Sinopsis Lakorn : Chuen Cheewa (2016) Episode 11 part 2

 

Original Network : Channel 7


Ton mencium bibir Chuen. Ketika Tor lewat dan memergoki hal itu, dia menarik Ton supaya menjauh dari Chuen dan memukul Ton.

“Kamu tidak menepati janjimu! Aku benci kamu!” teriak Tor, marah.

“Tapi Khun Tor…” kata Ton, ingin menjelaskan.

“Jangan buat alasan!” teriak Tor sambil menunjuk Ton.


Melihat pertengkaran serta mendengar perkataan antara Ton dan Tor, Chuen merasa kalau pasti ada sesuatu yang dia tidak ketahui. Dia merasa seperti dipermainkan dan agak emosi karena hal tersebut. Lalu tanpa mengatakan apapun, diapun berjalan pergi. Melihat itu, Ton serta Tor langsung memanggil nama Chuen secara bersamaan.

“Jangan ikuti aku!” tegas Chuen.


Chuen datang ke kamar Nanny Aon dan menangis disana. Melihat itu, Nanny Aon merasa cemas dan menanyai, siapa yang membuat Chuen menangis. Tapi Chuen hanya diam, dan Nanny Aon pun tidak memaksa Chuen serta memeluknya dengan lembut.


Kade pergi mencari Ton kemana- mana, sebab sebelumnya dia melihat Chuen ada membawa Ton. Sedangkan Yupa, dia mencari- cari Tor, karena dia ingin bisa berduaan dengan Tor. Tapi sayangnya, Kade serta Yupa tidak berhasil menemukan Ton, malahan mereka mendengar kabar kalau Ton dan Tor barusan bertengkar, karena merebutkan Chuen. Mendengar kabar itu, Kade dan Yupa merasa tertegun.


Songwut dan temannya, mereka berdua memperhatikan pesta Ton dari jauh. Lalu setelah memperhatikan sangat lama, akhirnya Songwut melihat Yupa. Dan dia merasa kalau sekarang lah saatnya dia mengundang Yupa untuk berdansa.

Songwut masuk ke dalam gedung pesta dengan percaya diri. “Izinkan aku untuk berdansa denganmu, Khun Yupa,” kata nya dari belakang.


Mendengar suara Songwut dibelakangnya, Yupa merasa terkejut. Lalu ketika dia berbalik dan melihat kalau yang berbicara padanya adalah benaran Songwut, dia semakin terkejut. Dengan gugup, Yupa memberitahu Kade bahwa dia ingin menemui kawannya sebentar. Dan Kade pun mengiyakan serta pergi bersama Madam Kanda.

Setelah Kade dan Madam Kanda serta yang lainnya telah pergi, Songwut memperhatikan penampilan Yupa dengan seksama. Lalu dia memuji kalau Yupa sangat cantik hari ini, dan sebelumnya dia ada melihat Yupa berdansa sama orang lain, sebenarnya pada saat itu dia merasa agak cemburu. Tapi Yupa tidak peduli dan menyuruh Songwut untuk pergi. Sayangnya, Songwut menolak untuk pergi, malahan dia mulai memeras uang dari Yupa seperti biasa. Dan Yupa menolak. Lalu Songwut pun mulai mengancam.


Jika Yupa tidak mau memberikan uang, maka Songwut akan membongkar hubungan mereka. Dan jika hubungan mereka terbongkar, dia tidak merasa masalah sama sekali, tapi Yupa pasti akan dalam masalah. Mendengar ancaman ini, Yupa merasa panik dan setuju untuk memberikan uang pada Songwut, tapi dia ingin Songwut melepaskan tangannya terlebih dahulu.


Lady Veena bingung, kenapa Tor tiba- tiba merasa tidak enak badan, dan Ton juga begitu, bahkan Chuen pun, ntah kemana dia pergi. Jadi Lady Veena pun menemui Ton untuk mencari tahu. Namun Ton tidak mau memberitahu apa- apa, dia hanya mengatakan kalau dia beneran tidak enak badan dan mungkin Chuen ada bersama dengan Nanny Aon.

“Apakah Chuen merasa tidak enak badan juga?” gumam Lady Veena, sangat bingung, ada apa sebenarnya sih.

Yupa keluar dari dalam rumah dan menemui Songwut yang menunggu diluar. Dia memberikan segepok uang kepada Songwut. Lalu setelah menerima uang tersebut, Songwut dan si teman langsung pergi.


Setelah pesta selesai, Yupa langsung menemui Madam Kanda dan memberitahu nya mengenai Songwut yang barusan datang ke pesta dengan menyamar menjadi sebagai tamu. Mengetahui ini, Madam Kanda merasa terkejut dan jadi agak khawatir.

“Jadi sekarang apa?” tanya Madam Kanda.

“Pertama- tama, Bibi harus mengembalikan uangku. Karena aku sudah memberikan seluruh uangku padanya,” jawab Yupa sambil mengulurkan tangannya.

“Mengapa kamu begitu bodoh, memberikan dia semuanya?!” omel Madam Kanda.

“Dia meminta 10.000, jika aku tidak memberi dia, dia akan datang padamu. Aku melindungimu, Bi,” balas Yupa, menunjukkan sikap perhatiannya.


Sebelum Yupa dan Madam Kanda selesai berbicara, tiba- tiba Pelayan Jan dan Pelayan Juea datang serta melapor bahwa Jab dipukuli. Mengetahui itu, Madam Kanda sudah bisa menebak siapa pelakunya, jadi dia tidak mau hal ini dibesar- besarkan, dan dia menyuruh Pelayan Jan untuk memberikan Jab minuman herbal saja.

Sampai malam, Kanok masih belum juga nampak dirumah. Jadi Mr. Niwat berniat untuk pergi mencarinya. Dan saat Madam Kanda tahu itu, dia merasa kesal, karena ternyata Kanok sama sekali belum berubah seperti dulu, tapi Kanok hanya berakting saja didepan mereka.

“Mengapa dia menipu kita?” gumam Mr. Niwat, berpikir.


Tiba- tiba Madam Kanda terpikir sesuatu. Dan saat dia masuk ke dalam kamar serta memeriksa seluruh kotak perhiasannya, ternyata semua perhiasan nya menghilang. Menyadari hal ini, Madam Kanda merasa sangat stress.


Didalam kamar. Kade dengan kesal, berpikir- pikir, darimana Chuen mendapatkan gaun. Kepadahal dia sudah mencuri gaun Chuen.


Pagi hari. Dengan rasa bersalah, Ton datang menemui Tor. Dia berjanji bahwa kejadian seperti semalam, tidak akan terjadi lagi. Namun Tor tidak percaya, dan dia menanyai, apakah Ton juga menyukai Chuen. Dan Ton menjawab tidak, dia tidak mencintai Chuen, dia hanya menyukai Chuen sebagai adik saja. Mendengar jawaban itu, Tor merasa senang.

“Benarkah?” tanya Tor, memastikan.

“Aku akan menepati janjiku padamu,” jawab Ton. “Aku percaya, kalian berdua pasti akan bahagia selama nya bersama,” jelasnya.

Mendengar itu, Tor semakin merasa senang. Dan akhirnya diapun memaafkan Ton. Serta dia memeluk Ton dengan penuh rasa syukur.


Dimeja makan. Tidak biasanya Ton bersikap begitu perhatian kepada Kade, dia menanyai, apakah Kade mau makan ini dan itu, lalu dia mengambilkan nya. Bahkan ternyata, Ton juga mengetahui apa yang Kade sukai dan tidak sukai. Melihat itu, Chuen merasa tidak nyaman.


“Aku tahu kamu suka makan sayuran tumis, aku akan mengambilkannya untukmu,” kata Tor dengan perhatian. Dia mengambilkan sayur untuk Chuen.

Dan Chuen tidak menolak perhatian dari Tor. “Terima kasih.”


Namun walaupun Chuen menerima perhatian dari Tor, tapi Lord Pichai menyadari kalau Chuen tampak tidak berselera makan. Dan Chuen beralasan bahwa dari semalam, perutnya terasa agak tidak enak, tapi dia pasti akan segera baikan. Lalu Chuen pamit untuk berangkat ke sekolah. Dan Tor menawarkan diri untuk mengantarkan Chuen. Dan Chuen tidak menolak serta mengucapkan terima kasih.

“Kemudian, aku pamit dulu,” kata Chuen pada semuanya. Lalu dia pergi bersama dengan Tor.

Setelah Chuen dan Tor pergi, Kade meminta Ton untuk mengantarkannya sekalian, ketika Ton akan berangkat kerja. Dan Ton tidak menolak. Jelas saja, Kade sangat senang.


Yupa menerima telpon ejekan dari Songwut. Lalu dia memberitahu Madam Kanda. Songwut mengejek mereka, karena kemarin Songwut berhasil masuk ke dalam kediaman Sarayut tanpa di ketahui, dan bahkan Yupa serta yang lainnya tidak bisa melakukan apapun. Mendengar itu, Madam Kanda memutuskan untuk membiarkan Songwut lepas terlebih dahulu. Dan sekarang, Madam Kanda ingin mencari tahu, darimana sih asal gaun yang semalam Chuen kenakan di pesta.

“Mungkin dia punya dua gaun,” tebak Yupa, dengan acuh. Dia sebenarnya tidak peduli tentang darimana asal gaun Chuen. Yang dia pedulikan adalah Songwut yang terus menganggunya.


Seperti biasa, si bodoh Pelayan Juea berbicara disaat yang tidak tepat. Dia mengatakan kalau dia tahu darimana asal gaun Chuen. Tapi mendengar itu, Madam Kanda malah kesal padanya, karena ini berarti, dari tadi Pelayan Juea menguping pembicaraannya lagi.

Dengan sikap polos, Pelayan Juea menjelaskan kalau dia tidak menguping, tapi kebetulan dia mendengar saat Madam Kanda berbicara. Lalu dia memberitahu kalau gaun baru Chuen, itu berasal dari Mr. Niwat. Mendengar ini, Madam Kanda malah menyalahkan Pelayan Juea, kenapa Pelayan Juea tidak memberitahu dari beberapa hari sebelumnya.Dan dengan jujur, Pelayan Juea menjawab bahwa dia tidak tahu, kalau ini hal penting.


Kemudian Madam Kanda pun menemui Mr. Niwat. Dia memarahi Mr. Niwat, karena Mr. Niwat memberikan gaun kepada Chuen. Dan mendengar ini, Mr. Niwat balas balik memarahi Madam Kanda, karena dia memberikan gaun pada Chuen, Madam Kanda langsung mempertanyakannya, sedangkan saat Madam Kanda tahu kalau Kanok pergi dan dia ingin mencari Kanok, Madam Kanda malah tidak peduli sama sekali. Dan Madam Kanda membenarkan, dia tidak peduli pada Kanok, karena Kanok telah mencuri perhiasannya. Lalu Madam Kanda juga mengatakan, kalau dirinya sudah cukup baik, karena tidak melaporkan Kanok dan memasukkan Kanok ke penjara.

“Kamu Ibu yang kejam, kamu tahu itu?” komentar Mr. Niwat. Lalu dia pergi.


Malam hari. Chuen sedang bermain- main dengan Snow, lalu Ton dan Kade datang. Dengan manja, Kade mengatakan bahwa dia ingin bermain dengan Snow. Dan Ton setuju, lalu memanggil Snow. Tapi Snow malah menggonggong dengan keras, membuat Kade merasa takut.

“Snow tidak pernah tidak patuh, siapa yang mengajari dia ini?” tanya Ton.

“Hmm… siapa lagi!” balas Kade, menatap Chuen.

“Snow, ayok masuk ke dalam,” panggil Chuen, mengabaikan Ton dan Kade.


Banyak orang yang mengkhawatirkan sangat Kanok, termasuk Lord Pichai dan Lady Veena. Jadi mereka menghubungi dua teman Kanok, tapi ternyata kedua teman Kanok juga menghilang ntah kemana.

“Kita sudah melakukan sebisa kita. Jangan terlalu stress,” kata Lord Pichai, menenangkan Lady Veena yang menangis karena memikirkan dimana Kanok. “Ketika dia kehabisan uang, dia pasti akan kembali, “ katanya dengan yakin.


Kanok yang dikhawatirkan oleh orang- orang. Ternyata dia dan kedua temannya menyewa sebuah rumah dan tinggal disana untuk bersenang- senang. Dan tentu saja, uang yang digunakan untuk membayar sewa adalah uang curian Kanok.


Ketika Ton pergi berjalan- jalan sendirian ke tepi danau, dia berjumpa dengan Chuen yang juga sedang sendirian, duduk di tepi danau. Lalu Ton pun langsung berbalik untuk pergi dan menghindari Chuen. Tapi Chuen memanggil Ton untuk berhenti.


Chuen bertanya, apakah Ton membencinya. Dan Ton menjawab tidak, tanpa berbalik untuk menatapnya. Lalu Chuen pun berjalan mendekati Ton dan berdiri dihadapan Ton. Dia berekspresi sedih, dan menanyai, kenapa sikap Ton tiba- tiba berubah, kepadahal pada saat pesta semalam, Ton sangat baik padanya. Dan Ton menjawab bahwa dia ngantuk, lalu dia pergi. Dan Chuen merasa tambah sedih, karena ini jelas sekali kalau Ton ingin menghindarinya.


Ton kembali ke kamar. Mengingat ekspresi sedih Chuen, Ton ikut merasa sedih dan sakit. Tapi karena janjinya pada Tor, maka dia mengeraskan hatinya.


Ketika Ton pergi, Kade datang menghampiri Chuen dan mengejek Chuen yang menangis. Kade mengejek, apakah Chuen ingin jadi sama seperti Ibu Choi, yaitu menjadi Istri Sirih. Lalu dengan senang, dia memberitahu Chuen kalau sebenarnya Ton itu hanya menyanyangi Chuen sebagai adik saja, dan Ton juga sudah menyatakan cinta padanya. Mendengar itu, air mata Chuen menetes lagi, tapi dia tidak mau membiarkan Kade melihat kesedihannya dan merasa semakin senang, jadi diapun beralasan bahwa dia ngantuk dan mau pergi tidur. Tapi Kade menghentikan Chuen.

“Maukah kamu menjadi bridesmaid ku?” tanya Kade. Dan Chuen diam sambil mengepalkan tangannya. Lalu dia pergi. Dan Kade tertawa keras.


Didalam kamar. Chuen menangis, dia bertanya- tanya, jika Ton mencintai Kade, kenapa Ton membuatnya salah paham. Lalu Chuen menatap foto Ibu Choi.

“Aku tidak boleh lemah seperti Ibu. Kakek bilang, Ibu terlalu lemah, itulah mengapa Ibu kalah. Aku tidak akan membiarkan cinta menghancurkan kekuatanku.”



Didalam kamar. Kade berguling- guling di tempat tidur dengan perasaan sangat berbahagia. Karena sekarang dia tidak saingan lagi.

Post a Comment

Previous Post Next Post