Sinopsis Lakorn : Chuen Cheewa (2016) Episode 11 part 3

 

Original Network : Channel 7


Pagi hari, Kade datang menghampiri Ton yang ada ditaman. Dia bercerita kepada Ton bahwa kemarin malam, dia mengobrol berdua dengan Chuen. Dia mencoba berbicara dengan baik, tapi Chuen malah bersikap acuh. Dan dia menebak, apakah ini karena Chuen memiliki hubungan yang baik dengan Tor, serta segera lagi Chuen akan secara resmi menjadi menantu keluarga Sarayut, jadi Chuen begitu padanya, yang hanya seorang penyewa.

“Chuen mengatakan itu padamu?” tanya Ton sambil mengerutkan keningnya.

“Iya. Ketika waktunya tiba, dia akan sukses membalas dendam pada keluargaku. Atau mungkin dia akan mengusirku keluar dari rumah ini,” kata Kade dengan sedih.

“Ayah dan Bibi Lady bukan orang yang seperti itu. Selain itu, rumah sebelah yang keluargamu tempatin, itu milik Bibi Lady. Bukan Ayah,” kata Ton, menenangkan Kade.


Kade kemudian berniat mengajak Ton untuk berkencan. Dan Ton menolak dengan alasan bahwa dia sibuk. Tapi kemudian Ton berubah pikiran dan dia berkata bahwa lain kali dia akan membawa Kade untuk menonton bersama, dan dia berjanji.

Mendengar janji ini, Kade sangat senang sekali.


Sambil tertawa, Kade pulang dan memberitahu Madam Kanda bahwa dia memiliki kabar baik mengenai Ton, dan Madam Kanda tidak perlu bersusah payah membantunya untuk bersama dengan Ton lagi. Mendengar kabar ini, Madam Kanda merasa senang untuk Kade. Tapi dengan suara kecil, Yupa mengeluh dan mengejek Kade. Sayangnya, suara kecilnya kedengaran oleh Madam Kanda serta Kade. Lalu Kade pun marah. Dan Yupa langsung buru- buru berbicara dengan manis, dia menjelaskan bahwa dia orang yang tahu berterima kasih,  jadi dia tidak akan mengkritik Kade. Kemudian, dia mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh Kade untuk lanjut bercerita.

Dengan bersemangat, Kade pun melanjutkan ceritanya.


Kade menceritakan bahwa dia berhasil membuat Ton berpisah dengan Chuen. Caranya, dia memberitahu Ton kalau Chuen dan Tor saling mencintai. Mendengar itu, Yupa langsung protes, karena sebelumnya Kade bilang kalau Ton adalah milik Kade dan Tor adalah miliknya. Jadi kenapa sekarang Kade malah membantu Tor untuk bersatu dengan Chuen, hanya demi mendapatkan Ton sendiri.

“Jangan khawatir Yupa. Jika Chuen dan Khun Tor bersama, atau menikah, pada akhirnya aku akan membuat mereka berpisah,” kata Madam Kanda, menenangkan Yupa. Padahal sebenarnya, dia tidak terlalu peduli dengan Yupa, karena yang terpenting adalah putrinya sendiri, Kade.

“Bagaimana jika nanti mereka tidak berpisah?” tanya Yupa, cemas.

“Ini berarti karma mu!” ejek Kade sambil tertawa.

“Jangan pikirkan perkataan Kade, dia hanya bercanda. Aku akan membantumu nanti. Jangan khawatir,” kata Madam Kanda. Dan Yupa diam.

Jab memberitahu Pelayan Jan kalau dia berniat untuk pulang kampung selama beberapa hari, karena dia mau mengumpulkan semua bawahannya untuk balas dendam pada Songwut. Dan Pelayan Jan tidak terlalu peduli, yang penting Jab melapor terlebih dahulu ke Madam Kanda, supaya jika terjadi sesuatu Madam Kanda tahu. Jangan sampai terjadi masalah, baru kasih tahu, nanti Madam Kanda akan sangat marah besar.

Jadi akhirnya, Jab pun menemui Madam Kanda dan melapor. Dan Madam Kanda tidak peduli Jab mau melakukan apa, yang penting jangan melibatkan dirinya dalam masalah. Mengenai hal itu, Jab mengerti dan menjamin bahwa dia tidak akan pernah membawa Madam Kanda ke dalam masalah.

“Satu hal lagi, Bibi mu komplain tentang menunggu Chuen untuk menjadi menantu nya,” kata Madam Kanda. Dan Pelayan Jan tertawa.


“Jika aku mendapatkan dia, aku akan menggunakan dia siang dan malam untuk mengerjakan pekerjaan rumah, Madam!” kata Pelayan Jan, bersemangat.

“Kamu cepat urus itu. Jika kamu terlalu lambat, Songwut akan mengambil dia duluan. Dan kamu tidak bisa menyesal nantinya,” perintah Madam Kanda, menyuruh Jab untuk mengurus Chuen sesegera mungkin.

“Tenang. Khun Chuen akan menjadi milikku,” kata Jab dengan percaya diri. Dan Madam Kanda merasa puas padanya.


Pagi hari. Ketika Kanok bangun dan keluar dari rumah untuk mencari udara segar, dia melihat Jab. Dengan panik, dia masuk ke dalam rumah dan membangunkan kedua temannya yang masih tertidur. Lalu dia memberitahu mereka berdua agar pindah ke tempat yang lain, karena barusan dia lihat, supir keluarganya pindah ke rumah didepan mereka. Tapi kedua teman Kanok tidak setuju untuk pindah, karena sewa ditempat ini sudah yang paling murah.

“Jadi?” tanya Kanok, cemas.

“Jika mau pindah, ya sudah pindah. Tapi kita perlu cari rumah baru terlebih dahulu.”


Chuen membereskan buku- buku diruang kerja Ton. Lalu Ton masuk ke dalam ruangan, dan melihat dia, Chuen pun langsung pamit serta ingin pergi. Tapi Ton memegang tangan Chuen dan menghentikannya.

“Kenapa pergi?”

“Jadi kamu bisa bekerja,” jawab Chuen.

“Jadi kenapa kamu ke sini?”

“Paman Lord memberitahuku untuk merapikan buku- buku,” jawab Chuen.

“Merapikan. Itu tidak ada hubungannya dengan kerja ku.”

“Aku … aku bisa melanjutkan merapikan buku- buku itu besok,” balas Chuen.


“Kenapa?” tanya Ton sambil mengeratkan pegangannya, sehingga Chuen pun merasa sedikit kesakitan. “Aku tanya kenapa?!!” tekannya.

“Jadi kamu bisa merasa nyaman,” jawab Chuen. Lalu dia meminta Ton untuk melepaskan tangannya. Tapi Ton tidak mau.

“Kenapa?! Karena aku bukan Khun Tor?!” tanya Ton, kesal dan cemburu.

“Khun Tor tidak ada hubungannya dengan ini!” balas Chuen, tidak mengerti.

Sebelum Ton sempat mengatakan apa- apa, Kade datang. Lalu Ton pun terpaksa melepaskan tangan Chuen. Dan Chuen langsung pamit serta pergi.


Lord Pichai dan Lady Veena baru selesai berjalan- jalan disekitar rumah, lalu mereka bertemu Ton dan Kade yang sedang bersama.

Dengan perhatian, ketika bertemu, Ton menanyai, apakah Mr. Niwat sudah menemukan Kanok. Dan mendengar itu, Kade langsung mengeluh, jika Kanok sampai kembali, maka Madam Kanda akan mengirimkan Kanok ke penjara, karena Kanok telah mencuri begitu banyak perhiasan milik Madam Kanda.

“Hey, Kade!” tegur Lady Veena, agak tidak senang. Dan Kade pun langsung diam.

Lord Pichai dan Lady Veena kemudian kembali ke dalam kamar. Sedangkan Kade dan Ton lanjut berjalan- jalan disekitar rumah.


Bersikap seperti tidak sengaja dan tidak bermaksud apapun, Kade bercerita kepada Ton bahwa Tor sangat lucu sekali, karena Tor begitu protective terhadap Chuen. Contohnya pada Nat saja, Tor bisa merasa cemburu. Dan Chuen tahu kalau Tor mudah cemburuan, tapi Chuen malah semakin memanas- manasin Tor terkadang. Jika itu dia, maka dia akan mengusir orang- orang yang mendekati nya jauh- jauh. Jadi jenis cinta apa, antara Chuen dan Tor, jika mereka tidak saling mempercayai. Lalu Tor juga sering membawa Chuen keluar dan pulang ke rumah malam- malam.

Mendengar semua itu, Ton merasa agak tidak nyaman.


“Aku tidak mengerti, mengapa kamu memberitahuku ini,” kata Ton sambil menatap Kade dengan serius.

“Aku… aku minta maaf. Jika kamu tidak percaya, kamu bisa bertanya Nanny Aon atau Bibi Lady,” kata Kade dengan sikap berpura- pura, agak takut- takut.

“Aku tidak perlu bertanya siapapun, karena aku tidak suka mencampuri urusan orang lain!” balas Ton. Lalu dia pergi. Dan Kade tersenyum dibelakangnya.


Ton kembali ke dalam kamar, dan memikirkan perkataan Kade barusan. “Sejak kamu seperti itu, mengap kamu masih bersikap polos, seperti kamu menyukaiku? Kamu sengaja ingin kami dua bersaudara saling bertengkar demi balas dendam mu itu? Kamu begitu bersedia untuk menggunakan dirimu sendiri hanya karena Lady Veena Chawal adalah Ibu tiri kami. Sangat disayangkan, kecantikan dan kemanisan mu itu.”


Pagi hari. Kade menceritakan tentang apa yang dia katakan kemarin kepada Ton. Dan Madam Kanda merasa khawatir, bagaimana jika Ton benar- benar bertanya pada Nanny Aon serta Lady Veena, jika begitu, maka Kade akan ketahuan berbohong. Namun Kade sangat percaya diri, kalau Ton tidak akan bertanya kepada siapapun. Lagian dia tidak berbohong, dia hanya bilang, Chuen dan Tor suka pulang malam, sisanya tergantung imajinasi Ton saja.

“Putri ku semakin pintar semakin hari,” puji Madam Kanda.

“Ma, ketika Khun Tor kembali malam ini, bisa kamu beritahu aku? Aku akan memberitahu Khun Tor untuk melamar Chuen,” kata Kade.


Mendengar pembicaraan Madam Kanda serta Kade, Yupa datang mendekati mereka berdua. Dia berkomentar, apakah mereka berdua tidak mempertimbangkan dirinya. Dan Madam Kanda menjelaskan bahwa sekarang yang terpenting adalah Kade mendapatkan Ton terlebih dahulu. Lalu baru mereka pikirkan rencana supaya Tor dan Chuen bercerai.

“Bagaimana jika mereka tidak bercerai?” keluh Yupa.

“Kemudian kamu sial!” jawab Kade sambil tertawa.

“Jangan khawatir Yupa. Chuen tidak akan tinggal selamanya dengan Khun Tor, karena dia tidak cocok untuk Khun Tor maupun Khun Ton. Wajah sepertinya hanya cocok dengan Songwut saja atau Jab,” jelas Madam Kanda, dengan sikap jahat.

Tapi mendengar perkataan Madam Kanda, Yupa masih tidak tenang.


Chuen diantarkan ke sekolah oleh Mr. Niwat. Sebenarnya Chuen tidak mau, tapi karena Lady Veena, maka diapun setuju. Tapi kemudian, di tengah jalan dia menyuruh Mr. Niwat untuk menghentikan mobil. Dan dengan sedih, Mr. Niwat memanggil Chuen, putriku.

“Bisakah kamu berhenti memanggil aku ‘putriku’? Aku bukan putrimu! Kita tidak berhubungan!” kata Chuen dengan ketus.

Lalu dengan terpaksa, Mr. Niwat pun menepi dan menghentikan mobil. Dan Chuen langsung keluar dari dalam mobil.


Ketika Chuen baru saja menghentikan satu becak, mobil Ton lewat. Dan didalam mobil juga ada Kade. Ketika Ton melihat Chuen, dia menghentikan Chuen untuk tidak menaiki becak, dan dia menarik Chuen ke dalam mobil. Lagian dia juga sekalian mengantarkan Kade. Dengan terpaksa, Chuen pun masuk ke dalam mobil.


Sebenarnya, Kade merasa agak tidak senang. Apalagi setelah Ton mengantarkannya, Ton menyuruh Chuen yang duduk dibelakang untuk pindah ke depan.



Ketika Chuen sampai disekolah dengan diantarkan oleh Ton. Ying dan teman- teman langsung menggoda Chuen. Dan itu membuat Chuen jadi merasa agak malu.

Post a Comment

Previous Post Next Post