Sinopsis Lakorn : Chuen Cheewa (2016) Episode 10 part 3


Original Network : Channel 7


Tor menemui Lord Pichai untuk membicarakan tentang perasaan nya selama ini kepada Chuen. Juga dia ingin meminta restu serta izin Lord Pichai untuk bertunangan dengan Chuen sekarang. Lalu setelah Chuen lulus, barulah mereka berdua akan menikah. Namun hal ini, dia ingin Lord Pichai agar membantunya berbicara kepada Chuen.

“Menurutku, kamu sendiri yang harus membicarakan ini kepada dia,” kata Lord Pichai sambil tersenyum geli. “Namun kamu tidak boleh membuat Chuen jadi tidak fokus belajar. Jika ini terjadi, kamu akan merasa tidak nyaman sendiri kan?” jelasnya, mengingatkan.

“Iya,” jawab Tor, mengerti. “Makasih.”


Songwut menelpon Yupa. Dia menelpon untuk meminta uang seperti biasa. Tapi Yupa agak takut, karena sekarang kan Songwut adalah buronan. Namun dengan santai, Songwut mengatakan kalau sekarang polisi pasti sudah capek mencarinya, jadi asalkan Yupa tidak memberitahu siapapun, maka dia akan aman. Jika Yupa melapor, maka mereka akan masuk penjara bersama- sama. Lalu jumlah uang yang dimintanya adalah 10.000.

“10.000?!” kata Yupa, terkejut. Karena itu jumlah yang banyak.

“Mengapa?! Ini jumlah yang kecil, jika dibandingkan denganku yang harus tinggal berpindah- pindah selama ini!” balas Songwut. Lalu dia mematikan telpon.


Saat ini, Songwut ada dirumah orang lain. Dia meminjam telpon dirumah tersebut. Tapi sikapnya terhadap pemilik rumah, sama seperti bandit. Dia mengancam dan memperlakukan kedua pemilik rumah dengan kejam.


Yupa melapor kepada Madam Kanda mengenai Songwut, dan lalu Madam Kanda menyuruhnya untuk pergi menemui Songwut, dan nanti Jab akan mengikutinya dari belakang, Yupa menolak.

“Kamu harus pergi, supaya mereka bisa melihatmu. Dan jadi mereka akan merasa tenang,” kata Madam Kanda.

“Baiklah,” jawab Yupa, mematuhi perintah. “Kamu harus  mengikutiku, dan jangan sampai menghilang,” katanya, memperingatkan Jab.

“Kamu bisa mempercayai ku,” kata Jab, menenangkan. Setelah itu, dia pergi.


Setelah Jab pergi, Yupa meminta uang pada Madam Kanda, uang yang akan diberikan kepada Songwut. Sayangnya, Madam Kanda berniat memberikan uang itu kepada Jab, karena dengan uang sebanyak itu, dia takut Yupa akan menghilangkannya. Dengan kata lain, Madam Kanda takut Yupa menilap uang nya.

Mendengar itu, Yupa merasa agak tidak senang. Tapi dia tidak berani menunjukkan rasa tidak senangnya.

Seperti yang direncanakan, Yupa datang ke ke kontrakan Songwut, diikuti oleh Jab dan dua kawannya dari belakang. Pertama, ketika sampai di kontrakan Songwut, Yupa yang mengetuk pintu. Lalu setelah pintu dibuka, Jab dan dua kawannya langsung masuk dan memukuli Songwut dan satu kawan Songwut.


Awalnya Songwut masih berhasil melawan Jab. Tapi sialnya, Jab ada memegang pistol, sedangkan dia tidak. Lalu Jab membawa dua kawan, sedangkan dia hanya punya satu kawan, dan kawannya ini malah tidak bisa diandalkan. Sehingga diapun kalah dan harus menerima nasib nya untuk dipukuli.

Setelah puas memukuli Songwut sampai tidak sadarkan diri, Jab dan kedua kawannya langsung pergi dari tempat kejadian. Sementara Yupa, sedari awal ketika Jab dan kedua kawannya masuk ke dalam untuk memukuli Songwut, dia sudah pergi duluan dari sana untuk menghindar.

Malam hari. Dirumah. Yupa menunggu Jab pulang dengan perasaan cemas, dia takut ada apa- apa dan rencana mereka tidak berhasil. Melihat itu, Pelayan Jan menasehati Yupa untuk tenang, karena dia percaya dengan Jab. Dia yakin Jab pasti berhasil melakukan misinya. Tapi Yupa tidak terlalu percaya dan masih merasa cemas. Sedangkan Kade, dia hanya diam dan menunggu saja.

Lalu akhirnya Jab pulang. Dengan bangga, Jab menceritakan aksi hebatnya, dia membuat Songwut terluka parah dan bahkan wajah Songwut menjadi jelek, sehingga sekarang kalau dibandingkan, wajah nya jelas jauh lebih tampan daripada Songwut. Mendengar itu, Pelayan Juea tertawa keras dan memuji betapa tampannya Jab.


“Kamu yakin dia akan kapok dari kejadian ini?” tanya Yupa, mau memastikan.

“Kamu bisa katakan, dia pasti begitu takut sekarang,” jawab Jab sambil tertawa.

Malam hari. Di kontrakan Songwut. Teman Songwut mengomel, kalau calon istri Songwut sangat kejam, tidak seperti yang Songwut katakan. Dan Songwut membalas bahwa ini pasti rencana Madam Kanda untuk memukuli mereka, bukan rencana Yupa. Karena dia tahu kalau Yupa itu pengecut.

Lalu disaat Songwut dan temannya ini sedang mengobrol, dua polisi datang dan mengepung dari luar. Sayannya, dua polisi ini kurang berhati- hati, karena ketika mereka berjalan, mereka tidak sengaja membuat suara.




Mendengar suara itu, Songwut dan temannya langsung bersikap waspada. Mereka berdua bersembunyi di balik meja, sehingga ketika dua polisi menembak dari luar, mereka tidak terluka dan selamat. Lalu mereka berdua keluar dari dalam rumah melalui pintu belakang.

Setelah keluar dari rumah, Songwut menembak polisi yang berada di pintu depan. Lalu kemudian dia serta temannya langsung kabur darisana.

Pagi hari, Pelayan Jan memuji- muji Madam Kanda, karena begitu berhati- hati dalam menangani Songwut, sampai memanggil polisi. Dan dia yakin kalau sekarang Songwut pasti sudah berada didalam penjara.

Tapi Madam Kanda belum merasa tenang, kalau belum memastikan sendiri, apa Songwut sudah benar- benar masuk ke penjara atau belum. Jadi dia menyuruh Pelayan Jan untuk mencari tahu.

Ketika Pelayan Jan ke pasar untuk mencari tahu lewat gosip emak- emak disekitaran tempat tinggal Songwut. Dan saat dia mendengar kalau Songwut berhasil kabur dari kepungan polisi, Pelayan Jan merasa terkejut.


Dengan panik, Pelayan Jan pulang dan melaporkan hal tersebut ke Madam Kanda. Lalu dia menyarankan agar mereka meminta bantuan Lord Pichai serta Lady Veena saja, tapi jelaslah Madam Kanda tidak mungkin meminta tolong kepada ke dua orang tersebut. Jadi Madam Kanda pun mulai memikirkan, harus bagaimana selanjutnya.

“Ma,” panggil Kade sambil tersenyum dan berjalan masuk ke dalam rumah, mendekati Madam Kanda dengan intim, “Ayo,” ajaknya.

“Pergi kemana?” tanya Madam Kanda, bingung.

“Pergi menjemput gaun ku yang akan dikenakan di pesta Khun Ton. Orang toko nya memberitahu hari ini itu sudah bisa di jemput,” jawab Kade, mengingatkan.

“Oh ya, aku lupa,” gumam Madam Kanda. “Lalu dimana Yupa?” tanyanya.

“Mm.. mungkin dia sedang berganti pakaian,” jawab Kade.


Malam hari. Chuen menunjukkan gaun putih yang dibelinya kepada Lady Veena. Ini adalah gaun yang dipilihnya bersama dengan Nat. Dan Lady Veena memuji kalau gaun itu sangat cantik sekali, jika dia masih mudah, dia mau meminjam gaun itu untuk dikenakan. Mendengar pujian ini, Chuen merasa senang, dan dia balas memuji, dia mengatakan kalau Lady Veena belum tua, karena tubuh dan wajah Lady Veena masih bagus dan cantik.

“Jangan memujiku,” kata Lady Veena dengan senang. “Simpan gaun ini, lalu turun ke bawah untuk makan malam,” ajaknya. Dan Chuen mengiyakan.


Tor dan Kade saling membantu sama lain. Dimeja makan, saat membahas tentang pesta sambutan untuk Ton, Tor mengatakan kalau dia ingin menari dengan Chuen, dan Kade mengatakan kalau dia ingin menari dengan Ton. Saat mereka berdua mengatakan itu, mereka berdua saling mendukung satu sama lain. Tor mengatakan kepada Ton bahwa Ton serta Kade sangat cocok menari bersama. Lalu Kade juga mengatakan hal yang sama, dia mengatakan kalau Tor serta Chuen cocok menari bersama. Mendengar itu, Chuen dan Ton hanya diam saja, dan tidak banyak berbicara.



Tapi Tor ingin mendengar jawaban Chuen. “Iyakan, Chuen?” tanyanya.

“Bagaimana jika P’Nat atau orang lain mengajakku berdansa? Jika aku menolak mereka, aku akan dianggap kasar,” balas Chuen.

“Jadi kamu tolak mereka dari sekarang,” kata Kade, menyarankan.

“Chuen benar. Jenis pesta seperti ini, kalian tidak seharusnya menari dengan orang- orang tertentu. Jika begitu, apa lagi yang menyenangkan?” komentar Lord Pichai. “Apa aku benar?” tanyanya. Dan Ton menganguk. Lady Veena juga menganguk.

Post a Comment

Previous Post Next Post