Sinopsis K-Drama : Bad and Crazy Episode 06 part 1

Sinopsis K-Drama : Bad and Crazy Episode 06 part 1

SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI ADALAH FIKTIF


Su Yeol benar-benar nggak menyangka kalau tuduhannya untuk memojokkan Gye Sik adalah benar. Padahal, dia membuat tuduhan itu tanpa pernah berpikir kalau Gye Sik adalah pelaku utamanya, mengingat image Gye Sik yang sangat bersih. Dan karena keadaan sudah begini, tidak ada gunanya menyesal. Lebih baik mencari buktinya untuk menangkap Gye Sik. Dan untuk melakukannya, Su Yeol membutuhkan K. Hanya dia. Dia tidak mau kalau Jae Seon dan Kyung Tae berada dalam bahaya jika membantunya.

K setuju. Dia tersenyum malu-malu mengulurkan tangannya. Keduanya telah bersepakat untuk saling melakukan itu.


“Tapi dulu, kenapa kau melakukan itu?” tanya K, teringat sesuatu. “Kau sudah melupakan semuanya, Su Yeol?”


Flashback

2 bulan yang lalu,

Kita kembali ke episode pertama, tapi mundur beberapa waktu. Sehari sebelum dia menginterogasi Gye Sik, dia kan melakukan pertemuan dengan keponakan Koms. Kim ditemani sama Kep. Gwak. Inti pertemuan itu adalah mengambil hati keponakan Koms. Kim biar dia bisa dapat promosi. Dia juga berjanji akan membuat Gye Sik dihukum sebagai balasan sudah pernah menuduh keponakan Koms. Kim memakai narkoba.


Nah, saat dia pergi sebentar ke toilet dan hendak kembali lagi, saat itulah dia mendapat telepon dari nomor tidak dikenal.

“Sim Sang Ho tidak membunuh Tak Min Su,” ujar si penelepon tanpa basa basi. “Ku  bilang Sim Sang Ho tidak membunuhnya. Aku punya bukti.”

Masalahnya, saat Su Yeol menerima telepon itu, dia dalam keadaan setengah mabuk. Terus karena yang menelepon tidak memberitahu identitas, Su Yeol mengira itu hanyalah telepon iseng dan mengabaikannya. Dia hanya fokus menyenangkan hati keponakan Koms. Kim.


Saat itu, K udah mulai muncul dan nggak suka dengan sikap Su Yeol yang tidak bertanggung jawab.

End


Karena K membahasnya lagi, Su Yeol baru ingat. Dia sangat menyesal karena sudah mengabaikan telepon itu. Jika saja dia tidak melakukannya dan beneran menyelidiki, mereka pasti sudah menangkap Kim Gye Sik dan tidak akan masalah seperti ini. Makanya, Su Yeol semakin menyesal dan bertekad untuk menangkap Gye Sik. Bagaimanapun caranya.


Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari informasi mengenai Sim Sang Ho, tersangka. Su Yeol menduga kalau saksi pasti berhubungan dengan Sang Ho, tapi masalahnya Sang Ho nggak punya keluarga. Sebelum meninggal, Sang Ho hanya berhubungan dengan Min Su. Tidak ada petunjuk. Su Yeol memutuskan ke rumah Sang Ho, mana tahu mendapatkan sesuatu.

Dari barang-barang yang berantakan di atas meja Sang Ho, terlihat kalau Sang Ho sedang mempersiapkan diri untuk mendaftar ke Universitas Munyang. Sepertinya, dia memang sudah mau bertobat dari narkoba.

--


Kyung Tae sibuk mencari bukti kalau narkoba yang ditemukan di rumah Hui Gyeom bukanlah milik Hui Gyeom, melainkan di jebak. Nah, dari foto-foto gerak gerik Jong Gu sehari sebelum narkoba itu ditemukan di rumah Hui Gyeom, dia menemukan petunjuk. Jae Seon yang ikut melihat foto itu, bergumam baru sadar kalau hari dimana rumah Hui Gyeom dikatakan mengalami pembobolan (makanya polisi datang dan ditemukan barang butki narkoba) adalah bersamaan dengan saat Heo Jong Gu tidak ada di rumah duka. Jika dia menaruh narkoba di rumah Hui Gyeom dan menganturnya agar terlihat seperti pembobolan, maka dia bisa menjebaknya.

Itu yang digumamkan oleh Jae Seon di samping Kyung Tae. Nah, si Kyung Tae kayaknya ngira itu isi pikirannya karena dia terlalu fokus, makanya dia semangat memberitahukan analisanya yang adalah copy paste dari punya Jae Seon. Wkwkwk. Jae Seon sampai terdiam. Mau marah nggak tega. Tapi, rasanya kok kesal lho.

--



Setelah membongkar barang – barang Sang Ho, Su Yeol menemukan sebuah map bening yang isinya adalah berkas, kwitansi dll dari Pusat Rehabilitasi Pencandu Narkoba Munyang.  Su Yeol langsung tancap gas ke sana. Dia menunjukkan foto Sang Ho pada resepsionis dan resepsionis bilang kalau Sang Ho bukan pasien mereka. Tapi… resepsionis mengenali Sang Ho sebagai teman Woo Hyeok Jin, pasien mereka.


Sang Ho bukannya sering mengunjungi Hyeok Jin, tapi selalu berhasil menemukan Hyeok Jin. Hyeok Ji itu pasien rehab di rumah sakit itu yang sering kali kabur. Dan setiap kali kabur, Sang Ho akan selalu berhasil menemukannya dan membawanya kembali. Dia nggak pernah menyerah untuk membawa Hyeok Jin kembali.

Hm, dari cerita itu saja, Su Yeol bisa menyimpulkan Sang Ho dan Hyeok Jin punya hubungan khusus. Bisa saja Hyeok Ji merasa berutang pada Sang Ho. Sekarang mereka harus menemukan Hyeok Jin. Jadi, dia meminta foto Hyeok Jin pada resepsionis. Resepsionis juga memberikan informasi tambahan kalau Hyeok Jin bisa ditemukan di tempat rongsokan dekat waktu. Hyeok Jin pernah pingsan di sana dan mereka pergi ke sana untuk menyelamatkannya.



Su Yeol langsung pergi ke sana. Dia sudah membeli teropong untuk mengintai dari sisi dinding tempat itu. Masalahnya terlalu banyak orang sehingga dia sulit mencari yang mana Hyeok Jin. K menyarankan untuk masuk saja, tapi Su Yeol nggak mau. Kalau dia masuk dan Gye Sik tahu, gimana? Udah gitu, anak buah Il Su yang mereka pukuli malam itu pasti ada di sana.


Ya udah, mereka memutuskan untuk menyamar. Su Yeol sampai rela menukar bajunya yang bagus dengan baju gelandangan yang bau. Udah ditukar, Su Yeol baru nyesal karena bajunya sangat bau. Si gelandangan mana mau bajunya ditukar kembali dan langsung pergi. K sok menawarkan diri untuk memakai baju itu. Yah, percuma saja, kan mereka satu orang.

--


Masih ingat Nam Eun Seok? Itu lho jaksa yang waktu itu ditugaskan menyelidiki kasus dugaan suap yang diterima Su Yeol. Nah, dia ternyata uadh berhenti dari Kejaksaan dan membuka praktik sendiri. Dan Su Yeol menjadi klien pertamanya. Su Yeol memintanya menjadi pengacara Hui Gyeom. Makanya dia sekarang berada di penjara untuk meminta keterangan Hui Gyeom. Baru Hui Gyeom mau menceritakan kasusnya, ponsel tn. Nam malah berbunyi. Ibunya terus menerus menelepon.

Lama kelamaan Hui Gyeom jadi kesal sendiri. Dalam hatinya Hui Gyeom merutuk karena Su Yeol mencarikannya pengacara seperti ini.

--


Dengan penyamaran barunya Su Yeol mulai berkeliling di dalam tempat rongsokan itu. Dia hampir aja ketahuan bukan pencandu karena bersikap mencurigakan. Untungnya, sebelum masuk tempat itu tadi, K sempat mengambil alih tubuhnya dan menusuk-nusuk pergelangan tangannya dengan jarum, jadi kelihatannya itu bekas makai.



Baru lolos satu masalah, dia malah kena palak sama gelandangan lain yang mengincar narkobanya. Gelandangan itu yang ada di tempat Il Su waktu itu. Karena tidak mau ketahuan, Su Yeol mengizinkan mereka mengambil obatnya. Tapi itu malah membuatnya semakin di curigai. Soalnya seorang pencandu beneran nggak akan mungkin dengan mudah memberikan narkoba. Celaka! Merasa tidak punya piihan, Su Yeol menyuruh K mengambil alih tubuhnya. K nggak mau dan mereka mulai berdebat. Dan di mata para gelandangan itu, dia seperti orang gila yang bicara sendiri.


Beruntungnya setelah gelandangan itu pergi, Su Yeol menemukan Woo Hyeok Jin yang menggigil kedinginan di sebuah gerobak. Sontak saja, dia mau membawa Hyeok Jin. Yang tentu saja di cegah sama para gelandangan di sana. Kali ini, K langsung bertindak.


dr. Yeom baru aja mau pulang kerja. Dan lagi-lagi, Su Yeol menemuinya. Kali ini dengan penampilan gelandangan dan sangat bau. Hahahaha. Dan dia sekali lagi, dia jadi batal pulang kerja. Su Yeol menjadikan tempatnya untuk menginterogasi Hyeok Jin. Dia menanyakan mengenai Sang Ho. Hyeok Jin dalam keadaan tidak fokus.


“Omong-omong, apa kau meneleponku sekitar dua bulan lalu? Aku membuat kesalahan. Ini terkait dengan Sim Sang Ho. Aku ingin menangkap pelaku sebenarnya. Ada detektif di Unit Narkotika dan dia benar-benar psikopat. Ada alasan sendiri aku percaya dia menjebak Sim Sang Ho atas pembunuhan.”

“Sang Ho tidak membunuh siapa pun.”

“Benar, bukan? Sim Sang Ho dibunuh. Lalu kini dia difitnah atas pembunuhan, bukan? Woo Hyeok Jin! Kudengar dia sangat baik kepadamu. Dia melakukan banyak hal untukmu dan berusaha menyelamatkanmu. Karena berterima kasih kepadanya, kau mungkin ingin membersihkan namanya. Bukankah itu alasanmu meneleponku?”


“Tidak! Kau salah paham. Aku tidak meneleponmu. Selain itu, aku... Aku membunuh Sang Ho, mengerti? Kubilang, aku membunuhnya!” teriak Hyeok Jin, frustasi dan terus menerus menggaruk tubuhnya.


Alasan Hyeok Jin bilang begitu, karna di hari kejadian, Hyeok Jin memberitahu Il Su yang adalah bos-nya kalau Sang Ho pergi untuk melaporkan mereka. Sang Ho akan memberitahu detektif di Unit Narkotika bahwa polisi juga terlibat!!


Makanya, Hyeok Jin sekarang berteriak-teriak histeris kalau dia yang membunuh Sang Ho dan berhenti membicarkannya. Sambil mengatakan itu, Hyeok Jin menggaruk tubuhnya membabi buta hingga berdarah. Su Yeol jelas pannik dengan tingkah anehnya. dr. Yeom langsung turun tangan. Dia menahan tangan Hyeok Jin dengan tubuhnya dan membungkam mulutnya dengan kain sambil mengatakan ‘tidak apa-apa.’


Setelah itu, Hyeok Jin baru tenang. Dr. Yeom menjelaskan pada Su Yeol kalau tadi adalah episode psikotik yang dipicu narkoba biasa. Terkadang, pencandu berpikir melihat ribuan serangga merangkak di kulit mereka. Jika tak berhenti memakai narkoba, dia bisa mati. Tidak ada yang bisa dilakukan sekarang. Yang pertama, mari beristirahat.

Su Yeol setuju. Dia juga mau istirahat dan meninggalkan Hyeok Jin di sana. wkwkwkw. Dia nggak peduli meskipun dr. Yeom memanggil namanya dan terus saja jalan keluar. Dia hanya bilang agar dr. Yeom menghubunginya kalau Hyeok Jin sudah bangun.

--



Kyung Tae dan Jae Seon bekerja sampai larut untuk mencari bukti kalau Hui Gyeom benar dijebak oleh Jong Gu. Nah, Kyung Tae kan sudah memeriksa CCTV dan merasa kalau berdasarkan rute dan waktu, Jong Gu tidak berhenti dimanapun saat menuju rumah Hui Gyeom. Yang artinya, barang narkoba untuk menjebak Hui Gyeom sedari awal ada di dalam mobilnya!

--


Esok harinya,

Il Su sedang diinterogasi sama Gye Sik dan Chan Gi. Lebih tepatnya, dia sedang diajarkan simulasi jika diinterogasi harus menjawab apa. Il Su sudah berlatih untuk melemparkan kesalahan pada Jong Gu dan Hui Gyeom. Dia dipaksa melakukannya karena mantan napi dan takut sama polisi.


“Tunggu, Kapten. Mungkin ini bukan masalah besar, tapi kuberi tahu saja untuk berjaga-jaga. Anak buahku datang menemuiku pagi ini. Mereka bilang Ryu Su Yeol muncul di tempat rongsokan lagi semalam. Tampaknya, dia membawa salah satu anak bersamanya, tapi kebetulan dia... Dia anak yang memberitahuku salah satu pencandu mengadukan kita kepada detektif di Unit Narkotika.”


“Detektif di Unit Narkotika? Siapa?” tanya Chan Gi. “Tak Min Su?”

“Ya, Tak Min Su.”


“Kau pikir itu bukan masalah besar?” tanya Gye Sik, marah. “Ini artinya kau mungkin tak bisa menyalahkan narkoba lagi. Kau bisa membusuk di penjara selamanya. Itu bukan masalah besar bagimu? Bukankah ada wanita yang bekerja untukmu di lapas?” tanyanya lagi, menyeramkan.

“Ya, Pak. Tentu saja.”


Kenapa Gye Sik menanyakan hal itu? Karena dia mau Gye Sik menyuruh anak buah wanitanya yang berada di lapas agar memukuli Hui Gyeom sebagai bentuk peringatan pada Su Yeol.  Bukan hanya dipukuli, mereka main pisau. Leher Hui Gyeom disayat sedikit, tapi tidak ditusuk. Mau sekuat apapun Hui Gyeom, tetap saja dia takut.


Penyerangan yang dialami sama Hui Gyeom, sampai ke telinga Su Yeol dan dia langsung menemui Gye Sik. Mereka bicara di ruang rapat. Su Yeol juga harus mematikan ponselnya di depan Gye Sik dan meletakkannya di meja sebagai bukti, dia tidak merekam pembicaraan mereka.


“Dengar, Kapten Kim. Hui Gyeom... Dia masih mengagumimu. Dia mengandalkanmu. Jadi, kenapa kau melakukan itu?”

“Kukira kita bekerja sama. Kami punya rencana bagus. Kenapa kau tiba-tiba menyelidiki kasus Min Su? Apa? Kau pikir bisa memakainya untuk menjatuhkanku? Tapi melihatmu menerobos seperti ini, kurasa berandal yang kau bawa tidak terlalu berguna. Superintenden Ryu Su Yeol. Mulai sekarang, jika kau tiba-tiba memikirkan sesuatu yang ingin dilakukan, jangan lakukan, apa pun itu. Jika berani mendekatiku lagi, aku harus melakukan hal yang sama. Lalu jika kita tak sengaja bertemu... Orang terdekatmu yang tidak ada hubungannya dengan semua ini bisa terluka atau mati,” peringati Gye Sik. “Aku percaya kau akan terus bekerja sama, Superintenden Ryu,” lanjutnya dan beranjak pergi.


“Tunggu. Siapa yang seharusnya takut sekarang? Aku? Atau kau? Jika kau memang membunuh Hui Gyeom, aku pasti sudah kalut dan kau tidak akan bisa mengatasinya. Jadi, kau hanya bisa sedikit menakutiku dan membiarkannya. Bagaimanapun, kau langsung melancarkan serangan balik, yang artinya aku tidak sepenuhnya salah tentang kasus Tak Min Su. Itu kau juga, bukan?”

Pembicaraan berakhir sampai di sana.

--


Sementara Jae Seon dan Kyung Tae menuju ke tempat rongsokan dimana mobil Jong Gu berada. Di sana tempat terakhir mobilnya terlacak. Keluarga Jong Gu juga menolak mengambil mobilnya. Jadi, kalau mereka menemukan mobilnya dan di dalam mobil itu ada barang-barang yang dicuri dari rumah Hui Gyeom, salah satunya medali emas dari Festival Olahraga Nasional, maka itu bisa menjadi bukti kalau Hui Gyeom hanya dijebak.



Mobil ketemu. Tapi baru juga mau digeledah, seseorang memukuli Jae Seon dan mencopet mobilnya. Kyung Tae langsung mengejarnya dan setelah mendapatkannya dia membawanya kembali ke Jae Seon. Alasan Kyung Tae mengejar si pria mati-matian, karena si pencopet memakai medali emas yang dicuri dari tempat Hui Gyeom. Si pencopet memberitahu kalau dia menemukan medali itu dari mobil.

Yang lucu, dompet Jae Seon yang di copet hilang. Udah digeledah juga nggak ketemu. Jae Seon jadinya memeriksa Kyung Tae juga. Kyung Tae tersinggung karena Jae Seon mencurigainya. Padahal, dompetnya itu terjatuh dan dipungut sama anjing liar di sana.


 

 


Post a Comment

Previous Post Next Post