Sinopsis K-Drama
: Bad and Crazy Episode 08 part 1
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI
ADALAH FIKTIF
Su
Yeol mencoba mengingat kenangan masa kecilnya. Dia ingat kalau nama aslinya
adalah In Jae Hui. Sewaktu kecil, dia sering di pukuli ayahnya daripada di beri
makan. Mimpi buruknya baru berakhir setelah ayahnya meninggal karena kebakaran
dan dia diadopsi. Dia nggak ingat apa yang terjadi saat itu, hanya saja, dia
mendengar kalau di hari kebakaran itu terjadi, dia tidak ada di rumah karena
kabur setelah di pukuli. Sama seperti hari kematian ayahnya, dia nggak bisa
mengingat kejadian enam bulan sebelum kejadian hari itu.
Dan
memikirkannya sekarang, membuat kepalanya sangat sakit itu. Apa alasannya dia
tidak bisa ingat kejadian di hari itu?? Kenapa hanya ingatan 6 bulan saja yang
hilang?! Dan kenapa, di ingatan yang hilang tersebut, dia seperti di
kejar-kejar seseorang?
Saat
sudah lelah berlari dan beristirahat, K muncul di alam bawah sadarnya dan
mengulurkan tangan padanya. Saat dia meraih tangan K, K menariknya dan dia pun
terbangun dari hipnosisnya.
Yang
melakukan hipnosis itu adalah dr.Yeom. Sedari tadi, dr. Yeom udah berusaha
membangunkannya, namun tidak berhasil. Dia cemas seperti itu karena Su Yeol
tidak mendengarkan arahannya dan malah berbuat sesuka hati di alam bawah
sadarnya, dimana hal itu sangat berbahaya dan dia bisa saja terbunuh saat
sedang terhipnotis. Atau bagaimana jika hal ini malah memicu traumanya?!
Su
Yeol masih shock dengan pengalaman di alam bawah sadarnya. Hal yang paling
membuatnya bingung, kenapa K bisa muncul di alam bawah sadarnya? Apa K ada
hubungannya dengan masa kecilnya? dr. Yeom juga kurang yakin. Su Yeol makin
cemas. Dia takut di sesi selanjutnya, saat terapisnya menanyakan mengenai masa
kecilnya, K bisa mendadak muncul seperti yang dialaminya tadi. dr. Yeom mencoba
menenangkan dengan bilang kalau tidak semua terapis kompeten seperti dirinya.
Niat hati dr. Yeom adalah mau sombong. Eh, Su Yeol malah makin panik, soalnya
menurutnya, Sin Ju Hyeok (nama terapisnya) jauh lebih hebat daripada dr. Yeom.
Dia punya aura besar. Intinya sangat berbeda daripada dr. Yeom.
Ucapannya
tentu membuat dr. Yeom jadi tersinggung.
--
Dalam
perjalanan pulang, K mendadak muncul di mobil Su Yeol dan bertingkah seolah
tidak ada yang terjadi di alam bawah sadar Su Yeol. Dia malah sibuk menyuruh Su
Yeol untuk tenang aja. Dia masih yakin kalau Ju Hyeok tidak akan menilai Su
Yeol sebagai orang gila, karena Su Yeol kan udah memberi banyak sumbangan ke
yayasan. Jika membahas sumbangan, Su Yeol jadi emosi. Yang memberikan sumbangan
bukan dirinya, tapi K!
Daripada
banyak cakap, Su Yeol mengingatkan janji K waktu itu yang akan pergi jika Hui
Gyeom sudah aman dan Kim Gye Sik tertangkap. K menjawab santai kalau seperti
yang dikatakan dr. Yeom, dia nggak bisa pergi sesuka hati meskipun mau. Su Yeol
makin kesal karena sudah di tipu! Mumpung lagi ngobrol santai, dia mau tahu
gimana K bisa masuk ke alam bawah sadarnya saat dia terhipnotis tadi?
“Kau
selalu berada di bawah kendaliku,” jawabnya. “Jika bukan karena aku, kau pasti
masih tersesat dan menangis di luar sana.”
Su
Yeol nggak mau terpancing masuk ke dalam aliran pembicaraan K dan tetap fokus
menanyakan, apa yang K ketahui mengenai masa kecilnya? K sepertinya memang tahu
sesuatu, tapi dia malah mengalihkan topik dengan menjawab kalau dia teringat
pada Hui Gyeom.
Sontak
saja Su Yeol jadi tersipu malu. Dia teringat saat kemarin malam berciuman
dengan Hui Gyeom. K yang nggak tahu hal itu, jadi curiga, namun Su Yeol mencoba
berpura-pura tidak ada yang terjadi.
--
Esok
hari,
Seorang
gadis mengenakan jas hujan berwarna kuning, berjalan dengan langkah pelan di
pagi hari yang terik menuju kantor polisi. Tingkahnya benar-benar aneh. Begitu
masuk ke dalam kantor polisi, dia langsung berujar : “Ayahku meninggal. Apa aku
membunuhnya?” setelah mengatakan hal itu, gadis tersebut jatuh pingsan.
Terlihat di jas hujannya terdapat banyak percikan darah. Dan dari kantong jas
hujannya terlempar keluar bungkusan narkoba Mata (awalnya di sebut Pupil, tapi
belakangan di subtitle di sebut ‘Mata’).
Su
Yeol pergi menemui Kep. Gwak dengan maksud untuk minta agar sesi konselingnya
di akhiri. Sayangnya, Kep. Gwak tidak mau. Dia sendiri mulai memperhatikan
kesehatan mentalnya dengan melakukan meditasi. Terlalu banyak masalah yang
terjadi pada teamnya. Dia baru saja menerima laporan kalau pengedar narkoba
yang berhasil mereka tangkap, Andrei, kabur darn bus tahanan di siang bolong.
Kemudian, ada lagi kasus seorang putri mengonsumsi narkoba dan membunuh ayahnya
yang adalah mantan polisi.
Su
Yeol baru kali ini mendengar mengenai kasus terakhir dan penasaran, siapa
mantan polisi yang dibunuh putrinya itu? Apa dulu dia bekerja di yurisdiksi
mereka? Kep Gwak tidak langsung memberitahu, malah menanyakan, butuh berapa
lama bagi Su Yeol untuk membereskan daerah mereka dari narkoba Mata? Su Yeol
mana tahu. Itu kan tugas Unit Narkotika, bukan Unit Antikorupsi. Kep. Gwak
semakin emosi! Kan Unit Narkotika sudah hancur berkeping-keping karena Su Yeol
menangkap seluruh tim Kim Gye Sik, kecuali Hui Gyeom!
Mereka
mulai berdebat kecil dan tentu saja Kep. Gwak yang menang. Dia memberitahu
kalau Hui Gyeom belum ditugaskan ke departemen baru, jadi sementara dia akan
membantu tim mereka. Tidak usah protes! Sekarang, pergilah untuk menangkap dan
membasmi semua yang terkait dengan narkoba mata!
Mau
tidak mau, Su Yeol harus se-team dengan Hui Gyeom untuk menangani kasus narkoba
mata. Pertama-tama, mereka akan menemui gadis yang membunuh ayahnya dan
mengonsumsi narkoba tersebut. Nah, masalahnya, sejak ciuman malam itu, keduanya
jadi canggung. Su Yeol juga selalu berusaha menghindar saat Hui Gyeom membahas
mengenai hal itu karena dia melihat K muncul.
K
udah curiga kalau ada sesuatu terjadi diantara mereka. Makanya, dia
memperingati Su Yeol untuk tidak macam-macam. Sebagai pahlawan, dia akan
berjuang keras dalam hal keadilan dan cinta.
Saat
tiba di TKP, Su Yeol terlihat kaget. Rumah itu adalah rumah dari mantan polisi
bernama Baek Jung Hak. Dia mengenalnya. Karena, dia yang menangkap dan membuat
Baek Jung Hak di pecat dari kepolisian terkait kasus korupsi yang dilakukannya.
Hal ini membuat Su Yeol jadi sedikit merasa bersalah. Sementara itu, Hui Gyeom
fokus untuk memeriksa TKP. Dia menyadari ada yang aneh dengan rumah itu.
Berdasarkan laporannya, pelaku adalah putri Baek Jung Hak yang berusia 20-an,
tapi kenapa di rumah itu tidak ada barang-barangnya? Dia sudah memeriksa
semuanya hingga ke lemari sepatu dan isinya hanyalah barang-barang korban.
Saatnya
sesi interogasi. Hui Gyeom yang menginterogasi sementara Su Yeol melihat dari
ruang pengawas. Hui Gyeom memulai dengan menunjukkan barbuk narkoba mata dan
menanyakan, darimana dia mendapatkannya? Baek Young Joo menjawab kalau dia
tidak tahu and tidak ingat. Saat ditanyakan mengenai kematian ayahnya, Young
Joo juga menjawab tidak tahu dan kelihatan gelisah.
Di
ruang interogasi, tidak hanya Su Yeol yang mengawasi tapi juga Jae Seon dan
Kyung Tae. Sama seperti Su Yeol. Jae Seon sama kagetnya saat tahu korban di
kasus ini adalah Baek Jung Hak dan pelakunya adalah putrinya, Young Joo. Kyung
Tae juga sudah mencari informasi mengenai Young Joo dan pernah ada laporan dari
wali keras Young Joo mengenai kemungkinan dia mengalami KDRT. Apa mungkin itu
motif Young Joo membunuh putrinya? Jae Seon semakin merasa bersalah dan merasa
kalau Jung Hak melampiaskan kemarahan karena di pecat pada putrinya. Kyung Tae
menambahkan kalau Ibu Young Joo sudah lama bermigrasi ke Amerika dan tidak bisa
dihubungi.
Saat
Jae Seon dan Kyung Tae membahas informasi Young Joo, Su Yeol hanya diam. Dia
merasa sangat bersalah. Kenapa? Karena dulu, Young Joo yang menemuinya dan
menyerahkan buku besar korupsi yang selama ini dilakukan ayahnya. Bukti korupsi
itu selama ini ada bersama Young Joo. Jung Hak memerintahkannya untuk
menyimpannya di loker sekolahnya. Dan sekarang, Young Joo memberikannya padanya
dengan harapan, Su Yeol bisa menangkap ayahnya hingga ayahnya tidak akan bisa
pulang ke rumah.
Dan
berkat bukti itulah Su Yeol berhasil menangkap Jung Hak dan membuatnya di pecat
dari kepolisian, namun tidak ditahan. Dia tidak menepati janjinya.
Kyung
Tae merasa kasihan pada Young Joo, namun, disisi lain juga bingung, kenapa
Young Joo tidak kabur saja padahal dia kan bukan anak kecil lagi? Su Yeol yang
menjawab pertanyaannya. Dia yakin Young Joo sudah mencoba kabur beberapa kali,
namun kemudian sadar kalau dia tidak punya tempat tujuan. Su Yeol mengatakannya
dengan raut sedih. Pasti karena dia teringat dengan masa kecilnya yang juga
sering dipukuli ayahnya. Untuk menyembuhkan kesedihannya, dia menyuruh Jae Seon
untuk memeriksa laporan bank Young Joo. Mereka harus mencari tahu gimana Young
Joo bisa membeli narkoba mata.
Jadwal
Su Yeol hari ini sangat padat. Dia hai ini juga harus pergi ke peresmian kantor
baru tn. Nam. Saat tiba, kolega tn. Nam semuanya sedang menunggu diluar pintu dan
tidak ada yang berani masuk. Soalnya, di dalam, Ibu tn. Nam sedang melakukan
ritual untuk kesuksesan kantor putranya. Sialnya, dia malah melihat Su Yeol dan
menyuruhnya untuk masuk. tn. Nam langsung semangat dan menarik Su Yeol masuk,
biar dia nggak menderita sendirian, dipukul-pukuli Ibunya sebagai bagian dari
ritual.
Tujuan
Su Yeol datang bukan hanya untuk memberikan selamat atas kantor barunya tapi
juga untuk meminta bantuan. Dia meminta tn. Nam untuk mengurus kasus Baek Young
Joo, sebagai bentuk penebusan atas rasa bersalahnya pada Young Joo. tn. Nam
dengan senang hati menerima pekerjaan tersebut. Eh, yang datang ke sana
ternyata bukan hanya Su Yeol tapi juga Hui Gyeom.
Hui
Gyeom sudah meneliti kasus Young Joo. Young Joo memang membunuh ayahnya. Tapi,
selama bertahun-tahun, Young Joo juga dipukuli oleh ayahnya tanpa ada yang
menolongnya. Makanya, dia ingin Young Joo mendapatkan keadilan. Makanya, dia
menemui tn. Nam untuk memintanya menjadi pengacara Young Joo. Meskipun tn. Nam
agak sedikit aneh, tapi tn. Nam andal dalam pekerjaannya.
Hui
Gyeom juga sudah mendengar dari Jae Seon mengenai riwayat Su Yeol dengan
korban. Dan karena itu juga, dia meminta Su Yeol untuk tidak menyalahkan
dirinya atas penyiksaan yang dialami Young Joo. Walau Hui Gyeom bilang begitu,
Su Yeol tetap saja merasa bersalah. Harusnya, dulu, dia tidak menutupi kasus
itu hanya dengan pemecatan Baaek Jung Hak saja. Padahal, Young Joo sudah
memintanya memenjarakan ayahnya, tapi malah dia mengantarkan ayahnya pulang.
“Tapi
kau sudah melakukan yang terbaik,” hibur Hui Gyeom.
“Sial.
Seharusnya aku lebih perhatian saat itu. Maka aku akan tahu kenapa dia mencoba
melaporkan ayahnya sendiri ke polisi.”
Sudah
banyak hal yang terjadi hari ini dan saat dia mau pulang untuk istirahat, dia
malah mendapat telepon dari terapisnya, Sin Ju Hyeok untuk menanyakan kapan dia
akan datang? Ah, hari ini seharusnya Su Yeol menemuinya untuk sesi terapis.
Sayangnya, Su Yeol lupa mengabarinya. Su Yeol juga bilang kalau dia sedang menyelidiki
kasus sulit sehingga akan susah baginya pergi menjalani konseling. Ju Hyeok
mengerti dan menyampaikan kalau Su Yeol bisa datang kapan saja dan dia akan
menunggunya.
--
Hari
yang baru,
Jae
Seon dan Kyung Tae mulai melakukan penyelidikan. Ada satu hal aneh yang
ditemukan sama Kyung Tae. Mengenai jas hujan yang dipakai Young Joo di hari
pembunuhan tersebut. Dia sudah mencari tahu dan mendapati kalau jas hujan itu
dibeli di sebuah toserba yang jaraknya 40 menit dari rumahnya jika naik mobil.
Untuk apa dia membeli jas hujan sejauh itu dari rumahnya hanya untuk digunakan
saat membunuh ayahnya? Jae Seon menebak-nebak kalau mungkin saja Young Joo
ingin menyembunyikan jejak kejahatannya tapi dia dalam pengaruh narkoba dan
mengaku. Kyung Tae tidak setuju dengan tebakannya. Soalnya, kalau mau
disembunyikan, tidak mungkin Young Joo membeli jas hujan dengan kartu
kreditnya.
--
tn.
Nam pergi ke rumah sakit untuk menemui Young Joo yang dalam proses perawatan.
Dia hendak meminta keterangan agar bisa membantu. Ceritakan saja semua yang
dialaminya. Anehnya, pandangan mata Young Joo kosong dan menjawab kalau dia
nggak punya rahasia. Dia juga menanyakan hal aneh, mengenai tanggap berapa hari
ini?
--
Ada
bukti penting yang ditemukan oleh team Su Yeol. Mereka menemukan sebuah rekaman
yang merekam saat – saat Young Joo membunuh ayahnya. Dari rekaman tersebut,
terlihat jelas saat dia menikam ayahnya kemudian ayahnya memohonnya berhenti
sambil menyebutnya sudah gila dan tidak sadar. Young Joo tidak peduli sama
sekali dan terus menikamnya berulang kali hingga ayahnya meninggal.
“Ayah
salah. Aku sudah sadar,” ujarnya pada ayahnya yang sudah tidak bernyawa.
Setelah itu, dia berjalan menuju laptopnya yang dalam keadaan menyala dan
merekam semua perbuatannya, “Kurasa pekerjaannya sudah selesai. Aku sungguh
merasa… akhirnya tersadarka. Jadi, apa selanjutnya?” tanyanya.
Su
Yeol langsung kelihatan stress. Dia nggak menyangka saja kalau Young Joo
merekam aksinya sendiri. Jae Seon menambahkan kalau Young Joo tidak menghapus
file videonya seolah-olah ingin ditambahkan. Hui Gyeom juga memberikan pendapat
kalau Young Joo sepertinya merekam video itu untuk dikirim ke seseorang. Mereka
sudah mencoba melacak alamat IP-nya, tapi tampaknya orang tersebut memakai
situs gelap, jadi tidak akan mudah. Hal ini membuat Jae Seon menyimpulkan kaau
Young Joo mempunyai kaki tangan. Kyung Tae menebak, bisa saja Young Joo
mendapatkan narkoba itu dari kaki tangannya.
Masih belum selesai dengan masalah video Young
Joo, Kyung Tae malah mendapat telepon dari rumah sakit yang memberitahu kalau
baru saja, Young Joo mencoba bunuh diri.
Tidak
buang waktu, Su Yeol langsung menuju ke sana bersama Hui Gyeom. Young Joo
sekarang dalam keadaan tertidur setelah di beri obat penenang. Detektif yang
bertugas menjaganya, menjelaskan keadaan Young Joo yang tidak bicara selama
beberapa hari ini, tapi hari ini, dia menemui pengacaranya dan berbicara dengan
perawatnya. Keadaannya terlihat membaik, tapi tiba-tiba saja dia memecahkan
jendela dan mengiris pergelangan tangannya. Untungnya di ditemukan dengan
cepat.
Su
Yeol sudah merasa ada hal nggak beres pada Young Joo. Makanya, dia pergi
menemui dr. Yeom untuk meminta pendapatnya mengenai kondisi mental Young Joo.
dr. Yeom awalnya menolak untuk membantu karena dia nggak bisa melihat video
pembunuhan Young Joo. Dia itu benci sama hal menakutkan dan seram. Lagian, Su
Yeol kan bilang sudah bertemu seorang ahli yang sangat cerdas dan jeli, jadi
minta saja pendapatnya. Wkwkwkw, nyindir.
Tapi,
Su Yeol kan udah nyaman sama dr. Yeom. Ya udah, biar dr. Yeom mau membantu, Su
Yeol langsung akting seolah menghentikan K agar tidak menggunakan kekerasan
pada dr. Yeom. K emang ada di sana, tapi dia nggak ada niat melakukan apapun.
dr. Yeom yang nggak tahu sebenarnya, jelas takut, soalnya dia kan udah tahu
kalau K itu orang yang suka main kekerasan dan gila. Terpaksa, dia memberanikan diri melihat video tersebut.
Setelah
melihatnya, dr. Yeom menyimpulkan kalau Young Joo sudah dimanipulasi.
“Begini,
ada orang-orang yang sangat tak menghargai diri dan tak percaya diri. Kurangnya
kasih sayang saat kecil, disiksa saat kecil, dan kekerasan bisa menjadi
penyebabnya. Orang-orang ini biasanya menjadi target yang bagus.”
“Kenapa?”
“Karena
mudah memanipulasi mereka. Tapi bagian menakutkannya adalah korban kehilangan
kesadaran akan kenyataan dan tak bisa menilai. Akibatnya, mereka mulai percaya bahwa
yang diinginkan manipulator adalah yang mereka inginkan juga, entah itu benar
atau salah.”
“Jadi,
maksudmu seseorang memanipulasinya untuk membunuh? Apa psikopat seperti itu
benar-benar ada?”
“Tentu
saja. Psikopat seperti itu benar-benar ada. Kau akan terkejut. Ada banyak di
luar sana. Bagaimanapun, cari orang yang paling diandalkan gadis berjas hujan
kuning ini. Itu akan menjadi kuncinya.”
Disaat
yang sama, Hui Gyeom masih berjaga di depan kamar rawat Young Joo. Perawat yang
baru saja memeriksa keadaan Young Joo, memberitahu Hui Gyeom kalau Young Joo
dalam keadaan syok, makanya mereka memberikan dua suntikan obat penenang. Jadi,
dia tidak akan bangun dalam waktu dekat. Perawat juga bilang kalau Young Joo
mungkin stress karena tamunya lebih banyak dari biasanya. Hari ini, selain
bertemu pengacara, dia bertemu orang lain.
Su
Yeol juga sudah pergi dari tempat dr. Yeom dan berada di SMA tempat Young Joo
dulu bersekolah. Dia menemui mantan wali kelas Young Joo untuk mencaritahu
bagaimana Young Joo dulu saat sekolah. Wali kelasnya memberitahu kalau Young
Joo adalah anak pendiam dan jarang bicara. Dia juga nggak ingat pernah melihat
Young Joo bersama teman. Su Yeol menanyakan itu, karena dia ingin mencaritahu
siapa orang terdekat Young Joo. Setelah berbincang-bincang, guru memberitahu
kalau Young Joo pernah kabur dari rumah dengan perundung yang terkenal jahat
bernama : Ko Ga Yeong.
Berdasarkan
informasi tersebut, dia pergi mencari Ko Ga Yeong. Ga Yeong sekarang tinggal
bersama teman-temannya, wanita dan pria di sebuah apartemen. Lebih tepatnya,
mereka kumpul kebo. Layaknya remaja labil, mereka sok bertingkah kuat dan tidak
kenal takut sama Su Yeol yang tua. Dan
untuk menghadapi anak-anak seperti mereka, Su Yeol membiarkan K yang mengurus.
Ditempat
lain, Kyung Tae sedang mengemukakan apa yang ditemukannya pada Jae Seon dan
seorang rekan lainnya. Dia sudah mencari tahu apa saja yang dilakukan Young Joo
pada hari kejadian. Young Joo pergi dengan bus ke toserba kemudia kembali lagi
ke rumahnya dengan bus yang sama. Yang menjadi masalah bukan mengenai dia naik
bus, tapi waktunya. Jika Young Joo hanya membeli jas hujan dan langsung
kembali, maka dia hanya butuh waktu 47 menit. Tapi, dari rekaman yang ada,
jarak antara Young Joo pergi dan kembali butuh 1 jam! Artinya, sebelum membeli
jas hujan. Young Joo menemui seseorang.
“Baek
Youg Joo ke sana untuk bertemu seseorang, bukan membeli jas hujan,” simpulkan
Kyung Tae.
Wah!
Jae Seon beneran bangga! Apalagi, Kyung Tae sudah mencaritahu siapa yang
ditemui Young Joo hari itu.
K
sudah berhasil menaklukan Ga Yeong dkk. Tentu saja, mereka tidak mengakui kenal
Young Joo. Namun, saat dipancing sama K melalui permainan, mereka mulai
menyebutkan satu persatu hal yang mereka ketahui mengenai Young Joo. Mereka
menyebut Young Joo adalah pecundang, SMA Munyang, dikucikan dll. Pas giliran Ga
Yeong, dia menyebut “Rumah Sakit Jiwa.” Dulu, Young Joo pernah masuk rumah
sakit jiwa. Wali kelas mereka yang menyeret Young Joo ke sana.
Su
Yeol langsung saja menelpon mantan wali kelas Young Joo untuk menanyakan hal
itu. Wali kelas meluruskan kalau dia bukan membawa Young Joo ke rumah sakit
jiwa tapi penampungan anak muda. Dia membawa Young Joo ke terapis yang ada di
tempat penampungan anak muda. Nama terapis itu adalah : Sin Ju Hyeok.
Tepat
di saat itu, Kyung Tae mengirimkan foto orang yang bertemu Ga Yeong di hari
kejadian : Sin Ju Hyeok.
Makin
paniklah Su Yeol. Soalnya, wali kelas bilang kalau Young Joo sangat menyukai Ju
Hyeok dan sering pergi ke penampungan sendiri untuk menemuinya.
Tidak
lama, dia mendapat telepon dari Hui Gyeom yang melaporkan kalau sebelum bertemu
pengacara Nam, Young Joo bertemu seseorang bernama Sin Ju Hyeok.
“Semuanya
mengarah pada Sin Ju Hyeok.”