Original Network : Channel 7
Hari pertama
Chuen masuk bersekolah. Tiga dari empat orang yang menghampiri Chuen, mereka
bertiga menyambut kedatangan Chuen dengan sangat ramah serta baik dan lalu
mereka bertiga saling mengenalkan diri dengan senyuman. Tapi satu orang lagi,
dia hanya diam dengan ekspresi cemberut saja, dia tidak menyambut kedatangan
Chuen sebagai murid baru disekolah ini. Dan dia merupakan salah satu teman
setia Kade.
Dua teman
setia Kade datang berkunjung ke rumah Kade, salah satunya adalah orang yang
barusan bertemu dengan Chuen di sekolah, dia melaporkan tentang Chuen. Kemudian
seperti biasa, Kade serta Yupa menjelek- jelekkan Chuen dan mengata- ngatai hal
yang buruk tentang Chuen. Seperti Chuen anak kampung.
“Dia
dibesarkan di kampung?” kata teman 1, dengan sikap merendahkan.
“Ya ampun!
Dia begitu berani memperkenalkan nama terakhirnya adalah Chawal Na Ayuddhaya.
Ck, menjijikkan,” komentar teman 2.
Kemudian
Kade, Yupa, Teman 1, dan Teman 2. Mereka berempat datang menghampiri Chuen yang
sedang belajar di dekat kolam berenang. Mereka datang untuk membully Chuen.
Kade melemparkan makanan ke lantai dan menyuruh Chuen untuk memakannya. Dan
yang lainnya menatap Chuen dengan tatapan merendahkan. Sayangnya, Chuen tidak
mudah di bully sama sekali.
“Aku
bangsawan juga,” kata Chuen sambil menunjukkan kalung Chawal yang dikenakannya.
“Lihat, ini kalung keluarga dengan nama terakhir Chawal,” pamernya.
Melihat itu,
Kade merasa emosi dan menyerang Chuen. Lalu Chuen pun mendorong Kade ke dalam
kolam berenang. Selanjutnya, Yupa, Teman 1, dan Teman 2, mereka juga di dorong ke dalam kolam berenang.
Dengan sikap
acuh, Chuen menatap mereka berempat. Lalu setelah puas, dia pergi.
Chuen datang
menemui Nanny Aon dan dengan sikap sangat santai dia memberitahu bahwa barusan
dia mendorong Kade serta teman- temannya ke dalam kolam. Dia melakukan ini karena
Kade membuang makanan ke lantai dan menyuruhnya untuk memakan itu.
“Haruskah
kamu mendorong dia?” tanya Nanny Aon, terkejut.
“Iya,” jawab
Chuen sambil tersenyum.
Lady Veena
memanggil Chuen. Lalu Chuen pun menceritakan kronologi kejadian dengan jujur.
Dan Pelayan Sa bersaksi bahwa semua yang Chuen katakan adalah benar. Sebab
awalnya, dia yang ingin mengantarkan makanan kepada Chuen, tapi Kade merebut
makanan tersebut.
“Tapi Chuen
tidak seharusnya mendorong Khun Kade ke dalam kolam,” komentar Lady Veena.
“Hanya aku
sendiri disana dan aku diserang. Mereka ingin mendorong ku ke dalam air duluan.
Jadi aku melawan,” jawab Chuen, membela diri. “Kamu bisa mendorongku, jika kamu
mau. Kecuali jangan buat aku untuk meminta maaf kepada mereka. Jika kamu ingin
aku keluar dari sekolah dan mengusir ku dari rumah ini, aku juga bersedia,”
jelas Chuen dengan sikap pasrah.
“Kamu sangat
membenci Khun Kade?” tanya Lady Veena, heran.
“Dia
membenciku. Dia selalu mencoba mengerjaiku,” jawab Chuen.
Awalnya Lady
Veena membiarkan Chuen tidak tinggal di asrama, karena Nanny Aon merindukan
Chuen. Tapi bila begini, Lady Veena merasa bahwa lebih baik bagi Chuen untuk
tinggal di asrama. Dan Chuen mengerti.
“Chuen,”
panggil Lady Veena. Dan Chuen mendekatinya. Lalu Lady Veena memeluk Chuen
dengan lembut. Dia seperti ini, karena dia teringat perkataan Mr. Niwat yang
mengatakan kalau wajah Chuen mirip dengan wanita yang di cintainya.
Malam hari.
Ton datang menemui Chuen dan menasehati Chuen agar jangan mudah emosi dan
jangan bertingkah seperti preman. Karena ketika Chuen disekolah, para guru
tidak mungkin akan sebaik sikap Lady Veena.
“Lalu kamu…?” tanya Chuen, ingin tahu. Dan Ton diam serta bersikap jaim.