Sinopsis
K-Drama : Devil Judge Episode 16 – 2
Drama ini berlatar dalam
distopia khayalan Korea, dan semua tokoh, organisasi,dan peristiwa adalah
fiksi.
Di
penjara,
tn. Nam
menerima seorang tahanan baru. Tahanan misterius yang mencurigakan. Dan benar
saja, tahanan itu adalah orang yang diutus oleh Heo Joong Se cs untuk membunuh
Kang Yo Han. tn. Nam sendiri yang mengatur agar tahanan itu mempunyai
kesempatan membunuh Kang Yo Han tanpa dilihat siapapun.
Di saat
yang sama, Ga On sudah memberitahu Jin Joo apa yang harus dilakukannya besok di
saat pelantikan tn.Min menjadi Ketua MA. Jin Joo sudah mengerti, tapi apa
hubungannya antara rencananya dengan pelatinkan tn. Min? Belum Ga On menjawab,
sudah muncul nofitikasi di hape mereka. Breaking news! Kang Yo Han tewas
ditikam di penjara.
Jin Joo
dan Ga On sangat shock dengan berita itu. Sun Ah juga shock. Memang dia yang
memasukkan Yo Han ke penjara, tapi bukan ini yang diharapkannya. Namun, dia
tetap menyakinkan diri kalau dia baik-baik saja.
Sementara
itu, Heo Joong Se CS mengadakan pertemuan private untuk merayakan kematian Yo
Han. Yang aneh, di saat Heo Joong Se dan Park Du Man tertawa-tawa bahagia
sambil membicarakan rencana untuk terus merayakan hari kematian Yo Han, Min
Yong Sik malah diam dan tampak cemas. Heo Joong Se menyadari hal itu dan
menanyakan, ada apa? Min Yong Sik segera menjawab kalau dia hanya teringat
hal-hal mengerikan yang sudah Kang Yo Han lakukan pada mereka.
Hm,
anehnya, dia malah menyarankan agar mereka mengadakan pesta untuk mengenang
Kang Yo Han dan sebagai bentuk selamat pada diri mereka juga. Kebetulan sekali
besok adalah pelantikan tn. Min menjadi Ketua MA. Dan artinya, sekarang adalah
kekuasaan Heo Joong Se. Mereka bisa merayakan ini dengan anggota inti Yayasan
di aula tempat Kang Yo Han mengadakan pengadilan dan berani menentang mereka.
Park Du
Man tertawa dengan saran Min Yong Sik dan mengejeknya yang sudah mau mati ya
makanya bersikap aneh begini? Berbanding terbalik dengan Park Du Man, Heo Joong
Se malah menyukai ide Min Yong Sik. Dia juga menyuruh Park Du Man untuk
mengundang Sun Ah. Dia muak dengan Sun Ah dan ingin membunuh Sun Ah besok, di
tempat dimana kekasihnya mengadakan persidangan.
Tanpa
membantah sepatah katapun, Park Du Man langsung menelpon Sun Ah dan mengajaknya
untuk mengadakan pesta di aula persidangan langsung, besok. Dia juga
memuja-muji kalau sekarang sudah masanya kepemimpinan Sun Ah sebagai Presiden
wanita. Sun Ah setuju.
Eit,
tapi Sun Ah tidak sebodoh mereka. Dia setuju untuk bertemu dan berpesta dengan
mereka besok, tapi dia meminta Jae Hee untuk mencarikannya pistol yang kecil
dan imut. Pistol yang muat untuk dia simpan di dalam tasnya.
“Untuk
apa?”
“Kurasa...
Aku akan menjadi presiden. Kini aku harus melindungi diriku. Kamu sudah bekerja
dengan baik sampai sekarang.”
--
Hari H,
tn. Min
mengadakan konferensi pers terkait diangkatnya dia menjadi Ketua MA. Dia
berkoar-koar di depan reporter, berjanji akan membangun pengadilan dengan
pondasi yang baru. Dia juga menunjukkan sikap rendah hati dengan bilang kalau
negara dalam keadaan darurat, jadi, dia nggak mengadakan upacara pelantikan
resmi. Setelah memberikan pernyataan sambil tersenyum ramah, dia pun mengakhiri
konferensi pers.
Dalam
perjalanan menuju ruang kantor barunya, Jin Joo memanggilnya dan berbisik kalau
Sun Ah memintanya untuk menyampaikan pada tn. Min untuk bertemu empat mata. Jin
Joo juga bilang kalau Sun Ah menunggunya di ruang kantor lama tn. Min yang
masih kosong. Tanpa curiga sama sekali, tn. Min segera menuju ke kantor
lamanya. Padahal, semua hanya kebohongan Jin Joo. Dia langsung menelpon Ga On
untuk melaporkan kalau tn. Min sekarang menuju ke sana.
Ga On
berterimakasih atas bantuannya dan meminta Jin Joo untuk meninggalkan gedung MA
sekarang. Dia akan menjelaskan semuanya nanti, tapi sekarang, ikuti dulu
perkataannya. Jin Joo mengerti dan tidak bertanya lagi.
Di
tempat yang sama, di ruang Persidangan Langsung, Heo Joong Se cs beserta para
istri mereka sudah hadir di sana. Semua kelihatan bahagia kecuali Sun Ah. Dia
benar-benar nggak bisa menikmati satupun makanan yang terhidang.
Begitu
tn. Min tiba, Ga On segera menyerangnya dan mengikat tangannya ke belakang
dengan pengikat kabel. Kemudian, mengikatkan kain hitam ke mulutnya agar dia
nggak bisa berteriak. Setelah itu, dia menunjukkan bom yang terpasang di balik
jaket bajunya dan menyalakan timer-nya. Yap, itu yang dimintanya dari pengacara
Ko, bom. Dia akan menggunakan dirinya sendiri.
“Tidak
ada media yang punya nurani untuk menyiarkan kebenaran. Tapi media suka jika
beritanya menggoda dan menghasilkan uang. Bagaimana? Ketua Mahkamah Agung yang
baru, tewas bersama muridnya di hari pertamanya bekerja? Begitu bom meledak,
perusahaan media besar akan dapat surel atas namaku. Mengekspos kebenaran dari
proyek Rumah Impian. Kali ini, mereka tidak akan bisa mengabaikannya. Anggap
ini penebusanmu atas kematian Soo Hyun. Jika kamu masih punya hati nurani.”
tn. Min
beneran ketakutan dan memohon Ga On untuk berhenti. Ga On nggak peduli. Dia
udah siap untuk mati. Waktu di bom tersisa 10 detik lagi.
And… Yo Han mendadak muncul dan
menghentikan timer yang berjalan. Dia masih hidup dan menyelamatkan nyawa Ga
On. Ga On terkejut tapi juga sangat senang karena Yo Han masih hidup. Tapi,
bagaimana caranya Yo Han masih bisa hidup?
Flashback
Kalian ingat saat tn. Nam memanggil Yo Han
ke ruangannya untuk menunjukkan kekuasaannya dan bahwa dia akan membalas dendam
pada Yo Han yang membuatnya turun pangkat? Saat itu, Yo Han sangat tenang.
Kenapa? Karena dia memegang kelemahan tn. Nam. Dia tahu kalau tn. Nam
menyembunyikan uang korupsinya dan kejahatannya selama 30 tahun di rekening
yang dimilikinya di Bahama. 12 juta dollar. tn. Nam selalu diam-diam berkunjung
ke Bahama selama musim panas untuk menyembunyikan uangnya di sana.
tn. Nam kaget karena Yo Han tahu rahasianya.
Situasi berbalik. Yo Han ada diatasnya. Yo Han juga memberitahu alasan kenapa
tn. Nam tidak dipecat walau ketahuan menukar tahanan adalah karenanya. Dia yang
melakukannya karna tn. Nam adalah jaminan terakhirnya. tn. Nam menjadi sangat
sopan dan memohon agar Yo Han mengembalikan uangnya dan dia akan melakukan
apapun untuk membantunya.
“Keahlianmu. Menukar tawanan.”
“Kamu sangat terkenal, mustahil kita tidak
akan ketahuan.”
“Apa aku bilang kita harus lolos selamanya? Hanya
selama 24 jam. Jaga rahasianya selama 24 jam saja. Lalu aku akan mengembalikan
uangmu.”
Sayangnya, tn. Nam mengingkari ucapannya.
Dia mencoba membunuh Yo Han menggunakan orang yang dikirimkan yayasan. Sayang
sekali, rencana itu gagal. Yo Han berhasil melawan si pembunuh dan membuat si
pembunuh yang terbunuh. tn. Nam menjadi sangat takut, mana di sana nggak ada
siapapun lagi.
“Kamu melakukan sesuatu yang sangat buruk.”
“Tidak. Bukan aku. Gedung Biru, seseorang dari
Gedung Biru.”
“Ini bukan rencanaku, tapi pasti berhasil. Ada
jasad yang bisa ditukar denganku, 'kan?”
End
Dan
begitulah berita itu tersebar dan dia berhasil kabur. Dan semua dilakukan
dengan bantuan seorang lagi, pengacara Ko. Pengacara Ko tidak memberitahukan
rencana ini pada Ga On karena sebelumnya dia masih ragu untuk mempercayai Ga On
sepenuhnya. Ga On masih setengah kaget dan bingung. Karena Yo Han sudah bebas,
apa dia beneran mengembalikan uang tn. Nam?
“Dalam
bentuk cinta, bukan uang tunai,” jawab Yo Han.
Yang
dibicarakan sekarang ini sedang berkemas. Dia hendak melarikan diri dengan uang
yang sudah dikembalikan oleh Yo Han. Eit, sialnya, semua uang miliknya
dikembalikan dalam bentuk notifikasi donasi. Uangnya habis didonasikan kepada
panti asuhan dan lembaga amal lainnya.
Sun Ah
dan Heo Joong Se cs masih belum sadar kalau Yo Han masih hidup dan terus
berpesta. Saat tiba-tiba lampu ruang persidangan menyala dan menampilkan
proyektor Kang Yo Han di layar, mereka mengira ini adalah bagian dari acara
istimewa. Mereka mengira tampilan dilayar adalah tampilan Yo Han sebelum tewas,
namun, betapa kagetnya mereka saat sadar kalau Yo Han masih hidup.
Yo Han
melakukan siaran di ruangan terpisah dari ruangan mereka. Dari ruangan itu, Yo
Han mengumumkan kalau ini saatnya Persidangan Langsung. Pemerintah memang sudah
memblokir semua media yang ada, namun, ada satu hal yang mereka lupa tutup.
Aplikasi DIKE.
“Rakyat
sekalian. Persidangan Anda dimulai sekarang,” ujar Yo Han memulai persidangan.
Semua masyarakat juga mendapatkan notikfikasi di aplikasi DIKE mengenai
persidangan ini. “Pertama, saya akan perkenalkan para tamu hari ini. Park Du
Man, pimpinan Saram Media. Manajer Keuangan Saram Media, Pi Hyang Mi. Direktur
Minbo Group, Kim Sang Sook. Pimpinan Minbo Group, Min Yong Sik. Ibu Negara
Korea, Do Yeon Jung. Presiden Korea, Heo Joong Se. Inilah orang-orang yang menggerakkan
negara ini.”
Para
terdakwa mulai panik. Ditambah lagi, di sana tidak ada sinyal dan pintu keluar
dalam keadaan terkunci. Heo Joong Se mulai berteriak-teriak kalau ini adalah
bentuk aksi teror terhadap Kepala Negara.
“Benar.
Saya penjahat. Tapi bagaimana dengan kalian? Bukankah Anda juga penjahat, Pak
Presiden?” tanya Yo Han dan menunjukkan rekaman bagian dalam Pusat Medis Rumah
Impian yang direkam oleh Ga On, “Warga yang terhormat. Ini kebenaran di balik
Proyek Rumah Impian. Mereka membawa warga dengan alasan virus yang sebenarnya
tidak ada. Mereka dijual untuk bahan uji coba. Hanya orang gila yang sangat kreatif
yang punya ide seperti ini. Saya kagum, Pak Presiden.”
Kali
ini, Heo Joong Se CS nggak bisa menyangkal lagi karena di rekaman itu terlihat
jelas wajah mereka semua dan ucapannya yang ingin menjual semua organ, hingga
rambut dan darah para korban demi menghasilkan uang. Semua rakyat juga marah
setelah tahu bahwa ini yang dilakukan oleh Presiden dan Yayasan selama ini
dibelakang mereka.
Setelah
membongkar kejahatan Heo Joong Se CS, kal ini Yo Han membongkar kejahatan Sun
Ah. Dia menunjukkan foto K dan Yoon Soo Hyun yang adalah korban Sun Ah demi
memenuhi ambisinya, mengalahkannya. Yo Han juga memberitahu kalau tn. Min Jung
Ho yang baru saja dilantik menjadi Ketua MA adalah orang munafik yang menjadi
informan Jung Sun Ah karena ketamakannya. tn. Min mengkhianati Letnan Yoon yang
sudah seperti anak sendiri dan bekerja sama dengan pembunuhnya, Jung Sun Ah.
Dan
semua ucapan Yo Han tersebut, ditunjukkan Ga On pada tn. Min melalui aplikasi
DIKE yang ada di ponselnya. Setelah itu, dia membebaskan tn. Min. Dia tidak
jadi membunuhnya. Dia ingin tn. Min hidup menderita seumur hidupnya. Dan juga, namanya
akan tercatat dalam sejarah sama seperti yang selalu diinginkannya. tn. Min
sudah kehilangan segalanya. Dia tidak tahu harus berkata apa dan berekasi
seperti apa selain pergi dari sana, sesuai yang diperintahkan Ga On.
Sekarang,
Yo Han menginginkan semua warga melakukan vote, apakah semua orang terdakwa
hari ini bersalah atau tidak? Dan hasilnya, 99 persen menyatakan para terdakwa
bersalah. Kini, saatnya membacakan hukuman untuk para terdakwa.
Yo Han
menunjukkan rekaman letak bom yang sudah dipasangnya di seluruh ruang
persidangan itu. Semua adalah bom asli. Park Du Man sudah memeriksanya. Kang Yo
Han menjelaskan mekanisme bagaimana bom itu akan meledak. Dulu, saat pemilihan
Presiden, Heo Joong Se memenangkan 10juta suara. Jadi, sekarang, jika jumlah
suara mencapai 10juta, bom akan meledak dan menunjukkan kembang api yang indah.
Selesai
memberikan penjelasannya, Kang Yo Han beranjak dari tempat duduknya. Dia akan
pergi ke ruang persidangan. PD acara juga terkejut dengan tindakannya.
Sementara
itu, Min Yong Sik mencoba pergi diam-diam dari sana, tapi pintu ruangan
terkunci. Tepat di saat itu, Yo Han masuk melalui sebuah pintu. Dia
memperingati semuanya untuk tidak mencoba kabur atau dia akan segera menekan
pemicu bom.
“Rekaman
bagian dalam Pusat Medis Rumah Impian. diambil oleh Hakim Kim Ga On dengan
mempertaruhkan nyawanya. Begitu semuanya berakhir, Hakim Kim akan bersaksi dan mengatakan
yang sebenarnya. Orang jahat yang bersama saya akan pergi ke akhirat bersama
saya,” jelas Yo Han kepada para pemirsa.
Ga On
sontak kaget karena bukan ini yang mereka bicarakan. Dia segera bergegas menuju
ruang persidangan.