Drama ini berlatar dalam distopia khayalan Korea, dan semua tokoh, organisasi,dan peristiwa adalah fiksi.
Wajah Yo Han sudah sangat pucat menahan rasa sakit. Tapi, seolah belum puas menyiksanya, Sun Ah memperlihatkan video dari ponselnya yang menunjukkan Ga On sedang di kejar-kejar oleh Jook Chang and the gang. Sekali lagi, dia menegaskan kalau dia ingin membuat Yo Han mati kesepian. Setelah puas menyiksa dan memperingati Yo Han, Sun Ah pun pergi dari sana bersama Jae Hee.
Yo Han kelihatan sangat sedih dan marah melihat K, orang yang selama ini selalu ada di disisinya dan membantunya, terbaring kaku di lantai. Hanya jeritan keras penuh rasa putus asa Yo Han yang menggema di seluruh gedung itu, menunjukkan betapa besar penyesalan yang dimilikinya karena tidak mampu menjaga orang di sekelilingnya. Jeritan putus asa yang sangat disukai Sun Ah.
K sudah meninggal. Dan dia harus segera menyelamatkan Ga On sebelum semuanya terlambat. Namun, dengan kondisinya saat ini, tidak mungkin dia bisa melakukannya. Dan satu-satunya orang yang bisa dipercaya dan menyelamatkan Ga On adalah Soo Hyun. Dia menelpon Soo Hyun dan memintanya untuk segera ke daerah kumuh Hyungsan-dong karena Ga On dalam bahaya. Hanya dengan satu kalimat itu, tanpa menanyakan apapun lagi, Soo Hyun segera pergi ke daerah yang Yo Han sebutkan.
Yo Han sendiri kembali ke lantai bawah untuk melihat kondisi K. Penyesalan yang dirasakannya benar-benar besar. Dia memegang kepala K dan berujar kalau hidup K benar-benar payah seperti hidupnya. Sekarang, semua sudah hampir berakhir dan K hanya perlu menjalani hidupnya sendiri. Dia dan K …
Belum dia menyelesaikan ucapannya, Yo Han terjatuh. Rasa sakit yang ditahannya sedari tadi, sudah sangat tidak tertahankan. Disaat-saat terakhirnya, dia mencoba menelpon Elijah, tapi teleponnya tidak diangkat. Bahkan di saat ajalnya sudah mendekat, yang diingatnya hanyalah Elijah.
Di saat yang sama, Ga On berlari sekuat tenaga untuk kabur dari Jook Chang dan gengnya yang berusaha untuk menghabisinya. Untunglah, mobil Soo Hyun tiba di saat yang tepat usai menerobos masuk. Dia berhasil menyelamatkan Ga On tepat waktu. Jook Chang hanya bisa berteriak kesal karena mangsa yang diincarnya lepas.
Sun Ah beneran gila. Dia benar-benar ingin melenyapkan semua orang yang ada disisi Yo Han. Buktinya, dia mengirim beberapa orang untuk menangkap Pengacara Ko, Kepala Jo dan So Yoon. Pengacara Ko dan Kepala Jo yang memang sudah sering berhadapan dengan situasi berbahaya akibat profesi mereka, bisa dengan mudah menyelamatkan diri dari serangan-serangan orang-orang suruhan Sun Ah. Tapi, So Yoon yang hanyalah wanita biasa berhasil diculik. Orang-orang yang menculik So Yoon membiusnya dan membawanya masuk ke dalam mobil yang mempunyai tanda : “Bantuan Darurat Pandemik : Desa Rumah Impian.” Tentu saja, mobil itu hanyalah kamuflase agar tidak dicurigai jika terekam oleh CCTV.
Suasana diantara Ga On dan Soo Hyun masih sedikit canggung. Tapi, tetap, Soo Hyun nggak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya dan menanyakan kenapa Ga On bisa ada ditempat itu? Ga On menjelaskan kalau tadi pagi dia mendapat telepon aneh yang menyuruhnya ke sana jika ingin menyelamatkan tn. Min. Soo Hyun memberitahu kalau tn. Min masih ada di rumah sakit dan barusan dia mengunjunginya. Ga On akhirnya sadar kalau Jook Chang sudah menipunya. Tapi, bagaimana Soo Hyun bisa tahu kalau dia ada disana? Soo Hyun berbohong kalau dia mendapat pesan dari radio polisi. Ckck, Soo Hyun beneran ingin menjauhkan Ga On dari Yo Han.
Dan tanpa tahu apapun yang terjadi, Jin Joo menjadi juru bicara Yayasan dan menyebarkan info mengenai virus. Ah, dia sudah tertipu dan menyebarkan hoax.
Sementara itu, Yo Han tertidur sangat lama. Dalam mimpinya, dia melihat K berdiri dihadapannya dan berulan kali menyuruhnya untuk bangun. Hal itu lah yang menyelamatkan Yo Han dari maut. Lukanya sudah diobati dan dihadapannya sekarang ada Pengacara Ko, Kepala Jo dengan seorang pria yang mungkin adalah dokter yang membalut luka Yo Han. Pengacara Ko dan Kepala Jo bisa ada di sana karena mereka menyadari kalau orang-orang yang membantu Yo Han diserang. Dan karena cemas, mereka melacak lokasi Yo Han melalui sinyal ponsel dan menemukannya ditempat ini. Masalahnya, mereka tidak bisa menemukan So Yoon. Yo Han sangat khawatir dan meminta keduanya untuk segera mencari.
Lagi-lagi, yang dipikirkan Yo Han hanyalah Elijah. Dia baru saja selamat dari maut dan tanpa memeriksakan diri lagi ke rumah sakit, dia langsung bergegas kembali ke rumah. Dalam perjalanan, dia menelpon Elijah. Elijah baru saja bangun dan mendengar suara telepon Yo Han. Dan seperti biasa, dia bersikap sangat dingin sama Yo Han. Yo Han tidak berbasa basi dan langsung memberikan perintah kalau Elijah tidak boleh membiarkan siapapun masuk ke rumah mereka. Tetaplah tinggal di rumah.
Sayangnya, Elijah nggak mendengarkan Yo Han. Saat Yo Han sampai di rumah, dia mendapati kalau Elijah berada diruang makan bersama Sun Ah dan Jae Hee. Yo Han masih saja memikirkan Elijah sehingga dia mencoba menutupi luka diperutnya menggunakan jasnya sebelum menghampiri mereka. Elijah benar-benar nggak menyadari kesalahannya dan dengan santai bercerita mengenai Sun Ah dan Jae Hee yang muncul saat ada pria-pria aneh berkeliaran di sekitar rumah. Dia mengira Yo Han yang menyuruh Sun Ah datang untuk menjaganya. Yo Han tidak ingin Elijah khawatir dan mengiyakan semua dugaannya itu.
Sun Ah dan Jae Hee benar-benar merasa di atas angin. Ini adalah bentuk ancaman mereka pada Yo Han untuk tidak berbuat macam-macam. Dengan senyum sinisnya, Jae Hee menunjukkan pistol yang ada dibalik sakunya sebagai tanda agar Yo Han tidak melakukan hal aneh. Yo Han memang berniat mengambil pisau kue yang ada diatas meja, tapi dengan sigap Sun Ah mengambilnya duluan untuk mengoleskan krim ke atas kue. Dia menunjukkan pisau itu tepat didepan mata Yo Han dan menyodorkan kue tersebut untuk Yo Han makan. Yo Han sangat-sangat mengkhawatirkan Elijah dan tidak ingin Elijah terlibat dalam semua masalah ini, tapi dia juga tidak mau Elijah tahu apa yang terjadi. Makanya, dia bersikap seolah hubungannya dengan Sun Ah baik-baik saja. Dan untuk memastikan Elijah dalam keadaan aman, dia memerintahkan Elijah untuk ke kamar karena dia masih ingin bicara dengan Sun Ah.
Sun Ah melarangnya untuk pergi dan mengobrol lebih banyak lagi karena mereka baru saja mulai akrab. Elijah setuju karena menurutnya, Sun Ah orang yang menarik dan mirip dengannya. Sun Ah semakin berani dan kelewatan. Dia berdiri dan membelai kepala Elijah sambil menyebut kalau mereka mirip. Sama-sama pintar dan kejam serta sedikit rusak. Lebih beraninya lagi, dia menggengam leher Elijah seakan akan mencekiknya. Namun, matanya menatap tajam ke Yo Han. Ini adalah peringatan bahwa semua masih permulaan.
Plak! Elijah memukul tangan Sun Ah yang menyentuh lehernya. Dengan lantang, dia memperingati Sun Ah untuk tidak melewati batas. Sun Ah segera menyingkirkan tangannya dan meminta maaf karena sudah melewati batas. Usai mengatakan itu, dia dan Jae Hee pergi dari kediaman Yo Han.
Elijah beneran risih dan menggerutu menyebut Sun Ah sangat aneh. Dia juga menyadari kalau sedari tadi Yo Han terus berkeringat. Meskipun Yo Han bilang tidak ada apa-apa, Elijah nggak percaya. Dia menyingkap baju jas Yo Han dan mendapati darah yang membanjiri kemeja putih Yo Han.
“Aku baik-baik saja, Elijah,” ujar Yo Han untuk kesekian kalinya. Dia memeluk Elijah sambil menepuk lembut pundaknya, “Aku baik-baik saja sekarang.”
Elijah nggak bisa menyembunyikan air matanya. Dia khawatir. Sangat khawatir. Bagaimanapun, Yo Han adalah satu-satunya keluarganya yang tersisa.
--
Soo Hyun membantu mengobati luka pukulan yang didapat Ga On. Dan Ga On memanfaatkan moment itu untuk meminta maaf yang kesekian kalinya. Dia sangat menyesal karena membuat Soo Hyun melakukan ‘hal itu’ saat kematian Cha Kyung Hee (menyembunyikan kebenaran). Soo Hyun sudah tidak mempermasalahkannya, toh dia juga bukan polisi hebat.
“Aku tahu cara Kang Yo Han tidak benar. Aku tahu itu perbuatan ilegal bagi hakim. Tapi aku tidak tahan. Jika tidak melakukan ini, aku bisa gila. Aku tidak pantas berada di sisimu. Aku sudah merepotkanmu sejak kecil. Aku tahu ini memalukan, tapi aku tidak bisa hidup tanpamu. Kurasa aku benar-benar akan mati,” jujur Ga On.
“Kamu bodoh sekali. Aku sudah muak. Aku tidak tahan lagi dengan ucapan bodohmu itu. Kamu tidak lihat? Aku tidak peduli kamu pantas atau tidak. Aku tidak tahu mana yang benar dan salah atau yang terjadi di dunia. Tapi kumohon. Jangan membuatku melihatmu dalam bahaya lagi. Jangan menangis. Jangan menjadi menyedihkan. Berhentilah menghancurkan hidupmu. Hanya itu yang kubutuhkan, Ga On. Hanya kamu yang kubutuhkan, Ga On,” mohon Soo Hyun.
Ga On udah nggak bisa lagi menahan perasaannya dan langsung mencium Soo Hyun detik itu juga. Penuh perasaan dan cukup lama. Soo Hyun beneran kaget dengan ciuman tersebut dan terdiam untuk sepersekian detik. Begitu kesadarannya kembali, dia langsung kabur.
--
Joong Se, Du Ma dan Yong Sik beserta Sun Ah kembali mengadakan pertemuan. Mereka memuji Jook Chang yang sangat berani dan bekerja dengan sangat cepat dalam menangani masalah. Joong Se menjawab dengan sombong kalau orang-orang yang tidak punya apa-apa, seringnya andal dalam pekerjaan.
Mereka ternyata juga mengundang Jin Joo ke pertemuan mereka. Jin Joo tidak menyadari kalau dia hanya dijadikan boneka dan dimanfaatkan oleh keempat orang itu. Makanya, dia merasa senang saat dipuji-puji sebagai hakim terbaik yang sudah membuat rakyat tenang. Jin Joo benar-benar ketipu mengenai virus yang ada di kawasan Hyungsan-dong. Dia menunjukkan rasa cemasnya dan menawarkan diri untuk pergi membantu ke sana. Joong Se, Du Ma dan Yong Sik melarang dengan alasan kalau daerah tersebut sudah ditangani oleh para profesional dan memang lebih baik membiarkan profesional yang menangani semuanya.
Sekarang, yang harus Jin Joo lakukan adalah bersiap. Mereka akan menjadikannya menjadi Ketua Majelis Hakim.
Berita mengenai virus yang ditemukan dikawasan Hyungsan-dong dengan cepat menjadi berita nasional dan topik panas. Bahkan diberitakan kalau para ilmuwan sedang berusaha mengembangkan obat dan siapapun yang ingin berdonasi, dapat menyumbang melalui situs resmi Yayasan Tanggung Jawab Sosial.
Yo Han yang sedang diobati oleh dokter pribadi, menonton berita tersebut di tv yang ada di kamarnya. Begitu dokter selesai memeriksa dan memberikan obat, Elijah datang berkunjung untuk menanyakan keadaannya dan kenapa dia bisa terluka parah seperti itu? Yo Han tersenyum dan lagi-lagi mengatakan dia baik-baik saja. Dia akan terus sehat sampai Elijah bisa mandiri dan membunuhnya.
Elijah tentu saja kesal dengan jawabannya dan memilih kembali ke kamarnya. Dia tidak menyadari kalau sebenarnya, Yo Han hanya berpura-pura baik-baik saja. Luka tembak diperutnya masih terasa sangat sakit. Namun, dia masih memikirkan orang lain. Dia menelpon pengacara Ko untuk menanyakan perihal Han So Yoon. Apakah mereka sudah menemukannya? Sayangnya, pengacara Ko belum menemukan mereka. Kelihatannya, semua orang yang membantu Yo Han, diculik oleh yayasan dengan alasan evakuasi.
Di saat yang sama, Heo Joong Se melakukan konferensi pers (again. Hobi banget konferensi pers). Kali ini, konferensi pers dilakukan untuk membahas mengenai virus yang ditemukan dikawasan Hyungsan-dong.
“Mulai sekarang, pers harus mengikuti instruksi pemerintah. Selain itu, jam malam pukul 22.00 akan diberlakukan. Pagi ini, pemerintah menangkap sekelompok pemberontak yang mengganggu ketertiban umum dengan menyebarkan rumor palsu dan sedang mencari tahu siapa yang ada di belakang mereka. Kami menganggap semua bentuk halangan pada pencegahan dan upaya penyelamatan darurat sebagai pembunuhan, dan mereka akan dituntut dengan hukuman maksimal. Kita tidak boleh gentar. Kita akan menang apa pun yang terjadi. Kita akan mengatasi krisis ini tanpa gagal, dan kita akan tunjukkan pada dunia siapa kita warga negara terbaik di dunia! Jadi, percayalah pada saya dan bangsa ini,” nyatakan Joong Se.
Melihat konferensi persnya tersebut, membuat dada Yo Han terasa sangat sesak. Dia teringat bagaimana K harus kehilangan nyawa karena memihak dan membantunya. Bagaimana So Yoon yang sekarang menghilang setelah diculik. Rasa sakit penyesalan itu membuat dadanya terasa amat sakit. Setelah semua yang dilakukannya, dia harus membuat orang lain menjadi korban dan si pelaku masih saja berdiri tegap didepan umum dengan segala tipu daya mereka.
Semua sudah dilakukannya demi memberantas Heo Joong Se dkk meskipun cara yang dilakukannya salah dan menghancurkan dunia ini. Dia nggak peduli. Namun, korban terus saja berjatuhan dan para pelaku tidak kunjung terjatuh.
Di saat ini, dia teringat pesan Isaac padanya dulu yang memintanya berjanji untuk jangan menyakiti orang tidak bersalah. Dan ingatan itu membuatnya teringat kejadian 10 tahun lalu, saat Isaac terbaring kaku dihadapannya usai kebakaran besar tersebut.
“Aku tidak bisa menepati janjiku,” ujarnya.
--
Saat Ga On tiba di kantor, Jin Joo sedang menonton berita di TV mengenai warga dikawasan Hyungsan-dong yang berusaha dipindahkan ke Desa Rumah Impian. Intinya, apa yang diberitakan adalah betapa baiknya Yayasan dalam menolong mereka yang terkena atau berada dalam kawasan virus.
Ga On yang tahu keadaan sebenarnya, memberitahukan hal tersebut pada Jin Joo. Di sana, para warga bukan diungsikan, tapi diseret seolah mereka adalah sekawanan hewan. Semua yang diberitakan adalah palsu. Yayasan yang mengarang semuanya. Dia melihat dan mengaalami semuanya! Untuk membuktikan, Ga On menunjukkan luka dibadannya. Dia juga memberitahu kalau para warga disana dipukuli dengan pipa besi agar mau pergi. Yang membuatnya lebih takut adalah, mau dia pikirkan bagaimanapun, dia tetap merasa virus yang dibicarakan itu hanyalah kebohongan. Dikatakan kalau virus mutasi ini fatal dan tingkat kematiannya tinggi, tapi kenapa mereka malah memilih Jook Chang yang tidak lebih dari preman untuk berada digaris depan tanpa pelindung yang layak dan hanya berpura-pura memakai masker!
“Pikirkanlah. Juk Chang adalah administrator pengawal pribadi Heo Joong Se. Menempatkan penjahat yang dulunya memakai gelang kaki elektronik di garis depan disinfeksi selama keadaan darurat nasional? Hakim Oh. Kamu dimanfaatkan,” ujar Ga On, berusaha menyadarkan Jin Joo.
Sayangnya, Jin Joo tidak mau mendengarkanya dan merasa kalau Ga On sudah keterlaluan karena memfitnah. Ah, Ga On juga lelah untuk menyadarkannya dan memilih pergi. Terserah Jin Joo mau berpikir dan melakukan apa. Yang bisa dicarinya untuk hal seperti ini adalah Yo Han. Tapi Yo Han pun tidak ada di kantor sekarang.
Yo Han sedang berada di Istana Kepresidenan untuk menemui Heo Joong Se. Joong Se sudah tahu kalau dia pasti akan datang mencarinya, makanya dia bisa bersikap dengan santai. Tentu saja, dia masih tetap bertingkah seolah peduli pada rakyat padahal yang di pedulikannya hanyalah harta. Dia nggak peduli jika orang-orang di daerah miskin itu meninggal asalkan tidak mengenai mereka yang tinggal di Seoul. Yo Han sangat muak melihat akting munafiknya dan memperingatinya untuk berhenti.
“Bagaimana jika aku tidak mau?” tantang Heo Joong Se.
“Akan kumasukkan semua perbuatan Anda di siaran langsung persidangan dan mengungkap kebenarannya. Sampai rakyat yang murka membakar tempat ini, dan menyeret Anda keluar seperti sampah.”
“Mereka yang tidak punya apa-apa selalu berusaha sok tangguh. Beraninya kamu mengancamku padahal kamu tidak punya apa-apa? Menurutmu ini akan berhasil? Jangan bercanda. Rakyat ketakutan setengah mati. Siapa yang akan mereka percaya? Aku, yang memberi tahu orang asing berbahaya dan tetap di rumah, atau kamu, yang menyuruh keluar dan menyelamatkan orang asing? Menurutmu siapa yang akan mereka pilih? Kamu tampak terlalu percaya diri karena meraih popularitas, tapi jangan menipu diri. Jangan salah paham. Orang-orang yang terobsesi denganmu dan rakyat yang menjadikanku presiden tidak ada bedanya. Semuanya sama, paham? Dengarkan aku baik-baik. Aku akan mengatakan sesuatu yang cerdas. Mereka yang menciptakanku adalah orang yang sama yang menciptakanmu, Berandal. Mengerti?”
Ah, jawabannya itu benar-benar menandakan seberapa munafiknya dia.
--
Oh Jin Joo memang tidak mempercayai Ga On, tapi dia juga nggak mau berdiam diri. Dia ingin membuktikan kalau yang dipercayainya adalah benar. Harapannya salah. Saat dia pergi ke area yang disebut-sebut tempat munculnya virus, yang didapatinya tepat seperti apa yang Ga On katakan. Semua orang diseret layaknya hewan, di pukuli dan dipaksa masuk ke dalam mobil. Ini tidak seperti pengungsian, melainkan kekerasan.
Sangat sangat berbeda dengan apa yang disampaikan Yayasan kepadanya! Pemandangan yang ada didepan matanya saat ini, benar-benar mengiris nuraninya.