Sinopsis K-Drama : Devil Judge Episode 13 – 2



Drama ini berlatar dalam distopia khayalan Korea, dan semua tokoh, organisasi,dan peristiwa adalah fiksi.

Soo Hyun mendapat telepon dari Nenek yang tinggal di dekat gereja yang kebakaran 10 tahun lalu. Nenek itu menelepon karena dia ingat sesuatu mengenai Joseph yang mengurus gereja waktu titu. Dia dengar kabar kalau ada yang melihat orang mirip Joseph di Seoul, meskipun dia nggak tahu apa itu akurat atau nggak. 

--


Ga On semakin berani terhadap perasaannya setelah ciuman mereka tadi. Dia nggak ingin menahan atau menyembunyikan perasaannya lagi. Dia jujur kalau selama ini dia selalu takut melangkah. Dia takut kalau mereka pacaran, mereka akan cemburu, bertengkar dan putus. Jika itu terjadi, dia harus bagaimana? Baginya, Soo Hyun adalah satu-satunya orang yang dimilikinya di dunia ini. Makanya, dia bersembunyi dengan status ‘sahabat’ dengan begitu, dia tidak akan kesepian. Tapi sekarang, dia nggak ingin seperti itu lagi. Dia ingin pacaran dengan Soo Hyun. Dia sangat-sangat menyukai Soo Hyun.


Pernyataan cinta Ga On mungkin memang tidak romantis, tapi itu sangat menyentuh hati Soo Hyun. Mereka resmi berpacaran. 

--



Ditempat lain, Joong Se dkk berkumpul seperti biasa. Kali ini, mereka mendiskusikan mengenai Yo Han yang datang memperingati Joong Se. Mereka sangat takut dan punya firasat buruk meskipun mereka yakin kalau Yo Han tidak mungkin punya bukti mengenai ada atau tidaknya virus yang mereka gembar-gemborkan. Dan kalau sudah seperti ini, mereka hanya bisa mengharapkan Sun Ah memberikan ide. 

“Jika dia diberi peringatan dan tidak mengindahkan, kita harus menghancurkannya.”

“Itulah yang kurasakan. Tapi jika kita melakukan itu..,” protes Heo Joong Se. 


“Pertama, singkirkan panggungnya. Bintang hanya bersinar saat dia berada di panggung. Tanpa panggung, bintang hanyalah manusia biasa,” jelas Sun Ah.

--


Sesuai instruksi dari Sun Ah, esok harinya, pagi-pagi sekali, Heo Joong Se langsung melakukan konferensi pers. 


“Pemerintah memutuskan membubarkan siaran langsung. Untuk melawan keadaan darurat nasional yang kita hadapi, kita akan mendirikan pengadilan darurat. Pengadilan darurat akan memberikan putusan kasus gangguan bantuan pandemi atau relokasi, penyebaran fitnah, pertemuan, dan protes ilegal. Hakim Oh Jin Joo akan memimpin persidangan darurat, dan hakim pembantu akan dipilih dari para pelamar dengan rasa nasionalisme yang kuat. Sekian,” umumkan Heo Joong Se.


Pengumuman yang membuat Ga On merasa sangat emosi. Ini nggak benar. Yang dilakukan orang-orang itu hanya membohongi publik. Dia memberitahukan hal ini pada Soo Hyun dan menurutnya, hanya Yo Han yang bisa menghentikan mereka. Soo Hyun nggak setuju. Meskipun situasi saat ini sangat aneh, tapi mereka tidak boleh mempercayai Kang Yo Han. Kang Yo Han itu berbahaya. 


Ga On masih ingin membela Yo Han, tapi Soo Hyun tidak mau mendengarkan lagi. Dia meminta Ga On memberikannya waktu untuk mencari tahu siapa sebenarnya Kang Yo Han. Dia sudah hampir menemukannya.


“Soo Hyun, kumohon. Percaya padaku kali ini. Kita harus menghentikan ini bagaimanapun caranya. Soal Kang Yo Han, kita bisa mencari tahu setelahnya. Mengerti?” mohon Ga On.

Dengan terpaksa, Soo Hyun menganggukan kepala.

--


Sementara itu, Pengacara Ko dan Yo Han sedang berteleponan. Mereka sudah mempunyai rencana untuk membongkar kebohongan Heo Joog Se. Dan mereka akan melakukan rencana itu dengan orang-orang mereka yang masih tersisa. 


Pas sekali begitu teleponnya selesai, Ga On datang dengan panik meminta Yo Han agar  mencari jalan keluar untuk masalah ini. Tepat di saat itu, seseorang mengetuk pintu dan langsung membuka sebelum ada jawaban yang mengizinkannya masuk. 

--


Soo Hyun sedang menuju ke daerah dimana Joseph terlihat. Hanya berbekal foto yang dimiliknya, dia mulai berkeliling ke rumah-rumah menanyakan, apakah mereka pernah melihat pria yang di foto? Karena kondisi dan situasi yang mengencam yang dibuat oleh Heo Joong Se, orang-orang merasa keberatan untuk membuka pintu. Kalaupun dibuka, mereka akan marah-marah saat tahu Soo Hyun hanya sedang mencari orang.

--


Oh Jin Joo pergi menemui Park Du Man terkait dipilihnya dia menjadi Hakim Pengadilan Darurat.

“Kenapa Anda tidak melakukannya dengan benar? Hakim Kang Yo Han. Anda bisa menjatuhkan dia, tapi dia masih sangat populer. Jika aku ingin menjadi ketua majelis, aku harus mengalahkannya dalam popularitas. Anda ingat pidato pelantikannya? Dia bilang, "Aku adalah kekuatan.",” protes Jin Joo.

“Awalmu harus lebih berdampak?”


“Ya. Yang kamu lihat adalah apa yang kamu dapatkan. Citraku. Tapi sertifikat penunjukan tidak bisa memberiku itu. Nanti seperti pengkhianat, yang menggantikan atasannya.”

“Lalu apa maumu? Kamu mau berpidato?”

“Ya, di tempat Kang Yo Han melakukannya, dengan Kang Yo Han dan Kim Ga On duduk di belakangku,” nyatakan Jin Joo.



Du Man merasa ragu kalau Yo Han akan setuju, tapi Jin Joo menjawab yakin kalau dia pasti bisa membujuknya. Dan dia jamin, rating acara juga akan sangat tinggi. Tanpa ragu, Du Man setuju. Membayangkan rating tinggi yang akan didapatkan stasiun TV nya saja sudah membuat Du Man merasa bahagia.

--


PD Acara Persidangan Langsung juga merasa cemas. Jika acara Persidangan Langsung dihentikan, bukankah itu artinya mereka akan dipecat? Padahal ini adalah acara paling sukses yang pernah dibuatnya. Pas sekali sedang membahas hal itu, Jin Joo menelponnya dan mengajaknya untuk bertemu Yo Han dengan Ga On di ruangan Yo Han.




Suasana sangat tegang. PD juga menyakinkan Yo Han kalau penghentian ini hanya berlangsung sementara dan begitu keadaan stabil, siaran pasti akan kembali seperti semula. Makanya, sementara biarkan Jin Joo yang mengambil alih hingga saat itu tiba. Entah apa yang dipikirkan Yo Han, dia menyetujui semuanya tanpa protes sedikitpun.  

--


Setelah berkeliling kesana kemari, akhirnya Soo Hyun menemukan Joseph. Anehnya, saat Soo Hyun menyebut namanya, Joseph langsung ketakutan dan berusaha menutup pintu. 

--



Ada yang aneh. Sangat aneh. Dalam perjalanan menuju gedung dimana mereka akan mengadakan konferensi pers,  Yo Han, Ga On dan Jin Joo tiba-tiba memutar mobil ke arah berbeda dan menelpon PD untuk mampir makan siang bersama. 


Di saat yang sama, para staff di ruang siaran tiba-tiba saja di sandera oleh sekelompok pria yang diketuai oleh Pengacara Ko. Ah, bukan semua, ada seorang staff pria yang sudah tahu hal ini dan membukakan pintu agar mereka bisa masuk.




Woaaww!!! Semua memang adalah rencana Yo Han bersama Jin Joo dan juga PD acara. Mereka tidak akan mengadakan konferensi pers untuk penghentian sementara tayangan Pengadilan Langsung, melainkan melakukan siaran langsung untuk situasi sebenarnya di Hyungsan-dong. PD yang baru pertama kali ke sana dan melihat kondisi yang sebenarnya, terhenyak kaget, marah dan tidak percaya. 


Flashback

Jin Joo yang mendatangangi ruangan Yo Han dan Ga On. Dia meminta agar diikut sertakan dalam rencana mereka, apapun itu. Dia sudah melihat kondisinya dan ingin membantu. Untuk kali ini, Yo Han mau melibatkannya. 

End



PD sama sekali tidak keberatan dengan perubahan rencana mendadak seperti ini. Dia sudah tahu kondisinya dan jika dia diam saja tanpa memberitakannya, dia lebih baik berhenti menjadi sutradara acara! Tanpa babibu lagi, dia mengumpulkan semua staff dan meminta agar mereka untuk percaya sepenuhnya dengannya dan mengikuti arahannya.




Dengan menggunakan alat medis, mereka memasuki kawasan Hyungsan-dong tanpa dicegat atau dicurigai. Karena kondisi yang sedang sangat kacau dan kekerasan terjadi dimana-mana, tidak ada yang menyadari kalau mereka bukan bagian dari tim yang diturunkan ke lapangan. Kepala Jo juga sudah tiba di TKP dan menyuruh mereka untuk menyerahkan semuanya padanya. Dia akan menjaga tempat itu sehingga tidak ada yang bisa masuk dan menghentikan persidangan. Pintu masuk dikunci oleh Kepala Jo menggunakan rantai besi.


Tidak membuang waktu lagi, semua peralatan segera disiapkan, termasuk genset untuk hal tidak terduga. 


“Perhatian!!!” teriak Yo Han dan Ga On, agar semua perhatian terfokus pada mereka. “Rakyat sekalian. Ini lokasi penyelamatan darurat Hyungsan-dong. Seperti yang Anda lihat, inilah kebenarannya. Semua rekaman yang Anda lihat sejauh ini adalah bohong. Pemerintah menyembunyikan kebenaran dan melakukan kekerasan.”


Tayangan live tersebut mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Heo Joong Se and the gang mulai panik dan kelabakan karena hal ini tiba-tiba terjadi. Mana ketika tayangan mau dihentikan, mereka tidak bisa karena stasiun siaran sudah diambil oleh Pengacara Ko. Heo Joong Se yang sangat panik memerintahkan anak buahnya untuk menelpon Jook Chang dan perintahkan untuk menyingkirkan Kang Yo Han. 


Jook Chang dan orang-orang yang sudah mendapatkan perintah dari Heo Joong Se, mulai menggila. Mereka berusaha menurunkan paksa Yo Han, tapi gedung sudah dikunci dengan rantai besi dan gembok. Di depan gedung juga ada Kepala Jo yang menjaga dan menghajar siapapun yang berusaha masuk. 


Petugas security yang ada di stasiun penyiaran juga mencoba menerobos masuk ke dalam ruang siaran, tapi pintu ruang siaran terkunci dan ada yang berdiri dibalik pintu untuk menahan pintu.



Anak – anak buah Jook Chang tidak menyerah dan mulai menggunakan batu untuk dilemparkan ke arah Yo Han dkk. Tapi, hal itu tidak menghentikan mereka untuk meneruskan persidangan. Jook Chang mulai berteriak kesetanan. Salah satu batu yang dilempar juga mengenai kepala Ga On dan membuatnya berdarah. Soo Hyun yang melihat kepala Ga On terluka dari tayangan TV segera memutar mobilnya ke lokasi Hyungsan-dong. 



Tayangan berlangsung sampai malam, tapi kekerasan tidak dihentikan malah semakin menjadi-jadi. Jook Chang dan para anggotanya mengumpulkan semua masyarakat untuk dibariskan dan dipukuli sebagai ancaman agar Yo Han dkk mau turun ke bawah. 


Lemparan batu terus dilancarkan dan mengenai kepala Yo Han. Seorang pemulung tua yang adalah pendukung Yo Han menjadi sangat marah melihat kepala Yo Han yang terkena lemparan batu. Meskipun dia hanyalah pria tua renta, tapi dia dengan berani maju dan menyuruh Jook Chang untuk berhenti. 


Gila! Dasar nggak punya otak!! Jook Chang malah memukuli pria tua itu dengan tongkat besinya. Berulang kali. Satu pukulan saja sudah cukup membuat si kakek tidak berdaya, tapi Jook Chang nggak peduli. Setiap kali dia memukuli kakek itu, dia akan terus menyuruh Yo Han untuk turun. Brutal dan sadis! 


“KIM CHOONG SIK!!!” teriak Yo Han, sangat sangat marah!!! 

Ga On dan Jin Joo juga marah! Bukan amarah biasa, tapi amarah yang nggak bisa diungkapkan. 


Jook Chang memukuli kakek itu hingga kakek itu tidak bernafas lagi! Dia membunuhnya. Dan semua itu disiarkan secara live.




Heo Joong Se menjadi semakin menggila! Saking gilanya, dia menelpon PLN dan memerintahkan untuk mematikan listrik distasiun TV dan seluruh area Hyungsan-dong! Hanya butuh sedetik dan semua listrik langsung padam. Seluruh kota menjadi gelap gulita.


Heo Joong Se mengira kalau ini bisa menghentikan tayangan, sayangnya dia salah. Semua kejadian masih bisa disaksikan melalui aplikasi DIKE. Dalam keadaan gelap gulita, Yo Han menyalakan senter hp-nya dan diikuti oleh yang lainnya. 




“Kegelapan… tidak bisa mengalahkan cahaya. Kegelapan... tidak bisa mengalahkan cahaya!” teriak Yo Han.


Seiring dengan teriakannya, lampu-lampu yang sudah disiapkan sebelumnya bersinar terang dengan bantuan genset. Terang kembali bersinar!! Masyarakat yang awalnya pasrah dipukuli dan hanya bisa meratap, bangkit. Meskipun mereka tidak punya senjata, tapi mereka tidak akan membiarkan orang-orang tidak punya hati itu untuk menganiaya mereka lagi. 

Semua anggota Jook Chang termasuk Jook Chang sendiri mulai terpojok dan segera melarikan diri. 


Siaran berakhir. Tepat di saat itu, Soo Hyun tiba. Dia sangat mengkhawatirkan Ga On. Tapi, sebelum dia sempat menghampiri Ga On, seorang pria bertopi hitam, mengarahkan pistolnya pada Soo Hyun.


“TIDAK!!!” teriak Ga On.


Bersamaan dengan bunyi letupan pistol!! Dor!!! Peluru tersebut menembus dada Soo Hyun. 



Semua yang ada di sana terkesiap kaget. Si pelaku segera melarikan diri. Kepala Jo mengejarnya. Hanya butuh sepersekian detik utnuk membuat seseorang yang bisa mampu berdiri tegap, terkulai tidak berdaya. Hanya dengan sebuah peluru, mereka membahayakan nyawa seseorang.


Ga On kehilangan kemampuan bicarannya. Dia hanya bisa menyebut nama Soo Hyun dan menangis, memohon semua ini tidak benar. Dia berusaha menghentikan pendarahan Soo Hyun dan meminta yang lain untuk segera menelpon polisi.


“Sudah kubilang jangan terluka. Kenapa kamu terluka? Jangan menangis. Jangan terluka, Ga On. Aku serius. Ga On, aku mencintaimu,” ujar Soo Hyun, terbata-bata dengan sisa-sisa kekuatan terakhirnya.

Dan ucapan terakhirnya, diakhiri dengan hembusan nafas terakhirnya juga. Dia meninggal. 

Hanya ratapan Ga On yang menggema dikesunyian. 



Post a Comment

Previous Post Next Post