Sinopsis K-Drama : Bad and Crazy Episode 01 part 2

 

Sinopsis K-Drama : Bad and Crazy Episode 01 part 2

SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI ADALAH FIKTIF



Setelah menemui Kyung Tae, sekarang dia menemui si terlapor, Det. Do. Det. Do pasti sudah tahu kalau Su Yeol akan memihaknya, makanya dia sangat santai dan tidak takut sama sekali. Dia menyebut kalau Kyung Tae itu gila. Dia menyalahkan Kyung Tae karena sudah ikut campur dalam yurisdiksinya. Bagaimana jika Kyung Tae berkeliaran dan bilang kalau dia tidak becus bekerja? Siapa yang mau bertanggung jawab?

“Aku tahu. Tapi kau memukul wajahnya. Menyelesaikan kasus ini tidak akan mudah.”

“Dia membobol rumah orang. Dia tidak mau mendengarkanku. Aku bisa apa?”

“Mari cari solusi yang pas untuk semuanya. Aku akan membuat Opsir Oh mengakui bahwa dia juga salah. Jadi, kau harus minta maaf…”


Belum selesai Su Yeol bicara, Det. Do udah memotong ucapannya. Dia tidak mau meminta maaf dan menyebut Kyung Tae hanya seorang pencari perhatian sok pahlawan. Untuk menegaskan posisi Su Yeol yang harus memihaknya, dia mengungkit Dewan Do yang pasti sudah menemuinya dan harusnya mereka di pihak yang sama.


“Hei, bukan begitu caramu berbicara denganku. Dengar. Asisten Inspektur Do In Beom. Mari bicarakan dia karena kau membahasnya. Aku ingin memberi kesan baik kepada Anggoda Dewan, bukan kepadamu. Aku mengerti instansi kita menggunakan koneksi. Tapi pangkatku jauh lebih tinggi darimu. Kau tak menghomatiku,” perjelas Su Yeol. “Kau membuat semuanya rumit. Aku akan membereskan semua ini. Tutup saja mulutmu dan lakukan perintahku. Mengerti? Selain itu, ada beberapa orang yang tidak boleh kau rendahkan.”

Det. Do hanya tersenyum kurang ajar. Dia nggak takut sama sekali dengan peringatan Su Yeol.  

--



Su Yeol ternyata mempunyai rasa penasaran juga sama kasus Nn. Jeong. Dari Jae Seon yang mencari informasi, dia jadi tahu kalau Nn. Jeong sudah dilaporkan menghilang sejak seminggu yang lalu. Putrinya memasang selebaran untuk mencarinya. Dan melihatnya, dia merasa kasihan.

Riwayat pekerjaan Kyung Tae juga sangat bagus. Dia tidak pernah terlambat sekalipun. Karena tidak ada celah, Su Yeol memerintahkan Jae Seon untuk mencari tahu semua hal mengenai Kyung Tae, seperti kerabat, teman dsb. Untuk kali ini, Jae Seon mau tahu tujuan Su Yeol mencari tahu? Apa dia melakukannya karena Det. Do adalah sepupu Dewan Do?

Su Yeol seperti biasa berpura-pura bodoh dan baru sadar kalau keduanya adalah sepupu. Ckckck. Tapi Jae Seon sudah lama bekerja bersamanya. Dia udah curiga dari awal melihat Su Yeol bekerja sekeras ini. Dia mengingatkan kalau det. Do memukuli Kyung Tae saat dia mencoba membantu gadis kecil. Dan tega sekali dia menjadikan Kyung Tae sebagai orang jahat?! Apa dia masih mengincar promosi?

Su Yeol tersinggung. Ah, sudah jelas. Tebakannya benar. 

--



Di malam hari, Kyung Tae kembali ke TKP. Kali ini, dia datang dengan membawa peralatan untuk mendeteksi bekas noda darah. Kali ini, di sudut ruang tamu, dia menemukan sebuah boneka besar beruang putih. Melihat boneka itu, dia jadi teringat In Seon yang bilang kalau ibunya ingin membelikannya hadiah ulang tahun.


Belum sempat Kyung Tae melakukan sesuatu, terdengar suara gemerisik. Ada seseorang yang datang. Kyung Tae udah tegang. Ternyata yang datang adalah tetangga sebelah. Dia kepo mau tahu apa yang terjadi, soalnya ada hal aneh yang didengarnya sepekan lalu. Dia mengajak Kyung Tae ke apartemennya untuk menceritakan apa yang diingatnya. Dia ingat jelas kejadian sepekan lalu, soalnya itu sehari sebelum perjalanan bisnisnya. Dia sedang berbaring untuk tidur tapi kemudian ada suara : Keuk. Keuk. Kreuk. Kreuk. Suara pukulan seperti itu. Kemudian, ada suara seseorang mengerang.


Wanita itu belum menyelesaikan ceritanya, soalnya ada seseorang menekan bel pintu. Selagi wanita itu membukakan pintu, Kyung Tae menyalakan rekaman untuk merekam pernyataan saksi. Dan tiba-tiba saja terdengar suara pecahan kaca dari arah kamar mandi.

Saat Kyung Tae pergi memeriksa ke sana, wanita itu sudah dalam keadaan rambut berantakan dan baju terkoyak setengah. Kaca di belakangnya juga pecah. Sambil memegang pecahan kaca, si wanita menyuruh Kyung Tae untuk tidak mendekat. Pas di saat itu, terdengar suara petugas security menerobos masuk mendengar suara ribut-ribut.


Begitu melihat si petugas security, si wanita menjerit keras sambil menunjuk ke Kyung Tae. Dia menuduh Kyung Tae menyerangnya. Dan si petugas security adalah saksinya. Ckckc. Kyung Tae sudah dijebak.


Dan dengan adanya korban dan saksi, maka Kyung Tae menjadi tersangka. Dia sekarang harus menjalani interogasi dengan Jae Seon. Jae Seon kelihatan kesal karena Kyung Tae ke sana sendirian, di malam hari pula.

“Nona Jeong. Pasti terjadi sesuatu padanya. Jika tidak, semua kejadian sekarang tidak masuk akal,” beritahu Kyung Tae.

“Opsir Oh, kau mengingatkanku pada pemula di unit kami. Jadi, dengarkan aku. Berhentilah mengkhawatirkan orang lain. Uruslah dirimu sendiri sekarang. Dia menyalahkanmu karena melakukan pelecehan seksual. Satpam itu bahkan menjadi saksi.”

Meskipun sudah berada dalam posisi seperti ini, Kyung Tae tetap saja lebih mengkhawatirkan perihal hilangnya Ny. Jeong. Jae Seon jadi kasihan padanya.

--



Keesokan harinya, Su Yeol pergi menemui wanita yang melaporkan Kyung Tae di rumah sakit. Sebagai korban, sikapnya benar-benar santai. Dia dengan semangatnya menceritakan mengenai kaca yang pecah karena dia melemparkannya dengan kursi sembari mengancam akan bunuh diri jika Kyung Tae mendekat. Dia benar-benar ketakutan saat itu.

“Jadi, kau mengambil kursi di kamar tidur selagi melarikan diri darinya?” tanya Su Yeol, malas. Sudah tahu semua hanyalah kebohongan.

“Kursi itu… kursi itu. Ahhh. Aku salah. Si brengsek itu memecahkan cermin. Dia membawa kursi itu, menghancurkan cermin dengan kursi, lalu mengancamku,” jelas si wanita, merubah pernyataan.

“Kalau gitu, kenapa kau tidak mengunci pintu saat dia membawa kursinya?”


Wanita itu mulai kebingungan mencari alasan. Dan mulai beralasan kalau dia nggak bisa ingat semuanya karena saat itu dia sedang sangat ketakutan. Su Yeol sudah muak dengan aktingnya. Kalau takut, dia harusnya mengunci pintu apartemen, bukannya malah membiarkan Kyung Tae masuk.

Daripada menghadapi wanita dengan akting buruk itu, dia menelepon Det. Do dan memarahinya karena tidak menyewa aktor profesional. Tidak seharusnya dia memperkerjakan si wanita hanya karena dia tetangganya. Jika wanita ini diinterogasi di kejaksaan, dia sudah pasti akan di penjara atas tuduhan palsu.

Wanita itu masih saja nggak tahu rasa bersalah, malah nyolot kalau dia nggak melakukan kesalahan! Su Yeol mengabaikannya dan hanya memperingati Det. Do. Sudah dibilang, ikuti arahannya! Dia nggak tertarik untuk terlibat dalam drama konyol mereka, jadi akhiri saja!

--


Sudah pulang ke rumahpun, Su Yeol masih saja merasa kesal. Dia udah malas menangani kasus ini sejak bertemu dengan det. Do yang meremehkannya. Mana orang yang harus di ‘jatuhkannya’ adalah Kyung Tae, si polisi baik. Kenapa pula Kyung Tae harus terlibat hal begini?

“Tidak. Ryu Su Yeol, pikirkan dirimu sendiri. Hanya dirimu. Jangan orang lain,” ujar Su Yeol, berulang kali pada dirinya sendiri sambil memenjamkan mata.


Tidak lama, terasa ada tetesan air jatuh ke wajahnya. Dan saat dia membuka mata, pria berhelm yang waktu itu menyerangnya, ada di hadapannya dan mengantukan kepalanya ke kepalanya hingga dia pingsan.



Dan entah berapa lama waktu berlalu, namun, saat di asadar, dia sudah berada di sebuah kamar mandi yang gelap. Di kamar mandi itu, sudah dilakukan uji bekas darah dan hasilnya, seluruh kamar mandi menunjukkan hasil reaktif. Ada banyak noda darah di kamar mandi tersebut yang sudah di hapus dengan air. Di kaca kamar mandi, ada beberapa tempelan semanggi berdaun empat.

Masih belum cukup dengan rasa shocknya, si pria berhelm ternyata masih ada di sana. Di ruang tamu juga penuh dengan bercak darah. Su Yeol mau menyerang si pria berhem, tapi si pria berhelm jauh lebih kuat darinya. Bukan hanya itu, si pria berhelm juga menetertawakannya yang terjatuh. Dia kelihatan mempermainkan Su Yeol.


Su Yeol yang udah amat dendam padanya, mengejarnya mati-matian meskipun si pria berhelm naik motor. Ujung-ujungnya, malah dia yang berulang kali dihantam pakai motor. Arrgh!!


Saat sadar, dia sudah berada di apartemennya lagi. Tentu saja, dia jadi bertanya-tanya, apakah semua hanya mimpi?

--


Sidang disipliner,

Setelah melakukan banyak masalah, akhirnya, Det. Do mau mengakui kalau dia salah karena gagal menahan kemarahan dan melukai opsir senior. Dia meminta maaf atas tindakannya.


Kyung Tae juga tidak lepas dari masalah. Para petinggi yang bertugas sebagai juri persidangan, mengingatkan kesalahan Kyung Tae karena sudah mendobrak dan membobol apartemen kosong. Dan bahkan setelah insiden, dia dituduh melakukan penyerangan oleh salah satu penghuni. Kyung Tae mau membela diri, tapi tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapat.

Akhirnya, kasus pun berakhir dengan perdamaian.



Selesai persidangan, Kyung Tae mengucapkan terimakasih pada Su Yeol. Dia dengar kalau Su Yeol menemui wanita itu dan menyelesaikan masalahnya hingga kasus tidak sampai ke kejaksaan. Meski begitu, bagaimana kelanjutan kasus Jeong Yu Na?

“Detektif yang bertugas akan menangani kasus ini. Jangan lakukan lebih dari yang seharusnya. Tak ada gunanya bagimu,” jawab Jae Seon.

“Maafkan aku,” ujar Kyung Tae dan beranjak pergi.


Setelah dia pergi, Jae Seon baru bisa mengemukakan rasa tidak enak hatinya. Kyung Tae berterimakasih pada mereka tanpa tahu apa yang terjadi!



Seolah mau menambah garam pada luka, Det. Do menemui Su Yeol dengan riang untuk mengucapkan terimakasih meskipun dia harus dihukum pemotongan gaji. Sebagai tanda terimakasih, dia menunjukkan video yang memperlihatkan seorang wanita mengenakan topi hitam berbelanja di sebuah minimarket. Det. Do bilang kalau Nn. Jeong menggunakan kartu kreditnya kemarin.

“Kau percaya padaku sekarang?” tanya Det. Do.

Tidak ada jawaban, soalnya Su Yeol mendapat telepon dari Dewan Do.

--


Saat Kyung Tae kembali ke apartemen Nn. Jeong, apartemen itu udah dalam tahap pembongkaran. Semua barang-barangnya di buang dan kertas dinding di copot utnuk diganti yang baru. Kyung Tae juga udah nggak peduli, tapi dia mau tahu dimana boneka beruang yang ada di apartemen itu? Si pekerja tidak mau menanggapinya dan mengusirnya.


Beruntungnya, Kyung Tae menemukan semua barang-barang Nn. Jeong dibuang di tong sampah dekat apartemen. Dan boneka beruang itu juga ada di sana. Sial baginya, si petugas security melihatnya.

--




Di saat yang sama, Dewan Do sedang mengadakan pesta ulang tahun putrinya. Dia terlihat seperti orang yang sayang kepada istri dan anak perempuannya. Su Yeol juga datang ke pesta tersebut. Suasana sangat canggung karena tidak ada siapapun yang dikenalnya di sana. Semua orang mengabaikannya. Tidak ada satupun yang mengajaknya bicara.


Saat Dewan Do mengantarkan anaknya ke kamar untuk tidur dan hendak kembali ke tempat pesta, dia tanpa sengaja mendengar pembicaraan istrinya dengan teman-temannya. Mereka membicarakan boneka beruang besar yang ada di ruang tamu. Boneka itu mempunyai sebuah kamera rahasia di dalamnya yang bisa digunakan untuk merekam secara otomatis. Karena fitur itu, boneka itu menjadi sangat populer dikalangan orang tua karena bisa dipakai untuk memantau apa yang anak-anak lakukan seharian.

Pembicaraan itu membuat wajah Dewan Do memucat. Why?



10 hari yang lalu,

Dewan Do berada di apartemen Nn Jeong. Dia dalam keadaan mabuk berat dan memarahi Nn. Jeong yang berada di lantai bersimbah darah. Dia memukuli Nn. Jeong karena mempunyai ponsel. Dia khawatir jika Nn. Jeong merekam sesuatu dan akan memerasnya di kemudian hari. Nn. Jeong sudah meninggal akibat perbuatannya, tapi tetap saja dia mengatakan kalau itu salah Nn. Jeong.

Dan tepat di depan semua kejadian itu, ada boneka beruang.

--



Kyung Tae hendak mengantarkan boneka itu pada In Seon. Sayangnya, dia terlambat. In Seon dan neneknya sudah tidak tinggal di sana setelah di usir sama pemilik tempat. Entah dia beruntung atau tidak, Kyung Tae malah tanpa sengaja menemukan fitur rahasia yang ada di boneka tersebut. Ada kartu memory di hidung boneka. Kyung Tae baru sadar kalau mata boneka adalah kamera pengintai.

Tanpa buang waktu, Kyung Tae langsung pulang ke rumahnya yang berada di atap dan memeriksa isi kartu memory.


Blaarr!! Hujan mulai turun untuk menambah suasana dramatis. Kyung Tae sama sekali tidak sadar kalau di dalam rumahnya ada seseorang. Detektif Do. Dia memerintahkan Kyung Tae untuk menyerahkan kartu memory tersebut jika mau diampuni. Kyung Tae langsung menyembunyikan kartu memory itu, yang akibatnya, dia di hajar habis-habisan sama det. Do


Di saat yang sama, Su Yeol sedang dalam perjalanan pulang usai mengumpulkan banyak kartu nama orang penting di pesta itu. Yap, dia akan menggunakannya sebagai koneksi agar bisa mendapat promosi. Namun, entah kenapa, dia tengah perjalanan, dia merasa sangat ngantuk.



Det. Do sudah sangat gila. Dia memukuli Kyung Tae hingga berdarah-darah. Dan saat melihat Kyung Tae memakan kartu memory tersebut, dia langsung memukulkan kayu ke kaki Kyung Tae dan mencongkel mulut Kyung Tae untuk mengambil kartu memory. Ketemu.

Setelah menemukannya, dia mulai menyiram seluruh rumah dengan bensin.


Su Yeol terbangun saat merasakan guncangan di mobilnya yang membuatnya merasa sangat mual. Mobilnya berhenti di daerah yang tidak di kenalinya. Dan yang mengguncang-guncang mobilnya adalah si pria berhelm. Lagi-lagi, dia kena hajar sama si pria berhelm.


Setelah kena hajar dan nggak berdaya, si pria berhelm membawanya naik ke atap gedung. Tempat itu adalah rumah Kyung Tae.

“Kau berutang maaf pada Oh Kyung Tae,” ujar si pria berhelm.


Dia menarik kerah belakang baju Su Yeol untuk masuk ke dalam rumah Kyung Tae. Yang tidak diketahui, rumah itu sudah dipenuhi bensin dan gas. Begitu pintu dibuka, gas menyebar keluar dan terjadi ledakan besar. Keduanya terlempar mundur. Su Yeol mau kabur dari sana, tapi si pria berhelm memaksanya untuk meminta maaf sebelum pergi. Dia mendorong Su Yeol ke rumah yang sudah dipenuhi kobaran api.

Di dalam rumah, dia menemukan Kyung Tae yang terbaring tidak sadarkan diri. Berulang kali dipanggilpun, Kyung Tae tidak sadar. Atap rumah mulai terjatuh karena kobaran api. Jika mereka tetap di sana, mereka semua bisa mati! Pria berhelm tidak kehilangan akal. Dia memecahkan kaca jendela dengan kursi.


Setelah itu, dia memaksa Su Yeol untuk melompat keluar dari sana bersama Kyung Tae. Su Yeol mana berani, soalnya mereka ada di gedung tinggi dan dibawah hanya ada mobil. Namun, tidak ada pilihan lain lagi. Api sudah mengenai pipa gas dan kembali terjadi ledakan.

Sebelum api mengenai mereka, si pria berhelm sudah mendorong keduanya kemudian ikut melompat.


Arghhh!! Bruak!!! Terdengar suara teriakan, diiringi dengan suara orang terjatuh ke atas mobil. Alarm mobil menyala. Su Yeol selamat.


Dihadapanya, macam seorang pahlawan, berdiri si pria berhelm yang dengan santai memandamkan api di punggungnya. Si pria berhelm, akhirnya melepaskan helmnya dan menunjukkan wajahnya. Dia tersenyum lebar.


“Senang bertemu denganmu, Ryu Su Yeol,” ujar K.


 

Post a Comment

Previous Post Next Post