Sinopsis K-Drama : Bad and Crazy Episode 03 part 1

 

Sinopsis K-Drama : Bad and Crazy Episode 03 part 1

SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI ADALAH FIKTIF



Selama ini, K adalah Su Yeol. Alter ego atau kepribadian lain dari dirinya yang tidak tahan melihat ketidakadilan. Dan sekarang, K melakukan tindakan yang sangat ekstrem. Dia menyerang anggota dewan Do. Bukan hanya menendang wajah Dewan Do, dia juga menamparnya berulang kali sambil menyebutnya : pembunuh. Kesadaran Su Yeol baru kembali saat Kep. Gwak mendorongnya sambil memakinya sudah gila. Begitu sadar, dia nggak ingat sama sekali kalau itu adalah perbuatannya. Dia masih mengira itu adalah ulah K yang sekarang ada di seberang jalan dan kabur. Tentu saja, dia berlari mengejar K. Namun, di mata semua saksi, dia kabur setelah memukuli anggota Dewan Do.




Sayangnya, K adalah dirinya sendiri. Jadi, meskipun sudah berhasil menemukannya dan memborgol tangan K, yang di borgol tangan sendiri. Mana para polisi dan detektif masih terus mengejarnya, mau tidak mau, dia harus bersembunyi. Satu-satunya yang bisa dihubungi sekarang Hui Gyeom. Soalnya kalau dia menghubungi Jae Seon, bisa ketahuan.



Dewan Go berada di kantor Koms. Kim sambil mengompres pipinya. Dia amat sangat marah karena sudah dipermalukan, terlebih lagi, dia yakin kalau Su Yeol tahu dia membunuh Nn. Jeong. Koms. Kim yang tidak tahu apapun, tentu berada di pihak tn. Go dan berjanji akan menangkap Su Yeol. tn. Go menjadi curiga dan menanyai Koms. Kim, apa dia beneran nggak tau alasan Su Yeol mengkhianatinya? Koms. Kim tidak tahu sama sekali dan menyebut Su Yeol sudah gila.


Pemilihan baru saja berakhir. Ada orang-orang yang berusaha menjatuhkan martabatku. Mempermasalahkan hal ini tidak akan baik untukmu dan aku. Jika ini bocor ke media atau siapa pun, aku tidak akan tinggal diam, peringati tn. Do.

B A D  A N D  C R A Z Y

- Episode 03 -



Hui Gyeom sudah tiba di lokasi yang diberitahukan sama Su Yeol. Dia juga membawa kunci untuk membuka borgol Su Yeol. Sama seperti yang lain, Hui Gyeom nggak habis pikir dengan tindakan Su Yeol yang nggak masuk akal, menendang tn. Go. Su Yeol akhirnya, mau tidak mau, memberitahu Hui Gyeom mengenai kalung yang waktu itu pernah ditanyakannya. Dia menemukan kalung itu. Di kalung itu, terekam kalau pembunuh Nn. Jeong adalah Do Yu Gon. Hui Gyeom setengah tidak percaya dan mau melihat sendiri videonya.


Masalahnya, kalung itu sekarang nggak ada bersamanya. K merebutnya dan melompat ke sungai. Su Yeol juga kesulitan menjelaskan situasinya sama Hui Gyeom. Dia berbicara seolah K adalah orang lain, tapi K adalah dirinya sendiri. Seperti sekarang, dia memborgol tangan K, tapi malah tangannya sendiri yang terborgol.

Ucapannya yang tidak masuk akal membuat Hui Gyeom emosi. Rasanya seperti Su Yeol sedang bercanda dan mempermainkannya.

Kau! Baiklah. Su Yeol... Tidak. Pak Ryu. Kau tak sadar kariermu akan berakhir jika kau tidak memilikinya? Jadi, berikan kepadaku selagi kuminta baik-baik. Di mana itu? tanya Hui Gyeom, mencoba bersabar.



Setelah memikirkannya sesaat, Su Yeol jadi kepikiran kalau mungkin saja, kalung itu ada di apartemennya. Baru juga mau kembali ke apartemen, mereka melihat rombongan detektif yang menuju ke tempatnya. Untunglah mereka bersembunyi tepat waktu dan berhasil masuk ke dalam saat keadaan terasa aman. Sekarang ini, Su Yeol udah jadi buronan, makanya dia harus berhati-hati.



Mereka hanya bisa menggeledah apartemen Su Yeol menggunakan senter, soalnya kalau membuka lampu, takutnya ketahuan sama yang lain. Padahal mereka sudah sangat berhati-hati, tapi rombongan yang baru saja mau pergi, melihat ada tanda-tanda sinar senter di kaca jendela Su Yeol. Mereka akhirnya memutuskan kembali.



Selagi mencari, Hui Gyeom menemukan brangkas rahasia di kamar Su Yeol. Password brangkas itu menggunakan tanggal lahir Hui Gyeom. Isinya ada helm hitam dan beberapa barang kenangannya saat pacaran dengan Hui Gyeom dulu. Saat Hui Gyeom menanyakan mengenai barang-barang itu, Su Yeol malah balik bertanya padanya. Hui Gyeom jelas emosi, di kira sedang di permainkan.

Tiba-tiba saja terdengar suara orang memasukkan password. Relfeks, keduanya langsung sembunyi di balik lemari. Beruntungnya, para detektif itu tidak memeriksa dengan teliti dan langsung pergi setelah melihat sekilas.


Hanya satu tempat lagi yang terpikirkan sama Su Yeol mengenai keberadaan kalung itu. Di sungai. Sepertinya, dia memang membuangnya ke sungai itu. Makin emosilah Hui Gyeom. Kalau dibuang sungai, mustahil mereka menemukannya! Kalau dia bilang padanya sedari awal, ini semua nggak akan terjadi. Apa dia berencana menutupi hal ini?! Su Yeol membenarkan. Dia tidak mau kasus itu mempersulit hidupnya, makanya dia membuangnya ke sungai.



Huft. Semua sudah terlanjur. Tidak punya pilihan, Su Yeol memutuskan untuk masuk ke dalam sungai untuk mencari kalung. Hui Gyeom kaget dengan tindakannya dan menyebutnya sudah gila. Sudah mencari sepanjang malam hingga menggigil kedinginan, kalung itu tetap tidak ditemukan. Mana dia mencarinya seorang diri, sementara Hui Gyeom hanya melihat dari atas. Begitu dia selesai mencari tanpa hasil, dia langsung ditinggalkan.


Su Yeol merasa hidupnya sudah hancur. Tamat. End. Dalam keadaan terpuruk, dia ingat dengan Ibunya. Dia pergi ke kedai bubur Ibunya dan mulai menanyakan apakah mereka sudah melunasi semua hutang? Dia juga menyuruhnya tidak khawatir apapun yang terjadi. Ibunya awalnya mengira dia ngelantur, tapi melihat sikapnya yang begitu depresi, dia jadi cemas kalau sesuatu terjadi. Apa Dong Yeol buat masalah?


Wuaaahh!!! Saat itu, Su Yeol baru menatap Ibunya dan melihat kalung yang dikenakannya. Itu kalung yang dicarinya. Saking bahagianya, dia sampai menangis terharu. Kalung itu ternyata diambil sama Dong Yeol dan diberikan ke Ibu. Syukurlah.

--



Pagi-pagi, saat Kep. Gwak mau berangkat kerja, saat dia membuka pintu garasi, ada seseorang di sana yang sedang berlutut. Kep. Gwak tentu kaget dan hampir saja jantungan. Su Yeol menemuinya untuk menawarkan kesepakatan. Dia menunjukkan video yang ada di kartu memory tersebut yang merekam wajah tn. Do. Tapi, videonya sedikit rusak sehingga hasil rekamannya buram. Video itu juga tidak merekam saat-saat tn. Do membunuh Nn. Jeong. Jika mereka menggunakan video itu sebagai bukti, tn. Do bisa berkilah kalau pria di video hanya mirip dengannya.


“Benar sekali. Bukti tidak langsung ini menunjukkan pria yang mungkin menjadi presiden, Do Yu Gon, membunuh seorang wanita. Jika tim kita menyelidiki masalah ini, "Unit Antikorupsi Kepolisian Munyang berhasil memecahkan kasus pembunuhan calon presiden berikutnya"! Lee Hui Gyeom dari Unit Narkotika sudah menyelidiki kasus ini. Kita bodoh jika membiarkan tim lain mengambil kasus ini dari kita! Aku mendapat umpan, mengaitkannya di jarum, dan melempar pancingnya. Ikan besar pun menggigit. Lalu tangkapan ini... Bagaimana jika ikannya diambil orang? Kau yakin itu tak akan membuatmu gila?”


“Jika benar-benar menangkap hiu, ia akan menggigit umpannya dan menenggelamkan kapal yang kau naiki. Kau tidak tahu itu?”

“Kita hanya perlu menemukan pria yang mengurus jasad Jeong Yu Na. Aku akan memanggil semua orang yang memintanya menyingkirkan jasadnya.”


Hal yang disampaikan sama Su Yeol terdengar menggiurkan. Kep. Gwak pun menyampaikan itu pada Koms. Kim. Menurutnya, mereka hanya harus membiarkan Su Yeol mengurus semua itu. Jika Su Yeol berhasil, Koms. Kim juga akan mendapat untung. Dia akan punya jejak karir yang bagus. Dan kalau ada masalah, mereka tinggal membuat Su Yeol yang bertanggung jawab dan mengundurkan diri.



Ucapan Kep. Gwak di rasa benar sama Koms. Kim. Dia memutuskan mempercayai Su Yeol dan membiarkannya mengurus masalah ini sementara. Dia juga menelepon tn. Go dan memberitahu kalau mereka memutuskan untuk memberi hukuman penangguhan pada Su Yeol. tn. Go tidak puas, tapi juga tidak bisa protes jika tidak mau kejahatannya terungkap. Yang terpenting, tidak boleh ada lagi orang yang berhubungan dengan kasus Nn. Jeong bekeliaran. Det. Do menjawab kalau orang yang mengurus jasad Nn. Jeong tidak bisa dihubungi, jadi dia simpulkan orang itu sudah keluar negeri seperti perintah.


Jawaban itu tidak cukup menyenangkan hati tn. Do. Dia mulai melampiaskannya pada det. Do dengan memukulnya berulang kali dan menenggelamkan wajah det. Do ke kolam ikannya. Perintahnya sekarang, det. Do jangan melakukan apapun dan jangan sembarangan bicara. Bersembunyilah dan tetap diam hingga semua beres.

--


Su Yeol perlahan mulai menerima kalau K adalah dirinya. Dia sudah memeriksa kamera dashboard dan yang terekam menghancurkan mobilnya adalah diri sendiri. Dan satu-satunya dokter yang bisa diajaknya berkomunikasi adalah dr. Yeom. Dia ingin menghilangkan K, jika tidak, hidupnya akan hancur.

“Begitulah gangguan mental. Kau tidak bisa pulih sepenuhnya dari itu. Potensi kambuhnya juga sangat tinggi. Saat kau masih kecil, apa kau mengalami kejadian traumatis? Mungkinkah kau pernah dianiaya saat kecil? Atau kau mengalami kecelakaan?”


“Sama sekali tidak. Lupakan saja. Aku tidak berencana menulis autobiografiku di sini. Kau bisa mengobatiku atau tidak? Kau tak ingin melihatku untuk waktu lama juga, 'kan?” tanya Su Yeol, kesal.



Akhirnya, dr. Yeom memutuskan melakukan terapi hipnosis padanya. Dalam keadaan terhipnosis, Su Yeol bermimpi. Seperti ada sebuah ruangan, kemudian dia yang masih kecil berlari dan terbagi menjadi dua.



Syut! Mimpi itu membuatnya terbangun. Eh, dia malah melihat dr. Yeom juga lagi tidur nyenyak di hadapannya sampai ngigau. Gimana Su Yeol nggak marah. Kan harusnya dr. Yeom menghipnosisnya, kok malah tidur? dr. Yeom menjelaskan kalau dia sudah mencoba, tapi alam bawah sadar Su Yeol menolak hipnosisnya.


Masih mencoba profesional, dr. Yeom menyarankan agar Su Yeol menanyakan nama alter ego-nya itu. Alter ego itu juga ingin diketahui. Jadi, saat bertemu lagi, Su Yeol harus mengakui dan mencoba menenangkannya. Kemudian, coba hindari situasi yang membuatnya stress. Su Yeol langsung teriak – teriak kalau dia sekarang sangat stress. dr. Yeom udah emosi dan berteriak.


Akhirnya, dia memutuskan memberikan obat pada Su Yeol. Obat yang diatasnya di beri tanda huruf : “Sin”. Obat itu dosisnya kuat. Jadi, dia menyuruh Su Yeol untuk mencoba mengonsumsi satu pil saja dan kita lihat perkembangannya. Setelah itu, jika K muncul lagi, maka coba ikuti gerakannya sambil ucapkan mantra : “Si brengsek itu palsu. Aku yang asli, satu-satunya. Dia tidak nyata!”

Walau gerakannya terlihat bodoh, tapi Su Yeol tetap mengikutinya.




Dan benar saja, dalam perjalanan pulang dan terjebak macet, sosok K kembali muncul. Dia sudah mencoba mengonsumsi 1 pil, tapi K tidak juga menghilang. Akhirnya, dia mengonsumsi 1 lagi sambil mengucapkan mantra yang diajarkan dr. Yeom. Hasilnya, berhasil. K menghilang. Jelas saja dia merasa senang.


Tapi, saat dia sedang mengisi bensin, sosok K muncul kembali di dalam mobilnya. Sama seperti tadi, Su Yeol kembali mengonsumsi pil pemberian dr. Sin. Dia sudah benar-benar ketergantungan dengan pil itu karena setiap kali dia mengonsumsinya, K langsung menghilang.



Terakhir, saat dia mau tidur, K kembali muncul. Seperti biasa, dia mengonsumsi pil sembari mengucapkan mantra yang diajarkan. Dan kali ini, K tidak menghilang. K malah menasehati jika dia terus mengonsumsi pil, dia bisa mati. Kalau mau mati, makan saja langsung semua pil tersebut!

Pada akhirnya, Su Yeol menanyakan juga nama K.

“K!” jawab K, malu-malu.

“Gay?” ulang Su Yeol, salah dengar.


“K!!! Setelah H, I, dan J. K!!!!” teriaknya. 

“Astaga, nama macam apa itu?” gerutu Su Yeol dan pingsan.

--



Di pagi hari, Hui Gyeom berkunjung ke apartemen Su Yeol. Pintu tidak dibukakan meski dia sudah menendang-nendang. Ya udah, dia mencoba masuk dengan menebak password dan sukses. Su Yeol masih tidur dengan nyenyak. Dia baru bangun saat Hui Gyeom menamparnya. Tentu saja, dia menanyakan cara Hui Gyeom bisa masuk. Caranya sangat mudah. Dari zaman mereka pacaran, Su Yeol selalu memakai password : 881025. Hui Gyeom malah menanyakan alasannya belum menukar password, soalnya itu adalah tanggal lahirnya. Su Yeol nggak mau, toh ini rumahnya, suka dia mau pakai password apa.


Sudah, lupakan mengenai password. Dia hendak membahas kalung. Suasana tiba-tiba menjadi tenang padahal sebelumnya Koms. Kim memerintahkan mereka menangkap Su Yeol. Dia bisa menyimpulkan kalau kalung itu pasti sudah ketemu.


Tidak punya dalih dan karena Hui Gyeom sudah membantunya, Su Yeol pun menunjukkan video rekaman yang ada di kalung tersebut. Sekarang dia mengerti kalau sebelum Min Su meninggal, dia mengincar tn. Do. Hui Gyeom udah termakan emosi dan hendak menyerang tanpa rencana. Untungnya Su Yeol mencegah untuk tidak bertindak gegabah.

--



Det. Do dalam masalah besar. Dia sudah tahu kalau si bos pemakaman ilegal itu masih ada di Korea dan tidak kabur meskipun sudah diberikan uang. Bos itu menolak pergi karena dia mau membalas dendam pada K yang sudah menyerang dan memukuli mereka hari itu. Anak buahnya, Su Jan, sudah menyarankan agar mereka pergi saja karena sekarang mereka sedang diincar, sebagai orang yang membakar jasad Nn. Jeong. Memang terasa sayang karena kalung itu dicuri, tapi mereka harus bersembunyi sementara ini. Lagipula, dia sudah mencari helm dan motor yang dikendarai K, tapi sulit karena banyak yang mirip. Bos tidak peduli. Dia tetap harus menemukan K (Su Yeol).


Mereka nggak tahu aja kalau Su Yeol berada di markas lama mereka. Perlahan, Su Yeol baru ingat kalau yang waktu itu memukuli mereka adalah dirinya sendiri dalam alter ego K. Su Yeol cukup beruntung karena Jae Seon sudah tidak marah lagi padanya. Jae Seon berada dipihaknya karena dia mau mengungkap kebenarannya.


Jae Seon juga sudah mencari informasi mengenai bos Ma. Bos Ma itu sudah ahlinya dalam tindakan ilegal. Selain menyeludupkan barang, dia juga makelar penumpang gelap dan menangani mayat. Apapun dilakukan untuk mendapatkan uang. Su Yeol menekankan kalau mereka harus menangkap bos Ma, bagaimanapun caranya. Tangkap Bos Ma, kemudian Do In Beom dan terakhir baru Do Yu Gon.


Det. Do kembali menjenguk Kyung Tae yang masih koma. Su Yeol juga ada di sana dan mulai menyindir-nyindir det. Do untuk mengakui perbuatannya dan menyerahkan diri.  Lebih baik lakukan duluan daripada dijebak melakukan pembunuhan padahal pelakunya orang lain. Dia tahu kalau det. Do hanya membereskan kekacauan yang dibuat si pembunuh. Det. Do tetap tenang dan menyindir kalau Su Yeol pasti sudah gila seperti rumor yang beredar.


Su Yeol tidak terpengaruh dan kembali memancing. Dia sudah tahu yang mengurus jasad Nn. Jeong bernama bos Ma. Caranya berhasil karena Det Do menunjukkan reaksi sengit. Su Yeol kembali memperingati kalau tn. Do mungkin bisa lolos dari masalah ini, tapi tidak dengan det. Do. Jadi, pikirkan baik-baik.


Seharian ini, suasana hati Su Yeol sudah buruk. Tapi, dia menjadi sedikit terhibur saat pulang, kakaknya menyiapkan makanan dan kue untuknya. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Ah, ternyata ulang tahun Su Yeol dengan Dong Yeol sama. Kakaknya berulang tahun 18 April 1984, sementara Su Yeol : 18 April 1987.



Ada yang aneh dengan Su Yeol. Dia teringat saat dulu merayakan ulang tahunnya. Dia tidak kelihatan begitu bahagia. Kenapa? Karena sebenarnya dia bukan anak kandung Ibunya. Tapi, kakak dan Ibunya selalu memperlakukannya dengan sangat amat baik dan tidak membedakannya. Dia diizinkan memanggil “Ibu”, diberikan hadiah dan disuruh meniup ulang tahun dan membuat permohonan.

Makanya, dia sangat menyanyangi keluarganya.

--


Ada orang lain yang berhubungan dengan kasus tn. Do. Seorang wanita yang dipanggil Boss Yong dan anak buahnya yang bernama Andrei. Andrei memberitahunya kalau tn. Do mengambil obat yang mereka jual dan mendapat masalah. Haruskah dia menghubunginya sekarang?


Tiba-tiba Andrei mendapat telepon. Setelah itu dia menyampaikan pada bos Yong kalau yang mereka tinggalkan di ‘tempat itu’ di curi lagi. Hm. Ada kasus yang lebih besar dibalik kasus kematian Nn. Jeong.

--



Di pagi hari, saat Su Yeol bersiap mau berangkat kerja, Dong Yeol menghampirinya untuk memberikan hadiah robot. Ternyata, semalam, K terus mengirimi pesan pada Dong Yeol untuk memaksanya membelikan robot mainan terbaru yang bisa berubah. Su Yeol jadi pusing dan nggak habis pikir. Seberapa dalam sebenarnya K mengenalinya? Soalnya, kemarin dia kan memang sempat mengingat masa kecilnya saat ibu memberikannya hadiah robot.


Terus, alasan sebenarnya Bos Ma sangat ingin menemukan Su Yeol adalah K mencuri semua hartanya. Jadi, malam itu, yang diambil sama K bukan hanya kalung Nn. Jeong tapi sekotak perhiasan yang dikumpulkan selama ini sama Bos Ma. Kotak perhiasan itu diletakkan K di resto pizza Dong Yeol. Dan Dong Yeol bersumpah kalau dia hanya menyentuh kalung yang diberikannya pada Ibu, sisanya, tidak ada dia ambil sama sekali.


Terus, Dong Yeol sangat berguna. Dia memberitahu Su Yeol yang lagi mencari informasi pasar gelap kalau zaman sekarang, semua barang yang mencurigakan dijualnya udah di web gelap. Tentu saja, untuk mengakses web itu tidak mudah, tapi dia Dong Yeol yang mempunyai julukan East Fire, bisa! Dia sudah membangun reputasi cukup bagus di web gelap. Tujuan Su Yeol mau tahu pasar gelap untuk memancing bos Ma yang pasti mencari hartanya.

 

 

Post a Comment

Previous Post Next Post