Sinopsis K-Drama : Bad and Crazy Episode 02 part 2

 

Sinopsis K-Drama : Bad and Crazy Episode 02 part 2

SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI ADALAH FIKTIF



 Kep. Gwak memanggil Su Yeol lagi. Kali ini untuk menegurnya karena bersikeras bahwa bukan Kyung Tae pelaku pembunuhan Nn. Jeong padahal bukti yang ditemukan sudah cukup jelas. Su Yeol tetap pada pendiriannya. Yang membunuh Nn. Jeong adalah Det. Do dan dia juga yang mencoba membunuh Kyung Tae.

“Dengar, aku tahu Anda bersikap seperti ini karena Anggota Dewan Do. Dia tidak akan mau berurusan dengan pembunuh. Anda mengenalku. Jelas, aku sudah memikirkan ini. Kita bisa membereskan kekacauan sebelum Anggota Dewan Do terpengaruh...”


“Dia diperkirakan dibunuh pada tanggal 25 bulan lalu. Benar, bukan?” potong Kep. Gwak. “Anggota Dewan Do menelepon tadi. Katanya dia bersama Do In Beom hari itu.”

“Apa? Anggota Dewan Do mengatakan itu? Kenapa dia berbohong?”

“Sudah jelas itu bukan kebohongan! Kau akan berdebat dengannya dan bersikeras dia berbohong? Jika Oh Kyung Tae pembunuhnya, itu juga akan membantumu. Kau tidak menyadari itu? Jangan lakukan hal bodoh. Jangan merusak keadaan, ya? Lalu si bodoh Jae Seon itu. Pastikan dia menjaga sikapnya!” perintah Kep. Gwak sambil memberikan sebuah dokumen.


Di dokumen itu tertulis kalau Su Yeol akan naik jabatan. Dari Inspektur Senior menjadi Superintenden. Hal yang membuat Su Yeol menjadi menuruti perintah. Dan dalam sekejap, berita mengenai Kyung Tae yang menjadi tersangka pembunuhan menyebar ke media-media. Entah bagaimana perasaan Kyung Tae saat bangun nanti.




Pemakaman Nn. Jeong juga sudah diadakan. Su Yeol dan Jae Seon ikut menghadiri pemakaman. Ada rasa bersalah di hati Su Yeol. Sampai sekarang dia juga belum bisa menyampaikan hadiah gelang tangan In Seon pada Kyung Tae. Jae Seon sebagai orang tua, jauh lebih merasa sedih dengan semua yang terjadi pada In Seon. Dia tidak mau mereka berhenti disini. Jika mereka melakukannya, sama saja seperti mereka seorang bedebah.



Berbeda dengan yang diharapkan oleh Jae Seon, kenyataannya, Su Yeol memilih berhenti. Dia memilih untuk menerima promosi sebagai ganti untuk berhenti menyelidiki kasus pembunuhan Nn. Jeong. Dia memilih menutup mata dan menerima hasil penyelidikan palsu dan tidak masuk akal. Akibat dari pilihannya, Jae Seon membencinya.


Bukan hanya itu, Hui Gyeom juga menemuinya untuk menanyakan perihal kasus Oh Kyung Tae. Dia sudah menyelidiki kasus itu dan menemukan bahwa Kyung Tae dan Nn. Jeong tidak pernah berhubungan sama sekali sampai Nn. Jeong dilaporkan hilang.  Jadi, apakah dia yakin Kyung Tae membunuh Nn. Jeong? Bukankah itu aneh? Su Yeol tetap memilih menutup hati nuraninya dan membela diri dengan alasan pisau pembunuhnya ditemukan di rumah Kyung Tae dan ada sidik jadinya. Itu butki yang kuat.

“Tapi, tidak ada motif. Seseorang bisa saja menjebaknya.”


“Lalu kenapa? Apa maksudmu?”

“Jeong Yu Na. Dia informan rahasia Min Su,” beritahu Hui Gyeom.

Su Yeol jelas kaget. Semuanya saling berhubungan.


Flashback

Hui Gyeom pergi menemui Jeong Hyeon Su untuk mencari informasi mengenai siapa orang yang menyuruh Min Su ke tempat waktu itu. Dari Hyeon Su dia tahu kalau Min Su sempat menyuruh Hyeon Su untuk membuat kamera mata-mata dan mengirimnya ke apartemen Jeong Yu Na. Kamera itu di letakkan di sebuah kalung. Masalahnya, wanita yang menerima kalung dan tinggal di apartemen itu, sudah meninggal. Nama wanita itu adalah Jeong Yu Na.

End


“Min Su meninggal saat dia mengejar seseorang. Informan Min Su, Jeong Yu Na, juga tewas. Ini mungkin bukan kasus pembunuhan biasa. Kau pernah melihat kalung seperti ini?” tanya Hui Gyeom dan menunjukkan kalung yang dibuat oleh Hyeon Su.


Hanya sekilas melihat, Su Yeol langsung menggeleng. Dia juga bersikap agresif dan menegaskan kalau dia tidak pernah melihat dan jangan menganggunya lagi. Dia tidak mau mengurusi masalah ini lagi sekarang.


Kesialan kembali dialami sama Su Yeol. Saat dia sedang naik lift menuju lantai apartemennya, lampu lift mendadak kedap kedip dan lift mati total. Seperti sudah terbiasa, Su Yeol dengan tenang menekan tombol darurat dan memberitahu petugas kalau lift berhenti. Dan sekarang dia terjebak diantara lantai 13 dan 14. Selagi menunggu bala bantuan, Su Yeol mulai memikirkan lagi pertanyaan Hui Gyeom mengenai kalau ini bukan kasus pembunuhan biasa. Tiba-tiba saja, lift kembali bergerak seperti terjatuh ke bawah. Kali ini, Su Yeol panik dan mulai berteriak – teriak meminta tolong, soalnya tombol darurat sudah tidak berfungsi.




Di tengah rasa putus asanya itu, seseorang tiba-tiba membuka pintu lift. K. Su Yeol yang sudah sering dihajar sama K, jadi trauma jika melihatnya. Bukannya membantunya keluar, K malah melompat masuk ke dalam lift dan mulai melompat-lompat membuat lift semakin berguncang. Su Yeol mulai menjerit ketakutan sambil berpegangan pada pegangan lift. Dan dilompatan terakhir K, lift terjun bebas ke bawah. Arghhhh!!!



Saat Su Yeol membuka mata, dia sudah berada di atas motor dengan posisi duduk menghadap ke belakang. K yang memboncengnya dengan mengebut serta ugal – ugalan. Su Yeol hanya bisa berpegangan dengan kuat pada motor sembari berteriak ketakutan. Nafasnya saja sampai habis karena terus berteriak meminta berhenti.


Setelah perjalanan yang menakutkan, K akhirnya berhenti. Berhentinya karena ada seorang nenek yang lagi mau menyeberang. Selagi K berhenti, Su Yeol mau mencoba kabur, tapi tidak bisa karena pinggangnya dipakaikan sabuk sama K. dan selesai nenek menyeberang, K kembali mengebut.



Dia membawa Su Yeol ke tempat waktu itu mobil pemakaman ditemukan. Pekerja yang waktu itu kabur sudah kembali ke sana bersaam bos dan rekan-rekan lainnya.  Seharusnya mereka sudah kabur keluar negeri dengan uang pemberian Det. Do, tapi bos nggak mau. Dia hanya ingin mendapatkan uang saja. Lagipula, kalau mau kabur mereka harus membereskan tempat ini dulu. Dan juga tidak akan ada yang berpikir kalau mereka akan kembali. Jadi, tenang saja.



Sialnya, keyakinan dirinya salah. K dan Su Yeol datang menggerebek tempatnya. Mana K sangat kuat dan mampu mengalahkan mereka semua meski hanya sendirian. Selama K berkelahi melawan mereka, Su Yeol memutuskan untuk bersembunyi. Dia naik ke lantai atas dan tanpa sengaja menemukan dinding rahasia. Di balik dinding itu tersimpan begitu banyak perhiasan. Sepertinya itu adalah semua perhiasan yang dikenakan sama orang yang mereka kremasi secara ilegal. Dan salah satu perhiasan yang ditemukan Su Yeol adalah kalung yang sama seperti yang ditunjukkan Hui Gyeom padanya. Tidak berpikir dua kali, Su Yeol mengambil kalung itu dan kabur dengan melompati lantai dua ke gundukan pasir yang ada di bawah.




Di dalam K masih berkelahi mati-matian. Dia beneran gila karena menggunakan berbagai cara untuk mengalahkan mereka. seperti menjatuhkan oli kotor dan membasahi diri sendiri dengan berendam di oli tersebut. Semua jelas panik mengira dia orang gila. Udah gitu, K malah menyalakan pemantik dan melemparkannya. Jelas saja mereka takut kalau itu akan memicu kebakaran. Makanya semua berebutan menangkap pemantik. Eh, ternyata itu hanya tipuan. Setelah pertarungan yang panjang, K membuka helmnya dan menunjukkan tawa khasnya. Dia benar-benar menikmati perkelahian ini.




Su Yeol sendiri sudah kabur duluan dan kembali ke apartemennya. Setelah mandi dengan bersih, dia baru melihat isi dari kalung yang ditemukannya. Dibelakangnya memang ada tombol yang bisa ditekan dan saat di tekan, keluarlah kartu memory. Tentu saja, dia langsung memeriksa isi kartu memory tersebut. Di sana terekam jelas suara dan wajah anggota Dewan Do yang mabuk dan berteriak-teriak karena Nn. Jeong mati. Dialah pembunuh sebenarnya, bukan Do In Beom.



Rekaman itu membuat Su Yeol semakin galau. Dia mulai sadar, pantas saja Dewan Do memberikan kesaksian bahwa pada hari kejadian dia bersama det. Do. Semua hanya untuk menutupi perbuatannya sendiri. Satu-satunya bukti semua kejahatan itu sekarang ada di tangannya. Dia memutuskan untuk membuang kalung itu ke sungai, tapi belum dia melakukannya, K sudah mendadak muncul dan merebut kalung tersebut. Dia juga menghancurkan kaca mobil dan pintu mobil Su Yeol dengan motornya.


“Apa ini akan berakhir dengan Min Su? Kau tidak menduga ini saat melarikan diri? Omong-omong... Apa ini?” tanya K, menunjukkan kalung yang direbutnya.

“Berikan kalungnya. Kau tak tahu apa itu.”

K tiba-tiba saja membuka helmnya dan menunjukkan wajahnya. Seperti biasa, dia tersenyum.

“Siapa kau? Siapa kau sebenarnya? Siapa kau dan kenapa kau melakukan ini kepadaku?”


“Aku? Pahlawan. Untuk menghukum para berandalan busuk itu. Yang terakhir di era ini! Pahlawan,” jawab K yang tentu dikira sama Su Yeol. “Kau... Kau masih tidak mengerti siapa aku, ya? Perhatikan baik-baik mulai sekarang. Tentang siapa aku.”




Setelah mengatakan itu, K mengedipkan sebelah matanya dan mulai melompat dari atas jembatan. Su Yeol panik dan berusaha menyelamatkannya. Anehnya, tidak ada jejak orang melompat ke sungai. K menghilang. Benar-benar hilang.


Di saat yang sama, media sedang heboh memberitakan Anggota Dewan Do yang terpilih kembali dengan 30 persen suara populer.  Anggota Dewan Do mempunyai banyak pendukung karena jejak karirnya yang bersih dan hebat. Dia adalah mantan jaksa Kepolisan Munyang yang pernah mengungkap korupsi di kejaksaan. Setelah itu, dia terjun ke politik di usia muda.


Dan kini, anggota Dewan Do ingin membuat Su Yeol berada di pihaknya. Sayangnya, Su Yeol yang sudah tahu kejahatannya tidak bisa lagi memandangnya dengan sikap hormat padanya seperti sebelumnya. Dia juga sangat kesal karena harus mengucapkan terimakasih. Soalnya, Koms. Kim dan Kep. Gwak bilang dia bisa naik jabatan karena permintaan dari Dewan Do. Untuk mempererat hubungan, mereka mengajak Su Yeol makan bersama mereka.



Mereka sudah mau pergi bersama, tapi tiba-tiba kepala Su Yeol terasa sangat sakit. Mau tidak mau, Su Yeol menyuruh mereka yang pergi duluan dan dia akan menyusul setelah ke toilet. Sakit kepala Su Yeol semakin parah. Dan makin parah saat menemukan K di toilet. Seperti biasa, K bersikap gila. Dia kabur dari Su Yeol dan tidak bisa dikejar mau seperti apapun Su Yeol berlari mengejarnya.

Dari lantai atas, Su Yeol bisa melihat semua yang hendak dilakukan K. Bukan hanya Su Yeol, tapi juga Hui Gyeom dan Jae Seon.


“DO YU GON!!!” teriak K, nyaring.


Dan saat semua berbalik melihatnya, K berlari dengan kencang, melompat dan dengan satu kaki, menendang wajah anggota Dewan Do.

Kau masih tak mengerti?

Mari kita mundur ke kejadian – kejadian sebelumnya.



Yang melompat dari atap menyelamatkan Kyung Tae, tidak lain dan bukan adalah Su Yeol. K tidak pernah ada di sana.


Yang menyelidiki bekas noda darah di apartemen Nn. Jeong adalah Su Yeol. K tidak pernah ada di sana. Itu bukan mimpi.


Yang berkelahi semalam adalah Su Yeol!

Sekarang, apa kau lihat, siapa aku?

Dan yang sekarang menendang wajah anggota Dewan Do, tidak lain tidak bukan adalah Su Yeol!


 

Post a Comment

Previous Post Next Post