Sinopsis K-Drama : Bad and Crazy Episode 07 part
1
SEMUA
KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI ADALAH FIKTIF
Akhirnya, setelah berusaha keras, Su
Yeol dan Hui Gyeom berhasil mendobrak pintu truk. Akibat suara dobrakan mereka
juga, supir truk berhenti mengemudi untuk turun memeriksa keadaan. Hal itu yang
membuat Su Yeol dan Hui Gyeom yang awalnya bergelantungan di pintu truk dapat
terselamatkan. Hal selanjutnya yang mereka lakukan adalah melumpuhkan si supir
agar memberitahu tujuannya. Sudah terpojok dan tidak berdaya, supir akhirnya
buka mulut memberitahu kalau dia diperintahkan untuk membawa keduanya ke Waduk
Munjyang. Informasi sudah didapatkan dan supir pun di kurung di container.
Di tempat lain, Gye Sik menghubungi
bos Yong untuk meluapkan rasa kesalnya karena sudah dibuntuti selama ini dan
pasti mereka juga dalang yang membunuh Hyeok Jin. Bos Yong nggak peduli pada
pendapat Gye Sik mengenai mereka, yang penting, jangan sampai masalah Gye Sik
berimbas padanya.
Sementara itu, Su Yeol dan Hui Gyeom
sudah mengambil alih truk dan mengemudi dengan ugal-ugalan menuju Waduk
Munjyang, dimana di sana sudah ada anak buah Il Su yang telah siap menggali
lubang yang direncanakan akan menjadi kuburan bagi mereka. Mana mereka sangka
sebuah truk gila malah akan menabrak mereka membabi buta dan menyudutkan mereka
hingga jatuh ke dalam lubang yang mereka gali sendiri. Truk itu baru berhenti
saat segerombolan mobil patroli tiba. Jae Sun dan Kyung Tae juga ada di dalam
rombongan dan berlari menuju truk untuk menghentikan Su Yeol dan Hui Gyeom yang
menggila.
- Episode 07 -
Su Yeol dan Hui Gyeom akhirnya
memberitahu kasus yang sedang mereka tangani dan melibatkan Gye Sik dengan Chan
Gi pada Jae Sun dan Kyung Tae. Saat mendengarnya, Jae Sun sangat marah! Yang dilakukan
Su Yeol tidak seperti diri Su Yeol. Biasanya kan selalu dia yang melakukan hal
berbahaya dan Kyung Tae yang membenci ketidakadilan. Dan yang dulu Su Yeol
lakukan hanya menerima pujian atas kerja keras mereka!! Dia mengatakan itu
bukan untuk menghina Su Yeol, melainkan karena mencemaskan keselamatannya.
Semua sudah terjadi. Sekarang, mari
bekerja sama untuk menangkap pelaku. Hui Gyeom memberikan petunjuk yang
dimilikinya mengenai narkoba pupil yang awalnya hanya diketahui orang Rusia. Dan
untuk mendapatkannya, mereka harus pergi ke tempat tinggal orang Korea-Rusia. Dan
saat dia mencaritahu mengenai aktivitas tn. Do, dia menemukan sebuah foto saat
tn. Do mengunjungi sebuah yayasan. Di foto tersebut, ada seorang pria yang
tidak asing. Saat melihat fotonya, Kyung Tae langsung ingat kalau pria di foto
itu adalah pria yang bersama tn. Do saat ditangkap. Hui Gyeom membenarkan. Nama
pria itu adalah Andrei Kang. Dan menurut spekulasinya, sekarang Andrei bekerja
sama dengan Gye Sik.
Untuk memastikan kalau benar Andrei
berhubungan dengan narkoba tersebut, Su Yeol dan Hui Gyeom pergi mengunjungi Il
Su di penjara. Sudah bisa ditebak, Il Su menolak membuka mulut dan tetap setia
pada Gye Sik meskipun jelas kelihatan kalau dia sudah ditinggalkan. Hui Gyeom juga
nggak mau capek-capek membujuknya. Dia hanya mau Il Su memberitahu apakah di
foto yang ditunjukkannya ada partner baru Gye Sik. Setidaknya, jika Il Su buka
mulut, mereka bisa menangkap teman baru Gye Sik biar Gye Sik tidak lagi
mengabaikan ‘teman lama’nya. Atau anggap saja ini pembalasan bagi Gye Sik.
Setelah diam sejenak, Il Su
memutuskan memberitahu. Dia menunjuk ke foto Andrei. Artinya, kecurigaan Su
Yeol dan Hui Gyeom sedari awal sudah benar.
Yang diincar sedang bersama bos Yong
membahas Gye Sik. Andrei kurang setuju jika mereka bekerja sama dengan Gye Sik
yang sangat mudah berkhianat. Gye Sik mampu membunuh rekannya sendiri. Apa bisa
mereka mempercayainya? Bos Yong sedari awal tidak pernah mempercayai Gye Sik. Dia
mempertahankannya, bukan karena rasa percaya tapi karena membutuhkannya.
Hari ini, Su Yeol and team mulai
mencari keberadaan Andrei. Mereka dibagi menjadi tiga team. Jae Seon bersama Kyung
Tae, Hui Gyeom seorang diri dan Su Yeol bersama K, partner halu-nya. K menjadi
lebih sering muncul di sisi Su Yeol soalnya dia antusias mau bertemu Hui Gyeom.
Nasib mujur (atau malah nasib sial?) Su Yeol tanpa sengaja melihat anak buah
Andrei yang pernah dilihatnya saat bersama tn. Do di sebuah truk yang mengemudi
menuju sebuah gudang. Tanpa pikir panjang, Su Yeol langsung mengikutinya. Dan benar
saja, Andrei ada di sana.
Tempat itu sangat dijaga ketat. Su
Yeol kesulitan untuk kabur dari sana dengan mobilnya dan terpaksa, K
menyarankannya untuk bersembunyi di sebuah mobil container kecil yang terbuka.
Su Yeol menolak soalnya masih trauma di kunciin waktu itu di dalam container
truk. Namun, tidak ada pilihan lain. Niatnya mau bersembunyi sebentar saja
sampai penjaga yang curiga selesai berkeliling. Mana di sangka, seorang pekerja
malah memasukkan barang ke truk dan menutup pintu. Ujung-ujungnya, dia
terkurung lagi di dalam truk tersebut.
Disisi lain, pencarian Hui Gyeom
membuatnya berakhir di sebuah café bernama ‘Eyes Candy’. Dia menunjukkan kartu
identitasnya dan meminta izin pada pekerja café untuk menunjukkan CCTV yang ada
di luar café, soalnya dia sedang melacak seorang tersangka penting. Si pekerja
dengan sopan menjawab kalau CCTV di bagian luar tidak berfungsi. Si pekerja
tampak berusaha menghindari Hui Gyeom. Buktinya saat Hui Gyeom menunjukkan foto
Andrei, dia hanya melihat sekilas dan langsung bilang tidak mengenalnya. Alasan
si pekerja bersikap demikian karena di café itu ada seorang tamu, bos Yong. Dia
adalah pemilik tempat tersebut.
Su Yeol dan K masih terkurung di dalam truk
yang penuh dengan kotak. Tentu saja, lama kelamaan mereka mulai merasa
kepanasan dan lelah karena tidak ada tempat untuk duduk. K juga malah mau buka
celana. Su Yeol jelas marah. Dimana-mana, kalau kepanasan, yang dibuka itu
baju, bukan celana!! Udah gitu, dia malah mau minum padahal Su Yeol udah bilang
dia kebelet pipis. Namanya juga K, mana mau dia dilarang.
Sialnya lagi, K menemukan sekotak
penuh air mineral. Meskipun ditahan sama Su Yeol, dia tetap saja maksa minum. Kaerna
perbuatannya itu, mau tidak mau, Su Yeol terpaksa pipis di dalam botol minum
yang baru saja dihabiskan K. Dan setelah penderitaan panjang itu, mobil
akhirnya berhenti dan pintu dibuka. Mumpung si kurir pergi, Su Yeol langsung
kabur. Eh, tidak disangka, K malah membongkar isi salah satu kotak. Kotak itu
berisi obat narkoba Pupil yang selama ini mereka cari. Yahooo!!! Mereka berhasil
menemukan sarangnya!
Tanpa membuang waktu, Su Yeol
langsung melaporkan hal ini adap teamnya dan melakukan penggerebekan ke pabrik
tersebut. Target pertama yang mereka incar adalah Andrei. Jae Sun yang pertama
kali menemukan Andrei yang berusaha kabur. Kekuatan Jae Sun berada di atas
Andrei dan berhasil melumpuhkannya. Sayangnya, Andrei main senjata. Dia menikam
perut Jae Sun menggunakan pisau kecil yang selalu dibawanya. Seolah belum puas,
dia sepertinya hendak membunuh Jae Sun, jika saja Su Yeol, Hui Gyeom dan Kyung
Tae tidak tiba.
Su Yeol amat sangat marah dan hendak
menghajar Andrei, tapi Andrei malah memilih membuang senjata dan mengangkat
diri. Dia membiarkan dirinya ditangkap. Jika demikian, Su Yeol tidak bisa
memukulinya.
Dia akhirnya dibawa ke kantor untuk
diinterogasi. Yang bertugas adalah Su Yeol sementara Kyung Tae mengawasi dari
ruang pengawas. Mau ditanya seperti apapun, Andrei memilih tutup mulut. Lebih nekatnya
lagi, dia mencoba bunuh diri dengan menarik tangannya yang diborgol sehingga
berdarah-darah. Panik, Su Yeol dan Kyung Tae langsung bergerak menahan kedua
tangannya.
Ditengah kepanikan tersebut, Gye Sik
datang. Dengan wajah tersenyum, dia memberitahu kalau Andrei sekarang menjadi
tanggung jawab team-nya. Ini juga berdasarkan perintah komisaris. Memang disayangkan
karena Su Yeol yang menangkap Andrei, tapi sebenarnya, Andrei telah menjadi
target mereka sejak lama. Su Yeol jelas ngamuk karena lagi-lagi usahanya
menjadi sia-sia. Untuk menambah luka, Gye Sik menyombongkan diri kalau Su Yeol
tidak akan bisa menankapnya lagi sekarang. Bukan hanya Su Yeol yang marah tapi
Hui Gyeom. Namun, apa yang bisa mereka lakukan sekarang?
Yang membuat mereka lebih kesal, demi
menangkap Andrei, Jae Sun sampai terluka. Dan kini, semua menjadi sia-sia.
Gye Sik baru saja merasa senang
sesaat, tapi dia sudah harus menghadapi bos Yong.
“Tunda pendistribusianmu dan
bersembunyilah,” perintah Gye Sik.
“Hei, mari kita berhitung. Menurutmu
kenapa aku membiarkanmu hidup padahal aku menderita kerugian besar karenamu? Melindungi
barang-barangku adalah tugasmu, bukan? Produkku dicuri dan aku bahkan harus
merelakan salah satu putraku, jadi, aku harus menagih bunga. Aku tahu kau
mengumpulkan simpanan pribadi. Kau harus membawa semuanya kepadaku agar kita
impas.”
“Simpanan pribadi? Apa maksudmu?”
tanya Gye Sik, kesal. “Maksudmu, barang yang disita? Kau memintaku merampok
gudang polisi untuk barang sitaan? Apa kau gila?”
“Ya. Kau tak tahu? Mulailah bekerja,” perintahnya.
Dasar bodoh! Bukannya insyaf dan
mengakui semuanya agar bisa terbebas dari jeratan bos Yong, Gye Sik memutuskan
untuk menuruti perintahnya. Dia mengajak Chan Gi untuk bekerja sama mencuri
narkoba sitaan yang disimpan di gudang polisi untuk diserahkan ada bos Yong,
demi uang. Chan Gi sudah kelihatan capek dan lelah dengan semua kejahatan yang
selama ini dilakukannya dan berusaha membujuk Gye Sik agar sekarang mereka
berhenti. Dia merasa kalau mereka sudah bertindak terlalu jauh. Gye Sik menolak
berhenti. Justru karena mereka sudah terlalu jauhlah maka mereka tidak boleh
berhenti.
--
Kyung Tae menjenguk Jae Sun di rumah
sakit. Sambil mengupaskan apel untuknya, Kyung Tae menetekan air mata. Dia sangat
sedih melihat Jae Sun terluka. Pas ketahuan sama Jae Sun, dia berbohong kalau
dia hanya pilek. Jae Sun mana percaya. Dia jadi teringat saat masih pemula, dia
juga menangis saat melihat Su Yeol ditikam oleh preman. Dan kalau mengingat
ejekan yang diterimanya saat menangis waktu itu, dia sangat kesal.
Untuk menunjukkan kalau dirinya
baik-baik saja, Jae Sun mulai melakukan angkat botol yang langsung dihentikan
sama Kyung Tae. Istri Jae Seon yang ada di sana sampai mengejek keduanya yang
sudah seperti pasangan. Istri Jae Seon sangat cantik dan baik. Saking baiknya,
Kyung Tae sampai berujar kalau dia terlalu baik untuk Jae Sun.
Istri Jae Sun juga akrab dan dekat
sama Su Yeol. Mereka adalah teman SMA. Makanya, dia nggak segan mengomeli Su
Yeol. Dia udah tahu resiko pekerjaan suaminya, jadi dia juga nggak begitu
memarahi Su Yeol, soalnya kan bukan kesalahan Su Yeol.
Jae Sun benar-benar ingin perhatian
dari Su Yeol. Pas Su Yeol muncul, dia langsung berakting sangat kesakitan dan
lemah hingga membuat Kyung Tae heran padahal dia tadi sangat baik-baik saja dan
kuat! Setelah berakting sangat kesakitan, Jae Sun baru bilang kalau dia mau
minjam uang 30juta won untuk deposit sewa rumah. Su Yeol bukannya nggak mau
meminjamkan, tapi dia beneran nggak punya uang. Makanya, dia merasa bersalah.
Eit, tapi Jae Sun memang hanya
berpura-pura. Dia hanya mau mencairkan suasana agar Su Yeol nggak begitu merasa
bersalah.
Ditengah perbincangan, Su Yeol mendapat
telepon dari Hui Gyeom. Hui Gyeom sedari tadi mengikuti keduanya dan mendapati
mereka pergi ke suatu tempat dengan mobil tidak terdaftar. Firasatnya mengatakan
ada hal buruk, makanya dia terus mengikuti. Dan benar saja, mobil mereka menuju
ke arah dimana gudang untuk barang sitaan berada. Su Yeol langsung bergegas ke
sana bersama Kyung Tae sembari memperingati Hui Gyeom untuk tidak masuk
sendirian ke sana.
Huft! Namanya juga keras kepala. Sudah
diperingati, Hui Gyeom tetap saja menerobos masuk karena tidak sabaran. Dia menghalangi
Gye Sik dan Chan Gi yang baru mau pergi setelah mengambil barang sitaan
narkoba. Sok berani, dia menodongkan pistol ke arah mobil mereka. Namun, saat Gye
Sik menjadikan Chan Gi sebagai sandera, dia langsung lemah. Chan Gi juga shock
karena Gye Sik mengkhianatinya.
Ckck. Untunglah Su Yeol dan Kyung Tae
tiba tepat waktu sebelum Gye Sik menembak Hui Gyeom. Sadar kalau posisinya
sekarang kurang menguntungkan, Gye Sik langsung kabur. Hui Gyeom sebenarnya
bisa saja menembak ban mobil Gye Sik agar dia nggak bisa kabur, tapi dia nggak
mampu melakukannya. Akhirnya, Su Yeol harus mengejarnya.
Kondisi jalanan yang ramai membuat Su
Yeol kehilangan jejak. Gye Sik juga nggak bisa putar baik dan memutuskan
merubah tempat pertemuan dengan bos Yong. Dia mengingatkan jika bos Yong
menginginkan ‘barang’nya, dia harus menyiapkan uang dan passpornya di tempat
yang ditentukannya. Sebuah gedung terbengkalai di Samgyeong-dong, Munyang
Metro. Itu adalah tempat dimana dia membunuh Min Su.
\Meski sudah kehilangan jejak, Su Yeol
masih nggak menyerah untuk mencari jejak mobilnya. Beruntungnya, Kyung Tae
melihat ada sebuah pembatas jalan yang terjatuh. Dan di sana ada tanda jalan
yang memberitahu kalau itu jalan ke Munyang Metro. Su Yeol langsung ingat kalau
itu tempat TKP Min Su. Langsung aja dia menuju ke sana berdasarkan feeling.
Gye Sik sudah tiba di sana dan
meminta agar uangnya di serahkan dulu, baru dia menyerahkan barang. Uang dan
barang sama-sama sudah diberikan. Anak buah bos Yong langsung melaporkannya. Dan
perintah selanjutnya bos Yong adalah bunuh Gye Sik. Gye Sik udah menduga hal
itu, makanya, dia sudah menyiapkan alkohol dibalik saku jasnya. Alkohol itu
disiramkannya ke tas berisi barang sitaan narkoba kemudian dibakarnya. Anak buah
bos Yong sontak sibuk memandamkan api sementara Gye Sik langsung kabur. Dia
nggak bisa kabur dengan mobilnya lagi, soalnya dibelakang sudah ada Su Yeol dan
beberapa mobil patroli.
Tidak ada pilihan lain, dia hanya
bisa kabur masuk ke dalam gudang terbengkalai untuk bersembunyi sekaligus
mencari celah membunuh Su Yeol. Saat Su Yeol sedang mencarinya, dia langsung
menembak dada Su Yeol. Su Yeol ternyata lebih pintar darinya. Atau lebih
tepatnya, lebih berhati-hati. Karena dia udah punya firasat, maka dia datang
dengan mengenakan rompi peluru.
Perkelahian tidak terelakkan. Su Yeol
yang udah amat muak sama Gye Sik, memukuli wajahnya berulang kali hingga babak
belur. Padahal kondisinya sudah seperti itu, tapi Gye Sik tetap tidak berniat
menyerah dan terus melawan. Aksi perlawanannya baru berhenti saat seseorang
menembaknya. Hui Gyeom!
Tembakan itu membuat Gye Sik
kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke belakang. Dia bisa saja mati jika Su
Yeol tidak menahannya. Jadi, Gye Sik itu terjatuh sambil memegang tas berisi
uang dan Su Yeol berhasil menahan ujung tas. Namanya juga tas, kalau ditarik,
tentu akan koyak dan isinya berhamburan keluar. Di saat hampir mati itu, yang
dipikirkan oleh Gye Sik malah uangnya yang jatuh berhamburan. Hui Gyeom juga
ikut membantu menahan tangannya dan berusaha menariknya ke atas. Su Yeol nggak
habis pikir melihat ketakutan Gye Sik. Gye Sik nggak tahu terjatuh dan mati,
tapi takut uangnya hilang!
“Jadi, karena ini? Hanya untuk ini? Kau membunuh semua rekanmu hanya untuk ini? Kau
bahkan tak pantas disebut manusia!!” teriak Su Yeol, marah.
Dan setelah semua jerih payah mereka,
mereka berhasil menyelamatkan sekaligus menangkap Gye Sik.
Di saat seperti itu, K baru muncul.
Su Yeol langsung meluapkan emosinya karena sudah ditinggalkan.
“Aku di sini sejak tadi,” ujar K.
“Dimana?”
“Tepat di sisimu. Lihat dirimu, Su
Yeol. Kau bisa menangani hal-hal ini dengan baik sekarang,” jawabnya, sembari
tersenyum bangga.