Sinopsis K-Drama
: Bad and Crazy Episode 11 part 1
SEMUA KARAKTER, TEMPAT, GRUP, PERISTIWA DAN ORGANISASI
ADALAH FIKTIF
Ju
Hyeok menyuruh Young Joo untuk cepat menusuknya. Saat Young Joo menolak, Ju
Hyeok mulai mencuci otaknya menyuruhnya melakukannya jika ingin bebas
selamanya. Apa dia mau kembali ke rumah sakit dan dikurung sama seperti saat
tinggal bersama ayahnya? Ucapannya menjadi trigger
bagi Young Joo. Dia nggak mau lagi hidup terkurung dan tanpa ragu menusuk
Ju Hyeok.
Jeong
Hun yang melihatnya dari balik pintu, terkesiap kaget, sementara Ju Hyeok malah
tersenyum puas.
Karena
sekarang Su Yeol sudah tahu siapa sebenarnya Yun Ho, dia menjadi lebih
bersemangat. Dia akan membuktikan kalau Yun Ho adalah pembunuh psikopat.
Caranya, dengan membiarkan Ju Hyeok menyeretnya ke dalam penderitaan.
--
Bos
Yong benar-benar sangat peduli pada Andrei. Dia menganggap Andrei lebih
daripada anak buahnya. Buktinya, meskipun dia sekarang adalah buronan, bukannya
kabur, dia malah pergi ke rumah sakit untuk mencuri mayat Andrei dari ruang
autopsy. Dia juga membelikan peti mati untuk Andrei dan melakukan kremasi
sendiri untuknya.
= Episode 11 =
Sekarang, Su Yeol dan K kan sudah sama-sama
tahu mengenai Ju Hyeok yang adalah Yun Ho. Dan Su Yeol juga tahu kalau Ju Hyeok
dari awal sadar kalau dia kepribadian ganda, makanya, dia mengaku pada Ju
Hyeok. Nah, untuk menggali lebih dalam mengenai Ju Hyeok, mereka akan
memanfaatkan sesi terapi. Kalau diterapi, K kan harus muncul tuh, makanya Su
Yeol berulang kali menekankan pada K jangan sampai Ju Hyeok tahu kalau mereka
sudah tau dia adalah Yun Ho
Masalahnya,
K adalah tipe yang emosional. Udah dibilangin begitu, K tetap saja menyebut Sin
Ju Hyeok dengan panggilan Jeong Yun Ho. dia juga sangat ingin membunuh Ju
Hyeok.
Su
Yeol sampai capek dan pasrah. Entah gimana nasib sesi terapi mereka.
Terapi
dimulai,
Seperti
biasa, Ju Hyeok merekam sesi terapi mereka. Dia mulai mengajukan pertanyaan,
kapan pertama kali dia mulai melihat K? Secara jujur Su Yeol menjawab kalau dia
melihat K pertama kali saat Jeong Yun Ho membunuh ayahnya. Dan setelah itu, dia
kabur. Saat itu, dia tidak tahu keberadaan K.
“Intinya,
setelah hari itu, kau bebas dari penyiksaan Jeong Yun Ho dan ayahmu berkat K,”
simpulkan Ju Hyeok. “Omong-omong, apa K di sini bersamamu? Jika kau tidak
keberatan, boleh aku bicara dengan K dahulu hari ini?”
Su
Yeol setuju, mau tidak mau. Seperti yang sudah diduga, K bersikap sangat
agresif dan emosional. Saat menghadapi K, Ju Hyeok tidak menutupi identitasnya.
Dia terang-terangan memberitahu kalau dia adalah Yun Ho. Dia bahkan menyamakan
dirinya dengan K yang sama-sama ingin melindungi Jae Hui (Su Yeol). Dia bicara
seolah-olah, K sama sepertinya, ingin membunuh ayah Jae Hui agar Jae Hui bisa
bebas.
Ucapannya
membuat K tidak bisa menahan diri dan hendak memukulinya. Beruntungnya, Su Yeol
langsung mengambil alih kembali tubuhnya dan menanyakan maksud ucapan Ju Hyeok.
Dengan tenang, Ju Hyeok menjawab kalau dia hanya mau memeriksa reaksi K
terhadap Yun Ho. Agar K menghilang, mereka harus mengatasi trauma Su Yeol
terkait Yun Ho.
Setelah
itu, Ju Hyeok memberikan penilaian mengenai K yang sangat agresif dan juga
kasar.
“Omong-omong
Pak Ryu, apa kau sudah memeriksa apa ayahmu sungguh tewas sebelum kabur malam
itu? Kau meninggalkan ayahmu terkapar di lantai. Kau kabur hanya meninggalkan K
dan Jeong Yun Ho. Jika K sekasar ini, kau yakin Jeong Yun Ho yang membunuh
ayahmu? Bukan K?” tanya Ju Hyeok.
Hampir
saja dia babak belur di hajar sama K kalau Su Yeol nggak menghalagi. Pas udah
keluar dari sana, Su Yeol langsung memarahi K habis-habisan. Dia kan udah
bilang jangan terpancing. Dan juga, dia tahu kalau K tidak membunuh ayahnya,
jadi jangan berikan yang diinginkan Yu Ho. Saat dia mencoba memprovokasi,
tetaplah tenang. K mengerti. Tapi, Ju Hyeok kan merekam sesi terapi mereka.
Tadi dia sedikit marah, apa tidak apa-apa?
Su
Yeol baru tersadar. Ah, Ju Hyeok pasti mempunyai berkas terapi. Bisa saja di
sana ada petunjuk penting tindak kejahatannya selama ini.
Tidak
ulur waktu, di tengah malam, mereka langsung masuk ke ruangan Ju Hyeok dengan
menyamar menggunakan baju SMA. Sayang
sekali, yang masuk ke sana bukan hanya mereka. Tapi juga dua orang remaja SMA
yang mau mengambil kembali rokok yang Ju Hyeok sita. Malah mereka yang
menemukan brangkas Ju Hyeok. Wkwk.
Ya
udah, sok bijak, Su Yeol langsung menghentikan dan memerintahkan mereka
mengembalikan brangkas tersebut. Kedua remaja itu mana mau. Toh, mereka
sama-sama masuk ke sana. Mereka bahkan mengira Su Yeol juga mau mengambil
rokoknya yang disita. Entah bodoh atau gimana, kedua remaja itu benar-benar
mengira Su Yeol anak SMA tapi berwajah tua karna kebanyakan merokok. Pft!
Daripada
capek membujuk, Su Yeol akhirnya menggunakan uangnya. Dia menyuap mereka untuk
mengembalikan brangkas tersebut. Berhasil!
Isi
brangkas itu adalah berbagai rekaman saat Ju Hyeok melakukan sesi terapi pada
remaja-remaja yang mengalami kekerasan. Sesi terapi yang paling baru adalah
seri terapi Jeong Hun. Dia dan rekannya sama – sama menonton rekamannya. Di
rekaman itu, tidak terlihat kalau Ju Hyeok menyuruh Jeong Hun membunuh.
Soalnya, Ju Hyeok mengatakannya dengan kata-kata tersirat seperti ‘menyelamatkan’
dan ‘kebebasan’. Itu caranya memprovokasi mereka.
Makanya,
video itu tidak akan cukup menjadi alat bukti untuk menangkap Ju Hyeok. Sulit
mendakwanya dengan tuduhan manipulasi psikologis. Jika mereka bisa membuktikan
Ju Hyeok memakai narkoba, itu akan membuat posisi mereka lebih diuntungkan.
Mereka juga bisa mendakwanya karena sudah membunuh Andrei.
Dan
target utama mereka sekarang adalah bos Yong.
Namun,
yang tidak diduga sama Su Yeol adalah : Ju Hyeok sudah tahu kalau Su Yeol
mengenalinya. Dia tahu saat menonton ulang sesi terapi mereka dan tatapan mata
Su Yeol terlihat berbeda.
Karena
itu, dia mengirim surat pada tn. Seong. tn. Seong kelihatan sangat trauma saat
menerima surat yang pengirimnya adalah Jeong Yun Ho.
--
Su
Yeol sekarang ada di rumah sakit usah mendapat telepon yang memberitahu kalau
mayat Andrei di curi. Untungnya, Andrei sudah selesai di autopsy. Dari hasil
autopsy, di simpulkan kalau Andrei meninggal karena adanya narkotika dalam
dosis mematikan disuntikkan ke tubuhnya. Kemudian dia ditikam sampai mati dari
belakang. Dari senjata yang ada, sidik jari yang terdapat di senjatanya adalah
milik dari pria yang ditemukan mati bersama Andrei.
Pria
tersebut mati dengan luka sayat di leher. Sepertinya, dia dibunuh menggunakan
pisau lipat. Tapi, senjatanya tidak ditemukan di TKP. Su Yeol langsung
menyimpulkan kalau ada 3 orang saat itu
di TKP.
Hui
Gyeom juga sudah berhasil melacak bos Yong. Bos Yong diketahui menyuap pemilik
krematorium hewan agar dapat mengkremasi Andrei. Dia pasti ingin memberikan
pemakaman yang layak untuk Andrei. Su Yeol menduga kalau Bos Yong pasti sudah
kabur dengan membawa abu Andrei. Hui Gyeom tidak setuju. Dia yakin kalau bos
Yong akan membalas dendam dan mungkin sedang mencari Ju Hyeok.
Baru
juga selesai teleponan dengan Hui Gyeom, Su Yeol mendapat telepon dari tn. Nam
yang memberitahu kalau tn. Seong tidak datang menemuinya dan tidak bisa
dihubungi. Takut kalau terjadi sesuatu, Su Yeol pergi ke tempat tn. Seong. Dan
benar saja, tn. Seong mencoba bunuh diri dengan mengonsumsi banyak pil. Di
hadapannya ada surat dari Yun Ho yang isinya : “Pak Seong Bok Jun. kau masih percaya bisa mengubah hidupmu? Sampai kapan
kau harus terus menderita? Bukankah lebih baik jika kau mengakhiri penderitaan
ini?”
Untunglah
tn. Seong ditemukan lebih cepat, jadi nyawanya berhasil di selamatkan. Walau
begitu, tn. Seong tidak merasa berterimakasih. Dia merasa percuma saja menuntut
sidang ulang karena kasusnya sudah kadarluarsa dan Yun Ho tidak aka dihukum
atas perbuatannya.
“Jika
kubilang aku juga salah satu korban Jeong Yun Ho, akankah kau memercayaiku? Kau
tahu takkan pernah melakukan hal itu, tapi terus merasa kau mungkin telah melakukan
sesuatu yang mengerikan. Kau merasa gila karena terus mencurigai dirimu. Aku
sangat memahami perasaan itu. Bahkan kini, aku sering merasa kewalahan dan
gelisah.”
“Kalau
begitu, kau pasti mengerti perasaanku sekarang. Aku ingin melepaskan semuanya dan
beristirahat.”
“Kau
bisa melarikan diri kapan saja. Tapi ini mungkin kesempatan terakhir kita untuk
menangkap Jeong Yun Ho. Ya, batas waktu penuntutan sudah kedaluwarsa. Tapi kau
masih bisa membersihkan namamu dan kami akan mengungkap semua kejahatan Jeong
Yun Ho yang lain. Kita hampir selesai, jadi, tunggulah sebentar lagi.”
Dengan
menahan marah, Su Yeol pergi menemui Ju Hyeok, berpura-pura mau konsultasi
dengan menunjukkan surat Yun Ho. Tidak di duga, Ju Hyeon mengaku kalau dia
mengenai tn. Seong. Mereka pernah bertemu beberapa kali saat menjadi
sukarelawan di beberapa organisasi.
“Pak
Seong Bok Jun dipenjara selama 22 tahun menggantikan Jeong Yun Ho, atas
pembunuhan yang tak pernah dia lakukan. Lalu percobaan bunuh dirinya hari
ini...”
“Apa
itu berkaitan dengan Jeong Yun Ho?”
“Jadi,
kau sudah dengar?”
“Jeong
Yun Ho. Sepertinya dia sangat benci saat hal tidak berjalan sesuai rencananya. Aku
bisa melihat dia ingin Pak Seong tetap menjadi pembunuh yang membunuh ayahnya, apa
pun yang terjadi.”
“Karena
itukah dia mendorongnya untuk bunuh diri? Dia juga akan begitu kepadaku, 'kan? Menuntunku
ke arah yang dia inginkan.”
“Tapi
aku yakin kau bisa mengatasinya. Seperti selama ini.”
“Ini
sulit bagiku. Aku akan kembali lain kali.”
“Kau
tahu, kemarin... Kurasa seseorang menyelinap ke ruanganku dan mengambil
barang-barangku. Tapi jangan khawatir. Lagi pula, mereka tidak bisa melakukan
apa pun hanya dengan itu,” ujar Ju Hyeok, tersirat.
Mereka
sudah saling tahu satu sama lain, tapi masih berbincang tanpa membuka identitas.
Su Yeol sok menanyakan pendapat Ju Hyeok, mengenai apa yang diinginkan Yun Ho
darinya. Kenapa dia ingin tahu tentang K? Dan kapan permainan ini akan
berakhir.
Ju
Hyeok tersenyum dan berujar kalau ini sangat menarik. Sepertinya mereka akan
mulai lagi. Su Yeol membalas dengan senyuman kalau dia mulai bosan dengan
permainan Yun Ho. Dia harus mengakhirinya sekarang.
--
Seperti
yang sudah di duga sebelumnya, Bos Yong masih belum meninggalkan Korea. Dia
sudah menunggu Su Yeol sedari tadi untuk lengah dengan menunggu di jok belakang
mobil. Dan begitu moment yang pas, dia langsung mencekiknya. Dia sudah tau
kalau Su Yeol adalah polisi yang menangkap Kim Gye Sik, makanya dia mau tahu
siapa orang yang diincarnya. Orang yang diincar oleh Su Yeol adalah orang yang
membunuh Andrei.
Ternyata,
bos Yong sempat merekam saat Andrei meneleponnya. Dan di sana juga terekam
suara Yun Ho. Dia yakin kalau Su Yeol tahu suara siapa itu. Su Yeol tentu saja
melawan dan membuat mobil berguncang. Bodohnya, Dong Yeol lewat dan salah paham
mengira Su Yeol sedang indihoi di dalam sana.
Makanya,
dia diam saja di depan sambil menggerutu kalau Su Yeol memalukan karena
melakukannya di lingkungan rumah. Dia malah berjaga di depan mobil, memastikan
tidak ada yang lewat. Akibatnya, saat bos Yong mau kabur, dia malah menjadikan
Dong Yeol sebagai sandera supaya Su Yeol memberitahunya mengenai Yun Ho. Dong
Yeol ketakutan dan menyuruh Su Yeol untuk minta maaf saja sama bos Yong. Merasa
kalau tidak ada gunanya menyandera Dong Yeol karena Su Yeol tetap saja diam,
bos Yong memutuskan kabur.
Su
Yeol tidak membiarkannya dan mengejarnya. Dia membujuk bos Yong agar mau
bekerja sama dengannya menangkap pembunuh Andrei. Dan bujukannya berhasil.
Setelah melewati sesi interogasi dan mendapatkan bukti suara Jeong Yun Ho, Su
Yeol menemui Kep. Gwak untuk meminta surat perintah penangkapan terhadap Sin Ju
Hyeok.
Kep.
Gwak mana mau memberikannya. Bagaimana bisa mereka mempercayai ucapan seorang
pengedar? Dan yang mau ditangkap adalah terapis yang bekerja sama dengan
kepolisian mereka pula untuk merehebalitasi penjahat remaja. Lagipula, bukti
rekaman suara itu bukanlah bukti kuat. Mudah untuk dimanipulasi.
“Jadi,
hanya karena itu? Itukah alasanmu melarangku menangkap Sin Ju Hyeok? Dia
menyakiti anak-anak. Dia membunuh mereka! Kau hanya akan duduk dan diam saja?”
“Aku
tak pernah bilang kita harus diam saja! Tangkap dia! Kumpulkan lebih banyak
bukti secepat mungkin!” marah Kep. Gwak.
“Kenapa
kau harus bicara bertele-tele?”
“Kau
menganggapku apa? Segera ajukan permohonan surat perintah!”
“Sudah
kuduga aku bisa mengandalkanmu, Calon Komisaris,” puji Su Yeol.
--
Yang
sama sekali nggak diduga dan di prediksi oleh Su Yeol adalah Ju Hyeok sudah
mengincar titik lemahnya. Ibu Ju Hyeok kan mengalami alzhemeir, jadi dia rutin
ke rumah sakit untuk pengobatan. Di sana, dia bertemu dengan Ju Hyeok yang
memberikannya konsultasi. Sikap ramah Ju Hyeok membuat Ibu mudah percaya
padanya.
Padahal,
semua sudah berjalan lancar. Mereka sudah bisa menangkap Ju Hyeok karna surat
perintah sudah turun. Tapi, di detik terakhir sebelum penangkapan, Su Yeol
mendapat telepon dari tn. Seong yang bilang kalau dia sudah tahu siapa Jeong
Yun Ho. Merasa akan menemukan bukti lebih, Su Yeol pergi menemuinya.
tn.
Seong ada di gudang kosong. Pandangannya kelihatan kosong. Dia membawa pisau di
tangannya. Dia hendak membunuh Su Yeol karena mengira Su Yeol adalah Jeong Yun
Ho. Meskipun Su Yeol sudah bilang kalau dia bukan Yun Ho, tapi tn. Seong tidak
percaya padanya.
“Terapisku
sudah memberitahu semuanya. Terapisku!!” teriaknya.
“Terapismu?
Sin Ju Hyeok?”
Benar,
tn. Seong menerima terapi dari Ju Hyeok. Dan Ju Hyeok membohonginya kalau Su
Yeol adalah Jeong Yun Ho. Dia jauh lebih mempercayai Ju Hyeok dibandingkan Su
Yeol. Walau sudah diberitahu kalau Ju Hyeok adalah Yun Ho, dia tetap tidak
percaya dan terus mencekik Su Yeol.
Dia
baru berhenti melakukannya saat melihat kedatangan Ju Hyeok. Sayang sekali,
kepercayaannya harus dikhianati. Ju Hyeok membunuhnya dengan cara yang sama
saat membunuh anak buahnya. Menggorok lehernya dengan pisau lipat yang
disembunyikan dibalik sakunya. Dalam sekejap. tn. Seong tewas.
Kemarahan
Su Yeol meledak. K mengambil alih tubuhnya dan mulai menghajar Ju Hyeok. Tidak
ada rasa takut sama sekali, malah dia tertawa. Emosi K semakin meluap. Dia
mengambil senjata pisau Ju Hyeok dan mau membunuhnya, tapi Su Yeol langsung
menghalangi.