Sinopsis K-Drama
: Bad and Crazy Episode 08 part 2
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI
ADALAH FIKTIF
Hari itu juga, meski sudah larut malam, Su Yeol langsung menemui
Ju Hyeok. Begitu tiba, Su Yeol langsung mengofrontasi nya.
“Kudengar beberapa psikopat sengaja memprovokasi orang yang tak
punya siapa pun untuk bersandar dan bahkan bisa menghasut mereka untuk membunuh
seseorang. Apa yang akan terjadi jika polisi mulai menyelidiki kasusnya? Kurasa
psikopat itu akan membuat korban bunuh diri untuk menyingkirkan semua bukti. Bagaimana
menurutmu?”
“Apa kau berbicara tentang Young Joo?” tanya Ju Hyeok, seperti
menebak maksud pembicaraan Su Yeol.
“Kau. Kenapa kau bertemu dengan Baek Young Joo? Pada hari
pembunuhan dan bahkan sebelum dia mencoba bunuh diri, dia bertemu denganmu. Ke
mana pun aku mencari, aku terus mendapatkan namamu. Jadi, sudah sewajarnya aku
mencurigaimu.”
Ju Hyeok semakin bingung dan tidak mengerti arah pembicaraan Su
Yeol. Dia semakin bingung saat Su Yeol menyebutnya sudah melakukan manipulasi
pada Young Joo untuk melakukan pembunuhan dan merekam aksinya. Namun, mau dia
bertanya apapun, Su Yeol tidak mendengarkan dan terus saja memojokkannya.
Seolah capek, Ju Hyeok langsung saja memutarkan rekaman di hari dia bertemu Young
Joo, sebelum Young Joo melakukan pembunuhan.
Di video itu, Ju Hyeok mencoba membuat Young Joo untuk berbicara
padanya. Sayangnya, sikap Young Joo sangat dingin. Young Joo juga bilang kalau
dia tahu pada akhirnya, Ju Hyeok akan meninggalkannya. Pada akhirnya, Ju Hyeok
akan menyuruhnya pulang lagi.
“Jika tak ada yang bisa kau lakukan untukku, tutup mulutmu dan
urus urusanmu sendiri. Kau akan membantuku merasa lebih tenang? Tolong hentikan
omong kosong itu,” ujar Young Joo, penuh emosi dan meninggalkan Ju Hyeok.
Itulah yang terjadi di hari dia bertemu Young Joo. Setelah
menunjukkan video itu pada Su Yeol, dia bertanya, apa dia terlihat melakukan
manipulasi? Jawabannya, tidak. Su Yeol mana mau mengakui kesalahannya dan balik
bertanya, apa tujuan Ju Hyeok ke rumah sakit?
“Aku merasa bersalah dan malu. Berpikir bahwa aku mungkin bisa mencegah
insiden seperti itu dengan lebih memperhatikannya, aku pergi ke sana, berharap
bisa membantunya. Omong-omong, menurutmu kenapa orang itu membuatnya merekam
video itu? Dan kenapa sengaja mengekspos video itu?”
“Videonya sengaja diekspos?” tanya Su Yeol, balik. “Kenapa kau
berpikir begitu?”
“Jika Young Joo benar-benar dimanipulasi, membuatnya menghancurkan
video itu akan sangat mudah,” jawab Ju Hyeok. “Pak Ryu, omong-omong... Kau
mengalami hal serupa? Apa ada alasan kau enggan membicarakan masa kecilmu? Atau...
Apa kau selalu terhanyut dalam setiap kasus yang kau tangani?”
Pertanyaan yang membuat Su Yeol marah. Dia nggak suka Ju Hyeok
berbicara seolah – olah tahu mengenai hidupnya. Dan juga, kecurigaannya pada Ju
Hyeok masih belum lepas. Kenapa? Karena Ju Hyeok terlalu koheren. Argumennya
terlalu logis. Dia cenderung lebih curiga saat menyadari hal – hal ini.
--
Esok harinya,
Kali ini, Su Yeol memberanikan diri untuk bertemu Young Joo,
langsung. Young Joo masih ingat sama Su Yeol. Perlahan, Su Yeo mencoba
menanyainya, mengenai apa yang dilakukannya dan darimana dia mendapatkan
narkoba itu? Young Joo menjawab dengan menerawang. Dia mengaku sudah membunuh
ayahnya. Dan ‘orang itu’ membuka matanya. Dia akan baik-baik saja mulai
sekarang dan tidak ada lagi penderitaan.
Su Yeol mulai mencoba mengorek informasi mengenai ‘orang itu’ yang
dibicarakan Young Joo. Namun, semakin dia bertanya, Young Joo menunjukkan gelagat
aneh. Saat dia menyebutkan nama Ju Hyeok, Young Joo hanya diam.
“Omong-omong, hari ini tanggal berapa?” tanyanya. Pertanyaan yang
sama, yang ditanyakannya pada tn. Nam.
--
Kyung Tae sudah menyelidiki mengenai Ju Hyeok sesuai perintah Su
Yeol. Dan tidak ada hal aneh. Semua riwayatnya bersih dan tidak ada berhubungan
dengan narkoba. Jae Seon menambahkan kalau Ju Hyeok bahkan datang ke sini
secara sukarela untuk menjalani tes narkoba. Hui Gyeom menambahkan kalau Ju
Hyeok juga mengirimi pengacara Nam berbagai dokumen, jurnal manipulasi dan
bahkan preseden asing, dengan alasan ingin membantu Young Joo semaksimal
mungkin.
Karena sikap kooperatif Ju Hyeok, Jae Seon jadi menduga kalau Ju
Hyeok bersih dan semua hanya kebetulan. Hui Gyeom juga menanyakan, apakah ada
sesuatu yang Su Yeol sembunyikan dari mereka? Alasan yang membuatnya mencurigai
Ju Hyeok?
“Bukan. Entahlah. Mungkin aku hanya putus asa,” jawab Su Yeol.
Satu-satunya petunjuk hanya web gelap yang diakses oleh Young Joo
untuk mengirimi video. Mereka sudah meminta bantuan kepolisian cyber, tapi
belum mendapatkan apapun.
Masalah ini membuat Su Yeol terus kepikiran meskipun sudah di
rumah. Dia juga jadi memikirkan masa kecilnya dan menanyakan pada Ibu serta
Dong Yeol, gimana mereka menemukannya dulu. Dulu, Dong Yeol lah yang membawa
pulang Su Yeol setelah menemukannya di buang di depan gang. Saat itu, kondisi
Su Yeol sangat memprihatinkan. Dia babak belur, matanya hitam dan berlumuran
darah serta bau. Dia lah yang sudah menyelamatkan nyawanya. Saat membawa Su
Yeol ke rumah, Ibu sangat terkejut saat memandikannya sampai menangis.
Ibu nggak suka kalau Su Yeol membahas masa lalunya. Lagian itu kan
sudah lama berlalu. Masalahnya, Su Yeol nggak ingat apapun. Ibu juga seperti
menyembunyikan sesuatu.
--
Esok harinya,
Su Yeol memutuskan pergi ke daerah tempat tinggalnya dulu. Rumah
yang ditinggalinya dulu dalam keadaan kosong. Masih terlihat jejak kebarakan di
rumah tersebut. Saat sampai di sana, hal yang teringat dikepalanya adalah
moment-moment saat ayahnya terus menerus memukulinya. Dan kemudian, dia melihat
bayangan masa mudanya yang berlari kencang seolah dikejar seseorang. Dia nggak
ingat alasannya. Namun, setiap kali dia mencoba mengingatnya, kepalanya terasa
sangat sakit.
Dan entah kenapa, dia malah masuk ke alam bawah sadarnya. Di
hadapannya sekarang ada pintu bertuliskan 1002. Kali ini, Su Yeol memberanikan
diri untuk membuka pintunbya. Belum sempat dia membukanya, K muncul dan
melarangnya untuk membuka pintu. Dia malah mengajak Su Yeol untuk pergi. Semakin
K menghalanginya, dia semakin yakin kalau ada sesuatu di balik pintu tersebut.
Dengan paksaan, dia membuka pintu tersebut.
Syaat! Pintu di buka, dan dia kembali ke kenyataan! Hal itu
membuat Su Yeol menjadi frustasi. K lagi-lagi menghalanginya mengingat masa
lalunya! Dia berteriak menyuruh K untuk keluar dan memberitahu apa yang
diketahuinya?!
--
Dong Yeol lagi iseng jalan-jalan ke pasar sekalian mau mampir ke
kedai ibunya. Betapa kagetnya dia saat melihat kedai tutup dan di depan pintu
tertempel tulisan kalau ruko disewakan. Panik, Dong Yeol pergi ke real estate
toko ibunya untuk menanyakan mengenai toko itu. Dan dia malah menemukan ibunya
sedang bermain kartu bersama beberapa ahjumma di sana.
Dong Yeol jelas marah. Kenapa ibunya menutup toko dan berjudi?
Setelah putranya marah-marah, Ibu baru jujur kalau dia menutup toko dan
menggunakan uangnya untuk biaya perbaikan toko pizza Dong Yeol. Dia nggak bisa
membiarkan Su Yeol yang menanggung biaya perbaikan padahal itu bukan salahnya.
Dan sisa uangnya dia gunakan untuk membeli obat.
“Ibu mengidap Alzheimer. Ibu bermain kartu karena ibu dengar itu
bisa membantu mencegah Alzheimer. Sudah puas? Hei. Jangan beri tahu Su Yeol,
ya? Jangan membebaninya lagi. Ibu tak akan memintamu menjaga ibu. Ibu akan
pindah ke panti jompo saat sudah waktunya. Maka ibu butuh uangnya,” ujar ibu
dengan tenang, seolah itu bukan masalah besar.
Namun, bagi Dong Yeol, ini masalah besar. Ibunya sakit.
--
Hari sudah malam,
Perawat pergi ke kemar rawat Young Joo untuk memeriksa infus dan
keadaannya. Dan… entah apa yang terjadi, tapi yang jelas, Young Joo berhasil
kabur dari rumah sakit dengan mengenakan pakaian perawat.
Su Yeol mendapat laporan dari detektif yang bertugas. Terlihat
kamar rawat Young Joo dalam keadaan berantakan. Su Yeol langsung sadar. Young
Joo sengaja mencoba bunuh diri agar dia bisa kabur. Sekarang, mereka harus
menemukan keberadaannya. Periksa semua CCTV jalanan untuk melacaknya!
Di saat genting begitu, Ju Hyeok menelepon. Su Yeol memang ada
niat meneleponnya juga, jadi sekalian menanyakan dimana Ju Hyeok sekarang?
“Aku di kantorku di penampungan. Omong-omong, ada hal mendesak yang
ingin kubicarakan. Mungkin ini seperti permainan. Orang yang mengendalikan
Young Joo. Memaksanya merekam video dan sengaja mengeksposnya mungkin cara dia
menyampaikan semacam pesan.”
“Tapi... Psikopat macam apa yang membuat seseorang merekam video
seperti itu demi permainan? Itu omong kosong.”
Pembicaraan berakhir dengan suara Ju Hyeok yang memanggil nama
Young Joo dan memintanya berhenti. Su Yeol makin panik dan berulang kali
memanggil namanya, namun tidak ada respon. Ju Hyeok nggak bisa merespon karena
Young Joo datang dan menikamnya.
Saat Su Yeol tiba, kondisi ruangan Ju Hyeok dalam keadaan
berantakan dan ada bercak darah. Nyawa Ju Hyeok berhasil di selamatkan. Seorang
anak remaja yang ada di tempat penampungan itu, kebetulan datang ke ruangan Ju
Hyeok untuk mengambil bola basketnya dan menemukan Ju Hyeok pingsan di lantai.
Di langsung menelepon ambulans. Luka tikaman Ju Hyeok cukup dalam tapi karena
ditemukan cepat, dia terselamatkan.
Su Yeol lega mendengarnya. Dia mulai memeriksa TKP. Saat memeriksa
itu, dia menyadari kalau layar komputer Ju Hyeok dalam keadaan stand-by. Dan
saat dia menggerakan mouse, layar menyala dan menunjukkan sebuah peta dengan
titik di Gojin-dong 1-14, Gojin-gu, Munyang.
Tempat itu tidak asing bagi Su Yeol. Itu adalah rumah lamanya yang
baru saja dikunjunginya tadi siang. Dan benar, saat dia tiba, Young Joo sedang
duduk di teras rumah kosong tersebut.
“Pernahkah kau merasa jijik hanya dengan melihat sesuatu? Misalnya
melihat belatung di tengah musim panas. Kau ingin muntah saat melihatnya
menggeliat. Aku selalu merasa seperti itu tentang diriku. Setiap kali diam-diam
melihat diriku, aku merasa mual,” cerita Young Joo begitu melihat kedatangan Su
Yeol.
“Kenapa kau melakukan itu kepada Sin Ju Hyeok? Kenapa kau di sini?
Bagaimana kau bisa kemari? Kenapa kau melakukan ini?” tanya Su Yeol, melihat
pisau berlumuran darah di tangan Young Joo.
“Kau terus mencari di tempat yang salah. Kau terus melihat orang
yang salah, jadi, orang itu marah sekarang.”
“Apa? Siapa? Katakan. Siapa orang itu? Siapa dia?” teriak Su Yeol,
mendekat.
Dan saat dia melakukannya, Young Joo mengarahkan pisau yang ada
ditangannya padanya. Su Yeol mencoba lembut dan membujuknya untuk tidak
melakukan hal nekat.
“Omong-omong, hari ini tanggal berapa?” tanya Young Joo,
pertanyaan yang selalu ditanyakannya.
“2 Oktober.”
“Sudah waktunya,” gumamnya, tersenyum.
Seiring dengan senyumannya, dia menusuk lehernya sendiri dengan
pisau yang ada ditangannya. Wajahnya tersenyum meski tahu nyawanya melayang. Su
Yeol yang ada di sana, shock!
Young Joo tidak berhasil diselamatkan. Dia meninggal.
Su Yeol menemui jalan buntu. Untuk kali pertama, dia menemui Ju
Hyeok untuk konsultasi.
“Pembunuhan Baek Jung Hak bukan tujuan akhirnya. Bahkan Young Joo
bunuh diri. Semua sudah direncanakan sejak awal.”
“Tapi untuk apa?”
“Sepertinya aku targetnya,” jawab Su Yeol.
“Kau merasa menjadi targetnya?”
“Ya. Tempat aku menemukan Young Joo sebelum dia meninggal adalah
rumah yang kutinggali saat kecil. Kurasa dia sengaja menungguku sampai di sana dan
sengaja bunuh diri di depanku. Kurasa dia ingin menyampaikan sesuatu, tapi aku
sungguh tidak tahu apa yang terjadi.”
“Kita harus mencari tahu apa yang diincar orang ini.”
“Jadi, kau akan membantuku?”
“Young Joo berakhir seperti itu karena bedebah ini. Tentu saja, hanya
jika aku bisa membantumu. Baiklah. Aku yakin kau jauh lebih tegar daripada
dugaanmu. Yakinlah pada dirimu sendiri,” setuju Young Joo.
--
Kepolisian Cyber berhasil melacak ID dan kata sandi milik Young Joo
di web gelap. Mereka memberikannya pada Kyung Tae dan Kyung Tae menyampaikannya
ke Su Yeol. Nama ID yang digunakan Young Joo adalah : whitezero ; dengan sandi
: dudwn_0908.
Su Yeol mencoba masuk ke akun milik Young Joo tersebut. Saat dia
login, sebuah akun bernama X, langsung mengirim pesan padanya.
X: Sudah lama sekali. Kita akan segera bertemu.
Whitezero : Siapa kau?
X : Tunggu saja, Jae Hui.
Su Yeol semakin terkejut. Itu adalah nama lamanya. Dan bagaimana,
X bisa tahu hal tersebut?