Original Network :
Channel 7
Pagi
hari, Kade datang menghampiri Ton yang ada ditaman. Dia bercerita kepada Ton
bahwa kemarin malam, dia mengobrol berdua dengan Chuen. Dia mencoba berbicara
dengan baik, tapi Chuen malah bersikap acuh. Dan dia menebak, apakah ini karena
Chuen memiliki hubungan yang baik dengan Tor, serta segera lagi Chuen akan
secara resmi menjadi menantu keluarga Sarayut, jadi Chuen begitu padanya, yang
hanya seorang penyewa.
“Chuen
mengatakan itu padamu?” tanya Ton sambil mengerutkan keningnya.
“Iya.
Ketika waktunya tiba, dia akan sukses membalas dendam pada keluargaku. Atau
mungkin dia akan mengusirku keluar dari rumah ini,” kata Kade dengan sedih.
“Ayah
dan Bibi Lady bukan orang yang seperti itu. Selain itu, rumah sebelah yang
keluargamu tempatin, itu milik Bibi Lady. Bukan Ayah,” kata Ton, menenangkan
Kade.
Kade
kemudian berniat mengajak Ton untuk berkencan. Dan Ton menolak dengan alasan
bahwa dia sibuk. Tapi kemudian Ton berubah pikiran dan dia berkata bahwa lain
kali dia akan membawa Kade untuk menonton bersama, dan dia berjanji.
Mendengar
janji ini, Kade sangat senang sekali.
Sambil
tertawa, Kade pulang dan memberitahu Madam Kanda bahwa dia memiliki kabar baik
mengenai Ton, dan Madam Kanda tidak perlu bersusah payah membantunya untuk
bersama dengan Ton lagi. Mendengar kabar ini, Madam Kanda merasa senang untuk
Kade. Tapi dengan suara kecil, Yupa mengeluh dan mengejek Kade. Sayangnya,
suara kecilnya kedengaran oleh Madam Kanda serta Kade. Lalu Kade pun marah. Dan
Yupa langsung buru- buru berbicara dengan manis, dia menjelaskan bahwa dia
orang yang tahu berterima kasih, jadi
dia tidak akan mengkritik Kade. Kemudian, dia mengalihkan pembicaraan dengan
menyuruh Kade untuk lanjut bercerita.
Dengan
bersemangat, Kade pun melanjutkan ceritanya.
Kade
menceritakan bahwa dia berhasil membuat Ton berpisah dengan Chuen. Caranya, dia
memberitahu Ton kalau Chuen dan Tor saling mencintai. Mendengar itu, Yupa
langsung protes, karena sebelumnya Kade bilang kalau Ton adalah milik Kade dan
Tor adalah miliknya. Jadi kenapa sekarang Kade malah membantu Tor untuk bersatu
dengan Chuen, hanya demi mendapatkan Ton sendiri.
“Jangan
khawatir Yupa. Jika Chuen dan Khun Tor bersama, atau menikah, pada akhirnya aku
akan membuat mereka berpisah,” kata Madam Kanda, menenangkan Yupa. Padahal
sebenarnya, dia tidak terlalu peduli dengan Yupa, karena yang terpenting adalah
putrinya sendiri, Kade.
“Bagaimana
jika nanti mereka tidak berpisah?” tanya Yupa, cemas.
“Ini
berarti karma mu!” ejek Kade sambil tertawa.
“Jangan
pikirkan perkataan Kade, dia hanya bercanda. Aku akan membantumu nanti. Jangan
khawatir,” kata Madam Kanda. Dan Yupa diam.
Jab
memberitahu Pelayan Jan kalau dia berniat untuk pulang kampung selama beberapa
hari, karena dia mau mengumpulkan semua bawahannya untuk balas dendam pada
Songwut. Dan Pelayan Jan tidak terlalu peduli, yang penting Jab melapor
terlebih dahulu ke Madam Kanda, supaya jika terjadi sesuatu Madam Kanda tahu.
Jangan sampai terjadi masalah, baru kasih tahu, nanti Madam Kanda akan sangat
marah besar.
Jadi
akhirnya, Jab pun menemui Madam Kanda dan melapor. Dan Madam Kanda tidak peduli
Jab mau melakukan apa, yang penting jangan melibatkan dirinya dalam masalah.
Mengenai hal itu, Jab mengerti dan menjamin bahwa dia tidak akan pernah membawa
Madam Kanda ke dalam masalah.
“Satu
hal lagi, Bibi mu komplain tentang menunggu Chuen untuk menjadi menantu nya,”
kata Madam Kanda. Dan Pelayan Jan tertawa.
“Jika
aku mendapatkan dia, aku akan menggunakan dia siang dan malam untuk mengerjakan
pekerjaan rumah, Madam!” kata Pelayan Jan, bersemangat.
“Kamu
cepat urus itu. Jika kamu terlalu lambat, Songwut akan mengambil dia duluan.
Dan kamu tidak bisa menyesal nantinya,” perintah Madam Kanda, menyuruh Jab
untuk mengurus Chuen sesegera mungkin.
“Tenang.
Khun Chuen akan menjadi milikku,” kata Jab dengan percaya diri. Dan Madam Kanda
merasa puas padanya.
Pagi hari. Ketika Kanok bangun dan keluar dari rumah untuk mencari udara segar, dia melihat Jab. Dengan panik, dia masuk ke dalam rumah dan membangunkan kedua temannya yang masih tertidur. Lalu dia memberitahu mereka berdua agar pindah ke tempat yang lain, karena barusan dia lihat, supir keluarganya pindah ke rumah didepan mereka. Tapi kedua teman Kanok tidak setuju untuk pindah, karena sewa ditempat ini sudah yang paling murah.
“Jadi?”
tanya Kanok, cemas.
“Jika
mau pindah, ya sudah pindah. Tapi kita perlu cari rumah baru terlebih dahulu.”
Chuen
membereskan buku- buku diruang kerja Ton. Lalu Ton masuk ke dalam ruangan, dan
melihat dia, Chuen pun langsung pamit serta ingin pergi. Tapi Ton memegang tangan
Chuen dan menghentikannya.
“Kenapa
pergi?”
“Jadi
kamu bisa bekerja,” jawab Chuen.
“Jadi kenapa
kamu ke sini?”
“Paman
Lord memberitahuku untuk merapikan buku- buku,” jawab Chuen.
“Merapikan.
Itu tidak ada hubungannya dengan kerja ku.”
“Aku …
aku bisa melanjutkan merapikan buku- buku itu besok,” balas Chuen.
“Kenapa?”
tanya Ton sambil mengeratkan pegangannya, sehingga Chuen pun merasa sedikit
kesakitan. “Aku tanya kenapa?!!” tekannya.
“Jadi
kamu bisa merasa nyaman,” jawab Chuen. Lalu dia meminta Ton untuk melepaskan
tangannya. Tapi Ton tidak mau.
“Kenapa?!
Karena aku bukan Khun Tor?!” tanya Ton, kesal dan cemburu.
“Khun
Tor tidak ada hubungannya dengan ini!” balas Chuen, tidak mengerti.
Sebelum
Ton sempat mengatakan apa- apa, Kade datang. Lalu Ton pun terpaksa melepaskan
tangan Chuen. Dan Chuen langsung pamit serta pergi.
Lord
Pichai dan Lady Veena baru selesai berjalan- jalan disekitar rumah, lalu mereka
bertemu Ton dan Kade yang sedang bersama.
Dengan
perhatian, ketika bertemu, Ton menanyai, apakah Mr. Niwat sudah menemukan
Kanok. Dan mendengar itu, Kade langsung mengeluh, jika Kanok sampai kembali,
maka Madam Kanda akan mengirimkan Kanok ke penjara, karena Kanok telah mencuri
begitu banyak perhiasan milik Madam Kanda.
“Hey,
Kade!” tegur Lady Veena, agak tidak senang. Dan Kade pun langsung diam.
Lord
Pichai dan Lady Veena kemudian kembali ke dalam kamar. Sedangkan Kade dan Ton
lanjut berjalan- jalan disekitar rumah.
Bersikap
seperti tidak sengaja dan tidak bermaksud apapun, Kade bercerita kepada Ton
bahwa Tor sangat lucu sekali, karena Tor begitu protective terhadap Chuen.
Contohnya pada Nat saja, Tor bisa merasa cemburu. Dan Chuen tahu kalau Tor
mudah cemburuan, tapi Chuen malah semakin memanas- manasin Tor terkadang. Jika
itu dia, maka dia akan mengusir orang- orang yang mendekati nya jauh- jauh.
Jadi jenis cinta apa, antara Chuen dan Tor, jika mereka tidak saling
mempercayai. Lalu Tor juga sering membawa Chuen keluar dan pulang ke rumah
malam- malam.
Mendengar
semua itu, Ton merasa agak tidak nyaman.
“Aku
tidak mengerti, mengapa kamu memberitahuku ini,” kata Ton sambil menatap Kade
dengan serius.
“Aku…
aku minta maaf. Jika kamu tidak percaya, kamu bisa bertanya Nanny Aon atau Bibi
Lady,” kata Kade dengan sikap berpura- pura, agak takut- takut.
“Aku
tidak perlu bertanya siapapun, karena aku tidak suka mencampuri urusan orang
lain!” balas Ton. Lalu dia pergi. Dan Kade tersenyum dibelakangnya.
Ton
kembali ke dalam kamar, dan memikirkan perkataan Kade barusan. “Sejak kamu seperti itu, mengap kamu masih
bersikap polos, seperti kamu menyukaiku? Kamu sengaja ingin kami dua bersaudara
saling bertengkar demi balas dendam mu itu? Kamu begitu bersedia untuk
menggunakan dirimu sendiri hanya karena Lady Veena Chawal adalah Ibu tiri kami.
Sangat disayangkan, kecantikan dan kemanisan mu itu.”
Pagi
hari. Kade menceritakan tentang apa yang dia katakan kemarin kepada Ton. Dan
Madam Kanda merasa khawatir, bagaimana jika Ton benar- benar bertanya pada
Nanny Aon serta Lady Veena, jika begitu, maka Kade akan ketahuan berbohong. Namun
Kade sangat percaya diri, kalau Ton tidak akan bertanya kepada siapapun. Lagian
dia tidak berbohong, dia hanya bilang, Chuen dan Tor suka pulang malam, sisanya
tergantung imajinasi Ton saja.
“Putri
ku semakin pintar semakin hari,” puji Madam Kanda.
“Ma,
ketika Khun Tor kembali malam ini, bisa kamu beritahu aku? Aku akan memberitahu
Khun Tor untuk melamar Chuen,” kata Kade.
Mendengar
pembicaraan Madam Kanda serta Kade, Yupa datang mendekati mereka berdua. Dia
berkomentar, apakah mereka berdua tidak mempertimbangkan dirinya. Dan Madam
Kanda menjelaskan bahwa sekarang yang terpenting adalah Kade mendapatkan Ton
terlebih dahulu. Lalu baru mereka pikirkan rencana supaya Tor dan Chuen
bercerai.
“Bagaimana
jika mereka tidak bercerai?” keluh Yupa.
“Kemudian
kamu sial!” jawab Kade sambil tertawa.
“Jangan
khawatir Yupa. Chuen tidak akan tinggal selamanya dengan Khun Tor, karena dia
tidak cocok untuk Khun Tor maupun Khun Ton. Wajah sepertinya hanya cocok dengan
Songwut saja atau Jab,” jelas Madam Kanda, dengan sikap jahat.
Tapi
mendengar perkataan Madam Kanda, Yupa masih tidak tenang.
Chuen
diantarkan ke sekolah oleh Mr. Niwat. Sebenarnya Chuen tidak mau, tapi karena
Lady Veena, maka diapun setuju. Tapi kemudian, di tengah jalan dia menyuruh Mr.
Niwat untuk menghentikan mobil. Dan dengan sedih, Mr. Niwat memanggil Chuen,
putriku.
“Bisakah
kamu berhenti memanggil aku ‘putriku’? Aku bukan putrimu! Kita tidak
berhubungan!” kata Chuen dengan ketus.
Lalu
dengan terpaksa, Mr. Niwat pun menepi dan menghentikan mobil. Dan Chuen
langsung keluar dari dalam mobil.
Ketika
Chuen baru saja menghentikan satu becak, mobil Ton lewat. Dan didalam mobil
juga ada Kade. Ketika Ton melihat Chuen, dia menghentikan Chuen untuk tidak
menaiki becak, dan dia menarik Chuen ke dalam mobil. Lagian dia juga sekalian
mengantarkan Kade. Dengan terpaksa, Chuen pun masuk ke dalam mobil.
Sebenarnya,
Kade merasa agak tidak senang. Apalagi setelah Ton mengantarkannya, Ton
menyuruh Chuen yang duduk dibelakang untuk pindah ke depan.
Ketika Chuen sampai disekolah dengan diantarkan oleh Ton. Ying dan teman- teman langsung menggoda Chuen. Dan itu membuat Chuen jadi merasa agak malu.