Sinopsis K-Drama
: Bad and Crazy Episode 03 part 2
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI
ADALAH FIKTIF
Hari ini, Su Yeol di panggil ke Kejaksaan. Jae
Seon sudah mencari informasi jaksa yang menangani kasus Su Yeol ini. Namanya
adalah Nam Eun Seok, anak baru. supervisornya adalah Jaksa Jeong yang berlatih
dengan Dewan Do saat masih bekerja di Kejaksaan.
Sikap tn. Nam sangat meremahkan Su Yeol. Dia
sudah menyelidiki latar belakang Su Yeol yang bukan dari keluarga berada dan
tidak punya koneksi hebat.
“Bagaimanapun, jawaban yang benar... Orang-orang
yang menyuapmu. Lebih tepatnya, mereka yang mengirim uang ke rekening kakakmu. Kau
pasti berpikir bisa mencuci uang dengan memasukkannya ke dua rekening pinjaman.
Maaf mengecewakanmu, tapi kau dalam masalah besar sekarang. Aku punya
sertifikat akuntansi dan sangat rajin. Tapi aku tidak punya satu pun kencan
buta! Maaf, aku tidak marah sekarang. Suasana hatiku berubah-ubah. Bagaimanapun,
aku akan menyelidiki ini secara menyeluruh agar bisa dipromosikan dan menikah. Kau
mengerti maksudku, bukan? Aku meminta kerja samamu. Mengerti, Superintenden Ryu
Su Yeol?” ujar tn. Nam, panjang lebar. Ah, sepertinya, Su Yeol di periksa
terkait dugaan suap.
--
tn. Do sedang mengadakan pertemuan dengan bos
Yong di sebuah restoran tertutup. Sepertinya, bos Yong jauh lebih berkuasa
daripadanya karena Bos Yong makan dengan lahap tanpa mempedulikan sopan santun
dihadapan tn. Do.
“Kau tidak dengar aku ingin bertemu denganmu?”
tanya tn. Do.
“Kau bilang pengedar narkoba harus tetap diam
dan tidak menunjukkan diri. Wanita yang memakai narkoba denganku mati. Kurasa
polisi tahu sesuatu, tapi aku tak tahu mereka punya bukti apa.”
“Kau menyuruh kami mengurus urusan kami dan
kau bilang akan begitu juga,” ingati Bos Yong.
tn. Do mencoba bersabar. Dia memberikan amplop
yang berisi foto, “Bunuh dia. Lakukan tanpa cela,” perintahnya. “Kau
mempertaruhkan nyawamu untuk kembali ke tanah airmu, jadi, harus menjual banyak
obat dan hidup senang di sini untuk waktu lama. Benar, bukan? Bagaimana jika
kau tertangkap dan dideportasi? Bisa-bisa kau kelaparan di tempat dingin itu,”
ancamnya secara halus.
Ahahaha. Ancamannya tidak berguna. Dia lah
yang sudah dijebak sama Bos Yong. Sudah ada seseorang yang berjaga di depan
pintu dan menahan pintu sehingga tn. Do tidak bisa pergi seenaknya jika bos
Yong belum mengizinkan.
“Jika kau ingin bedebah ini mati, kau harus
memberi kami perusahaan jasa pengiriman. Beberapa tikus terus mencuri barang
kami dari tempat biasa.”
“Jadi, maksudmu kau akan mengedarkan narkoba terang-terangan
mulai sekarang?” tanya tn. Do, terkejut.
“Kau pikir aku tidak bisa?” tanya bos Yong
balik, tersenyum sinis.
Bersamaan dengan ucapannya, pintu dibukakan
dan dia diizinkan pergi.
--
Su Jan yang sudah berusaha keras selama ini
mencari K, akhirnya menemukan titik terang. Dia menemukan barang – barang
mereka di jual di web gelap. Dari foto produk yang ada, ada sebuah foto yang
memantulkan bayangan. Dan saat di perbesar, terlihat kalau bayangan itu adalah
logo Pizza Yeol Yeol. Gotcha!
--
Su Yeol menelepon Jae Seon begitu
interogasinya berakhir. Jae Seon memberitahu kalau Su Yeol sekarang dalam
masalah besar. Kejaksaan sedang memeriksa rekam jejaknya selama 5 tahun
terakhir, sejak dia dipromosikan menjadi Inspektur Senior. Jika terus begini,
maka Su Yeol akan tamat. Dan semua karena tn. Do.
Lagi pusing masalah ini, Dong Yeol
meneleponnya sambil menangis memohon di selamatkan. Dia sedang digantung
terbalik sama Bos Ma dan anak buahnya. Dia memohon agar Su Yeol memberitahu
mereka kalau yang mencuri perhiasan itu bukan dirinya tapi Su Yeol!
Jackpot! Su Yeol kan memang selama ini mencari
mereka. Tentu saja, dia menelepon Jae Seon juga kesana sebagai bala batnuan.
Sialnya, Jae Seon malah terlibat kecelakaan saat dalam perjalanan. Mana dia
sudah ketahuan sama geng Bos Yong. Mau nggak mau, dia hanya bisa kabur.
Satu-satunya tempat ramai yang ada di sana adalah supermakert. Tanpa pikir
panjang, dia lari ke sana. Mana dia sangka kalau Su Jang and the gang
mengejarnya hingga ke sana.
Kalau udah kayak gini, dia hanya bisa meminta
tolong agar K keluar. Nah, pas di minta, K malah nggak muncul. Alhasill, dia
babak belur. Udah babak belur, K baru keluar. Berbeda dengan Su Yeol, K sangat
kuat dan nggak kenal takut.
Bak! Bik! Buk! Dengan lihainya dia menghajar
semuanya. Mana dia dapat bala bantuan pula dari Hui Gyeom. Hui Gyeom beneran
kuat dan berhasil memukul Su Jan dengan Bos Ma. Eh, tidak di sangka dan diduga,
K ternyata menyukai Hui Gyeom. Uhuyyy!
Setelah semua pertarungan, bos Ma dan anak
buahnya di bawah ke kantor polisi. Su Yeol dan Hui Gyeom baru ingat mengenai
Dong Yeol dan langsung pergi menyelamatkannya. Kasihan sekali Dong Yeol! Saking
takutnya, dia sampai ngompol. Dan karena dia digantung terbalik, ngompolnya
jatuhnya ke bajunya. Eh, Su Yeol malah awalnya ngira kalau Dong Yeong
berkeringat sangat banyak hingga kemejanya basah. Wkwkwk.
Di saat yang sama, Kyung Tae sudah sadar.
--
Bos Ma berhasil di tangkap dan dibawa ke ruang
interogasi. Sekarang yang harus dilakukan oleh Su Yeol adalah membuat bos Ma
menyebutkan nama Do In Beom. Setelah itu, permainan akan berakhir. Mereka akan menangkap det. Do dan memastikan
dia mengakui keterlibatan tn. Do. Su Yeol sangat yakin kalau dia bisa
melakukannya. Dia bahkan mengingatkan Kep. Gwak kalau dulu dia pernah mengubah
makerel Norwegia menjadi corvina kuning kering.
“Menyiapkan insinerator ilegal, mencampuri
pemeriksaan postmortem, penyelundupan, menangani barang curian, mempekerjakan
pekerja asing secara ilegal, menjual dan membagikan persediaan makanan yang
melanggar hukum... Aku sudah kehabisan napas. Daftarnya masih panjang. Ini akan
diselidiki secara terpisah. Ini yang sangat ingin kuketahui. Siapa yang membawa
jasad Jeong Yu Na kepadamu pada tanggal 25 Maret?”
“Kenapa kau bertanya kepadaku?”
Ya udah, kalau dia nggak mau buka mulut, dia
tambahkan saja tambahan kasus pembunuhan ke dalam berkasnya. Bos Ma langsung
kicep dan meminta kesempatan lagi. Kali ini, dia akhirnya mau buka mulut dan
memberitahu siapa orang yang membawakan jasad Jeong Yu Na kepadanya.
Setelah nama det. Do disebut, Su Yeol langsung
mengajak Jae Seon segera pergi menangkapnya.
Det. Do sudah merasa kalau dia dalam bahaya
makanya, dia sudah bersiap untuk kabur. Sayangnya, dia terlambat selangkah. Bos
Yong dan Andrei tiba terlebih dahulu sebelum Su Yeol. Mereka datang untuk
membunuhnya. Foto yang diberikan oleh tn. Do pada mereka adalah foto det. Do.
Dia tidak akan membuat sepupunya itu menghalangi jalan karirnya.
Dan saat Su Yeol tiba, det. Do sudah meninggal
dalam keadaan kepala terikat tali yang digantung ke langit-langit dan posisi
tubuh seperti push-up. Su Yeol masih shock karena harapan mereka untuk
menangkap det. Do sudah habis. Belum pulih dari rasa shock, dia harus menerima
kabar kalau kejaksaan sudah ke ruangannya untuk menggeledah semua dokumennya.
Ibunya juga menelepon dan dengan panik memberitahu kalau ada orang datang
mengambil catatan pengeluaran keluarga dan buku rekening.
Kasihan Ibu, kedainya dibuat berantakan. Dia
mau penjelasan dari Su Yeol. Dia juga mengkhawtirkan Dong Yeol yang tidak bisa
dihubungi.
“Su Yeol, semua baik-baik saja, bukan?” tanya
Ibu.
“Ya, tentu,” bohong Su Yeol.
Di tengah kepelikan itu, tn. Do meneleponnya
dan mengajak bertemu di sebuah bar. Di bar tersebut ada sebuah ruangan rahasia.
Dan di dalam ruangan rahasia itu, ada banyak petinggi termasuk tn. Do yang
sedang berpesta bikini bersama para wanita cantik.
Kali ini, Su Yeol kalah telak. Tanpa ragu, dia
berlutut memohon maaf pada tn. Do. Dia bahkan mengizinkan tn. Do menghajarnya
sampai babak belur. tn. Do tertawa dan menolak karena dia bukan preman. Su Yeol
tahu cara terakhir untuk membuatnya senang. Dia memberikan kalung yang
merupakan bukti satu-satunya pembunuhan Nn. Jeong. Tidak lupa, dia memberitahu
kalau hasil rekaman sudah terlalu rusak dan tidak bisa diterima pengadilan.
“Sekali ini saja. Tolong maafkan aku sekali
ini saja. Maka aku akan melakukan apa pun untuk membalas belas kasihan Anda.”
“Begini, semua orang membuat kesalahan, bukan?”
“Terima kasih. Terima kasih, Pak!”
“Baiklah. Maka kau harus bekerja di tempat
lain. Kau lebih suka perusahaan besar, 'kan?”
“Maksud Anda, aku harus meninggalkan
kepolisian?” tanya Su Yeol, terkejut.
Dia juga harus menahan penghinaan yang
diberikan tn. Do padanya. tn. Do menuangkan miras padanya hingga tumpah
kemudian membanting botol miras. Tidak ada yang bisa Su Yeol lakukan selain
berterimakasih dan menghabiskan segelas miras yang ada di tangannya dalam
sekali teguk.
Tn. Do tertawa puas setelah menghinanya
habis-habisan. Seolah belum cukup, dia menunjukkan sebuah video pada Su Yeol.
Video yang direkam Nn. Jeong untuk mengucapkan ulang tahun pada putrinya, In
Seon. tn. Do benar – benar menghina mendiang. Dia menyuruh Su Yeol menyimpan
video itu sebagai hadiah pensiunnya.
Su Yeol berusaha keras menahan tangis dan
amarahnya. Dia teringat begitu In Seon berharap Ibunya baik-baik saja dan masih
hidup, tapi sekarang, si pembunuh malah mempermainkan mendiang Nn. Jeong. Si
pembunuh masih bisa berkeliaran bebas dan menikmati hidupnya dengan tenang.
Sangat tidak adil.
Dan dia lebih membenci dirinya yang harus
menjilat pada orang seperti itu demi menyelamatkan keluarganya.
Di saat itu, dia mendapat telepon dari Kyung
Tae yang memohon pertolongan. Kyung Tae sudah sadar dan sedang berada di bilik
telepon umum. Dia memberitahu Su Yeol kalau sekarang dia sedang dalam
pengejaran.