Sinopsis Drama Korea : See You in My 19th Life Episode 12 END


SEE YOU IN MY 19th LIFE EPISODE 12 END




Setelah mengatakan kutukannya, Su meninggal dalam posisi terduduk dan tangan mengenggam erat kerincing. Meski ada orang mati dihadapannya, yang dipikirkan oleh Cheon Un tetap adalah kerincing tersebut. Dia mengambil kerincing tersebut dari tangan Su meskipun harus memotong kain kerincing yang dipegang erat oleh Su. Setelah itu, dia pergi begitu saja bersama pasukannya tanpa berniat sedikitpun untuk menguburkan mereka dengan layak. Bahkan, Han Ya yang mengorbankan dirinya untuk melindunginya, dia biarkan begitu saja di jembatan hingga meninggal.



ORANG YANG MENGIKAT HARUS MELEPASNYA



Dan setelah 1000 tahun berlalu, Su yang telah bereinkarnasi menjadi Ji Eum mendapatkan kehidupannya. Kini dia tau bahwa dia lah yang memulai kutukan untuk bisa mengingat kehidupan lampau. Dia yang mengikat dirinya sendiri karena dia terlalu sedih, terlalu marah dan terlalu bodoh.



Dan baik di masa lalu ataupun sekarang, Han Ya atau yang sekarang bereinkarnasi menjadi Seo Ha adalah orang yang selalu mengkhawatirkannya. Dia adalah orang baik dari awal hingga akhir. Meski tidak paham tetapi Seo ha tetap selalu berada di pihaknya. Cukup pelukan dari Ji Eum sudah membuatnya merasa yakin dan bahagia bahwa dia tidak melukainya di masa lalu.



Do Yun masih berada di kantor. Dia ternyata memang kesulitan untuk melepaskan Cho Won di saat dia sudah menolaknya. Semua tindakan kecil Cho Won yang terkadang ceroboh dan ucapan-ucapannya yang begitu blak-blakan, membuatnya tidak mampu move on.




Cho Won juga demikian. Dia sulit untuk move ondari Do Yun. Dia ingin mengakhiri perasaannya pada Do Yun tetapi berulang kali mengetik pesan, tidak ada yang sanggup dia kirim. Karena, dia masih mencintainya dan tidak ingin menyerah. Eh, mendadak Do Yun muncul untuk memberikannya payung. Karena kaget, tanpa sengaja dia malah mengirim pesan bahwa dia mencintainya yang baru saja dia ketik. Panik, dia langsung meminta Do Yun untuk tidak membaca pesan yang masuk. Tidak diduga, Do Yun malah memberikan hp-nya ke Cho Won agar dia bisa menghapus sendiri pesan yang dikirimnya.




Cho Won sudah menguatkan tekad untuk mengakhiri perasannya. Karena itu, dia meminta maaf atas selama ini dan juga berterimakasih karena Do Yun sudah menyukainya.



“Aku datang untuk menemuimu. Aku menunggumu. Aku pun tak memahaminya. Aku tau kita mustahil bersama, dan aku sudah menyakitimu. Kenapa aku dengan tak tau malu, tetap ingin menahanmu?”



“Kau tidak mau membiarkanku pergi?” tanya Cho Won, bingung.


“Orang-orang akan bicara sesukanya. Aku sudah biasa dengan itu, tetapi kau tidak. Kau yakin sanggup?” tanyanya.


“Suruh saja mereka mengejek kita. Akan kuumpat mereka lebih parah. Aku sama sekali tidak peduli pada omongan orang lain.”



Arghhh, akhirnya setelah sekian banyak episode, mereka mau mengakui dan menerima perbedaan satu sama lain. Mereka resmi berpacaran. Do Yun juga menyatakan bahwa dia sangat mencintai Cho Won.




Sementara itu, Ji Eum pergi menemui Min Ki setelah mendapatkan ingatannya kembali. Tentu, dia marah karena Min Ki adalah Cheon Un yang telah membunuh kakaknya dan dirinya, 1000 tahun lalu. Min Ki tidak takut karena dia memang sudah menanti Ji Eum selama ini untuk mengingat segalanya dan mencarinya dengan mata penuh amarah untuk membalas dendam.



Namun, ternyata semua sudah berbeda. Ji Eum sudah menjalani begitu banyak kehidupan dan mengalami sangat banyak pasang surut. Dia tentu marah setelah mengingat kenangan kehidupan pertamanya, tetapi sekarang sudah berbeda. Sekalipun yang jahat adalah Seo Ha dan bukan Min Ki, dia tidak peduli lagi. Kejadian 1000 tahun tidak akan bisa memengaruhinya.



“Aku merasa tersiksa setiap teringat kehidupan itu. Orang-orang harus mati karena kebodohanku. Kutukanmu juga dimulai saat itu. Aku ingin meminta ampunanmu. Aku sangat menyesal dan ingin menebus kesalahanku.”



“Aku … tidak akan pernah memaafkanmu,” ujar Ji Eum. “Itu jika aku Su dari 1000 tahun lalu. Sekarang, aku sudah bukan dia. Kehidupan ini yang penting. Kita berdua tau itu. Kita tak hidup selama ini tanpa arti,” lanjut Ji Eum.



Tujuan Ji Eum datang bukan untuk balas dendam, melainkan dengan maksud lain. Dia ingin bahagia di kehidupan ini bersama orang yang di cintainya. Dan agar dia tidak lagi menjadi aneh, dia ingin melupakan masa lampaunya dan mencabut kutukannya. Apa yang harus dilakukan?


“Kau harus tau sesuatu sebelum kuberi tau caranya. Berhenti mengingat kehidupan lampaumu, berarti kau akan kehilangan ingatan tentang orang-orang yang kau kenal.”


“Apa maksudmu?”



“Mulai saat itu, Kim Ae Gyeong, Yoon Cho Won dan Mun Seo Ha akan hilang dalam ingatanmu.”




Mengetahui fakta tersebut, Ji Eum menjadi bimbang. Dia takut akan melupakan orang-orang yang di cintainya di kehidupan ini. Namun, perkataan Min Ki bukan hanya sekedar omong kosong. Ji Eum bisa membuktikannya dengan menemui Han Na. Han Na sudah mendapatkan ingatan kehidupan pertamanya dan memilih untuk melupakan masa lampau. Dan dia sudah tidak mengenali Ji Eum sama sekali, lagi. Dia menjalani hidup bahagia yang normal.



Besok harinya,


Seo Ha pergi mengunjungi pamannya di penjara. tn. Lee sudah benar-benar menyesali perbuatannya. Meski tn. Lee sudah melakukan hal demikian, tetap saja dia adalah paman yang selalu mendukung dan membantu Seo Ha. Hanya saja, Seo Ha berharap, andaikan saja saat Ibunya meninggal, Pamannya berada di sisi ayahnya dan menangis bersamanya, hal ini pasti tidak akan terjadi. Pamannya mungkin bisa melihat ayahnya juga tersiksa dengan kematian Ibunya. Namun, semua sudah terjadi. Dia hanya ingin pamannya tau, bahwa dia tidak menderita. Dia sangat bahagia dan terus ingin menjadi lebih bahagia.



Seo Ha tidak datang sendirian. Dia datang bersama Do Yun. Setelah Seo Ha menemuinya, giliran Do Yun. Dan tn. Lee menangis terus menerus, meminta maaf atas apa yang sudah dilakukannya.



Ji Eum masih terus bingung dengan pilihan apa yang harus diambilnya. Jika dia memilih berhenti mengingat kehidupan lampaunya, dia akan mampu menyelamatkan nyawa Ae Gyeong dan menghentikan kutukannya. Namun, konsekuensinya adalah dia tidak lagi mengingat kenangan bersama orang-orang yang dikasihinya yang berhubungan dengannya di kehidupan lampau.



Ingat, bahwa tidak semua kehidupan yang dijalani oleh Ji Eum di penuhi dengan kehidupan bahagia. Ada kehidupan-kehidupan sulit dan menyakitkan, dimana dia mengalami penolakan dan kehilangan yang dicintai. Meskipun dia bahagia sekarang, tetapi ingatan menyakitkan dari kehidupan-kehidupan sebelumnya akan terus menghantuinya.


Bagaimana cara berpisah dari orang terkasihmu dengan bahagia?


Bukan dengan kesedihan maupun ketakutan.


Kalian hanya berbagi momen bahagia untuk kali terakhir.


Meski menyakitkan, tetapi itu akhir yang indah dan bahagia.


Namun, begitu ingatanku menghilang, apa yang bisa kubagi? Bagaimana aku bisa berbahagia?




Hari demi hari berlalu dengan kegundahan di hati Ji Eum. Dan akhirnya tiba, hari dimana Ae Gyeong akan menjalani operasi. Ji Eum, Seo Ha, Cho Won dan Do Yun hadir untuk mengantarkannya ke ruang operasi. Mereka semua adalah orang yang dikasihi Ji Eum. Dan diantara mereka, Ae Gyeong adalah yang terbaik. Kenapa? Karena meski dia sakit, dia menyadari ada hal yang membuat hati Ji Eum gundah.



“Paman. Aku tak tau apa masalah Paman sekarang. Tetapi, jangan buat keputusan demi orang lain. Buatlah keputusan demi Paman sendiri. Lakukanlah yang Paman mau.”




Ucapan Ae Gyeong baru menyadarkan Seo Ha bahwa ada sesuatu yang disembunyikan Ji Eum. Karena itu, selama Ae Gyeong berada di ruang operasi, dia pergi menemui Min Ki. Akhirnya, dia pun tau kalau Ji Eum mau melupakan kehidupan lampaunya dan mengangkat kutukannya, dia akan melupakan Ae Gyeong, Seo Ha dan Cho Won.



Saat Ji Eum masih bimbang, mendadak Seo Ha yang sudah kembali dari menemui Min Ki, menarik tangannya dan menariknya untuk berlari. Sama seperti yang dilakukan Ji Eum saat kecil dan saat mereka bertemu kembali. Seo Ha membawa Ji Eum ke lapangan indoordan mulai mengajaknya untuk bermain basket. Hal ini membuat Ji Eum menjadi lupa sejenak akan kebimbangannya.



Setelah puas bermain, Seo Ha mulai mengajaknya bicara serius. Intinya, dia tidak suka kalau Ji Eum terus mengingatnya di saat dia tidak ada dan di kehidupan yang tidak ada dirinya. Dia sudah tau semuanya dari Min Ki.



“Kau pikir aku akan meninggalkanmu hanya karena kau lupa segalanya? Aku akan menemuimu. Selayaknya Yoon Ju Won yang menemukan Mun Seo Ha, kali ini aku yang akan menemukan Ban Ji Eum. Aku akan bawa Cho Won dan bibi (Ae Gyeong) juga. jadi, kau, Non Ban, hanya perlu diam saja di tempatmu. Percayalah padaku.”




Ucapannya seolah mengangkat beban di hati Ji Eum. Tidak hanya itu, Seo Ha juga melamarnya dan memberikan cincin couple.




Cho Won juga tampaknya sudah tau mengenai Ji Eum dari Seo Ha. Sama seperti Seo Ha, dia pun membeli barang coupleuntuk Ji Eum sebagai janji tidak akan pernah berpisah. Dia memberikannya kalung dan cincin. Setelah itu, dia mengajak Ji Eum ke rumah. Dan dengan cepat, dia menjadi dekat dengan Ibu. Dia juga memberitahu kalau makanan kesukannya adalah doenjang jjigae dan bulgogi.




Setelah selesai makan, Ji Eum melihat-lihat rumah dan mendapati kalau kamar Ju Won masih tetap utuh seperti dulu. Saat Ibu menemukannya di kamar tersebut, dia tidak marah malah menceritakan mengenai Ju Won.


“Namun, apa aku boleh tau kenapa kau biarkan kamarnya?”



“Karena dia bilang akan kembali. Entah kenapa aku percaya jika Ju Won yang bilang begitu. Ju Won punya kekuatan aneh seperti itu. Aku tau itu tidak masuk akal. Namun, aku teringat perkataannya seitap mau mengubah kamar ini. Aku takut dia kecewa saat kembali.”


“Apa boleh aku memelukmu?”



Ibu mengizinkannya. Ji Eum langsung memeluknya dengan penuh rasa rindu. Meluapkan rindu yang sudah di tahannya selama ini. Mungkin, ada satu bagian dalam dirinya yang tidak menyangka bahwa Ibunya benar-benar mempercayai ucapannya dan menunggunya.



Setelah menyelesaikan semua perasaan yang masih memendam, Ji Eum akhirnya pergi ke jembatan dimana dia mengucapkan kutukan sambil membawa kerincing. Dia memegang kerincing tersebut dan kemudian, dia masuk ke sebuah dunia lain. Di sana, dia bertemu dengan Su.


“Bagaimana perasaanmu sekarang?” tanya Su dengan ekspresi datar.


“Sekarang… aku bahagia.”



“Kalau begitu, kini semua sudah berakhir,” ujarnya dan tersenyum.


“Em. Kini semua sudah berakhir.”


Syarat agar Ji Eum bisa melupakan semua masa lampaunya adalah mempunyai hati yang ikhlas dan empat kata : “Kini semua sudah berakhir.”



Saat Ji Eum membuka kembali matanya, dia sudah tidak mengingat kehidupan lampaunya dan Ae Gyeong, Seo Ha, Cho Won serta Ibu. Dia hanyalah seseorang bernama Ban Ji Eum, manusia biasa.




Entah berapa lama telah berlalu, tetapi Ji Eum kembali bekerja sebagai peneliti di Mi Mobity. Dan seperti janjinya, Seo Ha mencarinya lagi dengan sebuah rencana dan bantuan yang lain.



Do Yun dan Cho Won semakin romantis.



Ji Eum lagi di dept. store sambil menelepon atasannya untuk mengajukan protes karena tiba-tiba saja di pindahkan ke bagian pemasaran hotel. Ah, dia juga ke dept. store bukan karena kebetulan tetapi karena mendapatkan kupon dari perusahaan. Di sana, dia bertemu dengan Cho Won. Bagi Ji Eum, Cho Won sangat unik karena begitu bertemu, dia tiba-tiba saja menyarankan tas yang cocok dengannya. Obrolan mereka juga nyambung. Rasanya, seperti dipertemukan oleh takdir. Mereka juga saling bertukar kartu nama.


Setelah itu, Cho Won menyarankan sebuah resto padanya. Ada restoran kimchijjim yang enak di dekat sana. Ji Eum langsung tertarik karena itu adalah makanan kesukaannya.



“Nona Ban Ji Eum. Kita harus bertemu lagi, ya.”


“Baik, Nona Cho Won.”





Setelah pertemuan dengan Cho Won, Ji Eum lanjut pergi ke restoran yang direkomendasikan oleh Cho Won. Itu adalah restoran Ae Gyeong. Saat sedang makan, dia kehabisan tisu dan seseorang yang duduk di belakangnya, langsung menyodorkan beberapa tisu. Orang itu adalah Seo Ha. Argh dan sama seperti Ji Eum dulu saat mendekatinya, Seo Ha pun bertindak agresif.


“Sampai bertemu lagi,” ujarnya sebelum pergi.




Ji Eum masih kebingungan dengan Seo Ha, tetapi rasa bingung itu langsung teralihkan saat Ae Gyeong mengantarkan kimchijjimpesananya. Rasanya sangat enak dan mirip dengan yang dibuatnya. Ae Gyeong yang ramah membuat Ji Eum menjadi senang padanya. Mereka langsung menjadi akrab.



Pertemuan Ji Eum selanjutnya dengan Seo Ha adalah saat dia mengunjungi hotel. Dan entah kenapa dia tertarik pada kolam renang hotel.



“Ada sesuatu di bawah sana?” tanya Seo Ha, sama seperti yang dulu diajukan Ju Won dan Ji Eum.


Ji Eum langsung mengenalinya sebagai pelanggan di kedai Ae Gyeong. Seo Ha juga langsung memperkenalkan dirinya : Mun Seo Ha, CEO Hotel MI. Dan dia juga yang meminta pertukaran personil.


“Karena aku mau bertemu denganmu. Aku ingin bertemu denganmu secara alami, tetapi terlalu lama.”



“Apa kita… pernah bertemu sebelumnya?”


“Mungkin tahun 1997.”


“Aku belum lahir saat itu.”



“Bibi dari saudara jauhku pernah memperlihatkan foto seseorang yang mirip denganmu,” alasan Seo Ha, sama seperti alasan Ji Eum dulu (di episode 1).


Ji Eum mencoba tetap tenang menghadapi sikap aneh Seo Ha dan dengan sopan memintanya mempertimbangkan ulang keputusannya.



“Jika kau sulit membuat keputusan, mau mencoba berpacaran denganku?” tanya Seo Ha, sama persis seperti Ji Eum dulu.


Ji Eum kaget dan tertawa mengira dia sudah salah dengar.


“Kau tidak salah dengar. Anggap saja aku merekomendasikanmu menggunakan sebuah sampel.”


“Namun, tetap saja… mana bisa mengajak berpacaran orang yang kali pertama kau temui?”




Seo Ha tersenyum dan bertanya balik, gimana kalau bukan pertama? WKWKWK. Seo Ha sangat agresif. Dia juga tiba-tiba menunjuk cincin yang dipakai Ji Eum sama seperti miliknya. Ji Eum juga kaget karena dia memakai cincin itu karena ada di rumahnya. Dan Seo Ha malah bilang kalau cincinnya adalah cincin pasangan. Dia akan punya pacar mulai sekarang.



“Ban Ji Eum-ssi.Mulai hari ini, aku akan tiga kali saja mengajakmu berpacaran. Jika kau menolak itu semua, aku akan menyerah.”


“Namun, kau tau… kita baru kali pertama bertemu, bukan?”


“Mau jadi pacarku?”


“Apa ini pernyataan cinta pertama?


“Ya. Ini pernyataan cinta pertama di kehidupan ini,” ujar Seo Ha, tersenyum.


Ji Eum menatapnya dan balas tersenyum.


END

1 Comments

  1. Terimakasih mbak...saya pembaca setia... Tulis celebrity dong mbk..hhh

    ReplyDelete
Previous Post Next Post