sun Ah mengartikan maksud ucapan Yo Han sebagai bentuk kekhawatiran pada dirinya. Dan dia mulai bilang kalau dia menyukai Yo Han. Apa Yo Han juga menyukainya?


Setelah diberi peringatan, Sun Ah sama sekali tidak berhenti. Young Ok juga lama kelamaan menyadari kejanggalan. Rasanya, seperti barang-barang terus menghilang belakangan ini. Mendengar kecurigaan Young Ok, Sun Ah mulai membuat kebohongan. Dia sok nggak enak dan melapor kalau Yo Han selalu berkeliaran di dalam rumah meskipun Pimpinan Kang menyuruhnya tinggal di ruang bawah tanah. Hal itu membuatnya khawatir. 


Dia nggak tahu kalau Yo Han mendengar semua kebohongannya itu. 


Sampai suatu hari, Yo Han memergokinya mau mencuri kalung salib yang tersimpan di dalam laci. Untuk kali ini, dia nggak bisa membiarkan Sun Ah. Kalung itu adalah milik mendiang Ibu Isaac dan Sun Ah nggak boleh mengambilnya. Jika dia menyentuh saja kalung itu, dia akan mengungkapkan semua yang dilihatnya. Sun Ah tertawa dan berujar kalau dia hanya melihat – lihat. Dia juga takut lah kalau Pimpinan Kang akan membunuhnya jika mencuri milik mendiang Nyonya. 


Memang Sun Ah mengembalikan kalung itu kembali ke tempatnya. Namun, saat tengah malam, dia kembali ke tempat itu dan mencurinya.


Esok harinya, saat dia sedang membersihkan jendela di perpustakaan yang ada di rumah tersebut, Yo Han menghampirinya. Yo Han menunjukkan kalung salib yang dicurinya kemarin malam. Wajah Sun Ah memucat karena Yo Han tahu. Yo Han mendekat dan mulai menanyakan apakah dia menyukainya? Kalau begitu, bisa melompat dari sini?



Sun Ah tersenyum tipis dan misterius. Mungkin, dia menyadari kalau itu adalah cara yang digunakan Yo Han untuk menyingkirkannya dari rumah tersebut. Tanpa ragu sedikitpun, dia melompat dari lantai dua. Dengan senyuman.

Itulah yang sebenarnya terjadi. Dan dengan cara itu, Sun Ah meninggalkan kediaman Kang. Namun, semua salah mengira kalau Yo Han yang ‘salah’ tanpa tahu kalau Yo Han melindungi rumah itu dari Sun Ah. 


Bukannya meminta maaf atas kejadian di masa lalu, Sun Ah malah memuji ingatan Yo Han yang luar biasa. Benar-benar cerdas. Tapi, dia memang benar kok menyukai Yo Han. Soalnya, dia suka sesuatu yang berkelap-kelip sampai sekarang. 


Yo Han membalas dengan nggak kalah sinisnya kalau Sun Ah bekerja sebagai pembantu yayasan dan mencuri dari mereka, bukan? Ucapannya itu membuat Sun Ah berang. Secara tiba-tiba, dia mencekik leher Yo Han. Yo Han tetap tenang meskipun nafasnya perlahan mulai habis. Entah apa yang dipikirkan Sun Ah, dia menghentikan cekikannya dan mulai menyindir Yo Han yang begitu luar biasa, berhasil menyingkirkan kakaknya yang bodoh dan menjadi pahlawan dengan menyelamatkan putrinya agar tidak ada yang meragukannya. Ah, tidak mungkin dia tidak jatuh cinta padanya. 

Yo Han tidak merespon dengan perkataan apapun. Dia hanya menunjukkan sebuah ekspresi penuh arti. 


Ga On masih nggak mengerti kenapa Elijah begitu yakin kalau Yo Han memang orang yang seperti dikatakan Young Ok? Pasti ada alasannya. Tanpa ragu sedetikpun, Elijah memberitahu apa alasannya. Saat dia berusia 12 tahun, dia membuka komputer Yo Han untuk bermain-main. Dan di komputer itu dia menemukan sebuah folder tersembunyi, jadi dia membukanya. Di folder itu ada formulir untuk membatalkan donasi ayahnya. Dan formulir itu dibuat sepekan sebelum kebakaran itu terjadi. Saat menemukan itu, Elijah sangat shock. Selama ini, baginya Yo Han adalah satu-satunya yang dimilkinya. 


Di tempat Sun Ah, Yo Han memintanya untuk tidak berhenti membicarakan masa lalu dan langsung ke intinya saja. Sun Ah mulai memberitahu tujuannya membawa Yo Han seperti ini. Dia ingin agar Yo Han tidak mengusik Yayasan Tanggung Jawab Sosial. Menurutnya, yang dilakukan Yo Han saat ini hanya mengacaukan peternakan domba yang didirikan banyak orang. Sebaliknya, lebih baik mereka bekerja sama.

“Jika aku kau, tak akan kulakukan. Membuang-buang waktu begini. Lebih baik kau membunuhku sekarang, selagi ada kesempatan. Itu lebih cepat. Karena kau tak akan lagi punya kesempatan lain untuk mengikatku seperti ini,” peringati Yo Han.


“Jika terus bersikap begini...”

“Ancamanmu tak ada gunanya. Karena aku tidak punya apa pun untuk dilindungi.”



Sun Ah benar-benar nggak bisa ditebak. Dia tiba-tiba saja membelai wajah Yo Han dan sedetik kemudian menusuk lengan Yo Han dengan jarum suntik berisi obat bius yang ada di samping meja. Setelah menerima suntikan itu, tidak lama kemudian, Yo Han tertidur. Setelah itu, Jae Hee, wanita yang menculik Yo Han sekaligus wanita yang mengendarai motor sport selama ini, baru keluar. Dia adalah anak buah Sun Ah. 

Sun Ah menyuruh Jae Hee untuk membawa Yo Han kembali ke rumahnya. Jae Hee bingung, kenapa tidak membunuhnya saja seperti yang Yo Han katakan? Sun Ah tidak mau. Anjing gembala juga butuh serigala. Jika Kang Yo Han terus berkeliaran, para tetua yayasan tidak punya pilihan selain mengandalkannya. 

Jae Hee tetap saja khawatir dengan apa yang bisa Yo Han lakukan. Dari pengamatannya, dia merasa Yo Han tidak kenal takut. Sun Ah tidak sependapat dengannya. Dia yakin kalau Yo Han memiliki sesuatu yang dilindunginya. Tidak mungkin ada orang yang seperti itu. Apalagi melihat kalung salib Isaac yang Yo Han pakai menjadi gelang di tangannya.


Post a Comment

Previous Post Next Post