Original Network :
Channel 7
Ton
mencium bibir Chuen. Ketika Tor lewat dan memergoki hal itu, dia menarik Ton
supaya menjauh dari Chuen dan memukul Ton.
“Kamu
tidak menepati janjimu! Aku benci kamu!” teriak Tor, marah.
“Tapi
Khun Tor…” kata Ton, ingin menjelaskan.
“Jangan
buat alasan!” teriak Tor sambil menunjuk Ton.
Melihat
pertengkaran serta mendengar perkataan antara Ton dan Tor, Chuen merasa kalau
pasti ada sesuatu yang dia tidak ketahui. Dia merasa seperti dipermainkan dan
agak emosi karena hal tersebut. Lalu tanpa mengatakan apapun, diapun berjalan
pergi. Melihat itu, Ton serta Tor langsung memanggil nama Chuen secara
bersamaan.
“Jangan
ikuti aku!” tegas Chuen.
Chuen
datang ke kamar Nanny Aon dan menangis disana. Melihat itu, Nanny Aon merasa
cemas dan menanyai, siapa yang membuat Chuen menangis. Tapi Chuen hanya diam,
dan Nanny Aon pun tidak memaksa Chuen serta memeluknya dengan lembut.
Kade
pergi mencari Ton kemana- mana, sebab sebelumnya dia melihat Chuen ada membawa
Ton. Sedangkan Yupa, dia mencari- cari Tor, karena dia ingin bisa berduaan
dengan Tor. Tapi sayangnya, Kade serta Yupa tidak berhasil menemukan Ton,
malahan mereka mendengar kabar kalau Ton dan Tor barusan bertengkar, karena
merebutkan Chuen. Mendengar kabar itu, Kade dan Yupa merasa tertegun.
Songwut
dan temannya, mereka berdua memperhatikan pesta Ton dari jauh. Lalu setelah
memperhatikan sangat lama, akhirnya Songwut melihat Yupa. Dan dia merasa kalau
sekarang lah saatnya dia mengundang Yupa untuk berdansa.
Songwut
masuk ke dalam gedung pesta dengan percaya diri. “Izinkan aku untuk berdansa
denganmu, Khun Yupa,” kata nya dari belakang.
Mendengar
suara Songwut dibelakangnya, Yupa merasa terkejut. Lalu ketika dia berbalik dan
melihat kalau yang berbicara padanya adalah benaran Songwut, dia semakin
terkejut. Dengan gugup, Yupa memberitahu Kade bahwa dia ingin menemui kawannya
sebentar. Dan Kade pun mengiyakan serta pergi bersama Madam Kanda.
Setelah
Kade dan Madam Kanda serta yang lainnya telah pergi, Songwut memperhatikan
penampilan Yupa dengan seksama. Lalu dia memuji kalau Yupa sangat cantik hari
ini, dan sebelumnya dia ada melihat Yupa berdansa sama orang lain, sebenarnya
pada saat itu dia merasa agak cemburu. Tapi Yupa tidak peduli dan menyuruh
Songwut untuk pergi. Sayangnya, Songwut menolak untuk pergi, malahan dia mulai
memeras uang dari Yupa seperti biasa. Dan Yupa menolak. Lalu Songwut pun mulai
mengancam.
Jika
Yupa tidak mau memberikan uang, maka Songwut akan membongkar hubungan mereka.
Dan jika hubungan mereka terbongkar, dia tidak merasa masalah sama sekali, tapi
Yupa pasti akan dalam masalah. Mendengar ancaman ini, Yupa merasa panik dan
setuju untuk memberikan uang pada Songwut, tapi dia ingin Songwut melepaskan
tangannya terlebih dahulu.
Lady
Veena bingung, kenapa Tor tiba- tiba merasa tidak enak badan, dan Ton juga
begitu, bahkan Chuen pun, ntah kemana dia pergi. Jadi Lady Veena pun menemui
Ton untuk mencari tahu. Namun Ton tidak mau memberitahu apa- apa, dia hanya
mengatakan kalau dia beneran tidak enak badan dan mungkin Chuen ada bersama
dengan Nanny Aon.
“Apakah
Chuen merasa tidak enak badan juga?” gumam Lady Veena, sangat bingung, ada apa
sebenarnya sih.
Yupa
keluar dari dalam rumah dan menemui Songwut yang menunggu diluar. Dia
memberikan segepok uang kepada Songwut. Lalu setelah menerima uang tersebut,
Songwut dan si teman langsung pergi.
Setelah
pesta selesai, Yupa langsung menemui Madam Kanda dan memberitahu nya mengenai
Songwut yang barusan datang ke pesta dengan menyamar menjadi sebagai tamu.
Mengetahui ini, Madam Kanda merasa terkejut dan jadi agak khawatir.
“Jadi
sekarang apa?” tanya Madam Kanda.
“Pertama-
tama, Bibi harus mengembalikan uangku. Karena aku sudah memberikan seluruh
uangku padanya,” jawab Yupa sambil mengulurkan tangannya.
“Mengapa
kamu begitu bodoh, memberikan dia semuanya?!” omel Madam Kanda.
“Dia
meminta 10.000, jika aku tidak memberi dia, dia akan datang padamu. Aku
melindungimu, Bi,” balas Yupa, menunjukkan sikap perhatiannya.
Sebelum
Yupa dan Madam Kanda selesai berbicara, tiba- tiba Pelayan Jan dan Pelayan Juea
datang serta melapor bahwa Jab dipukuli. Mengetahui itu, Madam Kanda sudah bisa
menebak siapa pelakunya, jadi dia tidak mau hal ini dibesar- besarkan, dan dia
menyuruh Pelayan Jan untuk memberikan Jab minuman herbal saja.
Sampai
malam, Kanok masih belum juga nampak dirumah. Jadi Mr. Niwat berniat untuk
pergi mencarinya. Dan saat Madam Kanda tahu itu, dia merasa kesal, karena
ternyata Kanok sama sekali belum berubah seperti dulu, tapi Kanok hanya
berakting saja didepan mereka.
“Mengapa
dia menipu kita?” gumam Mr. Niwat, berpikir.
Tiba-
tiba Madam Kanda terpikir sesuatu. Dan saat dia masuk ke dalam kamar serta
memeriksa seluruh kotak perhiasannya, ternyata semua perhiasan nya menghilang.
Menyadari hal ini, Madam Kanda merasa sangat stress.
Didalam
kamar. Kade dengan kesal, berpikir- pikir, darimana Chuen mendapatkan gaun.
Kepadahal dia sudah mencuri gaun Chuen.
Pagi
hari. Dengan rasa bersalah, Ton datang menemui Tor. Dia berjanji bahwa kejadian
seperti semalam, tidak akan terjadi lagi. Namun Tor tidak percaya, dan dia
menanyai, apakah Ton juga menyukai Chuen. Dan Ton menjawab tidak, dia tidak
mencintai Chuen, dia hanya menyukai Chuen sebagai adik saja. Mendengar jawaban
itu, Tor merasa senang.
“Benarkah?”
tanya Tor, memastikan.
“Aku
akan menepati janjiku padamu,” jawab Ton. “Aku percaya, kalian berdua pasti
akan bahagia selama nya bersama,” jelasnya.
Mendengar
itu, Tor semakin merasa senang. Dan akhirnya diapun memaafkan Ton. Serta dia
memeluk Ton dengan penuh rasa syukur.
Dimeja
makan. Tidak biasanya Ton bersikap begitu perhatian kepada Kade, dia menanyai,
apakah Kade mau makan ini dan itu, lalu dia mengambilkan nya. Bahkan ternyata,
Ton juga mengetahui apa yang Kade sukai dan tidak sukai. Melihat itu, Chuen
merasa tidak nyaman.
“Aku
tahu kamu suka makan sayuran tumis, aku akan mengambilkannya untukmu,” kata Tor
dengan perhatian. Dia mengambilkan sayur untuk Chuen.
Dan
Chuen tidak menolak perhatian dari Tor. “Terima kasih.”
Namun
walaupun Chuen menerima perhatian dari Tor, tapi Lord Pichai menyadari kalau
Chuen tampak tidak berselera makan. Dan Chuen beralasan bahwa dari semalam,
perutnya terasa agak tidak enak, tapi dia pasti akan segera baikan. Lalu Chuen
pamit untuk berangkat ke sekolah. Dan Tor menawarkan diri untuk mengantarkan
Chuen. Dan Chuen tidak menolak serta mengucapkan terima kasih.
“Kemudian,
aku pamit dulu,” kata Chuen pada semuanya. Lalu dia pergi bersama dengan Tor.
Setelah
Chuen dan Tor pergi, Kade meminta Ton untuk mengantarkannya sekalian, ketika
Ton akan berangkat kerja. Dan Ton tidak menolak. Jelas saja, Kade sangat
senang.
Yupa
menerima telpon ejekan dari Songwut. Lalu dia memberitahu Madam Kanda. Songwut
mengejek mereka, karena kemarin Songwut berhasil masuk ke dalam kediaman
Sarayut tanpa di ketahui, dan bahkan Yupa serta yang lainnya tidak bisa
melakukan apapun. Mendengar itu, Madam Kanda memutuskan untuk membiarkan
Songwut lepas terlebih dahulu. Dan sekarang, Madam Kanda ingin mencari tahu,
darimana sih asal gaun yang semalam Chuen kenakan di pesta.
“Mungkin
dia punya dua gaun,” tebak Yupa, dengan acuh. Dia sebenarnya tidak peduli
tentang darimana asal gaun Chuen. Yang dia pedulikan adalah Songwut yang terus
menganggunya.
Seperti
biasa, si bodoh Pelayan Juea berbicara disaat yang tidak tepat. Dia mengatakan
kalau dia tahu darimana asal gaun Chuen. Tapi mendengar itu, Madam Kanda malah
kesal padanya, karena ini berarti, dari tadi Pelayan Juea menguping
pembicaraannya lagi.
Dengan
sikap polos, Pelayan Juea menjelaskan kalau dia tidak menguping, tapi kebetulan
dia mendengar saat Madam Kanda berbicara. Lalu dia memberitahu kalau gaun baru
Chuen, itu berasal dari Mr. Niwat. Mendengar ini, Madam Kanda malah menyalahkan
Pelayan Juea, kenapa Pelayan Juea tidak memberitahu dari beberapa hari
sebelumnya.Dan dengan jujur, Pelayan Juea menjawab bahwa dia tidak tahu, kalau
ini hal penting.
Kemudian
Madam Kanda pun menemui Mr. Niwat. Dia memarahi Mr. Niwat, karena Mr. Niwat
memberikan gaun kepada Chuen. Dan mendengar ini, Mr. Niwat balas balik memarahi
Madam Kanda, karena dia memberikan gaun pada Chuen, Madam Kanda langsung
mempertanyakannya, sedangkan saat Madam Kanda tahu kalau Kanok pergi dan dia
ingin mencari Kanok, Madam Kanda malah tidak peduli sama sekali. Dan Madam
Kanda membenarkan, dia tidak peduli pada Kanok, karena Kanok telah mencuri
perhiasannya. Lalu Madam Kanda juga mengatakan, kalau dirinya sudah cukup baik,
karena tidak melaporkan Kanok dan memasukkan Kanok ke penjara.
“Kamu
Ibu yang kejam, kamu tahu itu?” komentar Mr. Niwat. Lalu dia pergi.
Malam
hari. Chuen sedang bermain- main dengan Snow, lalu Ton dan Kade datang. Dengan
manja, Kade mengatakan bahwa dia ingin bermain dengan Snow. Dan Ton setuju,
lalu memanggil Snow. Tapi Snow malah menggonggong dengan keras, membuat Kade
merasa takut.
“Snow
tidak pernah tidak patuh, siapa yang mengajari dia ini?” tanya Ton.
“Hmm…
siapa lagi!” balas Kade, menatap Chuen.
“Snow,
ayok masuk ke dalam,” panggil Chuen, mengabaikan Ton dan Kade.
Banyak
orang yang mengkhawatirkan sangat Kanok, termasuk Lord Pichai dan Lady Veena.
Jadi mereka menghubungi dua teman Kanok, tapi ternyata kedua teman Kanok juga
menghilang ntah kemana.
“Kita
sudah melakukan sebisa kita. Jangan terlalu stress,” kata Lord Pichai,
menenangkan Lady Veena yang menangis karena memikirkan dimana Kanok. “Ketika
dia kehabisan uang, dia pasti akan kembali, “ katanya dengan yakin.
Kanok
yang dikhawatirkan oleh orang- orang. Ternyata dia dan kedua temannya menyewa
sebuah rumah dan tinggal disana untuk bersenang- senang. Dan tentu saja, uang
yang digunakan untuk membayar sewa adalah uang curian Kanok.
Ketika
Ton pergi berjalan- jalan sendirian ke tepi danau, dia berjumpa dengan Chuen
yang juga sedang sendirian, duduk di tepi danau. Lalu Ton pun langsung berbalik
untuk pergi dan menghindari Chuen. Tapi Chuen memanggil Ton untuk berhenti.
Chuen
bertanya, apakah Ton membencinya. Dan Ton menjawab tidak, tanpa berbalik untuk
menatapnya. Lalu Chuen pun berjalan mendekati Ton dan berdiri dihadapan Ton.
Dia berekspresi sedih, dan menanyai, kenapa sikap Ton tiba- tiba berubah,
kepadahal pada saat pesta semalam, Ton sangat baik padanya. Dan Ton menjawab
bahwa dia ngantuk, lalu dia pergi. Dan Chuen merasa tambah sedih, karena ini
jelas sekali kalau Ton ingin menghindarinya.
Ton
kembali ke kamar. Mengingat ekspresi sedih Chuen, Ton ikut merasa sedih dan
sakit. Tapi karena janjinya pada Tor, maka dia mengeraskan hatinya.
Ketika
Ton pergi, Kade datang menghampiri Chuen dan mengejek Chuen yang menangis. Kade
mengejek, apakah Chuen ingin jadi sama seperti Ibu Choi, yaitu menjadi Istri
Sirih. Lalu dengan senang, dia memberitahu Chuen kalau sebenarnya Ton itu hanya
menyanyangi Chuen sebagai adik saja, dan Ton juga sudah menyatakan cinta
padanya. Mendengar itu, air mata Chuen menetes lagi, tapi dia tidak mau
membiarkan Kade melihat kesedihannya dan merasa semakin senang, jadi diapun
beralasan bahwa dia ngantuk dan mau pergi tidur. Tapi Kade menghentikan Chuen.
“Maukah
kamu menjadi bridesmaid ku?” tanya Kade. Dan Chuen diam sambil mengepalkan
tangannya. Lalu dia pergi. Dan Kade tertawa keras.
Didalam
kamar. Chuen menangis, dia bertanya- tanya, jika Ton mencintai Kade, kenapa Ton
membuatnya salah paham. Lalu Chuen menatap foto Ibu Choi.
“Aku tidak boleh
lemah seperti Ibu. Kakek bilang, Ibu terlalu lemah, itulah mengapa Ibu kalah.
Aku tidak akan membiarkan cinta menghancurkan kekuatanku.”
Didalam kamar. Kade berguling- guling di tempat tidur dengan perasaan sangat berbahagia. Karena sekarang dia tidak saingan lagi.